Anda di halaman 1dari 10

BAB I

1.1 Latar Belakang

Geomorfologi merupakan salah satu cabang ilmu dari Geologi, Geomorfologi merupakan cabang
ilmu Geologi yang mempelajari tentang perubahan-perubahan bentuk muka bumi. Istilah ini dikenal
ketika munculnya ahli-ahli filsafat Yunani dan Itali yang mempunyai pemikiran-pemikiran tentang
Geologi, salah satu nya Herodotus (bapak sejarah) yang memperhatikan tentang perubahan muka air
laut di Mesir. Untuk lebih mengenal lebih dalam mengenai Geomorfologi di buat lah makalah
ini yang diharapkan dapt membantu pemahaman mahasiswa tingkat awal.

1.2 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui Ruanglingkup ilmu Geomorfologi


2. Mengetahui hubungan geomorfologi dengan disiplin ilmu lain
3. Memahami bagaimana proses Geomorfologi
4. Mengetahu arti penting Geomorfologi

Page 1
BAB II

2.1 Pengertian Geomorfologi

Geomorfologi sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang kurang lebih dapat diartikan
“perubahan-perubahan pada bentuk muka bumi”. Akan tetapi secara umum didefinisikan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang alam, yaitu meliputi bentuk-bentuk umum roman muka
bumi serta perubahan-perubahan yang terjadi sepanjang evolusinya dan hubungannya dengan
keadaan struktur di bawahnya, serta sejarah perubahan geologi yang diperlihatkan atau
tergambar pada bentuk permukaan itu (American Geological Institute, 1973). Dalam bahasa
Indonesia banyak orang memakai kata bentangalam sebagai terjemahan geomorfologi,
sehingga kata geomorfologi sebagai ilmu dapat diterjemahkan menjadi Ilmu Bentangalam.
Secara singkat berikut ini disajikan mengenai beberapa definisi geomorfologi yang
dikemukakan oleh para ahli yaitu:
1.      Lobeck (1939: 3) menyatakan bahwa Geomorfologi adalah studi tentang bentuklahan.
2.      Cooke dan Doornkamp dalam Sutikno (1987: 3) dinyatakan bahwa geomorfologi adalah studi
mengenai bentuklahan dan terutama tentang sifat alami, asal mula, proses perkembangan, dan
komposisi material penyusunnya.
3.       Thornbury dalam Sutikno (1990: 2) disebutkan bahwa geomorfologi adalah ilmu pengetahuan
tentang bentuklahan.
4.      Zuidam dan Concelado (1979: 3) juga menyatakan bahwa Geomorfologi adalah studi yang
menguraikan bentuklahan dan proses yang mempengaruhi pembentukannya serta mengkaji
hubungan timbal balik antara bentuklahan dengan proses dalam tatanan
keruangannya.Verstappen (1983: 3) bentuklahan adalah menjadi sasaran Geomorfologi bukan
hanya daratan tetapi juga yang terdapat di dasar laut (lautan).
Dengan demikian obyek kajian dari Geomorfologi berdasarkan definisi-definis tersebut
adalah bentuklahan, bukan hanya sekedar mempelajari bentuk-bentuk yang tampak saja, tetapi
juga mentafsirkan bagaimana bentuk-bentuk tersebut bisa terjadi, proses apa yang
mengakibatkan pembentukan dan perubahan muka bumi. Misalnya, dalam mempelajari

Page 2
pegunungan, lembah-lembah atau bentukan-bentukan lain yang ada di permukaan bumi, bukan
hanya mempelajari dalam arti mengamati serta mengukur bentukan-bentukan tersebut, tetapi
juga mnedeskripsikan dan menganalisa bagaimana bentukan itu terjadi. Dalam hal ini kita harus
berhati-hati, karena pada bentukan yang tampak sama, ada kemungkinan latar belakang
pembentukan dan kejadiannya tidak sama, bahkan sangat berbeda sekali. Umpamanya suatu
deretan pegunungan, mungkin terjadi karena pelipatan kulit bumi, patahan, mungkin juga
karena hasil pengerjaan erosi yang demikian hebat, sehingga menimbulkan relief permukaan
bumi yang bervariasi, dan penyebab lainnya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di
atas, maka dapat dijelaskan bahwa Geomorfologi adalah mempelajari bentuklahan (landform),
proses-proses yang menyebabkan pembentukan dan perubahan yang dialami oleh setiap
bentuklahan yang dijumpai di permukaan bumi termasuk yang terdapat di dasar laut/samudera
serta mencari hubungan antara bentuklahan dengan proses-proses dalam tatanan keruangan
dan kaitannya dengan lingkungan. Di samping itu, juga menelaah dan mengkaji bentuklahan
secara deskriptif, mempelajari cara pembentukannya, proses alamiah dan ulah manusia yang
berlangsung, pengkelasan dari bentuklahan serta cara pemanfaatannya secara tepat sesuai
dengan kondisi lingkungannya.

2. 2 Ruang Lingkup Ilmu Geomorfologi

Atas dasar definisi dan pengertian Geomorfologi seperti yang dikemukakan pada bagian
terdahulu, maka lingkup geomorfologi serta hubungannya dengan ilmu-ilmu lain meliputi
fisiografi yaitu merupakan studi tentang daratan, lautan, dan atmosfir. Lautan dipelajari dalam
Oseanografi, atmosfir menjadi studi Meteorologi, sedangkan daratan merupakan obyek kajian
Geomorfologi. Dengan demikian jelaslah studi Geomorfologi merupakan salah satu cabang dari
Fisiografi yaitu tentang daratan yang menitik beratkan pada bentuk lahan penyusun konfigurasi
permukaan bumi. Berbicara mengenai hubungan antara Geomorfologi dengan Geologi. W.M.
Davis dalam Sudardja (1977: 4) menggunakan istilah geomorphogeny dan geomorphography,
karena adanya perbedaan penekanan dalam mempelajarinya. Dimana, geomorphogeny
tekanan dalam mempelajarinya mengutamakan bentuk-bentuk muka bumi masa lampau, yang

Page 3
erat hubungannya dengan geologi, sedangkan geomorphography lebih menekankan
mempelajari bentuk-bentuk muka bumi yada ada pada masa sekarang, sehingga hubunganya
dengan geografi sangat erat. Obyek kajian Geomorfologi seperti yang tersurat dalam definisi-
definisi yang dikemukakan pada bagian terdahulu adalah bentuklahan. Zakrezewska dalam
Sutikno (1990: 2), mengatakan bahwa Geomorfologi itu mencakaup aspek lingkungan dan
aspek spasial/keruangan termasuk ke dalam aliran geomorfologi-geografis. Aliran Geomorfologi
yang lain adalah geomorfologi-geologis. Geomorfologi-geografis cakupannya terletak pada
penterapan konsep trilogi proses, meterial, dan morfologi, sedangkan dalam aliran
geomorfologi-geologis menggunakan cakupannya terletak pada penterapan konsep bahwa
aspek dari semua bentuklahan ditentukan oleh struktur, proses, dan stadium (Sutikno, 1990: 4).
Dengan demikian aspek dari bentuklahan yang mendapat sorotan meliputi morfografi,
morfometri, proses-proses geomorfologi, morfogenesis, morfokronologi serta mempelajari
ekologi bentang lahannya yang tersusun atas batuan, bentuklahan, tanah, vegetasi,
penggunaan lahan, dan lainlain. Dengan demikian bahwa dalam mempelajari Geomorfologi
terkait pada geologi, fisiografi, dan proses geomorfologi yang menjadi faktor yang tidak dapat
diabaikan dalam perubahan bentuk lahan.

2.3 Hubungan Geomorfologi dengan ilmu-ilmu lain

Ilmu-ilmu yang yang erat hubungannya dengan geomorfologi terutama adalah Ilmu
Kebumian, termasuk diantaranya adalah:
a. Fisiografi
Pada awalnya fisiografi mencakup studi tentang atmosfir, hidrologi dan bentang alam
dan studi yang mempelajari ketiga ketiga objek tersebut umumnya berkembang di benua
Eropa, sedangkan geomorfologi merupakan salah satu cabang dari Fisiografi. Dengan semakin
majunya perkembangan studi tentang atmosfir(meteorologi) dan hidrologi di Amerika
menyebabkan objek studi Fisiografi menjadi lebih terbatas, yaitu hanya mempelajari
bentangalam saja, sehingga di Amerika istilah Fisiografi identik dengan Geomorfologi.
b.  Geologi 

Page 4
mempunyai objek studi yang lebih luas dari geomorfologi, karena mencangkup studi
tentang seluruh kerak bumi, sedangkan geomorfologi hanya terbatas pada studi permukaan
dari pada kerak bumi. Oleh karena itu maka geomorfologi dianggap sebagai cabang dari geologi
dan kemudian dalam perkembangannya geomorfologi menjadi suatu ilmu tersendiri, terlepas
dari geologi. Geologi struktur dan geologi dinamis adalah cabang-cabang ilmu geologi yang
sangat membantu dalam mempelajari geomorfologi. Dengan geologi dinamis dapat membantu
untuk menjelaskan evolusi permukaan bumi, sedangkan geologi struktur membantu dalam
menjelaskan jenis-jenis dari bentuk-bentuk bentangalam. Banyak bentuk bentangalam
dicerminkan oleh struktur geologinya. Oleh karena itu untuk mempelajari geomorfologi maka
diperlukan pengetahuan dari ilmu-ilmu tersebut.
c.  Meteorologi dan Klimatologi
Yang mempelajari keadaan fisik dari atmosfir dan iklim. Ilmu ini mempunyai pengaruh,
baik langsung maupun tidak langsung terhadap proses perubahan roman muka bumi. Kondisi
cuaca seperti terjadinya angin, petir, kelembaban udara dan pengaruh perubahan iklim dapat
membawa perubahanperubahan yang besar terhadap bentuk roman muka bumi yang ada. Oleh
karena itu, untuk mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi di permukaan bumi,
diperlukan pengetahuan tentang ilmu-ilmu tersebut.
d. Hidrologi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu mengenai air yang ada di bumi
(the science of the waters of the earth), termasuk dalam hal ini air yang ada di sungai-sungai,
danau-danau, lautan dan air bawah tanah. Pengetahuan mengenai hidrologi juga akan
pembantu dalam mempelajari geomorfologi. Sama halnya dengan atmosfir, air dapat juga
menyebabkan perubahan-perubahan atas roman muka bumi yang ada dan dapat meninggalkan
bekas-bekasnya.
e.  Geografi
Mempunyai objek studi yang lebih luas dari pada geomorfologi, sebab mencakup aspek-
aspek fisik dan sosial dari pada permukaan bumi. Sedangkan geomorfologi menekankan pada
bentuk-bentuk yang terdapat pada permukaan bumi. Geografi menekankan kajiannya pada
.Space Oriented. yang dapat menunjukkan dimana dan bagaimana penyebaran dari pada

Page 5
bentuk bentangalam serta mengapa penyebarannya demikian. Mengingat sifat dari geografi
yang . Anthropocentris., dan dalam hubungannya dengan studi geomorfologi, maka muncullah
suatu sub disiplin ilmu yaitu .Geography of landform.. Dimana didalamnya juga mencakup,
bagaimana meng-aplikasikan setiap jenis bentangalam untuk aktivitas dan kehidupan manusia.
Dengan kata lain dapat menjalin suatu hubungan timbal balik antara manusia dengan
bentangalam yang ada.

2.4 Proses Geomorfologi

Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi


yang dialami permukaan bumi. Penyebab proses tersebut yaitu benda-benda alam yang kita
kenal dengan nama geomorphic agent, berupa air dan angin. Termasuk di dalam golongan
geomorphic agent air ialah air permukaan, air bawah tanah, glacier, gelombang, arus, dan air
hujan. Sedangkan angin terutama mengambil peranan yang penting di tempat-tempat terbuka
seperti di padang pasir atau di tepi pantai. Kedua penyebab ini dibantu dengan adanya gaya
berat, dan kesemuanya bekerja bersama-sama dalam melakukan perubahan terhadap roman
muka bumi. Tenaga-tenaga perusak ini dapat kita golongkan dalam tenaga asal luar (eksogen),
yaitu yang datang dari luar atau dari permukaan bumi, sebagai lawan dari tenaga asal dalam
(endogen) yang berasal dari dalam bumi. Tenaga asal luar pada umumnya bekerja sebagai
perusak, sedangkan tenaga asal dalam sebagai pembentuk. Kedua tenaga inipun bekerja
bersama-sama dalam mengubah bentuk roman muka bumi ini.

