Oleh
Prof. Dr. Sutikno
LITERATUR
4.
5.
PENDAHULUAN
APAKAH GEOMORFOLOGI ITU?
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
Zuidam, 1979).
4. Lahan: suatu daerah di permukaan bumi
dengan semua atribut yang agak stabil atau
diperkirakan siklik dari geosfer, yang secara
vertikal meliputi atmosfer, tanah, geologi,
geomorfologi, hidrologi, tumbuhan dan
hewan dan hasil aktifitas manusia dan
sekarang ( FAO, 1976)
FISIOGRAFI
OS
EA
NO
GR
AF
I
GEOMORFOLOGI
LO
TO
A
IM
KL
GI
IN
ER
PE
AL
TR
OG
OG
I
RA
FI
GEOLOGI
FI
A
GR
I
AT
R
ST L.
DL
2. Geologi:
Mineralogi-petrografi
Geologi struktur
Geologi sejarah
Stratigrafi
Sumbangan untuk
geomorfologi
Sumbangan dari
geomorfologi
Geofisika
Mekanisme dan
kecepatan pengangkatan
Sedimentologi
Geokimia
Mobilisasi unsur di
lingkungan permukaan
bumi
Hidrologi
Klimatologi
Pedologi
Biologi
Tehnik
Identifikasi kenampakan
lereng tak stabil.
CONTOH BENTUKLAHAN
Gunungapi, Pegunungan, Karst topografi, Dataran aluvial
CONTOH
Bentuklahan Gunungapi
Semeru
Merapi
Pegunungan denudasional
di Kalsel
Proses: pelapukan, erosi,
longsoran, deposisi
Principle of Uniformitarianism
1.
2.
Lyell, 1830-1833)
Empat makna dari prinsip uniformitarianisme:
Hukum uniformitas:
Jika peristiwa masa lalu dapat dijelaskan sebagai akibat dari suatu
proses yang sekarang diketahui, maka penyebab lain yang tidak
diketahui tidak perlu dicari.
Tingkat uniformitas:
Proses uniformitas:
(Charles
Wujud uniformitas:
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PARADIGMA GEOMORFOLOGI
TRILOGI GEOMORFOLOGI
TRILOGI GEOMORFOLOGI
1. Struktur
1. Bentuklahan
2. Proses geomorfik
2. Materi penyusun
3. Proses geomorfik
3.
4.
5.
TERAPAN GEOMORFOLOGI
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pendekatan historikal:
2.
Pendekatan fungsional:
3.
Pendekatan sistem:
SKALA GEOMORFIK
1.
2.
Skala waktu
Skala waktu:
3.
Skala spasial
Skala spasial:
a.
b.
c.
2.
3.
2. Penciri bentuklahan:
konfigurasi relief
material penyusun (litologi, struktur)
proses geomorfik
RINCIAN BENTUKLAHAN
ASAL GENETIK
BENTUKLAHAN STRUKTURAL
BENTUKLAHAN VULKANIK
V1: Kepundan
S5: Pegunungan
antiklinal/sinklinal
S9: hogback/cuesta
RINCIAN BENTUKLAHAN
Bentuklahan denudasional
Bentuklahan fluvial
F7: Gosong
D8: Gawir
F8: Delta
RINCIAN BENTUKLAHAN
Bentuklahan marin
Bentuklahan
solusional
Bentuklahan eolian
M1: Gisik
M4: Laguna
K5: Uvala/polje
K7: Dolina
2.
Sistem penamaan:
3.
Contoh:
Tipe batuan/material:
klastik kasar: krakal,
pasir, geluh, lempung
struktur berlapis
sederhana
Tipe batuan/material:
sedimen selang seling,
struktur kubah, dip 30o
Proses:
Proses:
fluvial, pengendapan
oleh aliran air
pelapukan, erosi,
longsoran, pengangkatan,
sesar
Morfometri
1. Ukuran kuantitatif/kualitatif
bentuklahan
2. Cakupan morfometri:
3.
kemiringan lereng
panjang lereng
relief
panjang lembah
bentuk lembah
bentuk lereng
kerapatan aliran
Kemiringan lereng
Menurut van Zuidam (1985)
US Soil Survey
0 2%
: rata/hampir rata
2%
3 7%
: landai
6%
8 13%
: miring
6 13%
25 55%
> 55%
Satuan relief/topografi
Satuan relief
1. Top. datar/rata
0 2%
<5
2. Top. landai-bergelombang
3 7%
5 50
8 13%
25 75
14
20%
50 200
21
55%
200 500
6. Top.sangat curam-pegunungan
56
140%
500 1000
>
140%
> 1000
Panjang lereng
Ukuran (m)
1.
< 15
2. 15 -
50
Kelas
sangat pendek
pendek
3. 50 - 250
panjang menengah
4. 250 500
panjang
5.
sangat panjang
> 500
Kepadatan aliran
Tipe kepadatan
aliran
1.
Halus
2. Menengah
3. Kasar
Spasi pada:
1:20 000
Karakteristik
< 0.5 cm
0.5 5 cm
Limpasan permukaan
menengah, permeabilitas
menengah
> 5 cm
PROSES GEOMORFOLOGI
Proses eksogen
1.
Degradasi:
Pelapukan
Gerakan
massa
tanah/batuan
erosi
2. Agradasi oleh:
air, angin,
gelombang,
arus, tsunami,
gletser
3. Aktifitas organisme:
vegetasi
binatang
manusia
Proses endogen
1.
Diastrofisme:
Pengangkata
n
Pensesaran
Pergeseran
Penurunan
2. Vulkanisme:
erupsi
intrusi
awan panas
Preoses
Ekstraterestrial
Meteorit jatuh
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Tidak teramati
Erosi permukaan dan alur:
alur erosi tidak ada atau
kedalaman < 50 cm
Erosi alur dan lembah:
kedalaman saluran 50-150
cm
Erosi lembah dan jeram:
kedalaman lebih 150 cm
Erosi lateral
Erosi sungai, tebing
Erosi angin
Erosi pantai
Tingkat
1.
2.
3.
4.
Tidak ada
erosi
Erosi
ringan
Erosi
menegah
Erosi kuat
Luasan
1.
2.
3.
4.
< 25%
25 - 50%
50 75%
> 75%
Gerakan massa:
sifat, tipe, tingkat dan luasan
Sifat
1.
2.
3.
4.
Tipe
Tidak ada 1.
Stabil
2.
Mati
sementar 3.
a
aktif
4.
5.
6.
7.
8.
Tidak ada
Rayapan,
solifuction
Aliran
lumpur&h
ancuran
batuan
Batu jatuh
Longsor
lahan
Nendatan
Roboh
Amblesan
Tingkat
1.
2.
3.
4.
Tidak ada
Ringan
Menenga
h
Kuat
Luasan
1.
2.
3.
4.
< 25%
25 50%
50 75%
> 75%
Beku intrusif
Beku ekstrusif
Metamorf
Sedimen:
memadat
lepas-lepas
Pelapukan
1.
2.
3.
4.
Tidak ada
< 50 cm
dangkal
50-150 cm:
menengah
>150 cm:
dalam
Singkapan
batuan
1. Tidak ada
2. Jarang: jarak: 30-
INTERPRETASI BENTUKLAHAN
ASAL DENUDASIONAL
1. Karakteristik:
Diferensiasi Unit
Bentuklahan Denudasional
Tersusun oleh perbukitan hingga pegunungan
yang terkikis
Penentuan batas unit: pendekatan sintetik dengan
dasar pola, kemudian karakteristik utama,fase
genetik dan yang terakhir bentuklahan khusus.
Unit-unit kecil yang spesifik dipisahkan misalnya
lembah dengan sedimen tebal atau daerah yang
banyak nendatannya
Perbedaan unit ditunjukkan dengan tabel yang
kolom-kolomnya: bentuklahan, relief lokal,
kepadatan aliran, kemiringan lereng dan litologi
Perbukitan
berbatuan
lempung terkikis
kuat
50100
tinggi
landaimenenga
h
batu
lempung
Pegunungan
terkikis sedang
400600
sedang
curam
breksi
vulkanik
Pelapukan
Erosi:
3.
erosi permukaan
erosi alur
Erosi lembah
Landslide
Slump
Block glide
Debris slide, bedding glide
Rock and earth falls
Mud flow
Creep
Jenis Material
Batu
Tanah
Runtuhan
Jungkiran
Longsoran
Lo
ng
so
ra
n
Rotasi
Gelincir batu
Translas
i
Butir kasar
Butir halus
Runtuhan batu
Runtuhan bahan
rombakan
Runtuhan tanah
Jungkiran batu
Jungkiran bahan
rombakan
Jungkiran tanah
Nendatan batu
Nendatan bahan
rombakan
Nendatan tanah
Gelincir bongkah
Gelincir bongkah
bahan rombakan
Gelincir bongkah
tanah
Gelincir bahan
rombakan
Gelincir tanah
Gelincir
tanah
Gerakan lateral
Gerakan lateral
bahan rombakan
Gerakan lateral
tanah
Aliran
Aliran batu
Aliran bahan
rombakan
Aliran tanah
Rayapan tanah
Majemuk
Bentuklahan denudasional
yang spesifik
1.
Perbukitan residual
2.
Inselberg:
3.
Pediment:
4.
Glacis:
5.
Pediplain:
LERENGKAKI (FOOTSLOPE)
Lereng landai pada kaki perbukitan
atau pegunungan;
Lerengkaki dapat berupa:
pediment
kipas aluvial
lereng koluvial
teras terosi
lereng gunungapi (fluviovolcanic fans).
INTERPRETASI LERENG
1.
Proses-bentuk lereng
2.
Kemiringan lereng:
3.
Lereng lurus:
4.
Lereng cembung
5.
Lereng cekung:
6.
7.
Lereng komposit:
8.
Lereng multisiklik:
BENTUKLAHAN STRUKTURAL
1.
Jenis struktur:
2.
Identifikasi struktur:
Struktur sederhana
Lapisan yang miring landai agak sulit
BENTUKLAHAN STRUKTURAL
S1: Pegunungan blok sesar
S2: Gawir sesar
S3: Pegunungan lipatan
S4: Perbukitan lipatan
S5: Pegunungan antiklinal/sinklinal
S6: Perbukitan kubah
S7: Pegunungan/perbukitan plato
S8: Lembah antiklinal/sinklinal
S9: hogback/cuesta
SYARAT TERBENTUKNYA
TOPOGRAFI KARST
1. Di permukaan atau dekat permukaan
TIPE GUNUNGAPI
1.
2.
Icelandic
Hawaiian
Strombolian
Vulcanian
Vesuvian
Plinian
Pelean
a. Scoria cone
b. Scoria
mound
c. Maar
d. Nested
scoria cone
e. Strato
volcano
SATUAN BENTUKLAHAN
GUNUNGAPI STRATO
1. Kerucut gunungapi
2. Lereng gunungapi
Lereng atas
Lereng tengah
Lereng bawah
Kaki gunungapi
Dataran kaki gunungapi
Dataran kaki fluvio-gunungapi
Gisik
2.
3.
Bura (spit)
4.
5.
Rataan pasut
6.
7.
Fluvio-rataan pasut
6.
7.
Fluvio-rataan pasut/delta
betinggisik
Ujung karang
Proses fluvial:
2.
Bentuklahan fluvial:
Tanggul alam
Dataran banjir
Rawa belakang
Point bars
Bars
Teras sungai
Tanggul jebol
Kipas aluvial
3. Material penyusun:
meandering
lurus
teranyam (braided)
Sungai Bohorok
Banjir Bohorok