Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/352479769

Metode Geofisika Dalam Eksplorasi Sumber Daya Mineral

Chapter · June 2021

CITATION READS

1 5,080

2 authors, including:

Halik Ishak
Universitas Negeri Gorontalo
1 PUBLICATION   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Metode Geofisika Dalam Eksplorasi Sumber Daya Mineral View project

All content following this page was uploaded by Halik Ishak on 17 June 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Metode Geofisika Dalam Eksplorasi Sumber Daya
Mineral

Halik Ishak
Teknik Geologi, Universitas Negeri Gorontalo
halik_s1geologi2020@mahasiswa.ung.ac.id

A. Pendahuluan
Geofisika berasal dari kata geo, yang berarti bumi, dan
fisika. Secara garis besar geofisika adalah ilmu yang menerapkan
prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan
masalah yang berhubungan dengan bumi, atau dapat pula
diartikan mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip
fisika.
Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui,
mencari dan menilai suatu endapan mineral. Menurut Dhadar
(1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai
penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu
keterangan mengenai letak, sifat-sifat, bentuk, cadangan, mutu
serta nilai ekonomis dari endapan bahan galian
Koesoemadinata (1995) berpendapat bahwa eksplorasi
adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu keadaan suatu daerah,
ruang ataupun realm yang sebelumnya tidak diketahui
keberadaannya, sedangkan istilah eksplorasi geologi adalah
mencari tahu tentang keadaan suatu objek geologi yang umumnya
berupa cebakan mineral. Mineral adalah padatan senyawa kimia
homogen, non-organik, yang memiliki bentuk teratur dan
terbentuk secara alami. Istilah mineral termasuk tidak hanya
bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral
Koesoemadinata (1995) mengibaratkan eksplorasi dengan
sebuah perburuan. Seorang ahli geologi atau seorang ahli
eksplorasi dipersamakan dengan pemburu. Pemburu tersebut
harus dapat memperhatikan model binatang yang diburu, habitat
di mana buruan itu hidup, petunjuk-petunjuk atau jejak-jejak yang
ditinggalkannya, kelemahan dan kekuatan dari binatang tersebut,

Geofisika 1
senjata yang ampuh untuk merobohkannya, serta strategi untuk
dapat sampai mendekati sasaran dalam jarak tembak.
Terminologi ’model’ telah banyak didefinisikan, salah
satunya berupa suatu idealisasi fungsional dari suatu kondisi real
untuk menganalisis suatu masalah. Model cebakan bijih
dikembangkan berdasarkan observasi dan penelitian baik di
lapangan maupun di laboratorium terhadap cebakan-cebakan
bijih yang sudah ditemukan. Jadi, Model endapan mineral adalah
penggambaran informasi yang diatur secara sistematik tentang
sifat-sifat penting suatu kelompok endapan mineral.
Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan serta
mendapatkan sejumlah maksimum dari cebakan mineral
ekonomis baru dengan biaya dan waktu seminimal mungkin (to
find and acquire a maximum number of new economic mineral
deposits within a minimum cost and in a minimum time (Baily,
1968 dalam Koesoemadinata 1995).
B. Pembahasan
1. Metode Geofisika
Metoda geofisika dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan diantaranya perencanaan wilayah, pengidentifikasian
potensi sumber daya geologi untuk pemahaman fenomena
geologi dalam masalah kebencanaan dan lingkungan geologi
serta pemberian rekomendasi dalam rangka konservasi potensi
sumber daya geologi.
Dalam pengidentifikasian sumberdaya geologi seperti
eksplorasi bahan galian, metoda geofisika dimaksudkan untuk
melokalisir daerah anomali, yang ditimbulkan oleh keberadaan
cebakan mineral logam dan non logam. Tujuannya untuk
menduga sebaran cebakan di bawah permukaan berdasarkan pola
anomali sifat-sifat fisiknya. Kegunaan metoda ini adalah untuk
memberikan arahan atau petunjuk pekerjaan selanjutnya, seperti
pembuatan sumur uji, parit uji dan/atau penentuan titik pemboran
inti.

