BENTANGALAM MARINE
55
56
Tabel 9.2 Klasifikasi bentang alam Marine menurut Van Zuidam, 1985
(Sumber:www.klasifikasibentangalammarinemenurutvanzuidam.com)
SUB SATUAN BENTANG ALAM SIMBOL
Gelombang Laut cut Plate Forms M1
Tebing dan Zona Kedudukan Laut M2
Pantai M3
Pegunungan Pantai, Split dan Tombolo Bars oleh Angin M4
Swales M5
Bukit Pasir Pesisir Aktive M6
Bukit pantai yang Tidak Aktive M7
Non Vegetasi Pasang Flat atau Lumpur Flat M8
Bervegetasi Flat Pasang Surut M9
Dataran Banjir Laut M10
Teras Laut M11
Lithothamnium Pegunungan atau Cncin Karang ( Atol ) M12
Terumbu karang M13
Karang Flat M14
57
2. Pantai Compound
Pantai ini terjadi akibat dari terjadinya proses yang berulang kali mengalami
perubahan relatif muka air laut (naik dan turun). Pantai ini juga disebut sebagai
pantai majemuk.
3. Pantai Bergisik
Pantai bergisik ini pada dasarnya merupakan daerah pasang surut yang
terdapat endapan material hasil abrasi. Material ini dapat berupamaterial halus dan
juga bisa berupa material yang kasar.
4. Pantai Berawa Payau
58
Rawa payau juga mencirikan daerah pantai yang tumbuh atau akresi
(accretion). Proses sedimentasi merupakan penyebab bertambahnya majunya
pantai ke arah laut. Material penyusun umumnya berbutir halusdan medan ini
berkembang pada lokasi yang gelombangnya kecil atau terhalang serta dengan
kondisi air laut yang relatif dangkal. Karena airnya payau, maka daerah ini
kemungkinan untuk pengembangannya sangat terbatas. Rawa payau ini pada
umumnya ditumbuhi oleh tumbuhan rawa payau seperti bakau, nipah, dan
tumbuh-tumbuhan rawa lainnya yang hidup di air payau. Tumbuhan bakau ini
dapat berfungsi sebagai pemecah gelombang dan sebagai penghalang pengikisan
di pantai, sebaliknya sedimentasi bisa terjadi. Oleh karena itu pantai mengalami
akresi. Peranan bakau di dalam merangsang pertumbuhan pantai terbukti jelas
jika bakaunya hilang/mati, ditebang habis, maka yang terjadi adalah sebaliknya
yaitu pantai mengalami erosi.
5. Pantai berterumbu karang.
Terumbu karang (coral reef) terbentuk oleh aktivitas binatang karang dan
jasad renik lainnya. Proses ini terjadi pada areal-areal yang cukup luas.
6.4 Kesimpulan
Bentangalam marine adalah bentang alam yang dikontrol oleh aksi alamiah
yang bekerja secara terus menerus di sepanjang pantai. Pada dasarnya dapat
dikelompokan 2 macam aksi alamiah yaitu yang bersifat menghancurkan
(desdruktif) dan yang bersifat membangun (kontruktif atau depositional).