Anda di halaman 1dari 27

METODE

EKSPLORASI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2020
Eksplorasi
◦ Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI).
Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas
dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan
analisis/kajian kemungkinan dilakukanya penambangan.

Menurut Kepmen Pemerintah Thn 2000.


Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh
informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran,
kualitas dan sumberdaya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai
lingkungan sosial dan lingkungan hidup
◦ Dhadar (1980),
eksplorasi bahan galian didefinisikan sebagai penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan
suatu keterangan mengenai letak, sifat-sifat, bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis
dari bahan galian.

◦ Koesoemadinata (1995)
berpendapat bahwa eksplorasi adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu keadaan suatu daerah,
ruang yang sebelumnya tidak diketahui keadaan suatu objek geologi yang umumnya berupa
cebakan mineral.

◦ Nurhakim, 2006

Eksplorasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan ukuran,
bentuk, letak (posisi), kadar rata-rata dan jumlah cadangan dari endapan mineral berharga.
TUJUAN EKSPLORASI
Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya
cebakan mineral/batubara secara rinci, yaitu untuk mengetahui,menemukan,
mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi berdasarkan ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitaas dan kualitas suatu endapan mineral/batubara untuk
kemudian dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.

IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk


melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
dan studi kelayakan.
Pemilihan metode eksplorasi di lihat berdasarkan
pada kondisi geologi, potensi dari endapan
batubara/mineral, dan juga harus di lihat
berdasarkan keadaan lapangan yang berhubungan
dengan daerah sekitar serta memperhatikan aspek
ekonomi.

Secara garis besar metode eksplorasi dapat kita


bedakan menjadi dua kelompok besar yaitu
metode eksplorasi tak langsung dan metode
eksplorasi langsung (Notosiswoyo Sudarso dkk,
2000).
1. Metode Eksplorasi tidak Langsung
Metode eksplorasi tak langsung adalah eksplorasi yang
kegiatan pengamatannya tidak berhubungan langsung
dengan objek yang di eksplorasi. Data yang didapat Ialah
merupakan hasil dari pemanfaatan sifat-sifat fisik atau
kimia dari endapan yang dapat diketahui melalui anomali-
anomali yang diperoleh dari hasil
pengamatan/pengukuran.Adapun beberapa contoh metode
eksplorasi yang tidak langsung, yaitu:
A.Penginderaan jarak jauh.
B.Geokimia , dan
C.Geofisika
Metode-metode eksplorasi meliputi
1.Metode penginderaan jauh
Di dalam eksplorasi penginderaan jauh sangat dipelukan untuk mendapatkan informasi
tentang geologi seperti:
-Geomorfologi, membaut mengidentifikasi bentuk lahan dan pola pengaliaran serta aspek
keruangan sutau daerah.
-Litologi, untuk mengidentifikasi batuan yang ada dan mengakaitkanya dengan batuan-
batuan yang berasosiasi dengan mineralisasi/batubara.
-Struktur geologi, untuk mengetahui pola struktur geologi seluruh wilayah
daerah telitian, untuk mendaptakan dan memperlancar kegiatan eksplorasi.
- Stratigrafi, di pergunakan secara terbatas apabila kenapakan dari perlapisan dapat di
identifikasi secara luas.
- Paleogeografi, apabila memang memungkinkan untuk menetukan daerah sungai purba
ataupun perubahan garis pantai.

Penginderaan Jauh Berdasarkan kenampakan Foto Udara.


2. Geokimia
Lingkungan geokimia primer adalah lingkungan di bawah zona pelapukan yang dicirikan
oleh tekanan dan temperatur yang besar, sirkulasi fluida yang terbatas, dan oksigen bebas
yang rendah. Sebaliknya, lingkungan geokimia sekunder adalah lingkungan pelapukan, erosi,
dan sedimentasi, yang dicirikan oleh temperatur rendah, tekanan rendah, sirkulasi fluida
bebas, dan melimpahnya O2, H2O dan CO2.. Pola geokimia primer menjadi dasar dari survey
batuan sedangkan pola geokimia sekunder merupakan target bagi survey tanah dan sedimen.

