Anda di halaman 1dari 21

GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO

GL3222

PEMETAAN DAN APLIKASI GEOMOTFOLOGI


APLIKASI GEOMORFOLOGI
Geomorfologi: studi mengenai bentang
alam (bentuk, geometri,
sebaran/morphoarangement,
struktur/morphostructure, dan proses
Studi geomorfologi dilaksanakan melalui
berbagai cara/analisis: peta top, foto
udara, citra, lapangan, percobaan
laboratorium
Studi geomorfologi diterapkan
untuk berbagai tujuan:
Pemetaan geologi umum
Eksplorasi mineral dan bahan galian
Eksplorasi air (air permukaan, air tanah)
Eksplorasi pendahuluan pembangunan
struktur/infrastruktur: jalanm jembatan,
terowongan; pelabuhan, lapangan
terbang; bendungan, waduk, saluran;
pengembangan kota dan kawasan
Eksplorasi geomorfologi untuk
pemetaan Geologi umum

Memeta satuan geomorfologi


Memeta interpretasi batuan
Memeta interpretasi struktur geologi
Memeta tubuh air
Memeta geomorfologis
Deskriptif genetis:
1. Bentuk, dimensi (membundar, memanjang, datar, tidak
beraturan)
2. Pola (pola aliran sungai, pola kontur, pola citra)
3. Relief (halus, kasar)
4. Penafsiran struktur (dipslope, lineament,
pelengkungan, dislokasi, gawir lurus, dll)
5. Tahap erosional sungai (muda, dewasa, tua)
6. Tahap geomorfik (utuh, berbalik, terdatarkan)
7. Identifikasi proses yang sedang berlangsung (erosi,
sedimentasi, gerakan tanah, abrasi, cut off, dll)
Memeta geomorfologis
Parametris terukur/kuantitatif
1. Elevasi (titik tertinggi dan terendah)
2. Posisi geografis (koordinat)
3. Dimensi bentuk (ukuran panjang, lebar, tinggi)
4. Persen atau sudut lereng
5. Gradien (sungai atau lereng)
6. Laju (terukur: arus sungai, gerakan tanah,
tingkat erosi, sedimentasi, sesar aktif,
hembusan angin, gelombang laut, pasang-
surut, dll)
Memeta geomorfologis
Membagi dalam satuan geomorfologis:
1. Klasifikasi Lobeck (1939): struktur,
proses, tahapan.
2. Klasifikasi ITC/van Zuidam (1985):
kodifikasi D (denudasi), S (struktur), V
(volkanik), F (fluvial), M (laut), K (karst),
A (arid), G (glasial).
3. Brahmantyo dan Bandono (2007):
bentuk-genetik-nama geografis
Eksplorasi pendahuluan untuk migas
Eksplorasi regional untuk mineral
Eksplorasi air tanah di kawasan kars
Engineering, pengembangan wilayah dan kota, tata ruang:
Collapse sinkhole di Guatemala City
Beginilah:

PETA GEOMORFOLOGIS
Geomorfologi untuk struktur dan
infrastruktur
Misalnya dalam masalah bendungan dan
Reservoir:
1. Aliran sungai
2. Wilayah aliran sungai (WAS / DAS)
3. Tapak bendungan (dam site)
4. Potensi bencana alam di sekitar wilayah
proyek
5. Lokasi bahan bangunan
6. Saluran, terowongan, pipa pesat, kolam
penenang, power house, dsb.
Tapak bendungan (dam site)
Lembah sungai sempit
Tebing sungai terjal
Mempunyai DAS luas
Aliran sungai permanen
Banyak mata air
Lokasi pelimpah (spill way)
Analisis batuan dan kemiringan lapisan
Kehadiran struktur kekar dan sesar (aktif)
kebocoran morfologi
Wilayah genangan
(waduk/reservoir)
Luas volume air besar
Garis batas genangan
kebocoran morfologi
Analisis batuan: khususnya di kawasan kars:
kebocoran melalui rongga/gua
Struktur geologi: Kekar, sesar, lapisan,
ketidakselarasan
Analisis morfologi untuk lokasi pengelak dan
pelimpah
Potensi lokasi longsoran
Sangiangtikoro + 394 m

Pr. Kiara +732 m


Pr. Larang
+ 750 800 m

Bendungan
Saguling
+632 m
Bendungan Saguling
+632 m
Pr. Sangiangtikoro Pr. Kiara
+394 m +732 m

Pr. Larang
+/-750 m

S. Citarum
Bendungan Cirata
Bendungan Jatiluhur

Auxilarry dam
Bagaimana membendung sungai?

Perlu
cover dam
dan
pengelak

Anda mungkin juga menyukai