Anda di halaman 1dari 3

GEOMORFOLOGI : PENGERTIAN, HAKEKAT DAN

KONSEP-KONSEP DASAR
GEOMORFOLOGI : PENGERTIAN, HAKEKAT DAN
KONSEP-KONSEPDASAR
1. Pengertian Dan Hakekat Geomorfologi

Bentuk permukaan bumi meliputi dataran dan dasar laut atau bagian yang timbul di atas
permukaan laut, dan bagian yang tenggelam didasar laut. Diatas dataran terdapat macam-
macam bentuk lahan seperti bukit, pegunungan, lembah, pantai, delta dan sebagainya,
didasar lautpun terdapat jurang laut (palung), gunung-gunung di dasar laut, punggung-
punggung laut dan lain-lain. Kesemua bentuk-bentuk tersebut merupakan kajian
geomorfologi.

Geomorfologi berasal dari 3 kata yunani yaitu ge berarti bumi, morphe berarti
bentuk, danlogos berarti ilmu. Jadi geomorfologi dapat diberi pengertian sebagai ilmu
yang mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi. Geomorfologi tidak hanya
mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi, tetapi juga gaya dan proses-proses yang
mengakibatkan bentuk-bentuk demikian, serta perkembangan proses dari bentuk-bentuk
tersebut.
Melalui kajian proses, geomorfologi berusaha mengkaji bagimana bentukan asal
tersebut terjadi dan terbentuk, sebab bentukan alam yang kita lihat sama namun
kemungkinan proses dan gaya-gaya (kekuatan) yang membentuknya berlainan. Contoh
daerah perbukitan , dapat terbentu dari proses erosi dari kekuatan air yang mengalir (
tenaga eksogen), tetapi dapat juga terbentuk melalui proses tektonik ( tenaga endogen ).
Dengan demikian melalui geomorfologi kita dapat mempelajari bentuk-bentuk
permukaan bumi, sekaligus menganalisa bagaimana bentukan tersebut dapat terjadi dan
bagaimana perkembangan bentukan itu selanjutnya.
2. Hubungan Geomorfologi Dengan Ilmu-Ilmu Lain
Geomorfologi merupakan cabang dari geografi yang telah berdiri sendiri seperti
oceanografi, klimatologi, dan lain-lain.
a. Geomorfologi dan geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena-
fenomena geosfera dengan sudut pandang kelingkungan kewilayahan dalam konteks
keruangan (Seminar IGI, 1988). Fenomena geosfer itu terdiri dari fenomena-fenomena
atmosfera, litosfera, hidrosfera, dan biosfera. Kajian geomorfologi adalah pada fenomena
litosfera, khususnya dalam hal bentuk-bentuk permukaan dan perkembangannya.
b. Geomorfologi dan Fisiografi
Fisiografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena fisik bumi yaitu :
hidosfera, litosfera dan atmosfera. Dengan demikian geomorfologi itu adalah bagian dari
fisiografi.
c. Geomorfologi dan Geologi
Objek kajian geologi adalah bumi secara keseluruhan. Termasuk didalamnya asal
kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya ( termasuk perkembangan kehidupan), dan
proses alamiah yang membuat perkembangannya hingga sampai pada keadaan sekarang
(kartili, 1958). Dengan demikian geomorfologi merupakan bagian dari geologi.

Lebih lanjut geomorfologi itu sendiri dapat dikelompokan dalam empat bagian besar
(H.Th. Verstappen,1983. Hal 4), yaitu :
1) Geomorfologi statis yang lebih memusatkan pada bentuk-bentuk permukaan bumi yang
nyata.
2) Geomorfologi dinamis yang lebih memusatkan pada gaya dan proses yang menyebabkan
bentuk permukaan itu terjadi.
3) Geomorfologi genetis yang lebih memusatkan pada perkembangan relief permukaan
bumi.
4) Geomorfologi kelingkungan memusatkan pada bentuk-bentuk ekologis bentangan alam
dengan menggunakan ukuran tertentu.

3. Konsep-Konsep Dasar Studi Geomorfologi


Gejala morfologi ada sejak jaman romawi dan yunani. Pada waktu itu sampai abad
petengahan terdapat terori malapetaka (Catastrophism theory). Teori ini menyatakan
perubahan bumi akan berubah apabila terjadi ciptaan baru oleh tuhan. Perubahan-
berubahan ini diiringi oleh malapetaka-malapetaka bagi manusia, misalnya : tanah
longsor, banjir, letusan gunung berapi dan lain-lain.
Pada abad 18, seorang sarjana Scotlandia yaitu J.Mutton (1726-1797) menyusun
teori uniformitarianisme (uniformitarianism theory). Teori ini mengatakan bahwa gaya
dan proses yang mengubah bentuk permukaan dari dahulu hingga sekarang sebenarnya
sama, yang berbeda hanya kekuatan, kecepatan gaya dan proses tersebut. Selanjutnya
dinyatakan bahwa semua bentukan lahan dipermukaan bumi terbentu secara berlahan
tetapi secara terus menerus.

Prinsip dasar dalam kajian geomorfologi :


1) Gaya dan proses pembentukan bentang alam sepanjang masa adalan sama. Perbedaannya
terletak pada kekuatannya.
2) Gaya dan proses geomorfologi yang berbeda menghasilkan bentang alam yang berbeda
juga
3) Iklim sangat mempengaruhi pembentukan bentang alam
4) Tingkat perkembangan pembentukan bentang lahan akan menghasilkan bentang alam
yang berbeda juga
5) Siklus geomorfik yang komplek pada bentuk lahan yang ada sering dijumpai pada siklus
geomorfik yang tunggal
6) Mahluk hidup yang berpengaruh terhadap pembentukan dan perubahan bentang alam.

daftar pustaka :
Suharini, erni dan Abraham Palangan.2009.Geomorfologi gaya, proses dan bentuk
lahan.Semarang : Widya karya.

Anda mungkin juga menyukai