Anda di halaman 1dari 6

CITRA DALAM PERANCANGAN KOTA

Citra secara umum menunjuk pada suatu ‘gambaran’ atau image (Wastu Citra, Y.B.
Mangunwijaya,1995)

Citra pada kawasan perkotaan adalah gambaran pertama yang sangat kuat tentang
rasa tempat yang dimiliki kota tersebut, dan tidak dimiliki ditempat lain. Citra
terbentuk dari struktur pemukiman dengan legenda sejarahnya, aktifitas setempat,
bentukan arsitektur dengan ekspresi komponen pendukung seperti bentuk, jalan,
massa, dan lain lain. Pengaruh citra terhadap ruang publik tidak terlepas dari
kualitas visual pembentuk ruang publik itu sendiri, dimana kualitas visual ini
memunculkan kesan yang signifikan (bermakna), yaitu mudah dikenali oleh
elemen-elemen pembentuknya. Misalnya dengan adanya patung–patung, dan pola
jalan yang jelas (The Image of The City, Kevin Lynch, 1986).

Face The Street

Kota dapat diatur oleh sekumpulan titik-titik vokal, atau dipecah dalam daerah-
daerah, atau dihubungkan dengan jalan-jalan yang mudah diingat. Unsur gambaran
yang dapat membentuk kota adalah; path, landmark, edge, node, dan district (The
Image of The City, Kevin Lynch, 1986).
5th element

Path, merupakan jalur yang dilewati pengamat, dapat berupa jalan, pedestrian,
jalur bis/trem, saluran air. Orang dapat mengamati kota pada waktu
melewati paths. Jaringan pergerakan dalam konteks urban, merupakan alat yang
paling kuat untuk mengatur keseluruhannya. Path yang paling utama, mempunyai
suatu sifat tersendiri yang membedakan dari Paths(jalur-jalur) di sekitarnya,
misalnya dengan suatu konsentrasi kegunaan tertentu, atau dengan tekstur yang
tertentu pada lantai, fasade bangunan, atau dengan cara penanaman tanaman
tertentu, dan lain sebagainya.

pedestrian di freiburg, Germany

Busway, Cambridge
Edge, unsur linier yang tidak dianggap path, yaitu batas antara dua phase,
pemutusan dari suatu kontinuitas, misalnya; pantai, pemotongan oleh jalur kereta
api, batas suatu pembangunan, dan bisa juga dinding. Edge adalah suatau penahan
(yang kadang-kadang bisa ditembus) yang menutup suatu daerah dari daerah lain,
atau bisa juga merupakan kolom diantara dua daerah yang menghubungkan daerah
tersebut. Unsur ini meskipun tidak lebih dominan daripada path, tetapi untuk
banyak orang merupakan alat (sifat) yang penting untuk membedakan daerah-
daerah misalnya; batas suatu kota oleh air (sungai), atau tembok batas kota.

Jika edge penting diberikan hubungan (visual dan sirkulasi) dengan arsitektur lokal
lainnya, maka dapat menjadi sesuatu untuk mempermudah pengenalan. Suatu cara
memeperbesar visibility dari edge adalah dengan memperbesar kegunaannya
atau accesbility-nya

the market area

Landmark, adalah semacam titik pengenal, dalam hal ini pengamat ada di luar.
Biasanya sesuatu yang mudah didefinisikan, misalnya sebuah gedung, tanda, toko,
atau gunung. Gunanya untuk mengenal satu unsur dari banyak ragam. Kadang-
kadang landmark bisa jauh letaknya. Namun jika dilihat dari berbagai sudut dan
berbagai jarak, landmark akan nampak jelas, di atas unsur-unsur lainnya.

Landmark itu bisa di dalam kota, atau juga bisa terlihat dari jauh, misalnya;
menara, kubah emas, atau gunung kecil yang besar. Tetapi ada
juga landmark yang lokal yang hanya terlihat didaerah tertentu saja, misalnya;
papan nama, tampak toko, pohon, dan sebagainya. Landmark tidak selalu benda
besar, tetapi tempatnya yang penting, harus sedemikian rupa sehingga mudah
dilihat.

Minaret

Node, adalah titik-titik strategis dalam kota, dimana pengamat dapat masuk, atau
dari mana dia bepergian. Nodes dapat merupakan penghubung-penghubung utama,
tempat-tempat pemberhentian dalam perjalanan, persilangan atau pertemuan
jalan-jalan, saat-saat perubahan dari satu struktur ke srtuktur lainnya.
Nodes mungkin hanya konsentrasi yang penting karena penggunaan tertentu atau
karena karakter fisik, misalnya sudut jalan, tempat berkumpul, atau lapangan
tertutup. Beberapa dari nodes merupakan inti dari suatu kawasan.

Konsep nodes ada hubungannya dengan konsep paths, karena nodes pada
hakekatnya adalah pertemuan dari paths. Dalam tiap gambaran kota biasanya ada
beberapa nodes yang menjadi dominan.

Node juga merupakan anchorpoints dalam kota, tempat-tempat untuk memecah


kemonotonan jalan.
nodes

District, adalah suatu bagian dari kota (daerah yang tidak terlalu kecil), yang
memiliki karakter atau identitas yang khusus. Didalam distrik sendiri terdapat
elemen path, nodes atau bahkan landmark, yang sudah banyak dikenal orang.

Kekhasan karakter pada distrik biasanya berdasar pada aktifitas tertentu yang
terpusat pada daerah tersebut atau sejarah yang pernah terjadi dan bermakna bagi
masyarakat yang berada pada daerah tersebut

district
Kelima unsur; path, edge, node, landmark, dan district, dianggap sebagai alat
untuk memudahkan penggolongan informasi. Unsur-unsur tersebut
merupakan building block bagi perencana.

DAFTAR PUSTAKA

1. Zucker, Paul. Town and Square: from the agora to the village green. 1992

2. Trancik, Roger, Finding Lost Space: Theories of Urban Design. New York: Van
Nostrand Reinhold Company, 1986

3. Krier, Rob. Urban Space. New York: Rizzoli International Publicatons,Inc., 1972.

4. Lynch, Kevin. The Image of The City. Cambridge, Massachusetts: MIT Press,
1969.

5. Davis, Llwelyn. Urban Design Copendium. London : The Housing Corp. 2003.

6. Leon Krier, ‘City Within The City’

Disusun Oleh : Adam Fitriawijaya, 2006.

Anda mungkin juga menyukai