Anda di halaman 1dari 5

DATA GEOLOGI SEBAGAI DATA DASAR UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH INDONESIA

Dibuat : 02/02/11 (13:08 WIB)

Revisi terakhir : 02/02/11 (13:08 WIB)

Pembangunan adalah mengadakan atau membuat atau mengatur sesuatu yang belum
ada. Pengembangan adalah memajukan atau memperbaiki atau meningkatkan sesuatu
yang telah ada.Pengembangan wilayah merupakan salah satu program pemerintah
untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di setiap wilayah di Indonesia.

Pengembangan satuan-satuan wilayah dapat ditempuh melalui pengembangan satuan


wilayah yang ada atau melalui pengembangan satuan wilayah yang baru.Dalam
pelaksanaannya proses pengembangan wilayah diawali dengan tahap perencanan
(RUTR), yang terpenting diantaranya adalah pengkajian wilayah yang akan
dikembangkan, meliputi:1.Penetapan wilayah (lokasi, luas, dan struktur menurut
batasan tertentu), dan2.Pengembangan sektor-sektor yang terdapat atau introduksi
kegiatan lain sejauh ditunjang oleh sumberdaya yang ada atau yang dapat
dikembangkan.Salah satu aspek yang menjadi sangat penting sebagai pertimbangan
dalam penyusunan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) suatu wilayah/daerah adalah
informasi mengenai parameter teknik kebumian yang ada di wilayah/daerah tersebut
(Anwar, H.Z. 1994).

Hal ini dirasakan perlu mengingat sebagian besar wilayah kepulauan Indonesia berada
dalam kawasan subdaksi lempeng benua dan samudera yang memiliki potensi untuk
terjadinya fenomena geologi yang komplek.Gejala ini dapat dilihat dengan adanya
patahan-patahan aktif yang berpotensi sebagai sumber gempa, terbentuknya pola
struktur batuan yang rumit, banyaknya gunungapi aktif yang tumbuh dikawasan ini
juga merupakan salah satu gejala dari fenomena tersebut. Produk-produk gunungapi
yang dikeluarkan terdeposit didaerah yang luas dengan ketebalan hingga mencapai
100 meter dapat dilihat di banyak daerah di Indonesia.

Sebagai kawasan yang berada di daerah tropis, perbedaan antara musim basah dan
kering yang ekstrim, mengakibatkan tingkat pelapukan batuan di kawasan Indonesia
sangat menonjol. Hal tersebut diatas menjadikan suatu kasus yang akan dipelajari
dalam ilmu kebumian yang hasilnya merupakan informasi dasar bagi pengembangan
wilayah.Dalam prosesnya, diperlukan data-data lain seperti citra landsat, foto udara,
peta-peta tematik tertentu, dan sumber sekunder.

Sehingga menghasilkan data yang benar-benar valid. Setelah data-data tersebut


terkumpul, alokasi lahan untuk wilayah pengembangan dapat dilakukan. Alokasi lahan
dilakukan berdasarkan tiga kriteria utama, yakni:
1. Potensi sumberdaya alam;
2. Kerawanan bencana, dan;
3. Batas-batas alamiah (seperti DAS, Sub DAS, Cekungan anatar pegunungan, dan
sebagainya)
Secara sederhana prioritas diberikan pada wilayah-wilayah yang berbatas alamiah
yang memiliki potensi sumberdaya alam paling besar dan tidak memiliki kerawanan
bencana alam.Pengkelasan demikian akan membagi-bagi wilayah penyelidikan
menjadi satuan-satuan wilayah yang berbatasan alamiah, dengan urutan prioritas yang
berbeda-beda. Berdasarkan pola penyebaran tersebut, dengan menggunakan kriteria
yang berbeda, sperti kesampaian daerah atau rencana pengembangan pusat
pertumbuhan regional, dapat ditentukan pola dan urutan pengembangan wilayah.

