Anda di halaman 1dari 10

Laporan Geomorfologi dan Analisis LansekaP

GEOMORFOLOGI DAN ANALISIS LANSEKAP

Oleh :
Nama : Husna Patisa
Nim : 2005108010007
Kelas : 01

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


FAKULTAS PERTANIAN
BANDA ACEH
2023
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk lahan (landform), proses-proses
yang menyebabkan adanya pembentukan dan perubahan yang dialami oleh setiap bentuk lahan
yang dijumpai di permukaan bumi. Termasuk yang terdapat di dasar laut ataupun yang ebrada di
samudera. Geografi fisik mempelajari bentang lahan (landscape), yaitu bagian ruang dari
permukaan bumi yang dibentuk oleh adanya interaksi dan interdependensi bentuk lahan.

Bentuk lahan atau landform adalah permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena
pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akibat proses alam yang bekerja pada batuan di dalam
ruang tertentu, masing-masing bentuk lahan berbeda dalam struktur, proses geomorfologi,
relief/topografi dan materi penyusunnya. Studi tentang bentuklahan ini disebut geomorfologi.
Istilah bentang lahan berasal dari kata landscape (Inggris) atau landscape (Belanda) atau
landschaft (Jerman), yang secara umum berarti pemandangan. Bentuk lahan atau landform
adalah bentukan alam dipermukaan bumi khususnya didaratan yang terjadi karena proses
pembentukan tertentu dan melalui serangkaian evolusi tertentu. Bentanglahan merupakan
gabungan dari bentuk lahan (landform). Bentuk lahan merupakan kenampakan tunggal, seperti
sebuah bukit atau lembah sungai. Kombinasi dari kenampakan tersebut membentuk suatu
bentanglahan, seperti daerah perbukitan yang baik bentuk maupun ukurannya bervariasi /
berbeda-beda, dengan aliran air sungai di sela-selanya.

Bentang lahan merupakan gabungan dari bentuk lahan (landform). Bentuk lahan merupakan
kenampakan tunggal, seperti sebuah bukit atau sebuah lembah sungai. Kombinasi dari
kenampakan tersebut membentuk suatu bentang lahan, seperti daerah perbukitan yang bervariasi
bentuk dan ukurannya dengan aliran air sungai di selaselanya. Bentang lahan ialah sebagian
ruang permukaan bumi yang terdiri atas sistem-sistem, yang dibentuk oleh interaksi dan
interdependensi antara bentuk lahan, batuan, bahan pelapukan batuan, tanah, air, udara,
tetumbuhan, hewan, laut tepi pantai, energi dan manusia dengan segala aktivitasnya yang secara
keseluruhan membentuk satu kesatuan.

Bentang lahan merupakan bentangan permukaan bumi dengan seluruh fenomenanya, yang
mencakup: bentuklahan, tanah, vegetasi, dan atribut-atribut lain yang dipengaruhi oleh aktivitas
manusia.Pada aspek fisik geomorfologi dapat memberikan informasi melalui kajian dengan
pendekatan geomorfologi. Pendekatan geomorfologi digunakan dalam melakakukan analisis dan
klasifikasi medan (terrain analysis and classification) dengan beberapa parameter seperti yang
dikemukakan oleh Zuidam, dimana pada intinya dalam analisis dan klasifikasi medan dapat
dikemukakan sebagai berikut: Relief/morfologi meliputi bagian lereng, ketinggian, kemiringan
lereng, panjang lereng, bentuk lereng, bentuk lembah, dan aspek relief yang lain. Yang kedua
adalah Proses geomorfologi meliputi erosi dan tipe erosi, kecepatan dan daerah yang terpengaruh;
banjir yang meliputi tipe, frekuensi, durasi, kedalaman, dan daerah yang terpengaruh; gerakan
massa yang meliputi tipe, kecepatan, daerah yang terpengaruh. Yang ketiga adalah tipe material
batuan meliputi batuan induk, material permukaan, kedalaman pelapukan. Yang keempat adalah
vegetasi dan penggunaan lahan meliputi tipe vegetasi, kepadatan, tipe penggunaan lahan, periode,
durasi, dan konservasi. Yang kelima adalah air tanah mencakup kelembaban permukaan,
kedalaman air tanah, fluktuasi air tanah, dan kualitas air tanah. Yang terakhir adalah tanah
mencakup kedalaman, kandungan humus, tekstur, drainase, dan daerah berbatu.

Geografi fisik mempelajari bentang lahan (landscape), yaitu bagian ruang dari permukaan
bumi yang dibentuk oleh adanya interaksi dan interdependensi bentuk lahan. Perhatian utama
geografi fisik adalah lapisan hidup (life layer) dari lingkungan fisik, yaitu zona tipis dari daratan
dan lautan yang di dalamnya terdapat sebagian besar fenomena kehidupan. Studi morfometri
didasarkan pada sekumpulan data pengukuran yang mewakili variasi bentuk dan ukuran ikan.
Dalam biologi perikanan pengukuran morfologi (analisis morfometri) digunakan untuk
mengukur ciri-ciri khusus dan hubungan variasi dalam suatu taksonomi suatu stok populasi ikan.

1.2 Tujuan

Membantu menelusuri proses - proses yang berlangsung pada bumi sejak terbentuknya bumi
sampai sekarang dengan pendekatan bentuk rupa bumi yang tampak sekarang, sehingga pada
penelitian geologi dapat dilakukan dengan cepat dan murah.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Geomorfologi yang merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuk kenampakan muka
bumi sebagai bukti dari adanya proses - proses geologi di suatu daerah baik secara endogen
maupun eksogen sering menunjukan karakteristik dan sebaran jenis litologi tertentu. Menurut
Verstappen (1985), jenis batuan memiliki resistensi atau kekuatan batuan tertentu sehingga
membentuk suatu morfologi yang tertentu pula (Adiba, 2021).G
Pemetaan geomorfologi sesungguhnya merupakan pekerjaan yang esensial untuk memahami
proses-proses di permukaan bumi, termasuk geokronologi, sumber daya alam, bahaya alam,
maupun evolusi bentanglahan, karena pekerjaan ini mencakup pemilahan lahan secara spasial
berbasiskan kriteria-kriteria tertentu, seperti morfologi (bentuk permukaan), genesis (proses),
komposisi material dan strukturnya, kronologi, sistem lingkungan (penutup lahan, tanah,
ekologi), dan termasuk hubungan spasial topologis (bentuklahan) (Handayani, 2013).
Geomorfologi merupakan ilmu tentang roman muka bumi, aspek yang mempengaruhinya.
Bentang alam merupakan panorama alam yang disusun ole elemen geomorfologi dalam dimensi
yang lebih luas, sedangkan bentuk lahan merupakan komplek fisik permukaan ataupun dekat
permukaan suatu daratan yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia. Pembangunan fisik
diperlukan data geometri bentuk muka bumi dan proses-proses geomorfologi yang sedang
berjalan beserta besaran dan antisipasi terhadap perubahan muka bumi dalam skala detail dapat
mempengaruhi pembangunan. Ditinjau dari berbagai ahli geomorfologi baik lokal maupun
internasional materi geomorfologi sangat luas pembahasannya (Hasmunir, 2017)
Geomorfologi dapat didefinisikan sebagai Ilmu tentang yang membicarakan tentang bentuk
lahan yang mengukir permukaan bumi, Menekankan cara pembentukannya serta konteks
kelingkungannya. Obyek kajian geomorfologi adalah bentuk lahan yang tersusun pada
permukaan bumi di daratan maupun penyusun muka bumi di dasar laut, yang dipelajari dengan
menekankan pada proses pembentukan dan perkembangan pada masa yang akan datang, serta
konteksnya dengan lingkungan (Raharjo, 2013).
Permukaan bumi mengalami perkembangan secara dinamis, tidak hanya pada perubahan jenis
penggunaan lahan namun juga pada bentuklahan geomorfologi secara detail. Perubahan dinamis
ini disebabkan adanya kebutuhan manusia mengenai lahan. Morfologi hanya mencerminkan
proses erosi/pengendapan dan tergantung pada kondisi iklim dan topografi. Penelitian
geomorfologi telah lama mengakui dampak aktivitas manusia pada lanskap fluvial. Interaksi
antara morfologi dan sedimentasi yang menyebabkan distribusi sungai semakin sempit, dan
dangkal, debit semakin berkurang berdampak pada hilangnya penahanan di bagian hilir dan
membentuk endapan baru, hal ini merupakan bentuk dari restorasi daerah hulu (Raharjo,2020).
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum ini ialah dengan pengamatan bentang alam pada lokasi
pertama yaitu di pinggir jalan Krueng Raya-Laweung terdapat bentang alam struktural dan lokasi
kedua yaitu di daerah laweung terdapat bentang alam fluvial.

