Oleh
Nama : Taufiq Hadi Ramadhan
NPM : 270110130053
Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya, sehingga saya dapat menyusun tugas ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada tugas ini. oleh
karena itu, saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun.
Daftar Isi
1. Kata Pengantar 2
2. Daftar Isi..3
3. Isi ................4
3.1
Geologi Dalam Industri Batubara...................................................4
3.2
Apa itu Batubara.............................................................................4
3.3
Geologi Dalam Pertambangan dan Pemanfaatannya.......................4
3.4
Dunia Industri Batubara...................................................................5
3.5
Industri Batubara Amerika...............................................................7
3.6
Industri Batubara Britania................................................................10
3.7
Industri Batubara Eropa...................................................................13
3.8
Industri Batubara Australia..............................................................14
3.9
Industri Batubara India....................................................................18
3.10
Industri Batubara Afrika Selatan...............................................19
4. Kata Penutup...22
lembab lalu mengalami proses pembatubaraan dengan proses kompresi, pengeringan, dan
akhirnya merubah tekstur dan komposisi seiring dengan proses diagenesis yang berasosiasi
dengan pembebanan dan aktifitas tektonik.
Sifat fisik dari batubara bergantung pada banyak komponen yang mempengaruhi
batubara tersebut. Faktor-faktor tersebut yaitu komposisi akumulasi dari material organik
termasuk jenis begetasi, degradasi dari vegetasi tersebut, dan pembusukan dari vegetasi
tersebut. Bahan organik tersebut dikontrol dengan sifat botaninya, bukan dari sifat fisik
kristalografi sehingga disebut sebagai maseral.
Menurut dari asosiasi maseral yang terbentuk, dibagi menjadi beberapa jenis batubara
berdasarkan dari sifat fisik. Hal tersebut bergantung dari penambahan dari tekanan dan
temperatur. Batubara yang sedikit terkena pembebanan dan tektonisme disebut batubara
dengan ranking rendah atau batubara, berbeda dengan yang telah termodifikasi dengan
pembebanan dan tektonisme yang tinggi disebut batubara keras atau ranking tinggi.
Walaupun pada kenyataannya banyak faktor yang mempengaruhi tingkat batubara yang akan
menghasilkan perbedaan tingkat dan proses yang dialami.
Berdasarkan dari karakteristik kimia, fisika, atau kombinasi dari kedua sifat tersebut
dapat dipandang melalui banyak sudut pandang. Dari sudut pandang petrologi, batubara dapat
dimasukkan ke dalam batu metamorf yang berasal dari batu sedimen. Batubara juga dapat
dilihat dari sudut pandang paleobotani yang meneliti formasi, sejarah hidrokarbon dan
kematangan hidrokarbon.
Disamping itu, batubara termasuk batuan yang penting pula dalam determinasi dari
akumulasi sedimen. Perlapisan batubara secara luas digunakan sebagai penanda dari korelasi
stratigrafi dan sebagai indikator dari analisis cekungan.
Dari sudut pandang yang pragmatik, batubara dapat dimasukkan kedalam deposit yang
ekonomis. Walaupun banyak faktor yang dapat menentukan tingkat ke ekonomisan dari
deposit batubara tersebut. Seperti dari aspek ekstraksi, regulasi, lingkungan, dan aspek teknis
lain dalam perindustrian batubara.
Geologi dalam pertambangan batubara dan pemamfaatannya
Berdasarkan dari banyaknya batubara yang dibutuhkan sehingga biaya produksi dari
batubara tersebut tetap semurah mungkin. Geologi batubara tersebut di aplikasikan untuk
eksplorasi dan evaluasi endapan batubara. Terutama untuk mempertimbangan pembukaan
tambang baru dan modifikasi dari tambang yang telah ada. Oleh karena itu, penting untuk
mempertimbangan faktor geologi seperti patahan, intrusi batuan beku, dan struktur lain yang
dapat menganggu operasi pertambangan.
Walaupun banyak deposit yang terbentuk dikedalaman yang relatif dangkal yang
mempunyai struktur geologi yang sederhana, namun banyak pula deposit yang memiliki
struktur yang kompleks. Oleh karena itu, permodelan geologi sangat penting untuk evaluasi
secara detail setelah eksplorasi dilakukan agar produksi dapat berjalan dengan baik.