Persebaran sumber daya geologi yang menjadi kekayaan dan pendapatan ekspor
terbesar negara-negara di dunia (Sumber: Simran Khosla, 2014 dengan modifikasi).
Sebelum membaca artikel ini, coba kita cermati sebentar apa saja barang-barang
yang ada di sekitar kita? Mungkin saat ini anda sedang berada di dalam ruangan kelas
yang memiliki fasilitas pendingin ruangan dan proyektor lalu membaca artikel ini
menggunakan laptop canggih keluaran terbaru. Atau mungkin anda sedang berada di
rumah, duduk di depan televisi, membaca artikel ini dari telepon genggam pintar atau
android di tangan anda dan melihat ibu anda sedang memasak menggunakan kompor
gas, atau ayah anda sedang mengecek isi bahan bakar yang tersisa di mobil anda.
Apabila kita cermati lebih lanjut, hampir seluruh barang dan pendukung kebutuhan
yang kita gunakan sehari-hari berasal dari pengolahan sumber daya geologi. Tidak
dapat dipungkiri bahwa eksploitasi sumber daya geologi saat ini sangat penting dan
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Lalu sebenarnya, apa yang dimaksud
dengan sumber daya geologi tersebut?

Istilah sumber daya geologi mengacu pada semua unsur padat, gas, dan cair yang ada
dan berasal dari kerak bumi, baik di permukaan maupun di bawah permukaan, serta
dijumpai dalam konsentrasi optimal untuk dieksploitasi. Berdasarkan potensi
penggunaannya, sumber daya geologi dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama, yaitu:

1. Sumber daya materi: merupakan sumber daya yang dimanfaatkan dalam bentuk
fisiknya. Yang termasuk dalam sumber daya materi adalah batuan, mineral
logam dan non-logam, batu mulia, dan lain-lain.
2. Sumber daya energi: merupakan sumber daya yang dimanfaatkan atau diekstrak
menghasilkan bentuk energi yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lebih
lanjut. Yang termasuk dalam sumber daya energi adalah batubara, minyak dan
gas bumi, panas bumi, air tanah, air terjun, dan lain-lain.
3. Sumber daya ruang: merupakan sumber daya yang berupa ruang atau tempat
hidup, misalnya area tanah, geomorfologi, dan lingkungan.

Berdasarkan definisi tersebut, pengertian sumber daya geologi dapat difokuskan


menjadi akumulasi sumber daya batuan, mineral logam dan non logam, batubara,
gambut, bitumen padat, minyak, gas bumi, panas bumi, dan lingkungan (air dan
tanah) yang terdapat di kerak bumi, baik di permukaan maupun di bawah permukaan,
yang dapat dieksplorasi dan dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
manusia sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan dan kelangsungan hidup
manusia.

Selain klasifikasi berdasarkan potensi penggunaannya, secara umum, sumber daya


geologi juga diklasifikasikan menjadi sumber daya geologi terbarukan dan sumber
daya geologi tidak terbarukan. Apa maksudnya dan apa saja sumber daya yang
termasuk ke dalam dua kelompok sumber daya tersebut?
Sumber Daya Geologi Terbarukan

Sumber daya geologi terbarukan adalah sumber daya geologi yang bisa bertambah
melalui regenerasi alami. Waktu dan tempat yang diperlukan untuk proses regenerasi
ini berbeda tergantung jenis sumber daya. Contoh sumber daya geologi yang termasuk
dalam sumber daya terbarukan adalah air dan tanah. Regenerasi tanah dipengaruhi
oleh proses kimia, geologi, hidrologi dan biologi. Sedangkan regenerasi air diatur oleh
siklus hidrologi yang dipengaruhi oleh energi matahari, iklim dan topografi. Meskipun
air dan tanah dapat teregenerasi kembali, namun pengambilan sumber daya geologi
terbarukan yang berlebihan atau melebihi kapasitasnya dapat menyebabkan sumber
daya tersebut menjadi punah atau habis. Penggunaan berkelanjutan sumber daya
geologi terbarukan memerlukan tingkat pengambilan berada di bawah kemampuan
regenerasi dari sumber daya tersebut atau inovasi penggunaan ulang sumber daya
(daur ulang).

Sumber Daya Geologi Tidak Terbarukan

Contoh sumber daya geologi tidak terbarukan diantaranya ialah batubara, minyak
bumi, gas bumi, batuan yang mengandung logam (besi, emas, tembaga, perak, timah,
mangan, zink) dan batuan non-logam. Sumber daya geologi tidak terbarukan dapat
habis dikemudian hari apabila terus menerus dieksploitasi karena sumber daya ini
hanya dapat terbentuk akibat proses geologi khusus yang membutuhkan waktu sangat
lama bahkan hingga jutaan tahun. Penggunaan sumber daya geologi tidak terbarukan
di masa kini akan mengurangi cadangan dan ketersediaannya di masa depan.

Gambar 1. Sumber daya terbarukan dan tidak terbarukan (Sumber: www.kqed.org)


Indonesia sebagai Negara Kepulauan memiliki kekayaan sumber daya geologi yang
sangat melimpah baik sumber daya geologi terbarukan maupun sumber daya geologi
tidak terbarukan (Baca artikel : Sumberdaya Geologi Indonesia). Namun demikian,
setelah kita membaca penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengendalian
eksploitasi dan penggunaan sumber daya geologi Indonesia di masa kini tetap harus
dijaga dan dikontrol sedemikian rupa, sehingga dapat kita pergunakan secara
berkelanjutan, dan kondisi lingkungan alam sekitar kita tetap terjaga di masa
mendatang. Selain itu, praktik rekayasa ilmiah dan teknologi diperlukan untuk
mengelola dan mengekstrak sumber daya geologi supaya dapat dimanfaatkan dengan
efektif dan efisien. Peran aktif kita sebagai putra-putri bangsa harus turut serta
menjaga alam dan sumber daya kita, serta berusaha menemukan sumber-sumber
energi non-konvensional untuk keberlangsungan kehidupan bangsa Indonesia di masa
depan yang lebih baik.

Daftar Pustaka
1. Anwar, H.Z,. 1994. Aspek Iptek Kebumian dalam Program Pengembangan Wilayah:
Peranan Geologi Teknik dalam Penyusunan Tata Ruang. Prosiding Tridasawarsa
Puslitbang Geoteknologi – LIPI. Bandung;
2. Anwar, H.Z,. 1994. Aspek Bidang Teknik Ilmu Kebumian dalam Menunjang Program
Pengembangan Wilayah di Propinsi Bengkulu. Makalah Ikatan Ahli Geologi
Indonesia. Pertemuan Ilmiah Tahunan Ke 23.;
3. Jayadinata, T, Johara. 1999. Tata Guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan
Perkotaan & Wilayah. Penerbit ITB. Bandung;
4. Suwjanto, R.M Delinom. 1986. Pengembangan Penggunaan Data Landsat untuk
Pengembangan Wilayah di Indonesia. Riset Geologi dan Pertambangan. Jilid 1.
Nomor 1. Hal 5 – 16. LIPI
5. Mata-Perelló, Josep M., Mata-Lleonart, Roger, & Vintró-Sánchez, Carla. (2011). A
New Classification Of Geological Resources. Dyna, 78(170), 243-249. Retrieved
April 23, 2020, From
Http://www.Scielo.Org.Co/Scielo.Php?Script=Sci_Arttext&Pid=S0012-
73532011000600029&Lng=En&Tlng=En.
6. Didi Rukmana. (2012). Ekonomi lingkungan dan sumber daya alam / Didi Rukmana.
Makassar :: Arus Timur,.

Anda mungkin juga menyukai