2.2 Pembahasan
Bentang alam struktural
1. Aspek morfometri

Ini mengacu pada perhitungan peta topografi

m) Beda tinggi = 35 meter


n) Slope = 45°
o) Panjang lembah = 440 meter
p) Lebar lembah = 100 meter
2. Proses eksogen
Proses yang mengalami dari luar bumi
m) Tingkat pelapukan = Tinggi, rendah
n) Tingkat erosi = Sedang, rendah
o) Tingkat transportasi = Tinggi, sedang
p) Tingkat sedimentasi = Tinggi, sedang

Bentang alam fluvial


1. Aspek morfometri
Morfometri ini mengacu pada perhitungan peta topografi

a) Beda tinggi = 5 meter


b) Slope = 2°
c) Panjang lembah = meter
d) Lebar lembah = meter
2. Proses eksogen proses yang dipengaruhi dari luar bumi
a) Tingkat pelapukan = Tinggi, rendah
b) Tingkat erosi = Tinggi, rendah
c) Tingkat Transportasi = Tinggi, sedang
d) Tingkat sedimentasi = Tinggi, sedang
BAB IV. KESIMPULAN

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk lahan (landform), proses-proses
yang menyebabkan adanya pembentukan dan perubahan yang dialami oleh setiap bentuk lahan
yang dijumpai di permukaan bumi. Bentuk lahan atau landform adalah permukaan lahan yang
mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akibat proses alam
yang bekerja pada batuan di dalam ruang tertentu, masing-masing bentuk lahan berbeda dalam
struktur, proses geomorfologi, relief/topografi dan materi penyusunnya.
TINJAUAN PUSTAKA

Adiba, M, S., dkk.2021.Karakteristik Geomorfologi dan Hubungannya dengan Sebaran Litologi


Daerah Cirawamekar dan Sekitarnya, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung
Barat.Padjadjaran Geoscience Journal.5(1):71-79.
Handayani, L, D, W., Boedi, T., dan Bambang Hendro Trisasongko.2013.Interpretasi
Bentuklahan Gunung Api Guntur menggunakan Citra Ikonos.Jurnal Tanah
Lingkungan.15(2):76-83.
Hasmunir.2017.Materi Pembelajaran Geomorfologi untuk Program Studi Pendidikan
Geografi.Jurnal Pendidikan Geosfer.2(2).
Raharjo, P, D.2013.Penggunaan Data Penginderaan Jauh dalam Analisis Bentukan Lahan Asal
Proses Fluvial di Wilayah Karangsambung.Jurnal Geografi.10(2):167-174.
Raharjo, P, D., dan Eko Haryono.2020.Sintesa Geomorfologi Antroposen Kawasan Cagar Alam
Geologi Karangsambung bagian Selatan.Jurnal Geografi Gea.20(2).
LAMPIRAN

Gambar 1 Gambar 2
Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5 Gambar 6

Anda mungkin juga menyukai