2.5 Arti penting Geomorfologi

Pada dasawarsa terkahir ini sudah dimulai tampak arti penting geomorfologi sebagai
pendukung ilmu kebumian lainnya dan ilmu yang terkait dalam arti praktisnya. Geomorfologi
sebagai ilmu mempunyai arti yang penting, seperti peranannya dalam geografi fisik dan
terapannya dalam penelitian. Geomorfologi sudah mulai dimasukkan dalam ke dalam
kurikulum pada fakkultas-fakultas seperti Fakultas Pertanian, Teknik, Arkeologi, dan sebagainya

Page 6
serta banyak penelitian-penelitian yang menggunakan pendekatan geomorfologi. Sebagai
contohnya adalah penggunaan pendekatan geomorfologi untuk studi bencana alam,
kerekayasaan, lingkungan, pemetaan tanah, pemetaan air tanah dan sebagainnya. Namun
demikian, geomorfologi dalam pengajaran serta penelitian-penelitian yang bertema fisik yang
non geomorfologik, uraian geomorfologi hanya sekedar ilustrasi yang tradisional dan belum
dimanfaatkan untuk dasar pengambilan sampel daerah ataupun analisisnya. Hal ini disebabkan
oleh berbagai hal di antaranya adalah kurangnya atau langkanya buku-buku geomorfologi.
Kajian geomorfologikal akan menghasilkan data/informasi yang utama dan pertama dari
bentanglahan fisikal yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu maupun terapan praktisnya.
Dalam penerapan geomorfologi pada dasarnya banyak diwarnai oleh Verstappen dalam
bukunya yang berjudul “Applied Geomorphology (Geomorphological Surveys for Environmental
Development)” tahun 1983. Dalam buku tersebut memuat berbagai terapan geomorfologi.
Adapun terapan geomorfologi yang dikemukakan oleh Verstappen tersebut adalah meliputi.
Peran dan terapan geomorfologi dalam survei dan pemetaan, survei geologi, hidrologi,
vegetasi, penggunaan lahan pedesaan, keteknikan, ekplorasi mineral, pengembangan dan
perencanaan, analisis medan, banjir, serta bahaya alam disebabkan oleh gaya endogen. Dari
apa yang telah dikemukakan di atas, maka geomorfologi mempunyai peran dan arti yang cukup
penting. Karena dalam suatu perencanaan pengemabang wilayah, memerlukan informasi dasar
yang menyeluruh baik aspek fisik maupun aspek sosial. Pada aspek fisik geomorfologi dapat
memberikan informasi melalui kajian dengan pendekatan geomorfologi. Pendekatan
geomorfologi digunakan dalam melakakukan analisis dan klasifikasi medan (terrain analysis and
classification) dengan beberapa parameter seperti yang dikemukakan oleh Zuidam, et al (1978 :
9 – 22), dimana pada intinya dalam analisis dan klasifikasi medan dapat dikemukakan sebagai
berikut:

1. Relief/morfologi meliputi bagian lereng, ketinggian, kemiringan lereng, panjang lereng,


bentuk lereng, bentuk lembah, dan aspek relief yang lain.

Page 7
2. Proses geomorfologi meliputi erosi dan tipe erosi, kecepatan dan daerah yang terpengaruh;
banjir yang meliputi tipe, frekuensi, durasi, kedalaman, dan daerah yang terpengaruh; gerakan
massa yang meliputi tipe, kecepatan, daerah yang terpengaruh.
3. Tipe material batuan meliputi batuan induk, material permukaan, kedalaman pelapukan.
4. Vegetasi dan penggunaan lahan meliputi tipe vegetasi, kepadatan, tipe penggunaanlahan,
periode, durasi, dan konservasi.
5. Air tanah mencakup kelembaban permukaan, kedalaman air tanah, fluktuasi air tanah, dan
kualitas air tanah.
6. Tanah mencakup kedalaman, kandungan humus, tekstur, drainase, dan daerah berbatu.
Berdasarkan apa yang telah dikemukakan di atas, maka geomorfologi memegang
peranan yang cukup penting, sebab hasil analisis dan klasifikasinya medan ataupun lahan dapat
dimanfatkan untuk berbagai kepentingan. Seperti dalam bidang keteknikan, ekonomi, hidrologi
dan lain sebagainya. Berbagai bentuklahan yang ada di permukaan bumi, merupakan bagian
kajian dari geomorfologi terutama dan terutama tentang sifat alami, asal mula, proses
perkembangan, dan komposisi material penyusunnya. Kaitannya dengan hal tersebut
Thornbury (1954) dalam Sutikno (1987: 12) menyatakan bahwa ada lima kelompok terapan
geomorfologi, yaitu :
a. Terapan geomorfologi dalam hidrologi, yang membahas hidrologi di daerah karst dan air
tanah daerah glasial. Masalah hidrologi di daerah karst dapat diketahui dengan baik apabila
geomorfologinya diketahui secara mendalam. Air tanah di daerah glacial tergatung pada tipe
endapannya, dan tipe endapan ini dapat lebih mudah didekati dengan geomorfologi.
b. Terapan geomorfologi dalam geologi ekonomi, yaitu membahas pendekatan geomorfologi
untuk menentukan tubuh bijih, jebakan residu, mineral epigenetik, dan endapan bijih.
c.  Terapan geomorfologi dalam keteknikan, aspek keteknikan yang dibahas meliputi jalan raya,
penentuan pasir, dan kerakal, pemilihan situs bendungan dan geologi militer.
d. Terapan geomorfologi dalam keteknikan ini semua aspek geomorfologi dipertimbangkan 
Terapan geomorfologi dalam ekplorasi minyak, banyak unsur-unsur minyak di AS yang
ditentukan dengan pendekatan geomorfologi terutama bentuklahan termasuk topografi, untuk
mengenal struktur geologi dalam penentuan terdapatnya kandungan minyak. Terapan

Page 8
geomorfologi dalam bidang lain, yaitu menyangkut pemetaan tanah, kajian pantai, dan erosi.
Terapan geomorfologi dalam ekplorasi minyak, banyak unsur-unsur minyak di AS yang
ditentukan dengan pendekatan geomorfologi terutama bentuklahan termasuk topografi, untuk
mengenal struktur geologi dalam penentuan terdapatnya kandungan minyak.
e. Terapan geomorfologi dalam bidang lain, yaitu menyangkut pemetaan tanah, kajian pantai,
dan erosi.

Page 9
BAB III
3.1 Kesimpulan
Geomorfologi bukan hanya sekedar mempelajari bentuklahan yang tampak saja, tetapi

juga mentafsirkan bagaimana bentuk-bentuk tersebut bisa terjadi, proses apa yang

mengakibatkan pembentukan dan perubahan muka bumi. Jadi meliputi bentuk lahan

(landform), proses-proses yang menyebabkan pembentukan dan perubahan yang

dialami oleh setiap bentuklahan yang dijumpai di permukaan bumi termasuk yang

terdapat di dasar laut/samudera serta mencari hubungan antara bentuklahan dengan

proses-proses dalam tatanan keruangan dan kaitannya dengan lingkungan. Dengan

demikian bahwa dalam mempelajari geomorfologi terkait pada geologi, fisiografi, dan

proses geomorfologi yang menjadi faktor yang tidak dapat diabaikan dalam perubahan

bentuk lahan. Geomorfologi mempunyai peran dan terapan dalam survei dan pemetaan, survei

geologi, hidrologi, vegetasi, penggunaan lahan pedesaan, keteknikan, ekplorasi mineral,

pengembangan dan perencanaan, analisis medan, banjir, serta bahaya alam

disebabkan oleh gaya endogen.

  

Page 10

Anda mungkin juga menyukai