Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hilda Fazira Setyono

NIM : 21040122140164
Kelas : D

Geomorfologi

1. Pengertian Geomorfologi
Geomorfologi merupakan studi yang mempelajari bentuk lahan dan proses yang
mempengaruhinya serta menyelidiki hubungan timbal balik antara bentuk lahan dan proses-
proses itu dalam susunan keruangan.
Ditinjau dari asal Bahasa geomorfologi terdiri dari tiga kata, yaitu geos, morphos, dan logos.
Geos berarti bumi, morphos berarti bentuk, dan logos berarti ilmu. Sehingga geomorfologi
dimengerti sebgai ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi.

2. Konsep Dasar Geomorfologi


a. Proses-proses dan hukum fisik yang sama bekerja sekarang, bekerja pula pada waktu
geoling mendatang, walaupun intensitasnya tidak sama seperti sekarang
b. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuklahan
dan struktur geologi dicerminkan oleh bentuklahannya
c. Perbedaan muka bumi yang berbeda antara satu dengan yang lain disebabkan karena
derajat pembentukannya berbeda pula
d. Proses-proses geomorfologi meninggalkan bekas-bekas yang nayata pada bentuklahan
dan setiap proses geomorfologi akan membangun suatu karakteristik tertentu pada
bentuklahannya (meninggalkan jejak yang spesifik dan dapat dibedakan dengan proses
lain secara jelas)
e. Akibat perbedaan tenaga erosi yang bekerja pada permukaan bumi, maka dihasilkan
suatu urutan bentuklahan yang mempunyai karakteristik tertentu pada masingmasing
tahap perkembangannya
f. Evolusi geomorfik yang kompleks lebih umum terjadi dibandingkan dengan
evolusigeomorfik yang sederhana (perkembangan bentuk muka bumi umumnya sangat
kompleks/rumit, jarang yang disebabkan oleh proses yang sederhana)
g. Hanya sedikit saja dari topografi permukaan bumi adalah lebih tua dari zaman Tersier,
dan kebanyakan daripadanya tidak lebih dari zaman Pleistosen
h. Interpretasi secara tepat terhadap bentanglahan sekarang tidak mungkin dilakukan tanpa
memperhatikan perubahanperubahan iklim dan geologi selama masa Pleistosen
(Pengenalan bentanglahan saat sekarang harus memperhatikan proses yang berlangsung
pada zaman Pleistosen
i. Apresiasi iklim-iklim dunia amat perlu untuk mengetahui secara benar dari berbagai
kepentingan di dalam proses-proses geomorfologi yang berbeda (dalam mempelajari
bentanglahan secara global/skala dunia, pengetahuan tentang iklim global perlu
diperhatikan).
j. Walaupun geomorfologi menekankan terutama pada bentanglahan sekarang, namun
untuk mempelajarinya secara maksimal perlu mempelajari sejarah perkembangannya

3. Proses Geomorfologi
Proses geomorfologi adalah perubahan-perubahan baik secara fisik maupun kimiawi yang
mengakibatkan modisikasi permukaan bumi. Proses geomorfologi dibedakan menjadi:
a. Proses endogenik (proses makro-konstruksional)
Proses pembuatan permukaan bumi berawal dari proses endogenic. Proses pembentukan
diawali dengan pengendapan material vulkanik. Proses tektonik kemudian
menyebabkan penenggelaman dan pengangkatan atas material vulkanik.
Contoh: proses kegunung apian, dataran tinggi hasil proses tektonik pengangkatan
b. Proses eksogenik (proses destruksional)
Pada umunya merupakan re-distribusi material penutup permukaan oleh tenaga:
a) Aliran air → proses fluvial, dinamika perataan permukaan bumi oleh proses-proses
pengikisan pengedapan yang dikarenakan air
b) Gerakan lapisan es → proses glasial, dinamika perataan permukaan bumi oleh
proses-proses pengikisan-pengendapan karena glatzer
c) Angin → proses aeolin, dinamika perataan permukaan bumi oleh proses-proses
pengikisan-pengendapan yang dikarenakan angin.
d) Gelombang → proses marin, dinamika perataan permukaan bumi oleh proses-proses
pengikisan-pengendapan yang dikarenakan gelombang dan arus laut
e) Pelarutan → proses sulosional, dinamika perataan permukaan bumi oleh proses-
proses pelarutan-presipitasi pada batuan mudah larut
c. Denudasional (sisa proses geomorfologi)
Proses denudasional adalah dinamika perataan muka bumi oleh proses-proses
pengikisan-pengendapan dikarenakan berbagai proses hingga menghasilkan permukaan
batuan yang telanjang. Menghasilkan: batuan dasar yang tersingkap, menghasilkan
dataran pasir kwarsa yang tidak dapat mendukung kehidupan secara optimum.
d. Proses biotik dan antropogenik (Proses mikro-kostruksional)
Proses biotik dan antropogenik dapat menempati bentuklahan apapun yang menyusun
permukaan bumi. Menyebabkan perubahan morfologi secara mikro. Proses biotik dan
antropogenik menyebabkan perubahan sifat dan perwatakan material penyusun
permukaan bumi.
Proses biotik adalah dinamika perubahan permukaan bumi oleh aktivitas makhluk
hidup. Proses anthropogenic merupakan proses yang mampu mengubah tatanan alami
bentuk lahan di muka bumi.
Referensi :

Berger, R. P., Lee, R. L., Nixon, R. L., Ricci, G., Shavell, H. M., Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Araújo, L. F. de, Aldana P, A., Báez R, J., Sandoval C, C., Vergara
N, C., Cauvi L, D., Fernández de la Reguera, A., Espinoza Espinoza, S., Marfull Salazar,
N., Fonseca, I. O., De, M., Consuelo, P., Saavedra, A., … Tapia, V. (1983). No 主観的健
康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分析
Title. Journal of Craniomandibular Practice, 1(1), 1–8.
https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-
85025834183&partnerID=40&md5=84a6211723ab734721e05760926ef180

Danoedoro, P. (2020). Garis Besar Isi. November.

SUPERIATNA, S. P. (n.d.). Oleh : upi superiatna, s.pd.

Anda mungkin juga menyukai