Anda di halaman 1dari 11

RESUME PROGAM FDP (GEOPHYSICST)

A. Green Field Exploration, Pak STJ Budi Santoso


1. Eksplorasi Mineral :
a. Merupakan suatu kegiatan dengan tujuan mencari bahan galian ekonomis
dengan resiko tinggi yang melibatkan beberapa aspek geologi (dalam JRN
merupakan bahan galian Au / emas).
b. Nilai ukur kesuksesan eksplorasi mineral ditentukan oleh beberapa hal
yaitu :
 Manifestasi dari hasil penemuan (discovery).
 Seberapa banyak cadangan resource yang didapatkan.
 Tingkat optimal keekonomian bahan galian ketika diproduksi.
c. Mengkolaborasikan beberapa bidang keilmuan yang berbeda dan
mendiskusikannya untuk melakukan analisa lanjutan sehingga
meminimalisir resiko yang didapatkan ketika kegiatan eksplorasi dilakukan.
2. Kegiatan Eksplorasi :
a. Mempelajari
Studi literatur dan mempelajari lapangan yang dihadapi termasuk
genetikanya.
b. Mengkonsepkan
Membuat konsep untuk mencapai target seoptimal mungkin yang akan
dicapai.
c. Memetakan
Memetakan dan melakukan pengumpulan data (geologi, geofisika,
geokimia) untuk melakukan deliniasi terhadap target eksplorasi.
d. Menemukan (Discover)
Menemukan target eksplorasi dan melakukan perhitungan resources
seoptimal mungkin dengan beberapa pendekatan ilmu yang berkaitan
(geologi, geofisika dan geokimia).
e. Mempresentasikan
Mempresentasikan hasil temuan dengan mencantumkan data-data yang
relevan.
3. Prinsip Mine Project :
a. Mengkonsepkan
b. Eksplorasi
c. Discovery
d. Ekonomi
e. Developement
f. Mining
4. Tipe Kegiatan Eksplorasi :
a. Opportunistic Exploration
Kegiatan eksplorasi yang hanya melalui beberapa tahapan sederhana dan
biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kecil hingga menengah.
b. Strategic Exploration
Kegiatan eksplorasi yang dilakukan dengan beberapa tahapan kompleks
serta sangat teliti dalam keakuratan dan kepresisiannya. Biasanya
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar.
5. Tahapan Eksplorasi :
a. Area Selection, melakukan seleksi terhadap area yang akan ditargetkan
(dilakukan eksplorasi), jangan sampai salah memilih area karena hanya
membuang waktu dan uang.
b. Recognize, mengenali dan melakukan peninjauan awal terhadap target
area agar kegiatan eksplorasi dapat dilakukan dengan baik dan target area
dapat terdeliniasi.
c. Major Exploration, melakukan kegiatan eksplorasi awal atau eksplorasi
regional (pemetaan dan survei geofisika regional).
d. Details Exploration, melakukan kegiatan eksplorasi detail (pemboran
pengambilan data geokimia secara detail, survei geolistrik).
6. Suatu kegiatan eksplorasi akan tercapai apabila :
a. Good Individual Sebagai Seorang Eksplorasionist dalam sebuah Tim :
kreatif, positif open minded (mau belajar hal baru dan mau mnerima
pendapat orang lain), terlatih dan passionate dalam bekerja.
b. Target tercapai (sesuai logis dan nalar ekonomi).
c. Teknik dan Strategi yang baik dan tepat (applicable, reliable dan proven
technique).
d. Sesuai QAQC prosedur dan data Integritas.
e. Pembuatan Report dengan pencantuman data-data yang valid.

Catatan : Pada Sistem Cebakan Tipe Porfiri :


 Respon magnetik yang didapatkan bisa berbagai macam, bisa
berbentuk bull’s eye (intensitas kemagnetan tinggi dikelilingi intensitas
kemagnetan rendah), atau bisa juga terekam sebagai bull’s eye
dengan kemagnetan rendah di tengahnya.
 Respon bull’s eye yang pertama umumnya merupakan hasil
rekaman secara Regional. Nilai kemagnetan tinggi yang
konsentris disebabkan karena respon dari akumulasi mineral
magnetite. Sementara nilai kemagnetan rendah disekitarnya
merupakan respon zona magnetic destructive.
 Respon bull’s eye yang kedua (nilai kemagnetan rendah
ditengahnya) umumnya merupakan hasil rekaman dalam skala
lokal, disebabkan oleh sistem porfiri yang terkena efek
overprinting. Efek overprinting bisa terjadi karena dua sistem
cebakan yang berbeda saling tumpang tindih atau karena
proses pendinginan (evolusi) dari porfiri itu sendiri. Efek
overprinting akan menyebabkan magnetic destructive karena
merusak/mengalterasi batuan (sistem cebakan) yang dilaluinya
sehingga dihasilkan respon magnetik yang rendah.