Batubara terbentuk dari satu atau lebih dari perlapisan batuan sehingga diperlukan area yang
luas agar produksi dari sebuah tambang dapat ekonomis. Ke ekonomisan dari operasi
pertambangan tersebut juga harus mempertimbangan aspek lingkungan termasuk program
dari rehabilitasi lahan, kontrol dari penurunan permukaan, dan berbagai macam pertimbangan
hidrologi. Selain itu, pertimbangan geologi juga harus dilakukan agar operasi dari
pertambangan aman dan ekonomis dari tahap persiapan hingga perkembangan dari proses
produksi.
Dunia industri batubara
Batubara dan material organik lainnya terbentuk dari lingkungan teresterial dari PraKambrium (Tyler et al 1957) hingga saat ini . Deposit batubara yang memiliki ranking yang
tinggi dari zaman Karbon terbentuk dari daerah Eropa, Asia, dan Amerika Utara dan zaman
Perm yang didistribusi dari kontinen Gondwana. Selain itu juga terbentuk di daerah dengan
batuan Mesozoikum. Batubara dengan kualitas yang lebih rendah yaitu terdiri dari subbituminus dan lignit yang terbentuk pada zaman Tersier di Eropa, Amerika Utara, Australia,
dan sebagian Asia Tenggara, dimana gambut yang terbentuk pada zaman Kuarter ditemukan
dibanyak area.
Sama seperti batubara, bahan bakar fosil juga tersedia berupa oil shale, pasir aspal,
lanau yang kaya akan material organik yang terbentuk di seluruh dunia. Oil shale terbentuk
dari konsentrasi material alga pada sedimen teresterial dan laut.
Cadangan dan sumber batubara dunia
Banyak pengertian mengenai terminologi cadangan dan sumber dari berbagai negara.
Terminologi cadangan mengacu pada material yang diketahui dapat dimamfaatkan dikondisi
teknis dan ekonomis. Total sumber dari batubara mengacu kepada batubara yang belum
diketahui kedalaman, tebal atau kualitasnya, maupun perhitungan tingkat ke ekonomisan
deposit tersebut yang tersedia.
Berdasarkan prosedur yang harus diikuti untuk mengetashui cadangan batubara, hal yang
perlu diketahui adalah banyaknya batubara yang diperkirakan utnuk diproduksi.
Energi yang berasal dari batubara merupakan cadangan yang banyak tersedia sebagai
energi yang konvensional, dimana mencapai 60% cadangan yang telah terbukti, dan 80%
sumber yang diperkirakan . total dari sumber in situ dari batubara di dunia, termasuk batubara
dengan ranking tinggi dan rendah, telah diestimasi dalam jurnal World Coal (Batubara Dunia)
yaitu 13,6 x 1012 t. Dari material tersebut, hanya 1,96 x 1012 t yang terbukti sebagai
cadangan, dan hanya 0,899 x 1012 t yang termasuk dapat dipulihkan kembali dibawah kondisi
saat ini.
Batubara dalam ranking yang berbeda menghasilkan energi panas yang berbeda pula.
Energi yang dihasilkan oleh batubara ranking rendah dengan masa yang besar sama dengan
batubara ranking tinggi dengan masa yang lebih sedikit. Akan tepat apabila saat
memperhitungkan cadangan dan sumber dalam skala global menjelaskannya secara energi
yang dihasilkan, bukan dari banyaknya masa dari batubara yang dibakar saat produksi energi
tersebut. Satu dari cara yang biasa dilakukan untuk mengekpresikan cadangan, produksi,
komsumsi, dan lainnya dari batubara adalah menjelaskan berapa energi panas dari 1 ton
batubara yang dihasilkan dengan energi yang spesifik dari 29,30 MJ g-1 (besar kalori dari
12.000 BTU lb-1 atau 7.000 cal g-1).
Lebih dari 80% cadangan batubara dunia dan 65% dari sumber terdapat di Amerika
dan Cina. Australia, Polandia, Inggris, Jerman, India, dan Afrika Selatan juga mempunyai
cadangan yang cukup banyak dari batubara keras yaitu antrasit dan bituminus.
5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Seiring dari eksplorasi batubara dapat menemukan sumber cadangan batubara baru.
Pemulihan batubara in situ dari studi tebal seam, kedalaman, kualitas, ekonomik dan
teknik permukaan.
Penambahan dari presentase batubara in situ yang pulih dari teknik pertambangan yang
baik.
Penurunan komsumsi batubara pertahun karena penggunaan energi alternatif.
Berkurangnya ketersediaan sumber batubara untuk bertambangan yang diakibatkan dari
konflik lahan ataupun lingkungan.
Berkurangnya proporsi batubara in situ dari pertambangan yang dipaksakan untuk terus
berproduksi lebih dalam dengan sedikit tidak mempertimbangkan kondisi geologi.
Bertambahnya presentase dari ekstraksi batubara karena batubara dengan kualitas yang
rendah agak mengimbangi energi panas yang dibutuhkan.
Bertambahnya permintaan batubara.Hal-hal tersebut yang mempengaruhi dari
dinamika kesetimbangan dari produksi dan konservasi sumber batubara.
sebagian besar dari batubara Karbon pada bagian timur memiliki kadar sulfr yang
tinggi, yang menunjukkan perlapisan dengan lapisan batuan pada lingkungan laut. Namun
tidak dengan Timur Kentucky dan Utara West Virgina. Bituminus dan sub-bituminus dari
zaman Kapur hingga Tersier memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah. Batubara dengan
kandungan sulfur berlimpah pada saat ini di Teluk Meksiko (Luppens 1979). Batubara pada
zaman Karbon kaya akan kandungan vitrinite dan exinite dimana menunjukkan kenampakan
yang relatif terang.
struktural . Seperti yang dicatumkan pada Tabel dimana antrasit in situ yang terdapat di
Pennsylvania. Lebih dari 75% bituminus ditemukan di negara bagian timur dari Amerika
Serikat berbeda dengan sub-bituminus dan lignit yang ditemukan di negara bagian barat.
Cadangan batubara di Amerika Serikat dimiliki oleh publik, organisasi pribadi, dan institusi
dibawah beragam jenis kepemilikan:
a.
Hak kepemilikan tanah dan mineral
b.
Hak kepemilikan eksploitasi
c.
Hak akses dan produksi sebagai partner kerja dengan pemilik tanah
Banyak cadangan batubara di Sungai Missisippi dimiliki secara pribadi. Namun, perlapisan
cadangan batubara di bagian barat dari Mississippi dimiliki oleh Pemerintahan Amerika.
Produksi batubara
Total produksi di Amerika pada tahun 1981 yaitu sekitar 750 Mt. Seperti tampak di tabel
berikut dimana dapat bertambah seiring waktu.
Produksi yang terbesar di Amerika Serikat yaitu pada negara bagian Kentucky, West Virginia,
Pennsylvania, Illinois, dan Ohio. Dengan produksi pertama kali dilakukan di Pennsylvania
9
pada tahun 1931 disusul oleh West Virginia pada tahumn 1971.pada sekitar tahun 1940, lebih
dari 90% tambang batubara di Amerika yaitu tambang bawah tanah.sejak saat itu, produksi
dari batubara bertambah 60% dari total nasional. Terutama tambang pada Kentucky dan
Pennsylvania. Pertumbuhan yang cepat dari teknik tambang permukaan dimulai settelah
berakhirnya Perang Dunia II.
Penggunaan Batubara
Sekitar 13% batubara yang diproduksi U.S.A. dikonsumsi oleh negara itu sendiri.
Batubara yang diproduksi juga di ekspor dari U.S.A. sejak 1897. Kebanyakan ekspor pada
awalnya kepada Canada, tetapi sejak pertengahan tahun 1950an, kebanyakan ekspor batubara
Amerika bertujuan kepada negara lainnya.
Geologi
Sebenarnya, produksi batubara sampai sekarang adalah hasil dari perlapisan dari masa
Karbon. Dengan sistem Karbon, sekuen batubara terbesar terdapat di tingkat Westphalian A
dan B. Namun, batubara sudah ada sejak masa Dinantian.
10
timur laut Inggris. Produksi naik pada tahun 1913, saat dimana hasil tambang yang tercatat
adalah 292 Mt. Kebanyakan kenaikan produksi ini diekspor, dimana mencapai 96 Mt pada
tahun itu.
Pada akhirnya pada tahun 1974, saat kebijakan OPEC menghasilkan naiknya harga
minyak, menyebabkan turunnya produksi batubara dan akhirnya stabil kembali.
