Asnita Faradilla
Anisyah Nove Sandora
Iga Sakinah
Mega Sukma Rismawati
DEFINISI GEOMORFOLOGI
Geomorfologi dari segi bahasa :
Geo = bumi
Morfo (morphe) = bentuk
Logos = ilmu
Dip strike yaitu bentuk lahan yang Messa adalah bagian atas datar
memilki 2 sisi dengan kemiringan
karena pada bagian tersebut
yang berbeda. Bentuk tersebut
dikontrol oleh struktur geologi (dip terlapis batuan resisten dan
strike). struktur horizontal.
3. Perbedaan relief permukaan
bumi disebabkan oleh
perbedaan tingkat
geomorfologi yang
berlangsung.
Perbedaan litologi
dan struktur geologi
mempengaruhi
Tingkat ketahanan
terhadap proses
degradasi, sehingga
relief yang terbentuk
akan berbeda pula
4.Proses geomorfologi meninggalkan bekas yang nyata pada bentuk
lahan dan setiap proses geomorfologi mengembangkan bentuk lahan
sehingga memiliki karakteristik tertentu.
Pengaruh langsung :
1. jumlah, jenis dan intensitas
presipitasi
2. Hubungan presipitasi dan
evaporasi disuatu daerah
3. Keadaan suhu disuatu daerah
10. Pemahaman yang baik pada
Geomorfologi tidak hanya
bentuk lahan yang berkembang mempelajari keadaan
saat ini didasari oleh bentang alam masa kini,
pembelajaran sejarah tetapi juga keadaan
bentang alam masa lalu.
perkembangannya Kegunaan geomorfologi
sudah ada dilihat dari
sejarah masa lalu.
PROSES GEOMORFOLOGI
EKSTRA
EKSOGEN ENDOGEN
TERESTRIAL
SEISME
PROSES EKSOGEN
Proses eksogen adalah proses dari tenaga eksogen yang merupakan tenaga yang
berasal dari luar bumi yang dapat mengubah bentuk muka bumi. Tenaga ini di
pengaruhi oleh energi matahari dan gaya tarik bumi (gravitasi bumi). Sifat dari
tenaga eksogen adalah merobak bentuk permukaan bumi hasil bentukan dari
tenaga endogen.
Proses dalam eksogen dikenal dengan proses gradasi yang artinya proses menuju
permukaan litosfer dalam level yang sama atau pemerataan.
Agradasi yaitu sebaliknya dari level yang rendah ke level yang lebih tinggi dengan jalan
penumpukan material (pengendapan)
DEGRADASI
Tiga proses utama yang terjadi pada gradasi :
Pengangkutan
Pengrusakan Pengendapan
Pembentukan
BENTANG ALAM
Bentang alam adalah suatu unit geomorfologis yang dikategorikan
berdasarkan karateristik seperti elevasi, kelandaian, orientasi,
stratifikasi, paparan batuan, dan jenis tanah.
BENTANG ALAM DAERAH TERLIPAT
Pada waktu pembentukannya batuan endapan berada dalam
keadaan mendatar / horisontal
Keanekaragaman bahan mempengaruhi proses pengendapan
sehingga akan terbentuk berlapis-lapis & perlapisannya
terletak secara horisontal.
Bila tenaga asal dalam (endogen) bekerja maka batuan
endapan akan mengalami gangguan.
Erosi berperan pada bagian yang lemah yaitu pada batuan
lunak dan bagian yang keras akan menonjol membentuk
bukit-bukit
Daerah-daerah terlipat di Indonesia pada umumnya
merupakan tempat terkumpulnya (perangkap) minyak bumi.
Contoh:
Sepanjang Sumatera sebelah Timurlaut,
Rembang,
Madura-Kangean, dan
Kalimantan Timur.
BENTANG ALAM DAERAH
TERSESARKAN
Patahan atau seringkali juga disebut sesar (fault) adalah gejala geologi yang
berhubungan dengan pergerakan kulit bumi. Bila sesar ini sampai ke
permukaan bumi maka akan mempengaruhi bentuk roman muka bumi di
tempat itu, dengan demikian mempengaruhi bentuk bentangalam.
Bentangalam ini
terutama
memperlihatkan lubang-
lubang, membulat atau
memanjang, gua-gua
dan bukit-bukit yang
berbentuk kerucut.
Di Indonesia bentangalam karst dapat ditemukan di beberapa
daerah di pulau Jawa, yaitu Jampang di Selatan Jawa Barat,
Pegunungan Sewu di Kulon Progo, Jawa Tengah, daerah
perbukitan Rembang di Jawa Timur, dan beberapa daerah di
Sulawesi Tengah.
Kawasan Karst
Goa Karst di Pacitan
Pegunungan Sewu
BENTANG ALAM PANTAI
Membicarakan bentuk-bentuk
geomorfologi pantai beserta
cara terjadinya dan
penyebabnya.
Pantai dapat digolongkan menjadi 4 golongan besar, yaitu: (1) pantai naik
(emergence coast), (2) pantai turun atau tenggelam (submergence
coast), (3) pantai statis (neutral coastline), dan (4) pantai gabungan
(compound coastline) (Thornbury, 1969).