Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH STUDI AMERIKA LATIN

DAMPAK BERKEMBANGNYA REGIONALISME DI AMERIKA


SELATAN TERHADAP PERKEMBANGAN EKONOMI KAWASAN

DOSEN PENGAMPU : TINO RILA SEBAYANG, S.IP.,M.SI

Anggota Kelompok :

Muhammad Prassetyo Haryadi 192030317

Aldi Hariansyah 192030329

Dinasirajua Sasa Mafaida 192030325

Karina Riza Seftiani 192030338

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada baginda
Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Tino Rila Sebayang,


S.IP.,M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Studi Amerika Selatan dan kepada
seluruh pihak yang terlibat dalam proses pembuatan makalah ini. Makalah yang
berjudul “Dampak Perkembangan Regionalisme di Amerika Selatan Terhadap
Perkembangan Ekonomi di Kawasan” akan membahas mengenai perkembangan
regionalisme di kawasan Amerika Selatan yang turut memberikan dampak pada
perekonomian serta membahas mengenai beberapa organisasi reginonal Amerika
Selatan yang memiliki peran penting dalam perkembangan ekoomi kawasan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Amerika Selatan.

Demikian makalah yang telah kami buat. Kami menyadari adanya


kekurangan dalam segi penulisan dan pembahasan materi yang kami angkat. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sebagai pertimbangan perbaikan makalah. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bandung, 1 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………..i

Daftar Isi …………………………………………………………………………..ii

BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………………………….......1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................3

1.3 Tujuan Pembahasan ...............................................................................3

BAB 2 PEMBAHASAN ..........................................................................................4

2.1 Peranan serta Dampak dari Kerjasama Regional Andean Community


dan MERCOSUR dalam Perkembangan Perekonomian di
Kawasan .................4

2.2 Peran UNASUR dalam Pengembangan Perekonomian di Kawasan


Sebagai Bentuk Regionalisme yang Gagal di Amerika
Selatan ...................9

BAB 3 PENUTUP ..................................................................................................17

3.1
Kesimpulan ...........................................................................................17

3.2 Saran .....................................................................................................18

Daftar
Pustaka .........................................................................................................19

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Regionalisme telah banyak mengubah keadaan pada system internasional,


regionalism diserukan untuk memperkuat pengaturan regional dibanyak tempat
ketika terjadinya perang dingin maupun sampai era pasca perang dingin,
regionalisme masih menjadi isu yang banyak dibahas sampai saat ini, Konsep
tentang regionalisme juga terus diperdebatkan. Regionalism muncul dengan
banyak variasi mulai dari jumlah anggota, cakupan kebijakan, serta keragaman
skema kerjasama yang membuat regionalism telah tumbuh secara signifikan sejak
'gelombang regionalis' besar terakhir di tahun 1960-an. Regionalism banyak
melibatkan negosiasi, serta konstruksi perjanjian antar Negara maupun
pembentukan rezim bersama. Kerjasama tersebut dapat bersifat formal atau
informal, dan tingkat pelembagaan yang tinggi juga tidak menjamin efektivitas
lembaga tersebut atau kepentingan nasional masing masing anggota. Kerjasama
regionalisme dapat terbentuk dengan segala macam motif dibelakangnya,
kerjasama regionalism dapat berfungsi sebagai sarana untuk menanggapi
tantangan eksternal dan mengkoordinasikan posisi-posisi regional di lembaga-
lembaga internasional atau forum-forum negosiasi. Kerjasama regional dapat juga
mencakup bidang ekonomi sebagai perhatian utama, dirancang untuk mengurangi
atau menghilangkan hambatan untuk saling bertukar barang, jasa, modal dan
sumber daya manusia. (Hurrell, 1995)

Regionalisme sangat berkaitan erat dengan geopolitik yang melibatkan


aspek kedekatan geografis suatu Negara dengan Negara-negara lain disekitarnya,
regionalism terjadi hampir diseluruh dunia, Negara Negara seolah dipersatukan
untuk melakukan kooperasi antar satu sama lain karena kedekatan wilayah. Hal
tersebut juga terjadi pada Amerika Selatan yang didekatkan melalui geografis dan
unsur sejarah yang panjang, Di Amerika Selatan, di mana impian untuk
mewujudkan persatuan politik terjadi sejak zaman perang kemerdekaan,
regionalism dianggap sebagai salah satu jawabannya. Sejak 1960, upaya Amerika

1
Selatan untuk bersatu melalui regionalisme telah mengalami perubahan perubahan
fase yang berbeda. Lebih khusus lagi, negara-negara Amerika Selatan cenderung
menyimpang dalam membentuk regionalism, secara bertahap melahirkan blok
terpisah yang tampaknya merobek Amerika Selatan, Amerika Tengah dan Utara
menjadi bagian bagian yang terpisah. Nations Economic Commission for Latin
America (ECLA) menjadi bentuk regionalism yang pertama kali terbentuk di
Amerika Selatan pada 1948 untuk mendorong kerjasama ekonomi antara negara-
negara anggota serta ditujukan untuk perluasan pasar nasional melalui
pembentukan pasar regional. ECLA mendorong terjadinya dua gelombang
regionaslime di Amerika Selatan, yang pertama pembentukan Asosiasi
Perdagangan Bebas Amerika Selatan (LAFTA) dan Central American Common
Market (CACM) pada tahun 1960, kedua mengarah pada pembentukan Pakta
Andes (kemudian menjadi Andean Community) di 1969 dan Komunitas Karibia
(CARICOM) pada tahun 1973, sebagian sebagai reaksi terhadap efek yang
dihasilkan oleh gelombang sebelumnya. Gelombang ketiga terjadi setelahnya pada
masa transisi demokrasi 1980 sampai 1990 yang kemudia menciptakan Common
Market of the South (MERCOSUR) dan peluncuran kembali CACM dan Andean
Community. Kemudian pada 2000 an regionalism Amerika Selatan terus
berkembang sampai memunculkan Union of South American Nations (UNASUR),
dan Bolivarian Alliance for the Peoples of our America (ALBA). (Malamud &
Gardini, 2012)

Kawasan Amerika Selatan merupakan kawasan yang kompleks,


membentang dari wilayah Amerika Selatan sampai ke Meksiko dengan total
populasi lebih dari setengah miliar jiwa, wilayah Amerika Selatan juga merupakan
wilayah yang kaya akan sumber daya, mulai dari hasil pertambangan & mineral,
perkebunan, sampai keragaman alam & hayati paling beragam didunia. Hal
tersebut membutuhkan banyak pihak maupun negara untuk sekedar mengelola dan
menjaga hal tersebut dengan baik, klaim bahwa regionalisme Amerika Selatan
telah gagal telah menjadi hal yang umum dibicarakan pada decade ini atau lebih,
Terlepas dari kenyataan bahwa inisiatif regional telah berkembang sejak
setidaknya tahun 1960-an, isu kedaulatan, ketiadaan rasa saling melengkapi dalam
ekonomi, dan pergeseran cepat kekuatan ekonomi global telah menjadi

2
penghambat bagi penciptaan pasar bersama Amerika Selatan yang efektif dan
regionalisme 'terbuka'. Faktanya, regionalisme di Amerika Selatan masih jauh dari
harapan, Alih-alih, berada dalam proses transformasi yang dramatis, tetapi jalan
ditempat. kontradiksi dengan proyek-proyek ekonomi tahun 1990-an dan tahun-
tahun awal 2000, pembangunan kawasan di Amerika Selatan sangat politis dan
bersifat antar pemerintah. (Riggirozzi & Grugel, 2015)

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa peranan serta dampak dari kerjasama regional Andean Community


dan MERCOSUR dalam perkembangan perekonomian di kawasan?
b. Bagaimana UNASUR berperan dalam pengembangan perekonomian di
kawasan sebagai bentuk regionalism yang gagal di Amerika Selatan?

1.3 Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, tujuan pembahasan dalam


makalah ini adalah untuk mengetahui perkembangan regionalisme yang terjadi di
kawasan Amerika Selatan yang juga memiliki pengaruh terhadap perekonomian.
Selain itu tujuan pembahasan juga untuk mengetahui dan menganalisis peran
beberapa organisasi regional seperti Andean Community, MERCOSUR, dan
UNASUR yang juga memiliki peran dan kepentingan dalam perkembangan
prekonomian di kawasan Amerika Selatan.

3
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Peranan serta Dampak dari Kerjasama Regional Andean Community


dan MERCOSUR dalam Perkembangan Perekonomian di Kawasan

Regionalisme di Amerika Selatan sering dilihat sebagai sebuah contoh


kegagalan regionalisme untuk kawasan lain. Sejarah panjang menunjukan belum
ada satupun organisasi regional yang dapat menyatukan wilayah Amerika Selatan
dibawah satu organisasi, sebaliknya wilayah Amerika Selatan seolah terpecah
pecah. regionalisme kontemporer di Amerika Selatan dibentuk oleh perubahan
strategi geopolitik Amerika, Penurunan relatif dari pengaruh Amerika Serikat
diwilayah tersebut dan fakta bahwa Washington berfokus pada masalah domestik
dan krisis internasional di luar belahan bumi lainnya , dikombinasikan dengan
kebijakan luar negeri Brasil Yang dilema, menandakan tidak ada hegemoni
regional yang mencolok.
Andean community atau Andean Pact serta MERCOSUR merupakan dua
organisasi regional dari sekian banyak bentuk organisasi regional yang akan
dibahas pada pengaruhnya terhadap kerjasama dan perkembangan ekonomi
dikawasan.
Andean community atau komunitas Andean yang juga sebelumnya dikenal sebagai
pakta Andean merupakan organisasi kerjasama regional yang bidang focus utama
nya adalah kerjasama perdangann dan ekonomi. Andean community memiliki total
populasi sebesar lebih dari 100 juta orang yang jika digabungkan membentuk blok
ekonomi sebesar US$ 580 miliar berdasarkan GDP, Meskipun dibentuk pada tahun
1969, Andean community mulai beroperasi di tahun sembilan puluhan dengan
pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas pada tahun 1993 dan Serikat Pabean
pada tahun Februari 1995. Masalah internal di negara-negara ini dalam beberapa
tahun terakhir telah melambat menurunkan proses integrasi. Hari ini 100% barang
asal Andean beredar bebas bea di dalam Andean community. Selama periode
Januari-November 2012, ekspor wilayah Andean community ke dunia adalah US $
116 miliar – meningkat 2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

4
Selama periode Januari-November 2012, intra-komunitas ekspor meningkat
sebesar 13% (dari US$8,4 miliar menjadi US$9,5 miliar) dibandingkan dengan
periode yang sama.
Andean community adalah blok perdagangan dari empat negara - Bolivia,
Kolombia, Ekuador dan Peru. Chili, Argentina, Brasil, Paraguay, dan Uruguay
adalah rekanan anggota sementara Panama, Meksiko, dan Spanyol adalah
Pengamat. Markas Besar Andean community terletak di Lima, Peru. Integrasi
regional di negara-negara Andes dimulai dengan penandatanganan Perjanjian
Cartagena (oleh Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador dan Peru) pada tahun 1969
menciptakan Pakta Andean dengan tujuan menciptakan Serikat Pabean dan Pasar
Bersama. Jalan menuju penyatuan ekonomi mencakup tahapan-tahapan berikutnya
seperti: kawasan perdagangan bebas, kesatuan pabean, pasar bersama, komunitas
ekonomi, dan kesatuan ekonomi dan politik. Pendekatan yang agak linier ini tidak
berlaku untuk bahasa Latin Amerika. Kenyataannya, integrasi dalam bahasa
Amerika Selatan menghadirkan situasi yang kompleks dan tidak teratur.
Penghapusan hambatan bisa sebagian dan tidak lengkap. Serikat pabean
diumumkan dalam sebuah perjanjian atau deklarasi formal dapat berubah menjadi
sesuatu yang sangat berbeda pada realitas. (Van Klaveren, 2018) tantangan yang
dari dulu dihadapi oleh Andean community serta organisasi regional lain di
amerika selatan juga cenderung masih sama yaitu kesulitan politik yang kuat untuk
liberalisasi perdagangan yang lengkap. (HOJMAN, 1981)
Pada tahun 1996, Protokol Trujillo mengganti nama Pakta tersebut menjadi
Komunitas Andean/ Andean community. Selain itu juga mengubah Dewan
Perjanjian Cartagena menjadi Sekretariat Jenderal berkedudukan di Lima, Peru,
dengan tidak hanya fungsi teknis tetapi juga politik memberikan kekuatan politik
baru Pada arah proses integrasi. Tantangan utama yang harus dihadapi oleh
Andean community antara lain, perdagangan barang & jasa, kebijakan ekonomi,
pasar bersama, pembangunan berkelanjutan serta segudang pekerjaan rumah
lainnya yang harus segera diselesaikan Negara – Negara anggota.
Andean community dan MERCOSUR (Argentina, Brasil, Uruguay dan
Paraguay) merupakan dua blok perdagangan utama Amerika Selatan. Pada April
1998, mereka menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja untuk penciptaan Area

5
Perdagangan Bebas antara masing-masing dan satu sama lainnya dengan memulai
negosiasi. Selanjutnya, Andean Community dan MERCOSUR, bersama dengan
negara-negara seperti Chili, telah mempelopori integrasi yang lebih dalam di
seluruh Amerika Selatan yang juga menjadi harapan baru akan regionalisme
diwilayah Amerika Selatan yang telah lama dianggap sebagai bentuk regionalism
gagal, melalui pembentukan Union of South American Nations (UNASUR) yang
bercorak seperti Uni Eropa sebagai contoh regionalisme.
Kerjasama regional kawasan yang telah dibentuk untuk mempercepat
perekonomian negara anggota contohnya seperti Mercando Comun Del Sur
(MERCOSUR). Pada awal berdirinya sampai tahun 1999, MERCOSUR
merupakan blok perdagangan yang berada di fase intergovermentalism, merupakan
fase dimana negara atau states adalah aktor tunggal dalam proses negosiasi
integrasi. Sebagai aktor tunggal yang bersifat rasional, kebijakan dan arah politik
negara sangat dipengaruhi oleh kepentingan nasional. Kepentingan tersebut
kemudian menjadi alat pemerintah dalam proses negosiasi untuk menciptakan
keuntungan bersama dan untuk menghasilkan outcome yang baik untuk integrasi.
Pada fase pertama, Intergovernmentalism tidak hanya berdampak pada
keberhasilan regional, tetapi juga mejadi faktor gagalnya proses integrasi kawasan
pada akhir tahun 90-an. Dalam sejarah pembentukan MERCOSUR sebagai blok
perdagangan kawasan Amerika Selatan, negara merupakan faktor utama dalam
proses negosiasi integrasi. Di fase ini negara sepakat untuk mengintegrasi
kebijakan ekonomi domestik dan memperluas objektif politik
MERCOSUR berdiri atas inisiatif dua negara di Amerika Selatan, yaitu
Argentina dan Brazil melaui Declaration of Iguacu tahun 1985. Hal ini bermula
dari keinginan kedua negara tersebut untuk mempersatukan perekonomian
Amerika Selatan. Mereka ingin secara perlahan untuk melepaskan diri dari
Amerika Serikat di kawasannya. Oleh karena itu, MERCOSUR berupaya untuk
terus melakukan kerjasama antar negara dan organisasi kawasan lainnya. Dalam
perkembangannya, MERCOSUR tidak hanya aktif dalam bidang ekonomi, namum
juga dalam bidang politik.
Seperti blok-blok perdagangan lainnya, pembentukan MERCOSUR
bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Amerika Selatan

6
sehingga dapat mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap Amerika Serikat.
Kebijakan-kebijakan ekonomi diskriminatif yang diterapkan oleh Amerika Serikat
terhadap negara-negara mitranya di kawasan Amerika Selatan membuat ketiga
negara pemrakarsa organisasi ini yakni Argentina, Brasil dan Paraguay sepakat
mendirikan MERCOSUR guna menggalang kekuatan ekonomi dan politik negara-
negara Amerika Selatan.
Penghapusan hambatan perdagangan di antara negara anggota regional
telah membawa peningkatan skala perdagangan dan perluasan pasar di kawasan
Amerika Selatan. Dari tahun 1991-1994, indeks perdagangan telah tumbuh pesat
dari 12% menjadi 19%, sementara ekspor telah tumbuh sebanyak 7% di tahun
2014, serta perdagangan antar negara anggota telah meningkat sebanyak 12 kali.
Penggandaan angka-angka ini dalam tahun-tahun awal MERCOSUR menekankan
peningkatan luar biasa dalam saling ketergantungan ekonomi. Perdagangan intra-
regional tumbub terutama sebagai akibat dari pengurangan tarif luar perlindungan
luar biasa dan hambatan non-tarif untuk perdagangan. Tarif rata-rata perlindungan
di negara-negara MERCOSUR menurun drastis hingga pembentukan serikat
pekerja tahun 1995. Tujuan utama MERCOSUR adalah untuk meningkatkan
hubungan ekonomi daripada mengelola efeknya. (Campos, 2016)
Adapun tujuan MERCOSUR itu sendiri diantaranya membebaskan
pergerakan barang dan jasa melalui cara perdagangan Intra MERCOSUR, dimana
sejak 2010 berbagai produk telah mengalami peningkatan termasuk bahan bakar,
mesin dan juga plastik, gula serta tekstil. MERCOSUR juga menjalin kerjasama
dengan China. Ekspor barang dengan China mengalami peningkatan hingga 16
kali lipat yang awalnya USD 2.14 miliar menjadi USD 51,12 miliar. Pada tahun
2011 ekspor barang ke China juga menginginkan membangun rute kereta Api di
Kolombia dengan menghubungkan pantai Karibia dengan pantai pasifiknya
(Carrol & Branigan. 2011)

Kemudian selanjutnya kerjasama MERCOSUR dengan UE/Uni Eropa. UE


meripakan mitra dagang terbesar untuk MERCOSUR. Pasokan barang dari
MERCOSUR ke UE meningkat yajam dan lebih dari tiha kali lipat antara tahun
2001 hingga 2011. Kerjasama ini sendiri terjalin sejak tahun 1995. UE dan
MERCOSUR juga memperkuat hubungan dengan menegaskan komitmen mereka

7
di KTT Rio pada tahun 1999. UE dan MERCOSUR terlibat dalam negosiasi untuk
perjanjian dagang (Komisi Eropa, 2012).

Upaya selanjutnya yang di lakukan MERCOSUR adalah menetapkan


common eksternal tarif dan koordinasi kebijakan ekonomi makro dan sektoral
antara negara-negara anggota. Contohnya seperti melakukan perdagangan yang
menghasilkan perjanjian Asosiasi dengan Chili, Peru, Bolivia, Kolombia dan juga
Ekuador dan juga perjanjian lainnya seperti dengan Israel dan Mesir. MERCOSUR
juga tetap menjadi lahan investasi bagi perusahaan asing. MERCOSUR yang
memiliki konsumen hampir 280 juta dan dengan nominal PDB 3 miliar USD.
Kemajuan terbesar telah dibuat di bidang penghapusan tarif internal. Perdagngan
intrazonal antara negara-negara pendiri pada dasarnya bebas bea untuk produk-
produk yang berasal dari salah satu negara MERCOSUR. Namun, sektor-sektor
yang penting adalah industri mobil dan gula masih di kecualikan dari proses
integrasi dan diatur melalui perjanjian bilateral antara negara-negara anggota.
Dimasukannya sektor ini kedalam perdagangan bebas MERCOSUR dikarenakan
tidak dapat diperhitungkan dalam waktu dekat. Bahkan, pengusaha asing mendapat
untuk dari pembebasan bea masuk dalam perdagangan. Dalam hal ekspor di
MERCOSUR, tarif eksternal masih dikenakan setiap kali perbatasan dilintasi.
Meskipun negara-negara anggota telah memutuskan untuk menghapuskan
beberapa bea cukai dalam transit perdagangan, perjanjian dengan negara-negara.
MERCOSUR masih diperlukan.

Keseriusan oleh negaran-negara anggota dari Organisasi Regional ini


dalam tujuannya untuk membuat penyesuaian hukum di dalam kawasan yang
tujuan memperkuat kerjasama. Sebagai organisasi regional, MERCOSUR selalu
berusaha untuk meningkatkan perdagangan. MERCOSUR didasarkan pada
perjanjian Internasional untuk lembaga-lembaga antar pemerintah dalam bentuk
realisasi Customs Union dan Common Market. MERCOSUR tidak memliki
penyesuaian hukum antara negara anggota dan pola hubungan ini akan lebih
bersifat mutual trust tanpa mengurangi aktivitas kebijakan bersama. MERCOSUR
juga telah melakukan upaya menghilangkan sanksi positif dan negatif yang
memiliki sifat meningkat anggotanya menghambat free trade area terwujud secara
sempurna. (Guna, 2017)

8
2.2 Peran UNASUR dalam Pengembangan Perekonomian di Kawasan
Sebagai Bentuk Regionalisme yang Gagal di Amerika Selatan

Union of South American Nations atau UNASUR merupakan organisasi


kawasan negara-negara Amerika Selatan yang bermarkas di Quito. Organisasi
regional ini dibuat pada tahun 2008 untuk mendorong integrasi regional pada isu-
isu termasuk demokrasi, pendidikan, energi, lingkungan, infrastruktur, dan
keamanan serta berusaha untuk menghilangkan ketidaksetaraan dan eksklusi
sosial. Hal ini terinspirasi oleh adanya Uni Eropa.

UNASUR terdiri dari dua belas negara yaitu Argentina, Bolivia, Brazil,
Chili, Kolombia, Ekuador, Guyana, Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay,
Venezuela, Panama, dan Meksiko. Panama dan Meksiko memegang status
pengamat. UNASUR merupakan penerus dari Komunitas Bangsa-Bangsa Amerika
Selatan (Comunidad Sudamericana de Naciones atau CSN) yang didirikan ketika
dua belas pemimpin Amerika Selatan menandatangani Deklarasi Cuzco di kota
Cuzco, Peru, tahun 2004. Awalnya CSN menyatukan dua organisasi yaitu Andean
Community dan MERCOSUR. Pada dua pertemuan puncak tahunan pertama di
bulan September 2005 di Brazil dan pada Desember 2006 di Cochabamba, Bolivia,
para pemimpin CSN merumuskan tujuan mereka dan mengembangkan rencana
strategis. Pada KTT Energi Amerika Selatan yang diadakan pada bulan April
2007, dilakukan pergantian nama menjadi Persatuan Bangsa-Bangsa Amerika
Selatan (Union of South American Nations).

Pada bulan Mei 2008, perwakilan dari masing-masing negara


menandatangani Perjanjian Konstitutif Persatuan Bangsa-Bangsa Amerika Selatan
di Brazil. Perjanjian ini membentuk secretariat jenderal di Quito, Ekuador dan
parlemen di Cochabamba. Presiden Chili, Michelle Bachelet menjabat sebagai
Presiden pertama UNASUR. Dalam UNASUR terdapat Dewan Pertahanan
Amerika Selatan yang terdiri dari menteri pertahanan dua belas negara serta dewan
kesehatan Amerika Selatan. Beberapa tujuan jangka panjang aliansi adalah
menciptakan zona bebas continental, mata uang tunggal, dan jalan penghubung
antar samudera (Inter-Oceanic Highway). ( The Editors of Encyclopaedia
Britannica, 2008).

9
Berikut di bawah merupakan 21 tujuan yang dimiliki oleh UNASUR yaitu :

1. Penguatan dialog politik antar negara anggota untuk menjamin


ruang bagi konsultasi untuk memperkuat integrasi Amerika Selatan
dan partisipasi UNASUR di kancah internasional
2. Pembangunan sosial dan manusia yang inklusif dan berkeadilan
dalam rangka pengentasan kemiskinan dan mengatasi ketimpangan
di daerah
3. Pemberantasan buta huruf, akses universal terhadap pendidikan
berkualitas dan regional pengakuan mata kuliah dan gelar
4. Integrasi energi untuk pemanfaatan sumber daya kawasan secara
integral dan berkelanjutan dalam sebuah semangat solidaritas
5. Pembangunan infrastruktur untuk interkoneksi kawasan dan antar
masyarakat, berdasarkan kriteria pembangunan sosial dan ekonomi
yang berkelanjutan
6. Integrasi keuangan melalui penerapan mekanisme yang kompatibel
dengan ekonomi dan kebijakan fiscal negara anggota
7. Perlindungan keanekaragaman hayati, sumber daya air dan
ekosistem, kerjasama dalam pencegahan bencana dan dalam
memerangi sebab dan akibat perubahan iklim
8. Pengembangan mekanisme konkret dan efektif untuk mengatasi
asimetri sehingga mencapai integrasi yang adil
9. Konsolidasi indentitas Amerika Selatan melalui pengakuan progesif
atas hak warga negara dari suatu negara anggota yang bertempat
tinggal di negara anggota lainnya dengan tujuan memperoleh
kewarganegaraan Amerika Selatan
10. Akses universal ke jaminan sosial dan layanan kesehatan
11. Kerjasama dalam isu-isu migrasi dengan pendekatan holistic,
berdasarkan pada prinsip yang tidak dibatasi penghormatan
terhadap hak asasi manusia dan tenaga kerja, untuk regularisasi
migrasi dan harmonisasi kebijakan
12. Kerjasama ekonomi dan komersial untuk mencapai kemajuan dan
konsolidasi proses yang inovatif, dinamis, transparan, adil, dan

10
seimbang yang berfokus pada akses efektif, mendorong
pertumbuhan ekonomi dan pembangunan untuk mengatasi asimetri
melalui cara komplementaritas ekonomi negara-negara Amerika
Selatan, serta promosi kesejahteraan semua sector penduduk dan
pengurangan kemiskinan
13. Integrasi industry dan produktif dengan focus terutama pada peran
penting yang kecil dan usaha menengah, koperasi, jaringan, dan
bentuk-bentuk produktif lainnya dimana organisasi dapat
memainkan perannya
14. Definisi dan implementasi kebijakan dan proyek bersama atau
pelengkap dari penelitian, inovasi, alih teknologi dan produksi
teknologi, yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas kawasan
itu sendiri, keberlanjutan dan pengembangan teknologi
15. Promosi keragaman budaya dan ekspresi tradisi dan pengetahuan
tentang masyarakat di wilayah tersebut, untuk memperkuat rasa
identitas mereka
16. Partisipasi warga melalui mekanisme interaksi dan dialog antara
UNASUR dan berbagai actor sosial dalam perumusan kebijakan
integrasi Amerika Selatan
17. Koordinasi di antara badan-badan khusus negara-negara anggota
dengan mempertimbangkan norma-norma internasional, untuk
memperkuat perang melawan korupsi, obat-obatan global,
perdagangan orang, perdagangan senjata kecil dan ringan,
terorisme, kejahatan transnasional terorganisir dan ancaman lainnya
serta untuk peluncuran senjata, non-proliferasi senjata nuklir dan
senjata pemusnah massal, dan penghapusan ranjau darat
18. Promosi kerjasama di antara otoritas kehakiman negara-negara
anggota UNASUR
19. Pertukaran informasi dan pengalaman di bidang pertahanan
20. Kerjasama penguatan keamanan warga negara
21. Kerjasama sectoral sebagai mekanisme untuk memperdalam
integrasi Amerika Selatan melalui pertukaran informasi,
pengalaman dan peningkatan kapasitas(Turner, 2014).

11
Peran UNASUR dalam pengembangan perekonomian kawasan Amerika
Selatan yaitu berperan sebagai mediator dalam sejumlah ketegangan kawasan
dengan tujuan untuk berupaya dalam memperketat demokrasi. Dalam perjanjian
konstitutif yang ditandatangani oleh sejumlah kepala negara di George Town,
UNASUR juga berperan dalam mencegah berkembangnya pihak anti demokrasi di
kawasan Amerika Selatan yang disepakati oleh sejumlah kepala negara untuk
membentuk klausul demokratis dalam organisasi. Pada tahun 2009, UNASUR
menciptakan Bank of the South yang telah ditandatangani oleh sejumlah pemimpin
negara-negara Amerika Selatan dalam sebuah perjanjian dengan tujuan untuk
membiayai negara anggota dalam pembangunan proyek-proyek ekonomi
negaranya. Lalu pada tahun 2012, UNASUR juga membentuk Electoral Council
atau Dewan Pemilihan dengan tugas memantau proses pemilihan dan melakukan
pengunjungan terhadap negara-negara anggota sebelum pemilihan dilaksanakan
serta melakukan komunikasi dengan kandidat atau partai.

Peran UNASUR sebagai organisasi kawasan telah membentuk South


American Defense Council (CDS) yang merupakan sebuah dewan sectoral
UNASUR agar tujuan pembentukan organisasi ini dapat tercapai. Dalam
penerapannya, CDS bekerja dalam upaya untuk menciptakan perdamaian dan
mengamankan ancaman eksternal dengan mengidentifikasi masalah terlebih
dahulu lalu dilaksanakan dialog dan kerjasama militer antar negara. Dalam hal ini,
CDS juga sebagai wadah dalam pertukaran informasi antar pemerintah dengan
pemerintah lainnya dalam satu kawasan. Perlu diakui, UNASUR telah berhasil
meningkatkan partisipasi negara-negara di kawasan Amerika Selatan dalam
sejumlah isu, seperti dalam bidang pendidikan, lingkungan, politik, sosial, hingga
kesehatan. UNASUR menjadi penting di kawasan Amerika Selatan karena
organisasi tersebut telah dan sering membahas isu yang berkaitan dengan edukasi,
kesehatan, infrastruktur, kesenjangan, dan lainnya.

Hadirnya UNASUR sebagai inisiatif baru juga merupakan kesaksian


merosotnya pengaruh Amerika Serikat di Amerika Selatan. Berbeda dengan
MERCOSUR yang berada di puncak pengaruh neo-liberal di wilayah Amerika
Selatan, UNASUR lahir dalam kerangka bottom-up yang ekstensif kritik terhadap
model neo-liberal. Meskipun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan,

12
proyek-proyek ini telah menempatkan kembali masalah sosial dan politik dalam
pusat agenda. Kurangnya konfrontatif dan lebih kea rah akomodatif juha telah
ditunjukkan oleh UNASUR, ini juga berarti bahwa terdapat banyak jalur yang
telah ditempuh oleh negara-negara di Amerika Selatan demi pembangunan
alternatif.

Perjanjian konstitutif UNASUR menyatakan perlunya keterpaduan dan


persatuan dalam rangka mendorong keberlanjutan pembangunan di wilayah yang
tidak memiliki kesetaraan dan melawan kemiskinan serta ketimpangan. Ambisi
UNASUR tidak hanya mempelajari dan mengintegrasikan keuntungan
MERCOSUR dan CAN, tetapi juga dapat berinovasi di luar dengan cara
mempromosikan dialog politik dan pembangunan sosial dan manusia yang
inklusif. UNASUR mengemban tugas mempromosikan demokrasi dan dialog di
kawasan. Perannya dalam Krisis Ekuador berkontribusi pada pemulihan hubungan
Correa (Ekuador), Santos (Kolombia), dan Chavez (Venezuela). UNASUR
kemudian akan memainkan peran penting mediasi di Kolombia-Krisis Venezuela
pada pertengahan 2010. UNASUR menunjukkan bahwa dapat menyatukan para
pemimpin dari postur politik yang berbeda untuk kepentingan dari wilayah
tersebut. (Nahuel, 2012)

Dinamika ekonomi dan perdagangan baru beriringan dengan perubahan


sosial dan pencarian politik. Terlihat dari meningkatnya kualitas China, kerjasama
dan kesepakatan pencarian pasar baru serta penguatan hubungan ekonomi intra-
regional merupakan resolusi dimana UNASUR harus menunjukkan
kemampuannya sebagai sebuah pelaku yang berharga dan fungsional. UNASUR
memiliki rancangan menjadi pasar satu-satunya dan membangun keuntungan CAN
dan MERCOSUR serta secara progesif menghapuskan semua tarif di tahun 2019.
UNASUR telah menciptakan langkah yang baik dengan konstitusi Dewan
Ekonomi di Amerika Selatan pada Agustus tahun 2011. Para dewan memiliki
tujuan mempromosikan perdagangan dalam kawasan regional, merumuskan
pemanfaatan cadangan moneter serta memperkuat lembaga keuangan kawasan
regional, seperti Bank of the South dan Andean Development Corporation. Di sini,
UNASUR dimaknai sebagai organisasi politik yang kini memiliki kesempatan
untuk memberikan buktinya dalam bidang ekonomi. Tak hanya itu, UNASUR

13
dirasa perlu memperlihatkan dengan sebuah tindakan berupa komitmen guna
menyebarkan partisipasi warga dan pencapaian lingkungan sosial serta
kemanusiaan yang inklusif, consensus politik dan kebijakan ekonomi bersama
proyek pembangunan regional harus nyata bagi penduduk yang ada di wilayah
tertinggal.

Namun, dalam perkembangannya UNASUR seringkali mendapat tantangan


dalam menjalankan tugasnya sebagai organisasi regional. Sebelum tahun 1992,
wilayah kawasan Amerika Selatan memiliki suatu permasalahan terkait ekonomi
negara seperti inflasi, kemiskinan, dan hutang. Kondisi inilah yang menjadi salah
satu faktor wilayah tersebut menginginkan adanya kerjasama regional untuk
berupaya dalam meningkatkan pertumbuhan dan pembangunan negara di kawasan
Amerika Selatan.

Melihat semakin parahnya krisis ekonomi di kawasan Amerika Selatan,


Venezuela dijadikan sebagai subjek karena krisis ekonominya berdampak terhadap
kestabilan kawasan. Pemerintah Venezuela di bawah pimpinan Nicolas Maduro
dianggap sebagai negara otoritarian sehingga negara lain beranggapan bahwa
UNASUR dapat dijadikan sebagai organisasi untuk mempromosikan demokrasi
bagi semua negara di kawasan Amerika Selatan. Beberapa negara yang memiliki
ideologi berhaluan kanan ekstrim yakin bahwa dengan demokrasi resesi ekonomi
yang dialami Venezuela dapat diatasi lebih baik. Penentangan terhadap
pemerintahan Venezuela yang dianggap otoritarianisme sudah terjadi sejak 2014,
namun Presiden Brazil selalu menjadi inisiator dalam mempertahankan UNASUR.
Namun, sejak Lula da Silva sudah tidak menjabat lagi, begitu pula tidak ada lagi
inisiator dalam upaya tetap mempertahankan UNASUR. (Konstruktivisme &
Keiko, 2020)

UNASUR yang didirikan pada tahun 2008 untuk menghidupkan impian


pahlawan kemerdekaan Simon Bolivar tentang “tanah air” Amerika Selatan yang
luas dan tanpa batas. Bolivar sangat menentang pengaruh Amerika Serikat dan
Eropa di benua ini. Sementara rencana untuk menciptakan sistem moneter bersama
untuk anggota UNASUR gagal, sedangkan proposal lain lebih berhasil. Salah
satunya adalah visa kerja UNASUR yang umum, yang telah membantu negara-

14
negara Amerika Selatan menerima banyak orang Venezuela yang melarikan diri
dari negara mereka. Pukulan terakhir bagi UNASIR adalah kegagalannya
menangani krisis di Venezuela secara efektif(George, 2019).

Melemahnya UNASUR pada dasarnya terjadi karena aktor elit pemerintah


negara anggota yang memiliki presepsi dan ideologi yang berbeda-beda bahkan di
antaranya saling bertentangan. Melemahnya UNASUR juga disebabkan karena
terjadi krisis kepemimpinan yang menjadi penyebab perpecahan antar negara
anggota. Krisis ini bukan hanya soal kosongnya kepemimpinan, namun tidak ada
lagi yang menjadi leader yang akan menyelaraskan tujuan organisasi dengan
negara anggota. Ketika UNASUR dibentuk, negara anggota sepakat untuk
melawan pengaruh Amerika Serikat yang semakin menguat di kawasan Amerika
Selatan, terlepas dari perbedaan ideologi yang dianut. Dengan adanya perbedaan
ideologi tersebut dapat mempengaruhi pemaknaan masing-masing negara.
Sehingga pemaknaan terhadap manfaat dari keberasaan organisasi ini berbeda-
beda dari masing-masing negara anggota yang menyebabkan melemahnya
keberadaan UNASUR karena dianggap kurang mampu menciptakan kebaikan
terhadap negara di kawasan Amerika Selatan.

Segala bentuk regionalisme yang terjadi di Amerika Selatan, negara-negara


di kawasan tersebut sulit sekali untuk bersatu dalam sebuah forum kerjasama
regional. Mayoritas negara-negara di kawasan tersebut masih berupa negara
berkembang yang sejatinya sangat membutuhkan organisasi regional untuk
meningkatkan stabilitas baik negaranya maupun stabilitas kawasan. Tetapi karena
faktor itulah, negara di kawasan ini sulit untuk melakukan kerjasama. Maka dari
itu, UNASUR telah memberikan perannya terhadap negara anggota, namun kurang
maksimal sehingga UNASUR dianggap tidak banyak memberikan manfaat
terhadap negara anggotanya.

Ernesto Samper sebagai Sekretaris Jenderal UNASUR mengakui agar


UNASUR dapat bertahan, perlu mengambil rencana tindakan yang tidak terlalu
progresif. Tapi pendapatnya mengatakan bahwa pembubaran organisasi UNASUR
akan menjadi suatu kesalahan besar. Menurutnya, apa yang menjadi kebutuhan di
negara kawasan Amerika Selatan adalah berbicara dengan satu suara yang sama

15
diiringi dengan persatuan. Pemerintahan Amerika Serikat yang saat itu dipimpin
oleh Donald Trump telah mengancam tindakan militer terhadap Venezuela.
Pemerintah juga sangat jeli terhadap masyarakat Amerika Selatan yang ingin
masuk wilayah Amerika Serikat dan menarik diri dari usaha internasional untuk
mencegah perubahan iklim.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Andean Community dan MERCOSUR adalah suatu blok perdagangan


