Anda di halaman 1dari 56

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI KAWASAN AMERIKA LATIN

"PERKEMBANGAN ISU-ISU HUBUNGAN INTERNASIONAL DI


KAWASAN AMERIKA SELATAN"
Dosen Pengampu : Ismah Rustam, S.IP.,MA

Disusun Oleh

Baiq Qamara Anjani (L1A016018) Nurlaili Khusnul Khotimah (L1A016066)

Erdiatulha Arsyad (L1A016027) Rifqi Ramadhan (L1A016072)

Hilalia (L1A016035) Rinjha Deswita Novriani (L1A016074)

Luh Hana Justiasih (L1A016049) Rizka Fitriani (L1A016076)

Mariah (L1A016055) Siti Sofiatul Wastiqah (L1A016081)

Terawandi Saputra (L1A016086)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


PROGAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL
UNIVERSITAS MATARAM
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan kita nikmat
iman dan kesehatan, sehingga saya diberi kesempatan yang luar biasa ini yaitu kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Paper tentang “Perkembangan Isu-Isu Hubungan Internasional Di Kawasan
Amerika Selatan”. Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
gung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk
kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam
yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya untuk


Ibu Ismah Rustam, S.IP.,MA selaku dosen mata kuliah Hubungan Internasional di Kawasan
Amerika Latin yang telah menyerahkan kepercayaannya kepada kami guna menyelesaikan paper
ini dengan tepat waktu.

Kumpulan materi yang telah kami susun ini ditujukan untuk memberikan informasi
mengenai Perkembangan Isu-Isu Hubungan Internasional Di Kawasan Amerika Selatan. Kami
juga berharap dengan sungguh-sungguh supaya tulisan ini mampu berguna serta bermanfaat
dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait Isu-isu yang terdapat di Amerika
Selatan.

Selain itu kami juga sadar bahwa pada tulisan kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan serta jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kami benar-benar menanti kritik dan
saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang selanjutnya, sebab sekali
kali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang
konstruktif. Di akhir kami berharap tulisan sederhana kami ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami
terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.

Penyusun
BAB I
PINK TIDE

Pada akhir 1990-an dan 2000-an, Amerika Latin mengalami semacam fenomena yang
dikenal “Pink Tide”, dengan beberapa pemerintahan yang memproklamirkan diri sebagai
seorang sosialis dan berkuasa dari Nikaragua ke Venezuela ke Uruguay dan seterusnya.
Beberapa dari pemerintah ini mampu menerapkan agenda politik yang progresif secara radikal
yang meningkatkan pengeluaran sosial, menasionalisasi industri-industri penting dan
menegosiasikan kembali perjanjian perdagangan.

Di Amerika Latin, hampir semua negara yang ada di kawasan ini terdampak akan
fenomena Pink Tide. Beberapa program pemerintah dan kerjasama regional yang dilakukan oleh
para pemimpin di negara Amerika Selatan banyak berasal dari mereka yang berhaluan kiri,
namun tidak semena-mena melupakan keuntungan dan hal-hal positif dari gelombang ini.
Beberapa dari negara-negara di Amerika Selatan membentuk organisasi-organisasi regional yang
memang tak lepas dari pengaruh Pink Tide ini, seperti MERCOSUR dan Andean Community
(CAN)1. Organisasi-organisasi regional ini dibentuk tak lain sebagai bentuk kerjasama dan
bentuk unjuk diri mereka bahwa negara-negara di Amerika Latin mampu bangkit dan berdiri
layaknya negara-negara lain di dunia, terutama negara-negara Uni Eropa.

Gelombang Merah Muda (Pink Tide) menjadi fenomena unik yang terjadi di Amerika
Latin. Pink Tide sendiri dikatakan mulai meledak namanya ketika salah satu negara di Amerika
Selatan, Venezuela mengalami pergantian pemimpin. Naiknya Hugo Chavez sebagai pemimpin
negara tersebut membawa angin baru bagi Venezuela dan negara-negara di sekitarnya. Hugo
Chavez sendiri naik menjadi presiden Venezuela pada bulan Desember 1998 dengan total suara
dimenangkan sebanyak 56,2%2. Naiknya Hugo Chavez menjadi presiden yang berhaluan kiri
melihat bahwa Venezuela harus bisa menjadi sebuah negara yang mampu berkembang dengan
sendirinya. Sehingga pada masa pemerintahannya, Chavez menciptakan kebijakan-kebijakan

1
Trockman, Jason. ‘The Rise of the "Pink Tide": Trade, Integration, and Economic Crisis in Latin America’.
Georgetown Journal of International Affairs. 2009, Vol. 10 Issue 2. P.32

2
Gutiérrez S.& Alejandro. ‘Venezuela’s Economic and Social Development in the Era of Chavism’. Latin American
Policy. December 2017. Vol. 8. Issue 2. P. 165
yang merakyat dan sedikit anti-barat. Walaupun demikian, Venezuela sendiri masih terbuka
dengan pasar internasional walaupun pada penerapannya, banyak terjadi privatisasi yang
dilakukan oleh Chavez terhadap industry-industri asing.3

Selain ekonomi, Chavez juga merombak system social masyarakat dan politik yang ada
di Venezuela. Sebelum Chavez naik sebagai presiden, system duapartai di negara ini sangat
dominan. Setelah ia naik, Chavez merombak system tersebut dan menggantikannya dengan
system yang baru. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Chavez tak lepas dari
keinginannya untuk mengeluarkan Venezuela dari krisis yang melanda. Ia Merubah tatanan
masyarakat Venezuela, membangun sifat demokrasi dan membentuk konstituante. Ia percaya
bahwa penyebab Venezuela mengalami krisis berasal dari system politik yang ada sebelumnya
dan elit-elit politik yang korup. Dalam perjalanannya mengubah tatanan Venezuela, ia menyebut
ini sebagai Revolusi Bolivarian (Bolivarian Revolution)4.

Selama pemerintahannya, Venezuela memang mengalami peningkatan terutama dalam


aspek ekonomi. Venezuela sendiri merupakan salah satu negara penghasil minyak terbesar di
dunia. Pendapatan terbesar yang didapatkan Venezuela ialah berasal dari industry minyak ini
sendiri. Bisa dikatakan, pemerintahan Chavez cukup berhasil dalam memajukan negaranya.
Aspek social, ekonomi, dan politik mampu termajukan berkat dirinya. Program dan kebijakan
yang dicanangkan olehnya membawa negaranya menjadi salah satu negara yang sangat
berpengaruh di Amerika Latin.

Hal lain yang unik terjadi di Amerika Latin, adanya peningkatan dalam pencalonan
wanita dalam kegiatan politik di. Hal ini tak lepas karena adanya pengaruh dari Pink Tide
sendiri. Terhitung pada bulan September 2017, 27% wanita menduduki kursi dewan pemerintah
di Amerika Latin5. Ini menunjukkan bahwa Pink Tide juga membawa dan menunjukkan adanya
kesetaraan gender. Tentunya para wanita yang terpilih dan menduduki kursi-kursi pemerintahan
ini tidak memiliki perbedaan dalam hal kegiatan berpolitik, namun mereka sebagai seorang
perempuan juga tetap mengedepankan dan menyuarakan hak-hak wanita di negara mereka. Di

3
Gutiérrez S.& Alejandro. ‘Venezuela’s Economic and Social Development in the Era of Chavism’. Latin American
Policy. December 2017. Vol. 8. Issue 2. P. 165.
4
Buxton, Julia. ‘Venezuela: Deeper Into The Abyss’. Revista de CienciaPolitica. 2018. Vol. 38. Issue 2. p. 410.
5
MerikeBlofield, Christina Ewig& Jennifer M. Piscopo. ‘The Reactive Left: Gender Equality and the Latin American
Pink Tide’. Social Politics: International Studies in Gender, State & Society. Winter 2017. Vol. 24. Issue 4. p. 348.
Venezuela sendiri, pada pemerintahan Hugo Chavez, kaum wanita dipilih untuk memimpin
empat dari lima cabang pemerintahan, diantaranya pengadilan, dewan pemilihan nasional,
dewan/cabang kemasyarakatan, dan mereka bertanggungjawab atas sepertiga menteri
pemerintah6.

Setelah "Pink Tide" dari pemerintah yang berhaluan kiri di Amerika Latin naik ke tampuk
kekuasaan disaat protes anti-neoliberal di Amerika Latin pada akhir 1990-an dan awal 2000-an,
reaksi awal dari pemerintahan adalah mengganti arah kebijakan perekonomian di negaranya.
Ketika partai-partai ini berjuang untuk mendapatkan suara masyarakar dengan mantra "there is
no alternative” (slogan partai sayap kiri untuk mengganti neoliberalisme) banyak menaruh
harapan pada gelombang baru ini dari alternatif yang ada untuk neoliberalisme. Pemerintah
sayap kiri yang tergabung dari gelombang merah muda, termasuk Venezuela, Bolivia, Ekuador,
Brasil dan Argentina, mencapai kemenangan elektoral di belakang ketidakpuasan populer yang
meluas tentang efek neoliberalisme. Dengan demikian, dorongan utama proyek mereka adalah
anti-imperialis dan anti-neoliberal. Termasuk dengan naiknya Néstor Kirchner sebagai Presiden
Argentina pada tahun 2003, dengan membawa sentimen anti-neoliberalisme dalam
pemerintahannya.

Sebagai tanggapan terhadap mobilisasi massa yang menginginkan perubahan, pemerintahan


Kirchner langsung mengubah cara sebuah negara dalam mengatasi masalah ekonomi dari
sebelumnya dikuasai mazhab neoliberalisme; mendorong ulang nasionalisasi perusahaan negara,
mendorong pertumbuhan berdasarkan produksi daripada spekulasi, memulihkan kembali peran
negara dalam redistribusi kekayaan, dan memperluas layanan publik, terutama dalam perawatan
kesehatan, makanan, dan pendidikan. Tidak ada keraguan bahwa program-program sosial
pemerintah gelombang merah muda ini membawa keuntungan yang signifikan bagi golongan
miskin dan pekerja dan menjadikan kelompok ini sebagai basis suara bagi Kircner 7. Banyak dari
mereka untuk pertama kalinya mendapatkan akses ke barang-barang pokok, perumahan,
pendidikan tinggi, dan perawatan kesehatan. Hal ini pula yang menguatkan para Néstor Kirchner
dan istrinya untuk tetap berada di tampuk kekuasaan.

6
Embassy of The Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 10 Advances in Women’s Rights in
Venezuela, Embassy of The Bolivarian Republic of Venezuela. Washington. March 2013.
7
https://www.jacobinmag.com/2017/11/argentina-elections-macri-cambiemos-kirchner-peronism
Pola kebijakan ini dapat berjalan dengan baik dikarenakan ada polarisasi pandangan tentang
dampak pertumbuhan ekonomi Tiongkok di Amerika Latin. Beberapa berpendapat bahwa masa
depan pembangunan ekonomi Amerika Latin saat itu sangat bergantung dari ledakan komoditas
yang terjadi pada awal tahun 2000-an dan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi
Tiongkok. Ekonomi Afrika dan Amerika Latin tumbuh dengan begitu cepat tidak dapat
dipisahkan dari meningkatnya ekonomi Tiongkok. Kemunculan Tiongkok telah membantu
mendorong harga semua jenis bahan bakar, logam dan biji-bijian ke puncak baru selama hampir
dua dekade terakhir8.

Meningkatnya korelasi antara pertumbuhan dua ekonomi Asia, Tiongkok dan India
terhadap ekonomi di Amerika Latin didorong oleh eksternalitas permintaan dan harga yang lebih
tinggi untuk komoditas jenis bahan bakar, logam dan bijian,yang merupakan komoditas
unggulan negara Amerika Latin, memberikan manfaat bagi perekonomian negara Amerika Latin.
Kelebihan permintaan tersebut, bahkan ketika perdagangan terkonsentrasi dalam jumlah yang
kecil, permintaan kuat Tiongkok untuk bahan mentah tetap menjadi sebuah keuntungan bagi
Amerika Latin. Dalam istilah ekonomi, kejadian ini dianggap sebagai permintaan kejutan yang
positif. Terlebih lagi, ada dampak positif pada kawasan, meskipun perdagangan langsung dengan
Tiongkok tidak tidak terlalu tinggi.

Pada periode ini pula terjadi peningkatan perdagangan antara Tiongkok dan Argentina.
Selama dekade terakhir, Tiongkok telah menjadi mitra komersial Argentina terbesar kedua,
setelah Brasil. Menurut ECLAC, jumlah produk yang diekspor dari Argentina ke Tiongkok
merupakan 85% dari total ekspor barang (58%kedelai, 10% minyak kedelai) 9. Artinya, sekitar
70% dari ekspor Argentina ke Tiongkok terkonsentrasi pada kedelai dan turunannya. Argentina
sebagai salah satu eksportir daging sapi, kedelai, jagung, dan gandum terbesar di dunia, dengan
kenaikan harga dan permintaan untuk komoditas tersebut telah menambah sumber pendapatan
utama pemerintah. Negara banyak menghabiskan sebagian besar lonjakan pendapatan selama
ledakan komoditas pada dekade ini untuk melunasi utang dan memberikan subsidi beberapa
sektor dalam ekonomi, seperti pensiun, kesehatan.

8
http://www.academia.edu/29243692/KEBIJAKAN_LUAR_NEGERI_REPUBLIK_RAKYAT_TIONGKOK_Sub_Tiongkok_
di_Amerika_Latin_
9
ECLAC. (2010). Economic Commission for Latin America and the Caribbean Statistical Yearbook. SANTIAGO:
ECLAC.
Harga kedelai yang memuncak pada tahun 2004 sangat menguntungkan sektor ekonomi
Argentina. Pada tahun 2006, harga komoditas dunia untuk gandum, kedelai dan minyak telah
mencapai rekornya dalam sejarah. Perubahan dalam produksi pertanian ini menciptakan sebuah
kondisi ekonomi dalam pemerintahan Kirchner yang disebut "Populisme berorientasi ekspor."
Dalam masa pemerintahan Kirchner, kedelai telah menggantikan daging sapi dan gandum
sebagai komoditas utama ekspor Argentina. Orientasi ekspor ini memberikan kekuatan bagi
populisme Argentina, dan kontribusi utama untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Singkatnya, ekspor kedelai menjadi faktor penentu dalam pemerintah Kirchner. Dengan
keadaan ini tidak hanya memberikan pendapatan pajak dan fiskal untuk mensubsidi masyarakat
sebagai upaya untuk mengurangi kemiskinan, tapi juga meningkatkan upah minimal yang
diperkuat dengan dukungan buruh. Lonjakan komoditas yang didapatkan oleh Kirchner
digunakan untuk mengumpulkan modal dan membangun otoritas politik. Faktor politik yang
paling membantu rezim Kirchner adalah menggabungkan banyak pelaku sosial dan mendirikan
doktrin politik kirchnerismo yang dikenal dengan Klientelisme. Klientelisme adalah sebuah
praktik politik, yang menggunakan barang (baik dalam bentuk uang dan jasa) sebagai bagian dari
jual beli suara. Klientelisme ini menjadikan suara politik sebagai sebuah tindakan take and give,
melalui beberapa aktor, seperti patron, dan broker dengan harapan akan mendulang suara yang
tinggi. Praktik ini tidak terlepas dari basis masa pemilih yang dimiliki oleh JP yang berasal dari
kawasan pedesaan dan mereka yang berasal dari kalangan dengan tingkat pendidikan rendah.
Dengan lonjakan ekonomi yang didapatkan pada masa pemerintahnya, Kirchner dengan mudah
untuk menguatkan basis-basis kekuatan politiknya dengan berbagai macam kebijakan ekonomi
distributif10.

Meskipun Argentina adalah negara yang menggunakan sistem demokrasi, namun


ketimpangan sosial yang tinggi, dan kemiskinan yang buruk masih menjadi gangguan bagi
pemerintahan Agentina. Kondisi ini kemudian menjadikan praktik Klientelisme banyak terjadi
dan tampaknya bertentangan dengan apa yang diharapkan dari konsolidasi demokrasi yang
terjadi pada tahun 1983. Untuk banyak perkotaan atau pedesaan miskin, Klientelisme telah
menjadi mekanisme politik yang lebih menarik, dan pemimpin populis seperti Kirchner

10
Szwarcberg, M. (2012). Uncertainty, Political Clientelism, and Voter Turnout in Latin America: Why Parties
Conduct Rallies in Argentina. Comparative Politics , 88-106.
menggunakannya untuk memperoleh dukungan politik. Pada masa pemerintah Perón, Peron
memberikan tempat istimewa bagi kelas pekerja, mempromosikan industri nasional, serta
meningkatkan hak pekerja untuk memasukkan hal-hal seperti pembayaran gaji selama liburan,
bonus Natal, dan cuti melahirkan. Kebijakan ini membentuk praktik Clientelism yang sangat
kuat dalam politik Peronisme. Clientelism adalah cara Peronisme melakukan politiknya di antara
orang miskin. Alasan dibalik praktik politik ini ditujukan adalah mengharapkan imbalan dalam
bentuk voting. Ketika orang mengalami penurunan dari utilitas marjinal dalam pendapatan maka
orang miskin lebih responsif terhadap hadiah-hadiah politik yang ditargetkan secara taktis11.

Pemilih Peronis menerima karung yang diisi dengan botol minyak goreng, pasta, dan
tepung. Sebagai imbalannya, para pemilih berjanji untuk memberikan suara mereka untuk
kandidat tertentu selama pemilihan, baik legislatif maupun eksekutif.12 Selain itu pemerintahan
Kirchner juga membuat kebijakan-kebijakan yang diarahkan untuk memperkuat basis suaranya
di kalangan pekerja seperti peningkatan dana pensiunan bagi pekerja, dan peningkatan bagi para
pekerja buruh secara berkelanjutan. Kebijakan-kebijakan ini dapat berjalan dengan baik dan
mudah bagi Kirchner akibat modal yang didapat dari ledakan komoditas yang sangat
menguntungkannya.