2 Judul Buku
Metoda pengambilan data geofisika pada umumnya
bersifat survai, dilakukan berdasarkan lintasan-lintasan yang
telah ditentukan, pada umumnya berupa kisi. Eksplorasi
geofisika disebut pula prospeksi geofisika (geophysical
prospecting). Beberapa macam metoda geofisika yang dapat
dilakukan adalah:
1. Metode Magnetik
Metode magnetik sangat baik digunakan untuk
melokalisir daerah- daerah intrusi yang mengandung mineral-
mineral yang bersifat magnetik seperti magnetit, pirrhotit dan
titano magnetit.
Parameter, Aplikasi:
Metode karakteristik Anomali Langsung penyelidikan
sifat fisik utama tidak
langsung

MAGNETIC Magnetik Kandungan Magnetit, Bijih besi,


ground,airborne, bumi:intensitas magnetik pirhotit, kromit, bijih
marine, logging total,gradien pada material titano- tembaga,
vertikal ( 1 = 1 yang magnetit kimberlit,
n T) magnetic kontras pemetaan
susceptibility termagnetisasi struktur
geologi

.2. Metode Gravitasi


Metode gravitasi dapat digunakan jika daerah yang
menjadi sasaran studi cukup luas, terutama pada endapan yang
memiliki spesific gravity yang kontras dengan batuan
sampingnya
Aplikasi :
Metoda Paramete Anomal Langsu Penyelidi
r, i utama ng kan
karakteri tidak
stik langsung

Geofisika 3
sifat fisik

Gravity Endapa Bijih Pemetaan


GRAVITY milligal n struktur
ground, marine (1mgl = bijih besi, geologi,
10 µms- berat, kromit, konfigura
2) perbeda si
density an pirit, endapan
penyeba kalkop letakan
ran irit
densitas

Tahapan Eksplorasi
Pentahapan dalam eksplorasi mutlak dilakukan untuk
meminimalkan kerugian/resiko kegagalan karena eksplorasi
merupakan aktivitas yang berisiko tinggi. Pentahapan dalam
eksplorasi harus dilakukan sesuai dengan karakteristik tiap
endapan mineral untuk mengurangi resiko kegagalan (kerugian)
yang lebih besar dalam menemukan endapan mineral tersebut.
Setelah suatu tahapan eksplorasi selesai dilakukan, perlu adanya
evaluasi untuk pengambilan keputusan yang akan dilakukan
selanjutnya.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
merancang suatu kegiatan eksplorasi adalah :
 Efektifitas, yaitu mengenai sasaran dengan metoda dan
strategi yang tepat
 Efisiensi, dengan usaha (biaya dan waktu) yang
seminimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang
optimal
 Unsur ekonomi, biaya eksplorasi harus sesuai dengan
hasil yang diharapkan dengan memperhitungkan resiko.
Hal ini disebabkan karena lebih tinggi resiko maka
keuntungan yang dicapai makin berlipat ganda.

4 Judul Buku
Eksplorasi dapat dibagi menjadi sejumlah tahap yang saling
berhubungan dan teratur. Tahap-tahap penting di dalam
industri pertambangan suatu endapan bijih meliputi:
a) Eksplorasi mineral : untuk menemukan tubuh bijih;
b) Studi kelayakan : untuk menentukan apakah secara
komersial memenuhi;
c) Pengembangan tambang : membangun seluruh
infrastruktur pada lokasi tambang;
d) Penambangan : ekstraksi bijih dari lapisan pembawa bijih;
e) Pengolahan mineral : penghancuran dan penggilingan
bijih, pemisahan mineral bijih dari mineral
penyerta/pengotor, pemisahan bijih menjadi konsentrat,
seperti pada konsentrat tembaga;
f) Pemisahan logam : pengambilan logam dari konsentrat
mineral;
g) Pemurnian : memurnikan logam dari logam ikutannya;
h) Pemasaran : pengiriman produk tambang (konsentrat
logam, jika tidak dipisahkan atau dimurnikan di lokasi
tambang) ke pembeli.

