Anda di halaman 1dari 46

Mata Kuliah

Komunikasi Visual Dasar

Disusun oleh:

Weishaguna, S.T., M.M.


Verry Damayanti, S.T., M.T.
Fachmy S. Pradifta, S.T., M.T.
REVIEW

“” Teori Estetika Formal

Teori ini menyatakan bahwa keindahan luar bangunan


menyangkut persoalan bentuk dan warna.
Rasa indah merupakan emosi langsung yang diakibatkan
oleh bentuk tanpa memandang konsep-konsep lain.
REVIEW

“” Kaidah/ Prinsip Teori Estetika Formal:

1. Kesatuan / Unity
2. Keseimbangan
3. Ritme / Irama
4. Skala/ Proporsi
5. Vocal Point
6. Sekuen / Urutan
7. Gaya/ Style
8. Warna
REVIEW

“” Teori Estetika Ekspresionis

Teori ini menyatakan bahwa keindahan tidak selalu terjelma


dari bentuknya, tetapi dari maksud dan tujuan

atau ekspresinya
REVIEW

Terutama kaitannya dengan lingkungan visual perkotaan.

• CONTEXT & CONTRAST


• VISUAL LINKAGE
• SEMIOTIKA
TEORI

“” Teori Estetika Psikologis


Menurut Teori ini keindahan mempunyai 3 aspek :
a. Keindahan dalam arsitektur merupakan irama yang sederhana dan mudah.
b. Keindahan merupakan akibat dari emosi yang hanya dapat diperlihatkan dengan
prosedur psikoanalitik. Karya seni mendapat kekuatan keindahannya dari reaksi
yang berbeda secara keseluruhan.
c. Keindahan merupakan akibat rasa kepuasan si pengamat sendiri terhadap obyek
yang dilihatnya.
TEORI
Teori terkait dengan estetika psikologis:

Mental Maps /
Cognitive Maps
(Gould, White,
Downs & Stea, Place Making
Golledge) (Canter, Punter,
Image of the City
Montgomery)
(Kevin Lynch)
TEORI

IMAGE OF THE CITY


CITRA
1. rupa, gambar, gambaran;
2. gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan,
organisasi atau produk atau tempat;
3. kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan.

KOTA
Sedang definisi kota sangat beragam berdasarkan sudut pandangnya.
Namun secara umum kota adalah tempat bermukimnya warga kota, tempat
bekerja, tempat kegiatan dalam bidang ekonomi, pemerintah dll.
TEORI

IMAGE OF THE CITY

“Citra kota dapat diartikan sebagai kesan mental


atau bayangan visual atau gambaran yang
ditimbulkan oleh sebuah kota.”

Citra/ kesan/ wajah pada sebuah kota merupakan kesan yang diberikan
oleh orang banyak bukan individual.

Menurut Lynch (1960), dalam menandai lingkungannya, faktor kekuatan


visual (imageability) menjadi sangat dominan. Semakin kuat faktor visual,
semakin kuat pula elemen tersebut diingat/ dipahami oleh si-pengamat.
TEORI

IMAGE OF THE CITY


• Citra kota merupakan kesan fisik yang
memberikan ciri khas kepada suatu
kota.

• Citra kota yang jelas dan kuat akan


memperkuat identitas dan wajah kota
sehingga membuat kota tersebut
menarik dan memiliki daya tarik.

• Citra kota dapat dibuat secara instan,


sedangkan identitas membutuhkan
waktu yang lama untuk
membentuknya, karena citra kota
belum tentu merupakan identitas.
TEORI

IMAGE OF THE CITY


Citra kota yang mudah dibayangkan (imagibility) dan mudah
mendatangkan kesan (legibility) akan memberikan:

1. Kemampuan untuk berorientasi dengan mudah dan


cepat disertai perasaan nyaman karena tidak tersesat;
2. Identitas yang kuat terhadap suatu tempat, dan
3. Keselarasan hubungan dengan tempat-tempat yang lain.
TEORI

IMAGE OF THE CITY


Elemen pembentuk citra kota
(Lynch) terdiri dari:

1. Paths (jalur)
2. Edges (tepian)
3. Districts (kawasan)
4. Nodes (simpul)
5. Landmarks (tengaran)
TEORI

IMAGE OF THE CITY PATHS

• Elemen paling penting dalam citra kota


• Jalur-jalur dimana pengamat biasanya bergerak dan melaluinya.
• Rute-rute sirkulasi yang biasanya digunakan orang untuk melakukan pergerakan
secara umum.

