Anda di halaman 1dari 18

GEOPOLITIK NEGARA MESIR

Dosen : Prof. Dr. Syarief Hidayat

MAKALAH
diajukan untuk tugas UAS (Ujian Akhir Semester) mata kuliah Geopolitik
Arab

disusun oleh:

Muhammad Fauzan Pratama (180910150040)

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PROGRAM STUDI SASTRAARAB
JATINANGOR
2018
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dari geografi dan
“politik”. “Geo” yang berarti Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E.
James, geografi mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal
menempati suatu ruang di permukaan Bumi. Dengan demikian geografi
bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan
tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan
atau pemerintahan.

Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu


kajian yang melihat masalah/hubungan internasional dari sudut pandang
ruang atau geosentrik. Konteks teritorial di mana hubungan itu terjadi
bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup wilayah, dan
hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga
provinsi atau lokal.

Definisi Geopolitik dapat disederhanakan menjadi suatu studi yang


mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan
merujuk atas asas politik internasional. Geopolitik mengkaji makna
strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas
serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur
pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal
balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna
dalam segala hal. Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi
dari kawasan geografis yang mereka tempati. Hal yang paling utama
mempengaruhi keadaan suatu negara adalah kawasan yang berada di
sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara di
sekitarnya/negara tetangga merupakan pemberi pengaruh yang paling
besar.

Sebenarnya, faktor keberadaan dua negara raksasa bukanlah satu-


satunya faktor yang mempengaruhi keadaan suatu negara yang berada
diantaranya. Faktor lain seperti faktor ideologi, politik, sosial, budaya dan
militer, juga merupakan faktor yang mempengaruhi. Hanya saja, karena
besarnya kekuasaan dua negara besar tersebut, maka keberadaannya
menjadi faktor yang begitu dominan dalam mempengaruhi keadaan negara
yang bersangkutan.

Geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia untuk memperkuat


posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting
di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas untuk
menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.

Benang merahnya adalah keadaan geografi suatu negara sangat


mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara tersebut,
seperti dalam pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, dan
dalam hubungan perdagangan. Maka, munculah organisasi-organisasi
internasional yang berdasarkan atas keberadaannya dalam suatu kawasan,
seperti ASEAN, Masyarakat Ekonomi Eropa, The Shanghai Six dan lain-
lain. Komunitas-komunitas internasional ini berperan dalam hal kerjasama
kawasan, penyelesaian masalah bersama dan usaha menciptakan
perdamaian dunia dan hal ini berkaitan langsung dengan peranan-peranan
geopolitik.

Peranan geopolitik sendiri diantaranya adalah; berusaha


menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam tersedia dan
menghubungkan kebijaksanaannya dengan situasi dan kondisi alam
tersebut. Selain itu geopolitik juga berperan dalam menentukan bentuk dan
corak politik luar dan dalam negeri serta menggariskan pokok-pokok
haluan negara. Peran lainnya adalah berusaha untuk meningkatkan posisi
dan kedudukan suatu negara berdasarkan teori negara sebagai organisme,
dan teori-teori geopolitik lainnya. Yang lebih ekstrim adalah peranananya
dalam membenarkan tindakan-tindakan ekspansi wilayah yang dijalankan
oleh suatu negara.

GEOPOLITIK TIMUR TENGAH

Ada beberapa isu penting yang perlu kita ketahui dalam kajian
Geopolitik Timur Tengah. Isu-isu tersebut seakan tiada pernah redup untuk
selalu bergejolak dan berkembang, bahkan umumnya melibatkan dunia
Internasional secara serius. Isu-isu tersebut adalah masalah; Perbatasan,
Senjata Pemusnah Masal, Perdagangan Senjata, Migrasi dan Pengungsi,
Terorisme, Narkotika, Minyak Bumi dan lain-lain.

1. Garis Perbatasan

Di Timur Tengah, masalah perbatasan teritorial di beberapa negaranya


belum tertuntaskan, bahkan beberapa tidak ada tanda-tanda adanya jalan
tengah dan terciptanya perdamaian. Konflik Israel-Palestina misalnya,
sebagai kepanjangan atas sejarah konflik masa lampau, keduanya semakin
sengit melancarkan konfrontrasi perbatasan. Konflik antara keduanya
melibatkan dunia Internasional, dunia Islam, dunia Arab dan sang adidaya
Amerika Serikat, sekutunya Israel.

2. Senjata Pemusnah Masal

Di timur tengah, kedua jenis senjata terlarang tersebut pernah


digunakan. Pada perang teluk (1991) misalnya, pasukan sekutu yang
dimotori oleh Amerika menggunakannya dan mengakitbatkan bencana
kanker yang menyebar di Irak. Pun, juga terjadi pada perang 1988 antara
Irak dan Iran, dimana Irak dengan orang-orang Kurdish menyerang
kawasan Halabja dengan senjata gas pemusnah masah yang mengakibatkan
5000 orang mati. Penggunaan senjata ini digunakan kembali pada dua
tahun berikutnya, saat Irak menyerang daerah Fao dan Mehran.

3. Perdagangan Senjata

Peres (1993) mengamati bahwa ada keterkaitan antara


konflik/permasalahan tingkat tinggi antara konflik militer dan
permasalahan ekonomi yang terjadi di Timur Tengah. Selain pengaruh
perekonomian, ada satu pertanyaan yang kemudian muncul; apakah ada
hubungan antara pembelian senjata dan konflik di kawasan tersebut. Dalam
operai militer gurun di kawasan Teluk pada 1991 misalnya, kebutuhan
pasokan senjata berikut pemasoknya menjadi wahana yang sangat politis.

Dalam kasus perdagangan senjata di Timur Tengah, dua aspek


kuantitaf dan kualitatif harus diperhatikan. Sejak tahun 1967, Jumlah tank
tempur darat dan pesawat perang naik sangat tajam di kawasan berpontensi
perang. Kesenjangan teknologi senjata utama negara Nato dan negara-
negara Timur Tengah menyempit secara signifikan dengan penyebaran
pesawat jet supersonic dan rudal kendali, serta pengenalan teknologi
perang elektronik ke Timur Tengah. Dengan kata lain, sistem persenjataan
mereka setara dengan negara-negara adidaya (Maull 1990).

Timur tengah merupakan kawasan berpotensi konflik yang dipicu oleh


persaingan persenjataan. Lebih lanjut,persaingan senjata dan
perdagangannya mengundang campur tangah negara-negara pamasok.
Sehingga terbentuk blok-blok dengan sekutu yang berbeda berdasar negara
pemasoknya. Terbentuknya blok-blok tersebut seakan memperlebar
kekuataan militer negara pemasok ke wilayah-wilayah konsumen. Dalam
artian, ada persekutuan antara pemasok dan konsumen, disampiong adanya
motif ekonomi.

4. Migrasi dan Pengungsian

Selama paruh kedua abad ke-20, pola migrasi dunia didominasi oleh
migrasi besar-besaran pengungsi dengan jumlah yang diperkirakan oleh
PBB sekitar 20 juta jiwa. Ada perbedaan yang dipukul rata dalam
mendefinisikan pengungsi, yaitu orang-orang terlantar dan orang-orang
yang sengaja mengungsi keluar perbatasan oleh akibat perang saudara
dalam negeri, maupun akibat bencana alam, namun ada niat kembali ketika
keadaan telah normal. Definisi umum ini tidak sesuai dengan definisi yang
ditetapkan dalam Kesepakatan/Konvensi Genewa (1951) yang mana
disusun sebagai reaksi atas kondisi Eropa pasca perang dunia kedua.

Konferensi Perwakilan Negara tentang Kedudukan Pengungsi dan


Orang-orang Tanpa Kewarganegaraan (1951) mendefinisikan pengungsi
sebagai orang-orang yang;

“Berada di luar negaranya, karena kekhawatiran/ketakutakn akan adanya


penganiayaan/kekerasan atas alasan ras, agama, kebangsaan, atau
keanggotaan dalam suatu kelompok sosial atau pandangan politik
tertentu”

Di Timur Tengah, muncul fenomena kelompok pengungsi di luar


kategori Konvensi 1951, dimana pengungsi lebih berdasar motif ekonomi
daripada motif politik. Sejak perang dunia kedua berakhir, Timur Tengah
mendapatkan perhatian yang serius mengenai masalah ini. Salah satu focus
perhatiannya ialah adanya kesenjangan antara migran yang sengaja pindah,
dengan pengungsi karena desakan atau pengungsi dalam arti yang
sebenarnya..

Fakta yang menarik adalah pada saat ratusan ribu warga sipil Arab
keluar terusir dari tempat tinggalnya di wilayah Israel, pada saat bersamaan
ratusan ribu warga sipil Yahudi juga keluar terusir dari tempat tinggalnya
di negara-negara Arab. Pada tahun 1948, sebelum pecah perang, terhitung
ada sekitar 856 ribu orang Yahudi yang tinggal di sepuluh negara-negara
Arab; Yaman, Aljazair, Mesir, Irak, Lebanon, Libya, Maroko, Suriah,
Tunisia dan Aden. Tahun 2001 jumlahnya menyusut hingga tinggal 7.800
orang saja.

Di Negara lain, di Timur Tengah, seperti Afghanistan, Irak, Iran dan


baru-baru ini Syiria, pengungsian lebih disebabakan oleh perseteruaan dan
ketidakstabilan politik dalam negeri dan luar negeri. Sehingga mengungsi
menjadi solusi untuk ketentraman hidup. Banyak di antara pengungsi-
pengungsi dari daerah ini yang dengan sengaja mengungsi dengan dalih
mencari keamanan, sekaligus mencari suaka kehidupan.

5. Produksi dan Perdagangan Narkotika


Perdagangan Narkotika adalah salah satu elemen utama dalam agenda
politik dunia, karena industri narkotik merupakan permasalahan
multinasional. Konsentrasi permasalahan ini mencakup segala operasi dari
proses produksi hingga pemasarannya. Lebih jauh lagi, keuntungan yang
diperoleh atas industri ini sangat fenomenal, bahkan ada kaitannya dengan
pendanaan perang separatis, terorisme, kriminal dan tentunya korupsi
(Clutterbuck 1994).

Timur Tengah merupakan kawasan yang tak terlepas dari kasus Obat-
obatan, baik yang merusak maupun yang menimbulkan efek kecanduan,
seperti heroin hingga qat, perangsang yang berkadar ringan (bius). Produksi
dan perdagangangannya di kawasan ini menjadi salah satu basis utama di
dunia. Produksi terbesar dunia atas Opium atau apiun yang merupakan
getah bahan baku Narkotika dihasilkan di kawasan Timur Tengah.
Produksi Opium dunia terkonsentrasi dalam dua area utama; area Segitiga
Emas yang mencakup Myanmar, Laos dan Thailand; dan area Bulan Sabit
Emas yang mencakup Pakistan, Afganistan serta Iran. Menurut PBB,
Afghanistan saat ini merupakan penghasil opium terbesar di dunia, dengan
total produksi mencapai 87 %.

6. Minyak Bumi

Energi dan Sumber Daya Alam (SDA) menjadi salah bahan kajian
utama Geopolitik semenjak lahirnya era minyak. Ketika industri hanya
masih memproduksi batu bara, isunya belum berkembang. Dalam banyak
kasus, banyak negara telah menjadi negara indstri yang besar berdasar SDA
yang mereka punya, terutama batu bara. Awalnya, perdagangan global
sepenuhnya tergantung pada pengiriman kargo oleh kapal-kapal yang
turbinnya ditenagai oleh uap batu bara. Terdapat beberapa port/pelabuhan
yang menyediakan pengisian bahan bakar, seperti di teluk Aden di jalur
laut utama, yang mana diperuntukan untuk memperlancar operasi kapal-
kapal kargo yang berlabuh di wilayah Arab.

Di Era lebih modern, dunia Timur Tengah, khususnya kawasan


semenanjung Arab dan Persia semakin mendominasi produksi minyak
dunia. Pada tahun 1997, 60 persen kebutuhan minyak dunia dipasok dari
negara-negara kawasan ini. Jika dahulu kawasan semenanjung Arab dilihat
dari kacamata peradaban yang melahirkan agama-agama Samawi, sekarang
ini kepentingan dunia lebih tersorot pada nilai ekonomi yang dihasilkan
oleh puluhan ribu kilang minyak yang ada.

Minyak merupakan sentral perekonomian dunia saat ini. Kestabilan


ekonomi akan terganggu jika seumber energi yang menghidupinya
terganggu, sehingga konsekwensinya, kestabilan keamanan kilang-kilang
minyak harus dijaga. Jika tidak, maka pasokan minyak bumi terganggu dan
inflasi harganya terganggu dan iflasi eknomi duniapun ikut serta. Dengan
kata lain, dengan ketergantungan ini, penguasaan atas minyak bumi berarti
penguasaan terhadap perekonomian dunia. Itu yang saat ini terjadi, dan itu
yang membuat minyak menjadi senjata politik dunia.

Peristiwa geopolitik yang mempengaruhi pasokan minyak berikut


harganya sudah kerap terjadi. Embargo minyak oleh Liga Arab pada perang
Arab-Israel pada tahun 1974 telah menimbulkan krisis minyak dunia, dan
merupakan pertama kalinya minyak dipakai sebagai alat politik.
Berikutnya, revolusi Iran pada 1979 yang diikuti perang Irak-Iran telah
menciptakan krisis minyak kedua. Berikutnya, Invasi Irak ke Kuwait pada
1990 juga sempat membuat harga minyak meroket kembali, dan kembali
turun setelah ketegangan berakhir. Lebih parah lagi, di awal 2003, dimana
invasi atas Irak oleh Amerika yang bebarengan dengan krisis politik di
Venezuela dan Nigeria menyebabkan dunia kekurangan lebih dari empat
juta barel minyak per hari.

Rumusan Masalah

1. Profil Negara Mesir


2. Keadaan alam/ geografi negara Mesir
3. Keadaan sejarah, politik, ekonomi,

Tujuan

Dapat mengetahui pengertian geopolitik, khusus nya geopolitik


negara Mesir dalam bidang geografi / bentang alam serta aspek sejarah,
politik , ekonomi.
BAB II

ISI

A Profil Negara Mesir

Nama Negara : Mesir

Ibu Kota : Kairo

Pemerintahan : Republik semi-presidensial

Presiden : Abdul Fattah as-Sisi

Perdana Menteri : Moustafa Madbouly

Bendera

Mesir (Arab: ‫مصر‬, Maṣr), nama resmi Republik Arab Mesir (Arab: ‫جمهوريّة مصر‬
‫العربيّة‬, translit. Jumhūriyyat Miṣr al-ʿArabiyyah, Arab Mesir: Gomhoreyyet Maṣr el-
ʿArabeyya) adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika
bagian timur laut. Mesir juga digolongkan sebagai negara maju di Afrika.

Mesir juga merupakan Negara pertama di dunia yang mengakui Kedaulatan


Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai
(dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya) sedangkan sebagian besar
wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah
barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan
perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.

Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²).
Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni.
Mayoritas penduduk negara Mesir menganut agama Islam sementara sisanya
menganut agama Kristen Koptik.

Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di
dunia misalnya Piramid Giza,Kuil Karnak,Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di
Luxor, sebuah kota di wilayah selatan terdapat kira-kira artefak kuno yang
mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas
sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.

B Geografi Kota Mesir

Mesir terletak antara garis lintang 22 ° dan 32 ° N, dan garis bujur 25 ° dan 35 ° E.
Dengan luas 1.001.450 kilometer persegi (386.660 sq mi), Mesir adalah negara ke-
30 terbesar di dunia. Karena iklimnya yang ekstrem dan gersang, sebagian besar
populasi terkonsentrasi di sepanjang Lembah Nil yang sempit dan Delta sungai Nil.
Sekitar 99 % penduduk Mesir menempati kawasan lembah sungai Nil dan kawasan
delta sungai di dekat Laut Mediterania. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah
barat, Sudan di selatan, Laut Mediterania di utara, dan Jalur Gaza, Israel, dan Laut
Merah di timur. Mesir mempunyai lokasi geopolitik yang penting di perbatasan
Asia-Afrika, ia memiliki sebuah jembatan tanah (Tanah Genting Suez) antara Afrika
dan Asia, wilayah ini dilalui sebuah terusan yang menghubungkan Laut Mediterania
dengan Samudera Hindia (melalui Laut Merah).

Terlepas dari Lembah Nil, mayoritas lanskap Mesir adalah gurun, dengan beberapa
oasis bertebaran di kawasan itu. Tiupan angin yang kencang menciptakan banyak
bukit pasir yang tingginya 100 kaki (30 m). Mesir termasuk bagian dari gurun
Sahara dan Gurun Libya. Gurun ini dilindungi Kerajaan Firaun dari ancaman Barat
dan disebut sebagai "tanah merah" pada zaman Mesir kuno.
Kota-kota penting di Mesir adalah Alexandria,yang merupakan kota terbesar kedua;
Aswan; Asyut; Kairo, yang merupakan ibukota Mesir modern dan kota terbesar; El-
Mahalla el-Kubra; Giza, situs Piramida Khufu; Hurghada; Luxor; Kom Ombo; Port
Safaga; Port Said; Sharm El Sheikh; Suez, di mana ujung selatan Terusan Suez
berada; Zagazig; dan al-Minya. Oasis di Mesir diantaranya ialah Bahariya, el
Dakhla, Farafra, el Kharga dan Siwa.

