Anda di halaman 1dari 21

DINAMIKA REALM AMERIKA TENGAH

(Kajian Aspek Fisik dan Sosial Melalui Pendekatan


Keruangan dan Kewilayahan)

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Geografi Regional Lanjut
Yang dibina oleh Ibu Prof. Dr. Suarmi, M.Pd.

Oleh :

Bakti Adisyah

140721807891

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

Oktober 2014

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Geografi regional dianggap sebagai studi tentang variasi penyebaran gejala dalam
ruang pada suatu wilayah tertentu baik secara lokal, negara maupun wilayah yang luas
seperti benua. Geografi Regional mempelajari hubungan yang bertautan antara aspek-
aspek fisik dengan aspek manusia dan kaitan keruangan di suatu wilayah/region tertentu.
Dalam konsep wilayah/region kita juga mengenal istilah realm geografik. Realm geografik
adalah satuan keruangan yang paling luas dan digunakan sebagai alat untuk membagi
bumi ini. Realm geografik ini dibagi lagi menjadi satuan keruangan yang lebih sempit
yaitu region geografik, region geografik dibagi lagi menjadi negara, negara terdiri propinsi
dan seterusnya sampai pada ukuran keruangan terkecil yakni locality.
Salah satu realm di dunia adalah realm Amerika Tengah. Banyak pihak mugkin
kurang familiar dengan realm Amerika Tengah. Kebanyakan dari kita hanya mengetahui
bahwa benua Amerika dibagi atas dua kawasan yaitu Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Amerika Tengah adalah kawasan yang terletak di antara Kawasan atau Benua Amerika
Utara dan Amerika Selatan. Wilayah kawasan ini mencakup wilayah sebelah selatan Teluk
Meksiko hingga perbatasan Negara Panama dan Kolombia. Kawasan ini terdiri dari
beberapa Negara yaitu: Belize, El Salvador, Guatemala, Honduras, Kosta Rika, Nikaragua,
dan Panama.

Gambar 1.1: Peta Realm Amerika Tengah


Amerika Tengah menempati wilayah seluas 540.000 km² yang diapit oleh Samudra
Pasifik dan Laut Karibia di sisi barat dan timur. Menurut pengertian geografis, Amerika
Tengah juga dapat digolongkan sebagai sebuah tanah genting besar, meliputi beberapa
2
negara bagian Meksiko yang terletak di sebelah timur Tanah Genting Tehuantepec.
Karakteristik geografis dari kawasan Amerika Tengah ini adalah pegunungan terjal
memanjang yang melintasi Guatemala hingga Panama. Adanya beberapa gunung berapi di
kawasan Amerika Tengah ini menyebabkan tanah subur di beberapa negara di kawasan
Amerika Tengah.
Kawasan Amerika Tengah ini memang kurang terkenal dibandingkan dengan negara
– negara di Amerika Utara seperti Amerika Serikat dan Kanada ataupun negara – negara
Argentina dan Brazil di kawasan Amerika Selatan. Meskipun kawasan Amerika Tengah
ini hanya didominasi oleh beberapa negara berkembang yang wilayahnya juga tidak
terlalu luas. Seperti halnya kawasan–kawasan lainya, kawasan Amerika Tengah juga
memiliki sebuah bentuk kebijakan politik luar negeri, hubungan bilateral, trilateral
maupun multilateral antar negara- negara dalam kawasan tersebut dalam berbagai bidang.
Namun di sisi lain juga sering terjadi konflik antarnegara di kawasan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi konflik antar negara – negara di kawasan Amerika Tengah
berkaitan dengan kondisi sosial, ekonomi dan politik?
2. Bagaimana kondisi geografis mempengaruhi konflik perbatasan di Amerika Tengah?
3. Bagaimana kondisi geografis mempengaruhi kebijakan politik luar negeri di Amerika
Tengah?
4. Bagaimana gambaran organisasi regional di kawasan Amerika Tengah ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui kondisi konflik antar negara–negara di kawasan Amerika Tengah
berkaitan dengan kondisi sosial, ekonomi dan politik.
2. Untuk mengetahui kondisi geografis mempengaruhi konflik perbatasan di Amerika
Tengah.
3. Untuk mengetahui kondisi geografis mempengaruhi kebijakan politik luar negeri di
Amerika Tengah.
4. Untuk mengetahui seperti apa organisasi regional di kawasan Amerika Tengah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kondisi konflik antarnegara di kawasan Amerika Tengah berkaitan dengan


kondisi sosial, ekonomi dan politik
Sengketa perbatasan wilayah antara negara El Salvador dan Honduras
Dunia menyebutnya Perang Sepak bola atau juga dikenal dengan nama Perang 100
Jam. Perang ini melibatkan dua negara, El Salvador dan Honduras, 1969 silam. Pemicu
terjadinya perang didasari problem ekonomi mengenai isu migrasi warga El Salvador
menuju Honduras. Kerusuhan antar kedua negara ini secara tidak langsung
mengintervensi ranah sepakbola yang kala itu bertepatan dengan bergulirnya kualifikasi
putaran kedua Piala Dunia 1970.
14 Juli 1969 akan selalu menjadi kenangan buruk di dunia sepak bola ketika
anggota militer El Salvador meluncurkan serangan pada Honduras. Organisasi di Amerika
Serikat menegosiasikan kedua pihak untuk gencatan senjata pada 18 Juli, namun
kesepakatan ini baru berlaku dua hari kemudian. Pada awal Agustus akhirnya tentara El
Salvador menarik diri dari perang. Kedua negera menandatangani perjanjian damai pada
30 Oktober 1980 dan menyepakati untuk merampungkan sengketa terkait perbatasan teluk
Fonseca dan lima bagian batas negara melalui Mahkamah Internasional.
Pada 1992, Mahkamah memberikan sebagian besar wilayah yang disengketakan ke
Honduras, dan pada 1998, Honduras dan El Salvador menandatangani perjanjian
perbatasan negara untuk memenuhi ketentuan surat keputusan dari ICJ. Sejatinya awal
tahun 2006 demarkasi belum selesai, namun kedua negara telah menjalin hubungan
diplomatik dan perdagangan seperti sedianya.

Kriminalitas dan Pembangunan Negara-negara Amerika Tengah


Kejahatan merupakan masalah penting bagi pembangunan di Amerika Tengah. Di
negara-negara seperti El Salvador, Guatemala dan Honduras, di beberapa negara lainnya
misalnya Costa Rica, Nicaragua dan Panama tingkat kejahatan dan kekerasan sedikit.
Tetapi belakangan ini mengalami peningkatan yang berarti sehingga negara-negara ini
cemas terhadap situasi ini. Kejahatan ini tidak hanya meninggalkan trauma dan
penderitaan bagi para korban, tetapi juga kejahatan ini mempengaruhi perkembangan dan
biaya ekonomi nasional. Hal ini semakin diperparah oleh lemahnya penegakan hukum dari
institusi pengadilan sebagai faktor penting untuk menahan ekspansi kejahatan.

4
a. Peredaran narkoba dan kriminalitas anak muda
Peredaran narkoba di satu pihak adalah faktor utama pembunuhan di Amerika
Tengah tetapi juga pada saat yang sama menjadi faktor dasar terjadinya kekerasan di
daerah ini. Misalnya, daerah-daerah yang dikenal sebagai “hot spots” narkoba memiliki
indeks kejahatan jauh lebih besar, di atas daerah-daerah lain yang bukan zona “hot spots”
narkoba. Sudah menjadi jelas bahwa penurunan atau pencegahan peredaran narkoba
adalah kunci strategis regional untuk melawan kejahatan.
Saat ini kejahatan anak muda dan geng-geng anak muda menjadi hal yang
mencemaskan di Amerika Tengah. Lelaki yang berumur antara 15-34 tahun merupakan
usia dari sebagian besar korban pembunuhan dan juga menjadi bagian dari geng anak
muda. Ada lebih dari 900 geng anak muda yang beroperasi di Amerika Tengah sekarang
ini, dengan anggota kurang lebih sebanyak 70.000 orang. Sudah dapat dipastikan bahwa
geng-geng anak muda ini merupakan faktor yang menyebabkan tingkat kejahatan di El
Salvador, Guatemala dan Honduras meningkat, namun ada indikasi yang menyatakan
bahwa mereka hanya menyebabkan sedikit kejahatan di masyarakat. Ada sangat sedikit
informasi yang bisa dipercayai tentang hubungan antara geng-geng anak muda dengan
perdagangan narkoba. Untuk mengatasi masalah kejahatan anak muda dan geng-geng
anak muda, para politikus harus secepatnya membuat program pembangunan dan
memberikan pendidikan anak-anak, mengintervensi jumlah kekerasan terhadap anak-anak
di sekolah-sekolah menengah, membuka sekolah malam dan akhir pekan sehingga anak-
anak muda menggunakan waktu mereka secara konstruktif.
b. Penjualan senjata api yang bebas.
Perang sipil yang panjang dan meningkatnya impor senjata api dalam beberapa
tahun belakangan ini ke dalam wilayah ini, telah membuat Amerika Tengah menjadi
daerah senjata. Studi-studi yang dilakukan menunjukkan bahwa kira-kira 4.5 juta senjata
api ringan ditemukan di daerah ini tahun 2007 dan sebagian besarnya adalah senjata ilegal.
Dan sebagian besar dari senjata-senjata ini digunakan dalam kegiatan kejahatan. Sebuah
studi yang dilakukan oleh “Small Arms Survey”, dikatakan bahwa senjata-senjata api yang
berada di sana menjadi bagian dari insiden kejahatan seperti yang terjadi di Guatemala.
Demikian juga di El Salvador.
c. Lemahnya penegakan keadilan dari pihak institusi pengadilan
Lemahnya penegakan keadilan dari pihak institusi pengadilan menyebabkan
kekerasan semakin merebak. Kelemahan institusi pengadilan dalam menyelesaikan
masalah kejahatan menjadi masalah yang penting di Amerika Tengah. Misalnya tahun

5
2006 Honduras melaporkan 63.537 kejahatan, di mana 49.198 kejahatan diinvestigasi dan
hanya 1.015 kejahatan yang berhasil mendapat keputusan hukum. Namun demikian harus
diakui bahwa banyak kejahatan yang tidak dilaporkan ke Badan Pengadilan karena
lemahnya keyakinan masyarakat atas keadilan yang bisa diberikan oleh insitutusi-institusi
ini.
Sudah jelas bahwa tidak tersedia cara cepat dan mudah untuk mengatasi masalah
kejahatan dan kekerasan di Amerika Tengah. Banyak politikus dan ahli dalam bidang
keamanan menyatakan bahwa perjuangan melawan kejahatan adalah perjuangan yang
panjang. Seperti yang dialami oleh Colombia dan juga belakangan ini di Mexico,
pemerintah harus membayar begitu mahal perjuangan untuk melawan kejahatan terutama
kejahatan narkoba. Perjuangan melawan kejahatan harus menjadi prioritas dalam agenda
pembangunan dari semua negara di Amerika Tengah.
Strategi-strategi untuk mengatasi kejahatan akan berhasil dalam berbagai bidang
kalau ada pencegahan dini dalam semua level, perubahan sistem kerja badan pengadilan
terutama di daerah-daerah kantong narkoba dan peraturan kepemilikan senjata api yang
lebih tegas dan jelas. Juga masyarakat harus diajak untuk mengerti resiko-resiko apabila
mereka turut ambil bagian dalam kejahatan tersebut dan menjelaskan dengan penuh hati-
hati akan masa depan anak-anak bila mereka terlibat dalam kejahatan seperti itu.
Karena itu, desain perencanaan nasional untuk menurunkan kejahatan dan
membangun komisi nasional melawan kejahatan adalah beberapa cara untuk
mengorganisir berbagai aksi dari pemerintah, memfasilitasi kerjasama antar sektor dan
memberikan prioritas penting terhadap sumber kehidupan masyarakat. Demikian juga
perencanaan nasional harus mengikutsertakan organisasi masyarakat sipil, yang memiliki
pengalaman yang lebih banyak dalam mencegah kejahatan dan rehabilitasi terhadap para
penjahat. Strategi pencegahan juga harus difungsikan. Kegiatan pencegahan harus
difokuskan ke anak-anak dan keluarga-keluarga, seperti program pengembangan anak-
anak kecil, pengembangan kemampuan orang tua, pencegahan kejahatan lewat pelajaran
di sekolah-sekolah. Semua program pencegahan ini harus saling bahu membahu, bekerja
sama dalam jangka waktu yang lama.
Selain itu Badan Pengadilan harus mereformasi diri dalam menjalankan fungsinya
untuk menegakkan hukum dan keadilan. Perubahan tidak hanya dalam bidang metode
kerja mereka tetapi juga dalam hal transparansi terhadap publik. Badan pengadilan harus
memperbaiki kualitas dan pelayanan terhadap masyarakat dengan: memperbaiki efektifitas
dan efisiensi, dan pada saat yang sama menghormati proses legal dan hak-hak asasi

6
manusia; menolak semua bentuk korupsi dalam pengadilan; meningkatkan kerjasama
antara mereka yang terlibat dalam Badan Pengadilan; memperbaiki akses terhadap
keadilan, khususnya masyarakat miskin dan mereka yang tersingkirkan atas hak-hak
mereka.
Semua masalah kejahatan menempatkan negara-negara di Amerika Tengah dalam
situasi sulit. Kejahatan narkoba telah sampai pada ekstrim yang berbahaya dan juga
membahayakan institusi pengadilan dan pemerintahan. Kerja keras pemerintah dan
masyarakat sipil untuk mengatasi kejahatan ini sangat dibutuhkan demi keamanan di
Amerika Tengah.
Keberadaan senjata kimia Amerika Serikat di Panama
Pada tahun 2001 lalu tim pengawas dari Organization for the Prohibition of
Chemical Weapons (OPCW) berkunjung ke Panama, dan secara resmi menyatakan adanya
senjata kimia dan komponen-komponen mematikan lainnya sebagai peninggalan tentara
Amerika Serikat di Panama. Menyusul perjanjian AS-Panama antara Presiden Omar
Torrijos dan Presiden Jimmy Carter pada 1977 yang mengharuskan negara Paman Sam
tersebut mengevakuasi diri dari Panama (The Canal Treaties). Namun pada kenyataanya
hingga 2014 ini Amerika Serikat belum menarik senjata kimianya yang berada di kawasan
Pulau San Jose Panama. Tentu saja ini sebuah fakta yang cukup menarik mengingat
selama ini Amerika Serikatlah yang justru seringkali menuduh negara-negara lain seperti
Irak, Iran, Libya dan terakhir Suriah, sebagai negara-negara pengguna senjata kimia
(Chemical Weapons). Kenyataan bahwa Amerika hingga kini menyangkal adanya
peninggalan senjata kimia di Panama, maka Washington sampai hari ini masih menolak
menaati The Chemical Weapons Convention yang menegaskan: Bahwa semua negara yang
memproduksi, memasok, menyimpan, menggunakan ataupun memperdagangkannya,
untuk memusnahkan semua jenis senjata kimia di negara senjata tersebut berada.
Selain itu juga mengancam prospek bisnis pariwisata di Panama sendiri. Dan
Amerika Serikat, meski memandang adanya bahaya ini bagi Panama, ternyata sampai
detik ini masih menolak untuk memusnahkan atau memindahkan senjata-senjata kimia
peninggalannya tersebut dari Panama.

2.2 Kondisi geografis mempengaruhi konflik perbatasan di Amerika Tengah


San Juan River merupakan sungai yang mengalir dari Danau Nikaragua sampai ke
Laut Karibia. Sebagian besar wilayah sungai merupakan perbatasan antara Kosta Rika
dengan Nikaragua. Sebelum adanya Terusan Panama, Sungai San Juan sering digunakan
untuk jalur transportasi. Banyak penduduk Afrika yang menggunakan sungai ini untuk
7
berlayar dari Atlantik hingga Samudera Pasifik. Pada masa California Gold Rush banyak
orang dari seluruh dunia menggunakan jalur sungai ini menuju California untuk mencari
tambang emas. Sungai San Juan tidak hanya sebagai jalur lalu lintas kapal-kapal komersial
tetapi sungai ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang berlimpah dan banyak
memiliki berbagai jenis kehidupan laut.
Namun, Sungai San Juan menjadi sengketa utama antara Kosta Rika dengan
Nikaragua karena sengketa ini sudah terjadi lebih dari satu abad. Sehingga menimbulkan
perselisihan hubungan diplomatik diantara kedua negara. Konflik ini menjadi konflik yang
berat bagi wilayah Amerika tengah karena telah menimbulkan ambiguitas hak navigasi
dengan kontroversi politik di ibukota kedua negara.
Konflik antara Kosta Rika dengan Nikaragua disebabkan karena adanya
perselisihan mengenai perbatasan oleh kedua negara karena kedua negara mengakui
adanya kedaulatan untuk Sungai San Juan. Terdapat beberapa latar belakang utama yang
memicu timbulnya konflik. Pertama, Banyak yang mengenal wilayah Amerika Tengah
sejak kemerdekaanya dari Spanyol sebagai daerah yang sering terjadi konflik. Kedua,
Adanya imigrasi ilegal dari Nikaragua secara besar-besaran yang terjadi ke wilayah Kosta
Rika, sehingga mempertajam hubungan diplomatik kedua negara. Ketiga, Kosta Rika
menginginkan akses bebas untuk melalui jalur Sungai San Juan namun tidak dapat
mencapai kesepakatan akhir karena adanya permusuhan politik yang terjadi di ibukota
kedua negara. Ketiga hal tersebut dapat menjadi salah satu kontribusi pemicu konflik dan
menimbulkan ketegangan konflik terus memanas antara kedua negara. Sehingga,
menyebabkan Sungai San Juan menjadi sengketa yang tidak terselesaikan.
Walaupun negara-negara di wilayah Amerika Tengah memiliki kesamaan regional,
namun sejak era-pasca colonial mengakibatkan banyaknya timbul permasalahan teritorial,
khusunya sengketa perbatasan antarnegara di wilayah Amerika Tengah. Seperti halnya
sengketa teritorial yang terjadi antara Guatemela dan Honduras meliputi Sungai Motagua
dan Pegunungan Merendon, El Salvador dan Honduras juga mengalami sengketa
perbatasan yang meliputi demarkasi sepanjang timur laut dan tenggara pada masing-
masing negara bagian, Honduras dan Nikaragua yang memiliki sengketa teritorial yang
meliputi batas-batas dari Sungai Teotecacinte ke Samudera Atlantik, kemudian sengketa
perbatasan yang terjadi pada Kosta Rika dengan Nikaragua mengenai Sungai San Juan.
a. Munculnya Daerah Sengketa Sungai San Juan.
Sengketa yang terjadi diantara Kosta Rika dengan Nikaragua terjadi sejak
kemerdekaannya dari Spanyol pada tahun 1821 dan terus berlanjut hingga ke awal abad