Keberhasilan Kirchner di periode pemerintahannya diperoleh dari keuntungan kondisi


internal dan eksternal. Mengambil keuntungan dari hambatan impor, dan borjuasi tingkat
nasional. Produksi tumbuh dengan mengeksploitasi pekerja berbayar rendah tanpa investasi atau
teknologi baru yang signifikan. Ledakan komoditas utama yang menghasilkan pertumbuhan
ekonomi yang cukup besar di Argentina harus memang sangat menguntung Kirchner, karena
ukuran kebijakan yang tepat digunakan pada saat yang tepat, memanfaatkan kondisi domestik
dan internasional.

11
Ponce, A. F. (2006). Unemployment and Clientelism: The Piqueteros of Argentina. MPRA Paper No. 23.
12
https://www.nytimes.com/2015/10/24/world/americas/argentina-elections-cristina-kirchner.html
BAB II

ISU KEAMANAN

Kemerdekaan negara Amerika Selatan dari Kolonialisme Eropa tidak serta merta
menjadikan negara ini sebagai negara yang aman dan damai. Namun, kehadiran koloni Eropa
sebagai bagian sejarah pembentukan negara Amerika Selatan telah banyak mempengaruhi sistem
pemerintahan serta pola hubungan yang terjalin antar negara tetangganya.Selain itu keberadaan
Amerika Serikat sebagai the new world yang mampu menyaingi pengaruh Eropa dengan sistem
kapitalisnya juga turut memberikan pengaruh besar bagi perkembangan negara-negara Amerika
Selatan.

Dalam sejarah perkembangannya negara Amerika Selatan merupakan daerah yang


dijadikan sebagai sasaran Eropa dan Amerika Serikat di dalam menanamkan pengaruhnya.
Dimana, ketika Eropa mengalami kemunduran yang diakibatkan oleh kekalahan yang
diperolehnya pada perang dunia kedua maka Amerika Serikat datang untuk menanamkan paham
kapitalis dengan menyarankan negara-negara dunia khususnya Amerika Selatan untuk membuka
pasar seluas-luasnya dan menerima bantuan luar negeri.13 Namun keberadaan Amerika Serikat
sebagai kekuatan baru di Amerika Selatan tidak serta merta memperoleh respon positif.
Melainkan keberadaan Amerika Serikat justru memicu kelompok-kelompok sparatis yang lebih
memilih beraliran kiri (mengikuti paham komunis Soviet) untuk melakukan pemberontakan
besar-besaran yang berdampak terhadap keamanan dalam negeri Amerika Selatan.

Tindakan separatis kelompok-kelompok beraliran kiri yang paling kejam di Amerika


Selatan dapat dilihat dengan adanya gerakan FARC (Fuerzas Armadas Revolucionarias de
Colombia) di Kolombia dan Peru’s Shinning Pathyang berada di Peru. FARC pada mulanya
berdiri untuk memperjuangkan komunisme dan kebebasan dengan menentang paham Amerika
Serikat yang dianggap sebagai titik awal terjadinya krisis dunia. Namun, kelompok ini kemudian
bertransformasi menjadi organisasi kriminal yang dapat membahayakan negara. Hal ini

13
Khoirul Amin, ‘Sikap Bertahan Venezuela dalam Merespon Kerjasama Militer Amerika Serikat–Kolombia’,
Website Universitas Muhammadiyah Malang (daring), 2013, <http://eprints.umm.ac.id/27919/1/jiptummpp-gdl-
khoirulami-33484-2-babi.pdf>, diakses pada 29 Januari 2019.
diakibatkan karena adanya kerjasama dan pembiayaan yang mengalir dari kelompok kriminal
lainnya di dunia. Dengan adanya perubahan tersebut maka FARC sebagai gerakan sparatis telah
menimbulkan kekerasan yang sangat tinggi di mana 30.000 pembunuhan terjadi setiap
tahunnya.14 Sehingga dengan semakin besarnya pengaruh dari gerakan ini maka pemerintah
Kolombia telah banyak melakukan perlawanan untuk menghapuskan kelompok ini yang
kemudian dikenallah konflik antara pemerintah Kolombia dengan gerakan FARC berlangsung
sejak 1964 hingga saat ini.

Konflik domestik Amerika Selatan yang memiliki misi yang sama dengan gerakan FARC
ialah gerakan Peru’s Shinning Pathdimana keduanya tidak menghendaki adanya pengaruh
liberalisme Amerika Serikat.Namun yang berbeda dari gerakan ini ialah bahwa mereka tidak
hanya berkonflik dengan pemerintah, melainkan kelompok ini juga berkonflik
denganpemberontak lainnya yakni gerakan Tupac Amaru. Sistem yang dianut oleh kelompok
Peru’s Shinning Pathadalah pemberantasan secara tidak pandang bulu terhadap kelompok yang
menentang kebijakannya. Sehingga apabila terdapat kelompok yang tidak sejalan dengannya
maka kelompok ini akan ditumpas dengan kasar.15

Selain dari adanya konflik domestik yang ditimbulkan oleh keberadaan Amerika Serikat
sebagai negara dengan doktrin barunya maka di Amerika Selatan juga sering terjadi konflik
perbatasan. Konflik perbatasan yang terjadi di kawasan ini tidak hanya ditimbulkan oleh
keinginan setiap negara untuk melakukan ekspansi ekonomi, namun konflik ini juga disebabkan
karena adanya perbedaan persefsi dari masing-masing negara terkait batas wilayahnya setelah
memperoleh kemerdekaan dari negara koloni. Seperti halnya doktrin uti possidetisyang
ditinggalkan oleh Spanyol kepada negara bekas jajahannya untuk menentukan kedaulatan,
kenegaraan, penciptaan negara, dan batas-batas teritorial.16 Justru mengakibatkan ketegangan

14
Dea Miranda, ‘Strategi Counterinsurgency Kolombia Terhadap FARC (Fuerzas Armadas Revolucionaris De
Colombia) 2010-2012’, Website Universitas Riau (daring), 2014,
<https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/2345>, diakses pada 29 Januari 2019.
15
‘Shinning Path: Peruvian Revolutionary Organization’, Encyclopedia Britannica (daring),
<https://www.britannica.com/topic/Shining-Path>, diakses pada 29 Januari 2019.
16
‘Uti Possidetis Iuris’, Oxford Bibliographies (daring), 23 Maret 2012,
<http://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780199796953/obo-9780199796953-0065.xml>,
diakses pada 29 Januari 2019.
antara negara tiga negara Amerika Selatan yakni Bolivia, Chili dan Peru. Ketegangan yang
terjadi antara ketiga negara ini diakibatkan karena adanya perbedaan persefsi dari masing-masing
negara dalam menentukan batas negaranya, sebab dalam doktrin tersebut Spanyol tidak
menjelaskan secara detail terkait dengan pembagian kekuasaan dari masing-masing negara.
Kemudian konflik ini semakin melebar karena adanya sumber daya alam yang melimpah
diperbatasan negaranya.

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait dengan konflik domestik maupun perbatasan yang
terjadi di Amerika Selatan maka disini penulis akan menjelaskan secara lebih detail terkait ketiga
konflik tersebut.

Konflik Bersenjata di Kolombia Antara FARC dan Pemerintah Kolombia

Kolombia telah mengalami konflik bersenjata terpanjang dalam sejarah kontemporer.


Dalam konflik Kolombia ini, tindakan kekerasan yang terjadi tidak didasarkan pada satu
polaritas yang jelas, misalnya dengan ekonomi atau konflik etnis sebagai inti konflik, melainkan
terkait dengan berbagai dinamika dan proses sejarah yang berbeda. Konflik ini kemudian
diperparah dengan banyaknya aktor yang terlibat. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik ini
mulai dari pasukan keamanan negara seperti polisi dan tentara, beberapa gerakan gerilya,
kelompok paramiliter, hingga kelompok kriminal yang terlibat dalam berbagai operasi
perdagangan (terutama narkoba, senjata, dan manusia). Kelompok-kelompok ini juga didukung
oleh elit-elit politik dan ekonomi yang memperpanjang dan memperburuk konflik. Hubungan
antara aktor yang terlibat pun dipersulit dengan aliansi yang terus berubah secara berkala.17

Beberapa mengklaim bahwa konflik ini berasal dari la Violencia atau periode konflik
antara partai politik tradisional, liberal dan konservatif, yang berlangsung selama 10 tahun dari
tahun 1948 sampai 1958.La Violencia bermula ketika calon presiden dari partai liberal, Jorge
Eliecer Gaitan, terbunuh yang kemudian menyebabkan kerusuhan Bogotazo yang berlangsung
selama sepuluh jam dan menewaskan sekitar 5,000 orang.18 Untuk mengakhiri konflik, Jendral

17
‘The Internal Armed Conflict In Colombia,’ Avocats Sans Frontieres Canada (daring), 2016,
<https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.asfcanada.ca/uploads/publications/uploa
ded_processusdepaixangnote2pdf102.pdf&ved=2ahUKEwj0557npzfAhXMQ48KHdQJApoQFjAregQIBRAB&us
g=AOvVaw1LPa5rYsQ0z2pVjeztGel_>, diakses pada 12 Desember 2018.
18
G. Livingstone, Inside Colombia: Drugs, Democracy and War, Latin America Bureau, London, 2003, p.42.
Gustavo Rojas Pinilla yang mengambil alih kekuasaan pada 13 Juni 1953, mengumumkan
amnesti untuk medemobilisasi kelompok bersenjata atau kelompok gerilya. Para pemimpin
gerilya terkemuka pun, seperti Guadalupe Salcedo dan Juan de la Cruz Varela, akhirnya
menandatangani perjanjian perdamaian pada tahun 1953.19 Akan tetapi terdapat beberapa
gerilyawan yang tidak menyerah kepada pemerintah, salah satunya adalah pemimpin gerilya
Tirofijo (Manuel Marulanda Velez) yang merubah kecenderungan politik dan ideologisnya dari
liberal menjadi komunis dan mendirikan Revolutionary Armed Forces Of Colombia – People’s
Army atau Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia – Ejercito del Pueblo (FARC) pada
tahun 1964.20

Organisasi bersenjata ini awalnya diciptakan untuk membela hak-hak masyarakat miskin
yang dilupakan di Kolombia dan juga memiliki beberapa tujuan lainnya. Diantaranya adalah
untuk menggulingkan pemerintahan Kolombia, menciptakan negara baru yang berdasarkan atas
prinsip Marxis-Leninis, membebaskan negara dari kelas elit yang berkuasa, dan mengalahkan
militer nasional yang tidak berhukum.21 FARC sebagai organisasi pemberontak didorong oleh
sebuah ideologi yang memiliki elemen ekonomi, sosial, dan politik. FARC dimulai sebagai
kelompok pemberontak kecil yang didorong oleh ideologi, yang kemudian berkembang menjadi
organisasi gerilya yang sangat besar dan kompleks.

Pada awalnya keanggotaan dari FARC masih sangat rendah dan pendapatan dihasilkan
melalui pemerasan, penculikan, dan pengenaan pajak atas barang dan jasa.22 Dasar dari gerakan
mereka datang dari kaum agraris yang miskin dan pemberontak sosialis yang tinggal di daerah
pedesaan Kolombia. Selama dekadepertamanya, FARC hanya bisa melakukan serangan-
serangan kecil terhadap pemerintah karena tekanan yang meningkat dari kampanye kontra
pemberontakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Kolombia yang bernama Plan Lazo.

19
‘Colombia: La Violencia,’ World Peace Foundation (daring), 14 Desember 2016, <https://sites.tufts.
edu/atrocityendings/2016/12/14/colombia-la-violencia-2/>, diakses pada 13 Desember 2018.
20
‘Who Are The FARC?,’ BBC News (daring), 24 November 2016, <https://www.google.com/amp/s/www
.bbc.com/news/amp/world-latin-america-36605769>, diakses pada 12 Desember 2018.
21
P. E. Saskiewicz, ‘The Revolutionary Armed Forces of Colombia – People’s Army (FARC-EP): Marxist Leninist
Insurgency or Criminal Enterprise?,’ December 2005.
22
T. R. Cook, ‘The Financial Arm of the FARC: A Threat Finance Perspective,’Journal of Strategic Security, Vol.
IV, No. 1, 2011, p. 26.
Meskipun mengalami kemunduran di awal pembentukannya, FARC terus tumbuh menjadi
organisasi pemberontakan yang terorganisir yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Bolivarian.

FARC membentuk kelompoknya seperti orgnisasi militer yang canggih untuk mengatur
operasinya dan memberikan pengawasan pada bidang keuangan. FARC pada awalnya
menargetkan para petani agraris yang tidak berpendidikan untuk menjadi anggotanya. Namun
mereka kemudian sadar terhadap keperluan untuk memperluas rekruitmennya untuk
mendapatkan pengaruh yang lebih besar. Dengan demikian, FARC kemudian melihat ke
perkotaan dimana banyaknya buruh yang tertindas dan mahasiswa yang mudah untuk
dipengaruhi untuk direkrut sebagai anggota pendukung mereka.23

Pada tahun 1990, FARC memiliki lebih dari 10,000 anggota dan secara aktif didukung di
622 dari 1,098 desa di Kolombia.24 FARC percaya bahwa mereka tidak akan pernah diakui
sebagai entitas politik dan kemudian memutuskan untuk meningkatkan tindakan kekerasan untuk
mencapai apa yang tidak bisa mereka peroleh dalam partisipasi proses politik.25 Kunci dari
rencananya adalah Bolivarian Campaign for a New Colombia atau Kampanye Bolivarian untuk
Kolombia yang Baru, strategi politik dan militer yang agresif untuk melipatgandakan FARC dan
menggalang dukungan untuk pemberontakan.26 Popularitas FARCtumbuh dengan baik dibawah
kampanye tersebut, dibantu oleh kurangnya perhatian pemerintah ke daerah pedesaan dan fokus
FARC pada program keamanan dan sosial.27 Meskipun beberapa tujuannya tidak tercapai,
strategi yang dilakukan oleh FARC bisa dibilang berhasil. Pada tahun 1998, FARC mengontrol
lebih dari 40 persen wilayah Kolombia.28 Banyak yang mengatakan bahwa kuatnya pengaruh
FARC pada akhir tahun 1990-an merupakan titik terdekat bagi Kolombia untuk menjadi negara
yang gagal.

23
Saskiewicz, 2005.
24
J. F. Rochlin, ‘Vanguard Revolutionaries in Latin America: Peru, Colombia, Mexico,’ Lynne Rienner
Publishers,Boulder, 2003, p. 137.
25
G. Simons, ‘Colombia: A Brutal History,’Saqi Books,London, 2004, p. 96.
26
Saskiewicz, 2005
27
N. Richani, ‘Systems of Violence: The Political Economy of War and Peace in Colombia,’ StateUniversity of New
York Press, New York, 2002, p. 89.
28
A. Carrigan, ‘Colombia’s Best Chance,’ The Nation, 21 January 1999
FARC bukanlah satu-satunya kelompok pemberontak yang ada di Kolombia. The
National Liberation Army atau Ejercito de Liberacion Nacional (ELN) juga didirikan pada tahun
1960-an.29 ELN didominasi oleh mahasiswa, katolik radikal, dan intelektual sayap kiri yang
berharap untuk mereplikasi revolusi komunis Fidel Castro. Meskipun ada yang mengatakan
bahwa ELN lebih ideologis daripada FARC, keduanya memiliki program yang serupa. Keduanya
menentang privatisasi sumber daya alam dan mengklaim mewakili kaum miskin pedesaan
melawan kaum kaya di Kolombia. Secara historis kedua kelompok telah bekerja sama di
beberapa bagian negara dan bertentangan di bagian yang lain.

Selain itu ada pasukan paramiliter yang merupakan kelompok bersenjata yang terdiri dari
warga sipil yang pada awalnya dibentuk oleh keputusan pemerintah Kolombia pada tahun 1965
untuk membantu militer Kolombia dalam operasi melawan pemberontakan. Selama tahun 1980-
an, kelompok ini tumbuh semakin kuat dan mulai melakukan operasi perdagangan manusia serta
memeras masyarakat sipil yang dituduh mendukung gerilyawan.30 Fenomena paramiliter ini
mencapai puncaknya pada pergantian abad, ketika seluruh unit aktif di dalam negeri berafiliasi
dengan United Self-Defence Forces of Colombia (AUC). Pasukan ini secara resmi dibubarkan
pada tahun 2006, tetapi kelompok-kelompok pecahan yang dikenal sebagai bacrim, masih ada
hingga sekarang.31

FARC dan ELN telah lama menggunakan kekerasan, penculikan, dan pemerasan sebagai
sumber pengaruh dan pendapatan. Dalam salah satu penculikan, FARC menculik calon presiden
Ingrid Betancourt pada 2002. Kelompok itu menahannya bersama dengan tiga kontraktor militer
29
‘An Overview of Conflict in Colombia,’ International Center for Transitional Justice (daring), 2009,
<https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.ictj.org/sites/default/files/ICTJColombia
ConflictFacts2009English.pdf&ved=2ahUKEwj0557npzfAhXMQ48KHdQJApoQFjAlegQIChAB&usg=AOvVaw
3Gxfm-VjW0JmfvQaXyJ5Dp>, diakses pada 13 Desember 2018.
30
‘The Internal Armed Conflict In Colombia,’ Avocats Sans Frontieres Canada (daring), 2016,
<https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.asfcanada.ca/uploads/publications/uploa
ded_processus-de-paix-ang-note-2-pdf-102.pdf&ved=2ahUKEwj0557-
npzfAhXMQ48KHdQJApoQFjAregQIBRAB&usg=AOvVaw1LPa5rYsQ0z2pVjeztGel_>, diakses pada 12
Desember 2018.
31
P. M. Uribe, ‘Explainer: After the FARC, Colombia Still Has to Face Bacrim,’ AS/COA (daring), 6 Januari 2016,
<https://www.as-coa.org/articles/explainer-after-farc-colombia-still-has-face-bacrim>, diakses pada 13 Desember
2018.
Amerika Serikat sampai 2008, ketika pasukan Kolombia menyelamatkan mereka dan dua belas
sandera lainnya. Kejadian-kejadian penting lainnya termasuk pembunuhan FARC terhadap
mantan menteri kebudayaan pada tahun 200132 dan pembajakan atas penerbangan komersial
domestik pada 2002, di mana pemberontak menculik seorang senator. Colombia’s National
Center for Historical Memory memperkirakan bahwa kelompok gerilya menculik dua puluh lima
ribu orang antara tahun 1970 dan 2010. Lebih dari sepuluh ribu orang, termasuk hampir empat
ribu warga sipil, telah tewas atau cacat akibat ranjau darat, yang menurut pemerintah Kolombia
sebagian besar ditanam oleh FARC.33

Pada awal tahun 2000an, Kolombia memasok sebanyak 90 persen kokain dunia, dan
produksi, perpajakan, dan perdagangan narkotika terlarang memberikan FARC banyak
pendapatan.34 Kelompok paramiliter sayap kanan juga terlibat dalam perdagangan, memicu
konflik ketika kelompok-kelompok bersaing untuk wilayah. Perkiraan pendapatan FARC berasal
dari penjualan narkotika bervariasi. Pada 2015, InSight Crime, sebuah publikasi online yang
berspesialisasi pada kejahatan terorganisir di Amerika Latin dan Karibia, memperkirakan angka
antara $ 150 hingga $ 500 juta per tahun.35 Pada 2012, menteri pertahanan Kolombia, Juan
Carlos Pinzon, mengatakan itu bisa mencapai $ 3,5 miliar.36 Pada akhir 2015, pihak berwenang
menemukan kompleks pengolahan kokain besar yang dijalankan oleh kelompok pemberontak di

32
J. Forero, ‘After a Killing, Colombian Leader Has to Decide on Peace Talks,’ The New York Times (daring), 5
Oktober 2001, <https://www.nytimes.com/2001/10/05/world/after-a-killing-colombian-leader-has-to-decide-on-
peace-talks.html>, diakses pada 13 Desember 2018.
33
A. Moloney, ‘Colombia’s landmine victims reach 10,000,’ Thomson Reuters Foundation News (daring), 27
September 2012, <http://news.trust.org/item/?map=colombias-landmine-victims-reach-10000/>, diakses pada 13
Desember 2018.
34
J. Otis, ‘The FARC and Colombia’s Illegal Drug Trade,’ Wilson Center (daring), November 2014,
<https://www.wilsoncenter.org/sites/default/files/Otis_FARCDrugTrade2014.pdf>, diakses pada 12 Desember
2018.
35
J. McDermott, ‘Is Colombia Again the World’s Top Cocaine Producer?,’ InSight Crime (daring), 6 Mei 2015,
<https://www.insightcrime.org/news/analysis/colombia-again-world-top-cocaine-producer/>, diakses pada 13
Desember 2018.
36
G. Ramsey, ‘ FARC ‘earns $2.4 to $3.5 billion’ from drugs, says Colombian Government,’ The Christian Science
Monitor (daring), 25 Oktober 2015, <https://www.csmonitor.com/World/Americas/Latin-America-Monitor/2012/
1025/FARC-earns-2.4-to-3.5-billion-from-drugs-says-Colombian-government>, diakses pada 13 Desember 2018.
Kolombia barat. Kelompok pemberontak juga dilaporkan beralih ke ekstraksi sumber daya
ilegal, termasuk penambangan emas, untuk penghasilan tambahan.

Selama lebih dari 50 tahun, konflik bersenjata di Kolombia telah menyebabkan banyak
ketidakamanan manusia yang telah mempengaruhi jutaan korban dengan berbagai cara.
Penduduk sipil, khususnya yang berada di daerah pedesaan, merupakan yang paling terpengaruh
oleh konflik yang membunuh lebih dari 200,000 orang dan 80% diantaranya adalah warga sipil.
Kita dapat melihat dampak konflik Kolombia ini kepada masyarakat menggunakan kacamata
keamanan manusia yang dibawa oleh UNDP (United Nation Development Program).Apabila
kita kaitkan dengan konflik di Kolombia, konflik ini telah menyebabkan banyaknya masyarakat
Kolombia yang akhirnya melakukan pengungsian. Sehingga Kolombia menjadi negara dengan
jumlah pengungsi atau internally displaced people (IDPs) terbanyak kedua di dunia (6,509,000
pengungsi Kolombia per Desember 2017)37 dan merupakan satu-satunya negara di Barat yang
memiliki masalah pengungsi dengan skala yang besar.38 Masalah pengungsi ini menyebabkan
banyak ketidakamanan bagi masyarakat Kolombia.

Dari bidang kesehatan, banyak anak-anak berumur satu sampai empat tahun yang
mengungsi, yang tidak menerima skema vaksinasi lengkap.39Para pengungsi juga memiliki
tingkat kecemasan dan depresi yang lebih tinggi, 88% pengungsi menderita post-traumatic stress
disorder (PTSD) sebagai akibat langsung dari kekerasan yang dialami atau disaksikan. Situasi
semakin diperburuk sedikitnya layanan kesehatan mental yang dapat diakses oleh para
pengungsi40 dan kebanyakan layanan kesehatan umum tidak maksimalatau tidak tersedia.41

37
‘Colombia,’ Internal Displacement Monitoring Centre (daring), <http://www.internal-displacemen
t.org/countries/colombia>, diakses pada 9 Januari 2019.
38
A. Richards et.al, ‘Posttraumatic Stress Disorder, Anxiety and Depression Symptoms, and Psychosocial Treatment
Needs in Colombians Internally Displaced by Armed Conflict: A Mixed-Method Evaluation,’ 11 April 2011,
<https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://bibliotecadigital.udea.edu.co/bitstream/10495/85
53/1/RichardsAnne_2011_PosttraumaticStressDisorder.pdf&ved=2ahUKEwiUt5_7_9_fAhWMK48KHVzmCF0QF
jABegQIBxAB&usg=AOvVaw0tklczLkwu8KYQ6rYZJyOj>, diakses pada 9 Januari 2019.
39
Pan American Health Organization, 2005.
40
Richards, p. 1.
41
Albuja & M. Ceballos. 2010.
Konflik di Kolombia juga telah mempengaruhi keamanan pangan melalui efeknya yang
merusak dan mengganggu produksi, distribusi, dan pemasaran makanan. Namun tidak seperti
konflik lainnya, kerusakan yang diterima tidak mempengaruhi atau memiliki dampak yang
signifikan terhadap keamanan pangan secara nasional. Kerusakan terbatas pada tingkat lokal dan
regional, yaitu wilayah pedesaan yang telah diduduki atau dikendalikan oleh berbagai aktor
bersenjata dalam waktu yang lama.Terlebih dalam kasus Kolombia, kerusakan pada produksi
merupakan strategi yang digunakan oleh aktor bersenjata untuk menduduki dan mengontrol
wilayah pedesaan.

Konsekuensi terhadap lingkungan dari konflik ini adalah penggundulan hutan atau
deforestasi, yang kemudian akan menimbulkan efek negatif lainnya seperti hilangnya
keanekaragaman hayati, degradasi tanah, dan peningkatan emisi gas rumah kaca. Beberapa
faktor yang berkontribusi terhadap deforestasi meliputi pemindahan atau pengungsian,
penanaman koka, dan pertambangan ilegal. Terlebih lagi, adanya penyerangan terhadap
infrastruktur minyak, terutama jaringan pipa nya, menyebabkan tumpahnya ribuan barel minyak
mentah.

Dalam pemilihan presiden tahun 2002, warga Kolombia memilih Álvaro Uribe, yang
berjanji untuk mengambil sikap keras terhadap para gerilyawan. Ketika pemerintahannya
menindak kelompok-kelompok pemberontak sayap kiri, kekerasan jatuh secara drastis:
pembunuhan turun hingga 40 persen dan penculikan hingga 80 persen selama periode pertama
pemerintahan Uribe.42 Banyak ahli mengatakan bahwa tindakan keras pemerintah Uribe
meletakkan dasar bagi pembicaraan damai. Pada saat FARC-EP menyetujui negosiasi, pada
tahun 2012, anggotanya telah jatuh ke sekitar tujuh ribu anggota, turun dari enam belas ribu pada
tahun 2001, menurut perkiraan pemerintah. Tidak hanya FARC-EP, ELN yang beroperasi
terutama di Kolombia timur laut, diperkirakan memiliki sekitar dua ribu anggota, turun dari
sebanyak lima ribu pada akhir 1990-an. Setelah beberapa tahun pembicaraan informal,
pemerintah pengganti Uribe, Juan Manuel Santos, beberapa kali mengumumkan pada tahun 2016
bahwa akan memulai negosiasi formal dengan ELN, tetapi dialog ditunda hingga awal 2017.

42
M. Shifter, ‘Colombia’s Alvaro Uribe – return of the South American strongman?,’ Los Angles Times (daring), 16
April 2009, <http://articles.latimes.com/2009/apr/16/opinion/oe-shifter16>, diakses pada 13 Desember 2018.
Santos, yang menjabat sebagai menteri pertahanan di bawah Uribe, terpilih sebagai
presiden pada tahun 2010, dan pemerintahannya memulai perundingan perdamaian resmi dengan
FARC-EP pada tahun 2012.43 Pemerintah Chile, Kuba, Norwegia, dan Venezuela bertindak
sebagai tuan rumah, mediator, dan pengamat untuk the Havana-based process, yang menjadi
putaran keempat pembicaraan antara pemerintah dan kelompok pemberontak dalam tiga puluh
tahun. Negosiasi berpusat pada lima prinsip: 1) partisipasi politik masa depan anggota FARC, 2)
reintegrasi pemberontak ke dalam kehidupan sipil, 3) pemberantasan tanaman ilegal, 4) keadilan
dan reparasi transisional, dan 5) perlucutan senjata dan implementasi kesepakatan damai.

Perjanjian perdamaian menyerukan agar sekitar tujuh ribu pemberontak FARC untuk
berkumpul di dua puluh tiga dusun di seluruh negeri dan menyerahkan senjata mereka kepada
komisi PBB.44 Kesepakatan itu juga menguraikan rencana bagi militer untuk membersihkan
ranjau darat yang tersebar di seluruh pedesaan, yang telah membunuh atau melukai sebelas ribu
orang selama dua puluh lima tahun terakhir. Pemerintahan Santos juga berjanji akan
menghabiskan miliaran dolar di daerah pedesaan yang telah lama diabaikan. Banyak yang
berharap investasi, yang menurut para ahli bisa berharga antara $ 80 dan $ 90 miliar selama
sepuluh tahun ke depan, akan menciptakan alternatif ekonomi untuk perdagangan narkoba.Kedua
belah pihak mencapai gencatan senjata pada pertengahan 2016, Santos dan pemimpin FARC,
Rodrigo Londoño (Timoshenko), menandatangani perjanjian damai di kota Karibia, Cartagena,
pada September 2016.45

Meskipun perjanjian keamanan dengan FARC sebagai kelompok pemberontak terbesar di


Kolombia telah dilakukan, konflik yang terjadi di Kolombia masih belum terselesaikan.
Pemerintah Kolombia masih harus menangani kelopok-kelompok pemberontak dan kriminal

43
‘Colombia and ELN rebels announce historic peace talks,’ BBC News (daring), 11 Oktober 2016,
<https://www.bbc.com/news/world-latin-america-37614809>, diakses pada 12 Desember 2018.
44
N. Casey, ‘ Colombia and FARC Reach Deal to End the Americas’ Longest War,’ The New York Times
(daring), 25 Agustus 2016, <https://www.nytimes.com/2016/08/25/world/americas/colombia-farc-peace-
deal.html>, diakses pada 13 Desember 2018.

45
N. Casey, ‘Colombia Signs Peace Agreement With FARC After 5 Decades of War,’ The New York Times
(daring), 26 September 2016, <https://www.nytimes.com/2016/09/27/world/americas/colombia-farc-peace-
agreement.html>, diakses pada 12 Desember 2018.
lainnya yang masih mengganggu keamanan nasional Kolombia, dan juga harus menangani
dampak-dampak dari konflik ynag dirasakan oleh masyarakat Kolombia.

Konflik Bersenjata di Peru Antara Peru’s Shinning Path dan Pemerintah Peru
Terorisme merupakan ancaman besar bagi keamanan nasional dan kehidupan individu di
seluruh dunia. Akibat yang ditimbulkan oleh serangan terorisme tidak hanya berupa kerusakan
infrastruktur, tetapi juga menyebabkan kematian dalam jumlah besar.46 Salah satu contoh
ancaman paling besar di Amerika Selatan yang melakukan aksi terorisme layaknya FARC
adalah Peru's Shining Path atau dalam bahasa spanyolnya dikenal dengan Sendero Luminoso
yang berbasis di Peru. Sendero Luminoso (Shining Path; Jalan Bersinar) atau lengkapnya adalah
Partido Comunista de Peru - Sendero Luminoso (PCP-SL; Partai Komunis Peru - Jalan Bersinar)
adalah kelompok pemberontak berhaluan Maoisme (salah satu aliran komunisme yang
dicetuskan oleh pemimpin Cina, Mao Zedong) yang mulai aktif di Peru sejak dekade 1980-an.
Nama "jalan bersinar" (atau jalan terang, kalau menurut terjemahan versi lain) pada kelompok ini
berasal dari slogan "MarxismeLeninisme akan membuka jalan bersinar menuju revolusi" yang
pertama kali dicetuskan oleh Jose Carlos Mariategui, pendiri Partai Komunis Peru.47
Partai komunis ini terlibat konflik dengan pemerintah Peru dan juga bermusuhan dengan
kelompok pemberontak lain yang bernama Tupac Amaru pada dekade 1980-an.48 Saat kelompok
ini sedang aktif-aktifnya, Peru's Shining Path sangat terkenal karena metodenya yang terkesan
brutal dalam menghabisi orang-orang yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka. Beberapa
contoh metode eksekusi mereka yang diketahui antara lain membakar korbannya hidup-hidup,
menimpuki dengan batu, menggorok leher, mencekik, dan menembak korbannya dari jarak
sangat dekat.49 Metode brutal dari Peru's Shining Path ini sendiri tidak lepas dari pola pikir para
anggotanya yang menganggap bahwa hak-hak asasi manusia hanyalah wujud propaganda dari
46
N. A. Fuad, 'Penyebab Menurunnya Aksi Teror Kelompok Al-Qaeda tahun 2009-2013,' Jurnal Hubungan
Internasional, vol. 2, no. 4, 2016, p. 180.
47
'Sendero Luminoso: Jalan bersinar yang membuat Peru terpecah belah,' Republik Eusosialis Tawon (daring), 5
Desember 2011, <http://www.re-tawon.com/2011/12/sendero-luminoso-jalan-bersinar-yang.html?m=1>, diakses
pada 27 Januari 2019
48
K. Gregory, 'Shining Path, Tupac Amaru (Peru, leftists),' Council on Foreign Relations (daring), 27 August 2009,
<https://www.cfr.org/backgrounder/shining-path-tupac-amaru-peru-leftists>, diakses pada 28 Januari 2019.
49
'Peru's Shining Path leader jailed for life for terrorism,' BBC News (daring), 8 Juni 2013, <https://www.bb
c.com/news/world-latin-america-22821052>, diakses pada 28 Januari 2019.
kaum kapitalis Amerika Serikat dan pemakaian kekerasan dianggap sebagai hal yang wajar
untuk menggapai tujuan dari partai komunis ini. Jadi, Peru's Shining Path menolak segala
macam bentuk pasar bebas sehingga kelompok tersebut kerap menyerang target-target semisal
pasar rakyat maupun fasilitas milik perusahaan asing.

Latar Belakang Pembentukan.


Wilayah Peru secara garis besar bisa dibagi menjadi 3 zona utama: Costa (pantai) di
sebelah barat, Sierra (pegunungan) di bagian tengah, & Montana (hutan) di sebelah timur. Dari
ketiga zona tersebut, Costa adalah zona yang paling maju di mana kota-kota besar Peru -
termasuk Lima, ibukota Peru - beserta aktivitas perekonomian skala besarnya terpusat di zona
tersebut. Zona Sierra & Montana di sisi lain hampir tidak tersentuh oleh pembangunan sebagai
akibat dari medannya yang sulit ditembus. Minimnya pembangunan di dua zona tersebut pada
gilirannya membuat masyarakat di dua zona tersebut bisa dikatakan terisolasi dari kawasan
perkotaan Peru.50
Selain soal masalah tidak meratanya pembangunan, Peru juga memiliki masalah soal
kesenjangan sosial. Hal ini dikarenakan perekonomian Peru didominasi oleh perusahaan-
perusahaan asing yang lebih suka merekrut orang-orang keturunan Eropa sebagai pegawainya.
Di lain pihak, penduduk pribumi alias suku Indian yang jumlahnya lebih banyak namun tingkat
pendidikannya lebih rendah lebih banyak menduduki pos-pos pekerja kasar dengan jam kerja
yang padat dan bayaran yang rendah. Selebihnya, orang-orang yang tinggal di luar kawasan
perkotaan umumnya hanya bekerja sebagai petani miskin yang hidup dalam kondisi dan fasilitas
yang serba terbatas. Selain itu, pemerintah juga memilih untuk meminjam banyak uang di pasar
uang internasional, mengakibatkan total utang luar negeri Peru membengkak menjadi US $ 9 dan
kemunduran sosial negara itu, terutama di daerah Sierra yang lebih terpencil dan terbelakang.
Angka kematian bayi naik menjadi 120 per 1.000 kelahiran (230 di beberapa daerah terpencil),
harapan hidup laki-laki turun menjadi 58 tahun lebih kecil dibandingkan dengan Chile negara
tetangganya yang memiliki harapan hidup 64 tahun, asupan kalori rata-rata harian turun di bawah
standar minimum PBB, lebih dari 60 persen anak di bawah usia lima tahun yang mengalami

50
Republik Eusosialis Tawon, 2011.
kurang gizi, dan setengah pengangguran dan pengangguran merajalela.51 Lebarnya kesenjangan
sosial dan tingginya angka kemiskinan pada gilirannya menimbulkan rasa tidak puas dari kaum
pribumi kepada pemerintah. Di tengah-tengah meningkatnya rasa tidak percaya akan pemerintah
inilah, ideologi sayap kiri mulai tumbuh dengan memanfaatkan masyarakat kelas bawah sebagai
basis massanya sehingga muncullah sebuah partai komunis Peru yang dikenal dengan Peru's
Shining Path (Sendero Luminoso - SL) pada tahun 1980-an. Sebenarnya ideologi sayap kiri di
Peru sudah mulai ada sejak dekade 1920-an yang ditandai dengan berdirinya Partai Komunis
Peru (Partido Comunista de Peru; PCP). Namun baru ketika memasuki dekade 1960-an yang
ditandai dengan munculnya Kuba sebagai negara poros komunis baru di kawasan Amerika Latin,
ideologi sayap kiri di Peru mulai mengalami perkembangan yang pesat.52
Selanjutnya, didirikanlah departemen Ayacucho yang terpencil dan miskin oleh Abimáel
Guzmán Reynoso, seorang profesor filsafat di Universitas Huamanga, Peru's Shining Path
memadukan ide-ide Marxisme Leninisme, Maoisme, dan ide-ide José Carlos Mariátegui,
teoretikus Marxis utama Peru. Mereka mengambil keuntungan dan kesempatan atas kembalinya
Peru ke pemerintahan yang demokratis sehingga mengalami krisis ekonomi yang semakin buruk
juga dikarenakan kegagalan reformasi era Velasco, dan kekosongan kekuasaan secara umum di
beberapa bagian Sierra dengan runtuhnya kekuasaan Gamon, Peru's Shining Path juga
melepaskan kampanye yang kuat dan aksi teror yang dahsyat hingga mampu mengejutkan dan
menggulirkan pemerintah Belaúnde.53
Seiring berjalannya waktu, sosok Guzman menjadi semakin populer dan jumlah
pengikutnya juga terus bertambah. Semakin kuatnya sosok Guzman membuat PCP terpecah
menjadi 2 kubu: kubu pro komunis Bolshevik (Uni Soviet) yang berbasis di Lima & kubu pro
komunis Maois (Cina) pimpinan Guzman yang berbasis di Ayacucho. Kubu pro komunis
Bolshevik dalam perkembangannya mengalami perpecahan lebih lanjut sehingga kubu pro Maois
pimpinan Guzman pun kini menjadi kubu paling dominan dalam tubuh PCP. Ketika Guzman
merasa semakin yakin akan kekuatan kelompoknya inilah, Guzman dan para pengikutnya mulai

51
‘Shining Path and The Drug War,’ Global Security.org (daring), <https://www.globalsecurity.org/military/world/w
ar/peru2.htm>, diakses pada 28 Januari 2019.
52
‘Shining Path’, Encyclopaedia.
53
‘Shining Path and The Drug War,’ Global Security.org (daring), <https://www.globalsecurity.org/military/world/
war/peru2.htm>, diakses pada 28 Januari 2019.
menampakkan aksi-aksi radikalnya secara terang-terangan dengan harapan bisa segera Peru
menjadi negara berideologi komunis Maoisme.

Aktivitas Peru's Shining Path.


Peru's Shining Path mulai menampakkan eksistensi mereka pada bulan Mei 1980 di kota
Chuschi ketika sejumlah anggota mereka merampas kotak-kotak berisi kertas pemilu dan
kemudian membakarnya.54 Namun, aksi sabotase pemilu tersebut berhasil diredam dengan cepat
ketika pihak keamanan Peru berhasil menangkap para pelakunya dan kemudian mengirimkan
kotak-kotak berisi kertas pemilu yang baru. Pemilu selanjutnya berlangsung tanpa gangguan dan
aksi yang dilakukan oleh anggota PSP tersebut nyaris tidak mendapatkan perhatian lebih dari
pemerintah pusat Peru. Pasca peristiwa pembakaran kotak-kotak berisi kertas pemilu tersebut,
kelompok tersebut semakin sering melakukan aksi-aksi penyerangan di mana target utama dari
serangan mereka mencakup kediaman dari tuan tanah setempat dan kompleks perkantoran milik
perusahaan asing yang mereka anggap sebagai simbol kapitalisme. Tak hanya itu, PSP juga
kerap menyerang bus-bus berisi turis asing untuk merampok penumpangnya dan mendanai
kegiatan bersenjata mereka. Lebih lanjut, untuk mendapatkan stok persenjataan yang mereka
butuhkan, PSP juga sering melakukan serangan ke kompleks pertambangan untuk mendapatkan
dinamit dan ke pos polisi untuk mendapatkan senjata api.55
Hanya dalam waktu 2 tahun sejak kemunculan pertamanya, Peru's Shining Path berhasil
mengembangkan dirinya dan wilayah kekuasaannya dengan cepat. Kunci dari kesuksesan
mereka tersebut terletak pada kelihaian mereka dalam menarik simpati masyarakat lokal. Selain
membagi-bagikan tanah yang mereka rebut dari tuan tanah setempat kepada para petani, PSP
juga turut membantu menyediakan layanan-layanan masyarakat kepada penduduk setempat yang
selama ini tidak disediakan oleh pemerintah, misalnya kegiatan pendidikan, bantuan pertanian
dan pelayanan.
Bulan Maret 1982, Peru's Shining Path yang selama ini hanya melakukan serangan-
serangan sporadis mulai melakukan serangan berskala besarnya di mana sasaran dari serangan
tersebut adalah kompleks penjara berpengaman maksimum di Ayacucho. Dalam serangan
tersebut, mereka berhasil membebaskan 200 orang lebih tahanan. Tak lama berselang, PSP

54
‘Shining Path’, Encyclopaedia.
55
Republik Eusosialis Tawon, 2011.
menyerang kantor-kantor pemerintahan setempat, membakar pabrik milik perusahaan asing
Bayer, dan menyabotase instalasi listrik di dekat kota Lima sehingga ibukota Peru tersebut
sempat dilanda mati listrik selama beberapa jam.56 Situasi ini pada akhirnya memaksa Presiden
Fernando Belaunde untuk mulai melibatkan militer sejak akhir tahun 1982 dalam membasmi
kelompok teroris yang sangat radikal ini.
Tak lama setelah mulai melibatkan militer dan polisi Peru mulai membagi tugas dimana
militer fokus untuk melindungi sektor-sektor penting dari serangan PSP, sementara polisi lebih
fokus dalam taktik ofensif seperti patroli dan penangkapan. Pihak militer sendiri cenderung
melakukan pendekatan yang lebih lunak kepada penduduk sipil sehingga rasa respect dan
percaya dari penduduk lokal kepada aparat Peru pun mulai meningkat. Lebih lanjut, lebih
seringnya polisi Peru dalam melakukan patroli juga berhasil membatasi ruang gerak para anggota
PSP dan membuat mereka bisa lebih sering mendapatkan informasi mengenai mereka melalui
penduduk lokal. Kubu Peru's Shining Path yang mulai terdesak oleh aksi gabungan militer dan
kepolisian akhirnya semakin sering melakukan cara-cara kekerasan untuk mengintimidasi
penduduk lokal. Mereka yang dituduh bekerja sama dengan militer bakal langsung dibunuh
secara brutal oleh anggota kelompok teroris ini. Suatu tindakan yang ternyata berefek negatif
bagi PSP sendiri karena menurunkan citra mereka di mata penduduk lokal. Pihak militer lantas
memanfaatkan hal tersebut untuk merekrut penduduk lokal dan melatih mereka menjadi
kelompok milisi bernama Ronda Campesina (biasa disingkat Rondas) sejak tahun 1983 dengan
tujuan membantu militer memerangi Peru's Shining Path.57
Tahun 1983, kelompok Peru's Shining Path semakin melebarkan pengaruhnya dengan
cara melindungi petani koka setempat dari ancaman aparat Peru menyusul timbulnya konflik
antara petani koka dengan pemerintah Peru yang sejak akhir dekade 1970-an ingin membasmi
semua tanaman koka di wilayahnya. Kelompok teroris ini juga menarik semacam "pajak
perlindungan" dari para pedagang narkotik Kolombia yang membeli tanaman koka di Peru di
mana bila pedagang narkotik itu ingin membayar pajak sesuai dengan kebijakan PSP, maka
mereka akan mengizinkan mereka beroperasi di Peru. Lewat pajak inilah, Peru's Shining Path
memperoleh sumber pendapatan baru mereka di mana jumlah uang yang didapat dari aktivitas
tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta dollar Amerika Serikat dan membuat kelompok ini

56
Republik Eusosialis Tawon, 2011.
57
'Shining Path,' Peru Reports (daring), <https://perureports.com/shining-path />, diakses pada 28 Januari 2019.
menjadi salah satu kelompok pemberontak paling kaya pada masanya. Hal tersebut pada
gilirannya membuat kegiatan pembasmian Peru's Shining Path menjadi semakin sulit.

Dampak Perubahan Kebijakan Kepemimpinan Terhadap Eksistensi PSP.


Memasuki tahun 1985 di tengah-tengah kondisi keamanan internal yang masih belum
membaik, Peru menggelar pemilu presiden di mana hasilnya, Presiden Belaunde lengser dan
posisinya digantikan oleh Alan Garcia. Garcia meneruskan komitmen pendahulunya untuk terus
memerangi Sendero Luminoso sambil melakukan sejumlah perubahan. Para petinggi militer
yang terlibat dalam kasus kejahatan kemanusiaan serius dipecat dan wilayah-wilayah di pelosok
tenggara Peru yang selama ini kondisinya terbelakang mulai tersentuh oleh kegiatan
pembangunan fasilitas-fasilitas umum. Hasil dari perubahan kebijakan tersebut sangat efektif.
Para penduduk lokal semakin kooperatif dengan aparat lokal dalam membantu menyediakan
informasi mengenai Peru's Shining Path ini.
Pada masa Alan Gracia, situasi ekonomi Peru tidak mengalami perbaikan dan bahkan
cenderung semakin memburuk karena inflasi yang melonjak hingga 7.500 persen akibat
kesalahan pengelolaan ekonomi. Kemiskinan yang kembali membludak lantas dieksploitasi oleh
PSP untuk merekrut pengikut baru dan meningkatkan kembali intensitas aksi-aksi bersenjatanya.
Situasi tersebut pada gilirannya membuat popularitas Presiden Garcia menurun dan pada pemilu
presiden di tahun 1990, ia dikalahkan oleh Alberto Fujimori. Sejak pertama kali berkuasa,
Fujimori menjalankan sejumlah perubahan radikal untuk mengembalikan stabilitas di Peru.
Sejumlah besar petinggi militer yang dianggap kurang loyal kepada pemerintah diganti.
Penghematan anggaran secara ketat dilakukan dan Fujimori juga mulai melobi World Bank serta
International Monetary Fund (IMF) untuk mendapatkan kucuran dana bantuan dari luar negeri.
Hasilnya, dalam waktu sangat singkat Fujimori berhasil menekan angka inflasi dari 7.500 persen
lebih di tahun 1990 menjadi "hanya" 139 persen di tahun 1991.58 Namun sebagai konsekuensi
dari kebijakan Fujimori yang terlalu fokus dalam membenahi ekonomi, kegiatan pembasmian
Peru's Shining Path sempat terbengkalai sehingga kelompok tersebut pun jadi semakin leluasa
dalam menjalankan aksi-aksi bersenjata.

58
'Peru Profile- Timeline,' BBC News (daring), 3 April 2018, <https://www.bbc.com/news/world-latin-america-
19928907>, diakses pada 28 Januari 2019.
Tahun 1992, kondisi perekonomian Peru sudah jauh membaik sehingga Fujimori pun
mulai mengalihkan fokusnya untuk membasmi Peru's Shining Path. Sebagai langkah awal,
Fujimori membuat peraturan-peraturan khusus di daerah konflik untuk memberi ruang gerak
lebih kepada militer. Fujimori juga melegalkan kelompok milisi petani Ronda Campesina dan
menyuplai mereka dengan lebih banyak persenjataan. Tak hanya itu, Fujimori bertindak lebih
jauh untuk membungkam suara-suara dari pihak oposisi kepada dirinya dengan cara
mengerahkan militer untuk membubarkan kongres dan membekukan konstitusi negara.59 Di satu
sisi kebijakan ini membuat Peru kembali menjadi negara diktator, namun di sisi lain hal ini
membuat pemerintahan Peru menjadi semakin solid dalam menekan kekuatan-kekuatan yang
berseberangan, terutama Peru's Shining Path ini.
Kebijakan-kebijakan Fujimori yang kontroversial mulai menemukan hasilnya ketika pada
tahun 1992, banyak petinggi Peru's Shining Path yang tertangkap atau terbunuh oleh aparat
Peru. Puncak dari keberhasilan aparat Peru adalah setelah melakukan pengintaian sekian lama,
polisi Peru berhasil menangkap Abimael Guzman - pemimpin tertinggi dari partai komunis ini di
sebuah studio dansa di kota Lima pada bulan September 1992. Dalam penangkapan tersebut,
polisi Peru juga menyita komputer milik Guzman yang berisi data-data penting mengenai
keanggotaan Peru's Shining Path.60 Tak lama sesudah tertangkapnya Guzman, kekuatan Peru's
Shining Path mengalami penurunan tajam setelah banyak tokoh pentingnya ditangakap oleh
aparat Peru dan ribuan anggotanya menyerahkan diri kepada pemerintah di tahun 1994 dengan
iming-iming bakal mendapatkan pengampunan hukum.
Penangkapan Abimael Guzman pada tahun 1992 melambangkan kemenangan atas usaha
pemerintah Peru dalam usahanya untuk melakukan kontra pemberontakan dan memulai era baru
di Peru. Peningkatan indikator ekonomi, pembentukan kembali tatanan konstitusional, dan
penurunan dari kegiatan teroris di Peru merupakan prestasi utama Fujimori sebagai presiden
Peru. Terdapat penurunan aktivitas terorisme yang signifikan setelah tertangkapnya pemimpin
dari PSP.61

59
Ibid.
60
'The Capture of Abimael Guzman,' BBC World Service (daring), 16 September 2016, <https://www.bbc.co.uk/pr
ogrammes/p047881w>, diakses pada 28 Januari 2019.
61
Global Data Terrorism START (daring), <https://www.start.umd.edu/gtd/>, diakses pada 29 Januari 2019.
Pengalaman Peru menunjukkan bahwa terorisme adalah ancaman yang besar dan
merusak upaya stabilisasi dan pengembangan demokrasi yang muncul di dunia. Gagalnya
ekonomi dan strategi anti pemeberontakan yang dilakukan oleh pemerintahan Peru pada masa
Belaunde dan Garcia membuat PSP mengkonsolidasikan perang terhadap pemerintah dan
menyebabkan terjadinya pelanggaran hak-hak sipil dasar bagi masyarakat.

Konflik Perbatasan Bolivia, Chili dan Peru: Perang di Pasifik (SaltpeterWar)

Bolivia merupakan salah satu negara bagian Amerika Selatan yang tidak memiliki akses
laut. Dimana seluas 1.083.301km2 merupakan wilayah daratan sedangkan 15.280
km 2merupakan perairan bukan termasuk lautan dari total luas wilayah 1.098.581 km2.62Dengan
ketiadaan akses laut tersebut tentu akan berdampak terhadap lambatnya proses ekspor-impor
serta kerjasama yang dilakukan oleh Bolivia dengan negara lain. Hal ini dapat dibuktikan dengan
ketergantungan Bolivia terhadap pelabuhan Chili sebagai satu-satunya pelabuhan yang dapat
digunakan dalam melakukan proses ekspor-impor, dimana dengan adanya ketergantungan
Bolivia tersebutmaka ketika terjadipermasalahan dalam negeri Chili seperti pemogokan bea
cukai, tentu akan memperlambat proses ekspor-impor Bolivia dengan negara lainnya.63

62
‘South America Bolivia’, The World Factbook (daring), 22 January 2019,
<https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bl.html>, diakses pada 24 Januari 2019.
63
Jorge Edgar Zambrana Jiménez, ‘Bolivia Demands the Recovery of Its Access to the Pacific Ocean’, Global
Research (daring), 18 Oktober 2017, <https://www.globalresearch.ca/bolivia-demands-the-recovery-of-its-access-to-
the-pacific-ocean/5613875>, diakses pada 24 Desember 2019.
Terlepas dari ketergantungan tersebut, hubungan antara Bolivia dengan Chili sebelumnya
merupakan dua negara yang tergabung dalam konflik perbatasan yang cukup panjang. Bahkan
hilangnya akses Bolivia terhadap laut diakibatkan oleh perang yang melibatkan tiga negara
Amerika Selatan termasuk dua negara tersebut ditambah dengan Peru. Perang perebutan wilayah
perbatasan antara ketiga negara ini biasa dikenal dengan perang di pasifik (Guerra del pacifico)
atau saltpeter war, perang ini berlangsung cukup lama yakni dari tahun 1879 hingga 1883.64
Namun, dampak dari perang tersebut hingga saat ini masih menjadi perdebatan antara ketiga
negara khususnya Bolivia dengan Chili terkaitakses kemaritiman Bolivia sebagai jalur
perdagangan dunia.

Perang di Pasifik (saltpeter war) pertama kali terjadi karena adanya klaim dari Bolivia
dan Chili atas kepemilikan serta penggunaan wilayah gurun Atacama yang kaya akan saltpeter
dan kotoran burung Guano (bahan peledak) dan terletak diperbatasan negara tersebut. Dimana,
kedua negara yang merupakan bekas koloni Spanyol dengan berpedomankan pada doktrin uti
possidetis de juremenyatakan bahwa gurun Atacama merupakan wilayah kekuasaan mereka.
Dalam hal ini pada tahun 1825, pemerintah Bolivia telah mengklaim sekitar 560 kilometer
daripantai Pasifik terpencil di Amerika Selatan tengah. Bolivia berpendapat bahwa peta kolonial
Spanyolmenempatkan batas selatan Audiencia dari Charcas, Sungai Salado atau Sungai Copiapó
di selatan yang telah mengalir di sepanjang wilayah gurun Atacama merupakan batas
teritorialnya dengan begitu Atacama diklaim sebagai milik dari Bolivia. Sementara Konstitusi
Chili pada 1833 mengklaim bahwa wilayah yang membentang dari Gurun Atacama ke Cape
Hornmerupakan teritorial negaranya.65

Namun dengan tidak adanya batasan yang jelas yang digambarkan oleh Chili terhadap
klaim bagian utara di gurun Atacama akhirnya membuat kedua negara terlibat dalam konflik di
pasifik. Konflik di Pasfik (war of the pacific) yang melibatkan kedua negara Amerika Selatan ini
tidak hanya dilandasi atas keinginan kedua negara untuk memperluas daerah teritorialnya saja,
melainkan klaim atas gurun ini semakin diperkuat dengan alasan ekonomi karena pada masa itu

64
‘Perang di Pasifik, Penyebab Hilangnya Wilayah Laut Bolivia’, Rep.Eusosialis Tawon (daring), 24 Oktober 2012,
<http://www.re-tawon.com/2012/10/perang-di-pasifik-penyebab-hilangnya.html>, diakses pada 24 Januari 2019.
65
R. Bruce St John, ‘The Bolivia-Chile-Peru Dispute in the Atacama Desert’, Journal of Boundary & Territory
Briefing, Vol. 1, No. 6, 1994, p.7.
gurunAtacama yang dikenal sebagai daerah gersang diketahui memiliki kandungan saltpeter dan
kotoran burung Guano.66

Menurut ilmuwan Eropa, Saltpeter dan kotoran burung Guano merupakan bahan senyawa
yang banyak mengandung nitrat.67Nitrat adalah bentuk nitrogen yang stabil dan dapat digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan peledak, yakni jika nitrat, kalium, dan asam fosfat dicampur
dengan arang dan belerang maka akan menghasilkanbubuk hitam yang mudah meledak.68
Dimana peledak seperti halnya bom dan bahan sejenisnya merupakan salah satu mekanisme yang
digunakan oleh negara di dunia untuk melakukan ekspansi ekonomi dan militer pada masa itu.