C Sejarah Kota Mesir

Mesir merupakan salah satu daerah tersubur di Afrika, dan salah satu negara
tersubur di Mediterania. Karena kesuburannya, Mesir menjadi salah satu tempat
terawal yang dihuni oleh manusia, sekitar 40.000 tahun lalu. Pada awalnya tidak ada
begitu banyak orang di Mesir, namun seiring waktu Mesir menjadi semakin padat,
sehingga diperlukan suatu pemerintahan bersatu. Untuk sementara waktu tampaknya
ada dua kerajaan, yang disebut Mesir Hulu (di selatan) dan Mesir Hilir (di utara).
Sekitar 3000 SM, pada awal Zaman Perunggu, raja Mesir Hulu menaklukan raja
Mesir Hilir dan membuat Mesir menjadi satu kerajaan, yang disebut Mesir.
Pemimpin kerajaan ini kemudian disebut Firaun.

Sejak masa tersebut hingga sekita 525 SM, ketika Mesir ditaklukan oleh Persia,
sejarah Mesir dibagi menjadi enam periode. Pada Kerajaan Lama (2686-2160 SM),
bangsa Mesir mulai membangun piramida sebagai makam bagi para firaun.
Kemudian pada 2200 SM tampaknya ada perubahan iklim, dan Mesir terpecah
menjadi banyak kerajaan kecil. Ini disebut Periode Pertengahan Pertama (2160-2040
SM). Pada 2040 SM, para firaun berhasil menyatukan kembali Mesir untuk
kemudian mendirikan Kerajaan Pertengahan (2040-1633 SM), namun para firaun
Kerajaan Pertengahan tak sekuat para firaun Kerajaan Lama, dan mereka tidak lagi
membangun piramida. Sekitar 1800 SM, para firaun Kerajaan Pertengahan kembali
kehilangan kekuasaan. Ini disebut Periode Pertengahan Kedua (1786-1558 SM).
Selama Periode Pertengahan Kedua, bangsa Hyksos dari utara menginvasi Mesir
dan menguasai Mesir Hilir untuk sementara waktu. Bangsa Hyksos memiliki kuda
dan kereta perang, dan dengan cepat pasukan Mesir juga belajar cara menggunakan
kuda dan kereta perang. Sekitar 1500 SM, para firaun Mesir dari Mesir Hulu
berhasil mengusir bangsa Hyksos dan menyatukan kembali Mesir dalam satu negara
yang disebut Kerajaan Baru (1558-1085 SM). Masa ini disebutkan dalam Injil dan
Al Qur'an, yaitu tentang penindasan Bani Israel (bangsa Yahudi) oleh bangsa Mesir.
Pada akhir Zaman Perunggu, terjadi krisis umum di seluruh Mediterania Timur dan
Asia Barat. Bersama dengan hancurnya peradaban Mykenai dan Het, pemerintahan
Mesir juga runtuh, berujung pada Periode Pertengahan Ketiga (1085-525 SM).
Selama periode ini, para raja Afrika timur dari sebelah selatan Mesir, tepatnya dari
Nubia, menguasai sebagian besar wilayah Mesir.

Setelah itu pada 525 SM, Kambyses, raja Persia, memimpin pasukan menuju Mesir
dan menaklukannya. Ia menjadikan Mesir bagian dari Kekaisaran Persia. Bangsa
Mesir tidak suka diperintah oleh Persia, namun mereka tak cukup kuat untuk
melawan. Ketika Aleksander Agung menaklukan Kekaisaran Persia pada 332 SM,
ia juga merebut Mesir pada tahun yang sama, dan para penerus Aleksander yang
beretnis Yunani berkuasa di Mesir setelah kematiannya pada 323 SM. Masa ini
disebut pula periode Hellenistik. Pada masa ini, ratu Kelopatra, yang merupakan
perempuan Yunani dan Firaun Mesir, berkuasa. Setelah Kelopatra meninggal,
Romawi menaklukan Mesir dan menjadikannya bagian dari Kekaisaran Romawi
selama ratusan tahun (30 SM-700 SM). Akhirnya sekitar 660 SM, pasukan
Umayyah yang menyerbu Mesir berhasil menaklukan wilayah ini dan menjadikan
Mesir bagian dari Kekhalifahan Islam, menggantikan kekuasaan Romawi di Mesir.

