Bismillahhirrahmannirrahim
Assalamualaikum wr. wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
petunjuk dan rahmat-Nya laporan akhir praktikum geologi tentang Bentang alam
dan Topografi II, Prodi Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam
Bandung ini dapat diselesaikan.
Dalam penyusunan laporan ini penulis dibantu oleh berbagai pihak, baik
itu secara langsung maupun tidak langsung, sehingga laporan ini dapat
diselesaikan, dan semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis pada
khususnya dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, bila ada
kesalahan dalam penulisan laporan ini dikarenakan keteledoran dari penulis
sehingga penulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya membangun
bagi laporan yang akan ditulis di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT. selalu
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua, Amin.
Wassalamualaikum wr. wb.
Surya Saputra
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum..............................................................1
1.2.1 maksud................................................................................1
1.2.2 tujuan...................................................................................1
BAB IV ANALISA...................................................................................11
BAB V KESIMPULAN ...........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Peta merupakan bentuk gambaran rupa bumi yang petakan kedalam
dengan
kebutuhan.
pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus
dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat yang jauh dan tidak dikenal akan lebih
mudah. Salah satunya adalah peta topografi, peta ini adalah peta ang
mengambarkan dan menghubungkan ketinggian yang sama kedalam dua
dimensi dengan skala tertentu. Peta topografi perlu dipelajari, karena tertama di
dalam perencanaan, sehubungan dengan pemiliha daerah atau lokasi. Selain itu,
disini juga dipelajari kemungkinan proses geologi muda yang terjadi, misalnya
proses erosi, gerakan tanah, bahaya longsor, dsb. Keadaan bentang alam
terutama distribusi batuan yang membawahinya.
Beberapa peta yang dapat di buat dari peta topografi adalah peta persen
lereng, peta kerapatan sungai dan peta water divide. Semua peta tersebut
menyajikan beberapa informasi yang khusus, namun tetap pada dasarnya
berasal dari peta topografi.
1.2 Maksud dan Tujuan Praktikum
1.2.1 Maksud
Adapun maksud dari praktikum ini adalah supaya praktikan dapat membuat
peta topografi, peta persen lereng, peta kerapatan sungai dan peta water divide
yang mana peta ini sangatlah penting dalam aplikasi di dunia pertambangan.
1.2.2
a.
b.
c.
Tujuan
Praktikan dapat mengetahui apa itu peta topografi dan manfaatnya.
Praktikan dapat mengetahui macam-macam peta yang banyak digunakan.
Praktikan dapat membuat peta topografi peta water divide, peta kerapatan
sungai dan peta persen lereng. dengan cara dan langkah-langkah yang
benar.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
berdasarkan
karakteristik
tertentu
seperti
elevasi,
kelandaian,
orientasi,
stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah. Bentang alam ini meliputi bukit,
lembah, tanjung, dll, sedangkan samudra dan benua adalah contoh jenis
bentang alam tingkat tertinggi. Banyak faktor yang menyebabkan terbentuknya
bentang alam antara lain seperti lempeng tektonik hingga erosi dan deposisi
dapat membentuk dan memengaruhi bentang alam. Makhluk hidup pun seperti
ganggang dapat membentuk rawa. Bentang alam dapat terjadi atau terbentuk
sebagai akibat adanya gaya-gaya yang berasal dari dalam atau luar bumi seperti
gaya eksogen dan gaya endogen.
Foto 1
Bentang alam Danxia
Pelapukan
Pelapukan adalah proses pegrusakan atau penghancuran kulit bumi oleh
tenaga eksogen. Pelapukan di daerah daerah berbeda beda tergantung unsurunsur dari daerah tersebut. Misalnya di daerah tropis yang pengaruh suhu dan
Gambar 1
Proses pelapukan fisik
Gambar 2
Salah satu bentuk muka bumi hasil pelapukan
Foto 2
Bentuk permukaan bumi akibat hasil pelapukan organis
Foto 3
Stalaktit dan stalaknit hasil pelapukan kimiawi
Gambar 4
Lipatan
Patahan terjadi akibat tenaga endogen yang relative cepat, baik secara
vertical
maupun
horizontal
terhadap
struktur
batuan
keras
sehingga
antara struktur lapisan yang satu dan yang lainnya jadi terpisah dan patah.
Gambar 5
Patahan
2.2
Morfometri.
Morfometri merupakan penilaian kuantitatif terhadap bentuk lahan,
Tabel 1
Pembagian kemiringan lereng berdasarkan klasifikasi USSSM dan USLE
Kemiringan
lereng ()
Kemiringan
lereng (%)
Keterangan
Klasifikasi
USSSM* (%)
Klasifikasi
USLE*
(%)
<1
0-2
Datar hampir
datar
0-2
1-2
1-3
3-7
Sangat landai
2-6
2-7
3-6
8 - 13
Landai
6 - 13
7 - 12
6-9
14 - 20
Agak curam
13 - 25
12 - 18
9 - 25
21 - 55
Curam
25 - 55
18 - 24
25 - 26
56 - 140
Sangat curam
> 55
> 24
> 65
> 140
Terjal
Tabel 2
Ukuran panjang lereng
PANJANG LERENG (M)
< 15
KLASIFIKASI
15 - 50
Lereng pendek
50 - 250
Lereng sedang
250 - 500
Lereng panjang
> 500
besar sudut lereng, untuk mengetahui jumlah tersebut melalui perhitungan dari
perbandingan perbedaan ketinggian dengan jarak datar yang terbentuk.
Perhitungan ini daat dilihat pada rumus di bawah ini :
Rumus kemiringan lereng dari peta topografi dan foto udara :
S = ( h / D ) X 100 %
(sumber Van Djuidam, 1988)
Keterangan:
S = Kemiringan lereng (%)
h = Perbedaan ketinggian (m)
D = Jarak titik tertinggi dengan terendah (m
Tabel3
Hubungan ketinggian absolut dengan morfografi
(sumber : Van Zuidam, 1985)
KETINGGIAN ABSOLUT
< 50 meter
50 meter - 100 meter
UNSUR MORFOGRAFI
Dataran rendah
Dataran rendah pedalaman
Perbukitan rendah
Perbukitan
Perbukitan tinggi
Pegunungan
Pegunungan tinggi
Tabel4
Hubungan kelas relief - kemiringan lereng dan perbedaan ketinggian.
(sumber: Van Zuidam,1985)
KELAS RELIEF
KEMIRINGAN
PERBEDAAN
LERENG ( % )
KETINGGIAN (m)
0 - 2
<5
Berombak
3 - 7
5 - 50
Berombak - Bergelombang
8 - 13
25 - 75
Bergelombang - Berbukit
14 - 20
75 - 200
Berbukit - Pegunungan
21 - 55
200 - 500
Pegunungan curam
55 - 140
500 - 1.000
> 140
> 1.000
2.
dan
Tenggara
daerah
penelitian.
Pola
pengaliran
pada
satuan
geomorfologi ini adalah dendritik. Elevasinya berkisar 550 600 mdpl, dan
slopenya 7 15 % (40 80). Litologi yang menyusun morfologi landai ini
didominasi breksi vulkanik muda, dan batulempung. Bentuk lembah
sungai pada satuan ini berbentuk U yang menandakan bahwa pada
satuan ini tahap erosi yang berkembang relatif dewasa cenderung berarah
lateral.
3.
Luas
Garis batas antara DAS adalah punggung permukaan bumi yang dapat
memisahkan dan membagia air hujan ke masing-masing DAS. Garis
batas tersebut ditentukan berdasarkan perubahan kontur dari peta
tofografi sedangkan luas DAS nya dapat diukur dengan alat planimeter.
Skala peta yang digunakan akan mempengaruhi ketelitian perhitungan
luasnya. adapun formula untuk perhitungan luas yaitu:
Luas = Jumlah kotak x (skala)2
2.
3.
10
4.
= Gradien Sungai
Vertikal
Horisontal
Nu
BAB III
TUGAS DAN PEMBAHASAN
1.1
1.2
Tugas
Buat peta persen lereng ,water divide,kerapatan sungai
Pembahasan
Perhitungan persen lereng,
Persen Lereng = h /d x 100%
Kerapatan sungai = L/a
Persen lereng
h 1140-960
Jd 4,5 x 250
Persen lereng
=180
=1125
=
h 1140-960
Jd 3 x 250
Persen lereng
180/1125x 100%
=16%
h 940-840
=100
Jd 2,5 x 250
=625
Persen lereng
= 100/625x
100%
h 940-880
Jd 4 x 250
Persen lereng
=16%
=60
=1000
= 60/1000x
100%
=180
=755
= 180/75x
100%
h 940-840
Jd 5,5 x 250
Persen lereng
=24%
=100
=1375
=
100/1375x 100%
=11,6%
h 940-880
=60
Jd 3 x 250
=750
Persen lereng
= 60/750x
100%
=6%
h 1540-1300
=240
Jd 2 x 250
=500
Persen lereng
= 240/500x
=8%
h 1540-1300
=240
Jd 3 x 250
=750
Persen lereng
=
100%
240/750x 100%
=32%
h 1220- 1060
=160
Jd 5 x 250
=1000
Persen lereng
=
h 1220- 1060
Jd 4,5 x 250
Persen lereng
=48%
=160
=1125
=
160/1125x 100%
=14,2%
11
160/1000x 100%
=16%
12
BAB iV
ANALISA
13
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum kalai ini didapat output berupa peta water divide, peta
kerapatan sungai dan peta persen lereng. Peta peta tersebut dihasilkan dari
proses perhitungan ulang peta topografi yang sudah ada dengan prosedur yang
sudah ditentukan. Dan dari situ didapat bagaimana cara membuat peta-peta
tersebut dan mengetahui tentang bagaimana manfaat dari peta tersebut. Salah
satunya adalah ketika sedang melakukan survey, mampu mengetahui daerah
mana yang merupakan gunung, pegunungan , lembah serta dapat mempelajari
lebih dalam lagi mengenai sungai.Dan dengan mengetahui hal tersebut maka
akan memudahkan kegiatan dilapangan, Disamping itu dapat dipahami pula
bagaimana cara membuat peta waterdivide, kerapatan sungai dan persen lereng
yang benar,
Dari ketiga peta yang di buat semuanya menyediakan informasi
informasi yang berbeda. Dimana peta persen lereng akan meyajikan informasi
mengenai suatu daerah yang memiliki kemiringan serta klasifikasi dari
persentase kemiringan tersebut. Peta kerapatan sungai akan memuat informasi
mengenai banyaknya anak sungai dalam suatu daerah aliran sungai. Sedangka
peta water divide meyajikan informasi mengenai alur atau aliran dari air di suatu
daerah
14
DAFTAR PUSTAKA
15