Anda di halaman 1dari 22

1

INTERPRETASI KUANTITATIF (MENGHITUNG


SATURASI AIR)
(Laporan Praktikum Metode Well Logging)

Oleh:
Trias Annisa Fara
1955051007

LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Judul Praktikum : Intepretasi Kuantitatif (Menghitung Saturasi Air)

Tanggal Praktikum : 21 Oktober 2021

Tempat Praktikum : Secara Daring via Google Meet

Nama : Trias Annisa Fara

NPM : 1955051007

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : 7 (Tujuh)

Bandar Lampung, 27 Oktober 2021


Mengetahui,
Asisten.

Aisyah Yuliatina
NPM. 1815051019

i
INTERPRETASI KUANTITATIF (MENGHITUNG
SATURASI AIR)

Oleh
Trias Annisa Fara

ABSTRAK

Pada praktikum kali ini tentang Intepretasi Kuantitatif


(Menghitung Saturasi Air) yang bertujuan agar mahasiswa dapat
menentukan harga saturasi air (Sw). Dalam praktikum ini,
digunakand data Log GR, Log resisitivitas (Log HLLD, Log
HLLS) log densitas (log RHOZ) dan log Neutron (log NPHI).
Adapun tujuan dari praktikum ini agar mahasiswa dapat
menentukan harga saturasi air (Sw). Untuk menentukan nilai SW
dapat ditentukan menggunakan metode persamaan Simandoux,
Archie, dan Indonesia. Metode persamaan Archie, baik
digunakan pada log dengan Vsh < 30%, sementara pada metode
persamaan Simandoux baik digunakan pada log dengan Vsh >
30%, dan metode Indonesia hanya digunakan di Indonesia yang
memiliki karakteristik yang unik dan berbeda. Harga Sw rata-
rata > 70 – 75% maka perkiraan jenis reservoar adalah reservoar
air, harga Sw rata-rata < 50 – 70% maka perkiraan jenis
reservoar adalah reservoar minyak, dan harga Sw rata-rata <
50% maka perkiraan jenis reservoir adalah reservoar gas.

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................... i
ABSTRAK ................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................. 1
B. Tujuan Praktikum ......................................................... 1
II. TEORI DASAR
III. METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan ............................................................. 4
B. Diagram Alir................................................................. 5
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan .......................................................... 6
B. Pembahasan .................................................................. 6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ................................................................ 4
Gambar 2. Laptop ..................................................................... 4
Gambar 3. Data hasil perhitungan ............................................ 4
Gambar 4. Diagram Alir........................................................... 5

iv
5

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Metoda well logging merupakan metoda penyelidikan zona


prospek yang mempelajari sifat fisik batuan suatu formasi dan
perhitungan parameter fisik batuan. Metode ini cukup ampuh untuk
memastikan isi dalam sebuah wilayah yang memiliki hidrokarbon
karena memberikan keterangan ke dalam lapisan yang mengandung
hidrokarbon serta sejauh mana penyebaran bahan tambang
hidrokarbon tersebut pada suatu lapisan batuan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan nilai dari parameter petrofisika
Formasi Berai berdasarkan data log pengeboran sumur di struktur
Cekungan Barito.

Saturasi atau kejenuhan air formasi adalah rasio dari volume pori
yang terisi oleh air dengan volume porositas total. Tujuan
menentukan saturasi air adalah untuk menentukan zona yang
mengandung hidrokarbon, jika air merupakan satu-satunya fluida
yang terkandung dalam pori-pori batuan, maka nilai Sw = 1, tetapi
apabila pori-pori batuan mengandung fluida hidrokarbon maka nilai
Sw < 1. Archie Menyusun persamaannya, yang kemudian kita kenal
dengan Archie formula. Saturasi air merupakan salah satu parameter
utama yang mempengaruhi nilai cadangan hidrokarbon pada batuan
reservoir, serta sangat dibutuhkan untuk mengetahui keadaan
reservoir sebenarnya di mana berbagai cara dilakukan dalam
melakukan interpretasi saturasi air pada reservoir. Oleh sebab itu
sangat penting untuk melakukan interpretasi kuantitatif saturasi air
dalam eksplorasi migas dalam menentukan fluida pada zona
hidrokarbon.

B. Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Meahasiswa dapat menentukan harga saturasi air (Sw).
6

II. TEORI DASAR

Metode Well Logging merupakan suatu teknik untuk


mendapatkan data bawah permukaan dengan menggunakan alat
ukur yang dimasukkan ke dalam lubang sumur untuk evaluasi
formasi dan identifikasi ciri-ciri fisik batuan di bawah permukaan
(Harsono, 1997).

Porositas suatu medium adalah bagian dari volume batuan yang


tidak terisi oleh benda padat. Ada beberapa macam porositas
batuan yaitu porositas total dan porositas efektif. Porositas total
adalah nilai rasio antara ruang kosong total yang tidak terisi pada
batuan dengan volume total batuan. Porositas total meliputi
porositas primer, yaitu ruang antar butir atau antar kristal yang
tergantung pada bentuk dan ukuran butir serta pemilahan butirnya.
Sedangkan porositas efektif merupakan nilai perbandingan
volume pori-pori yang terhubung dengan volume total batuan.
Porositas efektif memiliki nilai jauh lebih kecil jika dibandingkan
dengan porositas total bila pori-pori tidak berhubung satu sama
lain. Penentuan harga porositas pada lapisan reservoar
menggunakan gabungan harga porositas dari dua kurva yang
berbeda, yaitu porositas densitas (ØD) yang merupakan hasil
perhitungan dari kurva RHOB dan porositas neutron (ØN) yang
dibaca dari kurva NPHI. Kurva RHOB akan mengukur berat jenis
matriks batuan reservoar yang sebelumnya dikalibrasikan pada
berat jenis matriks batuan (batu gamping = 2.71 dan batu pasir =
2.65) serta diukur pada lumpur pemboran yang digunakan, setelah
itu kurva ini baru bisa menunjukkan harga porositas. Porositas
efektif terdiri dari porositas densitas, porositas sonic dan porositas
neutron (Firdaus, 2008).
3

Biasanya, nilai resistivitas air formasi disebabkan oleh perubahan


temperature formasi kedalaman. Nilai tersebut akan meningkat dengan
adanya peningkatan salinitas air permukaan atau temperature.
Peningkatan temperatur pada lubang sumur ditentukan dari data kepala
well log untuk menghitung peningkatanresistivas resistivas lumpur
(Rm), resistivas mudcake (Rmc), dan resistivas filtrasi lumpur (Rmf)
(Harsono, 1997).

Penentuan Sw ditentukan di laboratorium dengan mengextraksinya dari


inti pemboran, akan tetapi secara rutin dilakukan dari analisa log listrik,
terutama dari kurva SP. Besarnya penjenuhan air di dalam reservoir
minyak menentukan dapat tidaknya lapisan minyak itu diproduksikan.
Penjenuhan air dinyatakan sebagai Sw (water saturation). Jika Sw lebih
besar dari 50%, minyak masih dapat keluar, akan tetapi pada umumnya
harus lebih kecil dari 50%. Penjenuhan air tidak mungkin kurang dari
10% dan dinamakan penjenuhan air yang tak terkurangi (irreducible
water saturation). Pada umumnya batuan reservoir bersifat basah air. Air
antar butir selalu terdapat dalam lapisan minyak, malah pernah
ditemukan pada ketinggian lebih dari 650 meter di atas batas minyak-
air. Pori – pori batuan Reservoir selalu berisi fluida dan fluida tersebut
bisa berupa minyak dan Gas (dead oil) (Rider,1996).

Saturasi dapat terganggu akibat cara pemboran baik secara oil base muds
dan water base muds. Pada water base muds, saturasi original air akan
mengalami penambahan akibat asupan air tambahan dari permukaan
saat terjadi pemboran. Berhubung saturasi air bertambah maka saturasi
minyak berkurang. Pada saat terjadi pengangkatan core, tekanan
menurun sehingga saturasi baik oil dan air berkurang. Pada teknik
pemboran oil base mud, kita gunakan asupan oil tambahan dari
permukaan untuk proses pemboran. Hal ini tidak mengubah sama sekali
saturasi air namun saturasi minyak akan berubah akibat adanya filtrat.
Metoda lain untuk mengetahui saturasi air dalam core di resevoir adalah
dengan menganalisis filtrat hasil pemboran di permukaan (Ellis, 2008).
4

III. METODELOGI PENELITIAN

A. Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
sebagai berikut:

Gambar 1. Alat Tulis

Gambar 2. Laptop

Gambar 3. Data Sumur


5

B. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada praktikum kali ini sebagai berikut :

Mulai

Membuka data .sumur yang telah masukan


rumus dan dihitung

Buka data log pada pengolahan sebelumnya


dan tentukan 10 titik kedalaman
data

Cari litologi, porositas, nilai SW Archie, SW


Simandoux, nilai SW Indonesia dan
intepretasi kuantitatif

Selesai

Gambar 4. Diagram Alir


6

IV. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Adapun hasil pengamatan pada praktikum kali ini yang terlampir pada
lampiran.

B. Pembahasan

Pada praktikum tanggal 21 Oktober 2020 kali ini membahas


menganai Interpretasi kuantitatif yang dilakukan untuk mengetahui nilai
Sw. Praktikum ini bertujuan agar praktikan dapat melakukan
interpretasi kuantitatif dengan mencari nilai Sw. Pada praktikum ini
menggunakan data log RZL-1 dengan memplot 10 titik yang kemudian
ditentukan litologinya dengan menggunakan Chart Schlumberger dan
nilai dari Rw dengan menggunakan Picket Plot. Setelah menentukan
keduanya, selanjutnya menentukan Sw. Saturasi air adalah salah satu
parameter yang diperlukan dalam menentukan besarnya cadangan
hidrokarbon. Saturasi air adalah bagian atau persentasi dari volume pori
yang berisi air formasi. Jika harga Sw rata-rata > 70 – 75% maka
perkiraan jenis reservoar adalah reservoar air. Jika harga Sw rata-rata <
50 – 70% maka perkiraan jenis reservoar adalah reservoar minyak. Jika
harga Sw rata-rata < 60% maka perkiraan jenis reservoar adalah
reservoar minyak dan gas. Dan jika harga Sw rata-rata < 50% maka
perkiraan jenis reservoar adalah reservoar gas. Penentuan Sw dapat
dilakukan dengan emnggunakan ebberapa rumus yang disesuaikan
dengan nilai Vsh yang didapaat.

Saturasi air atau kejenuhan air merupakan jumlah dari volume pori
dalam sebuah batuan yang terisi air. Dinyatakan sebagai bilangan
7

desimal atau dalam persen dan disimbolkan dengan Sw. Sedangkan


bagian yang berisi minyak atau gas disebut kejenuhan hidrokarbon
(Sh).

Sw= Air fromasi yang mengisi pori / total pori dalam batuan

Dengan mengetahui jumlah saturasi air maka akan diketahui juga


saturasi hidrokarbonnya. Meskipun saturasi hidrokarbon adalah nilai
yang dicari, namun biasanya kita harus tahu jumlah Swnya terlebih
dahulu. Sehingga kebanyakan evaluasi log yang dicari adalah zona air.
Selain itu juga karena kejenuhan air biasanya digunakan langsung
dalam perhitungan seperti persamaan Archie. Resistivitas air formasi
adalah tahanan jenis air yang berada di formasi pada suhu formasi.
Simbol resistivitas air formasi adalah Rw. Resistivitas air formasi salah
satu parameter yang penting untuk menentukan harga saturasi air.
Metode pickett plot dapat digunakan dengan baik bila formasinya
bersih, litologinya konsisten, dan Rw-nya konstan. Metode ini
didasarkan pada formula Archie. Selain digunakan untuk
memperkirakan Sw, metode ini dapat pula digunakan untuk
memperkirakan Rw, yaitu dengan membuat crossplot antara Rt dan
porositas pada kertas log-log. Titik-titik yang terluar pada crossplot
tersebut terletak pada suatu garis yang disebut Ro line. Semua titik pada
garis ini mempunyai Sw = 100% atau Sw = 1. Pada titik potong antara
garis Sw = 1 dengan porositas 100%, maka Rt = a * Rw dimana bila a
diketahui (harga 1 biasanya untuk limestone dan 0.8 untuk sandstone),
maka besarnya Rw dapat ditentukan. Sifat tanah (lempung) ekspansif
antara lain tergantung pada jenis dan jumlah mineral, kemudahan
bertukarnya ion-ionnya atau disebut kapasitas pertukaran kation serta
kandungan elektrolit dan tatanan struktur lapisan mineral. Mineral
lempung yang menyusun tanah lempung ekspansif umumnya antara lain
montmorilonit, illit dan kaolinit. Dari ketiga jenis mineral tersebut,
montmorilonit yang mempunyai daya kembang terbesar, sehingga
kehadirannya diduga merupakan faktor utama menentukan sifat
ekspansif lempung tersebut, dengan mengetahui kandungan mineralogi
yang dimiliki tanah / batuan dapat digunakan untuk memperkirakan
sifat ekspansif tanah lempung.

Persamaan Archie merupakan persamaan dasar yang baik


digunakan pada formasi dengan Vash <30% yang berarti bahwa formasi
8

tersebut bersih dari clay. Persasmaan ini merupakan dasar dari


persamaan lainnya. Metode ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu
dapat menentukan nilai saturasi air dengan baik pada reservoar yang
tidak memiliki kandungan shale atau bebas formasi sand, selain itu pada
beberapa kasus metode ini juga dapat menentukan nilai saturasi air
dengan baik pada reservoar yang mengandung karbonat. Namun ketiga
digunakan dalam metode dengan kandungan shale >30% persamaan ini
kura efisien. Persamaan Archie:
𝑛 𝑎 𝑅𝑤
𝑆𝑤 = √
∅𝑚 𝑅𝑡

Metode Simadoux atau persamaan Simadoux adalah pencarian nilai SW


yang menggunakan nilai dari log densitas dan log neutron untuk
menentukan porositas. Metode ini memiliki keunggulan yang tidak
dimiliki pada persamaan Archie yaitu dapat menentukan nilai saturasi
air dengan baik pada zona reservoar yang mengandung shale, selain itu
metode ini juga dapat dengan baik menentukan nilai saturasi air pada
formasi yang mengandung kadar salinitas air yang tinggi. Metode
Simandoux ini selain memiliki beberapa kelebihan tentu masih
memiliki beberapa kekurangan diantaranya adalah bahwa metode ini
hanya dapat mengcover zona linear dengan salinitas tinggi. Selain itu
metode ini tidak dapat memperhitungkan cara persebaran dan jenis dari
shale yang ada sehingga menyebabkan beberapa dampak yang berbeda
pada pembacaan log. Persamaan dari metode Simadoux;

2
0.4 𝑥 𝑅𝑤 5𝑥𝜙 𝑉𝑠ℎ 𝑉𝑠ℎ
Sw = 2 x [√ 𝑅 𝑥 𝑒𝑅 + (𝑅𝑠ℎ) − ]
𝜙𝑒 𝑤 𝑡 𝑅𝑠ℎ

Metode Indonesia adalah metode yang dikembangkan untuk


menentukan nilai Sw pada beberapa kasus unik di Indonesia yang
memiliki volume serpih besar dan air berupa air tawar. Persamaan
Indonesia efektif untuk menentukan saturasi air formasi dengan
9

kandungan shale lebih besar dari 40 %. Rumus yang digunakan pada


metode Indonesia ialah;

𝑛
1
𝑆𝑤 =
√ 𝑉𝑐𝑙2 ∅𝑚
( )
𝑅𝑐 𝑎𝑅𝑤 𝑅𝑡
+

Pada tugas praktikum yang dilakukan, didpatkan nilai Vsh <30%


sehingga menggunakan persamaan Archie yang mendapatkan nilai 20 –
88%.

Untuk perhitungan kuantitatif berdasarkan data nilai Vshale di


bawah 30%. Dikarenakan nilai Vshale berada di bawah 30% maka
perhitungan sw yang kita gunakan adalah perhitungan nilai sw archie.
Sw archie yang didapatkan senilai 11-49% tersebut dapat terbilang
besar sehingga daerah tersebut merupakan daerah reservoar air. Dan
dari 10 titik plot yang saya ambil dengan kedalaman 1212 sampai1295.5
dapat diketahui besat sw archie bentang 0.083219 - 0.103446 dan
diketahui juga Sw Simandox bentang 0.011000343 - 0.011000191 dan
yang terakhir saya mendapatkan nilai Sw indonesia dengan rentang
123825.8394 - 161962.0437.

Secara tektonik Cekungan Barito terletak pada batas bagian


tenggara dari Schwanner Shield, Kalimantan Selatan. Cekungan ini
dibatasi oleh Tinggian Meratus pada bagian Timur dan pada bagian
Utara terpisah dengan Cekungan Kutai oleh pelenturan berupa Sesar
Adang yang berorientasi WNW-ESE dengan pergerakan mengiri, ke
Selatan masih membuka ke Laut Jawa, dan ke Barat dibatasi oleh
Paparan Sunda. Pada analisa kualitatif, parameterparameter yang
dievaluasi antara lain yaitu, Jenis litologi, sand baseline-shale baseline,
lapisan permeable dan impermeable, zona reservoar, dan jenis cairan
pengisi reservoar. Analisis log secara kuantitatif meliputi analisa
volume shale, nilai porositas (ФD, ФN, dan ФE), Resistivity Water
(Rw), dan Water saturation (Sw). Pada analisis log kuantitatif ini
ditentukan pembagian zona kemudian melakukan vclay analisis untuk
10

mendapatkan nilai volume clay yang ada pada sumur k-09 dan k-012
Setelah mendapatkan hasil dari vsh kemudian kita mencari nilai.dengan
,menggunakan 2 metode yaitu metode Rw pickett plot dan Rw dari sp.
Metode pertama yang akan dilakukan yaitu menentukan nilai Rw
menggunakan metode Pickett plot. Metode pickett plot dapat digunakan
dengan baik bila formasinya bersih dan litologinya konsisten. Metode
ini didasarkan pada formula Archie. Selain digunakan untuk
memerkirakan Sw, metode ini dapat pula digunakan untuk
memerkirakan Rw, yaitu: dengan membuat crossplot antara Rt dan
porositas pada kertas log. Titik-titik yang terluar pada crossplot tersebut
terletak pada suatu garis yang disebut Ro line. Semua titik pada garis ini
mempunyai Sw = 100% atau Sw = 1. Pada titik potong antara garis Sw
= 1 dengan porositas 100%, maka : Bila a diketahui (harga 1 biasanya
untuk limestone dan 0.8 untuk sandstone), maka besarnya Rw dapat
ditentukan. Untuk menentukan nilai Rw menggunakan pickett plot.
Nilai Rw dengan menggunakan Rw pickett plot pada sumur K-09 adalah
0,16 ohm m dan sumur K-012 Rw-nya sebesar 0,02.
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada laporan praktikum ini :

1. Hingle Plot dilakukan dengan menggunakan plot antara porositas vs


Rt pada batasan interval tertentu dengan asumsi Rw yang konstan 2.
Dengan menggunakan Hingle Plot, kita dapat memperkirakan harga
Sw tanpa menghitung Rw terlebih dahulu.
2. Metode Simandoux dapat digunakan untuk menentukan Sw pada
formasi dengan Vsh >30%, Metode Archie dapat digunakan untuk
menntukan Sw pada formasi dnegan Vsh <30%, dan metode
Indonesia digunakan pada kasus kasus tertentu yang ada di
Indoensia dengan volume serpih besar dan air berupa air tawar.
3. Metode ini memiliki beberapa kelebihan, yaitu dapat menentukan
nilai saturasi air dengan baik pada reservoar yang tidak memiliki
kandungan shale atau bebas formasi sand.
DAFTAR PUSTAKA

Asquisth, G., dan Gibson C. 2004. Basic Well Log Analysis For Geologist,
AAPG methods in exploration series 2nd edition.Tulsa
OklahomaUSA.

Ellis, D. V. & Singer, J. M., 2008, Well Logging for Earth Scientist 2nd
Edition, Springer, Netherlands.

Firdaus, M. 2008. Interpretasi Petrofisik. PT. Elnusa Geosains. Jakarta.

Harsono, Adi. 1997. “Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log”. Schlumberger


Oilfield Services. Jakarta.

Rider, M, 1996. The Geological Interpretation of Well Logs. Interprint Ltd.


Malta.
LAMPIRAN
DEPTH GR Rt NPHI RHOB IGR Litologi Vsh ρma ρf ρB ρsh ∅D ∅Dsh ∅Nsh ∅DC ∅NC ∅T ∅eff Rw Sw Archie Sw Simandox Sw Indo
1212 15 17.8 17.5 2.446 0.088889 Limestone 0.021252 2.648 1.1 2.446 2.446 0.130491 0.130491 0.242 0.127718 17.49486 8.815245 12.37106 0.11 0.083219262 0.011000343 123825.8394
1229.5 14 24.8 20.6 2.296 0.077778 sandstone 0.018323 2.648 1.1 2.296 2.446 0.22739 0.130491 0.242 0.224999 20.59557 10.4137 14.56413 0.11 0.098808753 0.011000153 239110.3053
1230 12 35.2 18.5 2.268 0.055556 sandstone 0.01271 2.648 1.1 2.268 2.446 0.245478 0.130491 0.242 0.24382 18.49692 9.372739 13.08044 0.11 0.155817256 0.011000093 273756.5241
1234 13 27.6 18.3 2.27 0.066667 sandstone 0.015476 2.648 1.1 2.27 2.446 0.244186 0.130491 0.242 0.242167 18.29625 9.272093 12.93854 0.11 0.123487853 0.011000147 210018.1753
1236.5 11 31.8 15.2 2.41 0.044444 sandstone 0.010021 2.648 1.1 2.41 2.446 0.153747 0.130491 0.242 0.152439 15.19757 7.676873 10.74685 0.11 0.170661002 0.01100012 166942.4278
1245 14 31.1 16.1 2.285 0.077778 sandstone 0.018323 2.648 1.1 2.285 2.446 0.234496 0.130491 0.242 0.232105 16.09557 8.167248 11.38247 0.11 0.15776527 0.0110002 183151.5155
1250 15 20.1 18 2.384 0.088889 Limestone 0.021252 2.648 1.1 2.384 2.446 0.170543 0.130491 0.242 0.167769 17.99486 9.085271 12.72484 0.11 0.091411222 0.011000287 147937.3862
1286 11 17.4 15.7 2.322 0.044444 Limestone 0.010021 2.648 1.1 2.322 2.446 0.210594 0.130491 0.242 0.209287 15.69757 7.955297 11.10085 0.11 0.090461315 0.011000206 97462.80346
1293 12 19 13.4 2.323 0.055556 sandstone 0.01271 2.648 1.1 2.323 2.446 0.209948 0.130491 0.242 0.20829 13.39692 6.804974 9.474201 0.11 0.115373098 0.011000328 77520.41799
1295.5 13 22.5 17.8 2.431 0.066667 limestone 0.015476 2.648 1.1 2.431 2.446 0.140181 0.130491 0.242 0.138161 17.79625 8.97009 12.58423 0.11 0.103446318 0.011000191 161962.0437

Anda mungkin juga menyukai