FONON
Dalam bab yang lalu, telah dibahas bahwa kristal tersusun oleh atom-atom yang
“diam” pada posisinya di titik kisi. Sesungguhnya, atom-atom tersebut tidaklah diam, tetapi
bergetar pada posisi kesetimbangannya. Getaran atom-atom pada suhu ruang adalah sebagai
akibat dari energi termal, yaitu energi panas yang dimiliki atom-atom pada suhu tersebut.
Getaran atom dapat pula disebabkan oleh gelombang yang merambat pada kristal.
Ditinjau dari panjang gelombang yang digunakan dan dibandingkan dengan jarak antar atom
dalam kristal, dapat dibedakan pendekatan gelombang pendek dan pendekatan gelombang
panjang. Disebut pendekatan gelombang pendek apabila gelombang yang digunakan
memiliki panjang gelombang yang lebih kecil dari pada jarak antar atom. Dalam keadaan ini,
gelombang akan “melihat” kristal sebagai tersusun oleh atom-atom yang diskrit, sehingga
pendekatan ini sering disebut pendekatan kisi diskrit. Sebaliknya, bila dipakai gelombang
yang panjang gelombangnya lebih besar dari jarak antar atom, kisi akan “nampak” malar
(kontinyu) sebagai suatu media perambatan gelombang. Oleh karena itu, pendekatan ini
sering disebut sebagai pendekatan kisi malar.
Fonon
Fonon adalah fenomena yang muncul dari
kuantisasi sistem
Fisika. Fonon dapat ditemui dalam sistem kristal. Jadi,
Fonon adalah partikel yang terdapat dalam
gelombang elastik.
Contoh : nitrogen vacancy center (NV Center) in
diamond, konfigurasi elektron nya membentuk energi
level 'ground state' dan 'excited state' yang perbedaan
energinya sebesar 637 Nm.
GETARAN KRISTAL YANG BERBASIS
MONOATOMIK
Karena seperti yang kita ketahui getaran atau vibrasi bekerja ke segala
arah (secara vertikal dan horizontal). Namun, yang akan ditinjau di
sini hanyalah kisi atom secara horizontal. Itulah yang disebut dengan
vibrasi kisi monoatomik satu dimensi.
Pada kisi monoatomik satu dimensi kisi dalam keadaan setimbang,
masing- masing atom berada pada posisi tetap pada tempatnya.
Karena atom berhubungan satu sama lain, atom berpindah secara
simultan, jadi kita harus mempertimangkan pergeseran kisi
seluruhnya
Gambar 3.4. Rambatan gelombang
longitudinal pada Kristal; garis putus-putus
menggambarkan atom pada keadaan
seimbang. Garis lurus menggambarkan atom
setelah dirambati oleh gelombang longitudinal
Gambar 3.5. Rambatan gelombang transversal pada Kristal; garis putus-
putus menggambarkan atom pada keadaan seimbang. Garis lurus
menggambarkan atom setelah dirambati oleh gelombang transversal
Kita anggap bahwa kristal akan merespon Gelombang elastik
secara linier terhadap gaya. Artinya : gaya yang bekerja pada
bidang kristal yang ke : s adalah sebanding dengan selisih
simpangannya. Maka :
GETARAN KRISTAL YANG BERBASIS DIATOMIK
Cabang bagian bawah pada Gambar 3.5 diperoleh dari pemilihan negatif pada
Persamaan (7). Cabang ini disebut dengan cabang akustik. Sedangkan cabang
bagian atas diperoleh dari pemilihan tanda positif pada persamaan (6). Cabang ini
disebut dengan cabang optik.
Tampak perbandingan amplitudo tersebut mendekati satu (seluruh atom bergerak dengan
cara yang sama, pada gelombang yang panjang amplitudonya sefasa, vektor gelombang |
k | << π/2a
Grafik ω terhadap k pada vibrasi kristal diatomik
2𝑐 2𝑐
Bila m1 › m2 → ‹
𝑚1 𝑚2
Yang terjadi adalah tidak ada celah terlarang yang artinya untuk setiap energi selalu
menghasilkan getaran
RAPAT KEADAAN (DENSITY OF STATE)
dengan
…….…(1)
• Jumlah ragam gelombang seperti pada persamaan (1) untuk setiap satuan
volume disebut rapat keadaan atau ditulis g(k) dk.
• Rapat keadaan dapat juga diungkapkan sebagai frekuensi sudut ω, yaitu
g(ω) dω; yang menyatakan jumlah ragam gelombang elastik persatuan
volume dengan frekuensi antara ω dan ω+dω (dalam interval dω).
• k dan ω berhubungan satu sama lain melalui hubungan dispersi
…….(4)
atau
dimana :