Anda di halaman 1dari 4

Nama : Erika Silviani

NPM : 270110130006

Analisis Mikrofosil Non Foraminifera

 Eoesen

Berlangsung 55,8 ± 0,2 hingga 33,9 ± 0,1 juta tahun yang lalu. Awal Eosen ditandai

dengan kemunculan mamalia modern pertama. Akhir Eosen adalah suatu kepunahan

massal yang disebut Grande Coupure, yang mungkin berhubungan dengan satu atau

lebih bolide(meteor besar) yang ditemukan di Siberia dan Chesapeake Bay. Fosil berupa

siput, ikan air tawar dan hewan sel satu. Hutan beriklim sedang membentang sampai ke

kutub, suhu air di samudera Arktika 22,8oC

 Oligosen

Berlangsung dari sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang lalu. Awal Oligosen ditandai

dengan kepunahan massal yang mungkin berhubungan dengan tumbukan objek luar

angkasa yang ditemukan di Siberia dan dekat Chesapeake Bay. Batas antara Oligosen dan

Miosen tidak dapat ditentukan secara mudah dengan suatu peristiwa, melainkan

merupakan batas yang semu antara Oligosen yang lebih hangat dengan Miosen yang

relatif lebih dingin. Oligosen sering dianggap merupakan masa transisi yang penting,

suatu penghubung antara “[the] archaic world of the tropical Eocene and the more

modern-looking ecosystems of the Miocene. (Haines)”.

 Miosen
Miosen berlangsung antara 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu. Seperti halnya

periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang membedakan awal dan akhir

kala ini dapat teridentifikasi, tapi waktu tepat awal dan akhirnya tidak dapat terlalu

dipastikan. Foraminifera fosil yang diperagakan.

 Periode Pliosen

Pliosen berlangsung 5,332 hingga 1,806 juta tahun yang lalu. merujuk pada fauna

laut moluska yang relatif modern yang hidup pada zaman ini. Seperti periode geologi lain

yang lebih tua, stratum geologi yang menentukan awal dan akhir teridentifikasi, tapi

waktu pasti awal dan akhir kala ini agak tak pasti. Batas yang menentukan kemunculan

Pliosen tidak ditentukan oleh suatu peristiwa tertentu melainkan hanya berupa batas semu

antara Miosen yang lebih hangat dan Pliosen yang relatif lebih sejuk. Batas akhir awalnya

ditentukan pada awal glasiasi Pleistosen, tapi belakangan dianggap terlalu lama.

Narciso Benítez, seorang astronom dari Universitas Johns Hopkins, dan timnya

mengajukan teori bahwa suatu supernovamungkin merupakan penyebab kepunahan

hewan laut yang menandai batas Pliosen-Pleistosen, dengan menyebabkan kerusakan

yang cukup parah pada lapisan ozon. Fungi sebagai fosil penunjuk.

 Pleistosen

Pleistosen berlangsung antara 1.808.000 hingga 11.500 tahun yang lalu. Akhir

Pleistosen berhubungan dengan akhirZaman Paleolitikum yang dikenal dalam arkeologi.

Jaman pleitosen didefinisikan dengan dasar bahwa lapisan sedimen mengandung 90%

hingga 100% dari fauna yang masih hidup. Gunung tengah atlantik masih terus mekar
dengan kecepatan 2 cm pertahun pada jama ini. Karena pendeknya waktu pleistosen,

tektonik yang terjadi belum banyak merubah morfologi dan struktur bumi. Keadaan alam

masih labil karena silih bergantinya 2 zaman, Zaman Glasial dan Zaman Interglasia

a. Zaman Glasial

Zaman Glasial adalah meluasnya lapisan es kutub utara sehingga eropa dan

Amerika bagian utara tertutup es. Hal ini mengakibatkan munculnya Dataran Sunda

dan Dataran Dahul di Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Malysia Barat

bergabung menjadi satu dengan Benua Asia.

b. Zaman Interglasial

Zaman Interglasial adalah zaman mencairnya lapisan es di kutub utara. Pada

Zaman ini, temperature meningkat sehingga permukaan air laut naik dan terjadi banjir

yang menyebabkan daratan terpisah-pisah.

Pada zaman pleistosen, terjadi perpindahan manusia purba dari wilayah Asia ke

Indonesia. Zaman PListosen dapat dibagi menjadi 3 yaitu : Pleistosen Awal, Pleistosen

Tengah, dan Pleistosen Akhir.

 Pleistosen Awal

Zaman ini juga dikenal sebagai Pleistosen Bawah (Lapisan dan Fauna Jetis).

Pleistosen Bawah ialah subdivisi awal atau terendah dari periode Kwarter. Pleistosen

Awal terdiri dari tahap Gelasius dan Calabria.

 Pleistosen Tengah
Zaman ini juga dikenal sebagai Lapisan atau Fauna Trinil. Pleistosen Tengah

secara lebih khusus disebut sebagai tahap Ionia. Zaman Pleistosen Tengah ialah

subdivisi peralihan dari Lapisan / Fauna Jetis ke Lapisan Ngandong pada periode

Kwarter.Di lapisan inilah Pithecanthropus Erectus ditemukan. Para ilmuan

menghubungkan makhluk ini sebagai missing link, atau makhluk peralihan dari kera

ke manusia.

 Pleistosen Akhir

Zaman ini juga dikenal sebagai Pleistosen Atas ( Lapisan atau Fauna

Ngandong ). Secara lebih mengkhusus, Pleistosen Akhir ini disebut sebagai tahap

Tarantian).

Zaman ini merupakan subdivisi akhir atau teratas dari periode Kwarter.Pada zaman

ini, banyak hewan-hewan besar yang mengalami kepunahan. Demikianlah tahap akhir dari

periode Kwarter. Selanjutnya Tahap ini diikuti oleh Tahap Holosen atau Zaman Alluvium.

Anda mungkin juga menyukai