PERTEMUAN 03
4 Maret 2022
Evaluasi Formasi
Maksud
1. Melakukan interpretasi tipe litologi bawah permukaan dengan menggunakan data log Gamma Ray (GR), log Spontaneous
Potential (SP), Resistivitas (LLD), log Neutron (NPHI), dan log Densitas (RHOB).
2. Melakukan perhitungan parameter petrofisika antara lain Volume Serpih (Vsh), Porositas (Ф), Permeabilitas (K), dan
Saturasi Air (Sw).
3. Melakukan analisis zona prospek reservoir hidrokarbon dengan analisis petrofisika pada Formasi
Tujuan
Tujuan dari evaluasi formasi menurut Ellis & Singer (2008) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan ada tidaknya hidrokarbon
2. Menentukan dimana tepatnya hidrokarbon tersebut berada
3. Menentukan berapa banyak kandungan hidrokarbon tersebut di dalam formasi
4. Menentukan apakah hidrokarbon tersebut potensial untuk diproduksi atau tidak
Saturasi air atau kejenuhan air merupakan jumlah dari volume pori dalam sebuah batuan yang terisi air.
Dinyatakan sebagai bilangan desimal atau dalam persen dan disimbolkan dengan Sw. Sedangkan bagian yang berisi
minyak atau gas disebut kejenuhan hidrokarbon (Sh)
Asumsi umumnya adalah bahwa reservoir mula-mula terisi air dan selang masa perubahan geologi, minyak atau gas
yang terbentuk di tempat lain pindah ke formasi berpori, menggantikan air yang ada pada formasi tersebut. Akan
tetapi, hidrokarbon tidak dapat menggantikan semua air yang ada. Fenomena tersebut dinamakan dengan Swirr
(Irreducible Saturation Water).
EVALUASI KUALITATIF
Dari analisis kualitatif secara quicklook yang dilakukan dalam analisis ini adalah untuk menginterpretasikan
1. Zona Batuan Reservoar
2. Jenis litologi
3. Jenis cairan pengisi Reservoar
EVALUASI KUANTITATIF
Analisis yang dilakukan berdasarkan data log sumur dengan menggunakan suatu persamaan matematis untuk
memperoleh data parameter petrofisika sehingga karakteristik suatu formasi dapat diketahui.
Evaluasi kuantitatif
TABEL. 1 Nilai porositas dan kualitas (Koesoemadinata, 1978)
Evaluasi kuantitatif
Contoh interpretasi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan well log seperti dari gamma ray pada sumur dari
Formasi dan gamma ray pada seluruh sumur dari Formasi, serta kombinasi dari log densitas (RHOB)
dan neutron (NPHI) diketahui jika reservoir yang berkembang pada daerah penelitian adalah
batugamping.
2. Hasil analisis petrofisika yang dilakukan dapat diketahui jika nilai rata-rata volume serpih adalah 0.22
atau 22%, nilai porositas efektif pada reservoir adalah sebesar 0.26 atau 26%, nilai saturasi air rata-rata
pada reservoir Lapangan x adalah sebesar 0.38 atau 38%, nilai permeabilitas rata-rata pada reservoir
Lapangan x adalah sebesar 371 mD. Sedangkan nilai gross sand pada reservoir Lapangan x sebesar
55,25 feet, nilai net sand pada reservoir Lapangan x 46,63 feet dan nilai net pay pada reservoir Baturaja
sebesar 12,25 feet. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa reservoir
batugamping tersebut adalah reservoir yang prospek dan dapat berperan sebagai reservoir
hidrokarbon
JANGAN LUPA ABSEN
https://forms.gle/bjcR4zX78QnSkQhG7
TUGAS