Jalur mempunyai identitas yang lebih baik jika memiliki tujuan yang
besar (misalnya ke stasiun, tugu, alun-alun) serta ada penampakan
yang kuat (misalnya pohon) atau ada belokan yang jelas.
TEORI

IMAGE OF THE CITY


PATHS

Jalan raya
TEORI

IMAGE OF THE CITY


PATHS

Gang
TEORI

IMAGE OF THE CITY


PATHS

Trotoar
TEORI

IMAGE OF THE CITY


PATHS

Jalur Kereta Api


TEORI

IMAGE OF THE CITY


PATHS

Kanal
TEORI

IMAGE OF THE CITY EDGES

• Elemen linear yang tidak digunakan atau dipertimbangkan sebagai path


oleh pengamat.
• Pengakhiran dari sebuah kawasan atau batasan sebuah kawasan dengan
yang lainnya.
• Batas-batas antara dua wilayah, sela - sela linier dalam kontinuitas: pantai,
potongan jalur kereta api, tepian bangunan, dinding.

Fungsi dari elemen ini adalah untuk memberikan batasan terhadap


suatu area kota dalam menjaga privasi dan identitas kawasan,
meskipun pemahaman elemen ini tidak semudah memahami paths
TEORI

IMAGE OF THE CITY


EDGES

Bentang Alam
TEORI

IMAGE OF THE CITY


EDGES

Bentang Alam
TEORI

IMAGE OF THE CITY


EDGES

Buatan Manusia
TEORI

IMAGE OF THE CITY


EDGES

Buatan Manusia
TEORI

IMAGE OF THE CITY DISTRICTS

• Elemen ini adalah elemen kota yang paling mudah dikenali setelah jalur/
paths
• Kawasan kota yang bersifat dua dimensi dengan skala kota menengah
sampai luas, dimana manusia merasakan ’masuk’ dan ’keluar’ dari
kawasan yang berkarakter beda secara umum.
• District dapat dikenali karena adanya suatu karakteristik kegiatan dalam
suatu wilayah.

Kesamaan tadi bisa berupa kesamaan karakter/ ciri bangunan secara fisik, fungsi wilayah, latar belakang
sejarah dan sebagainya.

Daerah yang memiliki ciri–ciri yang hampir sama -> memberikan citra yang sama

Nama-nama district juga membantu memberikan identitas, juga distrik-distrik etnik dari kota tersebut.
TEORI

IMAGE OF THE CITY


DISTRICTS

Central Business Districts (CBD)


TEORI

IMAGE OF THE CITY


DISTRICTS

Broadway
TEORI

IMAGE OF THE CITY


DISTRICTS

Kawasan Heritage
TEORI

IMAGE OF THE CITY


DISTRICTS

Kota Lama Semarang


TEORI

IMAGE OF THE CITY NODES

• Simpul atau lingkaran daerah strategis dimana arah atau aktivitasnya saling
bertemu dan dapat diubah arah atau aktivitasnya
• Titik-titik, spot-spot strategis dalam sebuah kota dimana pengamat bisa
masuk, dan yang merupakan fokus untuk ke, dan dari mana, dia berjalan.
• Elemen ini juga berhubungan erat dengan elemen district, karena simpul-
simpul kota yang kuat akan menandai karakter suatu district.

Tidak setiap persimpangan jalan adalah sebuah nodes, yang


menentukan adalah citra place terhadapnya.