Cadangan Batubara
Di Britania, materi yang dihitung sebagai cadangan batubara dibatasi hanya untuk
seams yang tebalnya melebihi 60 cm dan kurang dari 1200 m dalamnya. Perkiraan dari
Greene dan Gallagher (1980) mengindikasikan batubara pada aturan ini sekitar 190 x 109t,
dan 45 x 109t dianggap bisa dipulihkan.
Eksplorasi lepas pantai untuk minyak dan gas mencirikan kuantitas batubara dan
lignit sangat besar, rangenya berkisar pada jaman Karbon sampai Eosen, berada didalam Laut
Utara.
Kepemilikan Batubara dan Teknik Menambang
Di Britania, semua mineral, kecuali emas dan perak, adalah berhak kepada pemilik
tanah diatasnya, kecuali kepemilikan ini telah dibatalkan oleh kemauan pribadi atau
keputusan pemerintah. Karena sudah jelas batubara memiliki nilai komersil, pemiliknya
cenderung mempertahankan kepemilikannya untuk disewakan kepada perusahaan
penambang batubara.
Penambangan Openacast sering dilakukan dan terus berlanjut pada berbagai tambang.
Kedalaman maksimum dan rasio strip beragam sesuai dengan nilai batubara di tambang itu
sendiri. Kebanyakan tambang dilakukan operasi multi-stream, dan dalam beberapa kasus ada
lapisan yang tebalnya hanya 10cm telah berhasil di ekstraksi.
12
Pertambangan Batubara
Di awal-awal pertambangan batubara, pasar yang ada hanya konsumsi untuk domestik
dan industri kecil. Revolusi industri telah membawa perbedaan terhadap pasar batubara dan
perkeretaapian. Di tahun setelah 1913 terlihat beberapa perubahan di dalam pola pemasaran
dengan mulainya generasi listrik, kebutuhan batubara semakin meningkat. Tetapi, saat
periode minyak yang murah pada tahun 1960an, bersamaan dengan ditemukannya gas alami
yang berkuantitas banyak di Laut Utara, menghancurkan pasar perkeretaapian dan batubara.
Geologi
Pengendapan batubara tersebar luas di Eropa, tapi tidak semuanya bisa dieksploitasi
dan hanya setengah negara yang terlibat dapat memproduksi lebih dari 2 Mt batubara per
tahun. Batubara terdapat di jaman karbon sampai pleistosen, dimana banyak batubara hitam
terbentuk pada bagian atas jaman karbon dan sebagian besar batubara coklat terbentuk di
jaman tersier.
Cadangan Batubara
13
Pasar Batubara
Total ekspor batubara dari Negara Eropa secara individual telah meningkat 45%
sampai sebesar 62 Mt per tahun dalam jangka waktu 20 tahun pada akhir 1970an. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya ekspor semir. Dalam periode yang sama impor juga
meningkat 66% sampai sebesar 115 Mt, lebih dari setengahnya adalah dari pasar inter-Eropa.
Hanya Polandia dan Jerman yang mengekspor batubara sekarang, karena kebijakan
ekspor batubara yang dimurahkan harganya dan penjualan batubara kualitas baik kepada
industri besi dari negara tetangga.
Batubara hitam cenderung menaikan pasarnya di pembangkit listrik tenaga termal dan
digunakan di berbagai macam bidang. Batubara coklat cenderung tidak terlalu penting
kedudukannya di pasaran, dan biasanya batubara coklat hanya digunakan untuk pembangkit
listrik saja.
14
Kondisi Geologi
Di Australia, paham batubara hitam menunjukkan kepada sub-bituminous coal,
bituminous coal dan antrachite. Yang dianggap batubara coklat hanya lignite.
Seperti negara lain yang dulunya adalah bagian dari benua Gondwanaland, batubara
hitam Australia terbentuk di jaman Permian dan awal-awal jaman Mesozoic, Batubaranya
berkisar dari sub bituminous tingkat rendah sampai semi antrachite tingkat tinggi.
