Superposisi (Superposition)
Setiap lapisan batuan sedimen yang belum terdeformasi
akan sealu lebih muda daripada lapisan di atasnya dan lebih
muda dari lapisan di bawahnya. pada waktu suatu lapisan
terbentuk (saat terjadinya pengendapan), semua massa yang
berada diatasnya adalah fluida, maka pada saat suatu lapisan
yang lebih dulu terbentuk, tidak ada keterdapatan lapisan
diatasnya. Steno, 1669.
Mud
Tua
Gambar 2.1
Prinsip Superposisi
2.
Gambar 2.2
Prinsip Horizontalitas
3.
ini
menyatakan
bahwa
lapisan
sedimen
tiba-tiba,
kecuali
oleh
beberapa
sebab
yang
Gambar 2.3
Kesinambungan Lateral
4.
hasil intrusi
Gambar 2.3
Hubungan Intrusif
5.
hubungan
potong
memotong
menyatakan
Gambar 2.4
Cross-cutting Relationships
6.
Suksesi fauna
Fosil merupakan sutau hal yang sangat penting dalam
penentuan umur geologi. Pada zaman geologi tertentu, fosil
yang ada hanyalah fosil-fosil tertentu. Karena diasumsikan
terjadinya evolusi, fosil-fosil tersebut akan menunjukkan
sebuah suksesi yang berbanding lurus dengan arah batuan
10
fragmen
itu
sendiri,
fragmen
tersebut
disebut
Lebih
Lebih
Gambar 2.10
Law of Inclusion
5.2 KESELARASAN DAN KETIDAKSELARASAN
Keselarasan adalah hubungan antara satu lapis batuan
dengan lapis batuan lainnya diatas atau dibawahnya yang kontinyu,
tidak terdapat kerumpangan waktu pengendapan. Secara umum di
lapangan ditunjukkan dengan kedudukan lapisan yang sama atau
hampir sama, dan ditunjang di laboratorium oleh umur yang
11
2. Angular Unconformity
Hubungan
perlapisan
menunjukkan
batuan
perbedaan
satu
strike/dip
dengan
lainnya
(Angular:
yang
Menyudut).
12
3. Disconformity
Hubungan
antara
dua
perlapisan
batuan
sedimen
yang
13
5.3 UNIFORMITARIANISME
Uniformitarianisme
adalah
sebuah
hukum
yang
menyatakan bahwa segala proses yang terjadi di bumi saat ini juga
terjadi selama waktu dalam skala geologi berlangsung namun
dalam intensitas yang berbeda. Yang dimaksud oleh hukum ini
adalah semua proses yang membentuk bumi adalah sama dengan
proses yang ada saat ini, seperti agen-agen erosi yang mengalir
mengerosi, agen-agen pelapukkan yang melapukkan, dan lain
sebagainya.
Hukum
ini
berkembang
pada
abad
ke-18
dan
bumi,
sebuah
malapetaka.
Namun
semenjak
ini,
kedua
hukum
tersebut
digunakan
dalam
14
menginterpretasikan
pembentukan
bumi,
uniformitarianisme