Anda di halaman 1dari 6

Geomorfologi berasal dari bahasa yunani kuno, terdiri dari tiga akar kata, yaitu =

bumi, = bentuk dan = ilmu, sehingga kata geomorfologi dapat diartikan sebagai
ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi. Berasal dari bahasa yang sama, kata geologi
memiliki arti ilmu yang mempelajari tentang proses terbentuknya bumi secara
keseluruhan.Berdasarkan pengertian dan definisi geomorfologi, maka bidang ilmu
geomorfologi merupakan bagian dari geologi yang mempelajari bumi dengan pendekatan
bentuk rupa bumi dan arsitektur rupa bumi . Setiap disiplin ilmu memiliki struktur tersendiri,
sehingga untuk dapat memahami sesuatu disiplin ilmu harus memahami strukturnya . dalam
struktur terdapat konsep-konsep atau prinsip-prinsip dasar yang melandasi kajian terdahap
objeknya, yang dimaksud dengan kosnep dalam hal ini adalah pikiran-piiran pokok yang
dinyatakan dalan bentuk dalil dalil atau pernyataan-pernyataan sungkat , yang bersunber dari
kebenaran-kebenaran empirik hasil penelitian lapangan .
Geomorfologi pun memiliki beberapa prinsip atau konsep dasar yang harus dipahami
terlebih dahulu dalam mempelajari disiplin ilmu tersebut . konsep- konsep dasar yang
dimaksud adalah sebagai dinyatakan dalam bagian berikut ini.

Konsep Dasar Geomorfologi Menurut Thornbury (1966)


1. Proses fisik dan hukum yang terjadi seluruhnya saat ini telah terjadi juga sepanjang
waktu geologi, meskipun intensitasnya tidak sama seperti sekarang. Konsep ini
hampir sama dengan prinsip yang dikemukakan oleh James Hutton pada 1785 yaitu
prinsip uniformitarianisme. James Hutton mengajarkan the present is the key to the
past, tetapi dia mengaplikasikan prinsip ini terlalu kaku dan berpendapat bahwa
proses geologi yang terjadi dahulu dan sekarang mempunyai intensitas yang sama.

2. Struktur geologi adalah salah satu pengontrol dominan dalam evolusi pada bentang
alam dan tercermin pada daratan tersebut. Pada suatu waktu William Morris Davis
mengajarkan bahwa struktur, proses, dan tingkatan adalah faktor pengontrol utama
pada bentang alam. Tetapi apa yang diajarkan Davis tentang tingkatan cukup
diragukan oleh para geomorfologist. Hal yang tidak diragukan adalah tentang proses
dan struktur. Struktur yang dimaksud disini adalah segala sifat (fisis dan kimia )
batuan yang membedakan batuan yang satu dengan batuan lainnya. Proses
geomorfologi yang sama , akan meninggalkan bentukan yang berlainan pada struktur
batuan yang berbeda. Misalnya di daerah iklim yang sama maka bentang alam di
daerah yang terdiri dari batuan kapur akan berbeda dengan bentang alam yang terdiri
dari batuan vulkanis , batuan pasir dan lain-lain ,.demikian pula bentang alam di
daerah lipatan akan berbeda dengan di daerah patahan atau di daerah batuan sedimen

yang lapisannya mendatar , walaupun semuanya itu berada di bawah pengaruh iklim
dan faktor lainnya yang sama.

3. Banyak relief permukaan Bumi karena proses geomorfologi berlangsung pada


kecepatan yang berbeda. Alasan utama gradasi pada permukaan bumi terjadi secara
berbeda adalah batuan pada kerak Bumi memiliki ragam litologi dan struktur dan oleh
karena itu menyebabkan perbedaan resistensi dalam proses gradasi. Perbedaan pada
komposisi dan struktur batuan tercermin tidak hanya pada variasi geomorfologi secara
regional tetapi juga pada topografi lokal. Selain litologi dan struktur ada juga faktor
lain yang mempengaruhi seperti suhu, kelembaban, ketinggian, mikroklimatik, dan
jumlah vegetasi yang menutupi permukaan. Pengaruh-pengaruh ini akan tampak pada
intensitas pengendapan, laju penguapan, jumlah embun tanah, dan sebagainya

4. Proses geomorfologi meninggalkan jejak khusus pada bentang alam, dan setiap
proses geomorfologi menghasilkan karakter yang terkumpul pada pembentukan muka
bumi. Proses yang dimaksud mencakup proses fisik dan kimia yang terjadi saat
modifikasi muka Bumi. Bentang alam mempunyai pembeda yang bergantung pada
proses geomorfologi pada saat pembentukannya seperti dataran banjir, kipas aluvial,
dan delta yang dibentuk oleh arus. Meskipun sangat tepat bahwa pembentukan
bentang alam berasal dari proses geomorfologi yang terpisah, tetapi kita akan
menyadari bahwa bentang alam adalah produk dari sekelompok proses.

5. Karena agen erosional berbeda pada permukaan Bumi, maka akan menghasilkan
urutan yang sesuai dengannya pada bentang alam. Hampir semua geomorfologist
percaya bahwa bentang alam memiliki proses yang teratur dan berurutan, tetapi tidak
selalu melewati tahapan muda, dewasa, dan tua. Konsep muda, dewasa, dan tua
mungkin cocok pada tingkat dasar tetapi tidak cocok ketika pendekatan canggih
dilakukan pada evolusi bentang alam.

6. Kompleksitas dari evolusi geomorfologi lebih lazim dibandingkan dengan yang


sederhana. Biasanya kebanyakan detail topografi dibuat dari proses selama siklus
erosi, sangat jarang kumpulan bentang alam yang terbentuk dari satu proses
geomorfologi. Horberg (1952) mengelompokkan interpretasi bentang alam dalam 5
kategori utama : sederhana (produk dari satu proses geomorfologi yang utama),
campuran (produk dari dua atau lebih proses geomorfologi baik dipermukaan seperti
angin dan gletser maupun di bawah permukaan seperti sesar dan larutan air bawah
tanah), monosiklik (menghasilkan jejak hanya dari satu siklus erosi, lebih sedikit
dibanding multisiklik), multisiklik (menghasilkan jejak lebih dari satu siklus erosi),
dan resurrected landscapes. Selain itu ada konsep tambahan yaitu polyclimatic
landscapes, yaitu banyak bentang alam yang berkembang dalam kondisi lebih dari
satu kondisi iklim bersamaan dengan variasi kondisi dominan pada proses
geomorfologi. Resurrected landscapes adalah bentang alam yang terbentuk selama

periode waktu geologi yang lalu, kemudian terkubur di bawah yang ditutupi oleh
batuan sedimen atau beku.

7. Sedikit topografi Bumi lebih tua daripada Tersier dan kebanyakan tidak ada yang
lebih tua daripada Pleistosen. Ashley (1931) memperkirakan setidaknya 90 persen
daratan yang ada sekarang terbentuk pada post-Tersier dan mungkin sekitar 99 persen
terbentuk pada post-tengah Miosen. Contohnya seperti pegunungan Himalaya
pertama terlipat pada zaman Kapur dan hampir seluruh topografi seperti sekarang
terbentuk pada Pleistosen.

8. Interpretasi yang tepat pada bentang alam masa kini tidak mungkin tanpa apresiasi
dari pengaruh perubahan geologi dan iklim selama Pleistosen. Gletser
dan diastropishm adalah kejadian yang signifikan pada Plesitosen yang
mempengaruhi bentang alam yang kita jumpai pada masa kini. Diastropishm berperan
pada pembentukan bentang alam disekitar batas lempeng laut pasifik. Gletser yang
terjadi pada Plesitosen salah satunya berefek pada arus yang terjadi pada sungai Ohio
dan Missouri yang kita lihat sekarang. Air lelehan dari zaman es diperkirakan berefek
pada permukaan Bumi seluas 10.000.000 m2.

9. Apresiasi terhadap perubahan iklim dunia diperlukan untuk memahami secara tepat
terhadap ragam penting dari proses geomorfologi yang berbeda. Ragam iklim dapat
mempengaruhi operasi dari proses geomorfologi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Pengaruh secara tidak langsung adalah seperti iklim yang berpengaruh
terhadap jumlah, jenis, dan distribusi tumbuhan yang menutupi bentang alam.
Pengaruh secara langsung adalah seperti jumlah dan jenis pengendapan, intensitasnya,
hubungan antara pengendapan dan penguapan, rentang suhu harian, dan kecepatan
dan arah angin.

10. Geomorfologi tidak hanya fokus terhadap bentang alam masa kini, tetapi juga masa
lalu. Geomorfologist juga dapat menyusun sejarah tentang suatu bentang alam yakni
dengan prinsip uniformitarianisme .

Konsep Konsep Dasar Geomorfologi ( Dr. Akub Tisnasomantri)

1. Proses pembentukan bentang alam , adalah sama sepanjang watu , hanya


kekuatannya yang berbeda-beda dan berubah-ubah
Teori ini telah dikemukakan pada bagian terdahulu ,yaitu mula mula timbul teori
malapetaka yang disusul dengan teori uniformitariarism.
2. Struktur geologi suatu daerah memegang perang penting dalam pembentukan relief
Yang dimaksud struktur batuan disini adalah segala sifat (fisis dan kimia ) batuan
yang membedaan batuan yang satu dengan batuan yang lainnya.
3. Proses Geomorfologi yang berbeda akan menghasilkan bentuk lahan yang berbeda
Yang dimaksud dengan proses Geomorfologi disini adalah segalam pengerjaan fisis
dan kimiawi yang menyebabkan bentuk permuaan bumi mengalami perubahan . yang
termasuk kedalam proses ini ialah : pelapukan batuan , erosi oleh air mengalir ,
angin ,gletsyer , gelombang , proses sedimentasi oleh berbagai faktor, vulkanisma,
pembentukan pegunungan karena lipatan kulit bumi , patahan , dan lain lain .
4. Tingkat perkembangan yang berlainan meninggalkan bentukan yang berlainan pula
Setiap bentukan mengalami perkembangan sesuai dengan proses yang telah terjadi
padanya . setiap proses meninggalkan bekas-bekas atau bentukan yang berbeda
,sehingga apabila prosesnya lebih kompleks maka bentukan yang dihasilkannya pun
akan berbeda dengan prosesnya yang sederhana. Bentukan yang paling sederhana
dinamakan bentukan muda , yang kelak akan berkembang menjadi bentukan dewasa
dan tua. Urutan perkembangan itu dinamakan suklus atau daur Geomorfologi
5. Siklus Geomorfologi yang kompleks lebih banyak dijumpai dari pada siklus tunggal
Evolusi Geomorfologi yang sederhana jarang terdapat , kebanyakan sangat kompleks,
artinya sedikit sekali bentuk-bentuk permukaan bumi yang hanya merupakan hasil
dari satu proses Geomorfologi saja, atau hanya mengalami satu siklus saja.
6. Iklim sangat berpengaruh terhadap proses pembentukan bentang alam
Pengaruh iklim terhadap kelangsungan proses pembentukan bentang alam sangat
besar .
7. Mahkluk hidup berpengaruh terhdap proses pembentukan dan perubahan bentang
alam
Selain dari faktor- faktor fisis , mahkluk hidup (terutama manusia ) banyak sekali
pengaruhnya terhadap proses pembentukan dan perubahan bentang alam .

Konsep-Konsep Dasar Geomorfologi yang berada dalam buku Fundamentals of


Geomorphology

1. Proses-proses fisik dan hukumnya yang terjadi saat ini berlangsung selama waktu
geologi,
2. Struktur geologi merupakan faktor pengontrol yang dominan dalam evolusi bentuk
lahan,
3. Tingkat perkembangan relief permukaan bumi tergantung pada proses-proses
geomorfologi yang berlangsung,
4. Proses-proses geomorfik terekam pada land forms yang menunjukan karakteristik
proses yang berlangsung,
5. Keragaman erosional agents tercermin pada produk dan urutan land forms yang
terbentuk,
6. Evolusi geomorfologi bersifat kompleks,
7. Obyek alam di permukaan bumi umumnya berumur lebih muda dari Pleistosen,
8. Interpretasi yang sempurna mengenai landscapes melibatkan beragam faktor geologi
dan perubahan iklim selama Pleistosen,
9. Apresiasi iklim global diperlukan dalam memahami proses-proses geomorfik yang
beragam, dan
10. Geomorfologi, umumnya mempelajari land forms / landscapes yang terjadi saat ini
dan sejarah pembentukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hugget,Richard John (2007) . Fundamentals of Geomorphology . New york : Taylor
& Francis e-Library
Thornbury ,William (1966) . Principle of Geomorphology . New Jersey : John Willey
& Sons
Tisnasomantri , Dr .Akub (1998) , Dasar-Dasar Geomorfologi Umum , Bandung :
IKIP Bandung Press

KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI


Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah

Geomorfologi

Oleh
Taufiq Hadi Ramadhan

270110130053
Kelas A

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2014

Anda mungkin juga menyukai