Anda di halaman 1dari 47

GEOMORFOLOGI

Asnita Faradilla
Anisyah Nove Sandora
Iga Sakinah
Mega Sukma Rismawati
DEFINISI GEOMORFOLOGI
Geomorfologi dari segi bahasa :

 Geo = bumi
 Morfo (morphe) = bentuk
 Logos = ilmu

Geomorfologi ilmu yang mempelajari bentuk


permukaan bumi
Geomorfologi merupakan ilmu tentang bentuk lahan pada permukaan
bumi, baik di atas maupun bawah permukaan air laut. Dan menekankan
pada asal mula terbentuknya lingkungan serta perkembangan yang akan
datang. (Verstappen, 1983)
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI
Secara garis besar dikenal beberapa konsep dasar dalam
Geomorfologi yang dikemukakan oleh Thornburry (1958)
dalam Suprapto (1997:17) dan Suwijanto (tanpa tahun:2)
adalah sebagai berikut :

1. Proses-proses dan hukum


fisik yang sama yang bekerja
sekarang bekerja pula pada
waktu geologi, walaupun
tidak selalu dengan
intensitas seperti sekarang.

“The present is the KEY to the


past”
2. struktur geologi merupakan faktor
pengontrol dominan dalam evolusi bentuk Terdapat 2
lahan dan struktur geologi di cerminkan bentuk lahan
oleh bentuk lahannya. yaitu : Dip Strike
dan Messa

Dip strike yaitu bentuk lahan yang Messa adalah bagian atas datar
memilki 2 sisi dengan kemiringan
karena pada bagian tersebut
yang berbeda. Bentuk tersebut
dikontrol oleh struktur geologi (dip terlapis batuan resisten dan
strike). struktur horizontal.
3. Perbedaan relief permukaan
bumi disebabkan oleh
perbedaan tingkat
geomorfologi yang
berlangsung.

Perbedaan litologi
dan struktur geologi
mempengaruhi
Tingkat ketahanan
terhadap proses
degradasi, sehingga
relief yang terbentuk
akan berbeda pula
4.Proses geomorfologi meninggalkan bekas yang nyata pada bentuk
lahan dan setiap proses geomorfologi mengembangkan bentuk lahan
sehingga memiliki karakteristik tertentu.

Blowout. dihasilkan oleh proses


deflation, Kedalaman cekungan
dibatasi oleh lapisan gravel atau
muka air tanah, atau pasir basah
sehingga mampu menahan proses
deflasi

Ripple. Dihasilkan oleh gerakan


loncatan pasir. Sifatnya sementara
dan selalu berubah
Perkembangan saluran sungai oleh proses
erosi, transportasi dan sedimentasi
5. perbedaan tenaga erosi
yang bekerja pada
permukaan bumi akan
menghasilkan urutan
bentuk lahan yan
memiliki karakteristik
tertentu pada tahap-
tahap perkembangannya.
6. Evolusi geomorfologi yang Perkembangan bentuk muka
bumi umumnya sangat
kompleks lebih umum daripada
rumit/kompleks, jarang
evulasi geomorfologi yang yang disebabkan oleh proses
sederhana. yang sederhana

PLATFORM. Lereng landai


diantara gelombang pasang dan
surut. Proses abrasi &
pelapukkan mengikuti pola
pasang air laut harian.

SEA ARC. Headlands tererosi dari tiga


arah, membentuk Sea stack, yaitu
bentukan pulau yang terpisah dari
headlands. Erosi oleh gelombang pada
sea stack akan membentuk sea arc.
7. Sebagian kecil topografi
permukaan bumi lebih tua Topografi yang ada pada
dari zaman tersier dan saat ini sangat sedikit yang
kebanyakan lebih muda berumur lebih tua dari
dari zaman pleistosen periode tersier. Bahkan
hampir seluruh topografi
saat ini berumur tidak lebih
tua dari periode pleistosen.
Periode Pleistosen memiliki
8. Interpretasi secara tepat pengaruh jangka panjang pada
terhadap bentanglahan topografi masa kini. Efek dari
sekarang tidak mungkin zaman es mampu mempengaruhi
dilakukan tanpa daerah seluas lebih dari 10.000
memperhatikan mil persegi. Material es yang
perubahanperubahan iklim mencair pun mempengaruhi
daerah yang awalnya bukan
dan geologi selama masa
daerah glasiasi.
Pleistosen

Perubahan iklim juga terjadi


akibat zaman es. Banyak bukti
yang menunjukkan bahwa daerah
kering pada masa kini awalnya
memiliki iklim yang lembab pada
zaman es.
9. Informasi mengenai apresiasi
iklim dunia diperlukan untuk Variasi iklim mampu mempengaruhi
kondisi geomorfologi baik langsung
mengetahui berbagai kepentingan
maupun tidak langsung.
suatu proses geomorfik yang
berbeda. Pengaruh tidak langsung :
Berkaitan dengan cara iklim
mengubah jumlah, jenis dan
distribusi vegetasi pelindung.

Pengaruh langsung :
1. jumlah, jenis dan intensitas
presipitasi
2. Hubungan presipitasi dan
evaporasi disuatu daerah
3. Keadaan suhu disuatu daerah
10. Pemahaman yang baik pada
Geomorfologi tidak hanya
bentuk lahan yang berkembang mempelajari keadaan
saat ini didasari oleh bentang alam masa kini,
pembelajaran sejarah tetapi juga keadaan
bentang alam masa lalu.
perkembangannya Kegunaan geomorfologi
sudah ada dilihat dari
sejarah masa lalu.
PROSES GEOMORFOLOGI

Proses Geomorfologi: Perubahan


baik secara fisik maupun kimiawi yang
dialami permukaan muka bumi yang
menyebabkan bentuk permukaan bumi
berubah. Penyebab proses tersebut yaitu
benda alam yang kita kenal geomorphic
yang berupa air dan angin. Keduanya
merupakan penyebab yang dibantu dengan
adanya gaya berat dan keseluruhnnya
bekerja bersama-sama dalam melakukan
perubahan terhadap permukaan muka
bumi.
PROSES GEOMORFOLOGI

EKSTRA
EKSOGEN ENDOGEN
TERESTRIAL

DEGRADASI AGRADASI TEKTONISME VULKANISME

SEISME
PROSES EKSOGEN
 Proses eksogen adalah proses dari tenaga eksogen yang merupakan tenaga yang
berasal dari luar bumi yang dapat mengubah bentuk muka bumi. Tenaga ini di
pengaruhi oleh energi matahari dan gaya tarik bumi (gravitasi bumi). Sifat dari
tenaga eksogen adalah merobak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari
tenaga endogen.
 Proses dalam eksogen dikenal dengan proses gradasi yang artinya proses menuju
permukaan litosfer dalam level yang sama atau pemerataan.

Proses gradasi dapat melalui proses:


Degradasi yaitu permukaan bumi yang lebih tinggi di kikis ke arah yang lebih rendah

Agradasi yaitu sebaliknya dari level yang rendah ke level yang lebih tinggi dengan jalan
penumpukan material (pengendapan)
DEGRADASI
Tiga proses utama yang terjadi pada gradasi :

 A. Pelapukan dapat berupa disentrigasi atau dekomposisi


batuan dalam suatu tempat, terjadi di permukaan dan dapat
merombak batuan menjadi klastis. yang dikenal dengan
pelapukan mengulit bawang.
 B. Perpindahan massa (mass wasting) dapat berupa
perpindahan suatu masa batuan sebagai akibat dari gaya
gravitasi
 C. Erosi merupakan tahap dari proses perpindahan dan
pergerakan masa batuan
AGRADASI
Proses Agradasi ini merupakan kebalikan dari proses degradasi
yang meliputi:
 Sedimentasi (pengendapan) suatu proses pengendapan
material yang di tranport oleh media air, angin, es di suatu
cekungan
PROSES ENDOGEN
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam
bumi yang menyebabkan perubahan pada kulit bumi, tenaga
endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi
tidak rata.

Secara umum tenaga endogen di bagi dalam tiga


jenis, yaitu :
• Tektonisme
• Vulkanisme
• Seisme (gempa)
TEKTONISME
Tektonisme adalah tenaga yang
berasal dari dalam bumi yang Orogonesa adalah
menyebabkan terjadi nya pembentukan kulit bumi
diskolasi (perubahan letak) yang terjadi dalam waktu
patahan, retakan pada kulit yang cepat dan cangkupan
wilayah yang sempit.
bumi dan batuan. Berdasarkan
jenis gerakan dan luas wilayah
yang mempengaruhinya, tenaga
tektonik dapat di bedakan atas sedangkan epirogenesa
gerak orogenesa dan adalah pembentukan kulit
epirogenesa. bumi yang terjadi dalam
waktu yang lambat dan
cakupan wilayah yang luas
VULKANISME
Vulkanisme (kegunung apian) volkan (gunung api) yaitu tempat
keluarnya magma, bahan rombakan batuan padat dan gas dari dalam
bumi ke permukaan bumi .
Vulkanisme adalah gejala alam
yang terjadi karena adanya
aktivitas magma. vulkanisme sebenarnya
sebagai akibat dari kegiatan tektonisme.
kegiatan tektonisme ini akan
mengakibatkan retakan-retakan pada
permukaan bumi yang menyebabkan
aliran lava dari bagian dalam litosfer
kelapisan atasnya bahkan sampai ke
permukaan bumi. Kegiatan magma
itulah yang dinamakan vulkanisme
GEMPA
Gempa terjadi akibat getaran kulit bumi yang disebabkan oleh
kekuatan dalam bumi. Di daerah yang labil litosfer mengalami perubahan
letak, misalnya di suatu bagian terangkat ke atas sedangkan bagian yang
lainnya menurun bahkan bertahan pada kedudukannya. Pelengkungan pada
perbatasan antara dua bagian yang bergeser ini menimbulkan ketegangan
yang lama kelamaan akan patah secara tiba-tiba. Patahan yang tiba-tiba itulah
yang menimbulkan gempa.
TENAGA EKSTRATERESTIAL
Gerakan ini juga biasa di sebut dengan perpindahannya tanah
ataupun batuan yang ada di lereng-lereng yang di sebabkan oleh
pengaruh gaya berat atau gravitasi atau kejenuhan air, ini biasanya
terjadi pada lereng yang kurang stabil dan mengakibatkan longsor.
SIKLUS PERKEMBANGAN SUNGAI
Sungai adalah massa air yang secara alami mengalir pada suatu
lembah.
Sungai memiliki ciri-ciri khusus, yaitu :
1. Mengalir menurun
2. Pengalirannya tidak tetap, ada kalanya deras, kadang-kadang
lambat
3. Mengangkat suatu beban, dari mulai lumpur yang halus,
pasir, kerikil
4. Mengalir mengikuti saluran tertentu yang di kanan-kirinya
dibatasi oleh suatu tebing yang biasanya curam. Saluran
semacam ini biasa disebut lembah.
lembah adalah permukaan lereng mula-mula di kikis atau
dierosi membentuk lembah kecil (gully)
Gully lambat laun berubah menjadi lembah yang makin lama
makin dalam
Lereng muda berbentuk huruf V (v shape valley) dasar lembah
sempit dan berlereng terjal
Lembah dewasa (mature) dan tua (old) membentuk diri
menyerupai huruf U yaitu dengan dasar lembah yang makin
rata
 SIKLUS SUNGAI

Pengangkutan

Pengrusakan Pengendapan

Pembentukan
BENTANG ALAM
Bentang alam adalah suatu unit geomorfologis yang dikategorikan
berdasarkan karateristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi,
stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah.
BENTANG ALAM DAERAH TERLIPAT
 Pada waktu pembentukannya batuan endapan berada dalam
keadaan mendatar / horisontal
 Keanekaragaman bahan mempengaruhi proses pengendapan
sehingga akan terbentuk berlapis-lapis & perlapisannya
terletak secara horisontal.
 Bila tenaga asal dalam (endogen) bekerja maka batuan
endapan akan mengalami gangguan.
 Erosi berperan pada bagian yang lemah yaitu pada batuan
lunak dan bagian yang keras akan menonjol membentuk
bukit-bukit
 Daerah-daerah terlipat di Indonesia pada umumnya
merupakan tempat terkumpulnya (perangkap) minyak bumi.
Contoh:
 Sepanjang Sumatera sebelah Timurlaut,
 Rembang,
 Madura-Kangean, dan
 Kalimantan Timur.
BENTANG ALAM DAERAH
TERSESARKAN
Patahan atau seringkali juga disebut sesar (fault) adalah gejala geologi yang
berhubungan dengan pergerakan kulit bumi. Bila sesar ini sampai ke
permukaan bumi maka akan mempengaruhi bentuk roman muka bumi di
tempat itu, dengan demikian mempengaruhi bentuk bentangalam.

• Sesar naik dijumpai bila blok di bawah


Sesar dapat dibagi atas sesar bidang patahan bergerak relatif ke atas,
naik, sesar normal, dan sesar sedangkan pada sesar normal terjadi
mendatar atau sesar geser
sebaliknya.
jurus (strike-slip fault,
wrench fault, tear fault)
• Pada sesar geser jurus dan sesar mendatar,
tergantung kepada arah atau disebut juga sesar horisontal,
pergerakan. gerakanterjadi bersesuaian dengan arah
jurus.
Pengaruh sesar terhadap bentang alam suatu daerah terutama
sangat jelas pada bidang sesar. Tempat ini biasanya merupakan
tempat yang lemah dan lunak, dan biasanya menjadi sasaran erosi.
Oleh karena itu, pada daerah yang tersesarkan atau retakan
biasanya terbentuk lembah yang lurus dan memanjang.
BENTANG ALAM KARST
Bentangalam karst termasuk bentuk bentangalam yang penting.
Bentuk ini sangat erat berhubungan dengan batuan endapan
yang mudah melarut. Oleh karena itu dengan mengetahui
bentuk bentang alamnya, pada umumnya orang dapat
mengetahui jenis batuannya.

Bentangalam ini
terutama
memperlihatkan lubang-
lubang, membulat atau
memanjang, gua-gua
dan bukit-bukit yang
berbentuk kerucut.
Di Indonesia bentangalam karst dapat ditemukan di beberapa
daerah di pulau Jawa, yaitu Jampang di Selatan Jawa Barat,
Pegunungan Sewu di Kulon Progo, Jawa Tengah, daerah
perbukitan Rembang di Jawa Timur, dan beberapa daerah di
Sulawesi Tengah.

Kawasan Karst
Goa Karst di Pacitan
Pegunungan Sewu
BENTANG ALAM PANTAI
Membicarakan bentuk-bentuk
geomorfologi pantai beserta
cara terjadinya dan
penyebabnya.

Morfologi pantai adalah bentuk-bentuk bentang alam yang


terjadi sebagai akibat dari aktivitas air yang berada di wilayah
pantai. Berbagai macam bentuk bentang alam dijumpai di wilayah
pantai, kebanyakan bentuk bentang alam pantai sebagai hasil
perubahan gelombang air laut.
Ada 3 macam gerakan air laut yang
menyebabkan prows gradasi pada
permukaan bumi, yaitu gelombang, arus,
dan pasang-surut
Angin adalah penyebab utama terjadinya gelombang.
Kecepatan, besarnya daerah yang tertiup angin (fetch), dan
lamanya angin bertiup menentukan besarnya gelombang.
Ada dua macam gelombang yang dikenal yaitu :
gelombang osilasi (wave of oscillation) gelombang translasi (translation)

terjadi di tempat-tempat yang dalam terjadi di tempat-tempat yang


sehingga dasar lautan tidak berpengaruh dangkal di tepi pantai.
terhadap gelombang ini.
Selain oleh angin gelombang dapat ditimbulkan pula oleh gempa
bumi yang terjadi di dasar laut. Arus (current) dibedakan dari
gelombang oleh karena di sini terjadi pemindahan massa air.
Apabila arus ini menabrak pantai dengan posisi miring maka akan
timbul arus sepanjang pantai (longshore current) yang akan
mempengaruhi pembentukan pantai. Pantai sedikit demi sedikit
bergeser sepanjang garis pantai sebagai hasil kerja arus semacam ini
(longshore drifting).
Selain oleh angin, arus dapat pula ditimbulkan karena adanya
pasangsurut (tidal current). Arus yang ditimbulkan oleh pasangsurut
inipun berpengaruh pula terhadap pembentukan pantai. Tidal bore
adalah bagian muka arus yang terjadi karena pasangsurut. Tidal bore
biasanya berpengaruh dalam pengikisan pantai dan pembentukan
endapan laut.
EROSI PANTAI
Gelombang yang menghempas ke arah pantai dapat merusak
pantai tersebut, akibatnya pantai sedikit demi sedikit menjadi
mundur posisinya ke arah darat.
Pantai yang demikian dinamakan
pantai yang mengalami pemunduran
atau abrasi (abration).
PANTAI TUMBUH
Pantai tumbuh terjadi di tempat-tempat pengendapan material-
material yang dibawa sungai atau dibawa arus laut itu sendiri.
Sungai ini membentuk delta dan material-material yang
dibawanya mengendap pula di depan pantai.
Pantai yang demikian dinamakan pantai tumbuh atau mengalami
akresi.
KLASIFIKASI BENTUK PANTAI

Pantai dapat digolongkan menjadi 4 golongan besar, yaitu: (1) pantai naik
(emergence coast), (2) pantai turun atau tenggelam (submergence
coast), (3) pantai statis (neutral coastline), dan (4) pantai gabungan
(compound coastline) (Thornbury, 1969).

A. Pantai naik (emergence coast),


pantai ini terjadi akibat majunya garis pantai atau turunnya
muka air laut.
Ciri-ciri pantai naik:
 Di muka pantai terbentuk undak-undak pantai dan gosong
pasir atau tanggul-tanggul.
 Garis pantai relatif lurus
 Relief relatif rendah
B. Pantai turun (submergence coast), pantai turun (submergence
coast) ini terjadi karena tenggelamnya daratan atau naiknya
muka air laut.

Ciri-ciri pantai turun:


 Di muka pantai ada pulau
 Garis pantai tidak teratur
 Teluk dalam
 Lembah-lembah turun

Contoh : pantai Fyord


C. Pantai netral/statis, adalah pantai yang tidak mengalami
penenggelaman atau penurunan.
Ciri-ciri pantai netral:
 Garis pantai relatif lurus
 Pantai landai, ombak tidak besar
 Kadang-kadang terbentuk delta, bila suplai material
melimpah
Contoh: Pantai delta
Pantai volkanik
Pantai terumbu koral
D. Pantai gabungan (compound)
Ciri-ciri pantai campuran:
 Pantai menunjukan undak pantai
 Lembah tenggelam, akibat turun dan naiknya muka air laut.
PERANAN GEOMORFOLOGI DALAM
BIDANG TEKNIK SIPIL

Geomorfologi dapat diterapkan dalam berbagai bidang, terutama


yang berdekatan dengannya seperti earth science.

Dalam bidang teknik sipil,


geomorfologi dapat berguna
dalam ilmu hidrologi, geoteknik,
maupun proyek-proyek
pembangunan.
a. Survei dan pemetaan
Dengan adanya pengetahuan mengenai karakteristik bentuk lahan dan
akibat-akibat variasi musiman serta perubahan dalam jangka berabad-
abad dan lain sebagainya akan memungkinkan pembuat peta
menghasilkan peta yang berkualitas baik.
b. Survei geologis dan tanah
Faktor geomorfologi sangat mempengaruhi pola distribusi tanah pada
suatu wilayah dan memainkan peranan penting terhadap tingkat
perkembangan tanah sebagaimana terlihat adanya profil tanah.
c. Survei Hidrologis
Geomorfologi mempunyai hubungan yang erat dengan kondisi air
permukaan dan bawah tanah. Geomorfologi dapat membangu
mencitrakan dan menilai lingkungan-lingkungan yang memiliki
sirkulasi-sirkulasi air sehingga dapat membantu kerja ahli hidrologi
dalam memahami keadaan dan membuat keputusan yang tepat.
d. Proyek-proyek Pembangunan
Bagi pembangunan, proses geomorfologis meninggalkan jejak
yang karakteristiknya pada bentuk lahan.
Relief mempunyai
peranan penting Relief juga memiliki
dalam menentukan peranan penting
posisi saluran irigasi dalam menentukan
dan pola rute jalan raya yang
penggunaan lahan di akan dibangun.
daerah irigasi.
Dalam pembangunan jembatan,
maka tiang penopangnya harus
diletakkan pada posisi yang tepat
sesuai dengan kondisi
geomorfologis yang ada.

Pemanfaatan studi geomorfologi


yang lain adalah dalam
pembangunan pemukiman
penduduk dan tempat-tempat
industri, serta pembangunan
kawasan pantai.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai