GL4022

Sumber daya air

Air permukaan dan air tanah
Water balance
 Jumlah air di Bumi

Total: 1.360.000.000 km kubik

97,2% air asin (1.322.600.000 km kubik)
2,8% air tawar (37.400.000 km kubik)
- air atmosfer 13.000 km kubik (0.001%)
- air permukaan 374.000 km3 (0,003%)
- air tanah 8.963.000 km3 (0,62%)
- es 28.050.000 km3 (2,06%)
 Air hujan
Penakar hujan (diameter corong: 20.32 cm; pipa penakar: 6,43 cm)

Jaringan Thiessen (poligon)

Curah hujan rata-rata =
Jumlah Produk/jumlah luas (mm)

Peta Isohyet (kontur)

Curah hujan rata-rata =
Jumlah AP/Jumlah A (mm)

Produk: luas x curah hujan

A = luas daerah antara dua isohyet
P = presipitasi (curah hujan)
 Air Permukaan
Sungai
Danau
Laut
Mata air (?)

Kualitas air permukaan tergantung kepada:

1. Lingkungan alam (hutan, rawa, gunung api,
geotermal, air panas, jenis tanah dan batuan
(geologi); erosi longsoran
2. Lingkungan binaan (ladang, industri, tambang,
perkotaan, perdesaan, dll)
Masalah banjir:

1. Kasus banjir Bandung

Selatan
2. Kasus banjir Jakarta
3. Kasus rob Semarang
4. Kasus banjir bandang
Bohorok dan Pacet
Jatim
CEKUNGAN BANDUNG, LUAS: 348.786 HA
G. Tangkuban Parahu
G. Burangrang G. Palasari

G. Bukit Tunggul
G. Kareumbi

CURUG JOMPONG

G. Patuha
G. Malabar
G. Papandayan
G. Guntur

TJOEK/ 2005
CEKUNGAN BANDUNG
LUAS 348.786 HA

WAHYOE HANTORO-LIPI/ TJOEK-PPGL/ 2006

 CEK. BANDUNG (Curah Hujan, Qmax/Qmin, Qw/Qs, Koef Limpasan)
HUJAN DAN BANJIR

GRAFIK HUBUNGAN Qw & Qs

POS CITARUM-NANJUNG
PAWITAN 2002/ RIZALDI BOER 2004/ BPLHD 2004 INDONESIA POWER SAGULING/ JAYAMURNI/ 2005

10000.00

1950

1992
1000.00
Qs (ton/hari)

100.00

10.00

1.00
1.00 10.00 100.00
Qw (m 3/det) POS NANJUNG
1980-an 2004 Trend (1980-an) Trend (2004)

PUSAIR/ 2005 WANGSAATMADJA (2003)

 CURAH HUJAN DAN GENANGAN CEK BANDUNG
TAHUN GENANGAN (HA)
DISTRIBUSI CURAH HUJAN TAHUNAN
1980 571
1986 1987 1988
1981 441

1982 2.086

1983 2.817

1984 4.123

1985 -
1997 1998 2001 1986 7.450

1987 159

1988 4.085

1989 2.064

1990 1.479
IDA NARULITA LIPI/ 2006
1991 -
Variasi
VARIASI HUJAN Hujan Tahunan
TAHUNAN CekunganBANJIR
DAN GENANGAN Bandung
CEKUNGAN BANDUNG 1992 1.800
3000 12.000 1993 -
Hujan Tahunan_mm
1994 3.500

Luas Genangan/ Banjir (Hektar)

2500 10.000 1995 3.500
Hujan Tahunan (mm)

1996 4.500
2000 8.000 1997 315

1998 6.200
1500 6.000
1999 -

2000 2.000
1000 4.000
2001 2.074
500 2.000 2002 231
2003 1.900
0 0 2004 295
1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
2005 1.190
Tahun
SUMBER: TRIJONO PBPP CITARUM 2005/ IDA NARULITA LIPI 2006/ SOBIRIN DPKLTS 2006
 BANJIR CEKUNGAN BANDUNG TH 1986
DATA PBPP CITARUM

CURUG
JOMPONG

LUAS GENANGAN 1986: 7.450 HA = Q 1,5

TRIJONO/ PBPP CITARUM/ 2005
 LUAS GENANGAN
DAN TINGGI MUKA AIR BANJIR
CEKUNGAN BANDUNG
KONDISI ASLI

CATATAN: BANJIR 1986 = Q 1,5 TRIJONO/ PBPP CITARUM/ 2005

UPAYA PENANGGULANGAN BANJIR DG NORMALISASI SUNGAI VERSI PBPP CITARUM

PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI

STAGE I
STAGE II
LOAN IP - 405
LOAN IP - 497

TRIJONO/ PBPP CITARUM/ 2005

 BANJIR TETAP TERJADI
GENANGAN BANJIR 2001
CURUG JOMPONG

CIMAHI

BANDUNG
RTH<1,5%

GEDEBAGE

TEGAL LUAR

Desain Kota Baru Gedebage dan Tegal Luar perlu memasukkan unsur tata air, jangan spt Kelapa Gading Jakarta
CITRA LS 2001/BPLHD JABAR/ SOBIRIN DPKLTS
 BANJIR MASIH TERUS TERJADI
GENANGAN BANJIR 20 FEBRUARI 2005

TRIJONO/ PBPP CITARUM/ 2005

BANJIR CEKUNGAN BANDUNG 22 FEB 2005
MASIH TERUS TERJADI DAN SELALU AKRAB DG RAKYAT

JEMBATAN BOJONG ASIH KAMPUNG ANDIR PARUNGHALANG

SEKITAR S. CISANGKUY RIUNG BANDUNG RANCA BAYAWAK-BUKAREA

TRIJONO/ PBPP CITARUM/ 2005

 BANJIR
MEMANG
MILIK
RAKYAT

DAYEUHKOLOT, KAB. BANDUNG, 1 APRIL 2005

DENI DENASWARA/ TRIBUN JABAR 2 APRIL 2005

BALE ENDAH, KAB. BANDUNG, 1 APRIL 2005 DAYEUHKOLOT, KAB. BANDUNG, 1 APRIL 2005
LUCKY FRANSISKA/ KOMPAS 2 APRIL 2005 DUDI SUGANDI/ PIKIRAN RAKYAT 2 APRIL 2005
 ISSUE CURUG JOMPONG AKAN:
DIPANGKAS
DITEROWONG

DIBUTUHKAN RP 600 MILYAR LEBIH UNTUK

TEROWONGAN CURUG JOMPONG

CITRA: LIPI/ SUWIYANTO ASTER 2004/ FOTO: SOBIRIN 2006

RENCANA
KOTA BARU GEDEBAGE
JANGAN SEPERTI KELAPA GADING JKT
2003

Y.A.D.

FOTO: SOBIRIN 2003/ GAMBAR: BAPEDA KOTA/ ITB/ 2003

JANGAN SEPERTI KELAPA GADING JAKARTA
SISTEM DRAINASE BENANG KUSUT

PEREMPATAN SALURAN, KLP NIAS-KLP LILIN,

SERBA SALAH, DG SIPHON ATAU TALANG JUGA
TIDAK AKAN MENGALIR

SOBIRIN/ 30 AGUSTUS 2005

MENYIASATI BANJIR PERKOTAAN
MENYIASATI DAERAH RAWAN BANJIR UNTUK FASILITAS PUBLIK
CONTOH REKAYASA EKOHIDRAULIK DI SUNGAI TSURUMI, KIRIGAOKA, JEPANG

DI MUSIM KEMARAU UTK TAMAN DI MUSIM PENGHUJAN UTK

DAN SARANA OLAH RAGA KOLAM TANDON BANJIR 96.000 M3

SUNGAI TSURUMI KOLAM TAMPUNG SEMENTARA SUNGAI TSURUMI KOLAM TAMPUNG SEMENTARA

MUSIM KEMARAU UTK TAMAN MUSIM HUJAN UTK TAMAN

DAN SARANA OLAH RAGA DAN SARANA OLAH RAGA

TANGGUL TANGGUL TANGGUL TANGGUL TANGGUL TANGGUL

PELIMPAS PELIMPAS

U/: GEDEBAGE DAN TEGAL LUAR

RIVER AND JAPAN/ 15 FEB 2000/ POWERPOINT MCC
MENYIASATI BANJIR PERKOTAAN

U/: GEDEBAGE DAN TEGAL LUAR

KOLAM PENGENDALI BANJIR

SUNGAI KIRIGAOKA, JEPANG
MUSIM KEMARAU : LAPANGAN TENIS
MUSIM HUJAN : PARKIR AIR 96.000 M3

RIVER-JICE-JAPAN/ 2003
MENYIASATI BANJIR PERKOTAAN Tanggul Darurat

Kolam
1 Penenang
Stadion Internasional Sungai
Yokohama
Tanggul Tanggul Tsurumi
Tanggul
Pintu Air

Sewaktu banjir, aliran sungai di hilir

terkendali masuk kolam penenang
melalui tanggul darurat

Kolam
2 Penenang
Stadion Internasional Sungai
Yokohama
Tsurumi
Tanggul Tanggul Tanggul
Pintu Air

Air banjir tertampung sementara di

kolam penenang
Bangunan Bawah
Kolam
Stadion Internsnl Yokohama
Musim kemarau :parkir mobil 3 Penenang
Stadion Internasional Sungai
Musim hujan :parkir air Yokohama Tsurumi
Pintu
Tanggul Tanggul Tanggul Air
Pintu Air
Setelah banjir, air kembali mengalir ke
sungai melalui pintu air
U/: GEDEBAGE DAN TEGAL LUAR
RIVER-JICE-JAPAN-2003/ MODIF: SOBIRIN-DPKLTS-2004
DESAIN EKOLOGIS
UNSUR ALAM DIMASUKKAN SBG BAGIAN DARI BANGUNAN