D Sistem Politik Kota Mesir

Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni 1953, Mesir adalah negara pertama yang
mengakui kedaulatan Indonesia. Mohamed Hosni Mubarak telah menjabat
sebagaiPresiden Mesir selama lima periode, sejak 14 Oktober 1981 setelah
pembunuhan Presiden Mohammed Anwar el-Sadat. Selain itu, ia juga pemimpin
Partai Demokrat Nasional. Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmed Nazif dilantik pada 9
Juli 2004 untuk menggantikan Dr. Atef Ebeid.

Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara


teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun
dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam
pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen
multipartai.

Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan


pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak
1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar
berbagai kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai batasan
sehingga berbagai tokoh, seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan
dan Mubarak pun kembali menang dalam pemilu.

Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir menuntut Presiden yang sekarang Berkuasa
Hosni Mubarak untuk meletakan jabatannya. Hingga 18 hari aksi demonstrasi besar-
besaran menuntut Presiden Hosni Mubarak mundur, akhirnya pada tanggal 11
Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Hosni
Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia
Internasional.

E Sistem Ekonomi Negara Mesir

Pada pertanian, media, ekspor minyak bumi, ekspor gas alam, dan pariwisata,
terdapat pula lebih dari tiga juta orang Mesir bekerja di luar negeri, terutama di Arab
Saudi, Teluk Persia dan Eropa. Penyelesaian Bendungan tinggi Aswan pada tahun
1970 dan resultan Danau Nasser telah menghasilkan tempat yang dihormati
sepanjang masa dari Sungai Nil dalam pertanian dan ekologi negara Mesir. Sebuah
populasi yang berkembang pesat, lahan pertanian terbatas, dan semua
ketergantungan pada Sungai Nil terus membebani sumber daya dan menekankan
ekonomi

Peradaban Mesir

-Pada Tahun 3350 SM, Arsitektur Mesir dipengaruhi oleh kebudayaan


Mesopotamia.
-Kurang lebih di tahun 3100 SM, Bangsa Mesir memperkenalkan kapal layar untuk
pertama kalinya dan sekaligus memperkenalkan sistem navigasinya. Ditahun
tersebut pula Raja Menes menjadi raja yang berhasil menyatukan Mesir.

-Periode penyatuan Mesir tersebut berlangsung pada tahun 3100-2660 SM. Pada
periode ini, khususnya tahun 2920 SM adalah periode awal Mesir Kuno.

-Tahun 2660-2180 SM adalah periode pembangunan Piramida.Pada periode ini juga


tepatnya pada tahun 2551 SM, bangsa Mesir membangun piramida terbesar di Giza
yang diberi nama Piramida Chufu. Sementara Sphinx sudah lebih dahulu dibangun
yaitu pada tahun 2500 SM. Bangsa Mesir Kuno juga menjadi bangsa yang pertama
kali memperkenalkan pembuatan gelas dari kaca.

-Tahun 1640-1570 SM adalah periode invasi bangsa Hykos.

-Tahun 1558-1533 SMFiraun Ahmose mendesak bangsa Hykos untuk keluar dari
Mesir.

-Tahun 1490-1436 SM Firaun Thutmose III berkuasa dan menaklukan Raja Persia
dan Syria.

-Tahun 1367-1350 SM Firaun Akhenaton dan Ratu Nefertiti menjadi Amon Ra


(dewa matahari) sebagai satu-satunya dewa yang harus disembah (mototheisme).
Namun setelah kematiannya, bangsa Mesir kembali menyembah banyak dewa.

-Pada tahun 1290-1224 SM, Firaun Ramses II berkuasa dan menjadikan bangsa
Israil sebagai budak.

-Mesir di serang oleh bangsa Assyria pada tahun 670 SM.

-Tahun 525 SM, Persia menyerbu Mesir dan menjadikan Mesir sebagai wilayahnya.

-Tahun 332 SM Alexander Agung menaklukan Mesir dari tangan Persia.

-Jenderal Ptolomeus pada tahun 323 meneruskan Alexander Agung mendirikan


Dinasti Ptolemy.
-Pada Tahun 51-30 SM Ratu Cleopatra memerintah Mesir dan menjalin hubungan
dengan Julius Caesar.

-Mesir akhirnya di taklukan oleh Romawi pada tahun 27 SM.


DAFTAR PUSTAKA

https://ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-mesir-egypt/

www.mjamzuri.com/index.php/.../125-geopolitik-timur-tengah

https://merahputih.com

https://www.kemlu.go.id/cairo/lc/Pages/Mesir.aspx

www.academia.edu/32500529/ANALISIS_SWOT_MESIR

Anda mungkin juga menyukai