Oleh:
Trias Annisa Fara
1955051007
LABORATORIUM GEOFISIKA
JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
Judul Praktikum : Intepretasi Kuantitatif (Menghitung Saturasi Air)
NPM : 1955051007
Fakultas : Teknik
Kelompok : 7 (Tujuh)
Aisyah Yuliatina
NPM. 1815051019
i
INTERPRETASI KUANTITATIF (MENGHITUNG
SATURASI AIR)
Oleh
Trias Annisa Fara
ABSTRAK
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................... i
ABSTRAK ................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................. 1
B. Tujuan Praktikum ......................................................... 1
II. TEORI DASAR
III. METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan ............................................................. 4
B. Diagram Alir................................................................. 5
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan .......................................................... 6
B. Pembahasan .................................................................. 6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Alat Tulis ................................................................ 4
Gambar 2. Laptop ..................................................................... 4
Gambar 3. Data hasil perhitungan ............................................ 4
Gambar 4. Diagram Alir........................................................... 5
iv
5
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saturasi atau kejenuhan air formasi adalah rasio dari volume pori
yang terisi oleh air dengan volume porositas total. Tujuan
menentukan saturasi air adalah untuk menentukan zona yang
mengandung hidrokarbon, jika air merupakan satu-satunya fluida
yang terkandung dalam pori-pori batuan, maka nilai Sw = 1, tetapi
apabila pori-pori batuan mengandung fluida hidrokarbon maka nilai
Sw < 1. Archie Menyusun persamaannya, yang kemudian kita kenal
dengan Archie formula. Saturasi air merupakan salah satu parameter
utama yang mempengaruhi nilai cadangan hidrokarbon pada batuan
reservoir, serta sangat dibutuhkan untuk mengetahui keadaan
reservoir sebenarnya di mana berbagai cara dilakukan dalam
melakukan interpretasi saturasi air pada reservoir. Oleh sebab itu
sangat penting untuk melakukan interpretasi kuantitatif saturasi air
dalam eksplorasi migas dalam menentukan fluida pada zona
hidrokarbon.
B. Tujuan
Adapun tujuan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Meahasiswa dapat menentukan harga saturasi air (Sw).
6
Saturasi dapat terganggu akibat cara pemboran baik secara oil base muds
dan water base muds. Pada water base muds, saturasi original air akan
mengalami penambahan akibat asupan air tambahan dari permukaan
saat terjadi pemboran. Berhubung saturasi air bertambah maka saturasi
minyak berkurang. Pada saat terjadi pengangkatan core, tekanan
menurun sehingga saturasi baik oil dan air berkurang. Pada teknik
pemboran oil base mud, kita gunakan asupan oil tambahan dari
permukaan untuk proses pemboran. Hal ini tidak mengubah sama sekali
saturasi air namun saturasi minyak akan berubah akibat adanya filtrat.
Metoda lain untuk mengetahui saturasi air dalam core di resevoir adalah
dengan menganalisis filtrat hasil pemboran di permukaan (Ellis, 2008).
4
Gambar 2. Laptop
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir pada praktikum kali ini sebagai berikut :
Mulai
Selesai
A. Data Pengamatan
Adapun hasil pengamatan pada praktikum kali ini yang terlampir pada
lampiran.
B. Pembahasan
Saturasi air atau kejenuhan air merupakan jumlah dari volume pori
dalam sebuah batuan yang terisi air. Dinyatakan sebagai bilangan
7
Sw= Air fromasi yang mengisi pori / total pori dalam batuan
2
0.4 𝑥 𝑅𝑤 5𝑥𝜙 𝑉𝑠ℎ 𝑉𝑠ℎ
Sw = 2 x [√ 𝑅 𝑥 𝑒𝑅 + (𝑅𝑠ℎ) − ]
𝜙𝑒 𝑤 𝑡 𝑅𝑠ℎ
𝑛
1
𝑆𝑤 =
√ 𝑉𝑐𝑙2 ∅𝑚
( )
𝑅𝑐 𝑎𝑅𝑤 𝑅𝑡
+
mendapatkan nilai volume clay yang ada pada sumur k-09 dan k-012
Setelah mendapatkan hasil dari vsh kemudian kita mencari nilai.dengan
,menggunakan 2 metode yaitu metode Rw pickett plot dan Rw dari sp.
Metode pertama yang akan dilakukan yaitu menentukan nilai Rw
menggunakan metode Pickett plot. Metode pickett plot dapat digunakan
dengan baik bila formasinya bersih dan litologinya konsisten. Metode
ini didasarkan pada formula Archie. Selain digunakan untuk
memerkirakan Sw, metode ini dapat pula digunakan untuk
memerkirakan Rw, yaitu: dengan membuat crossplot antara Rt dan
porositas pada kertas log. Titik-titik yang terluar pada crossplot tersebut
terletak pada suatu garis yang disebut Ro line. Semua titik pada garis ini
mempunyai Sw = 100% atau Sw = 1. Pada titik potong antara garis Sw
= 1 dengan porositas 100%, maka : Bila a diketahui (harga 1 biasanya
untuk limestone dan 0.8 untuk sandstone), maka besarnya Rw dapat
ditentukan. Untuk menentukan nilai Rw menggunakan pickett plot.
Nilai Rw dengan menggunakan Rw pickett plot pada sumur K-09 adalah
0,16 ohm m dan sumur K-012 Rw-nya sebesar 0,02.
V. KESIMPULAN
Asquisth, G., dan Gibson C. 2004. Basic Well Log Analysis For Geologist,
AAPG methods in exploration series 2nd edition.Tulsa
OklahomaUSA.
Ellis, D. V. & Singer, J. M., 2008, Well Logging for Earth Scientist 2nd
Edition, Springer, Netherlands.