Penemuan saltpeter dan kotoran burung Guano terbesar di dunia berada di Amerika
Selatan, khususnya di daerah gurun Atacama yang letaknya berada diantara Bolivia, Chili dan
Peru. Saltpeter dan kotoran burung Guano yang berasal dari gurun Atacama hingga abad ke-20
telah memenuhi sebanyak 80 persen kebutuhan nitrat dunia.69 Dengan melihat peluang dari
sumber daya alam serta tingginya kebutuhan dunia akan nitrat yang dihasilkan oleh gurun
tersebut maka kedua negara, yakni Bolivia dan Chili semakin memperkuat klaimnya yang
kemudian berdampak terhadap tegangnya hubungan kedua negara.Dalam meminimalisir
ketegangan tersebut, maka dilakukanlah negosiasi yang melibatkan Alvaro Covarrubias dan Juan
R. Muñoz Cabrera selaku Menteri Luar Negeri Chili dan Bolivia untuk membahas terkait

66
‘War of the Pacific 1879-83’, County Studies (daring), <http://countrystudies.us/chile/15.htm>, diakses pada 25
Januari 2019.

67
Daniel A Gross, ‘Caliche: the conflict mineral that fuelled the first world war’, The Guardian (daring), 2 Juni
2014, <https://www.theguardian.com/science/the-h-word/2014/jun/02/caliche-great-war-first-world-war-conflict-
mineral>, diakses pada 25 Januari 2019.

68
‘War of the Pacific’, New World Encyclopedia (daring), 18 Oktober 2016,
<http://www.newworldencyclopedia.org/entry/War_of_the_Pacific>, diakses pada 25 Januari 2019.
69
Manuel Bastias Saavedra, ‘Nitrate Production in Latin America’, International Encyclopedia (daring), 8 Oktober
2014, <https://encyclopedia.1914-1918-online.net/article/nitrate>, diakses 25 Januari 2019.
pemanfaatan perbatasan Atacama yang kemudian melahirkan Perjanjian Perbatasan 1866 (The
Boundary Treaty of 1866) yang ditandatangani pada 10 Agustus 1866 di Santiago de Chile.70

Dalam perjanjian perbatasan 1866 (The Boundary Treaty of 1866) yang terjadi antara
Chili dan Bolivia telah menghasilkan beberapa poin kesepakatan yang digunakan sebagai
landasan dalam menjalankan hubungan antara kedua negara. Adapun hasil kesepakatan tersebut
telah tertuang di dalam tujuh artikel yakni:71

 The international boundary will, in future, be drawn at the 24th parallel, and will be
marked out on the ground "by means of visible and permanent signals — from the
Pacific to the eastern boundary of Chile" by experts nominated by both countries.
 Notwithstanding the previous declaration, Chile and Bolivia shall divide between them the
export duties paid on Guano and minerals in the zone included between the 23rd and 25th
parallels.
 For the carrying out of this, Bolivia shall set up a custom-house in Mejillones which will
be the only one authorized to receive these duties on the exportation of guano and metals
from the aforesaid zone. Chile will have the right to nominate fiscal employees -who shall
intervene in the counting house department of this aduana with full right of inspection.
Bolivia will be conceded an equal right in the event of Chile establishing a custom-house
in parallel 24°.
 All exports from the territory situated between the parallels of latitude 23° to 25°, with the
exception of guano and minerals, to be free from taxation, as will also be the natural
production of Chile which may enter the country through Mejillones.
 By common accord between the two governments system will be adopted in the exploitation
and sale of guano, and a similar agreement must he come to, to determine the duties on the
exportation of minerals.
 Chile and Bolivia bind themselves to mutual preference in the event of the renting of the
territories forming the subject matter of the present agreement, and to abstain from ceding
them to any nation or individual.

70
‘Boundary Treaty of 1866 Between Chile and Bolivia’, Wikipedia (daring), 17 Oktober 2017,
<https://en.wikipedia.org/wiki/Boundary_Treaty_of_1866_between_Chile_and_Bolivia>, diakses pada 26 Januari
2019.
71
‘Boundary Treaty of 1866 Between Chile and Bolivia’, Wikivisually (daring),
<https://wikivisually.com/wiki/Boundary_Treaty_of_1866_between_Chile_and_Bolivia>, diakses pada 27 Januari
2019.
 Eighty thousand pesos, withdrawn from ten percent, of the production of Mejillones will be
granted to Bolivian concessionaries in guano exploitation whose, workings were
suspended by act of the Chilean Government.

Secara garis besar perjanjian yang disepakati oleh kedua negara ini membahas terkait
dengan pemanfaatan bersama gurun Atacama yakni dengan diadakannya pembagian pendapatan
pajak ekspor mineral yang diperoleh dari hasil wilayah paralel ke-23 dan ke-25.72 Selain itu
perjanjian ini juga menetapkan bahwa paralel ke-24 selatan, yang dihitung mulai dari pesisir
Pasifik ke batas timur Chili merupakan perbatasan yang dapat dimanfaatkan bersama dengan
memberikan kebebasan bagi warga dari kedua negara untuk melakukan penambangan di wilayah
tersebut.73 Perjanjian Chili dan Bolivia yang terdapat dalam The Boundary Treaty of 1866
berlangsung selama 8 tahun, dimana pada tahun 1874 kedua negara kembali menandatangani
perjanjian perbatasan yang dikenal dengan the Treaty of Sucre.74

The Treaty of Sucre 1874 merupakan perjanjian yang ditandatangani pada 6 Agustus
1874 untuk menggantikan The Boundary Treaty of 1866, penggantian ini didasari oleh semakin
sulit dan kompleksnya peraturan pajak bipartit yang mengatur tentang pembagian hasil ekspor
pada wilayah paralel ke-23 dan ke-25 pada perjanjian sebelumnya. Kemudian dalam perjanjian
Sucre ini juga menetapkan bahwa Bolivia memiliki hak penuh akan wilayah paralel 24 namun
demikian Bolivia tidak diperbolehkan untuk meningkatkan pajak terhadap Chili hingga 25 tahun
kedepan.75

Sejak terjadinya penandatanganan pemanfaatan bersama atas wilayah paralel 24, maka
Chili dengan sebagai salah satu negara termodern di kawasan Amerika Selatan telah
mendominasi wilayah tersebut, hal ini digambarkan dengan semakin banyaknya perusahaan-
perusahaan tambang natrium milik Chili yang berdiri seperti halnya Compañía Melbourne
Clark(berubah menjadi Compañía de Salitres y Ferrocarril de Antofagastasaat ini) dan banyak

72
‘War of The Pacific’, Wikipedia (daring), 11 Januari 2019, <https://en.wikipedia.org/wiki/War_of_the_Pacific>,
diakses pada 27 Januari 2019.
73
Ibid3
74
Ibid10
75
Aman Ladia, ‘Obligation to Negotiate Access to the Pacific Ocean (Bolivia v. Chile)’, International Court of
Justice, California, 2018, p.7.
perusahaan lainnya beroperasi ke wilayah Bolivia khususnya di daerah Las Salinas dan Carmen
Altoyang terletak sekitar 122 kilometer dan 128 kilometer dari Antofagasta.76

Dalam menanggapi semakin kuatnya dominasi serta ekspansi yang dilakukan Chili, maka
Bolivia dibawah kepemimpinan Hilarión Daza pada tahun 1878 telah memberlakukan kebijakan
untuk menasionalisasi kegiatan penambangan mereka serta mengenakan pajak tambahan
terhadap perusahaan-perusahaan Chili yang beroperasi di wilayah Bolivia.77 Kebijakan Daza ini
dilandasi atas kebutuhan warga negaranya akan uang, bertepatan dengan situasi tersebut
perekonomian Chili mengalami stabilitas karena banyaknya perusahaan Chili yang beroperasi di
Bolivia.78 Perbedaan ekonomi dari kedua negara inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya
sentimental dari pemerintah Bolivia dan mengenakan kebijakan tersebut.

Kebijakan pemberlakuan pajak yang dikeluarkan oleh pemerintah Bolivia banyak


mendapatkan kecaman dari pemerintah Chili karena dianggap telah melanggar isi perjanjian
yang ditandatangani sebelumnya pada The Boundary Treaty of 1866 dan The Treaty of Sucre
1874 yang menyatakan bahwa negara yang terlibat dalam perjanjian tidak boleh menaikkan
pajak secara sepihak.79 Kecaman atas Chili kepada Bolivia tidak diajukan dengan kekerasan
melainkan pemerintah Chili menyarankan agar kedua negara menempuh jalan negosiasi untuk
menyelesaikan permasalah tersebut. Namun pemerintah Bolivia tidak menanggapi saran tersebut
dan malah menyita serta melelang aset Chili yang tidak membayar pajak kepada
negaranya.80Tindakan ini di dasari karena kepercayaan Daza selaku presiden Bolivia untuk dapat
melepaskan dominasi Chili dengan mudah karena adanya konflik Chili-Argentina yang
memungkinkan Chili untuk melakukan perlawanan akan Bolivia. Namun, perhitungan Daza

76
Alex Nikov, ‘Was the War of the Pacific between Chile, Peru and Bolivia literally over animal dung?’, Quora
(daring), 21 Desember 2016, <https://www.quora.com/Was-the-War-of-the-Pacific-between-Chile-Peru-and-
Bolivia-literally-over-animal-dung>, diakses pada 28 Januari 2019.
77
Ibid7
78
M.Flandrau, ‘Money Doctors: The Experience of International Financial Advising 1850-2000’, Taylor and
Francis Group, Canada, 2005, p.168.
79
‘The Maritim Claim of Bolivia’, Precidency of the Republic Ministry of Forreign Affairs (daring),
2004,<https://bolivianem bassy.ca/wp-content/uploads/2018/02/libro_azul-
El_problema_maritimo_boliviano_en_ingles.pdf>, diakses pada 28 Januari 2019.
80
Ibid16
justru dibantahkan dengan tindakan Chili sebagai respon terhadap perlakuan pemerintah Bolivia
tersebut dengan mengirimkan armada laut miliknya untuk mengusai pelabuhan Antofagasta
milik Bolivia.81

Penyerangan armada laut Bolivia oleh Chili merupakan titik awal yang mengakibatkan
meletusnya perang di Pasifik (War of The Pacific/ Saltpeter War) secara resmi sejak 1879
hingga1883 yang juga melibatkan Peru. Keterlibatan Peru di dalam perang ini diakibatkan
karena ada perjanjian sebelumnya yang mengikat pemerintah Bolivia dan Peru sebagai aliansi.
Perjanjian yang melibatkan kedua negara ini dikenal dengan The Treaty of Defensive Alliance,
hal ini diakibatkan karena sifatnya yang tertutup. The Treaty of Defensive Allianceadalah adalah
pakta pertahanan rahasia yang ditandatangani oleh Bolivia dan Peru di kota Lima pada tanggal 6
Februari 1873. Perjanjian ini terdiri dari sebelas artikel terkait dengankebutuhan dan ketentuan
dari masing-masing negara, serta satu tambahan artikel yang mencegah publikasi sampai
dianggap perlu oleh kedua belah pihak.82Namun kerahasiaan dari perjanjian tersebut akhirnya
diketahui oleh pihak Chili pada 5April 1879, dengan begitu Chili menyatakan perang terhadap
kedua negara.83 Perang satu lawan dua antara Chile dengan Bolivia dan Peru tidak lantas
membuat Chili kehilangan eksistensinya. Hal ini diakibatkan karena pasukan Peru-Bolivia tidak
memiliki senjata atau peralatan yang memadai untuk melakukan perlawanan yang baik terhadap
Chili yang memiliki persenjataan yang mumpuni dengan adanya bantuan tidak langsung yang
berasal dari Jerman dan Inggris selaku penjual senjata dan ironclads terbesar dunia.84 Serangan
Chili terhadap Bolivia dan Peru kemudian dilakukan dengan menyerang daratan serta lautan dari
kedua negara tersebut.
Pada tanggal 23 Maret 1879 serangan Chile kepada Bolivia kembali dilakukan yakni
dengan mengirimkan sebanyak 550 tentara Chili ke daerah Calama. Disana tentara Chili bertemu

81
A.Benson, ‘The Rough Guide to Chile’, Rough Guides Ltd, London, 2009,p.229.
82
‘Treaty of Devensive Alliance (Bolivia-Peru)’, Info Galactic (daring), 22 Mei 2016,
<https://infogalactic.com/info/Treaty_of_Defensive_Alliance_(Bolivia%E2%80%93Peru)>, diakses pada 28 Januari
2019.
83
Simone Batelaan ‘The War of the Pacific: A never Ending Story’, Choca Banner (daring), Juli 2014, <
http://www.cocha-banner.org/issues/2014/july/pacific/>, diakses pada 28 Januari 2019.
84
‘War of the Pacific’, Tv Troves (daring),
<https://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/UsefulNotes/WarOfThePacific>, diakses pada 29 Januari 2019.
dengan 135 orang Bolivia di sebelah Sungai Topáter. Kurangnya tentara dan jumlah senjata yang
ada di Bolivia akhirnyamengakibatkan banyak orang Bolivia melarikan diri dan 20 orang
terbunuh.85 Hal ini menandakan bahwa Bolivia telah kalah dari Chili, kemudian menyisakan
gurun Atacama dan seluruh wilayah Bolivia yang berbatasan dengan laut berhasil di kuasai oleh
Chili (hilangnya kekuasaan Bolivia atas laut Pasifik).86

Perubahan wilayah Bolivia sebelum dan sesudah perang


di Pasifik Bolivia Chili

Kekalahan Bolivia kemudian menyisakan pertempuran antara Peru dengan Chili yang
berlanjut dari daratan menuju pertempuran laut. Dimana, pada 2 November 1879, pasukan Chili
mendarat di luar kota Peru Pisagua dan menyerang pertahanannya, kemudian kota itu jatuh ke
Chili. Dari Pisagua, Chili bergerak ke selatan, mendekati Iquique. Namun sempat dialahkan oleh
pasukan dari Peru.Dengan terjadinya kekalahan diwilayah itu, maka Chili merubah arah dan
menjadikan Provinsi Tarapaca sebagai sasaran utamanya. Kemudian setelah 17 hari wilayah
yang merupakan penghasil nitrat dengan pendapatan tahunan sebesar £28 juta dari negara ini
dikuasai oleh Chili.87

85
Colin M. Snider, ‘On This Date in Latin America – February 14, 1879: The War of the Pacific’, Wordpress
(daring), 14 Februari 2013, <https://americasouthandnorth.wordpress.com/2013/02/14/on-this-date-in-latin-america-
february-14-1879-the-war-of-the-pacific/>, diakses pada 29 Januari 2019.
86
ibid
87
Ibid22
Selain dari hilangnya wilayah kekuasaan Bolivia dan Perudan kerugian material lainnya,
perang war of the Pacific juga menimbulkan banyak korban jiwa yakni sekitar 12.825 jiwa
(2.825 merupakan warga negara Chili dan 10. 000 merupakan warga negara Bolivia dan Peru).88
Maka untuk meminimalisir dampak yang lebih luas maka ditandatanganilah the Treaty of Peace
and Friendship 1904 oleh ketiga negara.89 Dengan begitu hubungan antara ketiga negara
terbebas dari konflik. Namun masih menyisakan ketegangan hingga saat ini khususnya antara
Bolivia dan Chili. Dimana Bolivia hingga saat ini masih sering melaporkan gugatan kepada Chili
kepada ICJ (International Court of Justice). Namun hingga saat ini gugatan tersebut selalu
dimenangkan oleh Chili.

88
‘Consequences of the War of the Pacific’, Wikipedia (daring), 7 Januari 2019,
<https://en.wikipedia.org/wiki/Consequences_of_the_War_of_the_Pacific>, diakses pada 29 Januari 2019.
89
Ibid
BAB III

REGIONALISME

Pasca perang dunia kedua, negara-negara di dunia mengalami berbagai macam


permasalahan ekonomi seperti krisis keuangan, permasalahan neraca perdagangan, dan inflasi.
Negara-negara besar di dunia mulai menyadari pentingnya kerjasama keuangan dan perdagangan
yang lebih luas di setiap negara, serta mengurangi hambatan-hambatan perdagangan antar
negara. Dengan keadaan ini, negara-negara mulai menjalin kerjasama ekonomi dengan cara
membentuk regionalisme yang berdasarkan pada kesamaan letak geografis, budaya, dan
kebutuhan ekonomi, salah satunya adalah negara-negara di kawasan Amerika Latin.