B. Mine Geology (Brown Fields), Pak Johan


Sebelum devisi pertambangan masuk dinamakan sumberdaya Resouces,
sementara setelah devisi pertambangan masuk dinamakan sumberdaya
Reserve. Untuk mencapai target Reserves yang optimal (Mine to Process)
perlunya komunikasi antara pihak-pihakyang berkaitan (Geologi dan Mining
Engineering). Seorang mine geologist harus menggunakan bahasa yang dapat
dipahami (bahasa universal dan sederhana) untuk berkomunikasi dengan orang
pertambangan agar dapat saling mengerti dan mudah dipahami.

1. Peran seorang geologis di duinia/lingkup pertambangan (Mine Geologist)


a. Memastikan pengambilan sampel batuan yang mewakili dan
merepresentasikan kondisi lapangan.
b. Memastikan prosedur yang digunakan dalam pengambilan sampel sesuai
SOP
c. Melakukan deskripsi sampel dengan detail.
d. Melakukan pembuatan batas kontak antara ore (batas cadangan) dengan
waste.
e. Memastikan kondisi ore, agar ore bagus dapat diblending dengan ore yang
tinggi kandungan claynya agar dapat diekstraksi secara maksimal. Contoh
kasus yang terjadi pada site “Durian”.
2. Permodelan dalam tambang
a. Reserve model merupakan basic model yang digunakan dalam pembuatan
permodelan dalam tambang.
b. Kemudian ditambahkan data yang lebih detail yaitu data pemboran detail
dan grade control data.
c. Selanjutnya akan dilakukan processing oleh mine engineer untuk
dilakukan pembuatan model tambang.

Catatan : Spasi blast hole = 5x5


Spasi drill hole = 25x25

C. Geoscience, Pak Dudy Styandaka


1. Peran dan Kegunaan :
a. Membuat konseptual model
b. Eksplorasi dengan QAQC
c. Merekonstruksi keadaan geologi
d. Memodelkan resources dan melakukan estimasi cadangan.
2. Hasil dari kegiatan Eksplorasi

Sumberdaya Mineral Cadangan Mineral

Tereka

Tertunjuk Terkira

Terukur Terbukti

3. Tahap kerja seorang Geoscience


a. Gathering data, mengumpulkan semua data (bor, geofisika, analisa lab &
geokimia dll)
b. Analisa dan Processing data
c. Membuat hipotesa
d. Membuat kesimpulan
e. Melakukan Pengaplikasian, melakukan test dan pembuktian
4. Target dari suatu pekerjaan atau Tujuan
a. Seberapa besar hasil cadangan yang didapatkan.
b. Seberapa baik kualitas temuan yang didapatkan.
c. Seberapa optimal dalam melakukan analisa.
d. Seberapa optimal dalam memperpanjang umur penambangan.
5. Prinsip dalam menjalankan pekerjaan
a. Ownership, merasakan kepemilikan akan suatu pekerjaan.
b. Integritas, memiliki integritas dalam bekerja serta menjaga konsistensi
dalam berbicara.
c. Passion, menyatu dengan pekerjaan serta memiliki semangat juang dan
gairah dalam bekerja.
d. Inovasion, memiliki kreatifitas dalam bekerja serta memiliki pemikiran-
pemikiran baru yang positif yang mampu membawa kemajuan bagi
perusahaan, khususnya diri sendiri.
e. Respect, Menghormati pekerjaan serta lingkungan kerja.

D. Technology in Exploration, Pak Krizz


Beberapa inovasi teknologi baru yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi :
1. Mineral Scanner, dapat digunakan oleh geologist dalam kegiatan eksplorasi
untuk mengetahui presentase kandungan mineral dalam suatu batuan.
2. Remote Sensing, dapat mengetahui kandungan dan jenis mineral lempung
pada suatu lapangan/ daerah terbuka (tidak tertutup vegetasi dan awan)
dengan membedakan warnanya. Radio scanner sangat cocok digunakan
untuk mengetahui persebaran alterasi pada suatu daerah mineralisasi.
3. Core scanner, inovasi baru untuk melakukan deskripsi dan untuk mengetahui
presentase kandungan mineral logam serta mengatahui jenis clay pada core
sampel. Salah satu contoh alatnya adalah SWIR.

E. Resources Geology, Pak Koko


Seorang resources geology handler diperlukan untuk membuat bentuk model
cadangan (dimensi) melalui data pemboran.
1. Dihasilkan :
a. Membuat bank data dalam bentuk block model.
b. Model diserahkan kepada Mining Engineering.
c. Dilakukan pembuatan design dan penambahan-penambahan aksesori
lainnya serta dilakukan perhitungan cadangan.
2. Seorang geologist mampu memiliki melakukan ekspand terhadapnya dalam
beberapa bidang yaitu :
a. Eksploration, sebagai bekal/ilmu basic.
b. Resources, melakukan koordinasi dengan mine engineering.
c. Production, mengontrol grade hasil produksi.
3. Estimasi Resources :
a. Preparasi
 Sampling Collection Error
Poor deliniated sample, estimasi atau perencanaan yang tidak tepat
dalam pengambilan sample dehingga dihasilkan data yang jelek.
Poorly extracted sample, target volume tidak memenuhi recovery
factor (RF).
Incorrect preparation sample, kondisi sample berubah karena proses
preparasi tidak sesuai SOP sehingga mengkontaminasi atau mengotori
kondisi sample yang sebenarnya.
 Fundamental Sample Error
Sample error yang pasti hadir dalam proses preparasi, tapi dapat
ditekan seminimal mungkin dengan menjalankannya sesuai SOP.
b. Data Quality & Database Integrity
 Laporan QAQC, Test laboratory & sampling.
 Valid database (data logging, assay, struktur, litologi, weathering,
geokimia dll).
 Informasi Geologi (geoteknik, geologi, fitur geologi yang telah
terinterpretasikan).
c. Database Validation
 Sample statistic
 Seberapa banyak kita memberikan signifikan data pada database.
 Apakah data yang baru telah mendekati spesifik target.
 Apakah colar bor berada pada tempat yang seharusnya.
 Interval statistik
 Grade statistik.
d. Investigasi
 Analisa hasil data Eksplorasi.
 Pengetahuan Geologi.
 Interpretasi Kontrol Geologi.
 Menentukan jenis-jenis domain.
 Melakukan pembagian dan pengelompokan domain.
 Melakukan test dan validasi terhadap pengelompokan domain, bila
tidak sesuai maka akn dikembalikan pada analisa awal dan dilakukan
analisa kembali sesuai urutan, lalu diuji kembali.
 Apabila loloas tes, maka pengelopokan domain diterima.
 Pembagian Geological Domain, membuat domain untuk memisahkan
mineralising effort.
 Menggunakan model geologi sebagai kombinasi.
 Melakukan mixing data population result pada high variance and less
local predictionability.
 Menggunakan statistik klasik untuk membedakan data berdasarkan
tipe geologinya.
 Analisa Statistik.
e. Pembuatan Model
 Variografi
 Parameter Estimasi.
 Teknik Estimasi.
 Membuat polygon berdasarkan data terdekat.
 Menginversi jarak antar titik.
 Menggunakan metode estimasi krigging. Metode krigging yang
umum digunakan adalah ordinary krigging.
 Vaidasi.
 Klasifikasi.
 Block Modeling.
Mencerminkan data drilling di sekitar tiap-tiap blok.
f. Reporting/Pelaporan
 Tidak ambigu dan Jelas (Transparancy).
 Semua informasi yang dicantumkan harus relevan dan logis
(Materiality).
 Dikerjakan dengan baik dan kompeten (Competen).

Catatan : Penggunaan Diamod drill untuk coring sementara RC untuk deskripsi


cutting. RF dalam kegiatan coring dipengaruhi oleh beberapa faktor : kondisi batuan,
banyaknya clay, banyaknya fracture pada batuan (semakin banyak fracture dan clay
maka akan semakin sedikit RF yang didapat).
F. Metalurgy, Bu Ridho
Dalam kegiatan roda pemabangan terdiri dari 3 kelompok/Tahapan yaitu Tahap
Eksplorasi, Tahap Penambangan dan Tahap Processing. Metalurgi berada pada
tahap Processing.
1. Fungsi Processing :
a. Developing/mengembangkan proses yang cocok dan menguntungkan.
b. Mengimplementasikan praktek prosesing.
c. Me-manage hasil residu proses (tailling).
2. Tugas : Mengekstraksi ore dengan metallurgi, aplikatif kimia, process
engineer.
3. Interaksi dengan geologi yaitu bertujuan untuk mengetahui karakteristik ore
(terutama mengetahui presentase kehadiran clay pada ore)
4. Interaksi dengan Tambang yaitu bertujuan untuk penentuan ore scheduling,
ore delivery, process specification.
5. Level Oksidasi dalam Metal

Free Milling (>90%


gold extrection)

Mild (90-80%)

Refractory (<90% Moderate (50-80%)


Gold Ore Body
gold extrection)
Strong (<50%)

Sianida Consumer

Complex (Double
Refractory)
Oxygen Consumer

Preg-Robing
Catatan :
 Tidak seluruh emas dapat diekstraksi 100%. Ekstraksi emas dalam metalurgi
tergantung pada mineral asosiasi/ pembawa emasnya. Bila emas berada atau
menempel pada logam sulfida atau berada pada kuarsa maka asam sianida
akan susah untuk melarutkannya karena logam sulfida rata-rata susah
dilarutkan oleh sianida, walau terlarutpun akan memakan waktu yang lama.
Semantara kwarsa bersifat kedap dan memiliki gugus kimia yang tidak dapat
dirusak oleh sianida (kecuali dibakar). Logam sulfida dan kuarsa disebut juga
memiliki sifat hydro-phobic. Untuk membuatnya dapat terlalut dapa dilakukan
dengan membakarnya (merusak gugus kimianya dengan memasukkan unsut
SO kedalamnya)
 Heap Leach :
 Membutuhkan waktu ±30 hari.
 Proses untuk melarutkan/mengekstraksi emas pada semacam stocpile
yang di irigasi dengan larutan asam sianida.
 Pada kasus khusus untuk mengekstraksi emas pada ore dengan
kandungan clay tinggi (clay bersifat impermeable sehingga tidak dapat
ditembus larutan sianida), maka ore harus dicampur dengan semen
sehingga materialnya menjadi keras sehingga ekstraksi dapat dilakukan
secara optimal.

G. QAQC, Pak Johan


 QA ( Quality Assurance)
Memastiakan orang yang melakukan pekerjaan secara benar.
 QC (Quality Control)
Memastikan bahwa metode yang digunakan dalam melakukan pekerjaan itu
benar.
1. Cara menghitung bias (akurasi) :
a. Standard check :
Bias = (Assay - certified volume) : certified volume
b. Umpire Check Assay :
Bias = (Principal Lab – Umpire Lab) : Mean
2. Toleransi Bias :
a. Eksplorasi = 10%
b. Grade & Penambangan = 5%
3. Jenis-jenis sample : total sample dan spesimen sample.
4. Sampling merupakan hal yang paling penting dan menentukan, termasuk
tugas dari mine geologist.
5. Source of sampling error.
 Nugget Effect : distribusi kurang merata
 Segregation : yang berat dan yang ringan atau ukuran butir tidak
bercampur dengan baik.
 Extractor : Kesalahan dalam preparasi.
6. Gys Formula :
Untuk penentuan sub sampling, pengurangan volume sample.
7. Pengambilan sample utuk analisa coring dilakukan berdasarkan atas
perbedaan karakteristik batuan, bukan dilakukan per meter atau yang
lainnya.
8. Pengambilan sample pada RC harus dalam kondisi kering dan tidak boleh
basah.
H. Gold Exploration, Pak David
1. Parameter yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi emas :
a. Lithologi
b. Struktur
c. Alterasi
d. Mineral kunci asosiasi emas
e. Veining, tipe-tipe vein
f. Oxide
g. Alunit
h. X-limit
i. W. Long R (untuk identifikasi Alunit)
2. Kegiatan Eksplorasi emas
a. Melakukan studi literatur dan mempelajari daerah operasi
b. Melakukan susur sungai dan melakukan sampling plaser pada simpang
sungai dan belokan sungai untuk mendeliniasi daerah prospek.
c. Melakukan pengambilan sample floating dan sample insitu pada outcrop
yang ada.
d. Melakukan pengukuran struktur geologi yang ditemui
e. Bila daerah target sudah mengkerucut atau sudah terdeliniasi, dilakukan
anaconda mapping untuk mengetahui informasi geologi detail serta sitem
cebakan yang hadir.
f. Melakukan pengambilan soil sampling.
g. Melakukan pengkorelasian terhadap metode geofisika yang telah
dilakukan.

I. Geofisika, Pak Arif dan Pak Eko


1. Metode dalam Geofisika
a. Geomagnetik, menggunakan teori Max Well
Koreksi metode magnetik : koreksi diurnal, badai matahari.
Filter geomagnetik : RTP (bila pengukuran dilakukan diluar kutub magnetik
bumi), Horizontal derivatif, Vertikal derivatif, Analitik Sinyal.
b. Gravitasi, menggunakan hukum Newton
Koreksi Gravitasi : Koreksi pasang surut, koreksi bulan, koreksi continental
drift, koreksi topografi, koreksi buger.
Filter gravitasi : Horizontal derivatif, Vertikal derivatif.
c. Geolistrik, menggunakan hukum Faraday dan teori Max Well
Konfigurasi yang cocok digunakan di emas adalah Dipole-dipole dan
Gradien Array. Grad. array tidak cocok digunakan pada medan yang terlalu
berundulasi terjal.
d. AMT dan MT menggunakan arus telurik (pasif) untuk akuisisi data. Dari
hasil akusisi didapatkan dalam bentuk penampang.
e. Radiometri, metode yang digunakan untuk mengukur intensitas kandungan
Thorium, Uranium dan Potasium. Pada kondisi High Sulfidasi biasanya
lebih kaya akan untsur potasium. Dalam pengukurannya, Radiometri
sangat sensitif terhadap perubahan suhu sehingga tidak boleh melakukan
pengukuran pada saat hujan atau sampai dengan 1 jam setelah hujan.
2. Dalam geofisika dikenal ada istilah “sampling theory” (Nyquist), yaitu
merupakan pebandingan frekuensi awal dengan target yang dicapai atau
dituju. Dalam perambatan gelombang terjadi 2 hal yaitu Aliasing dan Anti-
Aliasing. Proses aliasing terjadi akibat dari perbedaan sinyal yang saling
tumpang tindih (percampuran gelombang). Untuk menghindari Aliasing perlu
dilakukan beberapa hal yaitu :
a. Mengatur jarak antar titik dan lintasa pengukuran berdasarkan atas
target pengukuran.
b. Bila pengukuran sudah terlanjur maka dapat dilakukan dengan
menerapkan filter band-pass (mengambil frekuensi diantara dua
batasan), menerapkan filter band-reject (membuang frekuensi diantara
dua batasan), menerapkan filter Low-Pass (mengambil data frekuensi
rendah) atau dengan filter High-Pass (mengambil data dengan frekuensi
tinggi).
3. Dalam akuisisi data geofisika biasanya akan ada noise yang ikut terekam
sehingga akan mengganggu interpretasi data pada nantinya. Untuk
mengatasi noise dapat dilakukan :
a. Mengecek data dan alat instrument.
b. Visual inspection.
c. Corelation data (seperti base-rover)
d. Interpolasi neighbor datum.
4. Dalam pengolahan data frekuensi, untuk lebih mempermudah dalam
mengolahnya perlu mengkonversikannya dari domain waktu ke domain
frekuensi.

J. Mine Planning, Pak Wawan


Proses Mine Planning :
1. Data Geologi.
2. Data Geoteknik dan Hidrogeologi.
3. Data Metalurgi dan Processing Study.
4. Faktor parameter ekonomi untuk mengoptimalkan kegiatan penambangan.
5. Kemudian diolah melalui proses pit optimalisasi.
6. Dibuatlah Pit Design.
7. Mine Scheduling
8. Economic Analisis
9. Mineral reserves.

Catatan : Pit Optimisasi bertujuan untuk menentukan optimum limit dari open pit dan
untuk resources konservasi.
K. Mine Geology Bussiness Unit, Pak Widyo Yudanto
Terdiri dari tiga lingkaran/devisi besar yaitu Geologi, Pertambangan dan Proses
Plant. Ketiga Unit tersebut memiliki Point of Interest tersendiri kecuali unit
geology. Tambang memiliki Point of Interest dalam hal Produksi sementara
Proses Plant memiliki Point of Interest dalam hal Ekstraksi. Ketiga Unit besar
tersebut harus saling berkomunikasi dan bekerjasama untuk mempertahankan
kondisi tambang agar terus berjalan dan roda penambangan terus berputar.
Selain itu pentingnya dari setiap unit untuk melihat point of interestnya masing-
masing agar saling memahami. Kewajiba dari unit geologi yaitu mengawal unit
pertambangan serta unit prosessing agar didapatkan hasil yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai