Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya air merupakan salah satu sumber daya terpenting dalam
kehidupan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas. Sumber daya air
merupakan suatu sumber daya yang memiliki kemampuan dan kapasitas potensi
air yang dapat dimanfaatkan oleh aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidup, dan merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan manfaat
untuk mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh makhluk hidup dalam segala
bidang.
Sumber daya air dapat berupa air di permukaan tanah (surface run off)
dan air tanah dalam (groundwater). Dibandingkan dengan air di permukaan, air
di tanah dalam mempunyai kualitas yang lebih baik, maka air tanah dalam lebih
banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Perlu disadari bahwa
ketersediaan sumber daya air sangat terbatas, sedangkan kebutuhan akan air
dapat meningkat tanpa batasan. Tidak seimbangnya ketersediaan dan kebutuhan
ini akan memberi dampak turunnya kualitas lingkungan hidup manusia. Dari
total jumlah air yang ada, hanya lima persen yang tersedia sebagai air minum,
sedangkan sisanya adalah air laut. Selain itu, kecenderungan yang terjadi
sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih dari hari ke hari.
Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air bersih.
Sehingga ketersediaan air bersih pun semakin berkurang.
Metode Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi untuk mengetahui kondisi geologi
di bawah permukaan, meliputi pengukuran medan potensial, arus, dan
elektromagnetik yang terjadi secara alamiah maupun akibat penginjeksian arus
ke dalam bumi. Pendugaan kondisi geologi di bawah permukaan dalam
Geolistrik ini didasarkan pada kenyataan bahwa material yang berbeda akan
mempunyai resistivitas yang berbeda apabila dialiri arus listrik. Pada penelitian
ini dilakukan pengukuran Geolistrik resistivitas Vertical Electrical Sounding
(VES). Sedangkan metode Well Logging digunakan sebagai data tambahan yang
memberikan informasi untuk mengkonfirmasi keberadaan akuifer air tanah,
litologi, dan pengambilan lokasi sampel titik bor untuk memperkecil kegagalan
dalam eksplorasi air tanah. Metode Well Logging merupakan perekaman
karakteristik dari suatu formasi batuan yang diperoleh melalui pengukuran pada
sumur bor. Log dapat berupa pengamatan visual sampel yang diambil dari lubang
bor (geological log), atau dalam pengukuran fisika yang diperoleh dari respon
piranti instrumen yang dipasang di dalam sumur (geophysical log). Metode
Geolistrik dan Well Logging sangatlah tepat digunakan dalam rangka eksplorasi
air tanah dalam.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menentukan resistivitas air formasi (Rw)
2. Untuk menganalisis air formasi menggunakan metode ratio
1.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana penentuan dalam resistivitas air formasi (Rw)
2. Bagaimana cara menganalisis air formasi (Rw) dengan metode ratio
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Air Formasi
Air formasi merupakan fluida yang dapat melarutkan ion-ion yang terdapat
dalam resevoir. Pada sumur minyak biasanya akan ditemukan air formasi yang
mengandung ion-ion calsium, barium, carbonat, sulfat, magnesium, natrium dan
clorida. Proses produksi minyak bumi memberikan efek perubahan suhu dan tekanan
sehingga anion-kation yang semula larut dalam air formasi terganggu
kesetimbangannya sehingga menghasilkan padatan-padatan. Padatan ini akan menjadi
masalah bila yang dihasilkan dalam jumlah besar. Padatan ini akan mengendap pada
jalur yang dilewati air terproduksi seperti perforasi, gravel pack, pompa, tubing,
choke dan valve, hingga seperator. Mengendapnya padatan-padatan yangterbawa air
formasi pada rangkaian produksi di sebut scale, akibat dari scale tersebut dapat
menurunkan produksi yang merugikan secara ekonomi.
Pentingnya mengetahui kandungan ion-ion yangterdapat pada air formasi
untuk melakukan pencegahan sebelum terbentuknya scale. Pencegahan yang dapat
dilakukan adalah dengan scale inhibitor. Adapun jenis scale yang terbentuk pada
sumur tersebut harus di ketahui dahulu jenis apa saja scale yang terbentuk seperti
CaCO3, CaSO4 dan BaSO4. Dari analisa air formasi yang dilakukan di laboratorium,
komposisi ion-ion yang terkandung didalamnya dapat digunakan untuk menentukan
potensi terbentuknya scalePotensi terbentuknya scale dapat diketahui dengan
menghitung scale index (SI). Perhitungan SI dapat dilakukan dengan menggunakan
metode Stiff & davis. Bila harha SI kurang dari nol maka air tidak ada kecenderungan
terbentuknya scale, sedangkan SI saman dengan nol maka air berada pada titik jenuh.
Dan apabila harga SI diatas nol maka air akan cenderung membentuk scale.
Air formasi mengandung bermacam-macam bahan kimia dalam bentuk ion –
ion yang terlarut. Ion-ion tersebut dapat bergabung satu sama lain membentuk
senyawa yang tidak larut dalam air, apabila senyawa tersebut cukup banyak sehingga
melampaui batas keterlarutannya pada suatu kondisi, maka senyawa tersebut akan
mengendap sebagai padatan yang di sebut scale. Scale adalah endapan kimiawi yang
dapat terjadi di tanki, water treatmen, seperator dan lain lain, pada waterflood
pencampuran air dari banyak sumber dapat menyebabkan banyak scale di formasinya
indikator harga salinitas dari air.

2.2 Resistivitas Air Formasi


Resistivitas Air Formasi Resistivitas air formasi adalah tahanan jenis air yang
berada di formasi pada suhu formasi. Simbol resistivitas air formasi adalah Rw.
Resistivitas air formasi salah satu parameter yang penting untuk menentukan harga
saturasi air. Metode pickett plot dapat digunakan dengan baik bila formasinya bersih,
litologinya konsisten, dan Rw-nya konstan. Metode ini didasarkan pada formula
Archie. Selain digunakan untuk memperkirakan Sw, metode ini dapat pula digunakan
untuk memperkirakan Rw, yaitu dengan membuat crossplot antara Rt dan porositas
pada kertas log-log. Titik-titik yang terluar pada crossplot tersebut terletak pada suatu
garis yang disebut Ro line. Semua titik pada garis ini mempunyai Sw = 100% atau
Sw = 1. Pada titik potong antara garis Sw = 1 dengan porositas 100%, maka:
Rt =a x Rw
Bila a diketahui (harga 1 biasanya untuk limestone dan 0.8 untuk sandstone),
maka besarnya Rw dapat ditentukan.
2.3 Metode Ratio
Model ini dikemukakan oleh Maurice Tixier pada tahun 1949. Persamaan ini
sangatlah berguna, karena persamaan ini menunjukkan cara menghitung saturasi air
dari log resistivitas dan log SP meskipun data log porositas, nilai resistivitas air (Rw)
dan nilai resistivitas formasi (Rmf) tidak diketahui. Perhitungan nilai saturasi air
dapat diselesaikan dengan data Rxo, Rt dan SP yang dapat diketahui baik dari
kalkulator ataupun dari grafik (Dalam Bateman, R. M., 1985).
Metode ini mengasumsikan bahwa rasio Rxo/Rt diketahui. Nilai ini dalam
keadaan normal dapat diketahui dari deep resistivity device (deep induction atau deep
lateral log) dan shallow device (SFL atau MSFL). Meskipun demikian, efek invansi
pada umumnya akan membuat nilai Rxo/Rt yang diambil dari data log berkurang
(Dalam Bateman, R. M., 1985). Cara alternatif untuk menentukan nilai rasio Rxo/Rt
dengan menggunakan grafik Rid dan Rsfl, yang dipersiapkan untuk kombinasi antara
SFL-Induksi (Dalam Bateman, R. M., 1985). Untuk mencari nilai dari saturasi air,
metode ini menggunakan persamaan di bawah ini (Dalam Bateman, R. M., 1985).
5
R
(
Sw= xo x 10−SP/ K
Rt ) 8

Metode rasio Rxo/Rt ini dapat diperluas penggunaanya untuk membuat


pertampalan yang berlanjut dari data-data log. Jika alat log yang akan digunakan
dipersiapkan dengan baik, panel yang berada di permukaan akan menghitung nilai
rasio Rxo/Rt yang telah diskalakan menurut K (suhu) dan nilai 5/8 (Dalam Bateman,
R. M., 1985). Nilai Pseudo SP ini nantinya akan sangat mempengaruhi kurva SP
sesungguhnya. Ketika dua kurva saling berhubungan, disitulah Sw bernilai 100%.
Ketika dua kurva tersebut terpisah, maka nilai Sw kurang dari 100% dan zona
tersebut akan diidentifikasi lebih lanjut (Dalam Bateman, R. M., 1985). Penentuan
nilai saturasi air pada metode ini juga dapat dilakukan dengan cara pengeplotan pada
kurva.
Metode resistivity ratio ini memiliki kelebihan diantaranya dapat dengan baik
menentukan nilai saturasi air pada reservoar yang tidak memiliki kandungan shale
atau clean sand formation. Persamaan ini juga tetap dapat menghitung nilai saturasi
air jika data porositas, resistivitas air (Rw) dan nilai resistivitas formasi (Rmf) tidak
diketahui, asalkan data data Rxo, Rt dan SP diketahui.
Metode rasio ini selain memiliki beberapa kelebihan tentu masih memiliki
beberapa kekurangan diantaranya adalah bahwa metode ini tidak dapat menghitung
nilai saturasi air dengan tepat jika terdapat kandungan shale yang tinggi. Metode ini
juga tidak menganggap bahwa shale yang berada pada suatu formasi dapat
meningkatkan pengukuran konduktivitas sehingga akan membuat nilai perhitungan
menjadi kurang tepat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Resistivitas air formasi salah satu parameter yang penting untuk menentukan
harga saturasi air. Metode pickett plot dapat digunakan dengan baik bila
formasinya bersih, litologinya konsisten, dan Rw-nya konstan.
2. Metode ini mengasumsikan bahwa rasio Rxo/Rt diketahui. Nilai ini dalam
keadaan normal dapat diketahui dari deep resistivity device (deep induction
atau deep lateral log) dan shallow device (SFL atau MSFL). ). Untuk mencari
nilai dari saturasi air, metode ini menggunakan persamaan di bawah ini.
5
R
(
Sw= xo x 10−SP/ K
Rt ) 8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. M., & Said, L. 2016. Analisa Air Formasi Dalam Menentukan
Kecenderungan Pembentukan Scale pada Sumur X, Y dan Z. In Prosiding
seminar nasional cendekiawan.
Anastasya, P. R. 2016. Analisis Penentuan Zona Produktif dan Perhitungan Cadangan
Minyak Awal dengan Menggunakandata Logging pada Lapangan Apr.
In PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN.
Dwiyono, I. F., & Winardi, S. 2014. Kompilasi Metode Water Saturation Dalam
Evaluasi Formasi. In Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-7,
Yogyakarta (pp. 30-31).
Farhan, R., Lestari, L., & Dalimunthe, Y. K. 2019. Analisis Perhitungan Saturasi Air
Menggunakan Berbagai Metode Sebagai Data Untuk Menentukan Isi Awal
Minyak Pada Reservoir X. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL
CENDEKIAWAN (pp. 1-35).

Anda mungkin juga menyukai