PENDAHULUAN
1
2
9. Apresiasi iklim dunia adalah perlu untuk suatu pemahaman yang layak
mengenai pentingnya proses geomorfik yang berbeda dan bervariasi.
10. Geomorfologi meskipun berkaitan utama dengan bentang lahan sekarang,
memperoleh kegunaan maksimumnya dengan luasnya hal-hal yang bersifat
sejarah.
Para ahli geomorfologi mempelajari bentuk-bentuk bentangalam yang
dilihatnya dan mencari tahu mengapa suatu bentangalam terjadi, disamping itu
juga untuk mengetahui sejarah dan perkembangan suatu bentangalam, disamping
memprediksi perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dimasa mendatang
melalui suatu kombinasi antara observasi lapangan, percobaan secara fisik dan
pemodelan numerik. Geomorfologi sangat erat hubungannya dengan bidang ilmu
seperti fisiografi, meteorologi, klimatologi, hidrologi dan geografi.
Kontur topografi adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang
mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu
yang disebut permukaan laut rata-rata. Kontur digambarkan dengan interval
vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara 2garis ketinggian
yang ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan
skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara
jelas di bagian bawah tengah di atas skala grafis.
Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk permukaan lahan yang
sebenarnya. Kontur-kontur yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal,
kontur-kontur yang berjauhan menunjukkan kemiringan yang landai. Jika kontur-
kontur itu memiliki jarak satu sama lain secara tetap, maka kemiringannya teratur.
i. Penyajian interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan, jika
datar maka interval garis kontur tergantung pada skala peta yang disajikan,
jika datar maka interval garis kontur adalah 1/1000 dikalikan dengan nilai
skala peta, jika berbukit maka interval garis kontur adalah 1/500 dikalikan
dengan nilai skala peta dan jika bergunung maka interval garis kontur adalah
1/200 dikalikan dengan nilai skala peta.
j. Penyajian indeks garis kontur pada daerah datar adalah setiap selisih 3 garis
kontur, pada daerah berbukit setiap selisih 4 garis kontur sedangkan pada
daerah bergunung setiap selisih 5 garis kontur.
k. Satu garis kontur mewakili satuketinggian tertentu.
l. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih
tinggi.
m. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan
gunung.
n. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" menandakan suatu
Lembah atau jurang.
B. Profil Topografi
Profil topografi merupakan penampang permukaan bumi tanpa menghiraukan
bentuklapisan batuan yang ada di bawahnya sehingga yang diperlukan adalah
bagaimana bentuk muka bumi.
Istilah yang digunakan dalam membuat profil topografi:
1. Garis Profil (topographic line)
adalah garis peropotongan antara perpotongan permukaan bumi dengan
suatu bidan vertical.
2. Garis Dasar (base line)
Letaknya mendatar dibawah garis profil. Tinggi “base line” biasanya dipilih
nol (0) meter, yaitu tinggi permukaan laut. Sedangkan jarak mendatar sesuai
dengan jarak horizontal yang diukur pada peta topografi.
3. Batas Tepi (end line)
Adalah suatu garis tegak lurus “base line” yang membatasi sisi kiri dan kanan
profil. Pada batas tepi tertera angka ketinggian sesuai dengan interval kontur.
10
yang batuan dasarnya terlipat dan kemiringan yang curam. Semua bentuk dari
transisi dapat terjadi antara pola aliran trellis, dendritik, dan paralel.
3. Pola Aliran Rectangular
Pola rectangular umumnya berkembang pada batuan yang resistensi terhadap
erosinya mendekati seragam, namun dikontrol oleh kekar yang mempunyai dua
arah dengan sudut saling tegak lurus. Kekar pada umumnya kurang resisten
terhadap erosi sehingga memungkinkan air mengalir dan berkembang melalui
kekar-kekar membentuk suatu pola pengaliran dengan saluran salurannya lurus-
lurus mengikuti sistem kekar. Pola aliran rectangular dijumpai di daerah yang
wilayahnya terpatahkan. Sungai-sungainya mengikuti jalur yang kurang resisten
dan terkonsentrasi di tempat-tempat dimana singkapan batuannya lunak. Cabang-
cabang sungai yang membentuk sudut tumpul dengan sungai utamanya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pola aliran rectangular adalah pola aliran
sungai yang dikendalikan oleh struktur geologi, seperti struktur kekar (rekahan)
dan sesar (patahan). Sungai rectangular dicirikan oleh saluran-saluran air yang
mengikuti pola dari struktur kekar dan patahan.
4. Pola Aliran Trellis
Pola aliran ini menyerupai bentuk pagar yang umum dijumpai di perkebunan
anggur. Pola aliran trellis dicirikan oleh sungai yang mengalir lurus di sepanjang
lembah dengan cabang-cabangnya berasal dari lereng yang curam dari kedua
sisinya. Sungai utama dengan cabang-cabangnya membentuk sudut tegak lurus
sehingga menyerupai bentuk pagar. Pola aliran trellis adalah pola aliran sungai
yang berbentuk pagar(trellis) dan dikontrol oleh struktur geologi berupa
perlipatan sinklin dan antilin. Sungai trellis dicirikan oleh saluran-saluran air yang
berpola sejajar, mengalir searah kemiringan lereng dan tegak lurus dengan saluran
utamanya. Saluran utama berarah searah dengan sumbu lipatan.
5. Pola Aliran Radial
Pola aliran radial adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar
secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu, seperti puncak gunung api atau
bukit intrusi. Pola aliran radial juga dijumpai pada bentuk-bentuk bentangalam
12
kubah (domes) dan laccolith. Pada bentangalam ini pola aliran sungainya
kemungkinan akan merupakan kombinasi dari pola radial dan annular.
6. Pola Aliran Annular
Pola aliran annular adalah pola aliran sungai yang arah alirannya menyebar
secara radial dari suatu titik ketinggian tertentu dan kearah hilir aliran kembali
bersatu. Pola aliran annular biasanya dijumpai pada morfologi kubah atau intrusi
loccolith.
7. Pola aliran multi-basinal
Pola aliran multi-basinal atau yang juga dikenal dengan nama pola aliran
sungai memusat. Ciri utama pola yang satu ini adalah alirannya yang terpusat
pada suatu lahan tertentu. Pola aliran ini umumnya ada pada wilayah dengan
cekungan yang mirip seperti dolina di wilayah krast. Berikut di bawah ini gambar
macam-macam pola aliran.
Tekstur rapat pada daerah yang sudah tererosi lanjut. Tidak ada kontrol
struktur dan terdapat pada daerah landai dengan litologi bertektur halus
(lanau, lempung, dan lain lain).
c. Anastomtik
Jaringan saluran saling mengikat. Terdapat di daerah dataran banjir, delta dan
rawan, pasang surut.
d. Distributary
Bentuk menyerupai kipas. Terdapat pada kipas alluvial dan delta.
2. Modifikasi dari parallel
a. Subparalel
Kemiringan lerang sedang atau di kontrol oleh bentuk lahan parallel.
Dikontrol oleh lereng, lithologi dan struktur. Lapisan batuan relatif seragam
resistensinya.
b. Coliniar
Dicirikan oleh kelurusan sungai dan aliran yang selang–seling antara muncul
dan tidak, diantara punggungan bukit pasir pada daerah loss dan gurun pasir
landai.
3. Modifikasi trellis
a. Directional trellis
Anak sungai lebih panjang dari sungai utama. Di jumpai pada daerah
homoklin, dengan kemiringan landai.
b. Fault trellis
Kelurusan sungai–sungai besar adalah sebagai kelurusan sesar. Menunjukkan
“graben” dan “horst” secara bergantian.
c. Join trellis
Kontrol strukturnya adalah kekar. Di tandai oleh aliran sungai yang pendek–
pendek, lurus dan sejajar.
4. Modifikasi rectangular
a. Angulate
Kelokan tajam dari sungai kemungkinan akibat sesar. Kelurusan anak sungai
di akibatkan kekar. Pada lithologi berbutir kasar dengan kedudukan
14
I.7 Kesimpulan
16