Koesoemadinata (1995) menyebutkan bahwa untuk


melakukan eksplorasi atau pencarian suatu cebakan, seseorang
yang bekerja di bidang eksplorasi ini harus mempunyai bayangan
tentang apa yang akan dicari, di daerah mana akan dicari serta
metoda dan sistem apa yang efektif digunakan, dengan kata lain
harus memiliki konsep. Konsep ini akan digunakan sebagai dasar
suatu sistem pencarian. Terakhir adalah menentukan metoda
untuk melacak, sehingga secara singkat konsep eksplorasi akan
merumuskan strategi dan taktik serta program kegiatan
eksplorasi.
Dalam melakukan eksplorasi, ada 2 (dua) macam
pendekatan, yaitu pendekatan tradisional dan pendekatan
modern/scientific. Pendekatan tradisional meliputi prospeksi
(pelacakan/penyisiran langsung terhadap obyek yang dicari) dan

Geofisika 5
eksplorasi (mencari tahu akan kelanjutan suatu singkapan dari
obyek (endapan) yang dicari secara lateral maupun ke dalam).
Pendekatan modern/scientific merupakan eksplorasi geologi
yang merupakan pencarian suatu objek geologi (endapan) secara
ilmiah dan berencana.
Metoda/teknik eksplorasi tidak dapat digunakan tanpa
suatu konsep eksplorasi. Konsep eksplorasi menentukan sasaran
eksplorasi sehingga pemakaian metoda dan teknik ekplorasi dapat
tepat guna, efektif dan efisien.
Dari persamaan pengertian antara eksplorasi dengan
perburuan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa eksplorasi
geologi adalah pencarian suatu obyek geologi (dalam hal ini
adalah endapan bahan galian) secara ilmiah dan berencana yang
mencakup:
1. Model geologi dari endapan yang dicari atau dari lingkungan
geologinya dimana endapan bahan galian itu biasanya berada
2. Strategi untuk pencarian itu
3. Pemilihan metoda yang akan dipakai, dan
4. Pertimbangan ekonomis.

Sebagai suatu aktifitas ekonomi, perencanaan suatu


eksplorasi harus memenuhi tiga prinsip utama, yaitu :
1. Efektif
2. Efisien
3. Manfaat biaya (Cost-benefit)

Berdasarkan draft Peraturan Pemerintah tentang


Konservasi Bahan Galian, pasal 2a, yang dimaksud dengan bahan
galian adalah unsur kimia, mineral, batuan dan bijih, termasuk
batubara, gambut, bitumen padat, air tanah, panas bumi, mineral
radioaktif yang terjadi secara alamiah dan mempunyai nilai
ekonomis. Dan pasal 2b menyebutkan yang dimaksud dengan
eksplorasi penyelidikan geologi adalah untuk mengidentifikasi,
menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan
kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat
dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya

6 Judul Buku
penambangan. Jadi, eksplorasi mineral bertujuan untuk
mendapatkan dan mengetahui kualitas dan kuantitas cebakan
mineral sampai tingkat kepastian yang paling tinggi (Indarto dkk.,
1999).
Model empiris adalah model geologi yang berdasarkan
karakteristik endapanendapan mineral yang diketahui,
mengandung data, tapi tidak diinterpretasi (Babcock, 1984). Jenis
endapan tertentu terdapat pada tatanan geologi tertentu, yang
seharusnya dijumpai pada tatanan geologi yang sama di tempat
lain (Walshe, 1984). Model empiris endapan, dikarakterisasi oleh
:
 Lingkungan tektonik
 Batuan induk (host rock)
 Mineralisasi
 Tipe dan zonasi alterasi hidrotermal
 Penyebaran dalam waktu dan ruang
 Ukuran dan kadar endapan

C. Penutup
Geofisika berasal dari kata geo, yang berarti bumi, dan
fisika. Secara garis besar geofisika adalah ilmu yang menerapkan
prinsip-prinsip fisika untuk mengetahui dan memecahkan
masalah yang berhubungan dengan bumi, atau dapat pula
diartikan mempelajari bumi dengan menggunakan prinsip-prinsip
fisika.
Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui,
mencari dan menilai suatu endapan mineral. Menurut Dhadar
(1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai
penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu

Geofisika 7
keterangan mengenai letak, sifat-sifat, bentuk, cadangan, mutu
serta nilai ekonomis dari endapan bahan galian.

Referensi
1. Alshehri, F., & Abdelrahman, K. (2021). Groundwater
resources exploration of Harrat Khaybar area, northwest Saudi
Arabia, using electrical resistivity tomography. Journal of
King Saud University-Science, 33(5), 101468.
2. Bahri, A. S., Rochman, J. P. G. N., Khoiridah, S., &
Iswahyudi, A. (2015). Estimasi Cadangan Batu Gamping di
Desa Melirang, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik
dengan Metode Resistivitas 2-Dimensi. Jurnal
Geosaintek, 1(1), 15-24.
3. Hasanudin, M. (2005). Teknologi Seismik Refleksi Untuk
Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi. Oseana (30), 1-10.
4. Manyoe, I. N. (2016). Model inversi data geolistrik untuk
penentuan lapisan bawah permukaan daerah panas bumi
Bongongoayu, Gorontalo. Jurnal Sainstek, 8(4), 358-371.
5. Manyoe, I. N. (2016). Model inversi data geolistrik untuk
penentuan lapisan bawah permukaan daerah panas bumi
Bongongoayu, Gorontalo. Jurnal Sainstek, 8(4), 358-371.
6. Manyoe, I. N., Suriamihardja, D. A., Irfan, U. R., Eraku, S. S.,
Napu, S. S. S., & Tolodo, D. D. (2020, November). Geology
and 2D modelling of magnetic data to evaluate surface and
subsurface setting in Bongongoayu geothermal area,
Gorontalo. In IOP Conference Series: Earth and
Environmental Science (Vol. 589, No. 1, p. 012002). IOP
Publishing.
7. Manyoe¹, I. N., Irfan, U. R., & Suriamiharja, D. A.
DISTRIBUSI ANOMALI MAGNETIK DAERAH PANAS
BUMI BONGONGOAYU, GORONTALO.

8 Judul Buku
8. Saberi, S., Stockinger, M., Stoeckl, C., Buchmayr, B., Weiss,
H., Afsharnia, R., & Hartl, K. (2021). A new development of
four-point method to measure the electrical resistivity in situ
during plastic deformation. Measurement, 180, 109547.
9. Santoso, D. (2002). Pengantar teknik geofisika. ITB, bandung.
10. Tolodo, D. D., Suma, M. D., Yusuf, N. J., & Manyoe, I. N.
(2019). Subsurface Structure Identification In Ilotidea Using
Electrical Method For Developed The Flood Tourist Science
Village. Jurnal Sains Informasi Geografi, 2(1), 44-49.

Glosarium
1. Efektif, yaitu penggunaan metoda atau peralatan harus
sesuai dengan sasaran eksplorasi.
2. Efisien, yaitu dari sisi waktu dan biaya dapat dilakukan
secara efisien.
3. Manfaat biaya (Cost-benefit), yaitu eksplorasi ini harus
memiliki nilai manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi
masyarakat sekitar (community development)

Geofisika 9
Riwayat Hidup Penulis dan Foto
Halik Ishak
Lahir di desa pisou, kecamatan pagimana,
Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi
Tengah, pada tanggal 24 Mei 2002. Saat ini
ia menempuh pendidikan di Universitas
Negeri Gorontalo, program studi Teknik
Geologi, jurusan Ilmu Dan Teknologi
Kebumian, Fakultas MIPA. Sekarang
menempuh pendidikan di semester 2.

10 Judul Buku

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai