Anda di halaman 1dari 18

Zikri Anerwa / 21137113 1

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI


THREE POINT PROBLEMS METHOD

ACARA II
PEMETAAN ALIRAN AIR TANAH

Oleh :

Nama : Zikri Anerwa

NIM : 21137113

KODE SESI : 202211370060

DOSEN PENGAMPU
Drs. Rusli HAR., M. T

TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022

Zikri Anerwa / 21137113 2


LAPORAN II

“THREE POINT PROBLEM METHOD"

Zikri Anerwa / 21137113 3


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
Nya, sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Laporan ini disusun agar
mahasiswa dapat mengetahui konsep dari Three point problem method dalam ilmu
hidrogeologi. Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka saya selaku penyusun
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Rusli Har S.T., M.T selaku dosen hidrogeologi.


2. Rahma Izati selaku Asisten Dosen Hidrogeologi yang telah memberikan
bimbingan dan arahan.
3. Semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penyusun mengharapkann saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan


kedepan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat dan memberikan ilmu bagi
penyusun pada khususnya dan pada pembaca pada umumnya.

Padang, 3 November 2022

Penyusun,

Zikri Anerwa

Zikri Anerwa / 21137113 ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................ 1
1.1 Latar belakang .............................................................................................. 1
1.2 Ruang lingkup............................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.4 Kegunaan pengamatan ................................................................................ 2
BAB II .......................................................................................................................... 3
2.2 Elevasi Muka Air Tanah. .................................................................................. 4
BAB III ......................................................................................................................... 5
METODE PENELITIAN ........................................................................................... 5
3.2 Metode Penelitian .............................................................................................. 5
3.3 Objek Penelitian................................................................................................. 5
3.4 Alat dan Bahan .................................................................................................. 5
a) Sumur 1................................................................................................................. 9
BAB V......................................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................................. 11
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11

Zikri Anerwa / 21137113 iii


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Hidrogeologi adalah cabang dari ilmu geologi yang mempelajari


keberadaan dan karakteristik airtanah serta hubungan/interaksinya terhadap batuan.
Interaksi tersebut dapat berupa interaksi fisik, kimia, atau gabungan dari keduanya.
Karakteristik fisik air tanah dapat tergambar dari pergerakan dan pola alirannya.
Pola aliran airtanah ini dapat dipengaruhi oleh jenis batuan, kemiringan batuan, dan
susunan batuan. Sedangkan karakteristik kimia air tanah dapat tergambar dari
kualitas airnya. Kualitas air tanah dapat ditentukan berdasarkan kandungan
unsur/senyawa kimia yang terkandung di dalamnya. Terlarutnya atau
terkandungnya unsur/senyawa tersebut sangat dipengaruhi oleh genesa batuan dan
interaksi airtanah dengan batuan.
Air merupakan salah satu hal yang sangat penting yang ada di dunia ini
sebab keberadaan air di bumi ini sangat banyak yaitu berjumlah sekitar 326 juta mil
kubik atau 1.332 miliar kilometer kubik. Serta air di bumi ini memiliki siklus
sehingga air tidak akan habis di bumi ini melainkan hanya berpindah saja.
Air tanah dan batuan saling mempengaruhi satu sama lain. Ada kalanya
airtanah dipengaruhi oleh batuan. Ada kalanya juga batuan terpengaruh atau
berubah akibat keberadaan atau pengaruh airtanah. Contoh airtanah terpengaruh
oleh batuan adalah komposisi airtanah di batugamping, secara umum, memiliki
kandungan kalsium karbonat yang lebih tinggi dibandingkan di batuan lainnya.
Contoh batuan terpengaruh oleh airtanah adalah proses terbentuknya endapan
supergen seperli limonit dan endapan MVT (Mississippi-Valley Type).
Sumur atau perigi adalah sebuah sumber air yang digali. Namun selain
sumber air, sumur juga bisa merupakan sumber minyak atau gas. Sebuah sumur

Zikri Anerwa / 21137113 1


tradisional biasanya berupa lubang yang agak besar dengan cara digali dan diberi
tembok bulat pinggirnya.

1.2 Ruang lingkup

• Air tanah
• Sumur gali
• Lokasi di daerah sekitar

1.3 Tujuan

1. Mengetahui arah air tanah di suatu lokasi.


2. Mengetahui cara untuk menganalisa sumur gali.

1.4 Kegunaan pengamatan

1. Agar mengetahui arah air tanah di suatu lokasi.


2. Agar mengetahui cara untuk menganalisa sumur gali.

Zikri Anerwa / 21137113 2


BAB II

DASAR TEORI

2.1 Penentuan Arah Aliran Air Tanah Dengan Metode Three Point
Problem Mhetod.

Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat didalam
ruang-ruang antara butir-butir tanah yang membentuk itu dan didalam retak-
retak dari batuan. Lapisan yang didapat dilalui dengan mudah oleh air tanah
seperti lapisan pasir atau lapisan kerikil disebut lapisan permiabel. Lapisan
yang sulit dilalui air tanah seperi lpaisan lempung atau lapisan silt disebut
lapisan kedap air (aquiclude) dan lapisan yang menahan air seperti batuan
(rock) disebut lapisan kebal air (aqufuge). Kedua jenis lapisan ini disebut
lapisan impermiable. Lapisan permeable yang jenuh denvgan air tanah disebut
juga akuifer (lapisan yang mengandung air) (Takeda, 1985).
Arah aliran air tanah untuk unconfined aquifer dapat ditentukan dengan
metode heree point problem. Sehubungan dengan hal itu, diperlukan
pengukuran elevasi muka freatik dari 3 sumur yang diketahui posisinya secara
tepat. Araf aliran air tanah juga dapat ditentukan melalui peta contour muka
freati, karena aliran air tanah akan memotong tegaki lurus (90 derajat) contour
air tanahnya (gambar 1) (Todd melalui Achmad, 2011).

Zikri Anerwa / 21137113 3


2.2 Elevasi Muka Air Tanah.

Pengukuran elevasi muka air tanah dilakukan dengan menghitung


selisih ketinggian permukaan tanah dan kedalaman muka air tanah dengan
persamaan sebagai berikut (Amah & Agbebia, 2015):

El. MAT = El. MT + h – SWL (1)

dimana:

El. MAT = Elevasi muka air tanah,

El. MT = Elevasi muka tanah,

h = Ketinggian bibir sumur (m),

SWL = Kedalaman muka air sumur (m).

Elevasi muka air tanah tiap contoh penelitian dengan elevasi muka air
tanah yang sama, kemudian ditarik garis hingga membentuk kontur air tanah.
Kontur air tanah diinterpolasi dan menghasilkan arah aliran air tanah (Wahyuni
et al., 2019),sehingga dapat diketahui asal dan tujuan aliran air tanah tersebut.
Pemetaan dilakukan dengan cara menginterpolasi data koordinat lokasi titik
contoh yang dipetakan dan nilai terukur dari tiap titik contoh yang tidak
beraturan ke dalam grid dengan jarak teratur. Grid merupakan susunan
kerangka yang terdiri atas garis vertikal dan garis horizontal (Laksana, 2010).
Pembuatan grid dilakukan dengan menggunakan metode Kriging untuk
mengestimasi besarnya nilai yang mewakili suatu titik tidak tersampel
berdasarkan titik-titik tersampel yang berada di sekitarnya dengan
mempertimbangkan korelasi spasial yang ada dalam data tersebut (Awali et al.,
2013; Golden Software, 2002; Siswoyo, 2018). Pemetaan sebaran sumur yang
digunakan sebagai contoh penelitian, kontur muka air tanah, dan arah aliran air
tanah dilakukan dengan bantuan paket program komputer Surfer 11.

Zikri Anerwa / 21137113 4


BAB III
METODE PENELITIAN
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakana dalam praktikum ini adalah metode
penelitian deskriptif, kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah sebuah penyelidikan
tentang masalah sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari
variable-variabel, di ukur dengan angka.penelitian kuantitatif merupakan jenis
penelitian yang menggunakan cara-cara lain dari pengukuran.

3.3 Objek Penelitian


Objek penelitian dalam praktikum ini adalah sumur gali (air tanah) yang
berlokasi di Kawasan komplek Wisma Indah VI dan Astek, Balai Baru, Kelurahan
Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat

3.4 Alat dan Bahan


• Alat
1. Pita Ukur
2. GPS Handphone (UTM Geo Map)
• Bahan
1. Sumur Gali
1. Langkah Kerja
1. Siapkan semua alat yang dibutuhkan
2. Tentukan sumur yang akan di observasi, lalu ukur ketinggian sumur
tersebut
3. Catat hasil ketinggian sumur
4. Tentukan letak koordinat, elevasi dan kedalam muka air tanah
5. Lakukan hal yang sama untuk sumur 2 dan sumur 3

Zikri Anerwa / 21137113 5


BAB IV
PEMBAHASAN DAN ANALISIS

3.1 Data Lapangan

1. Sumur 1 (Jl. Raya Muara Labuh, Pakan Rabaa, Kec. Koto Parik
Gadang Diateh, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat 27776,
Indonesia)

Koordinat X = 724595.763
Y = 9840314.736
Elevasi Z = 368.4 mdpl
Model Sumur Sumur gali ( Sumur Cincin)
Diameter H1 = 2.06 m H2 = 2.19 m
Kedalaman Muka Air Tanah H3 = H2 – H1
H3 = 1.17 – 0.7 m
H3 = 0.47 m
Foto Dokumentasi : Screenshot UTM :

