Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TUGAS GEOLOGI BATUBARA IV

Oleh
Nama : Taufiq Hadi Ramadhan
NPM : 270110130053

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI


UNPAD
SUMEDANG
2015
Kata Pengantar

Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya, sehingga saya dapat menyusun tugas ini dengan baik dan
tepat pada waktunya.
.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada tugas ini. oleh
karena itu, saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun.

Jatinangor, 15 Oktober 2015

Taufiq Hadi Ramadhan

Daftar Isi

1. Kata Pengantar 2
2. Daftar Isi..3
3. Isi ................4
3.1
Geologi Dalam Industri Batubara...................................................4
3.2
Apa itu Batubara.............................................................................4
3.3
Geologi Dalam Pertambangan dan Pemanfaatannya.......................4
3.4
Dunia Industri Batubara...................................................................5
3.5
Industri Batubara Amerika...............................................................7
3.6
Industri Batubara Britania................................................................10
3.7
Industri Batubara Eropa...................................................................13
3.8
Industri Batubara Australia..............................................................14
3.9
Industri Batubara India....................................................................18
3.10
Industri Batubara Afrika Selatan...............................................19
4. Kata Penutup...22

Geologi dalam industri batubara


Umat manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan
berbagai cara. Saat ini, untuk memenuhi energi untuk memenuhi kebutuhan manusia tersebut
digunakan bahan bakar fosil, termasuk bahan bakar dari batubara.
Apa itu batubara?
Batubara merupakan batu sedimen organik yang terbentuk dari proses pembatuan dari
tumbuhan. Keterbentukan batu bara tersebut dimulai dari gambut yang memiliki karakteristik
3

lembab lalu mengalami proses pembatubaraan dengan proses kompresi, pengeringan, dan
akhirnya merubah tekstur dan komposisi seiring dengan proses diagenesis yang berasosiasi
dengan pembebanan dan aktifitas tektonik.
Sifat fisik dari batubara bergantung pada banyak komponen yang mempengaruhi
batubara tersebut. Faktor-faktor tersebut yaitu komposisi akumulasi dari material organik
termasuk jenis begetasi, degradasi dari vegetasi tersebut, dan pembusukan dari vegetasi
tersebut. Bahan organik tersebut dikontrol dengan sifat botaninya, bukan dari sifat fisik
kristalografi sehingga disebut sebagai maseral.
Menurut dari asosiasi maseral yang terbentuk, dibagi menjadi beberapa jenis batubara
berdasarkan dari sifat fisik. Hal tersebut bergantung dari penambahan dari tekanan dan
temperatur. Batubara yang sedikit terkena pembebanan dan tektonisme disebut batubara
dengan ranking rendah atau batubara, berbeda dengan yang telah termodifikasi dengan
pembebanan dan tektonisme yang tinggi disebut batubara keras atau ranking tinggi.
Walaupun pada kenyataannya banyak faktor yang mempengaruhi tingkat batubara yang akan
menghasilkan perbedaan tingkat dan proses yang dialami.
Berdasarkan dari karakteristik kimia, fisika, atau kombinasi dari kedua sifat tersebut
dapat dipandang melalui banyak sudut pandang. Dari sudut pandang petrologi, batubara dapat
dimasukkan ke dalam batu metamorf yang berasal dari batu sedimen. Batubara juga dapat
dilihat dari sudut pandang paleobotani yang meneliti formasi, sejarah hidrokarbon dan
kematangan hidrokarbon.
Disamping itu, batubara termasuk batuan yang penting pula dalam determinasi dari
akumulasi sedimen. Perlapisan batubara secara luas digunakan sebagai penanda dari korelasi
stratigrafi dan sebagai indikator dari analisis cekungan.
Dari sudut pandang yang pragmatik, batubara dapat dimasukkan kedalam deposit yang
ekonomis. Walaupun banyak faktor yang dapat menentukan tingkat ke ekonomisan dari
deposit batubara tersebut. Seperti dari aspek ekstraksi, regulasi, lingkungan, dan aspek teknis
lain dalam perindustrian batubara.
Geologi dalam pertambangan batubara dan pemamfaatannya
Berdasarkan dari banyaknya batubara yang dibutuhkan sehingga biaya produksi dari
batubara tersebut tetap semurah mungkin. Geologi batubara tersebut di aplikasikan untuk
eksplorasi dan evaluasi endapan batubara. Terutama untuk mempertimbangan pembukaan
tambang baru dan modifikasi dari tambang yang telah ada. Oleh karena itu, penting untuk
mempertimbangan faktor geologi seperti patahan, intrusi batuan beku, dan struktur lain yang
dapat menganggu operasi pertambangan.
Walaupun banyak deposit yang terbentuk dikedalaman yang relatif dangkal yang
mempunyai struktur geologi yang sederhana, namun banyak pula deposit yang memiliki
struktur yang kompleks. Oleh karena itu, permodelan geologi sangat penting untuk evaluasi
secara detail setelah eksplorasi dilakukan agar produksi dapat berjalan dengan baik.
Batubara terbentuk dari satu atau lebih dari perlapisan batuan sehingga diperlukan area yang
luas agar produksi dari sebuah tambang dapat ekonomis. Ke ekonomisan dari operasi
pertambangan tersebut juga harus mempertimbangan aspek lingkungan termasuk program
dari rehabilitasi lahan, kontrol dari penurunan permukaan, dan berbagai macam pertimbangan
hidrologi. Selain itu, pertimbangan geologi juga harus dilakukan agar operasi dari