Nodes mempunyai identitas yang lebih baik jika tempatnya memiliki


bentuk yang jelas (karena mudah diingat), serta tampilan berbeda dari
lingkungannya ( fungsi,dan bentuk).
TEORI

IMAGE OF THE CITY


NODES

Persimpangan Jalan
TEORI

IMAGE OF THE CITY


NODES

Persimpangan Jalan
TEORI

IMAGE OF THE CITY


NODES

Plaza
TEORI

IMAGE OF THE CITY


NODES

Stasiun
TEORI

IMAGE OF THE CITY


NODES

Stasiun
TEORI

IMAGE OF THE CITY LANDMARK

• Elemen fisik suatu kota sebagai referensi kota dimana pengamat tidak dapat
masuk kedalamnya, tetapi penanda bersifat eksternal terhadap pengamat.
• Elemen eksternal yang merupakan bentuk visual yang menonjol dari kota

Landmark sudah dikenali dalam jarak tertentu secara radial dalam


kawasan kota dan dapat dilihat dari berbagai sudut kota; tetapi ada
beberapa landmark yang hanya dikenali oleh kawasan tertentu pada
jarak yang relatif dekat.

Landmark bisa terletak di dalam kota atau diluar kawasan kota (bedakan
antara gunung dan monumen).
TEORI

IMAGE OF THE CITY


LANDMARK

Bentang Alam
TEORI

IMAGE OF THE CITY


LANDMARK

Bangunan tinggi
TEORI

IMAGE OF THE CITY


LANDMARK

Bangunan bersejarah
TEORI

IMAGE OF THE CITY


LANDMARK

Monumen
TEORI

MENTAL MAP / COGNITIVE MAP

“Peta mental adalah gambaran di luar kepala tentang suatu


wilayah tertentu. Peta mental (cognitive map) didefinisikan oleh
David Stea (1975);25 sebagai suatu proses yang
memungkinkan kita mengumpulkan, mengorganisasikan,
menyimpan dalam ingatan, memanggil, serta menguraikan
kembali informasi tentang lokasi relatif dan tanda tentang
lingkungan geologis.”
TEORI

MENTAL MAP / COGNITIVE MAP


• Dalam penelitiannya Lynch meminta pengamat untuk membuat peta seperti sedang
mendeskripsikan dengan cepat untuk seorang asing, tentang kota yang mencakup fitur utama yang
ada, tanpa mengharapkan gambar yang akurat, hanya berupa sketsa, (Lynch 1960:141).

• Lynch menggunakan sketsa sederhana dari peta yang dibuat berdasarkan memori, untuk
mengungkapkan lima elemen kota; nodes, edges, districts, paths and landmarks.

• Citra lingkungan adalah hasil dari suatu proses dua arah antara pengamat dan lingkungannya.

• Pemahaman dan pengetahuan tentang lingkungan kota terjadi melalui proses timbal balik yang
bersifat dinamis. Pemahaman tersebut tidak diperoleh secara serentak dalam waktu singkat, tetapi
secara bertahap melalui proses panjang yang berkaitan dengan berbagai macam peristiwa pada
lingkungan
TEORI

MENTAL MAP /
COGNITIVE MAP
TEORI

MENTAL MAP /
COGNITIVE MAP
TEORI

MENTAL
MAP /
COGNITIVE
MAP
TEORI

PLACE MAKING Keragaman Skala


Vitalitas Intensitas /
Kehidupan ruang jalan kepadatan
People-watching
Activity Form Landmark
Event Jarak antar
Tradisi setempat bangunan
Ekonomi PLACE Ruang-ruang
publik

Sebagian memandangnya ruang kota yang menarik dari


kualitas fisik dan aspek visual, sedangkan yang lain
Image
menekankan pada aspek psikologis romantis dari pengguna
ruang seperti rasa kenyamanan, keamanan dan kehidupan.

Beberapa teori mencoba menjembatani kedua aspek ini Simbolisme


Memori
untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan “place”, Keterbacaan (legibility)
salah satunya mengenai sense of place (Punter, 1991) yang Asosiasi
menjelaskan bahwa “place” merupakan interaksi dari tiga Pengalaman inderawi
komponen yaitu aktivitas, bentuk fisik dan pemaknaan Rasa aman / takut
TEORI

PLACE MAKING

Activity

Image PLACE
Form

Anda mungkin juga menyukai