Amerika Selatan yang di dirikan oleh beberapa negara di Amerika Selatan untuk
mewujudkan integrasi kawasan dalam bidang ekonomi dan politik. Di atas telah di
uraian bahwa kedua organisasi tersebut gagal dalam melakukan integrasi kawasan.
Amerika Selatan dinilai sebagai contoh kegagalan regionalisme untuk kawasan
lain. sejarah panjang menunjukan belum ada satupun organisasi regional yang
dapat menyatukan wilayah Amerika Selatan dibawah satu organisasi, dan akhirnya
wilayah Amerika Selatan seolah terpecah-pecah.
Negara-negara di wilayah kawasan Amerika Selatan juga telah
mengupayakan beberapa organisasi regional dengan tujuan untuk meningkatkan
integrasi regional antar negara bangsa di wilayah tersebut. UNASUR dibentuk
sebagai organisasi regional baru dengan tujuan yang akan dikembangkan lebih
jauh dari organisasi sebelumnya yaitu organisasi MERCOSUR dan Andrean
Community. Dalam upaya membentuk regionalisme, UNASUR sendiri telah
memberikan peran banyak terhadap wilayah kawasan Amerika Selatan. Peran
tersebut diantaranya seperti mencegah adanya kelompok anti demokrasi,
mendirikan Bank of The South, Elektoral Council, South American Defense
Council, dan beberapa isu isu lainnya seperti isu pendidikan, kesehatan dan sosial.
Hadirnya UNASUR juga merupakan saksi merosotnya pengaruh Amerika Serikat
di wilayah Amerika Selatan. Banyak peran besar yang telah diberikan UNASUR
terhadap negara-negara di kawasan Amerika Selatan khususnya negara anggota.
Namun dalam perkembangannya, perbedaan ideologi negara anggota, interaksi
kawasan dan proses perkembangan negara kawasan mengakibatkan UNASUR
mulai merosot. Perbedaan ideologi dari para aktor, baik individu maupun
negaranya, menjadikan adanya perbedaan makna terhadap manfaat dari organisasi
ini. Sehingga segala bentuk regionalisme yang terjadi di kawasan Amerika Selatan
sulit dibentuk meskipun semua negara di kawasan ini berupa negara kurang

17
berkembang yang sejatinya membutuhkan organisasi regional untuk meningkatkan
stabilitas baik negaranya maupun kawasannya. Oleh karena itu, kawasan ini
memiliki krisis regionalisme masalah sosial yang bukan terjadi karena fenomena
alami atau sistem internasional yang anarki melainkan karena berbagai entitas dan
interaksi antar negara di kawasan.

3.2 Saran

Regionalisme di kawasan Amerika Selatan memerlukan satu visi dan misi


yang kuat dalam menentukan tujuan dari kerjasama. Divergensi antar negara di
kawasan Amerika Selatan dapat menimbulkan konflik atau permasalahan baru
yang diakibatkan adanya perbedaan kebijakan yang dihasilkan oleh negara-negara
anggota. Negara-negara di wilayah Amerika Selatan juga dinilai harus mampu
meningkatkan pola pemerintahannya menjadi lebih demokratis. Demokrasi
mampu memberikan solusi baru bagi negara-negara Amerika Selatan untuk
bekerja sama dan membangun negaranya masing-masing. Setiap organisasi harus
memiliki focus penyelesaian isu atau permasalahan untuk kawasan, bukan hanya
untuk kepentingan negaranya sendiri. hal ini merupakan gagalnya rancangan
intergoverment MERCOSUR yang berakibat sulitnya MERCOSUR menemukan
jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Tidak hanya bagi
MERCOSUR., namun juga berlaku untuk organisasi kawasan lainnya seperti
Andean Community dan UNASUR.

Selain itu, perpecahan yang ada pada blok blok regionalism di Amerika
Selatan juga telah berdampak pada ketidakseragaman aturan, khususnya aturan
peerdagangan dan ekonomi, Negara Negara di Amerika Selatan harus membangun
sebuah iklim regionalism yang berkelanjutan yang dijadikan sebagai sebuah
regionalism yang membangun semua anggota, serta dapat memangkas aturan
aturan yang menghambat investasi, perdagangan, serta perekonomian Amerika
Selatan secara menyeluruh, demi terciptanya kawasan Amerika Selatan yang lebih
baik, sejahtera, aman dan stabil.

18
DAFTAR PUSTAKA

Campos, G. L. (2016). From success to failure: Under what conditions did


mercosur integrate? Journal of Economic Integration, 31(4), 855–897.
https://doi.org/10.11130/jei.2016.31.4.855

George, G. and C. W. E. M. R. J. (2019). South American Group Facing Hard


Times. VOA Learning English. https://learningenglish.voanews.com/a/south-
american-group-facing-hard-times/4737462.html

Guna, S. dwi. (2017). Upaya Mercado Comun del Sur (Mercosur) dalam
Meningkatkan Perekonomian Negara Anggota Tahun 2000-2018. Journal of
Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

HOJMAN, D. E. (1981). The Andean Pact: Failure of a Model of Economic


Integration? JCMS: Journal of Common Market Studies, 20(2).
https://doi.org/10.1111/j.1468-5965.1981.tb00255.x

Hurrell, A. (1995). Explaining the resurgence of regionalism in world politics.


Review of International Studies, 21(4).
https://doi.org/10.1017/S0260210500117954

Konstruktivisme, P., & Keiko, B. R. (2020). Krisis Regionalisme: Melihat


Penyebab Gagalnya UNASUR di Amerika Latin dari Perspektif
Konstruktivisme. June, 0–5.

Malamud, A., & Gardini, G. L. (2012). Has Regionalism Peaked? The Latin
American Quagmire and its Lessons. International Spectator, 47(1).
https://doi.org/10.1080/03932729.2012.655013

Nahuel, A.-G. (2012). 21 st Century Regionalism in South America : UNASUR


and the search for Development Alternatives. ESharp, Challenges(18), 64–
85.

Riggirozzi, P., & Grugel, J. (2015). Regional governance and legitimacy in South
America: The meaning of UNASUR. International Affairs, 91(4).
https://doi.org/10.1111/1468-2346.12340

The Editors of Encyclopaedia Britannica. (2008). UNASUR South American

19
organization. Britannica.Com. https://www.britannica.com/topic/UNASUR

Turner, B. (2014). Union of South American Nations (UNASUR). November, 68–


68. https://doi.org/10.1007/978-1-349-67278-3_93

Van Klaveren, A. (2018). Regionalism in Latin America. Navigating in the Fog.


SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.3129996

20

Anda mungkin juga menyukai