8
20. Dalam tahap awal pembentukan Uni Amerika Tengah, Kosta Rica telah mendapatkan
wilayah Nicoya dan Guanacaste yang sebelumnya wilayah ini dimiliki oleh Nikaragua.
Namun peralihan daerah tersebut tidak mencapai kesepakatan karena adanya isu-isu
penting yang harus dipertimbangkan, seperti : jarak wilayah yang besar, sulitnya
komunikasi, dan ada beberapa tekanan yang menyebabkan keadaan pada saat itu menjadi
kritis. Sehingga, Pemerintahan Pusat Amerika mengambil keputusan agar permasalahan
peralihan wilayah tersebut ditutup sementara waktu. Namun, pada akhirnya Nikaragua
tetap kehilangan sebagian tanah mereka kepada Kosta Rika. Daerah Guanacaste dan
Nicoya telah menjadi bagian permanen dari Kosta Rika. Oleh karena itu, Nikaragua
terpaksa harus kehilangan 13.000 km2 wilayahnya.
b. Perjanjian Canas-Jeres Sebagai Langkah Penyelesaian, namun Sengketa tak Kunjung
Usai.
Pada 1858, Kosta Rika dan Nikaragua menandatangani Perjanjian Canas-Jeres
yang mengatur batas alam antara kedua negara. Sementara Nikaragua memperoleh
kedaulatan atas San Juan River dengan perjanjian bahwa Kosta Rika diberikan hak
navigasi. Menurut perjanjian, Hak navigasi yang dimaksud yaitu Nikaragua tidak akan
mampu mewujudkan proyek kanal lintas-samudera tanpa konsultasi Kosta Rika.
Perjanjian ini diprediksikan akan membuat ketegangan dalam sengketa perbatasan antara
kedua negara terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.
c. Adanya Proyek Kanal Lintas-Samudra.
Selama abad ke-19 negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris sedang
meneliti kemungkinan rute untuk kanal yang akan memotong melalui Amerika Tengah.
Rute yang paling cocok adalah San Juan River. Oleh karen itu, pada tahun 1913 Nikaragua
menandatangani kesepakatan dan kerja sama dengan Amerika Serikat untuk memulai
proyek trans-kanal laut. Kanal tersebut akan diberikan akses oleh Nikaragua untuk transit
lebih murah. Hal tersebut menyebabkan perselisihan yang terjadi antara Nikaragua dan
Kosta Rika kembali berlanjut. Kosta Rika sangat mengutuk keputusan yang dilakukan
oleh Nikaragua dikarenakan proyek kanal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
wilayah pantainya, serta dalam proyek ini hak-hak yang dimiliki Kosta Rika diabaikan
karena Kosta Rika memiliki hak navigasi. Nikaragua telah mengklain kedaulatan individu
atas keseluruhan Sungai San Juan, padahal Kosta Rika memiliki hak kedaulatan yang
sama terhadap keseluruhan sungai tersebut. Dalam Perjanjian Canas-Jerez telah
menyajikan penyelesain sengketa antara Nikaragua dengan Kosta Rika. Perselisihan

9
semakin memanas karena pada tahun 1998, Nikaragua mencegah patroli penjaga sipil
bersenjata dari Costa Rica di sepanjang sungai.
d. Imigran Ilegal Nikaragua ke Costa Rica
Isu berikutnya yang makin memperburuk hubungan Kosta Rika dengan Nikaragua
yaitu mengenai imigran illegal melalui Jalur Sungai San Juan dari Nikaragua ke Kosta
Rika. Ada banyak faktor-faktor yang menyebabkan banyaknya warga sipil Nikaragua
merupakan imigran illegal ke Kosta Rika. Pertama, Sejak tahun 1980-an terjadi perang
saudara yang dilakukan oleh warga sipil di Nikaragua. Oleh karena itu, demi keamanan
dan keselamatannya dari perang tersebut, warga-warga sipil di Nikaragua mencoba
melarikan diri melalui Sungai San Juan ke Kosta Rika dengan status imigran illegal.
Kedua, Terdapat lebih banyak kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan di Kosta Rika
dibandingkan Nikaragua karena Kosta Rika merupakan negara yang lebih maju secara
perekonomian maupun gaya hidup di Kosta Rika dibandingkan Nikaragua. Sehingga,
Kosta Rika dianggap surga bagi imigran-imigran illegal dari Nikaragua. Tidak hanya itu,
Kosta Rika mendirikan tempat penampungan bagi pengungsi-pengungsi dari Nikaragua.
Dalam hal ini, Kosta Rika diistilahkan sebagai “Switzerland of Central Amerika” oleh
Lerardo Morning Times karena kekayaan yang dimiliki negara tersebut. Dan selanjutnya
menghasilkan perselisihan antara kedua negara. Ketiga, perbatasan antara kedua negara
yang berbeda tipis dan ditambah apabila merupakan daerah terpencil yang jauh dari
pengawasan dan pengamanan dari pemerintah karena daerah tersebut sulit dijangkau,
khususnya pada daerah perbatasan utara. Sehingga, merupakan kontribusi akses yang
mudah untuk imigran Nikaragua. Berdasarkan dengan data yang telah didapat : “In 2000,
40% of the Nicaraguan immigrants were between 15-29 years of age”; “Illegal entry was
simple because Costa Rica lacked the Catatan Illegal resources to effectively control that
frontier”.
e. Larangan Penempatan Patroli Keamanan Costa Rika di Sepanjang Sungai San Juan
Terdapat isu lainnya yang berhubungan dengan ketiga faktor yang berhubungan
dengan permasalahan imigran illegal Nikaragua, sehingga makin membuat perselisihan
semakin meruncing, yaitu pada masa tahun 1980-an Perang Saudara yang terjadi di
Nikaragua membuat warga sipil Kosta Rika di sepanjang Sungai San Juan menjadi
khawatir mengenai keamanan daerah tersebut. Sehingga, pemerintah Kosta Rika
menempatkan petugas-petugas keamanan bersenjata di sepanjang sungai. Nikaragua
menganggap hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran kedaulatan serta Managua
mengklaim tindakan Kosta Rika tersebut bahwa Kosta Rika hanya memiliki hak navigasi

10
di Sepanjang Sungai dan tidak memiliki hak untuk menempatkan petugas keamanannya
disana.
Dengan adanya larangan dari Nikaragua terhadap Kosta Rika untuk memiliki
patroli bersenjata di sepanjang sungai pada tahun 1998, masalah persengketaan antara
kedua negara memasuki fase yang lebih sengit. Kosta Rika mengancam akan membawa
sengketa tersebut kepada Mahkamah Internasional. Serta adanya permukiman yang
tumbuh di sepanjang sungai akan membuat solusi menjadi lebih rumit. Hal tersebut
dikarenakan permasalah keamanan seperti perdagangan narkoba dan senjata, serta imigrasi
ilegal tentunya memperburuk sengketa perbatasan yang terjadi di kedua negara tersebut.
Dendam dari permasalahan masa lalu hanya akan memberikan kontribusi lebih lanjut
untuk membuat solusi yang lebih sulit.
f. Interpretasi Hak Navigasi yang Dimiliki Costa Rica.
Perselisihan di kedua negara semakin rumit dan tak kunjung usai dikarenakan
adanya interpretasi hak navigasi Kosta Rika di Sungai San Juan. Padahal sebelumnya
kedua negara sudah merancancang perjanjian Canas-Jerez yang akan menentukan
demarkasi terakhir mereka. Namun, terdapat ambiguitas terhadap pasal-pasal yang sudah
dirancang dalam perjanjian tersebut. Sehingga menimbulkan kesalah pahaman yang
berujung perselisihan mengenai hak atas daerah sengketa dari San Juan River. Terdapat
dua pasal yang mengalami ambiguitas yang sebab itu membuat penafsiran yang salah.
Pertama, terdapat pada Pasal VI Perjanjian Canas-Jerez, dinyatakan sebagai
berikut:
“The republic of Nicaragua shall have exclusive dominion and the highest sovereignty
over the water of the San Juan River from their issue out of the lake to their discharge into
the Atlantic; but the republic of Costa Rica shall have in thus water perpetual rights of free
navigation from the said mouth of the river up to a point three English miles below
Castillo Viejo (Old Castle), for purpose of commerce, whether with Nicaragua or with the
interior of Costa Rica, over the commerce, San Carlos or Sarapiqui Rivers or any other
course stating from the part which has San Carlos been established as belonging to that
republic on the banks of San Juan. The vessels of either country may touch at any part of
the banks of the river where the navigation is common without paying any dues except as
may be established by agreement between the two governments”.
Pada Pasal diatas terasa ambigu, karena walaupun Nikaragua dianggap sebagai
pemilik sungai, namun costa rica mendapatkan hak abadi atas perairan yang sama.

11
Kedua, Pasal VIII yang memperjelas keadaan menjadi lebih buruk, dinyatakan sebagai
berikut :
“If the contracts for canalization or transit entered into before the Nicaraguan government
had knowledge of this convention should for any cause cease to be in force, Nicaragua
agrees not to conclude any other relating to the objects above stated without first hearing
the opinion of the Costa Rica Government respecting the disadvantages that may result to
the two countries provided that opinion be given within thirty days after the request
therefore shall have been received incase that the Nicaraguan government should indicate
that a decision is urgent. And in the event that the enterprise should cause no injury to the
natural rights of Costa Rica that opinion shall be advisory”.
Berdasarkan pernyataan pasal di atas timbul ketegangan antara kedua negara.
Perjanjian tersebut ditafsirkan bahwa pemilik satu-satunya penguasa daerah Sungai San
Juan adalah Nikaragua, tetapi disisi lain Kosta Rika juga merasa memiliki kepemilikan
atas sungai yang sama.
g. Ketegangan di antara Kedua Negara Terus Berlanjut
Diberlakukannya Perjanjian Canas-Jerez menjadi suatu masalah besar terhadap
Nikaragua dikarenakan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada tahun 1800-
an banyak negara asing menjelajahi negara-negara lainnya mungkin akan lebih mudah dan
cepat apabila adanya sebuah kanal lintas-samudra melalui Sungai San Juan. Oleh karena
itu, Nikaragua menawarkan transportasi murah, iklim sehat, dan luasnya sumber. Negara-
negara seperti Amerika Serikat dan Inggris bercita-cita akan memotong jalur air melalui
"Amerika Tengah", akibatnya Nikaragua menerima banyak tawaran dari pengusaha
ambisius yang ingin mengembangkan proyek tersebut rencana Nikaragua untuk
menghidupkan Sungai San Juan menjadi kanal karena akan menimbulkan dampak
terhadap sisi pantai Kosta Rika.
Pada tahun 1871, Nikaragua dan Kosta Rika membuka kembali sengketa yang telah lama
terjadi dan berharap ambisius Nikaragua terhadap proyek kanal tersebut sudah mereda.
Namun sebaliknya, Perselisihan semakin sengit karena perbedaan pandangan terhadap
proyek kanal tersebut memecah hubungan diplomatik antara Kosta Rika dan Nikaragua
atas interpretasi dalam Perjanjian Cañas-Jerez. Kemudian, kedua negara memutuskan
untuk mencari arbitrase yang akan menjelaskan Pasal VI dan VIII dari perjanjian Cañas-
Jerez. Arbitrase diperlukan untuk memperjelas kedaulatannya atas Sungai San Juan.
Namun, karena adanya permusuhan politik yang ada di antara kedua ibu kota
tersebut, maka semakin mempersulit terjadinya penyelesaian akhir sengketa. Setelah

