Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Akbar Fahlevi

NIM : 20644024
Kelas : 1B
Prodi : S1 Terapan Teknologi Kimia Industri
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Dalam pembangunan nasional, Pancasila adalah sebuah paradigma karena hendak
dijadikan seabgai landasan, acuan, metode, nilai dan tujuan yang ingin dicapai di setiap
program pembangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Menurut UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembanguna Nasional,
Pembangunan Nasional adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam
rangka mencapai tujuan bernegara.
Pembangunan Nasionla juga dapat diartikan sebagai rangkaian upaya pembangunan
yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara
untuk melaksanakan tugas mewujudkan Tujuan Nasional.
Tujuan Nasional yang dimaksud diatas adalah sebagaimana terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam Alinea II
Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan, artinya pancasila berisi anggapan-anggapan
dasar yang merupakan kerangka keyakinan yang berfungsi sebagai acuan, pedoman dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pemamfaatan hasil-hasil pembangunan
nasional.   Misalnya :
1. Pembangunan tidak boleh bersifat  pragmatis, yaitu pembangunan itu tidak hanya
mementingkan tindakan nyata dan mengabaikan pertimbangan etis. 
2. Pembangunan tidak boleh bersifat ideologis, yaitu secara mutlak melayani Ideologi
tertentu dan mengabaikan manusia nyata. 
3. Pembangunan harus menghormati HAM, yaitu pembangunan tidak boleh
mengorbankan manusia nyata melainkan menghormati harkat dan martabat bangsa. 
4. Pembangunan dilaksanakan secara demokratis, artinya melibatkan masyarakat
sebagai tujuan pembangunan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut
kebutuhan mereka.

Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka mencapai masyarakat adil yang


berkemakmuran dan makmur yang berkeadilan. Dalam pembukaan UUD 1945 disebutan
bahwa tujuan negara adalah “ melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia,memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kepada kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan social”. Tujuna pertama merupakan manifestasi dari negara hokum formal,
sedangkan  tujuan kedua dan ketiga merupakan manifestasi dari pengertian negara hukum
material, yang secara keseluruhan sebagai manifestasi tujuan khusus. Sementara tujuan yang
terakhir adalah perwujudan dari kesadaran suatu bangsa yang hidup di tengah-tengah
pergaulan masyarakat internasional.

Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam sila pancasila dikembangkan atas dasar
ontomologis manusia, baik sebagai makhluk individu atau social. Nilai-nilai Pancasila harus
dikembalikan kepada kondisi objektif masyarakat Indonesia. Maka dari itu,pancasila harus
menjadi paradigm perilaku manusia Indonesia, termasuk dalam pembanguan nasionalnya.

Berdasarkan pemikiran diatas,maka pembangunan nasional sebagai sarana untuk


mewujudkan tujuan nasional harus dikembalikan pada hakitkat manusia yang monopluralis
yang memiliki cirri-ciri yaitu : (1) terdiri dari jiwa dan raga, (2)sebagai makhluk individual
dan social,serta (3) sebagai pribadi dan makhluk Allah.

Sebagai konsekuensi pemikiran diatas, maka pembangunan nasional harus meliputi


aspek jiwa seperti akal, kehendak ;raga (jasmani);pribadi;social; dan ketuhanan yang
terkristalisasi dalam nilai-nilai pancasila. Dengan demikina pancasila dapat dijadikan tolak
ukur atau paradigm pembanguna nasional diberbagai bidang.

Kedudukan Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional harus memperhatikann


konsep berikut yaitu :

1. Pancasila harus menjadi kerangka kognitif dalam identifikasi diri sebagai bangsa.
Pancasila harus diletakkan sebagai kerangka berfikir yang objektif rasional dalam
membangun kepribadian bangsa. Oleh sebab itu perlu dikembangkan budaya ilmu
pengetahuan dalam memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pancasila sebagai landasan pembangunan nasional, perubahan yang terjadi dalam
masyarakat dan bangsa akibat dari pembangunan harus semakin menempatkan nilai-
nilai Pancasila yang dapat dirasakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Pancasila merupakan arah pembangunan nasional, proses pembangunan nasional tidak
terlepas dari control nilai-nilai Pancasila. Oleh sebab itu, kemana arah pembangunan
melalui tahap-tahapnya tidak dapat dilepaskan dari usaha mengimplementasikan nilai-
nilai Pancasila, sehingga pembangunan adalah pengamanan Pancasila.
4. Pancasila merupakan etos pembangunan nasional, mewujudkan visi bangsa Indonesia
masa depan diciptakan misi pengamalan Pancasila secara konsisten dalam kehidupan
bermasyrakat, berbangsa dam bernegara.
5. Pancasila sebagai moral pembangunan, sebutan ini mengandung maksud agar nila-nilai
luhur Pancasila (norma-norma Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945) dijadikan tolak ukur dalam melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam
melaksanakan pembangunan nasional, baik dalam perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan, maupun dalam evaluasinya.

Anda mungkin juga menyukai