Anda di halaman 1dari 54

TEKNOLOGI BATU BARA

Oleh : Mustafa
musmustafa76@yahoo.com
PENILAIAN
QUIS/TUGAS : 20%
MID TEST : 30 %
KEHADIRAN/AKTIVITAS : 5%
FINAL TEST: 45%

PENILAIAN UTAMA
KESOPANAN : PRILAKU
KEBAIKAN : SIKAP
Pokok Bahasan
 Pendahuluan : BatuBara Dan
Perkembangannya
 Pembentukan Batubara
 Analisa dan Pengujian Batubara
 Preparasi dan Pencucian Batubara
 Teknologi Pengolahan Dan Pemanfaatan
Batubara
 Tambang Batubara
REFERENSI
 Ando, Jumpei, Prof., ”Coal Utilization and Enviromental Protection -
Recent Development in Japan” Centre For Coal Utilization, Japan
(CCUJ), 1991
 BAKOREN, ”Konsep Kebijakan Umum Bidang Energi”, Jakarta, 1997
 Laboratorium PT. Bukit Baiduri Enterprise, Prosedur Kerja, Buku
Panduan, Samarinda.
 Muchjidin., “Pengendalian Mutu Dalam Industri Batubara”., Penerbit
ITB, 2006
 Sukandarrumidi., “Batubara Dan Gambut”., Penerbit Gadjah Mada
University Press, 1995
 Sukandarrumidi., “Batubara Dan Pemanfaatannya”., Penerbit Gadjah
Mada University Press, 2005
 Turnner, Wayne C,. ”Energi Management Handbook”, Third Edition,
1997
 Van Krevelen. D.W., Coal Topology-Physich-Chemistry-Constitution.,
Third, Completely Revised Edition, Elsevier, 1993
Mengapa kita perlu
mempelajari teknolgi batu bara

 Ketersediaan batu bara yg melimpah di


indonesia khususnya di Sumatera Kalimantan
 Batu bara merupakan salah satu bentuk mineral
sebagai sumber energi
 Lulusan teknik kimia lebih “mudah” diterima
bekerja di industri batu bara karena memiliki
kepahaman secara teori.
Pengertian Teknologi Batu Bara
Pengertian Teknologi Batu Bara terdiri dari dua kata yaitu :
Teknologi dan Batu Bara :
 Teknologi

Teknologi (Inggris: technology) adalah keseluruhan sarana untuk


menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Atau suatu ilmu yang mempelajari tentang
cara memperoleh dan mengolah bahan baku, produk - produk teknis
serta fungsinya yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan hidup
manusia.
 Batu bara

Batubara adalah sumber energi fosil yang sangat penting dan merupakan
sumber energi alternatif yang menjembatani penggantian penggunaan
energi konvensional (terutama minyak) ke energi non konvensional yang
bersih dan murah.

Jadi teknologi batu bara adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang cara
memperoleh dan mengolah bahan baku dan produk-produk teknis beserta
fungsinya yang dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia dimana
peruntukannya merupakan sumber energi alternatif yang dapat
menjembatani penggunaan energi konvensional ke energi non
konvensional.
Batu bara sebagai Sumber Energi
 Sumber energi adalah segala sesuatu di
sekitar kita yang mampu menghasilkan
energi.
 Batubara sebagai sumber energi
menguntungkan dari segi jumlah cadangan
dan harga energi yang dihasilkan, sedangkan
kurang menguntungkan kerena berdampak
negetif terhadap lingkungan.
Definisi Batubara
Gambaran mengenai definisi secara umum oleh
beberapa Penulis, ditinjau dari aspek antara lain:

 Thiessen (1974) :
Batubara adalah suatu benda pada yang kompleks, terdiri dari
bermacam -macam unsur yang mewakili banyak komponen
kimia, dimana hanya sedikit dari komponen kimia tersebut dapat
diketahui atau suatu benda padat organik yang memiliki
komposisi kimia yang sangat rumit.

 Spackman (1958) :
Batubara adalah suatu benda padat karbonan berkomposisi
maseral.
Definisi, lanjutan…

 The International Hand Book of Coal Petrography (1963) :


Batubara adalah batuan sedimen yang mudah terbakar, terbentuk
dari sisa-sisa tanaman dalam variasi tingkat pengawetan, diikat
oleh proses kompeksi dan terkubur dalam cekungan - cekungan
yang diawali pada kedalaman yang tidak terlalu dangkal.

 Achmad Prijono, dkk (1992) :


Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat yang terbentuk
dari tetumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena
pengaruh panas serta tekanan yang berlangsung lama sekali.
Definisi, lanjutan…secara umum disimpulkan

Bahan bakar hydro carbon padat yang terjadi


dari tumbuh-tumbuhan dalam kondisi bebas
oksigen akibat proses tekanan temperatur yang
berlangsung lama dialam dengan komposisi
yang komplek.
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

The reference of best services on time for


mineral
Pengantar
 Pembentukan batubara memerlukan kondisi-kondisi
tertentu dan hanya terjadi pada era-era tertentu
sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira
340 juta tahun yang lalu (jtl), adalah masa
pembentukan batubara yang paling produktif
dimana hampir seluruh deposit batubara (black
coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara
terbentuk.
 Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga
terbentuk endapan-endapan batubara yang
ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti
Australia, dan berlangsung terus hingga ke Zaman
Tersier (70 - 13 jtl) di pelbagai belahan bumi lain.
Materi Pembentuk Batubara
Hampir seluruh pembentuk batubara berasal dari tumbuhan.
Jenis-jenis tumbuhan pembentuk batubara dan umurnya
menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:
1. Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal.
Sangat sedikit endapan batubara dari perioda ini.
2. Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari
alga. Sedikit endapan batubara dari perioda ini.
3. Pteridofita, umur Devon Atas hingga KArbon Atas. Materi utama pembentuk
batubara berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa
bunga dan biji, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
4. Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur
Tengah. Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal
pinus, mengandung kadar getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti
gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batubara Permian
seperti di Australia, India dan Afrika.
5. Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern,
buah yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang
bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat
terawetkan.
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

Proses Sedimentasi
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

Material Dasar( Tumbuh- tumbuhan)

LINGKUNGAN
GEOTEKTONIK PENGENDAPAN :
- Tekanan - Cekungan
BATUBARA
- Struktur ( COAL )
- Topografi
- Intrusi - Iklim
Proses Dekomposisi &
Umur Geologi
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

Konsep Pembentukan Batuan,


1. Prinsip Sedimentasi
2. Skala Waktu Geologi

Proses Pembentukan Batubara,


1. Pembusukan
2. Pengendapan
3. Dekomposisi
4. Geoteknik
5. Erosi
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

1. Prinsip Sedimentasi
Pada dasarnya batubara termasuk kedalam jenis batuan
sedimen.
Batuan sedimen terbentuk dari material tumbuh –
tumbuhan, yang terendapkan di dalam suatu
cekungan pada kondisi tertentu dan mengalami
kompaksi serta transformasi baik secara fisik, kimia
dan biokimia.

Pada saat pengendapan pada awalnya material ini


selalu membentuk lapisan-lapisan yang horizontal
pada cekungan bumi.
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

2. Skala waktu geologi


Proses sedimentasi, kompaksi, transformasi oleh
material dasar pembentuk menjadi batuan sedimen
berjalan selama jutaan tahun.

Untuk dapat memahami lamanya kisaran waktu


dari pembentukan batuan sedimen tersebut, maka
dikenal suatu skala waktu yg disebut dengan skala
waktu geologi
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

1. Pembusukan
Proses dimana tumbuhan mengalami tahap
pembusukan, akibat adanya aktivitas dari bakteri
anaerob.
Bakteri ini bekerja dalam suasana tanpa oksigen,
menghancurkan bagian yang lunak dari tumbuhan
seperti, selulosa, protoplasma atau pati.
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

2. Pengendapan
Proses dimana material halus hasil pembusukan
terakumulasi dan mengendap membentuk lapisan
gambut.
Biasanya terjadi pada daerah rawa-rawa atau cekungan.

3. Dekomposisi
Lapisan gambut mengalami perubahan berdasarkan
proses biokimia, yang berakibat keluarnya H2O dan
sebagian menghilang dalam bentuk CO2, CO dan
Metan ( CH4 ).
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

4. Geotektonik
Lapisan gambut akan terkompaksi oleh gaya
tektonik, kemudian mengalami pelipatan dan
patahan.

Selain itu, gaya tektonik aktif dapat menimbulkan intrusi


dari magma, yang akan mengubah batubara low grade
menjadi high grade.

Maka zona batubara yang terbentuk, dapat berubah dari


lingkungan berair ke lingkungan darat.
Faktor- Faktor Pembentukan Batubara

5. Erosi
Lapisan batubara yang telah mengalami gaya
tektonik, berupa pengangkatan dan mengalami
erosi, sehingga permukaan batubara yang ada
menjadi terkupas dan akan terlihat muncul pada
permukaan.

Pelapisan batubara inilah yang ditemukan dan


diexplorasi, serta dalam kondisi ekonomis,
dieksploitasi pada saat ini.
PEMBENTUKAN BATU BARA
Cara Pembentukan Batu Bara :

Pembentukan batu bara dikenal ada 2 cara


pembentukannya yaitu :

1. berdasarkan tempat terjadinya dan


2. berdasarkan proses terjadinya.
REAKSI PEMBENTUKAN
BATUBARA

 5(C6H 10O5) C20H22O4 + 3CH4 + 8H2O + 6CO2 + CO


Selulosa Lignit gas metana

 6(C6H10O5) C22H20O3 + 5 CH4 + 10 H2O + 8 CO2 +


CO Selulosa Bitumineuos gas metana

Selulosa ( zat organik yang merupakan zat pembentuk batubara )


Kadar Carbon lignit lebih kecil dari Bitumineuos.
Derajat pembatubaraan lignit kurang sempurna dibanding bitumineuos
Komposisi Kimia & Fisik Batubara
KOMPOSISI BATUBARA
Batubara merupakan bahan tambang yang
mempunyai komposisi yang dipengaruhi oleh
kondisi alam.

Komposisi batubara terdiri atas


 komposisi kimia, dan
 komposisi fisika.
Komposisi Kimia Batubara

TEMPERATUR
TEKANAN

C, H, O +
MINERAL

BAKTERI
Komposisi Kimia Batubara, lanjutan…

 Batubara memiliki struktur molekul komplek.


5(C6H10O5) C20H2204 + 3CH4 + 8H2O + 6CO + CO

 
cellulose lignite + gas methane
Komposisi Kimia Batubara lanjutan

 Secara sederhana dapat dikatakan batubara mengandung:

• Air ( H2O)
• Senyawa utama /Organic Material/
Combustible Material (Karbon Padat, Senyawa Hidro
Carbon, Senyawa Sulphur, Senyawa Nitrogen

• Non Combustible Material/ Abu (Ash)/ material


An Organik (SiO2, Al2O3, Fe2O3, TiO2, Mn3O4,
CaO, MgO, Na2O, K2O)/ Material Pengotor Lainnya.
Komposisi Fisik Batubara

Dua sifat fisik dasar Batubara yang menyangkut preparasi


Batubara adalah:
Ukuran Butir
Berat Jenis

Pengetahuan mengenai distribusi ukuran penting dalam


melakukan preparasi batubara untuk mengetahui distribusi
ukuran, penentuan kualitas dan kuantitas batubara, dan
jenis proses yang akan digunakan.

Berat Jenis Batubara akan mempengaruhi kualitas batubara dalam


Penggunaan. Berat jenis yang rendah, mempunyai sifat
pembakaran Yang baik.
Rank / Tingkatan Batubara
Klasifikasi Batu bara
Klasifikasi batu bara dapat dikelompokkan atas :

1. Klasifikasi berdasarkan "British Standard"


2. Klasifikasi berdasarkan "ASTM Standard"
3. Klasifikasi berdasarkan "Nilai Kalor"
4. Klasifikasi berdasarkan "DIN Standard"
Rank / Tingkatan Batubara

 Increase in Coal Rank


1. Peat / Gambut  Increase in Calorific
Value
2. Lignite
 Increase in Carbon
Content
3. Sub.Bituminous
 Decrease in Volatile
4. Bituminous Matter
 Decrease in Moisture
5. Anthracite  Decrease in Reactivity
-H2O CV +
Penggolongan Batubara menurut Mutu

Jenis Golongan Batas Karbon Tetap/ Sifat-sifat Fisik


Nilai kalori
I. Antrasit 1. Meta Antrasit  Karbon tetap kering > 98%
 Zat terbang kering < 2%

