1. Jalan
Aspek yang harus diperhatikan dalam membedakan karakter jalan meliputi :
a. Keberadaannya yang merupakan bagian depan atau belakang bangunan,
untuk membedakan aspek servisnya.
b. Jenis kendaraan apa saja yang dapat mengaksesnya.
c. Lebar jalan perkerasan.
d. Fungsi yang mengelilinginya.
2. Gang
Pengguna gang biasanya adalah pejalan kaki yang memiliki gerak lambat. Gang
memiliki potensi untuk member kesan intim saat dilalui karena langkanya
kendaraan dan suasana tenang, selain itu juga karena jarak antar bangunan yang
sempit. Namun, kita akan kesulitan melihat keseluruhan wajah bangunan pada
saat berjalan diantaranya, kecuali kita berada pada seberang bangunan dan melihat
dari jendela.
3. Square dan ruang public
Elemen pembentuk ruang public yang harus diperhatikan ialah : bangunan-
bangunan individual, kelompok bangunan, dan ruang terbuka yang terbentuk dari
susunan bangunan.
4. Pojok dari simpangan
Bagian tikungan jalan merupakan tempat yang mudah diakses dari berbagai
penjuru, dan mampu memperhatikan tampilan 3 dimensi. Bangunan yang terdapat
di ruang pojok memiliki potensi sebagai landmark suatu tempat.
5. Landmark
Bangunan yang memiliki karakter berbeda dari sekitarnya, akan menimbulkan
kekontrasan dan menjadi mencolok. Mirip seperti ruang pojok di persimpangan,
tapak menyolok ini memiliki potensi sebagai landmark. Yang membedakan ialah
bangunan terseut dapat dilihat dari jarak jauh, dan dapat menjadi siluet latar atau
figure yang akhirnya dapat menjadi keistimewaan atau cirri kota.
KEGAGALAN TOWNSCAPE
Wajah kota atau townscape berkaitan erat dengan persepsi visual terhadap tampilan
yang muncul ketika sedang menelusuri kota tersebut. Merancang wajah kota tentunya
bermuara pada hasil tampilan yang diberikan atas susunan bangunan yang ada. Menurut
Tugnutt dan Robertson (1987) dalam bukunya Making Townscape, pendekatan merancang
townscape, dengan melihat konteks ialah yang terbaik untuk dilakukan pada sekarang ini.
TIPE-TIPE RUMAH
Terdapat berbagai macam jenis dan tipe tempat tinggal manusia. Bertambahnya
penduduk dan semakin langkanya lahan yang tersedia untuk membangun rumah mendorong
manusia semakin kreatif dalam menciptakan jens-jenis hunian. Berbicara tentang hunian atau
tempat hunian atau tempat tinggal, pada dasarnya hunian tempat tinggal manusia adalah
rumah. Menurut Sadana, (2014:35-46) jenis dan tipe-tipe rumah sebagai berikut:
A. Rumah Sederhana
Rumah sederhana adalah tempat tinggal layak huni yang harganya terjangkau oleh
masyarakat berpenghasilan rendah dan sedang. Dalam SNI 03-6981-2004 rumah sederhana
tidak bersusun direncanakan sebagai tempat kediaman yang layak dihuni bagi masyarakat
berpenghasilan rendah atau sedang. Oleh karena itu harganya harus terjangkau oleh
masyarakat berpenghasilan rendah dan sedang.
B. Rumah Sangat Sederhana
Rumah sangat sederhana adalah rumah tinggal tidak bersusun dengan luas lantai 21 m2
sampai dengan 36 m2. Suatu rumah sangat sederhana sekurang-kurangnya harus memiliki
kamar mandi dan WC dan ruang serbaguna. Biaya pembangunan per m2. Rumah sangat
sederhana harus ditekan serendah mungkin hingga sekitar setengah dan biaya pembangunan
rumah sederhana. Rumah sangat sederhana umumnya berupa rumah deret guna
memaksimalkan penggunaan lahan perumahan yang terbatas. Rumah sangat sederhana
memiliki denah berbentuk empat persegi panjang. Atapnya berbentuk pelana, dengan
kemiringan yang disesuaikan dengan bahan penutup atap sangat sederhana, beton untuk
sistem strukturnya, bata merah atau Concrete Block untuk dinding, kayu untuk pintu dan
jendela, asbes gelombang untuk penutup atap.
Aspek Perencanaan Perumahan
Menurut Sasta dan Marlina (2007;30-36) dalam membuat sebuah perencanaan perumahan
yang betul-betul dapat menjawab tuntutan pembangunan perumahan dan permukiman maka
perlu dipertimbangkan aspek-aspek perencanaan. Aspek aspek yang mendasari perencanaan
perumahan tersebut antara lain adalah:
1. Lingkungan
a. Pendapat per kapita sebagian besar masyarakat yang masih relatif rendah (dibawah
standar).
b. Tingkat pendidikan sebagian besar masyarakat, terutama di daerah pedesaan, masih
relatif rendah.
c. Pembangunan yang belum merata pada berbagai daerah sehingga memicu timbulnya
kesenjangan sosial dan ekonomi, dimana hal ini berdampak terhadap persaingan
antara golongan berpenghasilan tinggi dengan masyarakat yang berperngahasilan
rendah, seolaholah fasilitas dan kemajuan pembangunan (termasuk perumahan) hanya
dapat dinikmati oleh kaum yang berpenghasilan tinggi.
d. Situasi politik dan keamanan yang cenderung tidak stabil sehingga mempengaruhi
minat dan daya belimasyarakat untuk berinvestasi dan mengembangkan modal.
e. Inflasi yang tinggi menyebabkan naik harga bahan bangunan, yang berdampak
dengan melambungnnya harga rumah, baik untuk kategori rumah sederhana,
menengah, maupun mewah.
3.Kelembagaan
1)Jalan Arteri, yaitu jalan yang melayani angkutan jarak jauh dengan kecepatan rata-rata
tinggi dan jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien. Biasanya jaringan jalan ini melayani
lalu lintas tinggi antara kota-kota penting. Jalan dalam golongan ini harus direncanakan dapat
melayani lalu lintas cepat dan berat.
2)Jalan Kolektor, yaitu jalan yang melayani angkutan setempat atau pebagi dengan ciri-ciri
perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah masuk dibatasi. Biasanya
jaringan jalan ini melayani lalu lintas cukup tinggi antara kota-kota yang lebih kecil, juga
melayani daerah sekitarnya
3)Jalan lokal , yaitu jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalan jarak
dekat, kecepatan rata-rata sedang dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.
Biasanya jaringan jalan ini digunakan untuk keperluan aktifitas daerah, juga dipakai sebagai
jalan penghubung antara jalan-jalan dari golongan yang sama atau berlainan.
MAYFAIR berlokasi di kawasan Setia Budi - tepatnya di Jalan Bunga Terompet, Ngumban
Surbakti - Medan menawarkan konsep "Easy Access" yang terhubung langsung dengan 3
jalan utama, yakni Jalan Ring Road, Jalan Setia Budi Jalan Jamin Ginting.
Perumahan ini mengusung gaya arsitektur modern-compact dengan tetap mengedapnkan
efesiensi ruang. Lingkungannya senantiasa terjaga menapilakan kesan bersih serta asri.
Proyek terbaru diluncurkan 2017 lalu yang bertajuk MayFair Residence ini dibangun di atas
luas seluas 17 hektare berjumlah 310 unit yang berada di kawasan Medan Tuntungan. Tipe
unit yang ada di Mayfair adalah:
• Tipe Violet. Luas tanah 6×12 Luas bangunan 45m2. Harga Rp495 juta
• Tipe Vanda. Luas tanah 7×12 Luas bangunan 89m2. Harga Rp636 juta
• Tipe Cattleya. Luas tanah 9×20m2. Luas bangunan 215m2. Harga Rp1,080 miliar
Hunian yang membidik kalangan menengah sebagai tagert pasarnya ini sudah terjual hingga
50% dalam kurun waktu dua tahun sejak launching pada 2017 lalu. Rencananya sebanyak
310 unit rumah yang dibangun, dengan tipe rumah satu lantai dua lantai. Tipe yang
ditawarkan oleh pihak pengembang mulai dari tipe Violet yang paling kecil dengan yang
45m2 dibandrol dengan harga Rp495 juta, tipe Vanda luas 89m2 dengan harga Rp636 juta
tipe Cattleya yang paling besar dengan 215m2 dibandrol dengan harga Rp1,080 miliar.
Menuju Lokasi
Mayfair Residence terletak sekitar 8km dari pusat kota. Hunian ini dapat ditempuh melalui
dua jalur, yakni Jalan Anggrek Raya (Setia Budi) Jalan Bunga Terompet. Kawasan Jalan
Anggrek Raya (Setia Budi) merupakan daerah dengan perumahan yang sedang tumbuh
berkembang. Lokasi perumahan ini sangat mudah diakses, baik dari Jalan Besar ring road
maupun Setiabudi. Mayfair Residence memang sedikit jauh dari pusat kota, namun letaknya
hanya sekitar 4km dari kawasan yang digadang-gadang sebagai pusat ekonomi baru, yakni
Arteri Ring Road.
Fasilitas Mayfair
• Club house
• Swimming Pool
• Taman Online
• Lapangan basket
• Mushola
Taman online
Taman online adalah tempat yang digunakan sebagai sarana bersosialisasi di mana taman
online ini difasilitasi dengan WIFI gratis, gazebo di lengkapi juga dengan tempat duduk
dengan desain Stonehange, taman online ini juga dapat digunakan gathering event, taman ini
juga diengkapi dengan pohon sebagai penyejuk di taman tersebut. Bentuk ruang publik
Taman online ini adalah raung publik terbuka.
Lapangan basket
Salah satu fasilitas olahraga yang ada pada Mayfair Residence adalah lapangan basket. Tipe
raung publiknya adalah raung publik terbuka, lapangan basket ini dilengkapi dengan lampu
taman untuk penerangan lapangan basket lapangan basket ini juga terdapat pohon yang
cukup banyak sebagai penyejuk.
Fasilitas Sekitar
Anda tak perlu bingung dalam memenuhi kebutuhan hidup. di Mayfair Residence, segalanya
dapat dijangkau dalam jarak yang relatif dekat.
• RS Pusat Medan Tuntungan (1,2km atau 4 menit berkendara)
• RS Bukit Permai SP Selayang (3,9km atau 9 menit berkendara)
• General Hospital Adam Malik (4,4km atau 10 menit berkendara)
Sementara itu, untuk kebutuhan pendidikan, ada sejumlah sekolah dalam jarak yang relatif
terjangkau. Berikut di antaranya:
• sd Budi Murni 3 Katolik (1,2km atau 3 menit berkendara)
• Medan International School (2km atau 5 menit berkendara)
• sd Islam Santo Yoseph Pemuda (2,3km atau 6 menit berkendara)
• SIS Singapore International School (2,3km atau 7 menit berkendara)
• SMPN 23 (2,8km atau 7 menit berkendara)
• SMPN 3 (4,3km atau 11 menit berkendara)
• SMPN 4 (4,4km atau 11 menit berkendara)
• SMPN 2 (4,9km atau 12 menit berkendara)
• SMAN 14 (3,1km atau 10 menit berkendara)
JALAN MAYFAIR MEDAN