Zikri Anerwa / 21137113 6


2. Sumur 2 (Pakan Rabaa, Kec. Koto Parik Gadang Diateh,
Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat 27776, Indonesia)

Koordinat X = 724439.861
Y = 9840250.633
Elevasi Z = 356.11 mdpl
Model Sumur Sumur gali ( Sumur Cincin)
Diameter H1 = 0.62 m H2 = 1.65 m
Kedalaman Muka Air Tanah H3 = H2 – H1
H3 = 1.58 – 0.93
H3 = 0.65 m
Foto Dokumentasi : Screenshot UTM :

Zikri Anerwa / 21137113 7


3. Sumur 3 (Pakan Rabaa, Kec. Koto Parik Gadang Diateh,
Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat 27776, Indonesia)
Koordinat X = 724414.171
Y = 9840318.567
Elevasi Z = 351.7 mdpl
Model Sumur Sumur gali ( Sumur Cincin)
Diameter H1 = 0.59 m H2 = 1.62 m
Kedalaman Muka Air Tanah H3 = H2 – H1
H3 = 0.64 – 0.38
H3 = 0.26 m
Foto Dokumentasi : Screenshot UTM :

Zikri Anerwa / 21137113 8


a) Sumur 1
Elevasi Muka Air tanah = Elevasi muka tanah (mdpl) – H3
Elevasi Muka Air tanah = 368.4 – 0.47
Elevasi Muka Air tanah = 367.93 mdpl

b) Sumur 2
Elevasi Muka Air tanah = Elevasi muka tanah (mdpl) – H3
Elevasi Muka Air tanah = 356.11 – 0.65
Elevasi Muka Air tanah = 364.46 mdpl

c) Sumur 3
Elevasi Muka Air tanah = Elevasi muka tanah (mdpl) – H3
Elevasi Muka Air tanah = 351.7 – 0.26
Elevasi Muka Air tanah = 351.44 mdpl

Zikri Anerwa / 21137113 9


3.2 Peta Pada Arcgis

• Peta Kringing Dan Contour

• Peta Three Point Problem Method

Zikri Anerwa / 21137113 10


BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulakan bahwa :

1. Arah aliran air tanah dipengaruhi oleh kemiringan lereng, menggunakan


metode Three Point problem Method yang dapat memberikan informasi
sehingga dapat bermanfaat dalam mengetahui arah aliran air tanah.
2. Arah aliran air tanah selalu bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang
lebih rendah , dan pada pratikum kali ini arah aliran air tanah di didapat
adalah ke arah Barat (B/w).
3. Rumus yang digunakan untuk perhitungan elevasi muka air tanah apabila
bibir sumur lebih tinggi dari muka tanah yaitu:
H3 = H2 – H1
4. Jika bibir sumur sama tinggi dengan permungkaan tanah, maka elevasi muka
air tanah menggunakan rumus:
Elevasi Muka Air tanah = Elevasi muka tanah – H

Zikri Anerwa / 21137113 11


DAFTAR PUSTAKA

Amah, E. A., & Agbebia, M. A. (2015). Determination of Groundwater Flow Direction


In Ekintae Limestone

Quarry Near Mfamosing South-Eastern, Nigeria. International Journal of Geology,


Agriculture and

Environmental Sciences, 6(3), 1–5.

Awali, A. A., Yasin, H., & Rahmawati, R. (2013). Estimasi Kandungan Hasil Tambang
Menggunakan Ordinary

Indicator Kriging. Jurnal Gaussian, 2(1), 1–10.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang. (2019). Kecamatan Pakis Dalam Angka
2019. Badan Pusat Statistik

Kabupaten Malang

Badan Pusat Statistik Kota Malang. (2020). Kecamatan Kedungkandang Dalam Angka
2020. Badan Pusat

Statistik Kota Malang.

Cahyono, P. B., & Kurniawati, A. (2013). Faktor - Faktor yang Menyebabkan Fluktuasi
Tinggi Permukaan Air

Tanah Bebas Studi Kasus pada Sub-Das Keyang di Kabupaten Ponorogo. Swara
Bhumi, 2(1), 295–302.

Golden Software, I. (2002). Surfer–User’s Guide, Contouring and 3D Surface Mapping


for Scientists and

Engineers. Golden Software, Inc.

Handayani, W. K. (2019). Sebaran dan Potensi Air Tanah Dangkal di Perbukitan Dome
Sangiran dalam

Pemenuhan Kebutuhan Air Masyarakat. Universitas Negeri Semarang.

Laksana, E. A. (2010). Analisis Data Geostatistika dengan Universal Kriging.


Universitas Negeri Yogyakarta.

Zikri Anerwa / 21137113 12


LAMPIRAN

A. Link Youtube

https://youtu.be/lCjrty-i8x0

B. Dokumentasi

Zikri Anerwa / 21137113 13

Anda mungkin juga menyukai