2. Antrasit  Karbon tetap kering 92 % - 98


%
 Zat terbang kering, 2% - 8 %

3. Semi antrasit  Karbon tetap kering, 80 % - 92 Tidak menggumpal


%
 Zat terbang kering, 8 % - 14 %

II. Bituminous 1. b.b. bituminous  Karbon tetap kering, 78 % - 86


dengan zat ter- %
bang rendah  Zat terbang kering, 14 % - 22 %

2. b.b. bituminous  Karbon tetap kering, 69 % - 78


dengan zat ter- %
bang sedang  Zat terbang kering, 22 % - 31 %

3. b.b. bituminous  Karbon tetap kering, 69 %


dengan zat ter-  Zat terbang kering, > 31 %
bang tinggi A  Lembab BTU > 14,000
4. b.b. bituminous Lembab BTU 13,000 – 14,000
dengan zat ter-
bang tinggi B Menggumpal atau tidak
5. b.b. bituminous Lembab BTU 11,000 – 13,000 melapuk
dengan zat ter-
bang tinggi C
II. Sub-Bitumi 1. b.b. Sub-bitumi Lembab BTU 11,000 – 13,000 Melapuk atau tidak
nous nous A menggumpal
2. b.b. Sub-bitumi Lembab BTU 9,500 – 11,000
nous B
3. b.b. Sub-bitumi Lembab BTU 8,300 – 9,500
nous C
IV. Lignit 1. Lignit Lembab BTU kurang dari 8,300 Terkonsolidasi

2. Batubara muda Lembab BTU kurang dari 8,300 Tidak terkonsolidasi


Coal Rank Main End Uses
 

Anthracite and Active carbon electrodes


Hard coking
Industrial
On-site power generation
Semi-anthracite

Low volatile bituminous Hard coking


Industrial

Medium volatile bituminous Medium coking


Soft coking
Export power generation
On-site power generation
Industrial

High volatile bituminous Soft coking


Export power generation
On-site power generation
Industrial
Petrochemicals
Gasification, Liquefaction

Sub-bituminous PCI coal


Export power generation
On-site power generation
Industrial
Petrochemicals
Gasification, Liquefaction

Lignite On-site power generation


Industrial
Petrochemicals
Gasification, Liquefaction
PENGOTORAN ( IMPURITIES )
Batubara yang diambil dari hasil
penambangan selalu mengandung bahan-
bahan pengotoran ( impurities ).

Ada 2 macam pengotor :