3. Geofisika
Secara umum metode Geofisika diaplikasikan untuk mengukur kontras fisik di dalam bumi.
Dua jenis metode yang biasa digunakan untuk mengukur kontras fisik adalah metode aktif
dan metode pasif. Metode aktif dilakukan dengan membangkitkan suatu sumber, misalnya
metode Geolistrik dan metode seismik. Sebaliknya metode pasif dilakukan tanpa
membangkitkan suatu sumber, misalnya metode Gravitasi dan metode Magnetik.
Pengambilan sampel geokimia yang mana
Pengambilan data eskplorasi dalam
Pengunaan alat geolistrik dalam pencarian
Bahan galian logam.
Beberapa cara metode geofisika:
-Cara geomagnet, mengukur besarnya kerentanan magnet pada tubuh batuan
beku dan bijih besi. Sedangkan pada batubara di pergunakan jika daerah tersebut
terkena intrusi atau kontak dengan batuab beku.
-Cara Gayaberat, untuk menentukan konfigurasi lapisan pada suatu cekungan
variasi ketebalan ataupun strukur.
-Cara geolistrik, dilakukan untuk mengukur variasi tahanan jenis pada
batuan.Faktor yang mempengaruhi berupa: a. Batuan penyusun, B. Homogenitas
batuan, C. Kandungan air, D. Permabilitas, E. Tekstur batuan, F. Suhu.
Metode geofisika
◦Pembuatan model geologi untuk perencanaan wilayah.

◦Pengungkapan potensi sumberdaya geologi dan pemahaman struktur geologi


bentukan sebaran batuan dan bentuk luasan dari batuanya.

◦Pemberian rekomendasi dalam rangka penentuan dan konservasi potensi


sumberdaya geologi.
2. Metode Eksplorasi Langsung
Metode eksplorasi langsung mempunyai
pengertian bahwa pengamatan dapat dilakukan
dengan kontak visual dan fisik dengan kondisi
permukaan/bawah permukaan dari endapan
yang dicari. Kegiatan eksplorasi langsung
memungkinkan dapat dilakukan deskripsi
megaskopis/mikroskopis, pengukuran dan
sampling terhadap objek yang di eksplorasi.
Interpretasi yang dilakukan dapat berhubungan
langsung dengan fakta-fakta dari hasil
pengamatan lapangan.
A. Metode pemetaan geologi
Melakukan strataegi dalam perencanaan jalur pemetaan untuk mendapatkan informasi litologi, struktur
serta mengoptimalkan waktu pemetaan geolgi yang bertujuan untuk pembuatan peta geologi. perencanaan
jalur pemetaan

Perencanaan Jalur Pemetaan


Pemetaan lapangan untuk menghasilkan peta geologi
B. STREAM SEDIMENT

 Endapan placer adalah endapan bahan galian atau batuan yang telah mengalami proses
pelapukan dan transportasi kemudian terendapkan ditempat yang lebih rendah. Endapan
placer termasuk endapan sekunder dan endapan ini terdiri dari endapan eluvial dan
alluvial. 

◦MAKSUD Memperoleh/mendapatkan anomali geokimia dari unsur-unsur kimia yang


berkaitan terhadap mineral logam yang dicari.
◦ TUJUAN Membatasi/mendeliniasi daerah-daerah yang memiliki sebaran
kandungan unsur-unsur tertentu yang berhubungan dengan mineral logam
yang dicari berdasarkan populasinya, dari area yang sangat luas menjadi area
yang terbatasi. Salah satu metoda dalam eksplorasi yang didasarkan pada
analisa kimia dari sample endapan sungai aktif, yang paling efektif untuk
mendeliniasi indikasi mineralisasi, terutama untuk mencari/menemukan
deposit mineral logam
◦ Komposisi dari sample endapan sungai aktif merupakan refleksi dari bedrock
geology, overburden cover & any contained metallferious mineralization
dalam catchment area.
Pendulang emas placer.
C. Pemboran adalah pembuatan lubang bor baik vertikal ataupun miring untuk
mendapatkan target, merupakn kegiatan eksplorasi dengan biaya tinggi sehingga
dalam penentuanya di perlukan pemahaman geologi.

Tahapan Eksplorasi Pemboran


Jenis pemboran yaitu:
A.Corring adalah: Coring merupakan metode yang digunakan untuk mengambil
batuan inti (core) dari dalam lubang bor (Batmen, 1985). Corring di gunakan
untuk mengalibrasi model geofisika dan mendapatkan informasi yang di peroleh
melalui logging setelah tahap pemboran.

B.Tuch Corring adalah Corring yang digunakan untuk mengambil batuan ini
(core) yang telah di tentukan kedalam dari target batuanya.

A.Open Hole adalah proses pemboran yang mana ingin mengetahui stratigrafi
litologi tanpa danya pengambilan sampel.
Pengambilan sampel pada
saat pemboran
Tujuan Pemboran adala
1.Memastikan letak dan kedalaman lapisan batuan yang menjadi
sasaran,mengetahui lapisan penutup dan ketebalanya.
2.Pembuatan penampang berkolom (korelasi log) di setiap lubang bor untuk
mendapatkan informasi sikuen stratigrafi, pola sebaran dari lapisan dan kontrol
struktur.
3.Membantu menetukan kualitas endapan mineral/batubara sejak awalkegiatan
eksplorasi.
4.Pelaksanaan uji geologi teknik dan hidrogeologi.

Anda mungkin juga menyukai