Anda di halaman 1dari 23

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


Nomor Tugas : 16
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Dasar

LAPORAN AKHIR
ANALISIS BENTANG ALAM

Nama : Jauza Aufarza Hikmat


NPM : 100701210008
Shift Praktikum : Dua (II) 12.00 – 14.30 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Senin , 18 April 2022
Hari/ Tanggal Laporan akhir : Senin , 16 Mei 2022
Asisten : 1. Indra Karna Wijaksana,S.Pd.,S.T., M.T.
2. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T., M.T.
3. Ir. Sri Indiarto
4. Deni Mildan, S.T., M.T.
5. Hafizh Murtadho
6. Adista Mauli

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1443 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Bismillahirrahmanirrahim
Marilah kita panjatkan segala puji dan syukur kepada Allah SWT. Karena
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir pratikum
ini. Tak lupa juga panjatkan shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW.
Berkat limpahan karunia-Nya saya telah dapat menyelesaikan laporan
Pratikum Geologi Dasar pada modul jenis, Analisis Bentang Alam Dengan ini saya
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak
membantu hingga dapat menyelesaikan laporan untuk kegiatan pratikum,
terutama kepada teman teman dan keluarga yang senantiasa menjadi semangat
saya dalam sehari-hari.
Laporan ini menjadi syarat untuk mengikuti pratikum selanjutnya. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi siapapun juga yang membacanya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Bandung, 13 Mei 2022


Penulis

Jauza Aufarza Hikmat


NPM 10070121008

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Maksud dan Tujuan ....................................................................... 1
1.2.1 Maksud ........................................................................................ 1
1.2.2 Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 2


2.1 Geomorfologi ................................................................................... 2
2.2 Definisi Hidrologi .............................................................................. 3
2.3 Siklus dan Tahapan Hidrologi .......................................................... 3
2.4 Proses Siklus Air dan Macam Siklus Hidrologi ................................. 5
2.5 Hidrologi Pada Pertambangan ......................................................... 7

BAB III TUGAS DAN PEMBAHSAN ............................................................... 9


3.1 Tugas............................................................................................. 9
3.2 Pembahasan.................................................................................. 9
3.2.1 Peta Aliran Sungai............................................................... 10
3.2.2 Peta Daerah Aliran Sungai .................................................. 11
3.2.3 Peta Water Devide .............................................................. 11
3.2.4 Peta Kerapatan Sungai ....................................................... 11
3.2.5 Perhitungan Kerapatan Sungai............................................ 12
3.2.6 Peta Catchment Area .......................................................... 13
3.2.7 Peta Situasi ......................................................................... 14
3.2.8 Perhitungan Debit Air .......................................................... 14
3.2.9 Peta Satuan Genetika Wilayah ............................................ 15

BAB IV ANALISA .......................................................................................... 16

BAB V KESIMPULAN .................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan terutama tentang
kulit bumi baik mengenai komposisi struktur dan sejarahnya. Dan di Indonesia
yaitu negara dengan posisi geografisnya sangat strategis, yang diapit oleh dua
samudra, dua benua, dan juga dilewati garis khatulistiwa. Dengan berdasarkan
posisi geologi, Indonesia berada pada tiga lempeng yaitu Lempeng Eurasia, Indo-
Australia, dan Pasifik.
Hubungan posisi geografis dan geologi ini memberikan karakteristik relief
yang terdiri dari daratan, perbukitan, dan gunungapi. Gunungapi sendiri hadir
dengan potensi geologi seperti endapan mineral. Pada endapan ini terbagi dalam
beberapa tipe yaitu, endapan placer, endapan porfiri, endapan epitermal.
Analisis bentang alam merupakan modal awal tahap eksplorasi dalam
dunia pertambangan, dimana hasilnya dapat menjadikan zona satuan genetika
wilayah yang sangat bermanfaat pada saat meminta izin diwilayah eksplorasi.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum pada modul ini untuk mengetahui dan memahami
analisis bentang alam dari peta topografi dan juga peta lainnya.
1.2.2 Tujuan
1. Untuk dapat membuat peta kerapatan aliran sungai.
2. Untuk dapat membuat water devide.
3. Untuk dapat membuat peta morfologi.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Geomorfologi

Geomorfologi nama lainnya adalah bentang alam. Bentang alam yaitu


bentuk muka bumi yang prosesnya sampai saat ini ada di permukaan bumi.
didalam geomorfologi ini terdapay pergerakan secara alamiah yaitu ada
Geomorphic processes dan Geomorphic Agent. Geomorphic processes adalah
perubahan yang terjadi di permukaan bumi. medianya menggunakan fisika dan
kimia. Geomorphic Agent yaitu perubahan yang terjadi pada muka bumi. medianya
alami dan memiliki kemampuan mengangkut. Medianya dicirikan mergerak
disuatutempat.
Geomorfologi mempunyai proses, dan prosesnya ada dua yaitu eksogen
dan endogen. Proses eksogen yaitu ada degradasi, agradasi, dan aktivitas
organisme. Degradasi yaitu proses yang menyebabkan turunnya permukaan
bumi. Agradasi yaitu yang menyebabkan naiknya permukaan bumi. Aktivitas
organisme yaitu aktivitas dari makhluk hidup yang mempengaruhi bentuk
permukaan bumi. proses endogen yaitu ada diastrofisme, dan vulkanisme.
Diastrofisme yaitu proses pengangkatan permukaan bumi dan meliputi
epirogenesa dan orogenesa. Dan jikavulkanisme yaitu gejala yang hubungannya
dengan kegiatan penerobosan magmakepermukaan bumi.

Sumber: Fatin, 2017


Gambar 1
Bentang alam

2
3

2.2 Definisi Hidrologi


Hidrologi yaitu cabang ilmu yang mempelajari pergerakan, distribusi dan
kualitas air yang ada pada bumi. Air merupakan unsur yang sangat penting di
bumi. Jika kita tidak ada air kita bisa dipastikan tidak mempunyai kehidupan. Dan
ilmu hidrologi sendiri dpikenal pada tahun 1608 M. Siklus atau daur merupakan
lingkaran hal yang kontinu dan berkesinambungan. Siklus air adalah siklus air
yang berubah dalam berbagai bentuk dan kembali ke bentuk aslinya.
Ada juga beberapa ahli yang berpendapat seperti Asdak (1995) hudrologi
ialah ilmu yang mempelajari air dalam segala macam bentuknya (cairan, gas,
padat) pada di dalam ataupun di atas permukaan tanah. Jika menurut singh (1992)
hidrologi ialah ilmu yang membahas karakteristik kuantitas dan kualitas air dibumi
menurut ruang dan waktu. Dan hidrologi sendiri termasuk kedalam proses
pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi serta pengembangan
maupun manajemen. Makhluk hidup sangat membutuhkan air bukan hanya untuk
memenuhi cairan di dalam tubuh saja, namun juga berbagai kepentingan lain. Air
salah satu yang temasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui.

2.3 Siklus dan Tahapan Hidrologi


Siklus hidrologi yaitu bahasan dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
atau Sains. Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari
Bumi kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung
secara terus menerus. Karena terus menerus maka dari itu maka ini lah yang
disebabkan air seperti tidak pernah habis. Akibat siklus hidrologi ini menjadi
keseimbangan ekosistem di bumi selalu dapat diajaga. Siklus inipun mempunyai
tahapan tahapannya jika tergabung satu sama lain akan tercipta sebuah siklus,
siklus ini terbagi menjadu 9 yaitu evaporasi, transpirasi, evopotranspirasi,
sublimasi, kondensasi, adveksi, presipitasi, run off, dan yang terakhir infiltrasi.
Berikut penjelasannya:

1. Evaporasi

Evaporasi yang dapat kita ketahui atau bahasa lain dari penguapan. Maka
dari itu langkah siklus hidrologi yang pertama itu penguapan.
Penguapannya bermacam macam ada dari samudra, laut, danau, rawa,
sungai dan lain lain yang ada air di muka bumi.
4

2. Transpirasi

Transpirasi ini berasal dari jaringan makhluk hidup. Mengapa penguapan


ini disebut transpirasi karena terjadi di jaringan hewan ataupun tumbuhan.
Transpirasi ini mengubah air yang wujudnya cair menjadi uapair, itu terjadi
karena ada jaringan makhluk hidup tersebut.

3. Evapotranspirasi
Evapotranspirasi ini gabungan dari evapotasi dan transpirasi.
Evapotranspirasi ini yaitu total penguapan air, baik air yang didalam bumi
maupun jaringan di makhluk hidup.
4. Sublinasi
Selain proses penguapan, naiknya uap air ke atmosfer juga terjadimelalui
proses sublinasi. Sublinasi ini yaitu proses pengubahan es di kutub atau di
gunung menjadi uap air, tanpa harus melalui proses cair lebih dulu.
Sublinasi ini tidak banyak seperti evaporasi ataupun transpirasi.
5. Kondensasi
Kondensai ini prosesnnya berubah uap air dan menjadi partikel es. Ketika
yang lain sudah mencapai ketinggian tertentu, uap air ini akan berubah
menjadi partikel es yang sangat kecil. Perubahan ini karena pengaruh
udara yang sangat rrendah disaat berada di ketinggian tersebut.
6. Adveksi
Adveksi yaitu perpindahan awan dari titik satu ke titik yang lainnya tetapi
masih satu horizontal. Tetapi kita harus mengetahui tahapan adveksi ini
tidak selalu terjadi dalam proses hidrologi,
7. Presipitasi
Setelah awan yang sudah mengalami proses adveksi, dilanjut akan
mengalami presipitasi. Presipitasi ini yaitu proses mencairnya awanhitam
yang diakibatkan adanya pengaruh suhu udara yang tinggi. Di tahapan
presipitasi ini terjadi hujan. Awan yang banyak mengandung air akan turun
ke litosfer dalam bentu butiran salju yang tipis. Kita dapat menemui
didaerah yang iklminya sub tropis.
5

8. Run Off
Run off ini prosesnya pergerakan air dari tempat yang tinggi menuju ke
tempat yang lebih rendah yang terjadi pada permukaan bumi. pergerakanairi
ni terjadinya di saluran.
9. Infiltrasi
Infilitrasi ini prosesnya yaitu air yang sudah berada di bumi akibat proses
presipitasi, dan tidak semuanya mengalir di permukaan bumi. sebagaian
air ini merembes hanya sebagaian kecil.

Sumber: Adilla, 2022


Gambar 2
Siklus Hidrologi

2.4 Proses Siklus Air dan Macam Siklus Hidrologi


Siklus Hidrologi yaitu perputaran air dengan berbagai bentuk. Volume air
di bumi ini sifatnya yaitu tetapi walapun siklus cuaca dan iklim, mengakibatkan
volume bentuk tertentu dapat berubah, tetapi masih tetap secara keseluruhan
airnya tetap. Siklus air ini alami dan berlangsung cukup lama, Siklus air dan siklus
hidrologi ialah sirkulasi air yang tidak dapat berhenti dari atmosfer memlalui
kondensasi, presipitasi, evaporasi, serta transparasi. Salju padat dapat melelh dan
air mencair mengalir diatas tanah sebagai salju yang mencair, dan juga sebagian
besar air jatuhnya ke permukaan dan kembali lagi kedalam laut.

Sumber: Hamid, 2020


Gambar 3
Siklus Air
6

Ada tiga macam siklus hidrologi yaitu ada siklus pendek, siklus sedang,
dan satu lagi siklus panjang. Tiga siklus itu memiliki penjelasan masing masing,
berikut penjelasannya:
1. Siklus Pendek
Siklus pendek ini yaitu menguapnya air laut dan selanjutnya akan menjadi
uap gas. Mengapa? Karena disebabkan oleh panas matahri dan terjadi
kondensasi yang membentuk awan yang jatuh ke permukaan laut.

Sumber: Lili, 2021


Gambar 4
Siklus Pendek

2. Siklus Sedang
Siklus sedang ini sama seperti siklus pendek tetapi setelah adanya panas
dari matahari tidak terjadi kondensasi melainkan terjadinya suatu evaporasi
yang terbawa oleh angin lalu membentuk awan dan jatuh ke permukaan
darat setelah itu kembali ke laut.

Sumber: Eci, 2022


Gambar 5
Siklus Sedang

3. Siklus Panjang
Siklus panjang ini sama seperti siklus pendek dan sedang, tetapi jika siklus
panjang bedanya mengalami sublimasi lalu membentuk awan yang
7

mengandung kristal es dan membentuk salju dan akan membentuk glester


yang mencair dan membentuk aliran kesungai dan pada akhirnya kembali
ke laut.

Sumber: Arifin, 2019


Gambar 6
Siklus Panjang

2.5 Hidrologi Pada Pertambangan


Untuk upaya mengatasi air yang masuk kedalam area penambangan
dengan cara pencegahan dan penanggulangan. Berikut penjelasannya:
1. Pencegahan
Pencegahan ini bisa disebut dengan mine drainage. Pencegahan ini dibuat
dengan paritan disekeliling bukaan tambang hingga dapat memotong jalur
aliran air permukaan.

Sumber: Kevin, 2021


Gambar 7
Drainage
2. Penanggulangan
Penganggulangan ini caranya lubang bukaan yang mempunyai letak pada
evleavasi terendah pada suatu pit.
8

Sumber: Jonathan, 2021


Gambar 8
Dewatering
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN

3.1 Tugas
Berikut tugas yang diberikan
3.1.1 Membuat Peta Pola Aliran Sungai (Kalkir A3 dan Software)
3.1.2 Membuat Peta Daerah Aliran Sungai (Kalkir A3 dan Software)
3.1.3 Membuat Peta Water Divide (Kalkir A3 dan Software)
3.1.4 Membuat Peta Kerapatan Sungai (Kalkir A3 dan Software)
3.1.5 Perhitungan Kerapatan Sungai (Tulis Tangan A4)
3.1.6 Membuat Peta Catchment Area (Kalkir A3 dan Software)
3.1.7 Membuat Peta Situasi Google Earth (Software)
3.1.8 Perhitungan debit air yang masuk ke area (tulis tangan A4)
3.1.9 Membuat Peta Satuan Genetika Wilayah (Kalkir A3 dan Software)

3.2 Pembahasan
Berikut pembahasan dari tugas diatas
3.2.1 Peta Aliran Sungai
Berikut hasil dari peta aliran sungai menggunakan kalkir

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.1
Peta aliran sungai menggunakan kalkir kelompok 2

9
10

Berikut hasil dari peta aliran sungai menggunakan software

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.2
Peta aliran sungai menggunakan software kelompok 2

3.2.2 Peta Daerah Aliran Sungai


Berikut hasil dari peta daerah alian sungai menggunakan kalkir

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.3
Peta daerah aliran sungai menggunakan kalkir kelompok 2

Berikut hasil dari peta daerah aliran sungai menggunakan software

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.4
Peta daerah aliran sungai menggunakan software kelompok 2
11

3.2.3 Peta Water Devide


Berikut peta water devide menggunakan kalkir

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.5
Peta water devide menggunakan kalkir kelompok 2
Berikut peta water devide menggunakan software

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.6
Peta water devide menggunakan software kelompok 2
3.2.4 Peta Kerapatan Sungai
Berikut peta kerapatan sungai menggunakan kalkir

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.7
Peta kerapatan sungai menggunakan kalkir kelompok 2
12

Berikut peta kerapatan sungai menggunakan software

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.8
Peta kerapatan sungai menggunakan software kelompok 2

3.2.5 Perhitungan Kerapatan Sungai


(𝑃𝑆 𝑥 𝑆)
𝐾𝑆 =
𝐿𝐷
Keterangan:
KS: Kerapatan Sungai
PS: Panjang Sungai
LD: Luas Das
S: Skala
Diketahui:
Das 1
0,1515
𝐾𝑆 = = 71,36 𝑘𝑚
0,002123
Das 2
0,11325
𝐾𝑆 = = 86,58 𝑘𝑚
0,001308
Das 3
0,34525
𝐾𝑆 = = 19,72 𝑘𝑚
0,017506
Das 4
0,10775
𝐾𝑆 = = 75,77 𝑘𝑚
0,001422
13

Das 5
0,134
𝐾𝑆 = = 55,90 𝑘𝑚
0,002397
Das 6
0,00325
𝐾𝑆 = = 4,31 𝑘𝑚
0,000743
Das 7
0,22825
𝐾𝑆 = = 7311 𝑘𝑚
0,003122
Das 8
0,04275
𝐾𝑆 = = 27,28 𝑘𝑚
0,001567
Das 9
0,0124
𝐾𝑆 = = 22,182 𝑘𝑚
0,000559
Das 10
0,04525
𝐾𝑆 = = 51,42 𝑘𝑚
0,000880

3.2.6 Peta Catchment Area


Berikut peta catchment area menggunakan kalkir

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.9
Peta catchment area menggunakan kalkir kelompok 2
14

Berikut peta catchment area menggunakan software

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.10
Peta catchment area menggunakan software kelompok 2

3.2.7 Peta Situasi


Berikut peta situasi menggunakan software

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.11
Peta situasi menggunakan software kelompok 2

3.2.8 Perhitungan Debit Air


𝑄=𝐶𝑥𝐼𝑥𝐴
Keterangan:
𝑄 = Debit Air Limpasan (m3/menit)
𝐶 = Koefesien run off
𝐼 = Intensitas Curah Hujan (m/menit)
𝐴 = Luas Catchment Area

𝑄 = 0,6 𝑥 1511,00 𝑥 0,002614


= 2,3698524
15

3.2.9 Peta Satuan Genetika Wilayah


Berikut peta satuan genetika wilayah menggunakan kalkir

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.12
Peta SGW menggunakan kalkir kelompok 2

Berikut peta satuan genetika wilayah menggunakan software

Sumber: Data Hasil Praktikum geologi dasar, 2022


Gambar 3.13
Peta SGW menggunakan software kelompok 2
BAB IV
ANALISA

Pada pertemuan kedelapan membahas mengenai bentang alam,pada


bentang alam ini sendiri merupakan sebuah ilmu mengenai hidrologi dan juga
geomorfologi akan membahas mengenai sebuah keadaan geologi dan contohnya
seperti keterbentukan gunung, keterbentukan sungai, dan lain sebagainya. Dan
pada pertemuan ini juga memiliki sebuah pembahasan yang berhubungan dengan
peta topografi yang telah dibuat pada pertemuan sebelumnya.
Di pertemuan ini banyak membahas mengenai kejadian yang ada pada
alam sekitar seperti membahas mengenai sungai. Pada pembahasan sungai
sendiri membahas banyak hal mulai dari keterbentukannya hingga sebuah pola
yang berada pada aliran sungai yang ada pada sebuah daerah tertentu. Sehingga
pada pertemuan kedelapan memiliki sebuah tugas bimbingan yang membahas
mengenai pola aliran sungai. Dari peta pola aliran sungai sendiri akan memiliki
sebuah hubungan dengan beberapa tugas lainnya seperti peta DAS, peta water
devide, peta kerapatan sungai serta peta catchment area.
Pada hidrologi sendiri memiliki sebuah siklus yang terbegai menjadi
beberapa bagian seperti siklus pendek yaitu panas matahari dan terjadi
kondensasi yang berbentuk awan yang jatuh ke permukaan laut, kemudian ada
siklus sedang yaitu panas matahari dan terjadi evaporasi yang terbawa oleh angin
lalu membentuk awan dan jatuh ke permukaan darat setelah itu kembali ke laut,
dan yang selanjutnya ada siklus panjang yaitu panas matahari yang
mengakibatkan sebuah proses sublimasi pada awan yang akan membentuk
sebuah kristal es dan juga salju yang kemudian akan jatuh pada sebuah
permukaan tinggi seperti pegunungan yang akan membentuk sebuah gletser
kemudian mencair sehingga dapat membentuk sebuah aliran sungai dan
kemudian air tersebut akan kembali lagi pada permukaan laut.

16
BAB V
KESIMPULAN

Pada praktikum ini dapat di simpulkan bahwa


1. Menghitung peta kerapatan aliran sungai kita bisa menggunakan rumus
dan rumus tersebut adalah panjang sungai dibagi dengan luas dari area
das (Daerah Aliran Sungai) dan juga serta klasifikasinya.
2. Untuk membuat water devide kita harus tegak lurus terhadap garis kontur
yang terdapat pada peta dan arahnya menuju kepada elevasi yang lebih
rendah dan untuk arahnya saling berhadapan dan juga dapat menunjukan
pola aliran sungai.
3. Dalam pembuatan peta morfologi kita dapat menghitung melalui
perhitungan persen lereng dan juga mengikuti klasifikasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Adilla, 2022, “Pengertian Siklus Hidrologi”


Diakses pada tanggal 12 April 2022 Pukul 20.00 WIB.
2. Fatma, Desi, 2019 “Tahapan Siklus Hidrologi”
Diakses pada tanggal 12 April 2022 Pukul 21.24 WIB.
3. Salsabila, Annisa, 2020 “Pengantar Hidrologi” Lampung
Diakses pada tanggal 13 April 2022 Pukul 12.30 WIB
4. Asfihan, Akbar 2022 “Hidrologi Adalah”
Diakses pada tanggal 13 April 2022 Pukul 13.25 WIB
5. Bitar, 2022 “Manfaat Hidrologi dan Menurut Para Ahli”
Diakses pada tanggal 13 April 2022 Pukul 14.44 WIB
FORM PENILAIAN LAPORAN

Laporan Akhir
Format Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Dapus
(10) (15) (5) (20) (30) (15) (5)

Total Nilai
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai