“ ARSITEKTUR KOTA”
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
Lynch (1987) menyatakan bahwa image kota dibentuk oleh lima elemen pembentuk wajah
kota yaitu:
Pedestrian ways adalah ruang yang disediakan untuk jalur pejalan kaki yang membentuk
suatu jaringan dengan fasilitas pendukung jalur pejalan kaki yang dapat berupa
bangunan pelengkap petunjuk informasi maupun alat penunjang lain yang disediakan
untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pejalan kaki.Pedestrian yang baik akan
mengurangi keterikatan terhadap kendaraan di kawasan pusat kota, mempertinggi
kualitas lingkungan melalui sistemperancangan yang manusiawi.
2. Edges (batas)
Edges adalah batas-batas antara dua wilayah, sela-sela linier dalam kontinuitas:
pantai, potongan jalur kereta api, tepian bangunan, dinding.Edges juga merupakan
elemen linier yang dikenali manusia pada saat dia berjalan, tapi bukan merupakan
jalur/paths. Batas bisa berupa pantai, dinding, deretan bangunan, atau jajaran pohon/
lansekap. Batas juga bisa berupa barrier antara dua kawasan yang berbeda, seperti
pagar, tembok, atau sungai. Fungsi dari elemen ini adalah untuk memberikan batasan
terhadap suatu area kota dalam menjaga privasi dan identitas kawasan, Edges memiliki
identitas yang kuat karena tampak visualnya yang jelas. Edges merupakan penghalang
walaupun kadang-kadang ada tempat untuk masuk yang merupakan pengakhiran dari
sebuah district atau batasan sebuah district dengan yang lainnya. Edges memiliki
identitas yang lebih baik jika kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula fungsi
batasnya harus jelas : membagi atau menyatukan. Contoh : adanya jalan tol yang
membatasi dua wilayah yaitu pelabuhan dan kawasan perdagangan.
3. Districts (wilayah/kawasan)
Distrik (district) adalah kawasan kota yang bersifat dua dimensi dengan skala
kota menengah sampai luas, dimana manusia merasakan ’masuk’ dan ’keluar’ dari
kawasan yang berkarakter beda secara umum. District memiliki bentuk pola dan wujud
yang khas begitu juga pada batas district sehingga orang tahu akhir atau awal kawasan
tersebut. District memiliki ciri dan karakteristik kawasan yang berbeda dengan kawasan
disekitarnya. District juga mempunyai identitas yang lebih baik jika batasnya dibentuk
dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan komposisinya
jelas. Contoh: kawasan perdagangan, kawasan permukiman, daerah pinggiran kota,
daera pusat kota.
4. Nodes (simpul)