Anda di halaman 1dari 11

Penentuan

Resitivitas
Formasi
Habib Abdilah (1811014210015)
Ulil Abror Al Rosyid (1811014210018)
Muhammad Najmi Amru (1811014310006)
Reza Aditiya Adjie (1811014110009)
Pendahuluan
Latar Belakang
Perlu disadari bahwa ketersediaan sumber daya air sangat terbatas, sedangkan kebutuhan akan air dapat meningkat
tanpa batasan. Tidak seimbangnya ketersediaan dan kebutuhan ini akan memberi dampak turunnya kualitas lingkungan
hidup manusia. Dari total jumlah air yang ada, hanya lima persen yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya
adalah air laut. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah berkurangnya ketersediaan air bersih dari hari ke
hari. Semakin meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air bersih. Sehingga ketersediaan air bersih pun
semakin berkurang.

Pada penelitian ini dilakukan pengukuran Geolistrik resistivitas Vertical Electrical Sounding (VES). Sedangkan
metode Well Logging digunakan sebagai data tambahan yang memberikan informasi untuk mengkonfirmasi keberadaan
akuifer air tanah, litologi, dan pengambilan lokasi sampel titik bor untuk memperkecil kegagalan dalam eksplorasi air
tanah. Metode Well Logging merupakan perekaman karakteristik dari suatu formasi batuan yang diperoleh melalui
pengukuran pada sumur bor.
Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menentukan resistivitas air formasi (Rw)
2. Untuk menganalisis air formasi menggunakan metode ratio

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penentuan dalam resistivitas air formasi (Rw)
2. Bagaimana cara menganalisis air formasi (Rw) dengan metode ratio
Pembahasan
A. Air Formasi
Air formasi merupakan fluida yang dapat melarutkan ion-ion yang terdapat dalam resevoir. Pada
sumur minyak biasanya akan ditemukan air formasi yang mengandung ion-ion calsium, barium,
carbonat, sulfat, magnesium, natrium dan clorida. Air formasi mengandung bermacam-macam bahan
kimia dalam bentuk ion –ion yang terlarut. Ion-ion tersebut dapat bergabung satu sama lain membentuk
senyawa yang tidak larut dalam air, apabila senyawa tersebut cukup banyak sehingga melampaui batas
keterlarutannya pada suatu kondisi, maka senyawa tersebut akan mengendap sebagai padatan yang di
sebut scale. Scale adalah endapan kimiawi yang dapat terjadi di tanki, water treatmen, seperator dan
lain lain, pada waterflood pencampuran air dari banyak sumber dapat menyebabkan banyak scale di
formasinya
indikator harga salinitas dari air.
Pembahasan
B. Resitivitas Air Formasi
Resistivitas Air Formasi Resistivitas air formasi adalah tahanan jenis air yang berada di formasi
pada suhu formasi. Simbol resistivitas air formasi adalah Rw. Resistivitas air formasi salah satu
parameter yang penting untuk menentukan harga saturasi air. Metode pickett plot dapat digunakan
dengan baik bila formasinya bersih, litologinya konsisten, dan Rw-nya konstan.

Untuk memperkirakan Rw, yaitu dengan membuat crossplot antara Rt dan porositas
padaKertas log-log. Titik-titik yang terluar pada crossplot tersebut terletak pada suatu
 
garis yang disebut Ro line. Semua titik pada garis ini mempunyai Sw = 100% atau Sw = 1.
Pada titik potong antara garis Sw = 1 dengan porositas 100%, maka:

Bila a diketahui (harga 1 biasanya untuk limestone dan 0.8 untuk sandstone), maka
besarnya Rw dapat ditentukan.
Pembahasan
 
C. Metode Ratio
Model ini dikemukakan oleh Maurice Tixier pada tahun 1949. Persamaan ini
sangatlah berguna, karena persamaan ini menunjukkan cara menghitung saturasi air
dari log resistivitas dan log SP meskipun data log porositas, nilai resistivitas air (Rw)
dan nilai resistivitas formasi (Rmf) tidak diketahui.
Metode ini mengasumsikan bahwa rasio Rxo/Rt diketahui. Nilai ini dalam
keadaan normal dapat diketahui dari deep resistivity device (deep induction atau deep
lateral log) dan shallow device (SFL atau MSFL). Cara alternatif untuk menentukan
nilai rasio Rxo/Rt dengan menggunakan grafik Rid dan Rsfl, yang dipersiapkan untuk
kombinasi antara SFL-Induksi (Dalam Bateman, R. M., 1985). Untuk mencari nilai
dari saturasi air, metode ini menggunakan persamaan di bawah ini:
Pembahasan

Metode rasio Rxo/Rt ini dapat diperluas penggunaanya untuk membuat pertampalan yang
berlanjut dari data-data log. Jika alat log yang akan digunakan dipersiapkan dengan baik,
panel yang berada di permukaan akan menghitung   nilai rasio Rxo/Rt yang telah diskalakan
menurut K (suhu) dan nilai 5/8. Nilai Pseudo SP ini nantinya akan sangat mempengaruhi
kurva SP sesungguhnya. Ketika dua kurva saling berhubungan, disitulah Sw bernilai 100%.
Ketika dua kurva tersebut terpisah, maka nilai Sw kurang dari 100% dan zona tersebut akan
diidentifikasi lebih lanjut. Penentuan nilai saturasi air pada metode ini juga dapat dilakukan
dengan cara pengeplotan pada kurva.
Pembahasan
Metode resistivity ratio ini memiliki kelebihan diantaranya dapat dengan baik menentukan
nilai saturasi air pada reservoar yang tidak memiliki kandungan shale atau clean sand formation.
Persamaan ini juga tetap dapat menghitung nilai saturasi air jika data porositas, resistivitas air (Rw)
dan nilai resistivitas formasi (Rmf) tidak diketahui, asalkan data data Rxo, Rt dan SP diketahui.

Metode rasio ini selain memiliki beberapa kelebihan tentu masih memiliki beberapa
kekurangan diantaranya adalah bahwa metode ini tidak dapat menghitung nilai saturasi air dengan
tepat jika terdapat kandungan shale yang tinggi. Metode ini juga tidak menganggap bahwa shale
yang berada pada suatu formasi dapat meningkatkan pengukuran konduktivitas sehingga akan
membuat nilai perhitungan menjadi kurang tepat.
Kesimpulan
 
Kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Resistivitas air formasi salah satu parameter yang penting untuk
menentukan harga saturasi air. Metode pickett plot dapat digunakan
dengan baik bila formasinya bersih, litologinya konsisten, dan Rw-nya
konstan.

2. Metode ini mengasumsikan bahwa rasio Rxo/Rt diketahui. Nilai ini dalam
keadaan normal dapat diketahui dari deep resistivity device (deep
induction atau deep lateral log) dan shallow device (SFL atau MSFL). ).
Untuk mencari nilai dari saturasi air, metode ini menggunakan persamaan
di bawah ini.
Daftar Pustaka
Ahmad, N. M., & Said, L. 2016. Analisa Air Formasi Dalam Menentukan Kecenderungan
Pembentukan Scale pada Sumur X, Y dan Z. In Prosiding seminar nasional cendekiawan.

Anastasya, P. R. 2016. Analisis Penentuan Zona Produktif dan Perhitungan Cadangan Minyak Awal
dengan Menggunakandata Logging pada Lapangan Apr. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL
CENDEKIAWAN.

Dwiyono, I. F., & Winardi, S. 2014. Kompilasi Metode Water Saturation Dalam Evaluasi Formasi.
In Prosiding Seminar Nasional Kebumian Ke-7, Yogyakarta (pp. 30-31).

Farhan, R., Lestari, L., & Dalimunthe, Y. K. 2019. Analisis Perhitungan Saturasi Air Menggunakan
Berbagai Metode Sebagai Data Untuk Menentukan Isi Awal Minyak Pada Reservoir X. In
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN (pp. 1-35).
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai