Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Fenomena geografi sebagai studi bentang lahan

Disusun Oleh

Nama : Jihan Wardani


NIM : R1B123026

PROGRAM STUDI S1 GEOGRAFI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas selsainya. Makalah ini
berjudul fenomena geografi sebagai studi bentang lahan. Makalah ini disusun berdasarkan
materi dari berbagai sumber.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas terkait fenomena geografi sebagai
ilmu ekologi manusia kepada pembacan semoga bermanfaat untuk semua yang membaca.

Menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan
saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan naskah penelitian lebih
lanjut. Akhimya, semoga tulisan yang jauh dari sempuma ini ada manfaatnya

Kendari, 1 Oktober 2023


penulis,

JIHAN WARDANI
NIM : R1B123026
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAAH......................................................................................................1
C. TUJUAN..................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................3

A.Pengertian bentang lahan..........................................................................................................3


B. Apa ciri ciri bentang lahan asal proses vlukanik,fluvial,marine, dandenudasional..................3

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................5

A. KESIMPULAN.......................................................................................................................5
B. SARAN....................................................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Geomorfologi (geomorphology) adalah ilmu tentang roman muka bumi berserta aspek aspek
yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satubagian dari geografi.
Dimana geomorfologi yang merupakan cabang dari ilmu geografi,mempelajari tentang bentuk
muka bumi,,yang meliputi pandanganluas sebagai calupan satu kenampakan sebagai bentang alam
(landscape) sampai pada satuan terkecil sebagai bentuk lahan (landform)(2012)
Hubungan geomorfologi dengan kehidupan manusia adalah dengan adanya
pengunungan-pengunungan,lembah,bukit,baik yang ada didarat maupun didasar laut.Dan juga
dengan adanya bemcana alam seperti gunung berapi,gempa bumi,tanah longsor dan sebagianya
yang berhubungan dengan lahan yang ada di bumi yang juga mendorong manusia untuk melakukan
pengamatan dan mempelajari bentuk bentuk geomorfologi yang ada di bumi. Baik yg dapat
berpotensi berbahaya maupun aman
istilah bentang lahan berasal dari kata landscape (inggris) atau landscap(Belanda) atau
landschaft(jerman), yang secara umun berarti pemandangan.Arti pemandangan mengandung dua
aspek,yaitu aspek visual dan aspek estetika pada suatu lingkungan tertentu.Untuk mengadakan
analisis bentang lahan diperlukan suatu unit analisis yang lebih rinci.Dengan mengacu pada
definisi bentang lahan tersebut. Maka dapat dimengerti,bahwa unit analisis yang sesuai adalah unit
bentuk lahan.
Bentang lahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk topografis
khas,akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada materi batuan dalam ruang
dan waktu kronologi tertentu.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pengertian bentang lahan?
2. Apa ciri ciri bentang lahan asal proses vulkanik, fluvial,marine,struktura, dandenudasional

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian bentang lahan
2. Mengetahui circiri bentang lahan asal prosesvulkanik,fluvial,marine,Struktural,
dandenudasional
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian bentang lahan

Menurut strahler (1983), bentuk lahan adalah konfirgurasi permukaan lahan yang di
hasilkan oleh proses alam.Whitton (1984) menyatakan bahwa bentuk lahan merupakan morfologi
karakteristik permukan lahan sebagai hasil interaksi antara proses fisik dan gerakan gerak dan
geologi lapisan permukaan bumi.Berdasarkan kedua definisi tersebut,dapat di simpulkan bahwa
bentuk lahan merupakan bentang permukaan lahan yang mempunyai relife khas kernaa pengaruh
kuat dari struktur kulit bumi dan akibat dari proses alam yang berkerja pada batuan di dalam ruang
dan waktu tertentu .
Struktur geomorfologi memberikan informasi tentang asal usul genesis dan bentuk lahan
Proses geomorfologi dicerminkan oke tingkat pentorehan atau pengikisan, sedangkan yang relif
di tentukan oleh perbedaan titik tertinggi titik terendah dan kemiringan lereng .Relif atau kesan
tofografi memberikan informasi tentang konfirgurasi permukaan bentuk lahan yang di tentukan
oleh keadan morformetriknya.
Bentang lahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami yang
memiliki komposisi tertentu dan karateristik fisikal dan visual dengan julat tertentu dan terjadi
dimanapun bentuk lahan tersebut terdapat.

B. Apa ciriciri bentang lahaan proses vulkanik,fluvial,marine, stuktural, dandenudasiona

1.Benteng Lahan Asal Proses Vulkanik


Bentuk lahan vulkanik adalah bentuk lahan hasil kegiatan gunung berapi baik yang
tersusun dari bahan gunung api yang sudah keluar dari permukaan bumi (ekstrusi) maupun yang
membeku dalam permukan bumi (instrusi)
Bentuk lahan vulkanis secara sederhan terbagi dua yaitu:
a. Bentuk-bentuk eksplosif (krater letusan, ash dan cinder cone)
b. Bentuk-bentuk effusif (aliran lava/lidah lava, bocca, plateau lava, aliran lahar dan lainnya) yang
membentuk bentangan tertentu dengan distribusi di sekitar kepundan, lereng bahkan kadang sampai
kaki lereng Struktur vulkanik yang besar biasanya ditandai oleh erupsi yang eksplosif dan effusif,
yang dalam hal ini terbentuk volkanostrato. Erupsi yang besar mungkin sekali akan merusak dan
membentuk kaldera yang besar.

Vulkanisme adalah semua fenomena yang berkaitan dengan proses gerakan magma dari dalam
bumi menuju ke permukaan bumi yang menghasilkan bentuklahan yang cenderung positif.

2
2.Bentang lahan Asal Proses Fluvialj

Bentuk lahan ini terutama berhubungan erat dengan daerah-daerah penimbunan (sedimentasi)
seperti lembah-lembah, sungai besar dan daratan alivial. Pada dasarnya bentuk lahan yang
disebabkan oleh proses fluvial adalah bentuk lahan yang terjadi akibat proses air mengalir, baik
yang memusat (sungai) maupun aliran permukaan bebas (overland flow). Ketiga aktivitas tersebut,
baik dari aliran memusat maupun aliran permukaan bebas tersebut adalah:
a. Bentuk lahan asal fulvial didominasi proses erosi:
• Teras Deposisional
• Penambang memanjang sungai tidak beraturan,terkontrol oleh struktur
geologi,misal:munculnya air terjun,plunge pools(hasil erosi bagian dasar air terjun.
b. Didominasi proses Sedimentasi

Transportasi sungai disebabkan oleh adanya kekuatan aliran sungai yang sering dikenal dengan
istilah kompetensi aliran sungai (steam competancy), yaitu kecepatan aliran tertentu yang mampu
mengangkut sedimen dengan diameter tertentu. Dengan kata lain besarnya sedimen bergantung
pada: a) debit sungai, b) sedimen material, c) kecepatan aliran sungai. Kekuatan aliran atau faktor
lain, maka bentuk/macam sedimen yang terangkut:
• Muatan terlarut (dissolved load)
• Muatan tersusupensi (suspend load)
• Muatan dasar (bed load)

Pada saat sungai banjir maka hudrolic action dapat melepas dan mengankut material sedimen
dalam jumlah besar. Selain itu, akibatnya tanggul sungai akan mengalami kerusakan dan terjadilah
mendatan (slumping) proses inilah yang disebut "bank caving". Hal ini dapat menyebabkan alur
sungai bergeser (shifting) kearah kiri-kanan sehingga terbentuk "meandering". Bentuklahan asal
proses fluvial berhubungan dengan penimbunan dan sedimentasi, misalnya lembah sungai dan
dataran aluvial dengan tenaga geomorfologis yaitu air. Contonya:

1. Sedimentasi Horisontal

• Dataran Aluvial
•. Dataran Banjir
• Rawa Belakang
•. Kipas Aluvial
• Dataran Aluvial Pantai
• Delta, kenampakan delta pada citra satelit

3
3. Benteng lahan asal proses marine

Geomorfologi asal marine merupakan bentuk lahan yang terdapat di sepanjang pantai. Proses
perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat dipengaruhi oleh kedalaman laut. Semakin dangkal
laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan semakin dalam
laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai. Selain

dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai juga dipengaruhi
oleh:
1. Struktur, tekstur, dan komposisi batuan.

2. Keadaan bentang alam atau relief dari daerah pantai atau daerah di daerah sekitar pantai tersebut.

3. Proses geomorfologi yang terjadi di daerah pantai tersebut yang disebabkan oleh tenaga dari luar,
misalnya yang disebabkan oleh angin, air, es, gelombang, dan arus laut.

4. Proses geologi yang berasal dari dalam bumi yang mempengaruhi keadaan bentang alam di
permukaan bumi daerah pantai, misalnya tenaga vulkanisme, diastrofisme, pelipatan, patahan, dan
sebagainya.

5. Kegiatan gelombang, arus laut, pasang naik dan pasang surut, serta kegiatan organisme yang
ada di laut.

4
4. Benteng lahan asal struktural

Bentuk lahan yang merupakan hasil bentukan asal struktural, seperti telah dikemukakan pada
bagian terdahulu bahwa disebabkan oleh tenaga endogen (tenaga yang berasal dari dalam bumi)
yang bisa berupa proses tektonik atau diastrofisme. Proses ini meliputi pengangkatan, penurunan,
dan pelipatan kulit bumi, sehingga terbentuk struktur geologi berupa lipatan dan patahan.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan untuk mendasari interpretasi dan identifikasi bentuk
struktural adalah:

a. Perbedaan daya tahan (resistensi) lapisan batuan terhadap tenaga yang bekerja. Lapisan batuan
yang resisten akan menghasilkan relief yang berbeda dengan batuan yang kurang atau tidak
resisten.

b. Pola aliran pada bentukan struktural umumnya terkontrol oleh struktur.

c. Dalam melakukan identifikasi dan pengenalan terhadap bentukan struktural, dasar pengenalan
struktur adalah:

• Perlapisan (stratifikasi) batuan


• Attitude atau sikap lapisan (posisi bidang lapisan terhadap bidang horizontal yang meliputi
dip.strike, dip slope, face slope, dan scrap.
• Pola aliran
• Kontinuitas
• Dislokasi
• Morfologi permukaan

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Bentang lahan adalah bagian dari permukaan bumi yang memiliki bentuk topografiskhas,
akibat pengaruh kuat dari proses alam dan struktur geologis pada material batuan dalam ruang dan
waktu kronologis tertentu.

a. Bentang lahan asal vulkanik, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas gunung api,
contohnya antara lain kerucut gunung api, kawah. kaldera, medan lava.
b. Bentang lahan asal fluvial, merupakan bentuk lahan yang terjadi akibat aktivitas sungai,
contohnya antara lain dataran banjir, tanggul alam, teras sungai. Karena sebagian besar sungai
bermuara di laut maka sering terjadi bentuk lahan akibat kombinasi proses fluvial dan marine.
e. Bentang lahan asal marine, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan oleh proses laut seperti
tenaga gelombang, pasang dan arus. Contohnya gisik pantai (beach ridge), bura (spit), tombolo,
laguna.
d. Bentang lahan asal denudasional, merupakan bentuk lahan yang dihasilkan olch proses degradasi
seperti erosi dan longsor, contohnya bkit sisa, peneplain, lahan rusak.
e. Bentang lahan struktural terbentuk karena adanya proses endogen atau proses tektonik, yang
berupa pengangkatan, perlipatan, dan pensesaran. Gaya (tektonik) ini bersifat konstruktif
(membangun), dan pada awalnya hampir semua bentuk lahan muka bumi ini dibentuk oleh kontrol
struktural. Ciri-ciri bentuk lahan asal struktural:

1. Dip dan strike batuan resisten-non resisten jelas


2. Horizon kunci jelas
3. Adanya sesar, kekar, pecahan, gawik sesar, sesar bertingkat
4. Adanya materi interusif: dike, kubah granitic

B. Saran

Saya sebagai penulis menyadari jika makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan
yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu
kepada sumber yang busa dipertanggungjawabkan nantinya.Oleh sebab itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik serta saran yang membangun mengenai pembahasan makalah di atas.

6
DAFTAR PUSTAKA

Alimuddin, Reski Ayu Magfira. 2012. Geomorfologi: Bentuk Lahan. Bandung : Bandung Press

Supriyatna. 2010. Bentang Lahan (Landscape) dan BentukLahan (Landform). Jakarta: Direktori
UPI

Utoyo, Bambang 2007. Geografi Membuka Cakrawala Dunia. Bandung : Setia Purnama Inves

Buranda,J.P. 1990, Geologi Umum Buku penunjang Perkuliahan Jurusan geografi. Yogyakarta:
Media Pressindo

http://www.scribd.com/doc/173320757/Bentuk-Laban-Asal-Struktural force sco Diakses pada


tanggal 13 Desember 2014. Pukul 22.25 WIB

http://gegrafipilar blogspot.com/2013/04/bentuk-laban-asal-vulkanik html Diakses pada tanggal 13


Desember 2014. Pukul 23.45 WIB

http://www.scribd.com/doc/96945465/Bentuk-Asal-Denudasional#force_seogeo.

Diakses pada tanggal 24 Desember 2014. Pukul 00.05 WIB

Anda mungkin juga menyukai