HOTEL KARANGSETRA BANDUNG

GENANGAN AIR DIMASUKKAN DALAM ASPEK DESAIN BANGUNAN
U/: GEDEBAGE DAN TEGAL LUAR
HOTEL KARANGSETRA AND SPA, BALE KAMBANG, BANDUNG/ FOTO:SUPARDIYONO/ MCC, 2002 SOBIRIN/ 2003
BOHOROK, SUMUT, NOV 2002
Jenis-jenis mataair:

1. Depresi

2. Kontak

3. Pelarutan

4. Retakan
 Mata air depresional

Batuan permeabel
 Mata air kontak

Lapisan permeabel

Lapisan impermeabel
Mata air pelarutan
(pada wilayah kars/batugamping)

Batu gamping / impermeabel

Mata air rerakan

Batuan impermeabel
 Mata air pada lapisan
tebal/regional
1. Emmergence springs
- channel springs (saluran aluvial sungai)
- valley springs (depresi)
- cliff springs (tekuk lereng teras aluvial)
- drimple springs (torehan endapan aluvial)
- kipas aluvial

2. Stratigraphic & structural springs

- monoclinal springs
- synclinal springs
- anticlinal springs
- unconformity springs
- hardpan springs
- karst springs (resurgence)
 Mata air pada lapisan
tipis/setempat
3. Over flow springs
- perched springs
- old soil springs
- talus springs
- landslide springs
- old alluvial springs
- pocket springs

4. Barrier fault springs

- mesa springs
- cuesta springs
- barrier springs
Beberapa peraturan tentang mata air
sebagai kawasan lindung:

200 m
 Air Tanah
Air Tanah Bebas (unconfined)

Air Tanah Tertekan (confined)

Akifer batu pasir

Akiklud batu lempung
Akitar lempung pasir
Akifug batuan beku, batuan metamorf
 Geologi lingkungan pada tipologi
cekungan air tanah

Gunung api
Dataran aluvial
Pegunungan lipatan
Karst
 GERAKAN AIR TANAH

Hukum Darcy

v = K. I (1)
v = K. h (2)
1
Dengan v = Q/A , maka rumus Darcy juga dapat ditulis :

K = v/I = Q/I.A (3)

Dimana : v =kecepatan aliran, L/t

K =konduktivitas hidraulik, L/t
I =Gradien hidraulik, tanpa dimensi
Q =Debit, L3/t
A =Luas penampang dimana airtanah mengalir, L2
h =Perbedaan ketinggian muka air, L
l =panjang media yang diairi air antara h1 dan h2, L
 Eksplorasi Air Tanah
1. Analisis klimatologis dan desk study
2. Pemetaan hidrogeologis dan pendugaan
geofisika (metoda?)
3. Pengeboran
4. Konstruksi sumur bor
5. Pumping test
6. Produksi
7. Distribusi
8. Evaluasi
 Pengeboran air tanah
1. Pembuatan lubang bor (4 atau 6)
2. Geofisika lubang bor
3. Pumping test lubang terbuka
4. Reaming (6 8 untuk pump house)
5. Equiping
6. Graveling
7. Developing
8. Pumping test
 Pumping Test
1. Step draw-down test (untuk mengetahui
kemampuan sumur)

2. Long-term pumping test (untuk menguji

beberapa parameter hidrolik: debit,
permeablitias, transmisivitas, dll)
 Air tanah/akuifer bebas (unconfined)

Air tanah/akuifer tertekan (confined)

 S, T
Storage Capacity:
S = 2.246T to/r2

Transmisivity (Theiss-Jacob):
T = 2.30Q/4s m2/s

Specific capacity: B = aquifer loss coef

C = well loss coef
Q/S = 1/(CQ + B)
Specific yield & specific capacity
Specific yield: the ratio of the volume of water that
a given mass of saturated rock or soil will yield
by gravity to the volume of that mass. Stated by
a percentage.

Specific capacity: the rate of discharge of a water

well per unit of a drawdown, commonly
expressed in gpm/ft or m3/day/m. It varies with
duration of discharge
Deteksi
Pencemaran fluida
Metoda Le Grand

0 4 : hampir terjadi polusi

4 8 : mungkin terjadi
8 12 : kemungkinan kecil
12 25 : sangat tdk berpeluang
25 35 : tidak mungkin terjadi
Kualitas air
 Kuantitas yang diperlukan
1. Perdesaan (60 80 liter/orang/hari)
2. Kota (50.000 80 120; > 50.000 120 200)
3. Rumah sakit (600)
4. Asrama (100 150)
5. Sekolah (5)
6. Masak/cuci (20 30)
7. Kakus (10 15)
8. Ternak besar (300 400)
9. Pendingin mesin (20 40 liter/HP/jam)
10. Perusahaan susu (3 6 liter/1 liter susu)
11. Pabrik gula (100 liter/1 kg gula)
12. Pabrik kertas (1500 3000 liter/1 kg kertas)
13. Beton (125 150 liter/1 kubik meter beton)
14. Pabrik bir (1700 2250 liter/100 botol dengan pendingin)
 Tugas
1. Kualitas Air Bersih

2. UU Sumber daya air

- berkaitan dengan Geologi
- PERLINDUNGAN
- Eksploitasi