12
serangkaian perjanjian dan arbitrase perbatasan antara kedua negara terus menjadi
perhatian kedua negara.
Konflik bukan hanya didasari permasalahan perebutan wilayah Sungai San Juan, tetapi
juga mengenai hal harga diri yang dimiliki kedua negara. Kosta Rika tidak ingin untuk
mengakui adanya proyek kanal yang dibuat oleh Nikaragua ditambah dengan permusuhan
di antara kedua negara yang sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya.
Pada tahun 1998, mantan Presiden, Arnoldo Aleman, masalah serius yang harus
ditangani adalah daerah sengketa Sungai San Juan. Sebelumnya, pada tahun 1997, militer
Nikaragua merebut 12 kapal Kosta Rika serta menangkap 22 nelayan yang berada dalam
kapal tersebut. Ketika Kosta Rika mendengar kabar tersebut, secara serius menanggapi
peristiwa tersebut dan melakukan catatan diplomatik bahwa memprotes peristiwa yang
dilakukan oleh militer Nikaragua. Tentunya peristiwa tersebut, kembali menegangkan
perselisihan yang terjadi untuk mengembalikan kapal-kapal serta nelayan-nelayan dari
Costa Rica.
h. Resolusi
Berbagai langkah telah dicoba dalam langkah untuk mencapai penyelesaian.
Namun, ketika akan tercapai penyelesaian akhir selalu saja di antara kedua negara kembali
menarik atau mengabaikan perjanjian yang telah disepakati.
Ketika kedua negara mencoba untuk melakukan negosisasi untuk menghadapi situasi
konflik yang mereka hadapi, masing-masing pemerintahan kedua negara untuk
menekankan kekuatan mereka di berbagai pihak. Sebagai contoh, Pemerintah Nikaragua
menekankan kemampuan untuk mobilisasi pasukan ke perbatasan, mempertahankan
jumlah militer yang ada untuk mempersiapkan diri sebelum terjadinya penyerangan.
Militer Nikaragua menegaskan bahwa penempatan pasukan di perbatasan dilakukan untuk
menangkap kapal-kapal asing yang melewati jalur Sungai San Juan. Sebagai perlawanan
dari Costa Rica secara diplomatic resmi, pemerintah Costa Rica menuntut ganti rugi
pembayaran untuk peminjaman tenaga listrik oleh Nikaragua sebesar $475,000,000.
Perlawanan demi perlawanan terus dilakukan oleh kedua negara untuk
mendapatkan national interests yang dimiliki masing-masing kedua negara. Namun pada
tahun 2000, Situasi daerah sengketa Sungai San Juan mulai reda dan tenang antara kedua
belah pihak. Sehingga langkah-langkah yang berbeda untuk mengatasi konflik yang terjadi
mulai muncul kepermukaan. Misalnya, untuk penyelesaian konflik tersebut mencoba
dengan cara Diplomasi Track II, yaitu pertukaran warga untuk membantu negara-negara
yang saling bertentangan melalui pelatihan, mentoring dan mengembangkan jaringan.

13
Diharapkan dengan menggunakan Diplomacy Track II ini dapat meredam konflik yang
terjadi dikedua negara tersebut pada saat itu.
Pada tahun 2001 Nikaragua dan Kosta Rika kembali melakukan perundingan
melalui mediasi dengan perantara pihak ketiga. Namun, perundingan tersebut gagal
mencapai kesepakatan kembali. Sehingga Kosta Rika merasa perlu membawa sengketa ini
ke Mahkamah Internasional.
Pada tahun 2005, Kosta Rika membawa Sengketa ini ke Mahkamah Internasional
tentang hak-hak navigasi pada San Juan River. Kemudian pada tanggal 13 Juli 2009,
Mahkamah internasional mengeluarkan keputusan bahwa Perjanjian 1858 telah cukup
jelas menentukan hak navigasi yang dimiliki Kosta Rika terhadap San Juan River. Namun,
dalam hak navigasi yang dimiliki oleh kosta rika terdapat beberapa ketentuan, antara lain :
* Kosta rika bertanggung jawab atas kehidupan warga-warga kosta rika di sepanjang
sungai.
Kosta Rika memiliki hak navigasi yang bertujuan untuk sarana transportasi pada jalur
San Juan River.
* Kapal-kapal Kosta Rika diberbolehkan untuk berlayar diatas Sungai San Juan dan
tidak memerlukan visa Nikaragua untuk melakukan pelayaran.
* Kapal-kapal Kosta Rika yang bertujuan untuk melaksanakan tugas kepolisian tidak
memiliki hak navigasi.
* Nikaragua memiliki hak untuk mengatur hak navigasi atas San Juan River, namun
harus sesuai dengan perjanjian dan adanya ketentuan hukum yang jelas dalam
pengaturan tersebut.

2.3 Kondisi Geografis Mempengaruhi Kebijakan Politik Luar Negeri Amerika


Tengah
Amerika Tengah merupakan sebuah kawasan dimana terdapat banyak potensi alam
yang melimpah serta sebagai kawasan penting yang menghubungkan antara Samudera
Pasifik dan Samudera Atlantik. Kondisi geografis Amerika Tengah khususnya Panama
dan Kosta Rika merupakan negara dengan wilayah yang strategis yang secara politik
mampu mempengaruhi kebijakan politik luar negerinya terhadap internasional terutama
dengan wilayah Amerika Selatan. Pengaruh geopolitiknya pun dinilai mumpuni untuk
menjadikan negara-negara di kawasan Amerika Tengah ini sebagai negara potensial dalam
perekonomian. Situasi politik pun tidak terlepas dari pengaruh faktor historis yang
membawa negara-negara tersebut ke dalam situasi yang saat ini sudah mengalami transisi.
Di sini akan dijelaskan bagaimana pengaruh geopolitik yang begitu besar dapat
14
mendongkrak perekonomian Panama maupun Kosta Rika dalam sektor pariwisata maupun
agrikulturnya.

Gambar 2.1: Peta Terusan Panama


Panama merupakan negara dengan posisi geografis yang strategis sebagai
peghubung antara Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sebagai wilayah transit
perdagangan pula, Amerika melihat potensi Panama yang begitu besar untuk membangun
terusan yang dinamakan Terusan Panama pada tahun 1904. Terusan Panama tersebut
dibuat guna memperpendek jalur perdagangan antara Samudera Atlantik dan Pasifik yang
kemudian dikontrol sepenuhnya oleh Amerika Serikat. Secara garis besar, situasi politik di
Panama dipengaruhi oleh peran dari suku asli yakni Ngobe dan Kuna. Pada awalnya, tidak
pernah terpikirkan bahwa kedua suku asli tersebut dapat berperan politik di lingkup
regional maupun internasional. Kecerdikan kedua suku tersebut untuk membangun tatanan
politik di Panama dibuktikan dengan adanya kebijakan dalam manajemen sumber daya
melalui pembentukan grassroots yang dikembangkan oleh suku Ngobe. Sedangkan
kebijakan yang dicanangkan oleh suku asli Kuna yakni ingin mengembangkan
fungsionalisasi kontrol tanah pada investor asing. Hal ini dinilai oleh mereka tidak akan
merugikan selama diikuti pula dengan adanya sustainable development yang
menggerakkan aksi peduli lingkungan.
Dari sektor ekonomi, adanya pengembangan pada sektor pariwisata di Panama
selama kurang lebih lima puluh tahun telah menambah GDP Panama mencapai 430.566
sampai pada tahun 1998. Akan tetapi, secara historis Panama sempat mendapatkan
ancaman invansi dari Amerika Serikat oleh Bush dengan berdalih bahwa penyerangan
tersebut disebabkan ketakutan akan keotoriteran pemimpin Panama saat itu pada tahun
1989. Invansi tersebut dilakukan karena Amerika Serikat menginginkan Panama sebagai
jembatan untuk menegakkan demokrasi dan Panama Canal Treaty.
Dari segi ekonomi, Kosta Rika memiliki kepercayaan dari para investor karena
kondisi negaranya yang cukup stabil selama ini meskipun terdapat gejolak di internalnya.
Hal ini membawa keuntungan tersendiri bagi negara tersebut untuk memudahkan dalam
15
usaha pengembangan perekonomiannya. Terdapat tiga basis penting untuk mendorong
perekonomiannya yaitu pertama kontrak ekspor. Dengan bekerjasama dengan negara-
negara lain dalam lingkup regional maupun internasional sedikitnya dapat mendongkrak
perekonomian Kosta Rika meningkat secara signifikan. Hal ini tentu diikuti pula dengan
maksimalisasi industrinya serta kualitas barang tehadap produk-produk yang akan
diekspor ke luar. Kedua ialah zona perdagangan bebas. Dengan bergabung dalam free
trade area, memudahkan impor maupun ekspor barang dengan tidak adanya hambatan-
hambatan serta kemudahan akses untuk keluar masuk barang. Terakhir ialah dalam sektor
pariwisata berupa admissions secara temporer.
Dalam perekonomian lingkup regional, Kosta Rika memberikan regulasi mengenai
pajak yang terbilang cukup murah untuk produk-produk yang berasal dari wilayah
Amerika Tengah. Pemerintah juga memberikan insentif bagi sektor impor dengan
membentuk green house untuk promosi industri lokal. Selain itu, Kosta Rika juga turut
berpartisipasi dalam Central America Common Market mengenai pengadaan tarif yang
tinggi untuk produk-produk dari luar kawasan Amerika Tengah. Kosta Rika juga sempat
mengalami krisis di tahun 1982 dengan devaluasi sebesar 450% dan tingginya angka
inflasi yang hampir mencapai 100% yang kemudian membuat pemerintah meminta
bantuan pinjaman kepada IMF.
Ditinjau dari sektor budaya dan pariwisatanya, Kosta Rika merupakan negara yang
sangat terampil dalam membuat kerajinan tangan. Akan tetapi tidak banyak yang
menjadikan keterampilan tersebut sebagai mata pencaharian utama warga lokal untuk
menarik wisatawan. Hal ini dikarenakan sedikit adanya dukungan dari pemerintahannya
sendiri untuk mengembangkan sektor tersebut serta sedikit wisatawan asing yang
mengetahui keberadaan para pengrajin tersebut. Namun, paska terjadi krisis,
pemerintahannya pun kemudian mulai memperbaiki perekonomiannya secara signifikan
dengan menggantungan perekonomiannya pada sektor wisata dan melihat potensi besar
dari para pengrajin tangan tersebut. Hal itu kemudian disusul dengan adanya dukungan
penuh dari pemerintah untuk mengembangkan kerajinan tangan yang dibuat oleh para
pengrajin hingga ke pasar global.
Pada dasarnya, kedua negara tersebut sama-sama memiliki potensi dalam sektor
pariwisata. Hal ini tidak terlepas dari letak geografisnya yang menempatkan kedua negara
tersebut berada pada kepulauan Karibia. Dengan demikian, usaha untuk mendongkrak
perekonomian di kedua negara ini lebih kepada pembangunan dalam sektor pariwisata
serta budaya dengan tidak melupakan peran suku asli di kedua negara tersebut. Peran

16
investor asing dalam penanaman modal di kedua negara tersebut juga masih sangat
dibutuhkan untuk mendorong sektor perekonomiannya yang didominasi oleh wisata. Akan
tetapi, kedua negara tersebut juga menggantungkan perekonomiannya dengan pengadaan
ekspor dan impor yang diikuti dengan dibentuknya regulasi-regulasi. Kosta Rika dan
Panama juga setidaknya terlibat dalam politik internasional melalui kerjasama regional
maupun internasional meskipun cakupannya masih berbasis perekonomian.

2.4 Organisasi Regional di Kawasan Amerika Tengah

1. SICA
Central American Integration System (SICA) merupakan organisasi regional dalam
bidang politik dan ekonomi antara negara – negara di kawasan Amerika Tengah yang
berdiri sejak 13 Desember 1991. SICA sendiri merupakan lanjutan kerjasama antara
negara – negera di kawasan Amerika Tengah yang sebelumnya juga telah terintegrasi
dalam beberapa perjanjian seperti ODECA dan CACJ yang dinilai kurang memiliki
kejelasan tujuan. Pada awal pendirianya, SICA ini ditanda – tangani hanya oleh beberapa
negara saja yaitu Guatemala, El Salvador, Honduras, Nikaragua, Kosta Rika dan Panama.
Sementara negara Belize baru bergabung pada tahun 2000 selanjutnya disusul Haiti dan
Republik Dominika yang bergabung pada awal 2013. Organisasi ini sendiri kini bukan
hanya beranggotakan negara – negara di Kawasan Amerika Tengah saja, Republik
Dominika, Meksiko, Chile dan Brazil bergabung menjadi anggota SICA. Keberadaan
organisasi ini sendiri juga sudah diakui oleh PBB melalui Protokol Tegucigalpa pada 10
Desember 1993 dan memiliki kantor di markas besar PBB. Organisasi ini sendiri juga
membentuk lembaga – lembaga khusus seperti Parlemen Amerika Tengah, pendirian Bank
Sentral Amerika Tengah yang terintegrasi. Dengan adanya organisasi regional yang lebih
terorgansir diharapkan dengan keberadaan lembaga – lembaga dalam SICA ini mampu
menstabilkan kondisi politik regional di kawasan Amerik tengah yang sering terjadi
perselisihan serta mampu mempercepat pertumbuhan perekonomian di kawasan tersebut.
Meskipun tergolong negara berkembang, negara di kawasan Amerika Tengah sudah
melakukan perdagangan bebas antar negara sejak tahun 1961 yang bertajuk Central
American Common Market ( CACM). Selain itu bentuk kerjasama negara – negara di
kawasan Amerika Tengah yang lainya adalah CA-4 merupakan kepanjangan dari Central
American 4 Border Control Agreement yang ditanda tangani oleh El – Salvador,
Guatemala, Honduras, dan Nikaragua pada Juni 2006. Dimana perjanjian tersebut
berisikan adanya kebebasan melintasi batas wilayah negara yang menandatangani

17
perjanjian tersebut tanpa harus mendapatkan izin tambahan atau untuk masuk tanpa
adanya pemerikasaan dokumen – dokumen pada umumnya di pos pemeriksaan perbatasan
negara. Perjanjian ini juga diberlakukan kepada turis asing yang mana mereka dapat
mengunjungi wilayah negara – negara tersebut dengan menggunakan visa yang telah
diharmonisasikan.

2. CAFTA – DR
CAFTA – DR atau The Dominican Republic – Central America Free Trade
Agreement adalah sebuah perjanjian perdagangan bebas antara negara – negara di
kawasan Amerika Tengah dan beberapa negara lainya antar lain : Costa Rika, Belize,
Panama, El Salvador, Guatemala, Honduras, Nikaragua, Amerika Serikat dan juga
Republik Dominika. Selain itu, CAFTA – DR juga melakukan perjanjian dengan
organisasi perdagangan dengan kawasan lainya seperti dengan NAFTA, dan juga dengan
CARICOM (Carribean Community). Tujuan diadakanya perjanjian tersebut untuk
menciptakan kawasan perdagangan bebas mirip dengan NAFTA yang meliputi negara
Kanada, Amerika Serikat dan juga Meksiko. Juga sebagai batu loncatan menuju FTAA
(Free Trade Area of the Americas).

18
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Kawasan Amerika Tengah merupakan suatu kawasan yang terdiri dari 7 negara
yaitu: Belize, El Salvador, Honduras, Guatemala, Kosta Rika, Nikaragua, dan Panama.
Kawasan yang terletak antara kawasan Amerika Utara dan Amerika Selatan ini telah
mempunyai hubungan multilateral dan membentuk organisasi kawasan yang bertujuan
untuk mempercepat pertumbuhan dalam beberapa sektor khususnya dalam bidang
perekonomian seperti SICA, CACM dan CA-4. Namun disisi lain dalam kawasan
Amerika Tengah ini juga tak jarang terjadi perselisihan atau persengketaan antar sesama
negara sehingga menimbulkan konflik yang mengganggu keberlangsungan kerjasama
regional tersebut.

19
DAFTAR RUJUKAN

Andini, Della dkk. 2013. Isu-isu Global di Kawasan Amerika Tengah. (Online)
(https://www.academia.edu/7451962/isu_-_isu_global_dan_profil_negara_-
_negara_di_kawasan_Amerika_Tengah), diakses 11 September 2014.

Antara News. 2014. Kostarika Gugat Nikaragua Menyangkut Hak Wilayah Laut. (Online)
(http://www.antarasumbar.com/berita/internasional/d/21/333512/kosta-rika-gugat-
nikaragua-menyangkut-hak-wilayah-laut.html), diakses 7 November 2014.

Elistifani, Trisca Mia. 2013. Politik Luar Negeri Panama dan Kosta Rika. (Online)
(http://triscamiaa-fisip12.web.unair.ac.id/artikel_detail-101408-
MBP%20Amerika%20Latin-
Politik%20Luar%20Negeri%20Panama%20dan%20Kosta%20Rika.html), diakses
27 Oktober 2014
Kompas.com. 2010. Kosta Rika Bawa Nikaragua ke Pengadilan. (Online)
(http://internasional.kompas.com/read/2010/11/21/05200316/Kosta.Rika.Bawa.Nika
ragua.ke.Pengadilan), diakses 7 November 2014.
Kristo, Fino Yurio. 2010. Google Maps Picu Nikaragua Invasi Kosta Rika.(Online)
(http://inet.detik.com/read/2010/11/08/123422/1489204/398/google-maps-picu-
nikaragua-invasi- kosta-rika), diakses 7 November 2014.

Putri, Fenny Ferdiana. 2012. Diplomasi Antara Costa Rica-Nikaragua Mengenai


Perselisihan Perbatasan Sungai San Juan.(Online)
(http://diplomasisenin1245.blogspot.com/2010/06/diplomasi-antara-costa-rica-
nikaragua.html), diakses 24 september 2014

20
http://www.heritage.org/index/pdf/2013/countries/elsalvador.pdf , diakses pada 6
Desember 2013 pukul 08.55

http://www.heritage.org/index/pdf/2013/countries/costarica.pdf diakses pada 6


Desember 2013 pukul 08.54

http://www.economywatch.com/world_economy/honduras/export-import.html diakses
pada 6 Desember 2013 pukul 08.48

http://www.foreignaffairs.com/articles/64380/richard-feinberg/economic-growth-and-
integration-in-central-america diakses pada 2 Desember 2013, pukul 10.13

http://en.wikipedia.org/wiki/Central_America diakses pada 29 November 2013 pukul


09.57

http://en.wikipedia.org/wiki/Central_America-4_Border_Control_Agreement diakses
pada 29 November 2013 pukul 09.46

http://en.wikipedia.org/wiki/Central_American_Integration_System#Organization_of_
Central_American_States diakses pada 29 November 2013 pukul 09.42

http://www.infoplease.com/encyclopedia/history/central-american-common-
market.html diakses pada 29 November 2013 pukul 09.36

21

Anda mungkin juga menyukai