 Pengotor Bawaan ( Inherent impurities )
 Pengotor Luar ( External impurities )
HUBUNGANNYA DENGAN NILAI
KALOR
 Nilai kalor : panas pembakaran batu bara ( kkal / kg ).
 Inherent impurities mempengaruhi nilai kalor dalam hal
berkurangnya kandungan C pada batu bara setiap satuan berat
karena semakin besar pengotoran bawaan dalam batu bara,
berarti kadar C semakin kecil.
 Akibatnya : batu bara yang di bakar tidak sepenuhnya
memberikan panas dengan adanya inherent impurities.
 Semakin tinggi kadar air dari batubara maka semakin rendah
mutu batubara karena kadar total air sangat mempengaruhi berat
bersih dari batubara sehingga dalam proses pembakaran akan di
dapat panas pembakaran yang kurang efisien.
Potensi
 Dari jumlah cadangannya, batu bara Indonesia
mempunyai potensi yang besar, yaitu lebih dari 36
milyar ton dimana 67 % terletak di Sumatera, 32 % di
Kalimantan, dan sisanya ditempat lainnya seperti di
Jawa, Sumatera dan Irian Jaya. Jumlah sumber daya
batu bara Indonesia mencapai 38,9 milyar ton. Dari
total sumber daya batu bara tersebut hanya 4,8 milyar
ton dikategorikan sebagai terukur, lainnya sebagai
indicated, inferred dan hypotetical. Artinya dengan
cadangan sekitar 36 milyar ton, maka 30 milyar ton
lebih merupakan batu bara peringkat rendah. Lebih
lanjut apabila hanya cadangan yang terukur yang
diambil maka ini berarti sekitar 4 milyar ton merupakan
batu bara peringkat rendah.
Produksi dan Kebutuhan batu bara
Indonesia
 Produksi batu bara saat ini telah mencapai
73,8 juta ton per tahun. Dari produksi batu
bara tersebut , sebagian besar 74 % atau
sekitar 54,5 juta ton dieksport dan sisanya 26
% atau sekitar 19,3 juta ton untuk kebutuhan
di dalam negeri.
Mutu dan Sifat
 Ditinjau dari sudut geologi, endapan batu bara
Indonesia relatif masih muda sehingga sebagian
besar termasuk berperingkat lignit 58,63 % dan sub
bituminous 26,63 %, sisanya bituminous 14,38 %,
antrasite 0,36 %. Sifat batu bara Indonesia pada
umumnya dikarakterisasi oleh kandungan air yang
tinggi. Namun dibeberapa tempat kandungan airnya
cukup rendah seperti di Ombilin dan Kaltim Prima
Coal. Kandungan air yang tinggi akan menurunkan
nilai panas pada batu bara dan merupakan kendala
dalam pengangkutan.
Batu Bara di Indonesia
 Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai ekonomis terdapat di
cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda
(termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada umumnya
endapan batubara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai
batubara berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45
juta tahun yang lalu dan Miosen atau sekitar Tersier Atas, kira-kira
20 juta tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi.
 Batubara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar
khatulistiwa yang mirip dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya
tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas muka air tanah rata-
rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah
gambut ini terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik
yang terbawa air dapat masuk ke dalam sistem dan membentuk
lapisan batubara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan menebal
secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batubara Miosen.
Sebaliknya, endapan batubara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar
abu dan sulfur tinggi. Kedua umur endapan batubara ini terbentuk
pada lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip dengan
daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur
Sumatera dan sebagian besar Kalimantan.
Penggunaan Batubara
LATAR BELAKANG
KONDISI ENERGI SAAT INI

BBM VERSUS BATU BARA


CADANGAN MENIPIS SUMBER DAYA BANYAK
KEBUTUHAN MENINGKAT TEKNOLOGI TELAH TERSEDIA
HARGA MINYAK DUNIA MAHAL PEMANFAATAN BELUM OPTIMAL

BATU BARA DAPAT MENJADI (SALAH SATU)


ENERGI PENGGANTI BBM
STRATEGI PEMANFAATAN BATU
BARA SEBAGAI SUMBER ENERGI
SUMBER DAYA BATU BARA

KLASIFIKASI CADANGAN DAN KUALITAS BATU BARA

RENCANA PEMANFAATAN

ENERGI NILAI TAMBAH

ENERGI PRIMER ENERGI SEHARI-HARI ENERGI INDUSTRI GASIFIKASI & LIQUIFACTION

LISTRIK TUNGKU/BRIKET BOILER INDUSTRI


Pengunaan Batubara

Secara garis besar Pengunaan Batubara dibagi


menjadi 3 kategori :

 Metallurgical Coals

 Steaming coals.

 Conversion and special coals.


Pengunaan Batubara

 Metallurgical coals:

 Batubara yang mempunyai apa yang disebut


sebagai sifat- sifat kuking/Coke

 Kokas/Coke biasanya digunakan dalam proses


pembuatan baja

 Sekitar 25 % dari produksi batubara dunia.


Pengunaan Batubara
 Steaming coals.
 Batubara yang dibakar untuk menaikkan ketel uap untuk
pembangkit tenaga listrik dan juga digunakan untuk
pembakaran langsung dalam pabrik semen.
 Sekitar 70 % dari produksi batubara dunia.
Pengunaan Batubara

 Conversion and special coals.


 Batubara yang digunakan sebagai bahan dalam
produksi gas dan/ atau produk bahan bakar cair/ liquid
products derived from coal.
 Batubara untuk penggunaan khusus, seperti elektroda
karbon aktif
 Persentase yang kecil dari produksi batubara dunia.
Pengunaan Batubara
Parameter Analisa berdasarkan pengunaan Batubara
Pengunaan Batubara
Factor Lingkungan juga menjadi titik kritis dalam
pengunaan Batubara, analisa meliputi:

Pembahasan mendalam tentang parameter analisa,


dibahas dalam materi Kualitas Batubara
Ada pertanyaan ?

Anda mungkin juga menyukai