15
Cadangan Batubara
Berdasakan the joint Coal Board (1982 )
cadangan insitu batubara tipe bituminus dan sub
bituminus australia berjumlah sebesar 54,6 X 109 t .
dengan 30,7 X 109 t atau sekitar 56 % yang merupakan
bisa dieksploitasi pada kondisi ekonomi tersebut .
sebanyak 10.1 X 109 t dapat di ekploitasi dengan
mengunakan metode open-cut dan sebanyak 20,6 X 109
t dapat di prodksi dengan methode underground
mining . selain australia memlikiki cadangan batubara
coklat ebih dari 100 X 109 t dengan 36 X 109 t yang
dapat di ekploitasi.
Produksi Batubara
Sebagian besar kepemilikan cadangan batubara
di autralia di atur oleh negara bagian masing masing.
Tambang sebagian besar dioprasikan oleh perusahaan
swasta di bawah peraturan pemerintah . dengan royalti
produksi batubara yang di bayarkan ke pada negara
bagian , atau dalam beberapa kasus dibayar pada
pemilik hak batubara tersebut .
16
Eksplorasi dilaksanakan dibawah beberapa bentuk perinjinan yang diberikan oleh negara
bagian .di daerah yang memiliki cadangan batubara yang besar , perusahaan diberikan
perijinan dengan cara diundang oleh negara bagian , tetapi untuk daerah yang memiliki
prospek yang kecil maka perusahaan dapat mengajukan sendiri untuk perijinan eksplorasi di
daerah tersebut.
Pertambangan batubara di australia berkonsentrasi di pesisir timur , batubara
bituminus ditambang menggunakan metode underground mining dan open cut di daerah
cekungan sydney di New Shout Wales dan cekungan bowen dan cekungan moreton di
Queensland. Sedangkan sub bituminus sebagian besar ditambang dengan metode open cut .
Pemanfaatan batubara
Energi yang diproduksi menggunakan batubara hitam dan coklat mencapai sekitar 40
% dari total kebutuhan energi australia , preposisinya hanya berubah sedikit sejak tahun 1970.
Selain dari batubara perbandingan sumber lainnya adalah 40% minyak bumi, 13 % gas alam ,
dan 5 % hydroelektrik ,
Sebagian besar dari batubara coklat yang di produksi di Australia digunakan sebagai
sumber bahan bakar pembangkit listrik sedangkan sebagian besar batubara hitam digunakan
sebagai kokas pada industri pengolahan besi dan baja australia , sedangkan sebagian kecil
sisanya di gunakan untuk berbagai keperluan industri dan di eksport
Jumlah batubara yang di ekspor oleh autralia mengalami peningkatan yang substansial
sejak awal 1960an dan melampaui level domestik , pada awal 1970an hampir seluruh
batubara yang di ekspor ke Jepang digunakan sebagai kokas untuk industri . dan pasar ini
masih menjadi penyumbang terbesar untuk australia yaitu sebesar 60 % , selain itu beberapa
17
tahun belakangan ini kokas batubara autralia juga di ekspor ke beberapa negara lain seperti
Korea , Taiwan , Prancis ,Italia dan juga Inggris .
Berdasarkan the Geology survey of India cadangan batubara keras india adalah sebesar 85 X
109 dan 2 X 109 Lignit , sebagian besar batubara keras india memiliki kualitas yang rendah ,
dengan kadar abu sebesar 17 sampai 35 % dengan volatile rendah sampai sedang dan total
abu ditambah kelembaban yang mencapai 19 40 % untuk volatile atau kelembapan tinggi.
Sebanyak 20 x 109 t dari total cadangan batubara india memiliki potensial untuk digunakan
sebagai kokas yang sebagian besarnya ditemukan di Jharia,Ranigraj dan bokara timur . sama
seperti umur batubara yang berasal dari australia , batubara india memiliki kandungan vitrinit
yang rendah dan inertite yang tinggi
Pertambangan batubara di india sudah di mulai dari 200 tahun yang lalu , yang
sebagian besar dioprasikan oleh swasta atau perseorangan , perusahan pertambangan
pemerintah di bentuk pada 1956, untuk pengoptimalan penggunaan batubara dan konservasi
tambang batubara untuk kokas dinasionalisasi pada 1971 dan non kokas pada tahun 1973.
Produksi batubara keras pada tahun 1981 mencapai 125 Mt, dengan perbandungan 35
% ditambang dari tambang permukaan dan 65 % dari tambang bawah tanah, sebanyak 90 %
dari produksi tersebut dihasilkan Coal India Ltd, batubara ini ditambang dari 390 tambang
terpisah yang 22 tambang tersebut dapat memproduksi lebih dari 500.000 t setiap tahunnya ,
sebanyak 4,6 Mt lignit di produksi tambang permukaan di bagian selatan india .
Batubara menyumbang sebesar 64 % kebutuhan energi India , sebagian besar batubara
digunakan sebagai sumberbahan bakar dari pembangkit listrik atau untuk keperluan industri.
19
menghancurkan sim lainnya. Hal ini pula yang menyebabkan mengapa di supergrup Karoo
tingkat batubaranya menjadi bervariasi.
Batubara di supergroup Karoo ini ditemukan dalam kedalaman yang bervariasi yaitu
mulai dari kedalaman 300 m samapai kedalaman 500 m dengan kualitas yang bervariasi
mulai dari yang berkualitas rendah pada kedalaman 300 m sampai yang bagus pada
kedalaman 500 m.
Sebagian besar batubara yang ada di Afrika Selatan memiliki konten abu yang lebih
besar dari 25% yang sebagian besar ditemukan di Springs Witbank dan tambang batubara di
Transvaal.
Seperti halnya batubara di negara lain yang terbentuk di Gondwanaland , contohnya
India dan Australia , batubara di Afrika Selatan memiliki kandungan vitrinit yang rendah dan
inertit yang tinggi. Dan juga mengandung proporsisi visible mineral yang besar yang
menyebabkan tingginya kandungan abu.
Sim dengan kandungan vitrinit lebih dari 90% ditemukan di pertambangan di daerah
lelombo , Waterberg dan Soutpansberg, dan batubara yang berasal dari natal di tenggara
memiliki tipikal lebih bright banded dan kaya akan vitrinit. Dikarenakan adanya intrusi
20
batuan beku batubara di daerah witbank dan pafuri termetamorfisme dan menjadi berkualitas
tinggi. Berbeda dengan yang ada di bereening di bagian barat cekungan termasuk endapan
Sasolberg yang memiliki mutu yang rendah. Dengan kelembapan inher 6-7%.
Batubara pertama kali digunakan oleh Zulus dari natal sebelum kedatangan orangorang eropa. penemuan pertama yang tercatat adalah pada tahun 1840 di Natal, di Molteno
1859 dan di Witbank tahun 1870. Tambang berkembang dengan pesat di sebabkan oleh
penemuan berlian di Kimberley pada tahun 1870 dan dengan adanya pendirian tambang emas
di dekat Johannesburg. Serta batubara yang di tambang untuk digunakan sebagai bahan bakar
kapal laut.
Perkembangan pertambangan batubara cukup kecil mulai dari tahun 1915 yang hanya
menghasilkan 7,5 Mt/tahun dan tetap konstan sebanyak 10 sampai 12 Mt/ tahun sampai tahun
1930., lalu berkembang lagi sampai mencapai angka 30 Mt/ tahun pada tahun 1955 dan
setelah itu berkembang cukup sampai 1970an dan pada tahun 1981 mencapai angka 130
Mt/tahun.
Sebagian besar batubara di Afrika Selatan diproduksi melalui pertambangan bawah
tanah (underground mining) ,dengan menggunakan teknik pillar dan bord , tetapi sekitar 30
% dari produksi di tambang melauli tambang terbuka (open cut mine) .
Dikarenakan sulitnya mendapatkan pasokan minyak bumi sehingga sekitar 72 % dari
kebutuhan sumberdaya energi Afrika Selatan di pasok oleh batubara .selain itu batubara juga
digunakan untuk industri besi dan baja serta industri lainnya serta di eksport keluar negeri .
pada tahun 1981 sebanyak 29.9 Mt, atau sekitar 23 % di ekspor ke negara-negara Eropa dan
sebagian batubara kokas di ekspor ke Jepang, Taiwan , dan Korea Selatan .
Kata Penutup
21
Demikianlah tugas yang saya buat ini Semoga bermanfaat bagi orang-orang yang
membacanya dan dapat menambah wawasan bagi orang-orang yang membaca tugas ini..
Saya sangat mengharapkan dengan membaca tugas ini pembaca dapat menambah
pengetahuan khususnya dalam bidang geologi.
Sekian penutup dari saya, semoga berkenan di hati dan saya ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
22