pertambangan aman dan ekonomis dari tahap persiapan hingga perkembangan dari proses
produksi.
Dunia industri batubara
Batubara dan material organik lainnya terbentuk dari lingkungan teresterial dari PraKambrium (Tyler et al 1957) hingga saat ini . Deposit batubara yang memiliki ranking yang
tinggi dari zaman Karbon terbentuk dari daerah Eropa, Asia, dan Amerika Utara dan zaman
Perm yang didistribusi dari kontinen Gondwana. Selain itu juga terbentuk di daerah dengan
batuan Mesozoikum. Batubara dengan kualitas yang lebih rendah yaitu terdiri dari subbituminus dan lignit yang terbentuk pada zaman Tersier di Eropa, Amerika Utara, Australia,
dan sebagian Asia Tenggara, dimana gambut yang terbentuk pada zaman Kuarter ditemukan
dibanyak area.
Sama seperti batubara, bahan bakar fosil juga tersedia berupa oil shale, pasir aspal,
lanau yang kaya akan material organik yang terbentuk di seluruh dunia. Oil shale terbentuk
dari konsentrasi material alga pada sedimen teresterial dan laut.
Cadangan dan sumber batubara dunia
Banyak pengertian mengenai terminologi cadangan dan sumber dari berbagai negara.
Terminologi cadangan mengacu pada material yang diketahui dapat dimamfaatkan dikondisi
teknis dan ekonomis. Total sumber dari batubara mengacu kepada batubara yang belum
diketahui kedalaman, tebal atau kualitasnya, maupun perhitungan tingkat ke ekonomisan
deposit tersebut yang tersedia.
Berdasarkan prosedur yang harus diikuti untuk mengetashui cadangan batubara, hal yang
perlu diketahui adalah banyaknya batubara yang diperkirakan utnuk diproduksi.
Energi yang berasal dari batubara merupakan cadangan yang banyak tersedia sebagai
energi yang konvensional, dimana mencapai 60% cadangan yang telah terbukti, dan 80%
sumber yang diperkirakan . total dari sumber in situ dari batubara di dunia, termasuk batubara
dengan ranking tinggi dan rendah, telah diestimasi dalam jurnal World Coal (Batubara Dunia)
yaitu 13,6 x 1012 t. Dari material tersebut, hanya 1,96 x 1012 t yang terbukti sebagai
cadangan, dan hanya 0,899 x 1012 t yang termasuk dapat dipulihkan kembali dibawah kondisi
saat ini.
Batubara dalam ranking yang berbeda menghasilkan energi panas yang berbeda pula.
Energi yang dihasilkan oleh batubara ranking rendah dengan masa yang besar sama dengan
batubara ranking tinggi dengan masa yang lebih sedikit. Akan tepat apabila saat
memperhitungkan cadangan dan sumber dalam skala global menjelaskannya secara energi
yang dihasilkan, bukan dari banyaknya masa dari batubara yang dibakar saat produksi energi
tersebut. Satu dari cara yang biasa dilakukan untuk mengekpresikan cadangan, produksi,
komsumsi, dan lainnya dari batubara adalah menjelaskan berapa energi panas dari 1 ton
batubara yang dihasilkan dengan energi yang spesifik dari 29,30 MJ g-1 (besar kalori dari
12.000 BTU lb-1 atau 7.000 cal g-1).
Lebih dari 80% cadangan batubara dunia dan 65% dari sumber terdapat di Amerika
dan Cina. Australia, Polandia, Inggris, Jerman, India, dan Afrika Selatan juga mempunyai
cadangan yang cukup banyak dari batubara keras yaitu antrasit dan bituminus.
5

Produksi dan pemamfaatan batubara dunia


Produksi batubara dunia sejak tahun 1981 berjumlah 3,82 x 10 9 t, dimana 2,79 x 10-9 t
merupakan antrasit dan bituminus dan 1,03 x 10-9 t merupakan sub-bituminus dan lignit. 65%
dari batubara ranking rendah diproduksi di beberapa negara dengan prospek yang tinggi
seperti Amerika, Cina, Polandia, India, Inggris, Afrika Selatan, Jerman, dan Australia.
Sebagian besar tambang batubara diproduksi dengan metode tambang bawah tanah.
Belakangan ini, teknik open-cut dalam skala tambang yang luas mulai dilakukan. Diluar dari
masalah lingkungan, teknik ini sangat mendukung perkembangan produksi dari batubara.
Survey yang dilakukan oleh Wilson pada tahun 1980 menyebutkan bahwa produksi
batubara mentah pada saat itu mencapai 3.400 Mt yr -1. 40% dari batubara ini digunakan
untuk negara O.E.C.D, 55% gunakan oleh negara maju, dan hanya 5% digunakan oleh negara
berkembang.
Pertukaran batubara dunia
Negara yang mengekspor batubara termasuk Amerika, Australia, Afrika Selatan,
Kanada, dan Jerman . Negara yang mengimpor batubara yaitu Jepang, Perancis, dan Italia
walaupun banyak negara yang juga mengimpor dengan jumlah yang kurang signifikan.
Pertukaran internasional tersebut berdasarkan dari tingkat produksi metalurgi yang
diikuti kenaikan harga, dan pengurangan dari produksi minyak bumi.
Cadangan batubara
Seperti produksi mineral lainnya, produksi batubara telah secara prograsif meningkat
pada 100 tahun belakangan ini. Menurut Hubbert (1969), produksi tahunan dari batubara dan
lignit meningkat 3,6% per tahun sejak Perang Dunia II berakhir. Namun pada tahun 1913
pertumbuhan batubara berkurang karena kompetisi dari perusahaan minyak bumi. Banyak
faktor yang mempengaruhi ketersediaan dan harga dari batubara yang akan dijelaskan secara
detail oleh Hubbert (1969) dan Meadows et al (1974). Banyaknya batubara yang diproduksi
setiap tahunnya akan bertumbuh secara konstan dapat diperhitungkan dengan rumus:
Keterangan:
x = banyaknya produksi batubara pertahun dari n tahun hingga waktu yang ditentukan
n = lama waktu (tahun)
a = banyaknya produksi batubara pertahun
r = persentase bertambahnya produksi batubara
Total cadangan yang dapat pulih dapat dihitung menurut Meadows et al (1974) yaitu:
Keterangan:
N = cadangan yang hidup
S = cadangan yang sama namun tidak bertumbuh
Banyak faktor yang mempengaruhi dari bertambahnya faktor diatas yaitu:
6

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Seiring dari eksplorasi batubara dapat menemukan sumber cadangan batubara baru.
Pemulihan batubara in situ dari studi tebal seam, kedalaman, kualitas, ekonomik dan
teknik permukaan.
Penambahan dari presentase batubara in situ yang pulih dari teknik pertambangan yang
baik.
Penurunan komsumsi batubara pertahun karena penggunaan energi alternatif.
Berkurangnya ketersediaan sumber batubara untuk bertambangan yang diakibatkan dari
konflik lahan ataupun lingkungan.
Berkurangnya proporsi batubara in situ dari pertambangan yang dipaksakan untuk terus
berproduksi lebih dalam dengan sedikit tidak mempertimbangkan kondisi geologi.
Bertambahnya presentase dari ekstraksi batubara karena batubara dengan kualitas yang
rendah agak mengimbangi energi panas yang dibutuhkan.
Bertambahnya permintaan batubara.Hal-hal tersebut yang mempengaruhi dari
dinamika kesetimbangan dari produksi dan konservasi sumber batubara.

Industri batubara di Amerika


Amerika Serikat memiliki cadangan batubara terbesar di dunia. Negara ini
memproduksi batubara kualitas tinggi lebih banyak dari negara lain. Batubara menyediakan
energi dan mendukung pertumbuhan industri Amerika hingga tahun 1940an. Namun seiring
dengan perkembangan teknologim, presentase tersebut berkurang sejak tahun tersebut. Pada
saat ini, batubara tersebut menyediakan lebih dari 20% untuk kebutuhan energi pertahunnya.
Keadaan geologi
Perlapisan batuan yang membawa batubara tersebar di 37 negara bagian di Amerika
(Averitt 1975). Batubara dari lignit hingga antrasit dan distribusinya digambarkan pada
gambar dibawah. banyak antrasit dan bituminus yang terdapat pada bagian timur Amerika
yang terbentuk pada zaman Karbon akhir di lipatan Appalachian dan cekungan sedimen di
barat. Bituminus volatil banyak terbentuk di Amerika tengah-barat seperti cekungan Illinois
dan Michigan. Namun untuk batubara yang rendah volatil berada pada bagian timur pada
Virginia Barat dan Pennsylvania. Antrasit ditemukan jauh lebih timur pada bagian timur
cekungan Pennsylvania dan Narragansett di Pulau Rhode dan Massachusetts.
Variasi dari kualitas batubara didaerah ini dikontrol dari kontrol pembebanan.
Berdasarkan Damberger (1974) area ini memiliki suhu yang cukup tinggi karena berasosiasi
dengan aktifitas geotermal yang juga memiliki peran dalam proses pembatubaraan.
Batubara pada zaman Trias yaitu pada cekungan Richmond dari Timur Virginia yang
diketahui sebagai lapisan Jura. Pada Montana terdapat perlapisan batubara yang berumur
akhir Kapus yang berada di bagian timur Pegunungan Rocky. Batubara bituminus hingga
sub-bituminus tersebut memiliki kandungan volatil yang cukup tinggi.
Lignit dan sub-bituminus pada zaman Tersier juga ditemukan pada kerak benua.
Perlapisan batubara Paleosen dan Eosen ini berada di Utara Dakota, Colorado, Wyoming, dan
Montana. Sedangkan lignit Eosen berada pada Texas dan Alabama. Selain itu, batubara
Tersier yang hampir menjadi antrasit berada di daerah deformasi sabuk Cordillera di Timur
Laut Washington.

sebagian besar dari batubara Karbon pada bagian timur memiliki kadar sulfr yang
tinggi, yang menunjukkan perlapisan dengan lapisan batuan pada lingkungan laut. Namun
tidak dengan Timur Kentucky dan Utara West Virgina. Bituminus dan sub-bituminus dari
zaman Kapur hingga Tersier memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah. Batubara dengan
kandungan sulfur berlimpah pada saat ini di Teluk Meksiko (Luppens 1979). Batubara pada
zaman Karbon kaya akan kandungan vitrinite dan exinite dimana menunjukkan kenampakan
yang relatif terang.

Sejarah perkembangan batubara


Batubara pada Amerika Utara pertama kali ditemukan oleh penjelajah Perancis di Illinois
pada tahun 1673 dan ditemukan secara setempat, kecil, dan ditambang dibanyak tempat.
Batubara tersebut pun ditambang untuk memenuhi kebutuhan sejak perah pada tahun 1776.
Lalu produksi tersebut terus berkembang hingga abad ke 19 untuk memenuhi pertumbuhan
industri dan populasi. Selama 10 tahun, ekstrasi batubara terus ditingkatkan hingga mencapai
puncaknya pada tahun 1918 yaitu sebesar 615 Mt.
Produksi batubara menurun setelah selesainya Perang Dunia I seiring dengan persaingannya
dengan energi minyak bumi. Produksi berkurang hingga 325 Mt pada tahun 1932, namun
meningkat lagi saat Perang Dunia II dimulai sehingga mencapai 624 Mt pada tahun 1947.
Dengan perkembangan transportasi dengan tenaga diesel, minyak dan gas bumi, produksi
batubara pun turun kembali hingga 380 Mt pada tahun 1961.
Metode penambangan berupa open-cut untuk meningkatkan produksi batubara. Stimulasi
juga terjadi karena naiknya harga minyak bumi OPEC pada tahun 1973.
Cadangan batubara dan kepemilikannya
Hingga saat ini, cadangan batubara Amerisaka yang diestimasi oleh U.S. Bureau of
Mines yaitu 397.7 x 109 t (438,3 x 109 ton). Sumber yang diestimasi oleh Averitt (1975) yaitu
1570 x 109 t yang disebut hypotherical pada daerah yang belum tereksplorasi dan cekungan
8

struktural . Seperti yang dicatumkan pada Tabel dimana antrasit in situ yang terdapat di
Pennsylvania. Lebih dari 75% bituminus ditemukan di negara bagian timur dari Amerika
Serikat berbeda dengan sub-bituminus dan lignit yang ditemukan di negara bagian barat.
Cadangan batubara di Amerika Serikat dimiliki oleh publik, organisasi pribadi, dan institusi
dibawah beragam jenis kepemilikan:
a.
Hak kepemilikan tanah dan mineral
b.
Hak kepemilikan eksploitasi
c.
Hak akses dan produksi sebagai partner kerja dengan pemilik tanah
Banyak cadangan batubara di Sungai Missisippi dimiliki secara pribadi. Namun, perlapisan
cadangan batubara di bagian barat dari Mississippi dimiliki oleh Pemerintahan Amerika.

Produksi batubara
Total produksi di Amerika pada tahun 1981 yaitu sekitar 750 Mt. Seperti tampak di tabel
berikut dimana dapat bertambah seiring waktu.
Produksi yang terbesar di Amerika Serikat yaitu pada negara bagian Kentucky, West Virginia,
Pennsylvania, Illinois, dan Ohio. Dengan produksi pertama kali dilakukan di Pennsylvania
9

pada tahun 1931 disusul oleh West Virginia pada tahumn 1971.pada sekitar tahun 1940, lebih
dari 90% tambang batubara di Amerika yaitu tambang bawah tanah.sejak saat itu, produksi
dari batubara bertambah 60% dari total nasional. Terutama tambang pada Kentucky dan
Pennsylvania. Pertumbuhan yang cepat dari teknik tambang permukaan dimulai settelah
berakhirnya Perang Dunia II.

Penggunaan Batubara
Sekitar 13% batubara yang diproduksi U.S.A. dikonsumsi oleh negara itu sendiri.
Batubara yang diproduksi juga di ekspor dari U.S.A. sejak 1897. Kebanyakan ekspor pada
awalnya kepada Canada, tetapi sejak pertengahan tahun 1950an, kebanyakan ekspor batubara
Amerika bertujuan kepada negara lainnya.

Industri Batubara Britania


Produksi batubara Britania pada masa sekarang adalah sekitar 125 Mt batubara keras,
yang mana mewakili sekitar 4,5% produksi total dunia. Negara ini sangat terindustrialisasi,
dan sekarang batubara menyumbang 35% energi utama yang dibutuhkan di negara ini. Pasar
batubara lokal di Britania sangat seimbang dengan produksi batubaranya, dan hanya sedikit
batubara yang diimpor dan diekspor.

Geologi
Sebenarnya, produksi batubara sampai sekarang adalah hasil dari perlapisan dari masa
Karbon. Dengan sistem Karbon, sekuen batubara terbesar terdapat di tingkat Westphalian A
dan B. Namun, batubara sudah ada sejak masa Dinantian.

10

Sejarah Perkembangan Penambangan Batubara


Penambangan batubara di Britania memiliki sejarah yang panjang, dan berbagai
argumen sudah dikemukakakan sejak masa Roman. Dokumentasi paling awal dari batubara
ada pada tahun 1243, dan pada akhir abad, banyak pekerjaan penambangan berjalan di
banyak tempat dimana lapisan batubara ditambang.
Sampai akhir abar 16, keterbatasan pasar dan kesulitan di bidang transportasi
mencegah berkembangnya bidang industri. Saat tahun 1600 sebuah pasar dibuka di London
yang mana bisa disuplai oleh pengiriman lepas pantai dari tambang batubara Lembah Tyne di
11

timur laut Inggris. Produksi naik pada tahun 1913, saat dimana hasil tambang yang tercatat
adalah 292 Mt. Kebanyakan kenaikan produksi ini diekspor, dimana mencapai 96 Mt pada
tahun itu.
Pada akhirnya pada tahun 1974, saat kebijakan OPEC menghasilkan naiknya harga
minyak, menyebabkan turunnya produksi batubara dan akhirnya stabil kembali.

Cadangan Batubara
Di Britania, materi yang dihitung sebagai cadangan batubara dibatasi hanya untuk
seams yang tebalnya melebihi 60 cm dan kurang dari 1200 m dalamnya. Perkiraan dari
Greene dan Gallagher (1980) mengindikasikan batubara pada aturan ini sekitar 190 x 109t,
dan 45 x 109t dianggap bisa dipulihkan.
Eksplorasi lepas pantai untuk minyak dan gas mencirikan kuantitas batubara dan
lignit sangat besar, rangenya berkisar pada jaman Karbon sampai Eosen, berada didalam Laut
Utara.
Kepemilikan Batubara dan Teknik Menambang
Di Britania, semua mineral, kecuali emas dan perak, adalah berhak kepada pemilik
tanah diatasnya, kecuali kepemilikan ini telah dibatalkan oleh kemauan pribadi atau
keputusan pemerintah. Karena sudah jelas batubara memiliki nilai komersil, pemiliknya
cenderung mempertahankan kepemilikannya untuk disewakan kepada perusahaan
penambang batubara.
Penambangan Openacast sering dilakukan dan terus berlanjut pada berbagai tambang.
Kedalaman maksimum dan rasio strip beragam sesuai dengan nilai batubara di tambang itu
sendiri. Kebanyakan tambang dilakukan operasi multi-stream, dan dalam beberapa kasus ada
lapisan yang tebalnya hanya 10cm telah berhasil di ekstraksi.

12

Pertambangan Batubara
Di awal-awal pertambangan batubara, pasar yang ada hanya konsumsi untuk domestik
dan industri kecil. Revolusi industri telah membawa perbedaan terhadap pasar batubara dan
perkeretaapian. Di tahun setelah 1913 terlihat beberapa perubahan di dalam pola pemasaran
dengan mulainya generasi listrik, kebutuhan batubara semakin meningkat. Tetapi, saat
periode minyak yang murah pada tahun 1960an, bersamaan dengan ditemukannya gas alami
yang berkuantitas banyak di Laut Utara, menghancurkan pasar perkeretaapian dan batubara.

Industri Batubara Eropa


Dalam pembahasan ini, Britania di keluarkan dari bahasan dan beberapa subjek
sebelumnya. Paham batubara hitam memasukan antrasit dan bituminus , dan dimana batubara
coklat memasukan sub-bituminus dan lignt.

Geologi
Pengendapan batubara tersebar luas di Eropa, tapi tidak semuanya bisa dieksploitasi
dan hanya setengah negara yang terlibat dapat memproduksi lebih dari 2 Mt batubara per
tahun. Batubara terdapat di jaman karbon sampai pleistosen, dimana banyak batubara hitam
terbentuk pada bagian atas jaman karbon dan sebagian besar batubara coklat terbentuk di
jaman tersier.

Cadangan Batubara
13

Cadangan batubara dan tingkat produksi di lingkungan pengendapan penting di eropa,


bisa di restorasi, restorasinya yang mana terdapat 10% batubara hitam total dunia dan 25%
batubara coklat total dunia.

Kepemilikan Batubara dan Teknik Menambang


Awalnya, batubara berperan sebagai properti untuk pemilik lahan di berbagai daerah,
tetapi situasi ini tidak berlaku lagi. Di penjuru negara Timur Eropa, batubara itu sendiri dan
produksinya telah di nasionalisasikan.
(a) Penambangan Batubara Hitam
Sangat sedikit batubara hitam yang diproduksi di Eropa dengan metode open-cut.
Perkembangan tambang bawah tanah cenderung mengikuti pola perkembangan penambangan
yang telah dijelaskan di Britania.
(b) Penambangan Batubara Coklat
Pada negara penghasil utama batubara, mayoritas produksi batubara coklat
menggunakan operasi strip-mining yang telah highly mechanized. Operasi skala besar
melibatkan area cukup besar, dan banyak jalan, rel kereta api, dan desa direlokasi untuk
menghindari gangguan bagi pekerja penambangannya.

Pasar Batubara
Total ekspor batubara dari Negara Eropa secara individual telah meningkat 45%
sampai sebesar 62 Mt per tahun dalam jangka waktu 20 tahun pada akhir 1970an. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya ekspor semir. Dalam periode yang sama impor juga
meningkat 66% sampai sebesar 115 Mt, lebih dari setengahnya adalah dari pasar inter-Eropa.
Hanya Polandia dan Jerman yang mengekspor batubara sekarang, karena kebijakan
ekspor batubara yang dimurahkan harganya dan penjualan batubara kualitas baik kepada
industri besi dari negara tetangga.
Batubara hitam cenderung menaikan pasarnya di pembangkit listrik tenaga termal dan
digunakan di berbagai macam bidang. Batubara coklat cenderung tidak terlalu penting
kedudukannya di pasaran, dan biasanya batubara coklat hanya digunakan untuk pembangkit
listrik saja.

Industri Batubara Australia


Dengan produksi tahunan mentah sekitar lebih dari 90 Mt, Australia menyumbang
hanya 3% dari kebutuhan batubara hitam dunia. Namun, karena lokasi negaranya yang
strategis di barat samudra pasifik, dan kualitas batubara yang sangat baik serta diiringi
perkembangan teknologi dalam industri pertambangannya, negara ini berada di tingkat
pertama dalam negara pengekspor batubara dunia.

14

Kondisi Geologi
Di Australia, paham batubara hitam menunjukkan kepada sub-bituminous coal,
bituminous coal dan antrachite. Yang dianggap batubara coklat hanya lignite.
Seperti negara lain yang dulunya adalah bagian dari benua Gondwanaland, batubara
hitam Australia terbentuk di jaman Permian dan awal-awal jaman Mesozoic, Batubaranya
berkisar dari sub bituminous tingkat rendah sampai semi antrachite tingkat tinggi.

Sejarah batubara australia


Penemuan batubara di australia pertama kali ditemukan di daerah sekitar cekunga
sidney pada tahun 1801 yang di temukan pada singkapan yang terdapat di pesisir dan dimulai
lah pertambangan terorganisir di australia sejalan dengan berkembangnya revolusi industri
yang memberikan pasar untuk bahan bakar kereta api ,pembangkit listrik ,industri batubaragas , dan produksi baja. Batubara pun ditemukan di daerah lainnya . pada tahun 1900 di new
shout wales telah berjalan sekitar 100 tambang batubara yang memiliki total produksi
sebesasr 5,5 Mt/ tahun yang setengahnya di distribusikan ke beberapa begara bagian australia
lainnya atay di ekspor keluar negeri , salah satu negara bagian yang memproduksi banyak
batubara lainnya adalah queensland yang menghasilkan sebanayak 500.000 t / tahun dari
daerah cekungan Morenton.
Dengan menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Jerman pada tahun 1924
The State Electritcity Commission of Victoria mendirikan sebuah sistem pembangkit listrik di
daerah cekungan Gippsland yang ditenagai oleh Brown Coal yang terdapat di daerah
tersebut.
Industri batubara hitam terus beroprasi pada setengah pertama dari abad ke 20 dengan
basis yang sama dengan apa yang dilakukan pada tahun 1900 , produksi pun meningkat
secara berkala sampai mencapai 16 Mt pada 1950.
Pada tahun 1960 produksi batubara hitam australia sudah mencapai 23 Mt yang
sebagian besar berasal dari new south wales. Dengan berkembangnya pasar internasional
akhirnya sumber yang berada di pedalaman pun mulai beroprasi seperti cekungan vowen
yang di buka di Queensland pada 1981 yang total produksinya mencapai 110,5 Mt batubara
hitam,
Pada periode 1951 sampai 1981 produksi batubara coklat di victoria meningkat dari 8
menjadi hampir 33 Mt/ tahun ,peningkatan ini terjadi karena permintaan yang besar akan
batubara coklat dari pembangkit listrik .

15

Cadangan Batubara
Berdasakan the joint Coal Board (1982 )
cadangan insitu batubara tipe bituminus dan sub
bituminus australia berjumlah sebesar 54,6 X 109 t .
dengan 30,7 X 109 t atau sekitar 56 % yang merupakan
bisa dieksploitasi pada kondisi ekonomi tersebut .
sebanyak 10.1 X 109 t dapat di ekploitasi dengan
mengunakan metode open-cut dan sebanyak 20,6 X 109
t dapat di prodksi dengan methode underground
mining . selain australia memlikiki cadangan batubara
coklat ebih dari 100 X 109 t dengan 36 X 109 t yang
dapat di ekploitasi.

Produksi Batubara
Sebagian besar kepemilikan cadangan batubara
di autralia di atur oleh negara bagian masing masing.
Tambang sebagian besar dioprasikan oleh perusahaan
swasta di bawah peraturan pemerintah . dengan royalti
produksi batubara yang di bayarkan ke pada negara
bagian , atau dalam beberapa kasus dibayar pada
pemilik hak batubara tersebut .
16

Eksplorasi dilaksanakan dibawah beberapa bentuk perinjinan yang diberikan oleh negara
bagian .di daerah yang memiliki cadangan batubara yang besar , perusahaan diberikan
perijinan dengan cara diundang oleh negara bagian , tetapi untuk daerah yang memiliki
prospek yang kecil maka perusahaan dapat mengajukan sendiri untuk perijinan eksplorasi di
daerah tersebut.
Pertambangan batubara di australia berkonsentrasi di pesisir timur , batubara
bituminus ditambang menggunakan metode underground mining dan open cut di daerah
cekungan sydney di New Shout Wales dan cekungan bowen dan cekungan moreton di
Queensland. Sedangkan sub bituminus sebagian besar ditambang dengan metode open cut .

Pemanfaatan batubara
Energi yang diproduksi menggunakan batubara hitam dan coklat mencapai sekitar 40
% dari total kebutuhan energi australia , preposisinya hanya berubah sedikit sejak tahun 1970.
Selain dari batubara perbandingan sumber lainnya adalah 40% minyak bumi, 13 % gas alam ,
dan 5 % hydroelektrik ,
Sebagian besar dari batubara coklat yang di produksi di Australia digunakan sebagai
sumber bahan bakar pembangkit listrik sedangkan sebagian besar batubara hitam digunakan
sebagai kokas pada industri pengolahan besi dan baja australia , sedangkan sebagian kecil
sisanya di gunakan untuk berbagai keperluan industri dan di eksport

Jumlah batubara yang di ekspor oleh autralia mengalami peningkatan yang substansial
sejak awal 1960an dan melampaui level domestik , pada awal 1970an hampir seluruh
batubara yang di ekspor ke Jepang digunakan sebagai kokas untuk industri . dan pasar ini
masih menjadi penyumbang terbesar untuk australia yaitu sebesar 60 % , selain itu beberapa
17

tahun belakangan ini kokas batubara autralia juga di ekspor ke beberapa negara lain seperti
Korea , Taiwan , Prancis ,Italia dan juga Inggris .

Industri Batubara di Negara lainnya


Industri Batubara India
Cadangan batubara India terdapat pada lapisan permian maupur tersier , dengan
jumlah yang paling signifikan ditempati oleh biruminus dari jaman permian. Batubara
permian terdapat di
lebih dari 74
cekungan terpisah ,
yang ukurannya
bervariasi mulai dari
1 km2 sampai 1500
km2 dengan
sebagian besar
persebarannya
berada di tengah
india. Selain di
tempat tersebut ada
beberapa cadangan
yang terdapat di
timur laut sepanjang
jalur pegunungan
himalaya .
Sebagian
besar cekungan
batubara permian
memanjang dengan
strukur half graben ,
dengan satu sisi
ditandai dengan
kontak
unconformable
antara sequen
batubara dengan
batuan besement dan
yang lain oleh batas
patahan syndepositional.
Batubara tersier dengan umur bervariasi dari mulai eocene sampai awal pleitosen ,
yang terdiri dari bituminus maupun lignit , batubara bituminus yang berumur eocen sampai
dengan oligosen terdapat di bagian timur laut dan barat laut india sedangkan lignit di bagian
timur laut dan barat laut India bagian selatan , endapan ini sebagian besar memiliki struktur
yang lebih kompleks di bandikan dengan sturktur yang dimiliki batubara permian .
18

Berdasarkan the Geology survey of India cadangan batubara keras india adalah sebesar 85 X
109 dan 2 X 109 Lignit , sebagian besar batubara keras india memiliki kualitas yang rendah ,
dengan kadar abu sebesar 17 sampai 35 % dengan volatile rendah sampai sedang dan total
abu ditambah kelembaban yang mencapai 19 40 % untuk volatile atau kelembapan tinggi.
Sebanyak 20 x 109 t dari total cadangan batubara india memiliki potensial untuk digunakan
sebagai kokas yang sebagian besarnya ditemukan di Jharia,Ranigraj dan bokara timur . sama
seperti umur batubara yang berasal dari australia , batubara india memiliki kandungan vitrinit
yang rendah dan inertite yang tinggi
Pertambangan batubara di india sudah di mulai dari 200 tahun yang lalu , yang
sebagian besar dioprasikan oleh swasta atau perseorangan , perusahan pertambangan
pemerintah di bentuk pada 1956, untuk pengoptimalan penggunaan batubara dan konservasi
tambang batubara untuk kokas dinasionalisasi pada 1971 dan non kokas pada tahun 1973.
Produksi batubara keras pada tahun 1981 mencapai 125 Mt, dengan perbandungan 35
% ditambang dari tambang permukaan dan 65 % dari tambang bawah tanah, sebanyak 90 %
dari produksi tersebut dihasilkan Coal India Ltd, batubara ini ditambang dari 390 tambang
terpisah yang 22 tambang tersebut dapat memproduksi lebih dari 500.000 t setiap tahunnya ,
sebanyak 4,6 Mt lignit di produksi tambang permukaan di bagian selatan india .
Batubara menyumbang sebesar 64 % kebutuhan energi India , sebagian besar batubara
digunakan sebagai sumberbahan bakar dari pembangkit listrik atau untuk keperluan industri.

Industri Batubara Afrika Selatan


Di Afrika Selatan batubara ditemukan pada lapisan permian dan awal mesozoik ,
dengan seting geologi yang sama dengan negara tetangganya seperti
Bostwana,Zimbabwe,Zambia dan Mozambik.
Perlapisan batubara di bagian selatan benua afrika terbentuk dari bagian supergroup
Karoo, sebuah sekuen galsial ,serta sedimen laut dan darat yang umurnya berkisar antara
carboniferous sampai awal jurasik.
Sebagian besar batubara yang ditemukan di cekungan Karoo berumur awal sampai
pertenganhan permian , group Ecca yang merupakan bagian dari super group Karoo,
terendapkan dibagian bawah formasi Dwyka yang merupakan sebuah sekuen glasial yang
sebagian besar berumur carboniferus.
Bed dari group Ecca juga ditemukan di Springbok Flats , sutpansberg dan cekungan
lelombo sampai ke utara , cekungan nongoma ke timur dan cekungan Waterberg , dengan
pengecualian bahwa cekungan Waterberg yang merupakan sebuah area yang
merepresentasikan sebuah graben dan pemisahan dari blok lempeng dari Gondwaland.
Batubara yang bersal dari umur triasik akhir juga muncul di Molteno , di bagian
selatan dari cekungan Karoo. Batubara ini terdapat di dalam formasi Molteno yang tersusun
dari kipas aluvium dan sedimen aluvial dekat bagian atas dari supergrup Karoo.
Supergrup Karoo di banyak bagiannya di intrusi oleh sill dan dyke dolerite yang
berukuran besar , dan hal ini menyebabkan perubahan tempat dari seam batubara dan

19

menghancurkan sim lainnya. Hal ini pula yang menyebabkan mengapa di supergrup Karoo
tingkat batubaranya menjadi bervariasi.
Batubara di supergroup Karoo ini ditemukan dalam kedalaman yang bervariasi yaitu
mulai dari kedalaman 300 m samapai kedalaman 500 m dengan kualitas yang bervariasi
mulai dari yang berkualitas rendah pada kedalaman 300 m sampai yang bagus pada
kedalaman 500 m.
Sebagian besar batubara yang ada di Afrika Selatan memiliki konten abu yang lebih
besar dari 25% yang sebagian besar ditemukan di Springs Witbank dan tambang batubara di
Transvaal.
Seperti halnya batubara di negara lain yang terbentuk di Gondwanaland , contohnya
India dan Australia , batubara di Afrika Selatan memiliki kandungan vitrinit yang rendah dan
inertit yang tinggi. Dan juga mengandung proporsisi visible mineral yang besar yang
menyebabkan tingginya kandungan abu.

Sim dengan kandungan vitrinit lebih dari 90% ditemukan di pertambangan di daerah
lelombo , Waterberg dan Soutpansberg, dan batubara yang berasal dari natal di tenggara
memiliki tipikal lebih bright banded dan kaya akan vitrinit. Dikarenakan adanya intrusi
20

batuan beku batubara di daerah witbank dan pafuri termetamorfisme dan menjadi berkualitas
tinggi. Berbeda dengan yang ada di bereening di bagian barat cekungan termasuk endapan
Sasolberg yang memiliki mutu yang rendah. Dengan kelembapan inher 6-7%.
Batubara pertama kali digunakan oleh Zulus dari natal sebelum kedatangan orangorang eropa. penemuan pertama yang tercatat adalah pada tahun 1840 di Natal, di Molteno
1859 dan di Witbank tahun 1870. Tambang berkembang dengan pesat di sebabkan oleh
penemuan berlian di Kimberley pada tahun 1870 dan dengan adanya pendirian tambang emas
di dekat Johannesburg. Serta batubara yang di tambang untuk digunakan sebagai bahan bakar
kapal laut.
Perkembangan pertambangan batubara cukup kecil mulai dari tahun 1915 yang hanya
menghasilkan 7,5 Mt/tahun dan tetap konstan sebanyak 10 sampai 12 Mt/ tahun sampai tahun
1930., lalu berkembang lagi sampai mencapai angka 30 Mt/ tahun pada tahun 1955 dan
setelah itu berkembang cukup sampai 1970an dan pada tahun 1981 mencapai angka 130
Mt/tahun.
Sebagian besar batubara di Afrika Selatan diproduksi melalui pertambangan bawah
tanah (underground mining) ,dengan menggunakan teknik pillar dan bord , tetapi sekitar 30
% dari produksi di tambang melauli tambang terbuka (open cut mine) .
Dikarenakan sulitnya mendapatkan pasokan minyak bumi sehingga sekitar 72 % dari
kebutuhan sumberdaya energi Afrika Selatan di pasok oleh batubara .selain itu batubara juga
digunakan untuk industri besi dan baja serta industri lainnya serta di eksport keluar negeri .
pada tahun 1981 sebanyak 29.9 Mt, atau sekitar 23 % di ekspor ke negara-negara Eropa dan
sebagian batubara kokas di ekspor ke Jepang, Taiwan , dan Korea Selatan .

Kata Penutup

21

Demikianlah tugas yang saya buat ini Semoga bermanfaat bagi orang-orang yang
membacanya dan dapat menambah wawasan bagi orang-orang yang membaca tugas ini..
Saya sangat mengharapkan dengan membaca tugas ini pembaca dapat menambah
pengetahuan khususnya dalam bidang geologi.
Sekian penutup dari saya, semoga berkenan di hati dan saya ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.

22

Anda mungkin juga menyukai