Regionalisme di Amerika Latin sejak tahun 1991, saat itu Amerika Serikat (AS)
merencanakan Free Trade Area of the Americas (FTAA) yang dibentuk untuk membentuk
integrasi ekonomi AS dan Amerika Latin, tetapi gagal karena negara-negara Amerika Latin tidak
memiliki minat untuk masuk kedalam regionalisme tersebut dan bersifat skeptis karena pada saat
itu negara-negara di Amerika Latin masih menggunakan sistem ekonomi yang tertutup dan tidak
ingin ada campur tangan dari AS, sehingga FTAA harus kandas di tahun 2005.90

Dengan gagalnya FTAA, negara-negara Amerika Latin membentuk regionalisme


tersendiri tanpa campur tangan dari AS, yang ditandai dengan munculnya regionalisme besar
seperti Communidad Andina (CAN) dan MERCOSUR di akhir abad ke-20.91 MERCOSUR
kemudian menjadi salah satu regionalisme yang terbesar di Amerika Latin dalam kekuatan
ekonomi negara anggota dengan beranggotakan Brazil, Argentina, Uruguay, Paraguay, dan
Venezuela sebagai negara inti beserta beberapa negara Amerika Latin sebagai associate member.

MERCOSUR (Mercado Common del Sur) merupakan bentuk dari kerja sama kawasan di
Amerika Latin dengan adanya kesamaan kepentingan untuk memperbaiki kondisi negara-negara
di wilayah tersebut dengan bentuk integrasi ekonomi melalui common market. pada awalnya
merupakan sebuah kerja sama kawasan yang dipelopori oleh ‘Two Giants’ di Amerika Latin,

90
Ade Chandra, FTAA: Realitas di Atas Skeptisme Selatan. Jurnal FISIP Universitas Brawijaya. Hal. 6.
91
Harris, Richard L. & Nef, Jorge. 2008. Capital, Power, and Inequality in Latin America and The Caribbean.
Plymouth: Rowman and Littlewood Publishers.
yakni Argentina dan Brazil.92 Negara-negara di Amerika Latin yang semula memiliki hubungan
rivalitas perlahan mulai menilai pentingnya kerja sama dalam kawasan. Mereka sendiri ingin
perlahan terlepas dari dominasi dan bayang-bayang Amerika Serikat. Oleh karena itu,
MERCOSUR sebagai bentuk kerja sama kawasan di Amerika Latin terus mengupayakan
perbaikan ekonomi dan integrasi regional dengan melakukan kerja sama antar negara.
Kerja sama ini dibentuk dengan motivasi untuk mempersatukan perekonomian di
Amerika Latin agar dapat menjadi tandingan bagi negara-negara di Amerika Utara sekaligus
menjembatani hubungan antar negara kawasan di Amerika Latin terutama dalam sektor
ekonomi.93 Dahulu di era Perang Dingin, segala bentuk kebijakan yang ada di Amerika Latin
harus bersekutu dengan AS untuk melawan Uni Soviet, hal ini menyebabkan adanya dominasi
AS dalam setiap kebijakan yang dibentuk oleh negara-negara Amerika Latin, sehingga berujung
kepada adanya rasa saling tidak percaya antara negara-negara di Amerika Latin karena
kurangnya aktivitas atau kerjasama yang dilakukan antar kawasan. Oleh sebab itu,
ditandatangani perjanjian untuk membawa negara-negara kawasan Amerika Latin yang semula
saling tidak percaya dan mendorong kedua raksasa ekonomi, Argentina dan Brazil, untuk
membentuk hubungan kerja sama yang lebih. Integrasi ekonomi yang diprakarsai dua negara ini
merupakan bentuk usaha untuk melepaskan ketergantungan dengan perdagangan bebas dan arus
barang jasa dari Amerika Utara.
Hal ini membawa kepada sebuah perjanjian bernama The Treaty of Asunción dan
menghasilkan The Mercado Common del Sur (MERCOSUR) atau Common Market of The South
pada Maret 1991 sebagai bentuk organisasi kawasan.94 Kerja sama kawasan ini dibentuk untuk
mempromosikan pergerakan bebas atas barang, jasa, dan orang diantara negara-negara anggota.
Kerja sama kawasan ini dibentuk untuk mempromosikan pergerakan bebas atas barang, jasa, dan
orang diantara negara-negara anggota. Pasca perjanjian diamandemen tahun 1994 dalam Treaty
of Ouro Preto, MERCOSUR lebih menawarkan kerja sama dalam ruang lingkup yang lebih luas
dan memformulasikan customs union. Hal ini menjadikan cita-cita yang ingin dicapai oleh
MERCOSUR semakin luas, yakni menghapuskan hambatan-hambatan dalam perdagangan
92
L. Ferris. 1984. The Dynamics of Latin American Foreign Policy : Challanges for the 1980s. Westview Press,
Colorado. hal. 38
93
International Labour Office. Southern Common Market: MERCOSUR, diakses melalui website resmi ILO
http://actrav.itcilo.org/actrav-english/telearn/global/ilo/blokit/mercosur.htm> pada 23 Januari 2019. Pukul 16:48.
94
MERCOSUR, ‘Quines Somos’, diakses melalui website resmi MERCOSUR International.
http://www.mercosur.int/t_generic.jsp?contentid=3862&site=1&channel=secretaria&seccion=2 pada tanggal 23
Januari 2019 pukul 17:06
kawasan, seperti bea cukai yang tinggi. Menambahkan hal tersebut, MERCOSUR juga
membentuk MERCOSUR tariff policies guna meregulasi arus ekspor dan impor serta
mengizinkan MERCOSUR untuk mengarbitrasi dalam perdagangan jika terjadi pertikaian di
antara anggota. 95
Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay dan Venezuela merupakan anggota tetap
MERCOSUR. Sementara, Bolivia, Chile, Colombia, Ekuador, dan Peru merupakan negara mitra
atau anggota asosiasi dari MERCOSUR.96 Yang membedakan antara anggota tetap dan asosiasi
adalah anggota asosiasi dapat bergabung dalam free trade agreement namun tetap belum dapat
masuk dalam blok customs union dimana terbebas dari segala hambatan bea cukai antar negara
anggota tetapi belum dapat masuk dalam kebijakan perdagangan eksternal yang sama karena
pertimbangan kesanggupan untuk bersaing antar negara.
MERCOSUR awalnya merupakan bentuk dari kerja sama kawasan di Amerika Latin
dengan kesamaan kepentingan dalam memperbaiki kondisi negara-negara di wilayah tersebut
dengan bentuk integrasi ekonomi. Meskipun pada realisasinya, MERCOSUR tidak hanya
memfokuskan pada bidang perekonomian dengan mengupayakan penghapusan hambatan
perdagangan, seperti bea cukai yang tinggi dan ketidaksetaraan pendapatan tetapi juga
memperluas dimensi kerja sama dibidang politik, keamanan, dan budaya. 97 MERCOSUR
sebagai bentuk kerja sama kawasan di Amerika Latin terus mengupayakan perbaikan ekonomi
dan integrasi regional dengan melakukan kerja sama antar negara dan membangun kerja sama
dengan organisasi kawasan lainnya.
MERCOSUR kemudian menjadi salah satu fondasi dari regionalisme di Amerika Latin.
Saat ini MERCOSUR telah mencapai tahap custom union dan menjadi organisasi regional
terdalam bersama dengan Communidad Andina dan ALBA di wilayah Amerika Latin dengan
kekuatan ekonomi berdasarkan akumulasi GDP negara-negara anggota mencapai 3.1 triliyun
USD.98

95
BBC United Kingdom. ‘Profile – MERCOSUR, Common Market of The South’, diakses melalui
http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/5195834.stm , pada 23 Januari 2019 pukul 17:12.
96
European Union External Action, ‘MERCOSUR – Common Market of The South’, diakses dalam
http://www.eeas.europa.eu/mercosur/index_en.htm pada 23 Januari 2019 pukul 17:21
97
G. O’Toole. (2007). Politics Latin America Pearson Longman. London. hal. 289.
98
Website Resmi MERCOSUR. Diakses melalui (https://www.mercosur.int/en/?s=GDP) pada tanggal 23 Januari
2010 pukul 3:50.
Beberapa peran MERCOSUR terlihat dari usahanya untuk memproteksi kawasannya dari
pengaruh Amerika Utara. MERCOSUR melarang adanya kesepakatan bilateral dengan negara
non-anggota. Salah satu contohnya adalah MERCOSUR ini menolak kesepakatan dengan
The Free Trade Agreements of Americas (FTAA). Hal ini bermaksudkan agar tidak adanya
dualisme dan menjunjung tinggi komitmen antar negara kawasan. Beberapa peran MERCOSUR
sebagai bentuk kerja sama kawasan yang memiliki tujuan untuk mencapai integrasi ekonomi
adalah:
a. Mengupayakan kebebasan untuk transit barang, jasa, dan faktor-faktor lainnya antara
negara-negara anggota dan menghapuskan hambatan-hambatan, seperti bea cukai.
b. Menetapkan common external tariff dan mengadopsi kebijakan perdagangan yang sama
kepada negara-negara anggota dan non-anggota, serta terus melakukan koordinasi dalam
ruang lingkup pasar kawasan dan internasional.
c. Mengkoordinasi dan menyelaraskan kebijakan sektorial antar negara anggota terkait
dengan kebijakan perdagangan luar negeri, pertanian, industri, pajak, sistem moneter,
jasa, bea cukai, dan lain-lain, yang dapat disepakati oleh seluruh anggota untuk
menciptakan kompetisi yang sehat diantara negara anggota.
d. Mendorong negara anggota untuk berkomitmen dalam menserasikan dan menyesuaikan
hukum negaranya dengan kebijakan-kebijakan di dalam MERCOSUR guna menguatkan
dan mempermudah proses integrasi. Hal ini berkaitan erat dengan target MERCOSUR
untuk membentuk zona perdagangan bebas dan unifikasi perdagangan dengan akhir
terciptanya common market.99
MERCOSUR telah berusaha untuk melakukan negosiasi perdagangan dengan beberapa
negara di dunia dan organisasi kawasan. Israel merupakan salah satu negara yang berhasil
mencapai kesepakatan dari serangkaian proses negosiasi perdagangan yang dilakukan. Negara
tersebut memiliki kesepakatan perdagangan dengan MERCOSUR saat ini. Selain itu,
MERCOSUR juga sudah membentuk kerja sama dengan Tiongkok dalam bentuk kesepakatan
untuk meningkatkan perdagangan tahunan dengan MERCOSUR hingga $200 milyar pada tahun
2016.100

99
J. Klonsky, ‘MERCOSUR : South America’s Fractious Trade Bloc’ Council on Foreign Relation diakses dalam
http://www.cfr.org/trade/mercosur-south-americas-fractious-trade- bloc/p12762#p2 pada tanggal 23 Januari 2019
pukul 17:30.
100
Ibid.
Dalam keanggotaan dan struktur organisasi, MERCOSUR memiliki landasan Judicial
yang terbagi dalam badan yudisial dari MERCOSUR. Pada awal 1991, CMC telah membentuk
Majelis Menteri Kehakiman yang bertujuan untuk memberikan sangsi regional yang didalamnya
termasuk hukum perdata internasional, lalu-lintas acara perdata dan hukum pidana Internasional.
Hal ini sebagai common values bagi negara anggota untuk menjaga berjalannya proses
administrasi kebijakan yang dapat memunculkan pelanggaran.101 Maka dasar-dasar prinsip actum
lex locus regit (tunduk terhadap aturan) dan ne bis in idem (kedudukan sama rata). Jadi, Struktur
Lembaga MERCOSUR tersebut menggambarkan sifat intergovernmentalism pada proses
integrasi regional.

Keberhasilan MERCOSUR pada fase pertama tidak hanya dari sektor ekonomi tetapi juga
sektor politik. Sejak tahun 1991, tensi sengketa perbatasan dan perlombaan senjata antarnegara
anggota mengalami penurunan, meningkatnya kerja sama dan pembuatan zona damai. Selain itu,
MERCOSUR juga mendukung demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang sah dan mendorong
terciptanya masyarakat yang menghormati hak asasi manusia dimana hal tersebut berpengaruh
dalam proses demokratisasi di Amerika Latin.102 Dalam hal ini, MERCOSUR berhasil
mendorong transisi sistem pemerintahan di Paraguay menjadi lebih demokrasi. selain itu, peran
diplomasi pemimpin negara anggota dalam mencapai sebuah kesepakatan.

MERCOSUR diharapkan akan memberikan keuntungan di sektor politik dan ekonomi bagi
negara anggota. Tetapi, secara individu, MERCOSUR digunakan sebagai alat untuk mencapai
kepentingan nasional yang berbeda-beda. Brazil menggunakan MERCOSUR sebagai instrumen
untuk meningkatkan citra negara baik itu di regional maupun internasional. Sementara lain, bagi
Argentina, Paraguay dan Uruguay, memanfaatkan MERCOSUR sebagai pasar perdagangan
penting untuk meningkatkan pereonomian negaranya. Sehingga, keberhasilan mercosur selama
periode 1991 hingga 1999 tidak berlangsung lama. hal ini dikarenakan negara gagal dalam
mempertahankan komitmen integrasi.103

101
Z. Soylu, ‘MERCOSUR and Its Immediate Effects on Latin American Economics’, Republic of Turkey Minsitry
of Economy.
102
Melinda Sari Y. ‘Kerjasama Kawasan sebagai Salah Satu Isu Global: Peran Mercosur dalam Integrasi dan
Perekonomian di Amerika Latin’. Jurnal FISIP UGM.
103
Panji Raga. ‘Dinamika Regionalisme Amerika Latin tahun 1991-2018: Analisis Kegagalan Integrasi
MERCOSUR’. Hal 23. FISIP Universitas Islam Indonesia.
Hal ini disebabkan oleh pertama, MERCOSUR merupakan institusi yang lemah dari struktur
kelembagaan dan dari pengimplementasian kebijakan. Hal tersebut disebabkan oleh poin yang
ada di dalam protocol Ouro Preto yang menyatakan bahwa negara boleh melakukan penyesuaian
di hukum domestik terhadap kebijakan yang dibuat oleh MERCOSUR. Banyak dari aturan yang
telah dibuat oleh tidak terimplementasi dikarenakan berbeda dengan aturan hukum domestik,
sehingga hal tersebut membuat institusi MERCOSUR lemah terhadap hukum yang mengikat
negara anggota.

Poin lainnya yang menyebabkan gagalnya MERCOSUR dalam melakukan integrasi di fase
pertama adalah adanya konflik yang melibatkan negara besar di MERCOSUR yaitu Argentina
dan Brazil. Kedua negara tersebut adalah salah satu aktor penting dalam pendirian MERCOSUR
dan aktor penting yang menentukan masa depan MERCOSUR. Brazil-Argentina sering terlibat
dalam beberapa sengketa perdagangan penting yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa
proses penyelesaian sengketa yang ada di MERCOSUR adalah mekanisme lemah yang tidak
mengikat, sehingga terjadi penolakan di beberapa negara seperti Brazil, Argentina, dan Uruguay.
Penolakan tersebut berdampak pada aksi poitisasi yang sangat mempengaruhi kebijakan
pemerintah dan berdampak pada terhambatnya proses integrasi di MERCOSUR. 104

Permasalahan lain adalah pada tahun 2016 keanggotaan Venezuela terpaksa ditangguhkan
akibat jatuhnya harga minyak, manajemen ekonomi yng buruk, dan peningkatan pemerintah
yang otoritarian mendorong Venezuelaa menuju krisis ekonomi, politik, dan sosial
(kemanusiaan) karena banyak juga pelanggran HAM yang terjadi sehingga lebih dari 2 juta
masyarakat Veneuela meninggalkan negaranya sejak 2014.105 Jadi, pada Agustus 2016, Presiden
Brazil, Argentina, dan Paraguay bertemu di Rio De Janeiro untuk membahas penangguhan
Venezuela dari MERCOSUR dan mereka memiliki keraguan bahwa Venezuela akan dapat
mematuhi kembali persyaratan untuk terikat sebagai anggota penuh kembali sehingga pada 1
Desember 2016, Venezuela resmi ditangguhkan dari MERCOSUR.106

104
Panji Raga. ‘Dinamika Regionalisme Amerika Latin tahun 1991-2018: Analisis Kegagalan Integrasi
MERCOSUR’. Hal 34. FISIP Universitas Islam Indonesia.
105
Septian Wahyu. ‘Strategi Venezuela Menyepakati ALBA dalam Menghadapi Ekspansi Perdagangan AS di
Kawasan Amerika Latin’. Diakses melalui www.media.neliti.com pada tanggal 24 Januari 2019 pukul 14:30.
106
BBC News. ‘MERCOSUR Suspends Venezuela over Trade and Human Rights’ . diakses melalui
https://www.bbc.com/news/world-latin-america-38181198 pada 24 Januari 2019 pukul 14:42.
BAB IV

SOSIAL BUDAYA

Setiap bangsa tentu memiliki budaya yang khas untuk menunjukkan keunikan bangsanya.
Budaya tersebut bisa bermacam – macam, seperti tarian, nyanyian, dan lain – lain. Budaya yang
khas di Amerika Latin dikenal dengan budaya pop atau budaya populer. Menurut Rowe ada 4
makna budaya populer yaitubanyak disukai orang, jenis kerja rendahan, karya yang dilakukan
untuk menyenangkan orang, budaya yang memang dibuat oleh orang untuk dirinya
sendiri.107Semua jenis kebudayaan tersebut merupakan bagian dari budaya populer yaitu budaya
yang sengaja diciptakan untuk menghilangkan imperialisme dan sebagai penyalur aspirasi
masyarakat yang termarjinalkan di Amerika Latin, sedangkan budaya massa adalah budaya yang
diperjualbelikan demi kepentingan pasar dimana media mencari keunntungan yang sebesar-
besarnya.

Rowe dan Schelling (1991) dalam Shaw dan Dennison (2005) sendiri mengidentifikasi tiga
versi yang berbeda atas budaya populer tersebut, yaitu yang pertama adalah budaya populer yang
asli dari pedesaan di wilayah tersebut terancam oleh industrialisasi dan industri budaya modern.
Yang kedua adalah budaya populer sebagai bagian dari budaya massa dan mencoba menyalin
bentuk budaya kapitalis yang maju. Selanjutnya yang ketiga adalah budaya populer merupakan
budaya bagi kaum tertindas dan rakyat jelata yang merasa di dalam pikiran mereka dapat
membuat masa depan yang ideal. Ketiga versi tersebut bercampur dan ada di Amerika Latin.108

Berdasarkan budaya populer yang tersebar dan berkembang di Amerika Latin, kami
menyimpulkan bahwa budaya tarian Tango dan Samba mendominasi budaya di negara-negara
Amerika Selatan sebagai bagian dari Amerika Latin. Budaya tari Tango dibawa oleh negara
koloni Eropa sedangkan tari Samba berasal dari penduduk Afrika yang telah menempati benua
Amerika terlebih dahulu sebelum bangsa Eropa datang. Banyaknya negara berkembang dan
kaum proletar yang mendominasi kawasan Amerika Selatan menjadikan tari Tango dan Samba
tumbuh subur di kawasan tersebut.

107
Ronaldo. Munck, Contemporary Latin America, palgrave macmillan, New York, 2003, p. 133.
108
Ronaldo. Munck,pp. 133-137.
Budaya tari Tango dan Samba berkembang luas dan melekat pada kebudayaan Brazil dan
Argentina, serta membawa pengaruhnya secara umum ke seluruh penjuru kawasan Amerika
Selatan seperti negara Suriname, Guyana, Uruguay, dan Paraguay. Hal tersebut terjadi ketika
negara-negara koloni seperi Belanda, Spanyol, Inggris, dan Perancis menduduki beberapa
wilayah sebelum merdeka di kawasan Amerika Selatan dan membawa pekerja imigran yang
berasal dari Brazil, Argentina, Afrika, dan negara-negara di Asia untuk membangun
infrastrukturnya. Pekerjaan ini mengharuskan mereka menetap dan tinggal disatu lingkungan
yang sama dengan orang-orang yang berasal dari latar belakang dan budaya berbeda selama
bertahun-tahun. Hal itu menyebabkan terbentuknya asimilasi budaya yang dibawa oleh pekerja
imigran, khususnya yang berasal dari Brazil dan Argentina. Hal tersebutlah yang membuat tari
Tango dan Samba turut berkembang di negara-negara kecil Amerika Selatan, karena pekerja
imigran sangat mendominasi pertumbuhan di negara-negara kecil tersebut. Membaurnya budaya
dan orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang berbeda, menjadikan Tango dan
Samba terbentuk sebagai suatu asimilasi budaya yang meluas secara umum ke seluruh kawasan
Amerika Selatan bukan hanya di Brazil dan Argentina.

Melalui faktor sejarah, dapat dikatakan bahwa budaya pop tari Tango dan Samba merupakan
salah satu budaya yang dijadikan sebagai penyalur aspirasi rakyat terhadap pemerintah, sekaligus
sebagai budaya massa yang memberikan keuntungan kepada pelakunya secara general terutama
dari sektor pendapatan ekonomi pariwisata. Membaurnya pekerja imigran di negara-negara
kawasan Amerika Selatan membawa banyak perubahan dari segi kebudayaan dan politik. Tango
(Argentina) adalah salah satu jenis tarian yang memiliki pengaruh dari kebudayaan Eropa dan
Afrika. Tarian ini berasal dariAmerika Latin yang lahir pada pertengahan tahun 1800-an, sebagai
sebuah tarian bercampur musik rakyat yang dibawakan oleh penari pasangan laki-laki dan
perempuan. Tango memang menjadi sebuah seni yang telah turun temurun sehingga dapat
dijadikan sebagai salah satu budaya Argentina. tari Tango merupakan sebuah seni yang tidak
hanya dapat dijadikan sebagai simbol budaya tetapi juga sebagai simbol eksistensi kekuatan
kelas bawah dalam merespon perpolitikan di Argentina khususnya pada pemerintahan Juan
Domingo Peron.109

Singkat cerita popularitas tari tango ini menurun drastis di tahun 1950 dikarenakan keadaan
ekonomi yang tidak stabil yang disebabkan oleh kediktatoran militer Argentina yang melarang
kehadiran tango. Hal itu mempersulit ruang gerak seniman Tango dan ketika masa
kepemimpinan Presiden Peron, tarian Tango juga menjadi maskot politik gerakan dukungan
kepada Presiden Peron pada tahun 1955. Pada masa ini juga sempat disebut sebagai masa
modern dark age bagi Argentina. Hal ini disebabkan pemerintah militer berasal dari golongan
kelas atas menganggap segala bentuk budaya dan kebiasaan yang dilakukan oleh massa dianggap
akan menimbulkan pergerakan yang berbahaya. Dengan demikian tango juga dianggap sebagai
cultural massa yang dianggap akan membawa pergerakan kelas bawah, padahal sesungguhnya
pemerintahan militer yang baru tidak mengerti dan tidak mempelajari Tango.110

Semakin mereka dikekang dan ditekan, semakin seniman tango ini menggencarkan
dukungannya terhadap Peron hingga lahir gerakan peronisme dan peran dari peron juga terlihat
dalam memperjuangkan hak-hak kelas bawah. Dukungan yang diberikan oleh seniman
dituangkan ke dalam nyanyian dan musik dimana diselipkan kalimat penyemangat yang hanya
mereka yang dapat memahaminya dan gerakan nya juga mengandung makna dimana dilakukan
berpasangan oleh wanita dan lak’i-laki yang menggambarkan bentuk penghormatan satu sama
lain tanpa adanya kediktatoran oleh laki-laki. Gerakan ini juga sebagai bentuk dukungan
terhadap istri Juan Peron yaitu Eva Peron yang selalu setia mendukung suaminya selama
menjabat sebagai Presiden Argentina masa itu. Hingga pada okktobeer 2009, PBB mengesahkan
tarian tango dari Argentina ini sebagai warisan budaya dunia.111

Tidak jauh berbeda, ada pula tari Samba yang merupakan salah satu tarian dari Afrika dan
kemudian dibawa ke negara Brazil oleh suku yang lebih dahulu menetap disana juga dipertegas
oleh para budak Afrika. Di Brazil tari Samba kemudian berkembang sebagai tarian rakyat.Sejak
109
PBS, Culture Shock; Music and
Dance/www.pbs.org,<https://www.pbs.org/wgbh/cultureshock/flashpoints/music/tango.html>, diunduh pada 14
Januari 2019.
110
Khoirul. Umuludin, ‘Peran Tango sebagai Budaya dan Simbol Politik,’ unair.ac.id, 01 Oktober 2015,
<http://khoirul-umuludin-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-144884-SOH316%20MBP%20Amerika%20Latin-
Latin%20America%20%20Final%20Assignment.html>, diunduh pada 14 Januari 2019.
111
PBS, Culture Shock; Music and Dance, p. 2.
tahun 1935 tarian Samba selalu ditampilkan pada karnaval Brazil “Carnaval Rio de Janeiro”
yang diadakan setiap tahunnya di Rio de Janeiro. Karnaval di Rio dapat dikatakan sebagai
karnaval terbesar di dunia yang hanya diadakan satu tahun sekali. Acara karnaval ini
mengikutsertakan kurang lebih dari dua juta orang. Lewat karnaval ini, Brazil seakan ingin
menunjukkan pada dunia keindahan tarian Samba yang dimilikinya. Tarian Samba dikemas
dalam berbagai tarian, musik, dan kostum. Para peserta melakukan parade menari sepanjang
jalan atau di samba drome (tempat pertunjukan samba). Setidaknya ada 200 sekolah tarian samba
di Rio yang ikut berpartisipasi dalam Carnaval Rio de Janeiro.112

Walaupun tari Samba berasal dari Afrika tapi tarian ini lebih dikenal sebagai simbol dari
negara Brazil dan telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya Brazil. Samba de
Roda (tari lingkaran) dari Bahia, yang menjadi warisan dunia oleh UNESCO bidang
kemanusiaan pada tahun 2005.113Tetapi samba bukan sekedar hidangan penghibur, ungkapan
keindahan, ataupun kekayaan budaya yang diakui oleh UNESCO. Namun, lebih dari itu semua,
samba juga menjadi alat untuk menyuarakan protes sosial.

Di tahun 1930, di bawah kediktatoran Jenderal Getulio Vargas, pemerintah menggunakan


Samba sebagai jalan untuk menyatukan budaya Brazil. Sekolah samba diperluas, tetapi musik
dan tariannya dikontrol ketat. Rezim militer juga mengontrol parade untuk memisahkannya dari
kritik sosial.Awalnya, di tahun 1950-an, muncul gerakan “Bossa Nova”, yang cenderung apolitis.
Gerakan ini sibuk mengangkat kehidupan kelas menengah dan atas Brazil.Tahun 1960-an dan
1970-an, Brazil jatuh ke bawah kediktatoran militer. Bersamaan dengan itu, memanfaatkan
perkembangan radio dan televisi, musik populer Brazil sedang berkembang pesat, muncul
gerakan baru yang disebut Música Popular Brasileira (MPB). Gerakan ini coba memajukan
musik populer Brazil, seperti samba, samba-canção dan baião, agar senapas dengan kemajuan
zaman. Biasanya, musik populer seperti samba diaduk dengan musik jazz.Saat itu musik samba
muncul sebagai perlawanan. Salah satu seniman yang terkenal luas karena musik dan liriknya

112
Ronaldo. Munck, Contemporary Latin America, palgrave macmillan, New York, 2003, pp. 135-136.
113
STT Bina Tunggal, Samba/sttbinatunggal.web.id, <http://samba.sttbinatunggal.web.id/ind/2729-
2624/Samba_39207_sttbinatunggal.html>, diunduh pada 14 Januari 2019.
sangat kritis adalah Chico Buarque. Dia menggabungkan budaya populer dengan puisi yang
memberikan kritik keras terhadap pelanggaran HAM di Brazil.114

Melalui Tango dan Samba, Brazil dan Argentina sebagai Negara besar di Amerika Selatan
memberikan pengaruhnya di sekitar kawasan maupun secara luas di dunia internasional. Budaya
tersebut menjadi salah satu ikon yang dikomersilkan kanrena membawa pengaruh positif
terhadap perekonomian mereka secara menyeluruh. Lain halnya dengan Negara-negara kecil di
kawasan Amerika Selatan seperti Suriname, Guyana, Guyana Perancis dan Uruguay hanya
mendapat pengaruh dari dua budaya tersebut yang dibawa oleh kaum pekerja buruh migrant
menuju Negara-negara kecil tadi. Hal tersebut dapat dikatakan sebagai budaya yang ikut
membaur ke dalam lingkungan berbeda dan mendapat penerimaan serta menjadi simbol bahwa
kaum pekerja migrant masih banyak dan membutuhkan tempat juga apresiasi dari dunia
internasional.

Capoeira merupakan sebuah olah raga beladiri yang dikembangkan oleh para budak
Afrika di Brazil pada sekitar tahun 1500-an. Gerakan dalam capoeira menyerupai tarian dan
bertitik berat pada tendangan. Pertarungan dalam capoeira biasanya diiringi oleh music dan
disebut Jogo. Capoeira sering dikritik karena banyak orang meragukan keampuhannya dalam
pertarungan sungguhan, disbanding seni beladiri lainnya seperti Karate atau Taekwondo.115

Nama "capoeira" dicetuskan oleh penduduk asli, dan berarti "tempat terbuka di tengah
hutan", atau "tempat terbuka di mana dulu ada hutan"; di timur laut Brasil, banyak hidangan
disiapkan dengan "galinha de capoeira", atau "ayam capoeira", yang tumbuh di capoeiras,
sebagai lawan dari ayam yang dipelihara dalam kondisi tawanan.116

Capoeira didirikan di Brazil oleh budak-budak Afrika yang dibawa oleh orang-orang
Portugis ke Brazil untuk bekerja di perkebunan-perkebunan besar. Pada zaman dahulu mereka
melalukan latihan dengan diiringi oleh alat-alat music tradisional, seperti berimbau (sebuah
lengkungan kayu dengan tali senar yang dipukul dengan sebuah kayu kecil untuk

114
Lisa. Shaw & Stephani Dennison, Pop Culture Latin America!: Media, Arts, and Lifestyle,, (Popular Culture in
the Contemporary World), ABC-CLIO, New York, Januari 14 2005, pp. 63.
115
Andrew Kingsford-Smith. 2018. Disguised in Dance: The Secret History of Capoeira. Dikutipdari
https://theculturetrip.com/south-america/brazil/articles/disguised-in-dance-the-secret-history-of-capoeira/
tanggal 30 Januari 2019
116
v-brazil.com. Capoeira. Dikutipdari http://www.v-brazil.com/social/black/capoeira/ tanggal 30 Januari
menggetarkannya) dan atabaque (gendang besar), dan ini juga lebih mudah bagi mereka untuk
menyembunyikan latihan mereka dalam berbagai macam aktivitas seperti kesenangan dalam
pesta yang dilakukan oleh para budak di tempat tinggal mereka yang bernama senzala. Ketika
seorang budak melarikan diri ia akan dikejar oleh “pemburu” professional bersenjata yang
bernama capitã esdomato (kapten hutan).

Secara umum disepakati bahwa asal mula Capoeira dimulai oleh para budak Afrika yang
diambil dari wilayah Angola. Gerakan asli didasarkan pada tarian pacaran yang disebut "The
Zebra Dance," di mana pria akan terlibat dalam perkelahian pura-pura untuk117 memperjuangkan
hak untuk menikah. Di Brasil, tarian ritual ini berkembang menjadi bentuk pertahanan diri yang
gerakannya menekankan serangan dengan kepala dan kaki, termasuk punting kepala, sapuan, dan
tendangan dari posisi handstand. Pemilik budak Portugis melarang praktiknya karena mereka
mengakui bahwa Capoeira digunakan sebagai bentuk perlawanan. Namun, alih-alih ditekan,
gerakan serangan dan pertahanan Capoeira dicampur dengan langkah dan acrobat tarian sehingga
pengawas perkebunan akan melihat tarian yang aneh tapi tidak berbahaya. Para budak juga mulai
menggunakan alat musik, seperti berimbau dan atabaque, sebagai cara untuk menyamarkan
Capoeira. Ritme yang berbeda bahkan diciptakan untuk mengingatkan capoeirista tentang
bahaya yang mendekat dan menghindari tertangkap.3

Capoeira sangat erat dengan perjalanan sejarah bangsa Brasil, sejarah perbudakan. Pada
abad ke 15 dan 16 budak-budak didatangkan dari Afrika bagian barat. Budak-budak berkulit
legam ini menjadi salah satu komponen produksi produk perkebunan negeri Brasil yang saat itu
dijajah bangsa Portugis. Mereka diperlakukan tidak manusiawi oleh orang-orang Portugis saat
itu. Seperti hewan ternak, badan mereka diberi tanda dengan cap besi panas. Pada masa itu
mereka merupakan “komoditas yang berharga” serupa dengan kopi, gula, vanila.

Kekangan belenggu menumbuhkan hasrat untuk bebas. Mereka kemudian


mengembangkan teknik beladiri untuk kepentingan membebaskan diri. Latihan dilakukan
sembunyi-sembunyi, dan sarana penyamaran yang paling baik adalah tarian. Karena di Afrika

117
brazilianarts.org. 2015. Capoeira History. Dikutipdari https://brazilianarts.org/programs/capoeira/capoeira-
history/ tanggal 30 Januari 2019
tarian adalah bentuk ekspresi yang paling popular, maka para budak berlatih teknik serangan dan
elakan Capoeira diringi dengan musik, nyanyian, dan tarian.118

Praktek Capoeira berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi Brasil. Namun,


dahulu capoeira dilarang karena hubungannya dengan kejahatan dan kekerasan terhadap
pemerintah kolonial, dan praktik itu mendapat hukuman fisik yang berat. Selanjutnya, panglima
perang dan penjahat mempekerjakan capoeiristas sebagai pembunuh bayaran dan pengawal,
yang membuat orang takut kepada orang-orang yang terampil dalam capoeira.

Semua ini berubah pada awal 1900-an ketika represi mereda dan sekolah capoeira
pertama dibuka, memungkinkan capoeira untuk melepaskan asosiasi kriminalnya. Saat ini,
capoeira adalah salah satu ekspor budaya Brasil yang paling signifikan dan dianggap sebagai
unsure Warisan Budaya.119

118
Penny Reynolds. 2017. SejarahAwalMulaSeniBelaDiri Capoeira. Dikutipdari
http://www.suffieldtimes.com/history/sejarah-awal-mula-seni-bela-diri-capoeira/ tanggal 30 Januari 2019
119
Sarah Brown. 2017. A History of Brazilian Capoeira. Dikutipdari https://theculturetrip.com/south-
america/brazil/articles/a-history-of-brazilian-capoeira/ tanggal 30 Januari 2019
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal :

Buxton, Julia. ‘Venezuela: Deeper Into The Abyss’. Revista de CienciaPolitica. 2018. Vol.
38. Issue 2.

Embassy of The Bolivarian Republic of Venezuela to the United States. 10 Advances in


Women’s Rights in Venezuela. Embassy of The Bolivarian Republic of Venezuela. Washington.
March2013.

Gutiérrez S. & Alejandro. ‘Venezuela’s Economic and Social Development in the Era of
Chavism’. Latin American Policy. December 2017. Vol. 8. Issue 2.

Kendall Funk, Magda Hinojosa & Jennifer M. Piscopo. ‘Still Left Behind: Gender, Political
Parties, and Latin’s America’s Pink Tide’. Social Politics: International Studies in Gender, State
& Society. Winter 2017. Vol. 24. Issue 4.

MerikeBlofield, Christina Ewig& Jennifer M. Piscopo. ‘The Reactive Left: Gender Equality
and the Latin American Pink Tide’. Social Politics: International Studies in Gender, State &
Society. Winter 2017. Vol. 24. Issue 4.

Trockman, Jason. ‘The Rise of the "Pink Tide": Trade, Integration, and Economic Crisis in
Latin America’. Georgetown Journal of International Affairs. 2009, Vol. 10 Issue 2.

ECLAC. (2010). Economic Commission for Latin America and the Caribbean
Statistical Yearbook. SANTIAGO: ECLAC.

Szwarcberg, M. (2012). Uncertainty, Political Clientelism, and Voter Turnout in Latin


America: Why Parties Conduct Rallies in Argentina. Comparative Politics , 88-106.

Ponce, A. F. (2006). Unemployment and Clientelism: The Piqueteros of Argentina.


MPRA Paper No. 23.

A. Carrigan, ‘Colombia’s Best Chance,’ The Nation, 21 January 1999


P. E. Saskiewicz, ‘The Revolutionary Armed Forces of Colombia – People’s Army (FARC-EP):
Marxist Leninist Insurgency or Criminal Enterprise?,’ December 2005.
T. R. Cook, ‘The Financial Arm of the FARC: A Threat Finance Perspective,’Journal of
Strategic Security, Vol. IV, No. 1, 2011, p. 26.
N. A. Fuad, 'PenyebabMenurunnyaAksiTerorKelompok Al-Qaeda tahun 2009-
2013,'JurnalHubunganInternasional, vol. 2, no. 4, 2016, p. 180.
R. Bruce St John, ‘The Bolivia-Chile-Peru Dispute in the Atacama Desert’, Journal of Boundary
& Territory Briefing, Vol. 1, No. 6, 1994, p.7.
Ade Chandra, FTAA: Realitas di Atas Skeptisme Selatan. Jurnal FISIP Universitas Brawijaya.
Hal. 6.

Harris, Richard L. & Nef, Jorge. 2008. Capital, Power, and Inequality in Latin America and The
Caribbean. Plymouth: Rowman and Littlewood Publishers.

L. Ferris. 1984. The Dynamics of Latin American Foreign Policy : Challanges for the 1980s.
Westview Press, Colorado. hal. 38

Z. Soylu, ‘MERCOSUR and Its Immediate Effects on Latin American Economics’, Republic of
Turkey Minsitry of Economy.

Melinda Sari Y. ‘Kerjasama Kawasan sebagai Salah Satu Isu Global: Peran Mercosur dalam
Integrasi dan Perekonomian di Amerika Latin’. Jurnal FISIP UGM.

Panji Raga. ‘Dinamika Regionalisme Amerika Latin tahun 1991-2018: Analisis Kegagalan
Integrasi MERCOSUR’. Hal 23. FISIP Universitas Islam Indonesia.

Panji Raga. ‘Dinamika Regionalisme Amerika Latin tahun 1991-2018: Analisis Kegagalan
Integrasi MERCOSUR’. Hal 34. FISIP Universitas Islam Indonesia.

Buku :

G. Livingstone, Inside Colombia: Drugs, Democracy and War, Latin America Bureau, London,
2003, p.42.
G. Simons, ‘Colombia: A Brutal History,’ Saqi Books,London, 2004, p. 96.
J. F. Rochlin, ‘Vanguard Revolutionaries in Latin America: Peru, Colombia, Mexico,’ Lynne
Rienner Publishers,Boulder, 2003, p. 137.
N. Richani, ‘Systems of Violence: The Political Economy of War and Peace in Colombia,’
StateUniversity of New York Press, New York, 2002, p. 89.
A.Benson, ‘The Rough Guide to Chile’, Rough Guides Ltd, London, 2009,p.229.
M.Flandrau, ‘Money Doctors: The Experience of International Financial Advising 1850-2000’,
Taylor and Francis Group, Canada, 2005, p.168.
Aman Ladia, ‘Obligation to Negotiate Access to the Pacific Ocean (Bolivia v. Chile)’,
International Court of Justice, California, 2018, p.7.
G. O’Toole. (2007). Politics Latin America Pearson Longman. London. hal. 289.

Ronaldo. Munck, Contemporary Latin America, palgrave macmillan, New York, 2003, p. 133.

Lisa. Shaw & Stephani Dennison, Pop Culture Latin America!: Media, Arts, and Lifestyle,,
(Popular Culture in the Contemporary World), ABC-CLIO, New York, Januari 14 2005, pp.
63.

Review :

Kingsbury,Donald V. ‘Rethingking Venezuelan Politics: Class, Conflict and the


Chávez Phenomenon; Bush vs. Chávez: Washington’s War on Venezuela; Changing Venezuela
by Taking Power: The History and Policies of the Chávez Government’. Historical Materialism.
2010. Vol. 18. Issue 1.

Internet & Berita :

https://www.jacobinmag.com/2017/11/argentina-elections-macri-cambiemos-kirchner-peronism

http://www.academia.edu/29243692/KEBIJAKAN_LUAR_NEGERI_REPUBLIK_RAKYAT_T
IONGKOK_Sub_Tiongkok_di_Amerika_Latin_

https://www.nytimes.com/2015/10/24/world/americas/argentina-elections-cristina-
kirchner.html

A. Moloney, ‘Colombia’s landmine victims reach 10,000,’ Thomson Reuters Foundation News
(daring), 27 September 2012, <http://news.trust.org/item/?map=colombias-landmine-
victims-reach-10000/>, diakses pada 13 Desember 2018.
‘An Overview of Conflict in Colombia,’ International Center for Transitional Justice (daring),
2009,
<https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.ictj.org/sites/
default/files/ICTJColombiaConflictFacts2009English.pdf&ved=2ahUKEwj0557npzfAh
XMQ48KHdQJApoQFjAlegQIChAB&usg=AOvVaw3GxfmVjW0JmfvQaXyJ5Dp>.
A. Richards et.al, ‘Posttraumatic Stress Disorder, Anxiety and Depression Symptoms, and
Psychosocial Treatment Needs in Colombians Internally Displaced by Armed Conflict:
A Mixed-Method Evaluation,’ 11 April 2011,
<https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://bibliotecadigital.ude
a.edu.co/bitstream/10495/8553/1/RichardsAnne_2011_PosttraumaticStressDisorder.pdf
&ved=2ahUKEwiUt5_7_9_fAhWMK48KHVzmCF0QFjABegQIBxAB&usg=AOvVa
w0tklczLkwu8KYQ6rYZJyOj.
‘Colombia and ELN rebels announce historic peace talks,’ BBC News (daring), 11 Oktober 2016,
<https://www.bbc.com/news/world-latin-america-37614809>.
‘Colombia,’ Internal Displacement Monitoring Centre (daring), <http://www.internal-
displacemen t.org/countries/colombia>.
‘Colombia: La Violencia,’ World Peace Foundation (daring), 14 Desember 2016,
<https://sites.tufts.edu/atrocityendings/2016/12/14/colombia-la-violencia-2/>.
G. Ramsey, ‘ FARC ‘earns $2.4 to $3.5 billion’ from drugs, says Colombian Government,’ The
Christian Science Monitor (daring), 25 Oktober 2015,
<https://www.csmonitor.com/World/Americas/Latin-America-
Monitor/2012/1025/FARC-earns-2.4-to-3.5-billion-from-drugs-says-Colombian-
government>.
J. Forero, ‘After a Killing, Colombian Leader Has to Decide on Peace Talks,’ The New York
Times (daring), 5 Oktober 2001, <https://www.nytimes.com/2001/10/05/world/after-a-
killing-colombian-leader-has-to-decide-on-peace-talks.html>.
J. McDermott, ‘Is Colombia Again the World’s Top Cocaine Producer?,’ InSight Crime (daring),
6 Mei 2015, <https://www.insightcrime.org/news/analysis/colombia-again-world-top-
cocaine-producer/>.
J. Otis, ‘The FARC and Colombia’s Illegal Drug Trade,’ Wilson Center (daring), November
2014,
<https://www.wilsoncenter.org/sites/default/files/Otis_FARCDrugTrade2014.pdf>.
M. Shifter, ‘Colombia’s Alvaro Uribe – return of the South American strongman?,’ Los Angles
Times (daring), 16 April 2009, <http://articles.latimes.com/2009/apr/16/opinion/oe-
shifter16>.
N. Casey, ‘ Colombia and FARC Reach Deal to End the Americas’ Longest War,’ The New
York Times (daring), 25 Agustus 2016,
<https://www.nytimes.com/2016/08/25/world/americas/colombia-farc-peace-
deal.html>.
N. Casey, ‘Colombia Signs Peace Agreement With FARC After 5 Decades of War,’ The New
York Times (daring), 26 September 2016,
<https://www.nytimes.com/2016/09/27/world/americas/colombia-farc-peace-
agreement.html>.
P. M. Uribe, ‘Explainer: After the FARC, Colombia Still Has to Face Bacrim,’ AS/COA (daring),
6 Januari 2016, <https://www.as-coa.org/articles/explainer-after-farc-colombia-still-has-
face-bacrim>.
‘The Internal Armed Conflict In Colombia,’ Avocats Sans Frontieres Canada (daring), 2016,
<https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.asfcanada.ca/
uploads/publications/uploaded_processusdepaixangnote2pdf102.pdf&ved=2ahUKEwj0
557npzfAhXMQ48KHdQJApoQFjAregQIBRAB&usg=AOvVaw1LPa5rYsQ0z2pVjezt
Gel_>.
‘Who Are The FARC?,’ BBC News (daring), 24 November 2016,
<https://www.google.com/amp/s/www.bbc.com/news/amp/world-latin-america-
36605769>.
Global Data Terrorism START (daring), <https://www.start.umd.edu/gtd/>.
'Peru Profile- Timeline,'BBC News (daring), 3 April 2018, <https://www.bbc.com/news/world-
latin-america-19928907>.
'Peru's Shining Path leader jailed for life for terrorism,'BBC News (daring), 8 Juni 2013,
<https://www.bb c.com/news/world-latin-america-22821052>.
'SenderoLuminoso: Jalanbersinar yang membuat Peru terpecahbelah,'RepublikEusosialisTawon
(daring), 5 Desember 2011, <http://www.re-tawon.com/2011/12/sendero-luminoso-jalan-
bersinar-yang.html?m=1>.
Shining Path and The Drug War,’ Global Security.org (daring),
<https://www.globalsecurity.org/military/world/w ar/peru2.htm>.
‘Shining Path’, Encyclopaedia.
'Shining Path,'Peru Reports (daring), <https://perureports.com/shining-path />.
'The Capture of Abimael Guzman,'BBC World Service (daring), 16 September 2016,
<https://www.bbc.co.uk/pr ogrammes/p047881w>.
Global Data Terrorism START (daring), <https://www.start.umd.edu/gtd/>.
'Peru Profile- Timeline,'BBC News (daring), 3 April 2018, <https://www.bbc.com/news/world-
latin-america-19928907>.
'Peru's Shining Path leader jailed for life for terrorism,'BBC News (daring), 8 Juni 2013,
<https://www.bb c.com/news/world-latin-america-22821052>.
'SenderoLuminoso: Jalanbersinar yang membuat Peru terpecahbelah,'RepublikEusosialisTawon
(daring), 5 Desember 2011, <http://www.re-tawon.com/2011/12/sendero-luminoso-jalan-
bersinar-yang.html?m=1>.
Shining Path and The Drug War,’ Global Security.org (daring),
<https://www.globalsecurity.org/military/world/w ar/peru2.htm>.
‘Shining Path’, Encyclopaedia.
'Shining Path,'Peru Reports (daring), <https://perureports.com/shining-path />.
'The Capture of Abimael Guzman,'BBC World Service (daring), 16 September 2016,
<https://www.bbc.co.uk/pr ogrammes/p047881w>.
‘War of the Pacific’, Tv Troves (daring),
<https://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/UsefulNotes/WarOfThePacific>.
Colin M. Snider, ‘On This Date in Latin America – February 14, 1879: The War of the Pacific’,
Wordpress (daring), 14 Februari 2013,
<https://americasouthandnorth.wordpress.com/2013/02/14/on-this-date-in-latin-america-
february-14-1879-the-war-of-the-pacific/>.
‘Consequences of the War of the Pacific’, Wikipedia (daring), 7 Januari 2019,
<https://en.wikipedia.org/wiki/Consequences_of_the_War_of_the_Pacific>.
‘Treaty of Devensive Alliance (Bolivia-Peru)’, Info Galactic (daring), 22 Mei 2016,
<https://infogalactic.com/info/Treaty_of_Defensive_Alliance_(Bolivia%E2%80%93Per
u)>.
Simone Batelaan ‘The War of the Pacific: A never Ending Story’, Choca Banner (daring), Juli
2014, <http://www.cocha-banner.org/issues/2014/july/pacific/>.
Alex Nikov, ‘Was the War of the Pacific between Chile, Peru and Bolivia literally over animal
dung?’, Quora (daring), 21 Desember 2016, <https://www.quora.com/Was-the-War-of-
the-Pacific-between-Chile-Peru-and-Bolivia-literally-over-animal-dung>.
‘The Maritim Claim of Bolivia’, Precidency of the Republic Ministry of Forreign Affairs
(daring), 2004,<https://bolivianem bassy.ca/wp-content/uploads/2018/02/libro_azul-
El_problema_maritimo_boliviano_en_ingles.pdf>.
‘War of The Pacific’, Wikipedia (daring), 11 Januari 2019,
<https://en.wikipedia.org/wiki/War_of_the_Pacific>.
‘Boundary Treaty of 1866 Between Chile and Bolivia’, Wikipedia (daring), 17 Oktober 2017,
<https://en.wikipedia.org/wiki/Boundary_Treaty_of_1866_between_Chile_and_Bolivia
>.
‘Boundary Treaty of 1866 Between Chile and Bolivia’, Wikivisually (daring),
<https://wikivisually.com/wiki/Boundary_Treaty_of_1866_between_Chile_and_Bolivia
>.
War of the Pacific 1879-83’, County Studies (daring), <http://countrystudies.us/chile/15.htm>.
Daniel A Gross, ‘Caliche: the conflict mineral that fuelled the first world war’, The Guardian
(daring), 2 Juni 2014, <https://www.theguardian.com/science/the-h-
word/2014/jun/02/caliche-great-war-first-world-war-conflict-mineral>.
‘War of the Pacific’, New World Encyclopedia (daring), 18 Oktober 2016,
<http://www.newworldencyclopedia.org/entry/War_of_the_Pacific>.
Manuel Bastias Saavedra, ‘Nitrate Production in Latin America’, International Encyclopedia
(daring), 8 Oktober 2014, <https://encyclopedia.1914-1918-online.net/article/nitrate>.
‘South America Bolivia’, The World Factbook (daring), 22 January 2019,
<https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/bl.html>.
Jorge Edgar Zambrana Jiménez, ‘Bolivia Demands the Recovery of Its Access to the Pacific
Ocean’, Global Research (daring), 18 Oktober 2017,
<https://www.globalresearch.ca/bolivia-demands-the-recovery-of-its-access-to-the-
pacific-ocean/5613875>.
‘Perang di Pasifik, Penyebab Hilangnya Wilayah Laut Bolivia’, Rep.Eusosialis Tawon (daring),
24 Oktober 2012, <http://www.re-tawon.com/2012/10/perang-di-pasifik-penyebab-
hilangnya.html>.
Khoirul Amin, ‘Sikap Bertahan Venezuela dalam Merespon Kerjasama Militer Amerika Serikat–
Kolombia’, Website Universitas MuhammadiyahMalang (daring), 2013,
<http://eprints.umm.ac.id/27919/1/jiptummpp-gdl-khoirulami-33484-2-babi.pdf>.
Dea Miranda, ‘Strategi Counterinsurgency Kolombia Terhadap FARC (Fuerzas Armadas
Revolucionaris De Colombia) 2010-2012’, Website Universitas Riau (daring), 2014,
<https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/2345>.
‘Shinning Path: Peruvian Revolutionary Organization’, Encyclopedia Britannica (daring),
<https://www.britannica.com/topic/Shining-Path>.
Uti Possidetis Iuris’, Oxford Bibliographies (daring), 23 Maret 2012,
<http://www.oxfordbibliographies.com/view/document/obo-9780199796953/obo-
9780199796953-0065.xml>.
Andrew Kingsford-Smith. 2018. Disguised in Dance: The Secret History of Capoeira,
https://theculturetrip.com/south-america/brazil/articles/disguised-in-dance-the-secret-history-of-
capoeira/

v-brazil.com. Capoeira, http://www.v-brazil.com/social/black/capoeira/

brazilianarts.org. 2015. Capoeira History. Dikutipdari


https://brazilianarts.org/programs/capoeira/capoeira-history/

Penny Reynolds. 2017. SejarahAwalMulaSeniBelaDiri Capoeira,


http://www.suffieldtimes.com/history/sejarah-awal-mula-seni-bela-diri-capoeira/

Sarah Brown. 2017. A History of Brazilian Capoeira, https://theculturetrip.com/south-


america/brazil/articles/a-history-of-brazilian-capoeira/

International Labour Office. Southern Common Market: MERCOSUR, diakses melalui website
resmi ILO http://actrav.itcilo.org/actrav-english/telearn/global/ilo/blokit/mercosur.htm

MERCOSUR, ‘Quines Somos’, diakses melalui website resmi MERCOSUR International.


http://www.mercosur.int/t_generic.jsp?contentid=3862&site=1&channel=secretaria&seccion=2

BBC United Kingdom. ‘Profile – MERCOSUR, Common Market of The South’, diakses melalui
http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/5195834.stm.

European Union External Action, ‘MERCOSUR – Common Market of The South’, diakses dalam
http://www.eeas.europa.eu/mercosur/index_en.htm
Website Resmi MERCOSUR. Diakses melalui (https://www.mercosur.int/en/?s=GDP)

J. Klonsky, ‘MERCOSUR : South America’s Fractious Trade Bloc’ Council on Foreign Relation
diakses dalam
http://www.cfr.org/trade/mercosur-south-americas-fractious-trade- bloc/p12762#p2

Septian Wahyu. ‘Strategi Venezuela Menyepakati ALBA dalam Menghadapi Ekspansi


Perdagangan AS di Kawasan Amerika Latin’. Diakses melalui www.media.neliti.com

BBC News. ‘MERCOSUR Suspends Venezuela over Trade and Human Rights’ . diakses melalui
https://www.bbc.com/news/world-latin-america-38181198

Khoirul. Umuludin, ‘Peran Tango sebagai Budaya dan Simbol Politik,’ unair.ac.id, 01 Oktober
2015, < http://khoirul-umuludin-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-144884-
SOH316%20MBP%20Amerika%20Latin-
Latin%20America%20%20Final%20Assignment.html >

PBS, Culture Shock; Music and Dance/www.pbs.org,<


https://www.pbs.org/wgbh/cultureshock/flashpoints/music/tango.html >

STT Bina Tunggal, Samba sttbinatunggal.web.id, <


http://samba.sttbinatunggal.web.id/ind/2729-2624/Samba_39207_sttbinatunggal.html >

Anda mungkin juga menyukai