Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

“ ARSITEKTUR KOTA”

HAFID SAIKHU RIDZO


551417007

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN AJARAN 2018/2019


Elemen – elemen pembentuk citra kota

Lynch (1987) menyatakan bahwa image kota dibentuk oleh lima elemen pembentuk wajah
kota yaitu:

 Paths (pedestrian ways)


 Edges (batas)
 Districts (wilayah/kawasan)
 Nodes (simpul)
 Landmark (teteger, tugu)

1. Patsh ( pedestrian ways)

Pedestrian ways adalah ruang yang disediakan untuk jalur pejalan kaki yang membentuk
suatu jaringan dengan fasilitas pendukung jalur pejalan kaki yang dapat berupa
bangunan pelengkap petunjuk informasi maupun alat penunjang lain yang disediakan
untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pejalan kaki.Pedestrian yang baik akan
mengurangi keterikatan terhadap kendaraan di kawasan pusat kota, mempertinggi
kualitas lingkungan melalui sistemperancangan yang manusiawi.

2. Edges (batas)
Edges adalah batas-batas antara dua wilayah, sela-sela linier dalam kontinuitas:
pantai, potongan jalur kereta api, tepian bangunan, dinding.Edges juga merupakan
elemen linier yang dikenali manusia pada saat dia berjalan, tapi bukan merupakan
jalur/paths. Batas bisa berupa pantai, dinding, deretan bangunan, atau jajaran pohon/
lansekap. Batas juga bisa berupa barrier antara dua kawasan yang berbeda, seperti
pagar, tembok, atau sungai. Fungsi dari elemen ini adalah untuk memberikan batasan
terhadap suatu area kota dalam menjaga privasi dan identitas kawasan,  Edges memiliki
identitas yang kuat karena tampak visualnya yang jelas. Edges merupakan penghalang
walaupun kadang-kadang ada tempat untuk masuk yang merupakan pengakhiran dari
sebuah district atau batasan sebuah district dengan yang lainnya. Edges memiliki
identitas yang lebih baik jika kontinuitas tampak jelas batasnya. Demikian pula fungsi
batasnya harus jelas : membagi atau menyatukan. Contoh : adanya jalan tol yang
membatasi dua wilayah yaitu pelabuhan dan kawasan perdagangan.
3. Districts (wilayah/kawasan)
Distrik (district) adalah kawasan kota yang bersifat dua dimensi dengan skala
kota menengah sampai luas, dimana manusia merasakan ’masuk’ dan ’keluar’ dari
kawasan yang berkarakter beda secara umum. District memiliki bentuk pola dan wujud
yang khas begitu juga pada batas district sehingga orang tahu akhir atau awal kawasan
tersebut. District memiliki ciri dan karakteristik kawasan yang berbeda dengan kawasan
disekitarnya. District juga mempunyai identitas yang lebih baik jika batasnya dibentuk
dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogen, serta fungsi dan komposisinya
jelas. Contoh: kawasan perdagangan, kawasan permukiman, daerah pinggiran kota,
daera pusat kota.

4. Nodes (simpul)

Nodes adalah titik-titik, spot-spot strategis dalam sebuah kota dimana


pengamat bisa masuk, dan yang merupakan fokus untuk ke dan dari mana dia
berjalan. Nodes bisa merupakan persimpangan jalan, tempatbreak (berhenti sejenak)
dari jalur, persilangan atau pertemuan path, ruang terbuka atau titik perbedaan dari
suatu bangunan ke bangunan lain.Setiap nodes dapat memiliki bentuk yang berbeda-
beda, tergantung dengan pola aktifitas yang terjadi didalamnya. Nodes merupakan
simpul atau lingkaran daerah strategis dimana arah atau aktivitasnya saling bertemu dan
dapat diubah ke arah atau aktivitasnya lain, misalnya persimpangan lalu lintas, stasiun,
lapangan terbang, jembatan, kota secara keseluruhan dalam skala makro besar, pasar,
taman, square, dan sebagainya. Tidak setiap persimpangan jalan adalah sebuah nodes,
yangmenentukan adalah citra place terhadapnya. Nodes adalah satu tempat dimana
orang mempunyai perasaan ‘masuk’ dan ’keluar’ dalam tempat yang
sama. Nodes mempunyai identitas yang lebih baik jika tempatnya memiliki bentuk yang
jelas (karena lebih mudah diingat), serta tampilan berbeda dari lingkungannya (fungsi,
bentuk).

5. Landmark (tetenger, tugu)


Merupakan simbol yang menarik secara visual dengan sifat penempatan yang
menarik perhatian. Biasanya landmark mempunyai bentuk yang unik serta terdapat
perbedaan skala dalam lingkungannya. Beberapa landmark hanya mempunyai arti di
daerah kecil dan hanya dapat dilihat di daerah itu, sedangkan landmark lain mempunyai
arti untuk keseluruhan kota dan bisa di lihat dari mana-mana. Landmark  adalah elemen
penting dari bentuk kota karena membantu orang mengenali suatu daerah. Selain itu
landmark bisa juga merupakan titik yang menjadi ciri dari suatu kawasan. Contoh:
patung Lion di Singapura, menara Kudus, Kubah gereja Blenduk.

Anda mungkin juga menyukai