TENAGA EKSOGEN
DISUSUN OLEH :
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat allah SWT yang telah memberikan
rahmatnya kepada saya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah tentang “Tenaga
Eksogen”.
Dalam Penyusunan makalah ini tidak sedikit kesulitan yang di jumpai namun berkat
karunia-NYA, serta bantuan dari semua pihak, akhirnya kesulitan ini dapat di atasi, untuk
itulah penyusun merasa perlu untuk mengucapkan terimakasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan do’a dan motivasi pada penulis
2. Guru mata pelajaran yang telah memberikan ilmu dan arahannya kepada penulis
3. Rekan-rekan yang telah membantumenyelesaikan makalah ini
Semoga allah SWT memberikan balasan-NYA. Makalah ini jauh dari kesempurnaan,
dan masih banyak memiliki kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfa’at bagi penyusun dan pembaca. Aminnn
Penulis
DAFTAR ISI
1.2. Tujuan
Makalah ini bertujuan
1. untuk mengetahui tentang tenaga eksogen dan apa saja yang termasuk ke dalam
tenaga eksogen serta mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi.
2. 2. Mampu menjelaskan dan mendeskripsikan apa yang telah dipelajari dan dilihat
mengenai tenaga eksogen, sehingga kita benar-benar memahaminya.
3. 3. Mempermudah pemahaman karena disertai gambar.
1.3. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu kita dapat mengetahui gambaran tentang
permukaan bumi ini, khususnya tenaga eksogen sebagai pembentuk muka bumi dai luar.
Selain itu, karena tenaga eksogen ini bersifat merusak bentuk-bentuk permukaan bumi,
sehingga kita harus mengetahui peristiwa apa saja yang akan terjadi di bumi ini. Semuanya
akan dibahas oleh makalah ini pada bab selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Tenaga Eksogen
Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen
adalah merombak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari tenaga endogen. Bukit atau
tebing yang terbentuk hasil tenaga endogen terkikis oleh angin, sehingga dapat mengubah
bentuk permukaan bumi.
Secara umum tenaga eksogen berasal dari 3 sumber, yaitu:
1. Atmosfer, yaitu perubahan suhu dan angin.
2. Air yaitu bisa berupa aliran air, siraman hujan, hempasan gelombang laut, gletser, dan
sebagainya.
3. Organisme yaitu berupa jasad renik, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.
Di permukaan laut, bagian litosfer yang muncul akan mengalami penggerusan oleh
tenaga eksogen yaitu dengan jalan pelapukan, pengikisan dan pengangkutan, serta
sedimentasi. Misalnya di permukaan laut muncul bukit hasil aktivitas tektonisme atau
vulkanisme. Mula-mula bukit dihancurkannya melalui tenaga pelapukan, kemudian puing-
puing yang telah hancur diangkut oleh tenaga air, angin, gletser atau dengan hanya gravitasi
Bumi. Hasil pengangkutan itu kemudian diendapkan, ditimbun di bagian lain yang akhirnya
membentuk timbunan atau hamparan bantuan hancur dari yang kasar sampai yang halus.
Contoh lain dari tenaga eksogen adalah pengikisan pantai. Setiap saat air laut
menerjang pantai yang akibatnya tanah dan batuannya terkikis dan terbawa oleh air. Tanah
dan batuan yang dibawa air tersebut kemudian diendapkan dan menyebabkan pantai menjadi
dangkal. Di daerah pegunungan bisa juga ditemukan sebuah bukit batu yang kian hari
semakin kecil akibat tiupan angin.
Ada pun siklus geologi yang berlangsung sepanjang masa.
1. Pelapukan
Pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran yang
lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Proses pelapukan dapat dikatakan
sebagai proses penghancuran massa batuan melalui media penghancuran, berupa :
Sinar matahari
Air
Gletser
Reaksi kimiawi
Kegiatan makhluk hidup (organisme) Menurut proses terjadinya pelapukan dapat
digolongkan menjadi 3 jenis yaitu:
- Pelapukan fisik atau mekanik
- Pelapukan organis
- Pelapukan kimiawi
Pelapukan fisik dan mekanik
Pelapukan mekanik (fisik) adalah proses pengkikisan dan penghancuran bongkahan
batu jadi bongkahan yang lebih kecil, tetapi tidak mengubah unsur kimianya. Proses ini
disebabkan oleh sinar matahari, perubahan suhu tiba-tiba, dan pembekuan air pada celah
batu.
Penyebab terjadinya pelapukan mekanik yaitu:
a. Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Peristiwa ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim Gurun
di daerah gurun temperatur pada siang hari dapat mencapai 50 Celcius. Pada siang hari
bersuhu tinggi atau panas. Batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi
dingin, batuan mengerut. Apabila hal itu terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan
batuan pecah atau retak-retak.
b. Adanya pembekuan air di dalam batuan
Jika air membeku maka volumenya akan mengembang. Pengembangan ini
menimbulkan tekanan, karena tekanan ini batubatuan menjadi rusak atau pecah-pecah.
Pelapukan ini terjadi di daerah yang beriklim sedang dengan pembekuan hebat.
c. Berubahnya air garam menjadi kristal.
Jika air tanah mengandung garam, maka pada siang hari airnya menguapdan garam
akan mengkristal. Kristal garam garam ini tajam sekali dan dapat merusak batuan
pegunungan di sekitarnya, terutama batuan karang di daerah pantai.
Pelapukan organic
Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang tumbuhan dan manusia,
binatang yang dapat melakukan pelapukan antara lain cacing tanah, serangga. Dibatu-batu
karang daerah pantai sering terdapat lubang-lubang yang dibuat oleh binatang. Pengaruh yang
disebabkan oleh tumbuh tumbuhan ini dapat bersifat mekanik atau kimiawi. Pengaruh sifat
mekanik yaitu berkembangnya akar tumbuh-tumbuhan di dalam tanah yang dapat merusak
tanah disekitarnya. Pengaruh zat kimiawi yaitu berupa zat asam yang dikeluarkan oleh
akarakar serat makanan menghisap garam makanan. Zat asam ini merusak batuan sehingga
garam-garaman mudah diserap oleh akar. Manusia juga berperan dalam pelapukan melalui
aktifitas penebangan pohon, pembangunan maupun penambangan.
Pelapukan kimiawi
Pada pelapukan ini batu batuan mengalami perubahan kimiawi yang umumnya berupa
pengelupasan. Pelapukan kimiawi tampak jelas terjadi pada pegunungan kapur (Karst).
Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak
mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2).
Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia
pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi. Hal ini karena di Indonasia banyak
turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
Gejala atau bentuk-bentuk alam yang terjadi di daerah karst diantaranya:
a. Dolina
Dolina adalah lubang lubang yang berbanuk corong. Dolina dapat terjadi karena erosi
(pelarutan) atau karena runtuhan. Dolina terdapat hampir di semua bagian pegunungan kapur
di jawa bagian selatan, yaitu di pegunungan seribu.
b. Gua dan sungai di dalam tanah
Di dalam tanah kapur mula-mula terdapat celah atau retakan. Retakan akan semakin
besar dan membentuk gua-gua atau lubang-lubang, karena pengaruh larutan.Jika lubang-
lubang itu berhubungan, akan terbentuklah sungai-sungai di dalam tanah.
c. Stalaktit dan stalakmit
Stalaktit adalah kerucut kerucut kapur yang bergantungan pada atap gua. Terbentuk
dari kapur yang tebal akibat udara masuk dalam gua. Stalakmit adalah kerucut-kerucut kapur
yang berdiri pada dasar gua. Contohnnya stalaktit dan stalakmit di Gua tabunan dan gua
Gong di Pacitan, jawa Timur serta Gua jatijajar di Kebumen, Jawa Tengah.
2. Erosi
Erosi seperti pelapukan adalah tenaga perombak (pengkikisan). Tapi yang
membedakan erosi dengan pelapukan adalah erosi adalah pengkikisan oleh media yang
bergerak, seperti air sungai, angin, gelombang laut, atau gletser. Erosi dibedakan oleh jenis
tenaga perombaknya yaitu : erosi air, erosi gelombang laut (abarasi/erosi marine), erosi angin
(deflasi), erosi gletser (glasial), erosi akibat gaya berat.
1. Erosi Air (Ablasi)
Erosi oleh air adalah erosi yang disebabkan oleh air atau air hujan. Jika tingkat curah
hujan berlebihan sedemikian rupa sehingga tanah tidak dapat menyerap air hujan maka
terjadilah genangan air yang mengalir kencang. Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya
erosi yang parah karena dapat mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama
pada tanah yang gundul.
Proses pengkikisan oleh air yang mengalir terjadi dalam empat tingkatan yang
berbeda sesuai dengan kerusakan tanah atau batuan yang terkena erosi, sebagai berikut.
Erosi percik, yaitu proses pengkikisan oleh percikan air hujan yang jatuh ke bumi.
Erosi lembar, yaitu proses pengkikisan lapisan tanah paling atas sehingga kesuburannya
berkurang. Pengkikisan lembar ditandai oleh :
Warna air yang mengalir berwarna coklat
Warna air yang terkikis menjadi lebih pucat
Kesuburan tanah berkurang
Erosi alur, adalah lanjutan dari erosi lembar. Ciri khas erosi alur adalah adanya alur-
alur pada tanah sebsgai tempat mengalirnya air
Erosi parit, adalah terbentuknya parit-parit atau lembah akibat pengkikisan aliran air.
Bila erosi parit terus berlanjut, maka luas lahan kritis dapat meluas, dan pada tingkat
ini tanah sudah rusak.
Pengkikisan oleh air dapat mengakibatkan :
Tebing sungai semakin dalam
Lembah semakin curam
Pembentukan gua
oleh angin (erosi angin biasanya terjadi di gurun) dapat mengakibatkan : Batu jamur Ngarai
4. Erosi Oleh Es/Gletser (Eksarasi)
Erosi oleh gletser merupakan pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es) di
daerah pegunungan. Pengikisan ini terjadi di daerah yang memiliki empat musim. Pada saat
musim semi, terjadi erosi oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Akkibatnya lereng
menjadi lebih terjal. Contoh bentang alam yang terjadi akibat erosi gletser adalah pantai
fyord, yaitu pantai dengan dinding yang berkelok kelok.
http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_eksogen
http://aifa-amalia.blogspot.com/2013/09/makalah-tenaga-eksogen.html
Waluya, Bagja. 2009. Geografi SMA/MA 1. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional