Anda di halaman 1dari 41

Bentuk Lahan Glasial

Diposkan pada 25 Desember 2015 oleh muhammadrifkiapriansyah

-Bentuk lahan Glasial

Bentuk lahan Glasial adalah bentuk lahan yang dipengaruhi oleh adanya akumulasi es/salju atau
gletser disuatu wilayah dengan waktu yang lama.

Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana proses
glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser         .

-Pertumbuhan bentuk lahan (Morfologi) Glasial.

Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian
salju itu megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa
lembah menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu, kemudian lembah terisi
oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air laut,
sehingga pada saat pasang air akan masuk ke lembah. Untuk lebih jelasnya deijelaskan lewat gambar
sebagai berikut.
Faktor-Faktor Pendukung terjadinya lahan Glasial  adalah  sbb:

–  Tingginya tingkat presipitasi

–  Suhu lingkungan yang rendah

–  Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah besar

– Tingkat peleburan yang rendah

Adapun sifat-sifat khas dari sebuah gerakan gletser pada lahan glacial  adalah sebagai berikut:

–   Pada tepi gerakan gletser lebih lambat daripada di tengah

–   Pada ujung lidah gletser itu lebih lambat daipada akarnya

–   Kita dapat menentukan bahwa gletser itu lambat laun menjadi pendek

–  Juga dapat ditemukan, bahwa garis yang menunjukan gerakan yangpaling cepat letaknya tepat di
tengah-tengah, tetapi di sini kita lihat gejala yang sama seperti pada garis arus sungai yaitu pada
belokan garis arus tadi terletak pada belokan luar

-Tipe – tipe Gletser

*Valley Glacier

Merupakan Glacier yang mengalir pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah

*Ice Sheet

Merupakan masa es yang tidak mengalir pada valley glacier tetapi menutup daratan yang luas
biasanya > 50000 km/ segi

*Ice Cap

Ice sheet yang lebih kecil terdapat pada daerah seperti valleyglacier dilaut arktik, canada, rusia, dan
dataran Siberia.

*Ice Berg

Ice sheet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang dalam jumlah yang
besar Berdasarkan relief, tinggi permukaan dan curah hujan .

gletser dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

*Tipe Gletser AlpenGletser alpen

merupakan geletser yang terbatas pada lembah-lembah dan berbentuk memanjang/melidah. Tipe
Alpen yaitu gletser yang didapatkan pada daerah dengan elevasi lebih dari 6000m di atasmuka laut,
dan di batasi oleh lembah-lembah yang curam.

*Tipe Gletser KontinentalGletser

Tipe kontinental terdapat di wilayah-wilayah kutub denganareal yang sangat luas (Greenland,
Antartika, Spitsberg, dll). Bukit escontinental memiliki permukaan seperti zirah dan agak meninggi
dibagian tengahnya. Gletser ini sangat tebal, dengan ketebalan mencapai 3000 m.
*Tipe Gletser Skandinavian

Tipe ini didapatkan di skandinavia. dasar tanah di sini mempunyai sejarah yang istimewa yaitu suatu
daratan yang hampir rata yang terangkat, terpotong-potong oleh fjord-fjord, permukaan bumi di sini
dengan demikian rupanya lain sekali dengan relief di pegununan alpen.Beda relief ini sendirinya
menyebabkan perbedaan tipe gletser

*Tipe Gletser Mustag

Tipe ini banyak didapatkan di pegungan yang tinggi di asia Dikarakoum didapatkan lekukan-lekukan
firm yang kecil-kecil sekali bermuara dalam lidah gletser yang besar dan panjang. Barangkali hal ini
disebabkan oleh fase pengikisan yang lebih lanjut daripada pegunungan Alpen

*Tipe Gletser PiedmontPiedmont gletser,

yaitu gletser yang didapatkan pada alur-alur Valley Glacier dan berakhir pada dataran rendah. Pada
tipe pletmonttersebut yang merupakan daerah pengumpulan gletsernya adalah seluruh dataran es
yang tertutup. Kemudian lidah Gletsernya terdapat pada lembah-lembah yang berada di sela-sela
pegunungan. Contoh daritipe ini adalah Malaspina di Alaska.

*Ice Sheet/Ice Caps .

Ice Sheet/Ice caps, yaitu gletser yang didapatkan pada daerah rendah dan luas.

Ice sheet menempati daerah yang sangat luas,sedangkan

Ice caps menempati wilayah yang sempit. Tipe ini merupakan selubung es yang luas sekali meliputi
sebagian besar dari daratan, sehingga relatifnya hampir tidak ada yang terlihat. Terutama di
Greenland kita dapatkan contoh yang baik dari tipe ini.

-Bentuk Lahan Akibat Pengendapan Gletser

*Till

Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yangterendapkan mengisi glacer, berasal dari
ice sheet membawa fragmenbatuan yang terkikis

*Erratic

Merupakan es berukuran boulder yang tertransport oleh esyang berasal dari lapisan batuan yang
jauh letaknya.

*Moraine

Merupakan till yang terbawa jauh glacier dantertinggal/mengendap setelah glacier menyusut.

*Drumline

Endapan yang mempunyai bentuk topografi yang kecil danmerupakan oval hill. Drumline tersusun
terutama dari till tetapi kadang-kadang terdiri dari massa yang berbentuk lensa yang terdiri dari krikil
dan pasir. Sumbu memanjang drumline biasanya sejajar dengan arah gerakan es dan kebanyakan
berada dalam bentuk yang bergerombol dan disebut dengan double, triple, multipled rumlins.

*Outwash

Adalah dataran dengan slope rendah hasil pengendapan sungai pencairan es, terletak di depan
tubuh gletser.
*Kame adalah Bukit-bukit kecil hasil pengendapan dari cairan es.

Keberadaan gletser  pada sbuah lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor agar tetap terjaga dan
dapat bertahan, faktor-faktor tersebut yaitu :

Tingginya tingkat presipitasi

Suhu lingkungan yang sangat rendah

Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah yang besar

Pada musim panas tingkat peleburannya rendah.

Jika keempat faktor tersebut berjalan dengan baik maka pembentukan bentuk bentang alam glasial
akan berjalan cepat dan luas.

Bentuklahan asal proses glasial terbentuk oleh kerja glasier sebagai salah satu agen geomorfik yang
membentuknya. Kerja glasier merupakan salah satu proses eksogen, sehingga dalam pembentukan
bentuklahan dan proses kerjanya terdiri dari erosi, transportasi dan deposisi. Glasier tersusun oleh
es, sejumlah kecil udara, air dan hancuran batu yang berat jenis glasier sendiri: 900 kg/m3. Panas
matahari dan bumi, mengelompokkan es glasial menjadi 2 yaitu cold ice atau temperatur es dibawah
titik cair dan warm ice: temperatur es mendekati titik cair. Keseimbangan massa es glasial:
Perbandingan antara perolehan dan kehilangan es glasial

Perolehan : Akumulasi es

Kehilangan :

 Ablasi (Terjadi karena pencairan es)

 Evaporasi (Perubahan es menjadi uap air)

 Sublimasi (Perubahan es menjadi uap air)

 Erosi angin

 Calving (Pecahnya block es menjadi air)

Akumlasi dan kehilangan es dilakukan perhitungan setiap tahun.

MEKANISME GERAKAN ES

Internal deformation: pergerakan karena tekanan

Basal sliding : Pergerakan pada warm ice

•      Gelinciran lapisan es diatas lapisan air yang tipis

•      Regelation creep : Pergerakan warm ice karena ketidakteraturan lapisan dasar

•      Enhanced basal creep : Karena peningkatan   tekanan pada bagian lapisan atas es

•      Bed deformation : berkaitan dengan tingginya tekanan air dalam pori-pori es

Gerakan glasier ke arah bawah: aliran glasial

Disebabkan oleh:
•      Bertambahnya akumulasi es

•      Ablasi

Kecepatan aliran bervariasi secara spasial dan temporal

BENTUKLAHAN GLASIAL

Proses kerja glasial:

     EROSI GLASIAL

Erosi oleh kerja gletsyer dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

•      luasan tutupan es

•      Jumlah debris pada bagian dasar glasier

•      karakteristik lapisan bedrock

•      waktu.

Mekanisme erosinya terdiri dari tiga proses yaitu

•      Abrasi: meliputi scrathing/penggoresan, grooving/pembuatan celah, dan gesekan bedrock oleh


debris yang terbawa gletsyer

•      Crushing & fracturing: yaitu penghancuran dan pemecahan material

•      Joint-block removal: yang berkaitan dengan proses geologi dan perubahan massa jenis air

Setelah erosi, pada tahap selanjutnya material debris hasil proses erosi akan tertranspaort


melalui glacier. Ukuran debris yang tertransport mulai dari fragmen batuan berukuran kecil hingga
boulder. Supraglasial : Material yang jatuh & bergerak diatas permukaan es. Umumnya banyak
terdapat pada lembah atau cirque glasier. Englacial : terbentuk karena supraglacial debris yang
tertimbun oleh akumulasi es. Englacial masih dapat tertransport

DEPOSISI GLASIAL

Deposisi glasial berdasarkan lokasinya terdiri dari beberapa macam antara lain:

•      Undermelt yaitu deposisi yang terjadi karena bagian bawah lapisan es yang mencair,

•      Basal lodgement,  termasuk deposisi subglasial, terjadi karena berkurangnya kecepatan glasial;

•      Basal flowage, termasuk deposisi subglasial, terjadi karena ada gaya tekanan dari lapisan
diatasnya;

•      Meltout, proses sedimentasi ketika permukaan es mencair

BENTUKLAHAN GLASIAL
Bentuklahan Glasial dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

Destruksional: ledok berundak (cirques), palung glasial, bukit mirip tanduk (horn), igir-igir yang kasar
dan tajam (aretes).

Konstruksional:  morena, drumlin, esker, kame, dan dead ice

CIRQUE

Merupakan bentukan destruksional berupa ledok berundak umumnya terletak pada bagian atas
lembah yang dalam.  Cirque dicirikan oleh sedikitnya massa es yang terdapat pada cekungan.
Adapun bentuk cekungan tersebut sangat dipengaruhi oleh batuan dasarnya.

MORENA

Merupakan bentuklahan hasil proses deposisi glasial yang tersusun oleh till, lapisan sedimen, atau
bed core. Seringkali termodifikasi oleh melt water. Morena dapat diklasifikasikan berdasar arah
aliran glasial yaitu:

•      morena yang paralel terhadap arah aliran es, dapat terletak pada bagian tepi atau disebut
morena lateral atau pada bagian tengah disebut morena medial

•      morena yang melintang terhadap arah aliran es, misalnya end moraines dan push moraines,

•      morena dengan arah tidak teratur

DEAD ICE

Merupakan bentuklahan glasial hasil proses ablasi yang meninggalkan kumpulan debris  dengan
susunan tak teratur

DRUMLIN

Drumlin terbentuk oleh deposisi glasial, bentukan ini sering disebut juga sebagai morena subglasial
karena material yang terdeposisi terangkut melalui dasar glacier. Sumbu memanjang menunjukkan
arah pergerakan glasial. Drumlin dibatasi oleh melt water

MELTWATER

Meltwater adalah air dari pencairan gletsyer dapat mengalir pada permukaan glasial, subglasial atau
englasial. Kedalamannya berfluktuasi tergantung pada kondisi iklim. Melt water mengakibatkan
terjadinya proses basal sliding, erosi dan deposisi. Sedimen dalam aliran melt water bersifat
mengerosi (bank erosion) sehingga saluran meltwater (meltwater channel) semakin lebar dan
dalam. Sedimen yang tertransport meltwater dapat mengalami deposisi. Mekanisme
pengendapannya sama dengan pengendapan pada aliran sungai
ESKER

Esker adalah bentuklahan dengan morfologi berbukit yang memanjang berkelok, kadang terputus.
Tinggi berkisar 200 m, lebar 3 km, panjang 100 km.

KAME

Bentuklahan dengan morfologi berbukit dengan material hasil pengendapan pada lokasi tertentu,
misal didalam atau di sepanjang glasial

KETTLE LAKES

Kettle lakes  adalah melt water yang menempati cekungan diantara kame, sehingga bentuknya
menyerupai danau

A.   Definisi Bentuk Lahan Glasial

Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana proses
tenaga yang berpengaruh adalahgletser. Menurut Flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es
yang terbentuk karena rekristalisasi dari salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian
teletak dalam suatu lahan dan memberikan kenampakan tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan.

Glasier tersusun oleh es, sejumlah kecil udara, air dan hancuran batu yang berat jenis glasier sendiri:
900 kg/m3.

Gletser terbentuk di daerah kutub yang tingkat peleburannya rendah.

Gletser terbentuk oleh akumulasi es dengan faktor pendukung sebagai berikut:

1.    Tingginya tingkat presipitasi

2.    Suhu lingkungan yang sangat rendah

3.    Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah besar

4.    Pada musim panas tingkat peleburannya rendah

Ada dua tipe bentang alam glasial, alpine glaciation yang terbentuk di daerah pegunungan dan
continental glaciation  yaitu apabila suatu wilayah yang luas tertutup oleh gletser.

B.   Proses Pembentukan Lahan Glasial


Bentuk lahan asal proses glasial terbentuk oleh kerja glasier sebagai salah satu agen geomorfik yang
membentuknya. Kerja glasier merupakan salah satu proses eksogen, sehingga dalam pembentukan
lahan dan proses kerjanya terdiri dari erosi, transportasi dan deposisi.

Erosi Glasial

Mekanisme erosi di lingkungan glasial berhubungan langsung dengan proses pergerakan es dan
pembekuan es (freezing). Shearing (gaya gesek) yang terjadi dapat menyebabkan panas dan ada
bagian dalam es yang mencair yang menyebabkan ‘diskontinuitas’ dalam tubuh glasier. Akibatnya
glasier dapat bergerak secara perlahan. Kecepatan pergerakan glasier ini berbeda, di bagian tengah
akan bergerak lebih cepat dibandingkan di bagian tepinya.

Glacial Abrasion

Ketika glasier bergerak ada erosi yang terjadi karena gerusannya dengan batuan samping maka
mekanisme erosi ini bisa terjadi bila es mengeruk bedrock yang dikenal sebagai glacial plucking.
Sama seperti aliran aliran lainnya, dimana streamload (bedload) yang terjadi akibat arus traksi ini
akan menggerus dan mengerosi bedrock secara efektif.

Ice Plucking

Ketika es mengalir kebawah lereng (longsoran dan sejenisnya) maka  es akan melewati bedrock yang
ada dibawahnya, artinya bongkah-bongkah atau serutan-seruta es tadi akan menggerus batuan yang
dilewatinya pada dinding lereng  maka akan meninggalkan ‘impresi’ (jejak) berupa permukaan
bedrock yang kasar kasar dan produknya juga berupa bongkah bongkahan yang kasar yang
diendapkan di ‘end moraine’. ‘Impresi’ topografis hasil proses ‘ice plucking’ ini akan membentuk
gambaran morfologi berupa singkapan bedrock. Selain proses ice plucking ada tubuh bedrock yang
tersingkap ke permukaan menembus tumpukan glasier diatasnya karena mencairnya glasier. Maka
ada bukit-bukit kecil yang mengisi daerah glasial ini (seperti pulau pulau dihamparan laut es) dikenal
sebagai nunataks. 

        

Freeze-thaw Action

Ketika suatu fluida masuk ke dalam pori atau rekahan batuanmaka kristal tadi bisa
tumbuh menjadi mineral sekunder seperti garam garam karbonat dan anhidrit. Karena ada volume
air yang masuk dan temperatur terjaga maka bisa terjadi pengkristalan es. Es tidak bisa menjangkau
daerah yang lebih dalam dari rekahan.
Istilah retreat merupakan istilah ‘menyusutnya’ tubuh glasier, umum terjadi karena kenaikan
temperatur pada daerah dingin tempat glasier berada sehingga es banyak yang mencair. Misalnya
pada musim panas atau akibat pemanasan global seperti pada zaman es (ketika gunung-gunung
meletus) ini contohnya untuk skala global tapi secara lokal ini juga umum terjadi.

Istilah glacial advance ini bertolak belakang dengan retreat dimana tingkat presipitasi lebih tinggi
dari ablasi (pencairan atau melting es) presipitasi (akumulasi) ini hadir karena penurunan tempeatur
dan ketika temperatur naik (ablasi dan sublimasi atau melting terjadi) maka ukuran persebaran
glasier jadi menurun (menyusut). Glacier retreat bisa terjadi puluhan tahun sampai ratusan tahun,
karena sifatnya berhubungan langsung dengan perubahan iklim baik lokal maupun global.

Menurut Nichols (2009) ada banyak tipe glasier di bumi yang dikontrol oleh kondisi iklim dan tingkat
glasiasi atau pertumbuhan dan penyusutan massa volume (glasier advance atau retreat) pada suatu
daerah. Hal ini menunjukan glasier dengan ‘struktur termal’ yang berbeda akan membentuk suatu
sistem glasier yang berbeda.

Ada tiga macam glasier, yaitu: cold glacier, temperate glacier, dan polythermal glacier.

a.  Cold Glacier

Merupakan glasier yang ada di daerah dingin atau kutub. Tingkat glacier advancenya sangat tinggi
meski glacier retreatnya juga terjadi bertahun-tahun akhir-akhir  ini karena pemanasan global.
Melihat proses glasiasi yang begitu signifikan maka glasiernya menebal dan menutupi seluruh
daratan bahkan sampai ke laut (seperti di antartika dan greenland) sekarang.

Karena kondisi iklim yang sangat dingin dan glacier advance yang cukup signifikan maka glasier ini
bergerak cenderung statik dan ukurannya bertambah, akibatnya proses sedimentasi cukup lambat
terjadi di lingkungan terestraial (darat). Tapi di laut tubuh glasier yang meluas sampai ke shelf akan
terpisah dan menghasilkan iceberg yang membawa sedimen glasial ituke laut lepas.

b.    Temperate Glacier

     Merupakan istilah untuk glasier yang berada di daerah yang lebih  hangat, umumnya mengisi
daerah daerah yang tinggi (seperti puncak jaya wijaya papua). temprate glasier akan bergerak jika
massa salju di puncak bertambah, sehingga lahan (puncak tempat salju berada) tidak cukup lagi
menahan volume salju yang begitu besar maka dapat terjadi pergerakan (transportasi) glasial.

c.    Polythermal Glacier

Hampir semua glasier bersifat polythermal glacier. Tapi umumnya di daerah hangat (temprate),
polythermal glacier merupakan glasier yang bagian bawahnya panas dan bagian atasnya dingin
Di daerah dingin biasanya glasiernya lebih tebal (karena glasier advancenya cukup signifikan) tapi
untuk di daerah temprate glasier hanya mengisi daerah daerah bergunung tinggi.

Pada daerah yang curam (gunung gunung tinggi) ketika akumulasi es semakin bertambah maka
kemungkinan untuk jatuhnya lebih besar, karena pengontrol utama pergerakan glasier adalah hanya
gravitasi.

Transport Glasial

Es mengalir menggerus bedrock, melalui mekanisme mekanisme diatas kemudian diangkut tapi tidak
langsung di endapkan. Sebagai contoh ketika es ini bergerak sampai ke laut dia akan
mengapung tetapi sedimen yang ikut terbawa bersamanya tidak langsung
diendapkan, sampai mencair dulu begitu juga di darat es. Es di daerah terestrial baru akan
melepaskan sedimennya ketika ia mencair (untuk fraksi halus) untuk yang kasar sementara tutupan
es (ice cap/ice sheet) tipis mungkin saja langsung diendapkan.

Deposisi Glasial

Deposisi glasial berdasarkan lokasinya terdiri dari beberapa macam antara lain:

         Undermelt yaitu deposisi yang terjadi karena bagian bawah lapisan es yang mencair,

         1. Basal lodgement,  termasuk deposisi subglasial, terjadi karena berkurangnya kecepatan


glasial;

     2. Basal flowage, termasuk deposisi subglasial, terjadi karena ada gaya tekanan dari lapisan
diatasnya;

      3. Meltout, proses sedimentasi ketika permukaan es mencair

C.   Bentuk-Bentuk Lahan Glasial

Bentuk lahan Glasial dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1.    Destruksional: ledok berundak (cirques), palung glasial, bukit mirip tanduk (horn), igir-igir yang
kasar dan tajam (aretes).

a.    Cirque

Merupakan bentukan destruksional berupa ledok berundak umumnya terletak pada bagian atas
lembah yang dalam.  Cirque dicirikan oleh sedikitnya massa es yang terdapat pada cekungan.
Adapun bentuk cekungan tersebut sangat dipengaruhi oleh batuan dasarnya.

b.    Palung Glasial

Adalah sebuah lembah berbentuk u mendalam yang terbentuk oleh erosi glasial.

c.    Bukit Horn
Bukit bersalju yang berbentuk seperti tanduk hewan.

2.    Konstruksional:  morena, drumlin, esker, kame, dan dead ice

a.    Morena

Merupakan bentuklahan hasil proses deposisi glasial yang tersusun oleh till, lapisan sedimen, atau
bed core. Seringkali termodifikasi oleh melt water. Morena dapat diklasifikasikan berdasar arah
aliran glasial yaitu:

  Morena yang paralel terhadap arah aliran es, dapat terletak pada bagian tepi atau disebut morena
lateral atau pada bagian tengah disebut morena medial

  Morena yang melintang terhadap arah aliran es, misalnya end moraines dan push moraines,

  Morena dengan arah tidak teratur

b.    Dead Ice

Merupakan bentuklahan glasial hasil proses ablasi yang meninggalkan kumpulan debris  dengan
susunan tak teratur

c.    Drumlin

Drumlin terbentuk oleh deposisi glasial, bentukan ini sering disebut juga sebagai morena subglasial
karena material yang terdeposisi terangkut melalui dasar glacier. Sumbu memanjang menunjukkan
arah pergerakan glasial. Drumlin dibatasi oleh melt water

d.    Esker

Esker adalah bentuklahan dengan morfologi berbukit yang memanjang berkelok, kadang terputus.
Tinggi berkisar 200 m, lebar 3 km, panjang 100 km.

e.    Kame

Bentuklahan dengan morfologi berbukit dengan material hasil pengendapan pada lokasi tertentu,
misal didalam atau di sepanjang glasial

f.     Meltwater

Meltwater adalah air dari pencairan gletsyer dapat mengalir pada permukaan glasial, subglasial atau
englasial. Kedalamannya berfluktuasi tergantung pada kondisi iklim. Melt water mengakibatkan
terjadinya proses basal sliding, erosi dan deposisi. Sedimen dalam aliran melt water bersifat
mengerosi (bank erosion) sehingga saluran meltwater (meltwater channel) semakin lebar dan
dalam. Sedimen yang tertransport meltwater dapat mengalami deposisi. Mekanisme
pengendapannya sama dengan pengendapan pada aliran sungai.

g.    Kettle Lakes

Kettle lakes  adalah melt water yang menempati cekungan diantara kame, sehingga bentuknya
menyerupai danau.

h.    Moraine

Endapan-endapan es dikenal sebagai moraine. Moraine ini adalah suatu akumulasi campuran es dan


sedimen yang dibawanya (berupa batu dan tanah hasil erosi glasial atau till); ada medial moraine,
lateral morine, end moraine, dan lain sebagainya. Medial moraine merupakan istilah untuk
akumulasi dua glasier dari lembah (channel) yang berbeda yang kemduian bertemu pada satu
channel (mirip sistem tributary atau channel intermiten ke channel utama), pertemuan dua tubuh
glasier yang bergerak ini menjadi satu glasier di lembah utama dinamakan medial moraine isinya
berupa es dan sedimen sedimen kasar.

D.   Persebaran Bentuk Lahan Glasial

Gletser Alpen

Merupakan geletser yang terbatas pada lembah-lembah dan berbentuk memanjang/melidah. Tipe
Alpen yaitu gletser yang didapatkan pada daerah dengan elevasi lebih dari 6000m di atasmuka laut,
dan di batasi oleh lembah-lembah yang curam.

                                                                                           

Gletser Kontinental

 Tipe kontinental terdapat di wilayah-wilayah kutub denganareal yang sangat luas (Greenland,
Antartika, Spitsberg, dll). Bukit escontinental memiliki permukaan seperti zirah dan agak meninggi
dibagian tengahnya. Gletser ini sangat tebal, dengan ketebalan mencapai 3000 m.

Gletser Skandinavian

Tipe ini didapatkan di skandinavia. dasar tanah di sini mempunyai sejarah yang istimewa yaitu suatu
daratan yang hampir rata yang terangkat, terpotong-potong oleh fjord-fjord, permukaan bumi di sini
dengan demikian rupanya lain sekali dengan relief di pegununan alpen.Beda relief ini sendirinya
menyebabkan perbedaan tipe gletser
Gletser Mustag

Tipe ini banyak didapatkan di pegungan yang tinggi di asia Dikarakoum didapatkan lekukan-lekukan
firm yang kecil-kecil sekali bermuara dalam lidah gletser yang besar dan panjang. Barangkali hal ini
disebabkan oleh fase pengikisan yang lebih lanjut daripada pegunungan Alpen

Gletser Piedmont

Yaitu gletser yang didapatkan pada alur-alur Valley Glacier danberakhir pada dataran rendah. Pada
tipe pletmonttersebut yang merupakan daerah pengumpulan gletsernya adalah seluruh dataran es
yang tertutup. Kemudian lidah Gletsernya terdapat pada lembah-lembah yang berada di sela-sela
pegunungan. Contoh daritipe ini adalah Malaspina di Alaska.

E.   Masalah Pada Bentuk Lahan Glasial

1.    Badai Salju

 Badai salju terjadi saat udara yang hangat dan basah bertemu dengan udara yang dingin. Massa
udara yang hangat dan basah dan massa udara yang dingin tersebut dapat mencapai
diameter 100km atau lebih. Badai salju yang memengaruhi Amerika Serikat Timur Laut sering
mendapatkan uap air dari udara yang berpindah ke utara dari Teluk Meksiko dan udara yang dingin
dari massa udara yang datang dari Arktik . Di Amerika Serikat Barat Laut, udara yang hangat dan
basah dari Samudera Pasifik mendingin saat didorong ke atas oleh pegunungan. Banyak hal yang
berbeda dapat memengaruhi gerakan, isi uap, dan suhu massa udara. Semua perbedaan tersebut
memengaruhi jenis dan keparahan badai salju.

2.    Longsor Salju

Longsor salju adalah longsornya salju ke bawah. Longsor salju terjadi di pegunungan. Longsor salju
merupakan salah satu bahaya terbesar di pegunungan terhadap kehidupan dan properti. Banyak
faktor yang menyebabkan longsor salju. Berat salju yang terlalu besar biasanya menyebabkan
longsor.

Longsoran salju dapat dipicu secara alami atau aktivitas manusia. Longsor biasanya terjadi di daerah
pegunungan. Longsoran salju dapat mencampur dengan udara dan air. Longsoran yang sangat kuat
memiliki kemampuan untuk membawa es, batu, pohon, dan bahan lain yang ada pada lereng.
Longsoran terutama terdiri dari salju yang mengalir, dan berbeda dari longsoran tanah, jatuhan batu,
longsoran batu, dan runtuhan serac. Di daerah pegunungan, longsoran merupakan bahaya yang
paling serius terhadap nyawa dan harta benda, dengan kemampuan merusaknya yang merupakan
akibat dari hasil potensi mereka untuk membawa massa besar salju dengan cepat dan dengan jarak
yang luas.
Longsoran diklasifikasikan berdasarkan karakteristik morfologi, dan dinilai menurut potensi merusak
mereka atau massa dari salju yang mengalir ke bawah. Beberapa karakteristik morfologi yang
digunakan untuk mengklasifikasikannya, yaitu jenis longsoran salju yang terlibat, sifat kegagalan,
permukaan lereng, mekanisme propagasi dari kegagalan, pemicu longsoran salju, sudut kemiringan,
arah, dan ketinggian. Ukuran, massa, dan potensi merusak dari sebuah longsor dinilai pada skala
logaritmik, biasanya terdiri atas 4 sampai 7 kategori, dengan ketepatan definisi dari kategori-kategori
tersebut tergantung pada sistem pengamatan atau ramalan wilayah.

3.    Melelehnya Lapisan Es Kutub

Peneliti dari Pusat Data dan Salju Nasional AS (NSIDC-National Snow and Ice Data Center) dan Badan
Antariksa AS (NASA-National Aeronautics and Space Administration), menemukan luas di Kutub
Utara menunjukkan titik terendah. Pada musim panas tahun 2012 ini, lapisan es di kawasan itu
hanya tersisa 4,09 juta Km persegi. Pada catatan sebelumnya pada musim yang sama, luas lapisan es
tersebut masih 4,17 juta Km persegi.

Kawasan Kutub Utara merupakan lautan yang membeku. Pada puncak musim dingin luas lapisan
esnya dapat mencapai 15,54 juta Km persegi. Pada musim panas lapisan es sedikit menyusut karena
mencair terutama bagian tepiannya. Namun belakangan, terutama pada 30 tahun terakhr, terjadi
penyusutan secara dramatis pada luas maupun ketebalan lapisan es di kawasan tersebut. Setiap
tahunnya lapisan es tersebut menyusut sekitar 155.000 Km persegi. Diperkirakan penyusutan ini
merupakan awal dari hilangnya seluruh lapisan es di Kutub Utara pada musim-musim panas
mendatang. Para ilmuwan bahkan menyebut kawasan tersebut sebagai "warming Arctic”

Hilangnya lapisan es di Kutub Utara berarti lautan akan semakin meluas, demikian juga daratan di
sekitar kawasan tersebut yang semula terlapisi es, seperti Greenland, Alaska, Kanada dan Rusia
menjadi daratan terbuka. Keadaan ini menyebabkan sinar matahari yang tadinya dapat dipantulkan
kembali ke ruang angkasa oleh lapisan es yang berwarna putih akan lebih banyak diserap oleh
daratan dan lautan yang berwarna gelap.

Hal ini akan menyebabkan adanya albedo effect yaitu perbedaan antara banyaknya sinar yang
terpantul dari suatu permukaan dengan banyaknya sinar yang jatuh ke permukaaan itu. Faktor itu
akan lebih meningkatkan pemanasan bumi sehingga juga mempercepat proses melelehnya lapisan
es.

Selanjutnya, bila seluruh lapisan es di Kutub Utara dan juga wilayah Greenland mencair yang
diperkirakan akan terjadi sekitar tahun 2040-an, maka permukaaan laut di seluruh dunia akan naik
lebih kurang 6 meter. Kenaikan permukaaan laut ini dipastikan akan menenggelamkan negara-
negara dan kota-kota pantai di seluruh dunia. Misalnya, di kawasan Asia yang dipastikan akan
tenggelam adalah Maladewa (Maldives), demikian juga beberapa negara kepulauan di Lautan Pasifik.

Di kawasan Kutub Utara sendiri hilangnya lapisan es akan mengancam kehidupan flora dan fauna
yang ada. Sebagai gambaran, beruang kutub dan hewan-hewan kutub lainnya seperti cafribou,
reindeer dan maskox atau burung-burung yang biasa beremigrasi ke Kutub Utara akan terancam
kepunahan.

Sementara itu tumbuh-tumbuhan dan kehidupan di kawasan tundra termasuk di daerah Siberia
(Rusia) juga akan mengalami dampak negatif.
Suku-suku asli yang tinggal di Kutub Utara seperti Eskimo, Inmit dan Sami sudah jelas akan
terpengaruh pula dan secara drastis akan mengubah pola hidup tradisional mereka.

Maka untuk jangka jauh ke depan lagi, pelelehan di Kutub Utara akan mempengaruhi kehidupan
manusia dan mahluk hidup lainnya secara menyeluruh di muka bumi ini. 

F.    Kegunaan Bentuk Lahan Glasial

Secara umum manfaat lahan glasial bagi kehidupan manusia adalah sebagai berikut :

a.    Terbentuknya danau-danau glacial, seperti di lereng pegunungan Alpina dan di Amerika Utara,
yang kemudian danau itu dijadikan tempat lalu lintas dan daerah pariwisata.

b.    Terbentuknya fyord sebagai hasil erosi glasial seperti di Norwegia yang dapat digunakan untuk
tempat berlindung perahu dan kapal pada waktu badai, dan tempat penangkapan ikan yang aman.

c.    Sebagai tempat penelitian ahli glasiologi.

d.    Padang salju merupakan tempat berolahraga ski pada musim dingin.

e.    Sebagai sumber air bagi sungai di bawahnya.

f.     Daerah yang datarannya tertutup es dapat menyebabkan lahirnya kebudayaan yang khas,
misalnya budaya Eskimo dengan rumah iglo dan alat transportasi slide yang ditarik anjing.

G.   Contoh Bentuk Lahan Glasial

1.    Valley Glacier

Merupakan Glacier yang mengalir pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah

2.    Ice Berg

Merupakan Ice sheet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang dalam
jumlah yang besar Berdasarkan relief, tinggi permukaan dan curah hujan .

3.    Ice Sheet/Ice Caps .

Ice Sheet/Ice caps, yaitu gletser yang didapatkan pada daerah rendah dan luas. Ice sheet menempati
daerah yang sangat luas,sedangkan

Ice caps menempati wilayah yang sempit. Tipe ini merupakan selubung es yang luas sekali meliputi
sebagian besar dari daratan, sehingga relatifnya hampir tidak ada yang terlihat. Terutama di
Greenland kita dapatkan contoh yang baik dari tipe ini.

Bentuk lahan asal proses glacial

Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yang beriklim tropis ini, kecuali sedikit di puncak
Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuk lahan asal glasial dihasilkan oleh aktifitas es/gletser yang
menghasilkan suatu bentang alam.

Semua satuan bentuk lahan tersebut memiliki karakter yang khas dan mencerminkan ciri tertentu.
Dengan demikian maka, dengan mengenal nama satuan bentuk lahan akan dapat di bayangkan sifat
alaminya. Satuan bentuk lahan ini sangat penting terutama dalam konteks kajian lingkungan, baik
lingkungan fisik, biotis, maupun cultural.

Contoh satuan bentuklahan asal proses glasial

Bentukan ini tidak berkembang di Indonesia yang beriklim tropis ini, kecuali sedikit di puncak
Gunung Jaya Wijaya, Papua. Bentuk lahan asal glasial dihasilkan oleh aktifitas es/gletser yang
menghasilkan suatu bentang alam (Suhendra, 2009).

Semua satuan bentuk lahan tersebut memiliki karakter yang khas dan mencerminkan ciri tertentu.
Dengan demikian maka, dengan mengenal nama satuan bentuk lahan akan dapat dibayangkan sifat
alaminya. Satuan bentuk lahan ini sangat penting terutama dalam konteks kajian lingkungan, baik
lingkungan fisik, biotis, maupun kultural (Suhendra, 2009).

GEOMORFOLOGI GLETSER.

1. Karakteristik Gletser
Geomorfologi Gletser saat ini adalah kurang penting pengaruhnya pada zaman sekarang dalam
membentuk bentuk tanah, kecuali di lintang tinggi dan pada ketinggian tinggi, tetapi gletser yang
ada selama Pleistosen meninggalkan jejak pada banyak jutaan mil persegi pada permukaan bumi.
Beberapa 4,000,000 mil persegi di Amerika Utara, 2.000.000 mil persegi di Eropa dan mungkin
1.500.000 mil persegi di Siberia adalah glaciated. Selain itu, banyak daerah rendah tertutup oleh
tudung es ( ice caps) lokal. Ribuan lembah gletser ada di pegunungan di mana sekarang ada tidak
baik gletser atau hanya sebagian kecil. 

Beberapa pemandangan gunung terbaik kami adalah merupakan produk dari proses geomorphic
glasial tingkat besar, seperti bentuk lahan dataran rendah banyak yang menarik. Glasiasi memiliki
pengaruh yang signifikan terutama di bagian padat penduduk di timur-tengah Amerika Utara dan
utara-barat Eropa. Selain itu, seperti yang diungkapkankan dalam Bab 2, pengaruh zaman es
Pleistosen jauh melebihi efek langsung glasial erosi dan deposisi.
Pemikiran kita tentang Pleistosen Glasiasi telah berubah sangat sejak zaman Venetz, Charpentier,
dan Agassiz (lihat p.8). Setelah bertahun-tahun berbeda pendapat, tampaknya ada kesepakatan
bahwa zaman Pleistosen terdiri dari empat zaman es glasial besar yang dipisahkan oleh usia
interglacial, mungkin jauh lebih lama dari pada Glacial. Glasiasi terakhir, atau mungkin lebih tepatnya
terbaru, jika kita tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa kita hidup di waktu interglacial, telah
meninggalkan jejak yang paling jelas atas topografi kita, tetapi efek dari Glasiasi sebelumnya masih
terlihat di banyak tempat.
2. Glasiasi Kontinental
Glasiasi Kontinental dapat menghanyutkan, mentransport dan mengendapkan material. Glasiasi
kontinental disebabkan oleh iklim, ketinggian, curah hujan dan aktivitas atmosfer (CO2 yang
berlebihan). Dilain pihak, tutupan lahan yang bagus dengan vegetasi-vegetasi yang beranekaragam
akan mengakibatkan penipisan kadar karbondioksida di atmosfer. Para geolosists telah mempelajari
kumpulan gletser di daerah-dearah umum dan antaritika, tempat ini adalah satu-satunya yang
menyajikan contoh dari lempeng es yang baik. pembahasan ini, bagaimanapun belum menjelaskan
penyebab glasiasi kecuali bila kita telah menelaah lebih dalam dan teliti mengenai ketebalan dari
satu lembar es, laju gerak, proses dari pengikisan dan mengangkut materi, dan sifat alami yang
tersimpan tersimpan.

Glasiasi tersebar luas terjadi dalam beberapa kali sejak dahulu dalam lapisan tanah. Lautan dan
tubuh air lain memperlihatkan keseragaman. Glasiasi geologi berhubungan dengan area yang luas.
Glasiasi yang besar terjadi di daerah Siberia dan Asia utara, dan daerah lain yang mempunyai iklim
yang paling ekstrim, sedangkan di Eropa glasiasi mengalir ke laut dan pada beberapa tempat di
sungai dan di laut terdapat endapan. Di Asia kemiringan lereng dan suhu di daratan yang ekstrim
menyebabkan pengendapan gletser berlimpah. Ini mungkin di karenakan glasiasi pegunungan Alpen,
tetapi berbeda dengan kontinental hebat yang terjadi di daerah Eropa dan Amerika Utara yang mana
diakumulasi pada perbedaaan ketinggian suatu negara dibandingkan es tersebut.
Pergantian arah dan volume dari arus samudera mungkin dapat mempengaruhi perubahan iklim dan
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses glasiasi di Eropa. Ada atau tidak ada teori
itu yang pasti hal tersebut telah terbukti bahwa perubahan tersebut terjadi.
Dikarenakan atmosfer yang tertentu telah ada. peningkatan dari karbondioksida pada atmosfer
menghasilkan iklim lebih dingin karena gas, uap air. Gas-gas tersebut berfungsi sebagai pelindung
dan mencegah pancaran dari panas dari bumi. Limestone (batu gamping) di laut melalui aktivitas
organik melakukan pelepasan jumlah besar dari karbondioksida ke athmosphere. Karbondioksida
pada air adalah faktor penting dalam mengikat limestone, jika kandungan limestone dilaut luas maka
ini jelas merupakan sumber-sumber karbonsdioksida yang terdapat pada atmosphire. Oleh
karenanya laut dengan luas yang besar akan menghasilkan iklim yang cenderung dingin.
Kelebihan dari udara ini adalah untuk menghalangi masuknya sinar matahari yang masuk dan oleh
sebab itu suhu di bumi menjadi agak lembut/sejuk. Beberapa gejala astronomis seperti perubahan
panas yang disebar oleh matahari. Gerakan dari udara dan geseran dari kutub akan kemungkinan
terjadinya glasiasi. Namun sejauh ini, hipotesa yang benar mengenai penyebab glasiasi masih belum
diketahui.
3. Pembentukan Gletser di Daerah Benua

Effek topografi dari pembentukan gletser di dataran benua tidak begitu banyak pengaruhnya dari es
yang ada di daratan seperti pengaruh gangguan dan tidak mempengaruhi sistem drainase dari aliran.
Longsoran dari es di dalam ilmu topografi hampir bisa dikatakan tidak penting contohnya di Kanada
yang merupakan sebuah barisan pegununggan tua dan luncuran es disana semakin keluar dari area,
namun itu tidak lantas bisa disimpulkan bahwa lucuran es mengangkut jauh material dari gunung.
Luncuran es melapisi lapisan atas sehingga mendatarkan pegunungan, selain itu gletser membentuk
effek abrasi es, walaupun demikian sangat besar sekali kuantitas dari sisa tanah yang terangkat oleh
es dan ditransport sangat jauh.

Terdapat pembatas di dekat aliran bahkan meskipun di jurang yang lebih lebar seperti yang sekarang
ditempati oleh danau besar, erosi gletser telah menjadi hal yang biasa di daerah kutub-kutub besar,
mirip dengan aktifitas erosi gletser di daerah pegunungan, sisa akumulasi dari luncuran es benua
adalah berupa topologi yang sederhana. Contohnya adalah terdapatnya marine sangat kecil di
bandingkan dengan gletser pegunungan, jarang yang memiliki tingginya 100 kaki. Permukaan dari
gletser lebih rumit dan menyingkap sebuah variasi bentuk dari gletser di setiap waktu yang berbeda.

4. Bentuk dan gerakan dari gletser kontinental.


Icecaps di Greenland dan Antartica diduga mempunyai glasiasi yang lambat. Sebagai contoh,
motraine di Winconsin dan Montana di timur Amerika Serikat, muncul diantara 50 dan 300 kaki per
mil. Icecaps menyebar radial, karena pola radial, pergerakan angin dan curah hujan dihasilkan dari
tekanan rendah di bagian tengah dan terus menuju ke bagian tepi dari region. Perubahan terakhir
dari lembaran es tertutup sebagai danau, rawa-rawa, tanah berlumpur dan penggangguan garis
drainase. Kita mengetahui bahwa gletser kontinental adalah terjadi di daerah yang rendah, atas
kubah es berbentuk datar, dengan ketinggian kurang lebih 2 mil dan terdatarkan oleh tekanan tinggi.
Akibat tekanan tinggi ini, maka angin keluar, membawa salju ke daerah batas luar, berkumpul dan
membeku. Pada saat yang sama daerah tersebut memiliki slop kemiringan. Sedangkan pengendapan
gletser terjadi akibat adanya tekanan rendah, yang dari waktu ke waktu pengendapan ini terus
terjadi dan daerah yang paling banyak pengendapannya yaitu di daerah hilir.
Pada saat terdapat rekahan yang tidak mempunyai celah maka gleser meluap luas ke permukaan
dari satu aliran es tebal dan oleh karenanya pembangunan karang dengan maksud untuk menahan
laju aliran adalah mustahil untuk dilakukan. Satu gundukan es besar di suatu daerah dapat mengikis
dan menutup lapisan tanah yang ada sebelumnya. Menggiling permukaan dan batuan dasar
sepanjang gletser ini mengalir sampai es ini meleleh.

Gumpalan es secara konstan dapat berubah bentuk dan volumenya, sesuai dengan daerah
topografinya. Di dataran rendah es melebar dan menjulur. Ketika dalam keadaaan seimbang dan
melelehan, gerakan es berhenti dan satu pusat es terbentuk, tetapi bukan sepanjang hulu es front.
Kejadian di hulu tidak selalu berbarengan dengan sesuatu sebelumnya, dan ini dicerminkan pada
pola marine.
• VARVES
Varve merupakan timbunan tahunan dari pasir, lumpur, dan tanah liat yang diendapkan di danau
oleh air glacial. Lumpur yang kasar ditiap-tiap varve terletak paling dasar dan lumpur tersebut diatur
selama musim panas. Tanah liat terletak paling atas dimana tanah liat tersebut diatur selama musim
dingin secara perlahan-lahan. Ketebalan dari varve sekitar 1/8 inchi sampai ½ inchi atau bahkan lebih
tergantung pada kondisi curah hujan.
• EROSI GLASIAL
Lempeng es benua merupakan agen erosi yang mampu mengikis tanah dan mengangkut batuan dan
meninggalkan material (endapan tebal). Erosi yang terjadi terlihat dari adanya glacial grooves, glacial
striae; terkikisnya permukaan batuan oleh chatter marks; tidak adanya sisa tanah; aliran es yang
alirannya terletak pada bagian yang tajam di atas batuan dasar; banyaknya hanyutan yang lebih
besar dari endapan yang mungkin jika tidak terdapat erosi: adanya fresh rock pada hanyutan ini,
yang satu sebagai batas ujung dan satu laginya sebagai lantai; posisi rock basins yang tidak mungkin
terbentuk akibat erosi sungai.
• GLACIAL DEPOSITION: MORAINES
Moraines dikelompokkan berdasarkan posisinya terhadap lempeng es menjadi: terminal moraines
(salah satu jenis moraines yang terbentuk jauh dari benua gletser (continental glacier), interlobate
moraines, recessional moraines, dan ground moraines. Selain itu, moraines juga dikelompokkan
berdasarkan material penyusunnya, yaitu: till moraines, waterlaid moraines, delta moraines dan
kame moraines.
• PENGENDAPAN SUNGAI ES: `DRUMLINS`
`Drumlins` merupakan bukit berbentuk oval menyusun sebagian besar dari lahan es kecuali kadang
kala meliputi `lenslike` berkumpul dengan kerikil dan pasir. mempunyai panjang paralel `axes` ke
arah gerakan es dan biasanya terjadi bersama-sama. Kurang lebih terkumpul oleh satu cuping es
keluar dari satu poros. berakhir, membentuk gletser, biasanya `blunter` dan lebih curam
dibandingkan sisi tempat. Berlipat ganda, lipat tiga, dan kelipatan `drumlins` terjadi bersama-sama di
semua posisi dan hubungan, Jarang `drumlins` membentuk ekor pada saat sesuatu lebih besar atau
bangku di sisi diantara mereka. agregasi `drumlins` membentuk `drumlins` lahan atasan.
Gerakan es berurutan tidak menghancurkan `drumlins` sebelumnya bahkan sebaliknya malah
bertambah, tambahan sering terjadi pada satu sisi berbeda dari `drumlins` tersebut.
•AsalMula`Drumlins`. 
Beberapa teori telah ditemukan mengenai untuk asal mula terbentuknya `drumlins`, kebanyakan
menyatakan bahwa `drumlins` adalah endapan alami di bawah
•Pembentukan`Drumlins`. 
Kebanyakan `drumlin` berada tidak biasa berlimpah-limpah. Di selatan sebelah timur `Wisconsin`
terdapat sebuah bukit-bukit besar meliputi beberapa daerah. Ratusan diantara mereka dapat dilihat
di antara `Madison` dan `Milwauke`, diantaranya dijadikan daerah pertanian. Bukit batu bara didekat
`Boston` adalah salah satu satu dari morfologi `drumlin`. Dan di `boston` kebanyakan teluk pulau
terbentuk dari morfologi ini. Pada pelabuhan luar terdapat enam atau delapan pulau `drumlin` telah
dikikis oleh gelombang dan disatukan oleh halang ke dari kompleks `Tombolo`. Selain itu pula banyak
terdapat di sepanjang pantai selatan dari danau `Ontario` di sebelah utara `New York`, Michigan`
utara.
5.FluvioGlasial
Aliran muncul dari gletser yang meleleh membawa kerikil, pasir, dan jika slop kemiringan dari bukit
es ke daerah cukup landai, maka aliran berlanjut membawa material tersebut ke hilir sejauh
beberapa mil. Endapan ini dengan demikian dibentuk mendasari outwash sederhana, tanah
endapan, dan delta sederhana.
Darimana bentuk sederhana outwash mempersempit isi pada alas dari lembah ada sebelumnya
mereka dipanggil lembah berlatih dan mungkin meluas nilai dari mil depan es ke dalam bukan
negara glaciated. di tempat lain outwash sederhana mungkin membentuk berfusi endapan
menghembus tanah yang menutup seluruh wilayah sejauh beberapa mil.
Dataran outwash berbintik bintik bersela, banyak yang mengandung danau atau genangan. Keadaan
ini bervariasi dari beberapa kaki sampai mil ke seberang dan tidak memiliki bentuk yang beraturan.
Beberapa dataran punya lubang sangat sedikit, secara luas dan lebar. Sedangkan yang lainya
mempunyai aspet yang bersumber dari daerah pusat marine.
Esker adalah bukit punggungan hasil endapan dari arus glacial dalam terowongan es. Adapun kame
adalah bukit bulat atau bukit mengerucut yang tersusun dari kerikil atau pasir, diendapkan sebagai
kerucut delta, hasil endapan dari penurunan massa di sepanjang punggungan es. Crevase filling
adalah punggungan material air yang mengalir ke segala arah, biasanya berasosiasi dengan teras
danau dan diendapkan dalam sebuah celah yang lebar. Esker dan crevase filling tidak selalu dapat
dibedakan satu sama lain. Keduanya sama-sama memiliki sisi yang curam dan sempit, sisi lereng
yang tersusun dari pasir dan kerikil memiliki kemiringan sekitar 30%. Esker biasanya berada di
daerah rendah dengan dataran yang berpaya. Tanah di salah satu atau kedua sisinya biasanya
membentuk semacam depresi yang biasa disebut palung esker (esker through). Esker dapat terletak
di seluruh jenis permukaan. Ia mengabaikan adanya topografi atau cegahan bukit yang yang ratusan
kaki tingginya. Banyak esker yang terpendam oleh pengunduran morena.

Adapun crevase filling, biasanya mengandung pasir dan lumpur, yang khususnya bergabung dengan
endapan danau. Transisi antara esker dan crevase filling, terpisahkan oleh adanya kame yang
merupakan hasil endapan Moulin dimana air mengalir melalui lubang es yang kemudian menurun
kearah dasar lembaran es.
6. Mencairnya Gletser
Bentang alam glacial di Alaska merupakan bentang alam Continental Glaciation karena daerah ini
wilayahnya tertutup oleh gletser. Pada daerah Alaska, terdapat ice sheet yang tidak mengalir pada
valley glacier tetapi menutup daratan lebih dari 50.000 km. Isheet dan ice cap mengalir ke bawah
dan keluar dari pusat (tertinggi). Alaska adalah sebuah pulau yang pada permukaannya terhampar
berkilo-kilometer persegi salju atau es. Alaska ini merupakan salah satu tempat penyimpanan es
terbesar setelah antartika.
Menurut riset para ilmuwan, Alaska terkena dampak dari pemanasan global, yaitu mencairnya es
pada daerah Alaska ini. Diperkirakan jika es di Alaska terus mencair maka permukaan laut akan naik
dan dapat menjadi bencana dunia karena dapat membanjiri pesisir bahkan seluruh dunia. Hal seperti
ini disebut dengan Negative Budget yaitu penurunan volume gletser.
Hal-hal yang menyebabkan turunnya volume gletser terutama adalah keadaan iklim atau cuaca pada
suatu tempat. Kita ketahui sendiri bahwa Negara Amerika mempunyai 4 musim, musim gugur,
musim panas, musim semi dan musim dingin. Musim dingin atau musim yang popular karena adanya
salju yang jatuh ke bumi. Turunnya salju ke bumi ini secara besar-besaran akan membuat salju-salju
tersebut mengalami kompaksi menjadi sebuah kesatuan yang kuat yaitu gletser. Gletser ini
mengalami positive budget setelah hujan salju turun.

Pencairan es di Alaska diimbangi oleh pembentukkan di puncak gletser yang merupakan sumber es.
Dengan kata lain, setiap negative budget harus selalu terdapat positive budget agar imbang. Tetapi
karena pemanasan global, gletser yang mencair jauh lebih banyak dibandingkan dengan gletser yang
tebentuk. Jadi keseimbangan atau balanced budget terganggu.
Proses pencairan es diawali dengan pecahnya balok-balok es raksasa yang dapat terpecah-pecahkan
karena sifat air yang membeku. Sifat tersebut adalah bertambahnya volume air pada saat menjadi
es. Pada permukaan gletser terdapat celah-cleah yang mencapai dasar gletser. Es yang mencair akan
menjadi air akan masuk ke celah-celah gletser ini. Air yang masuk ini kemudian membeku. Air yang
membeku memiliki volume yang lebih besar daripada pada saat masih berbentuk cair sehingga air
yang membeku ini mendorong es disekitarnya dan membuat gletser pecah.
Para ilmuwan merasa kesulitan untuk mencegah hal ini, karena untuk menghentikan pencairan ini
maka harus dilakukan penghentian pada pemanasan global. Hal ini sangat sulit pada masa sekarang
karena aktivitas-aktivitas pengerusakan alam sudah sangat umum dan tak terkendalikan walaupun
masih ada upaya-upaya pengurangan pemanasan global. Untuk itu dunia sedang mengusahakan
pengurangan emisi gas buang dari perindustrian terutama negara-negara maju.
Antartika juga semakin terancam oleh pemanasan global proses pencairan es di Antartika
berlangsung lebih cepat karena seluruh permukaan Antartika adalah es tidak seperti Alaska. Hal ini
menyebabkan bertambahnya kecepatan pencairan dikarenakan sifat es yang lainnya, yaitu es lebih
mudah bergerak di atas permukaan cair dibandingkan di atas permukaan padat. Gletser di Alaska
berada di atas permukaan padat (dataran), tetapi di Antartika es langsung berada di atas permukaan
laut. Es yang berada di atas air mengalami pergerakan yang lebih cepat dibanding es yang berada di
atas permukaan padat. Ini menambah faktor yang menyebabkan es pecah. Jika es di Antartika pecah,
maka balok es raksasa akan terapung di laut dan mengalami pencairan yang lebih cepat karena
langsung dan volumenya yang lebih kecil dibanding volume air laut.
Mencairnya salju di Alaska member pengaruh yang sangat besar terhadap luas lapisan es yang terus
berkurang dan terhadap tinggi permukaan laut dan juga kedalaman lautan di seluruh dunia.
Sebagian air yang dihasilkan dari salju yang mencair juga akan mengalir ke dalam gletser melalui
patahan-patahan dan alur lubang vertikal (Moulin), kemudian mencapai lapisan batuan di bawahnya
dan mencairkan lapisan es di atasnya.
The United States Geological Survey (USGS) menerapkan jangka panjang program “patokan” gletser
untuk memantau iklim, gletser geometri, gletser massa saldo, gletser bergerak, dan streaming run
off. Data yang dikumpulkan digunakan untuk memahami gletser yang berhubungan dengan proses
hidrologi yaitu peningkatan prediksi kuantitatif dari sumber daya air, gletser yang terkait dengan
bahaya, dan konsekuensi lainnya dari perubahan iklim. Pendekatan telah dilakukan pada program
pemantauan ini pada tiga basin gletser yang luas yaitu Gulkana, Wolverine Glaciers, dan Cascade
gletser.
Lalu pada daerah Greenland, Lapisan es seukuran benua di Greenland kian terkikis akibat angin dan
arus yang dipicu oleh air yang bertambah hangat ke dalam ceruk, tempat terbentuknya pangkal
gletser pantai, demikian hasil studi yang disiarkan awal pekan ini. Massa es yang berada di puncak
Greenland menyimpan cukup banyak air untuk mendorong permukaan air laut global setinggi tujuh
meter, sehingga berpotensi menenggelamkan banyak delta dan kota pantai di seluruh dunia.
Saat ini, permukaan air samudra naik sebanyak tiga milimeter per tahun, sedangkan pada awal 1960-
an peningkatan ketinggian permukaan air lautan ialah 1,8 milimeter setiap tahun. Namun
sumbangan Greenland telah lebih dari dua kali lipat dalam satu dasawarsa belakangan, dan para
ilmuwan menduga perubahan iklim memainkan peran yang sangat besar, kendati bagaimana secara
pasti itu terjadi masih menjadi perdebatan.
Sebagian teori menunjuk kepada temperatur udara yang naik lebih cepat di garis lintang utara-jauh
daripada rata-rata global. Satu gagasan tandingan ialah perubahan arus dan perairan samudra sub-
tropis yang bergerak ke arah utara mengikis landasan gletser pantai, menambah cepat alirannya ke
laut, terutama gletser yang berada di banyak fjord di Greenland. Secara geologis, fjord adalah ceruk
sempit yang panjang dengan lereng terjal, yang tercipta di satu lembah yang terbentuk oleh kegiatan
gletser. Namun sejauh ini, semua studi itu telah lebih banyak dilandasi atas contoh matematika
daripada pengamatan.
Satu tim ilmuwan yang dipimpin oleh Fiametta Straneo dari Woods Hole Oceanographic Institution
di Massachusetts bergerak untuk membantu mengisi kekosongan data itu. Para peneliti tersebut,
yang melakukan kegiatan pada Juli dan September 2008, melakukan pengukuran terperinci
mengenai kandungan air di Sermilik Fjord, yang menghubungkan Helheim Glacier di bagian timur
Greenland dengan samudra. Mereka mendapati air laut dalam yang mengalir ke dalam ceruk itu
memiliki ukuran 3,0-4,0 derajat celsius cukup hangat untuk menerobos ke dasar gletser dan
mempercepat lapisan es tersebut tercebur ke lautan. Peralatan yang ditinggalkan di ceruk itu selama
delapan bulan memperlihatkan angin yang berkumpul di garis pantai memainkan peran penting
dalam arus air yang lebih hangat tersebut.

Untuk daerah Antartika sendiri yang memiliki sekitar 90% cadangan es glasial dunia, Antartika telah
lama dianggap dapat tahan terhadap pencairan yang telah terjadi pada selubung es di kutub yang
berlawanan, Arktik. Namun, bukti baru menunjukkan bahwa lembaran es luas ini dapat menjadi
tidak stabil dalam abad ini dan bahkan mereka telah mengalami periode kemerosotan yang cepat.
Data dari program riset geologi bersama yang dikenal sebagai ANDRILL, yang melibatkan ilmuwan
dari Jerman, Italia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat, kini menunjukkan bahwa kenaikan
permukaan laut sedikitnya 61 meter dapat terjadi jika lembaran es di Antartika dan Greenland
mencair seluruhnya.
Memeriksa data 20 juta tahun dari sampel inti es sepanjang 1.100 meter, kepala ilmuwan AS Dr.
David Harwood mengamati bahwa lembaran es sepertinya meningkat dan menyusut secara dinamis
dari waktu ke waktu, sementara ahli geologi AS Dr. Robert DeConto melihat implikasi genting dari
ketidakstabilan es dan mengatakan, “Model kita mungkin menaksir terlalu rendah seberapa buruk
itu akan terjadi… Kita melihat es mundur lebih cepat dan lebih dramatis daripada ramalan model
manapun.”
Untuk es di kutub utara atau Artik, Kecepatan pencairan lapisan es Artik Kanada adalah indikator
awal dari pemanasan global yang akan mengganggu kondisi semua umat manusia, kata ilmuwan
terkemuka beberapa waktu lalu. Jadi, pencairan es di atrik yang paling dahulu terjadi, dan dijadikan
indicator dari pemanasan global
Gletser

Endapan salju yang telah membatu dalam jangka waktu yang lama

Gletser atau glasier atau glesyer adalah sebuah bongkahan es yang besar yang terbentuk di atas


permukaan tanah yang merupakan akumulasi endapan salju yang membatu selama kurun waktu
geologi. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi.

Gletser merupakan reservoir terbesar air tawar di Bumi. Gletser juga dapat terbentuk dari
pembekuan air akibat musim dingin, lalu ketika temperatur tinggi gletser akan mencair sehingga
menjadi sumber air tawar bagi mahluk hidup. Karena massa glasial dipengaruhi oleh perubahan
jangka panjang iklim, misalnya, curah hujan, suhu rata-rata, dan awan, perubahan massa glasial
dianggap salah satu indikator yang paling sensitif dari perubahan iklim dan merupakan sumber
utama dari variasi permukaan laut.

Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya mereka juga
bisa berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat
di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa.

Bongkahan besar gletser yang berwarna biru disebabkan karena besarnya kuantitas air yang
terakumulasi pada gletser. Sebab, molekul air sangat baik dalam menyerap berbagai warna kecuali
biru. Alasan lain, karena kandungan gelembung udara pada gletser kurang.

Proses Pembentukan Gletser

Snowfall terbentuk dari bubuk salju yang warnanya terang, dengan udara yang terjebak diantara
keenam sisinya (snowflakes). Snowflake akan mengendap pada suatu tempat dan mengalami
kompaksi karena berat jenisnya dan udara keluar. Sisi-sisi snowflakes yang jumlahnya enam akan
hancur dan berkonsolidasi menjadi salju yang berbentuk granular (granular snow) lalu mengalami
sementasi membentuk es geltser (glacier ice). Transisi dari bentuk salju menjadi gletser dinamakn
firn.

 Gambar proses pembentukan gletser

Syarat- syarat terbentuknya lahan glasial.

1.      Adanya hasil endapan salju.

2.      Terdapat pada ketinggian diatas <5000 mdpl.

3.      Tingginya tingkat presipitasi.

4.      Suhu lingkungan sangat rendah.

5.      Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah yang sangat besar.


6.      Pada musim panas tingkat peleburannya rendah.

Sifat-sifat khas dari gerakan glasial.

Adapun sifat-sifat khas dari sebuah gerakan gletser pada lahan glacial  adalah sebagai berikut:

-   Pada tepi gerakan gletser lebih lambat daripada di tengah

-   Pada ujung lidah gletser itu lebih lambat daipada akarnya

-   Kita dapat menentukan bahwa gletser itu lambat laun menjadi pendek

 -  Juga dapat ditemukan, bahwa garis yang menunjukan gerakan yangpaling cepat letaknya tepat di
tengah-tengah, tetapi di sini kita lihat gejala yang sama seperti pada garis arus sungai yaitu pada
belokan garis arus tadi terletak pada belokan luar

2.2.Bentuklahan (Morfologi) Bentukan Asal Proses Glasial

a.      Bentang Alam Karena Proses Erosi

     Bentang alam karena prose erosi yang berasosiasi dengan alpine glaciations yaitu yang terbentuk
pada daerah pegunungan.

Glacier valley → berbentuk U karena proses glasial

                     → berbentuk V karena erosi sungai.

Lembah terbentuk karena sungai mengalami pelurusan oleh aliran air akibat hantaman massa es
yang tidak fleksibel. Bentang alam akibat erosi yang terbentuk pada alpine glaciation antara lain :  

   

1.      Hanging valley

Ketika gletser tidak terlihat lagi, anak sungai yang tersisa menyisakan hanging valley yang tinggi
diatas lembah utama. Meskipun proses glasial membentuk lembah menjadi lurus dan memperhalus
dinding lembah, es meyebabkan permukaan batuan dibawahnya terpotong menjadi beberapa
bagian, tergantung resistensinya terhadap erosi glasial.

2.      Truncated Spurs
merupakan bagian bawah tepi lembah yang terpotong triangular faced karena erosi glasial. Makin
tebal gletser makin besar erosi pada bagian bawah lantai lembah. Makin besar erosi maka
mengakibatkan pendalaman lembah dan anak sungainya sedikit.

3.      Cirques

Merupakan sisi bagian dalam yang dilingkari glacier valley, berisi gletser dari glacier valley yang
tumpah ke bawah. Terbenruk karena proses glasial, pelapukan dan erosi dinding lembah.

4.      Rock basin lake

Air meresap pada celah batuan, membeku dan memecah batuan sehingga lapisan batuan kehilangan
bagiannya, digantikan es dan ketika melelh kembali terbentuk rock basinlake.

5.      Bergschrund

Merupakan batuan yang telah pecah, berguling-guling dan jatuh ke valley glacier lalu jatuh ke
crevasse.

6.      Aretes

Merupakan sisi dinding lembah yang mengalami pemotongan dan pendalaman sehingga bagian
tepinya menjadi tajam, karena proses frost wedging.

7.      Horn

Merupakan puncak yang tajam karena cirques yang terpotong / ada bagian yang hilang karena erosi
ke arah hulu pada beberapa sisinya.

8.      Crevasses

merupakan celah yang lebar (terbuka). Bila celah tertutup (sempit) disebut closed crevasses.

Gambar morfologi (Morfologi) Bentukan Asal Proses Glasial Proeses erosi

Bentuklahan asal proses glasial terbentuk oleh kerja glasier sebagai salah satu agen geomorfik yang
membentuknya. Kerja glasier merupakan salah satu proses eksogen, sehingga dalam pembentukan
bentuklahan dan proses kerjanya terdiri dari erosi, transportasi dan deposisi. Glasier tersusun oleh
es, sejumlah kecil udara, air dan hancuran batu yang berat jenis glasier sendiri: 900 kg/m3. Panas
matahari dan bumi, mengelompokkan es glasial menjadi 2 yaitu cold ice atau temperatur es dibawah
titik cair dan warm ice: temperatur es mendekati titik cair. Keseimbangan massa es glasial:
Perbandingan antara perolehan dan kehilangan es glasial

Perolehan : Akumulasi es

Kehilangan :

 Ablasi (Terjadi karena pencairan es)

 Evaporasi (Perubahan es menjadi uap air)

 Sublimasi (Perubahan es menjadi uap air)

 Erosi angin

 Calving (Pecahnya block es menjadi air)

Akumlasi dan kehilangan es dilakukan perhitungan setiap tahun.

MEKANISME GERAKAN ES

Internal deformation: pergerakan karena tekanan

Basal sliding : Pergerakan pada warm ice

•      Gelinciran lapisan es diatas lapisan air yang tipis

•      Regelation creep : Pergerakan warm ice karena ketidakteraturan lapisan dasar

•      Enhanced basal creep : Karena peningkatan             tekanan pada bagian lapisan atas es

•      Bed deformation : berkaitan dengan tingginya tekanan air dalam pori-pori es

Gerakan glasier ke arah bawah: aliran glasial

Disebabkan oleh:

•      Bertambahnya akumulasi es

•      Ablasi

Kecepatan aliran bervariasi secara spasial dan temporal

BENTUKLAHAN GLASIAL

Proses kerja glasial:

     EROSI GLASIAL

Erosi oleh kerja gletsyer dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

•      luasan tutupan es


•      Jumlah debris pada bagian dasar glasier

•      karakteristik lapisan bedrock

•      waktu.

Mekanisme erosinya terdiri dari tiga proses yaitu

•      Abrasi: meliputi scrathing/penggoresan, grooving/pembuatan celah, dan gesekan bedrock oleh
debris yang terbawa gletsyer

•      Crushing & fracturing: yaitu penghancuran dan pemecahan material

•      Joint-block removal: yang berkaitan dengan proses geologi dan perubahan massa jenis air

Setelah erosi, pada tahap selanjutnya material debris hasil proses erosi akan tertranspaort melalui
glacier. Ukuran debris yang tertransport mulai dari fragmen batuan berukuran kecil hingga
boulder. Supraglasial : Material yang jatuh & bergerak diatas permukaan es. Umumnya banyak
terdapat pada lembah atau cirque glasier. Englacial : terbentuk karena supraglacial debris yang
tertimbun oleh akumulasi es. Englacial masih dapat tertransport

DEPOSISI GLASIAL

Deposisi glasial berdasarkan lokasinya terdiri dari beberapa macam antara lain:

•      Undermelt yaitu deposisi yang terjadi karena bagian bawah lapisan es yang mencair,

•      Basal lodgement,  termasuk deposisi subglasial, terjadi karena berkurangnya kecepatan glasial;

•      Basal flowage, termasuk deposisi subglasial, terjadi karena ada gaya tekanan dari lapisan
diatasnya;

•      Meltout, proses sedimentasi ketika permukaan es mencair.

 b.      Bentang Alam Karena Proses Pengendapan Gletser

1.      Moraines

Merupakan till yang terbawa jauh glacier dan tertinggal / mengendap setelah glacier menyusut.
Material-material lepas yang jatuh dari lereng yang terjal sepanjang valley glacierterakumulasi pada
sepanjang sisi es.

Lateral Moraines → Moraines yang tertimbun sepanjang sisi gletser


Medial Moraines → Gabungan anak-anak sungai yang dekat Lateral Moraines membawa gletser
turun sepanjang sisi till, dari atas tampak seperti multilane highway (lintasan-lintasan pada daerah
tinggi).

End Moraines → Tepi till yang tertimbun sepanjang sisi es, merupakan terminus yang tersisa yang
tetap selama beberapa tahun, mudah dilihat. Valley glacier membentuk end moraines yang
berbentuk seperti bulan sabit.

Bentuk-bentuk End Moraines :

• Terminal Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus bergerak maju jauh dari es.

• Recessional Moraines → End Moraines yang terbentuk karena terminus tidak mengalami
perubahan (tetap).

• Ground Moraines → Till yang tipis, seperti lapisan-lapisan karena batuan yang terseret aleh gletser
lalu mengendap.

2.      Till

Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yang terendapkan mengisi valley glacier,
berasal dari ice sheet membawa fragmen batuan yang terkikis (fragmennya lancip) karena
bertabrakan dan saling bergesek dengan batuan lain. Berukuran clay-boulder, unsorted.

3.      Drumlin

Merupakan ground moraines yang terbentuk kembali seperti alur-alur sungai lembah till, bentuknya
seperti sendok terbalik. Porosnya sejajar dengan arah gerakan es. Dihasilkan oleh ice sheet yang
tertransport jauh dan terbentuk kembali menjadi endapan till setelah melalui lereng yang dangkal.

4.      Erratic

Merupakan es yang berukuran boulder yang kemudian  tertransport oleh es yang berasal dari
lapisan batuan yang jauh letaknya.

5.      Outwash

Adalah dataran dengan slope rendah hasil pengendapan sungai pencairan es, terletak di depan
tubuh gletser

6.      Kame
Kame adalah Bukit-bukit kecil hasil pengendapan dari cairan es

2.3  .   Pertumbuhan bentuklahan (Morfologi) Glasial.

Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian
salju itu megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa
lembah menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu, kemudian lembah terisi
oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air laut,
sehingga pada saat pasang air akan masuk ke lembah. Untuk lebih jelasnya di jelaskan lewat gambar
sebagai berikut.

BENTUKLAHAN GLASIAL

Bentuklahan Glasial dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

Destruksional: ledok berundak (cirques), palung glasial, bukit mirip tanduk (horn), igir-igir yang kasar
dan tajam (aretes).

Konstruksional:  morena, drumlin, esker, kame, dan dead ice

CIRQUE

Merupakan bentukan destruksional berupa ledok berundak umumnya terletak pada bagian atas
lembah yang dalam.  Cirque dicirikan oleh sedikitnya massa es yang terdapat pada cekungan.
Adapun bentuk cekungan tersebut sangat dipengaruhi oleh batuan dasarnya.

MORENA
Merupakan bentuklahan hasil proses deposisi glasial yang tersusun oleh till, lapisan sedimen, atau
bed core. Seringkali termodifikasi oleh melt water. Morena dapat diklasifikasikan berdasar arah
aliran glasial yaitu:

•      morena yang paralel terhadap arah aliran es, dapat terletak pada bagian tepi atau disebut
morena lateral atau pada bagian tengah disebut morena medial

•      morena yang melintang terhadap arah aliran es, misalnya end moraines dan push moraines,

•      morena dengan arah tidak teratur

DEAD ICE

Merupakan bentuklahan glasial hasil proses ablasi yang meninggalkan kumpulan debris dengan
susunan tak teratur

DRUMLIN

Drumlin terbentuk oleh deposisi glasial, bentukan ini sering disebut juga sebagai morena subglasial
karena material yang terdeposisi terangkut melalui dasar glacier. Sumbu memanjang menunjukkan
arah pergerakan glasial. Drumlin dibatasi oleh melt water

MELTWATER

Meltwater adalah air dari pencairan gletsyer dapat mengalir pada permukaan glasial, subglasial atau
englasial. Kedalamannya berfluktuasi tergantung pada kondisi iklim. Melt water mengakibatkan
terjadinya proses basal sliding, erosi dan deposisi. Sedimen dalam aliran melt water bersifat
mengerosi (bank erosion) sehingga saluran meltwater(meltwater channel) semakin lebar dan dalam.
Sedimen yang tertransport meltwater dapat mengalami deposisi. Mekanisme pengendapannya
sama dengan pengendapan pada aliran sungai

ESKER

Esker adalah bentuklahan dengan morfologi berbukit yang memanjang berkelok, kadang terputus.
Tinggi berkisar 200 m, lebar 3 km, panjang 100 km.

KAME

Bentuklahan dengan morfologi berbukit dengan material hasil pengendapan pada lokasi tertentu,
misal didalam atau di sepanjang glasial

KETTLE LAKES

Kettle lakes  adalah melt water yang menempati cekungan diantara kame, sehingga bentuknya
menyerupai danau.
2.5 GLASIAL BUDGED.

1. Positive budget → bila dalam periode waktu tertentu, jumlah gletser > es yang meleleh/hilang.
2. Negative budget → bila terjadi penurunan volume gletser (menyusut).
Gletser dengan positive budget yang tertekan keluar dan ke bawah pada tepinya disebut advancing
budget, sedangkan gletser dengan negative budget yang makin kecil volumenya dan tepinya meleleh
disebut receding budget. Bila jumlah es yang yang bertambah sama dengan volume penyusutan es
maka nilai advancing budget seimbang dengan receding budget, hal ini disebut balance budget. 
Bagian atas glacier disebut zone of accumulation → tertutup oleh es abadi.
Bagian bawah glacier disebut zone of wastage → es hilang (mencair atau terevaporasi)
Batas antara kedua zona disebut firn limit yang pergerakannya tergantung apakah es terakumulasi
atau terbuang. Bila firn limit bergerak ke bawah dari tahun ke tahun, maka disebut positive budget,
bila firn limit bergerak ke atas, disebut negative budget. Bila firn limit berada di tempat yang tetap,
dinamakan balanced budged
Terminus merupakan tepi bawah gletser yang bergerak makin jauh ke bawah lembah ketika valley
glacier mengalami positive budget. Bila mengalami negative budget (gletser menyusut) maka
terminus bergerak ke bagian atas lembah.
Bila Ice sheet mangalami positive budget, maka terjadipenambahan volume dan terminus
mengalami kemajuan dan bila meluas sampai ke laut maka volume atau jumlah ice berg di laut
bebas meningkat. Penambahan dan pengurangan ice berg merupakan indikator perubahan musim.
Meningkatnya jumlah dan volume ice berg menandakan suhu makin dingin dan presipitasi makin
tinggi.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Bentuk lahan Glasial

Bentuk lahan Glasial adalah bentuk lahan yang dipengaruhi oleh adanya akumulasi es/salju atau
gletser disuatu wilayah dengan waktu yang lama.

Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana proses
glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser         .

2.2  .   Pertumbuhan bentuk lahan (Morfologi) Glasial.

Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian
salju itu megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa
lembah menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu, kemudian lembah terisi
oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air laut,
sehingga pada saat pasang air akan masuk ke lembah. Untuk lebih jelasnya di jelaskan lewat gambar
sebagai berikut.

Gambar 5.1

Faktor-Faktor Pendukung terjadinya lahan Glasial  adalah  sebagai berikut :

-  Tingginya tingkat presipitasi

-  Suhu lingkungan yang rendah

-  Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah besar

 - Tingkat peleburan yang rendah

Adapun sifat-sifat khas dari sebuah gerakan gletser pada lahan glacial  adalah sebagai berikut:

-   Pada tepi gerakan gletser lebih lambat daripada di tengah

-   Pada ujung lidah gletser itu lebih lambat daipada akarnya

-   Kita dapat menentukan bahwa gletser itu lambat laun menjadi pendek
-  Juga dapat ditemukan, bahwa garis yang menunjukan gerakan yangpaling cepat letaknya

tepat di tengah-tengah, tetapi di sini kita lihat gejala yang sama seperti pada garis arus sungai yaitu
pada belokan garis arus tadi terletak pada belokan luar

            Jika keempat faktor tersebut berjalan dengan baik maka pembentukan bentuk bentang alam
glasial akan berjalan cepat dan luas.

2.3  Tipe - tipe Gletser

a.       Valley Glacier

            Merupakan Glacier yang mengalir pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah

b.      Ice Sheet

            Merupakan masa es yang tidak mengalir pada valley glacier tetapi menutup daratan yang luas
biasanya > 50000 km/ segi

c.       Ice Cap

            Ice sheet yang lebih kecil terdapat pada daerah seperti valleyglacier dilaut arktik, canada,
rusia, dan dataran Siberia.

d.      Ice Berg

            Ice sheet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang dalam jumlah
yang besar Berdasarkan relief, tinggi permukaan dan curah hujan .

 Gletser dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

a.       Tipe Gletser AlpenGletser alpen

            merupakan geletser yang terbatas pada lembah-lembah dan berbentuk memanjang/melidah.


Tipe Alpen yaitu gletser yang didapatkan pada daerah dengan elevasi lebih dari 6000m di atasmuka
laut, dan di batasi oleh lembah-lembah yang curam.

b.      Tipe Gletser Kontinental Gletser

            Tipe kontinental terdapat di wilayah-wilayah kutub denganareal yang sangat luas (Greenland,
Antartika, Spitsberg, dll). Bukit escontinental memiliki permukaan seperti zirah dan agak meninggi
dibagian tengahnya. Gletser ini sangat tebal, dengan ketebalan mencapai 3000 m.

c.       Tipe Gletser Skandinavian

Tipe ini didapatkan di skandinavia. dasar tanah di sini mempunyai sejarah yang istimewa yaitu suatu
daratan yang hampir rata yang terangkat, terpotong-potong oleh fjord-fjord, permukaan bumi di sini
dengan demikian rupanya lain sekali dengan relief di pegununan alpen.Beda relief ini sendirinya
menyebabkan perbedaan tipe gletser

d.      Tipe Gletser Mustag


            Tipe ini banyak didapatkan di pegungan yang tinggi di asia Dikarakoum didapatkan lekukan-
lekukan firm yang kecil-kecil sekali bermuara dalam lidah gletser yang besar dan panjang. Barangkali
hal ini disebabkan oleh fase pengikisan yang lebih lanjut daripada pegunungan Alpen

e.       Tipe Gletser Piedmont Piedmont gletser,

            yaitu gletser yang didapatkan pada alur-alur Valley Glacier dan berakhir pada dataran rendah.
Pada tipe pletmonttersebut yang merupakan daerah pengumpulan gletsernya adalah seluruh
dataran es yang tertutup. Kemudian lidah Gletsernya terdapat pada lembah-lembah yang berada di
sela-sela pegunungan. Contoh dari tipe ini adalah Malaspina di Alaska.

f.       Ice Sheet/Ice Caps .

            Ice Sheet/Ice caps, yaitu gletser yang didapatkan pada daerah rendah dan luas.

Ice sheet menempati daerah yang sangat luas,sedangkan

Ice caps menempati wilayah yang sempit. Tipe ini merupakan selubung es yang luas sekali meliputi
sebagian besar dari daratan, sehingga relatifnya hampir tidak ada yang terlihat. Terutama di
Greenland kita dapatkan contoh yang baik dari tipe ini.

Bentuk Lahan Glasial

Bab III

PENUTUP

Permukaan bumi itu tidak tetap, selalu mengalami perubahan bentuk dari waktu ke waktu, dimana
perubahan tersebut merupakan akibat dari suatu proses yang dinamakan proses Geomorfologi. Dan
pada

makalah ini yang kami bahas adalah tentang bentang alam glasial.

 Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana proses
glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser           .
Menurut flint (1957) gletser adalah massa es dan tubuh es yang terbentuk karena rekristalisasi dari
salju dan lelehan air yang secara keseluruhan atau sebagian teletak dalam suatu lahan dan
memberikan kenampakan

tersendiri, yaitu suatu bentukan gerakan. Beberapa hal yang penting dalam gletser diantaranya
adalah:

·         Keadaan daerah

·         Proses

·         Dan endapan yang terbentuk di tepi perbatasan gletser (moraine)

Morfologi yang bisa di jumpai pada bentang alam karena proses glasial diantaranya, bisa kita
bedakan dari prosesnya, apakah merusak atau membangun dalam artian merusak itu yaitu bentang
alam karena proses erosi, sedangkan bentang alam yang membangun yaitu hasil dari proses erosi
yaitu berupa bentang alam proses pengendapan. Morfologinya diantaranya:

a.      Bentang alam proses erosi

1.      Hanging valley

2.     Truncated Spurs

3.     Cirques

4.      Rock basin lake

5.       Bergschrund

6.     Aretes

7.      Horn

8.      Crevasses

b.      Bentang alam proses pengendapan

1.     Moraines

2.      Till

3.     Drumlin

4.     Erratic
Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian
salju itu megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa
lembah menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu, kemudian lembah terisi
oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air laut,
sehingga pada saat pasang air akan masuk ke lembah

Daftar Pustaka

Staff asisten Geomorfologi dan Geologi foto.2009. buku panduan praktikum Geomorfologi dan
Geologi foto. UNDIP. Semarang.

Soeroto, R, Bambang, dkk. 1994. Diktat Kuliah Geomorfologi. UPN “VETERAN”. Yogyakarta.

Dibyosaputro, Suprapto. 1997. Catatan Kuliah Geomorfologi Dasar. UGM .Yogyakarta.

Bentuk lahan Glasial

Bentuk lahan Glasial adalah bentuk lahan yang dipengaruhi oleh adanya akumulasi es/salju atau
gletser disuatu wilayah dengan waktu yang lama.

Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana proses
glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser         .
2.2  .   Pertumbuhan bentuk lahan (Morfologi) Glasial.

Pertumbuhan bentuk lahan pada tahap awal di yakini yaitu lembah tertutup oleh salju, kemudian
salju itu megalami pencairan, dimana setelah mencair, lembah kembali menjadi dalam, beberapa
lembah menggantung masuk lembah utama, horn, dan cirque. Setelah itu, kemudian lembah terisi
oleh alluvium. Kemudian setelah fase tersebut lembah menjadi lebih rendah dari muka air laut,
sehingga pada saat pasang air akan masuk ke lembah. Untuk lebih jelasnya deijelaskan lewat gambar
sebagai berikut.

Gambar 5.1
Faktor-Faktor Pendukung terjadinya lahan Glasial  adalah  sbb:

-  Tingginya tingkat presipitasi

-  Suhu lingkungan yang rendah

-  Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah besar

 - Tingkat peleburan yang rendah

Adapun sifat-sifat khas dari sebuah gerakan gletser pada lahan glacial  adalah sebagai berikut:

-   Pada tepi gerakan gletser lebih lambat daripada di tengah

-   Pada ujung lidah gletser itu lebih lambat daipada akarnya

-   Kita dapat menentukan bahwa gletser itu lambat laun menjadi pendek

 -  Juga dapat ditemukan, bahwa garis yang menunjukan gerakan yangpaling cepat letaknya tepat di
tengah-tengah, tetapi di sini kita lihat gejala yang sama seperti pada garis arus sungai yaitu pada
belokan garis arus tadi terletak pada belokan luar

2.3  Tipe - tipe Gletser

a. Valley Glacier

Merupakan Glacier yang mengalir pada suatu lembah dan dapat mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah

b. Ice Sheet

Merupakan masa es yang tidak mengalir pada valley glacier tetapi menutup daratan yang luas
biasanya > 50000 km/ segi

c. Ice Cap

Ice sheet yang lebih kecil terdapat pada daerah seperti valleyglacier dilaut arktik, canada, rusia, dan
dataran Siberia.

d. Ice Berg
Ice sheet yang bergerak kebawah karena pengaruh gravitasi dan akhirnya hilang dalam jumlah yang
besar Berdasarkan relief, tinggi permukaan dan curah hujan .

 gletser dapat diklasifikasikan sebagai berikut ;

a. Tipe Gletser AlpenGletser alpen

merupakan geletser yang terbatas pada lembah-lembah dan berbentuk memanjang/melidah. Tipe
Alpen yaitu gletser yang didapatkan pada daerah dengan elevasi lebih dari 6000m di atasmuka laut,
dan di batasi oleh lembah-lembah yang curam.

b. Tipe Gletser KontinentalGletser

 Tipe kontinental terdapat di wilayah-wilayah kutub denganareal yang sangat luas (Greenland,
Antartika, Spitsberg, dll). Bukit escontinental memiliki permukaan seperti zirah dan agak meninggi
dibagian tengahnya. Gletser ini sangat tebal, dengan ketebalan mencapai 3000 m.

c. Tipe Gletser Skandinavian

Tipe ini didapatkan di skandinavia. dasar tanah di sini mempunyai sejarah yang istimewa yaitu suatu
daratan yang hampir rata yang terangkat, terpotong-potong oleh fjord-fjord, permukaan bumi di sini
dengan demikian rupanya lain sekali dengan relief di pegununan alpen.Beda relief ini sendirinya
menyebabkan perbedaan tipe gletser

d.Tipe Gletser Mustag

Tipe ini banyak didapatkan di pegungan yang tinggi di asia Dikarakoum didapatkan lekukan-lekukan
firm yang kecil-kecil sekali bermuara dalam lidah gletser yang besar dan panjang. Barangkali hal ini
disebabkan oleh fase pengikisan yang lebih lanjut daripada pegunungan Alpen

e. Tipe Gletser PiedmontPiedmont gletser,

yaitu gletser yang didapatkan pada alur-alur Valley Glacier dan berakhir pada dataran rendah. Pada
tipe pletmonttersebut yang merupakan daerah pengumpulan gletsernya adalah seluruh dataran es
yang tertutup. Kemudian lidah Gletsernya terdapat pada lembah-lembah yang berada di sela-sela
pegunungan. Contoh daritipe ini adalah Malaspina di Alaska.

f. Ice Sheet/Ice Caps .

Ice Sheet/Ice caps, yaitu gletser yang didapatkan pada daerah rendah dan luas.

Ice sheet menempati daerah yang sangat luas,sedangkan

Ice caps menempati wilayah yang sempit. Tipe ini merupakan selubung es yang luas sekali meliputi
sebagian besar dari daratan, sehingga relatifnya hampir tidak ada yang terlihat. Terutama di
Greenland kita dapatkan contoh yang baik dari tipe ini.

2.4  Bentuk Lahan Akibat Pengendapan Gletser

a. Till

Merupakan batuan yang hancur dari dinding lembah yangterendapkan mengisi glacer, berasal dari
ice sheet membawa fragmenbatuan yang terkikis
b.  Erratic

Merupakan es berukuran boulder yang tertransport oleh esyang berasal dari lapisan batuan yang
jauh letaknya.

c. Moraine

Merupakan till yang terbawa jauh glacier dantertinggal/mengendap setelah glacier menyusut.

d. Drumline

Endapan yang mempunyai bentuk topografi yang kecil danmerupakan oval hill. Drumline tersusun
terutama dari till tetapi kadang-kadang terdiri dari massa yang berbentuk lensa yang terdiri dari krikil
dan pasir. Sumbu memanjang drumline biasanya sejajar dengan arah gerakan es dan kebanyakan
berada dalam bentuk yang bergerombol dan disebut dengan double, triple, multipled rumlins.

e. Outwash

Adalah dataran dengan slope rendah hasil pengendapan sungai pencairan es, terletak di depan
tubuh gletser.

f. Kame adalah Bukit-bukit kecil hasil pengendapan dari cairan es.

Keberadaan gletser  pada sbuah lahan dipengaruhi oleh beberapa faktor agar tetap terjaga dan
dapat bertahan, faktor-faktor tersebut yaitu :

1. Tingginya tingkat presipitasi

2. Suhu lingkungan yang sangat rendah

3. Pada musim dingin es terakumulasi dalam jumlah yang besar

4. Pada musim panas tingkat peleburannya rendah.

Jika keempat faktor tersebut berjalan dengan baik maka pembentukan bentuk bentang alam glasial
akan berjalan cepat dan luas.
BAB lll

PENUTUP

1  Kesimpulan

penyeimbang bentuk lahan glasial/glister merupakan lahan yang penting karena fungsinya salah satu
suhu bumi. Permukaan bumi itu tidak tetap, selalu mengalami perubahan bentuk dari waktu ke
waktu, dimana perubahan tersebut merupakan akibat dari suatu proses yang dinamakan proses
Geomorfologi.

 Dan pada makalah ini yang kami bahas adalah tentang bentang alam glasial.

Bentang alam glasial adalah bentang alam yang berhubungan dengan proses glasial, dimana proses
glasial itu tenaga yang berpengaruhnya adalah Gletser

Anda mungkin juga menyukai