Anda di halaman 1dari 6

“Review Paper : Elements Of Urban Design”

Dosen Pengampu :

Monaliza Agustina, S.T.,M.P.W.K

Disusun oleh :

Muhammad Adriel

2020280003
Design A Study On Kevin Lynch’s

Lingkungan binaan meliputi bangunan, jalan dan elemen-elemen yang berfungsi membentuk
untuk mengintegrasikan bentuk perkotaan. Tujuan inti desain perkotaan didasarkan dari
struktural, fungsional dan estetis bentuk kota yang direncanakan dan dirancang (Moughtin,
1999).

Elemen desain perkotaan terdapat jalur , Jalur dapat didefisinisikan sebagai saluran
pergerakan di dalam kota seperti gang,rel kereta api, jalan raya, dan kanal. Seperti
persimpangan utama menuju rambu yang jelas dan lebih mudah bagi orang-orang disekitar
daerah untuk menemukan jalan dan juga lanskap penuh warna dan dekorasi member
pengguna rasa ramah ketika mereka masuk ke suatu daerah.

adapun tepi sebagai batas suatu daerah yang topologi, di dalam penelitian tepi juga di
kategorikan sebagai kontur tanah dan dinding penahan tanah di daerah itu sendiri. Fungsi dari
kontur dan dinding penahan sebagai pembatas antara jalan dan permukiman, Selain sebagai
penahan pembaatas dinding penahan juga dapat melayani fungsi estetika dan desain lensekep.
ANALISIS ELEMEN – ELEMEN PEMBENTUK CITRA KOTA DI KAWASAN
PERKOTAAN TAHUNA, KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Kawasan perkotaan tahuna terdapat dalam batas administratif Kabupaten Kepulauan Sangihe
yang merupakan salah satu wilayah yang terletak paling utara di Indonesia yang letaknya
sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Negara Filipina, Jepang, Malaysia, dan
Vietnam. Kondisi ini menjadikannya gerbang masuk dibagian Timur Laut Indonesia, baik
disektor pariwisata, perikanan, perdagangan dan jasa, juga sektor lainnya.

Pada perkembangan suatu kota perlu adanya citra kota agar kota menjadi menarik dan
penambah daya tarik kota yang dapat dilihat dari kondisi fisik kota tersebut, di kota tahuna
belum memiliki ikon yang merupakan ciri khas untuk daerah perencanaan pembangunan.

Terdapat lima elemen pembentukan citra kota yang di formulasikan oleh Kevin Lynch,
seorang tokoh peneliti kota risetnya didasarkan pada citra mental jumlah penduduk dari kota
tersebut, dalam risetnya Kevin Lynch menemukan bahwa pentinnya suatu citra karna citra
yang yang jelasakan memberikan banyak hal yang sangat penting bagi masyarakat.

Lima elemen kota ialah :

1. Jalur (Paths)

Mereka adalah saluran pergerakan di mana kota dapat dikandung seperti gang, jalanan, rel
kereta api, jalan raya, kanal dan sejenisnya. Jalan mana pun memiliki tiga karakteristik yang
meningkatkan keunggulannya, yaitu identitas, kontinuitas dan kualitas terarah. Jalan mungkin
kontinuitas, jika ada konsentrasi dan variasi kegiatan di sekitarnya, maka orang akan
berorientasi dengan mengikuti arus lalu lintas utama.

2. Batas (Edges)

Tepi adalah elemen linier yang tidak digunakan atau dianggap sebagai jalan oleh pengamat.
Mereka adalah batas antara dua fase, inkontinuitas linier seperti panai, jalan kereta api, tepi
pembangunan, dan dinding.
3.Kawasan (District)

Kabupaten adalah daerah karakter yang dianggap memiliki karakteristik umum, identitas
visual yang terpisah dari lingkungan lainnya. Karakteristik fisik kabupaten yang baik
ditentukan oleh kontinuitas dan homogenitas bahan fasad, tekstur, ruang, bentuk, rincian,
simbol, jenis bangunan, kegunaan, aktivitas, penghuni, warna, topografi dan langit (Lynch,
1960)

4.Simpul (Nodes)

Menurut Lynch "Node adalah fokus strategis dimana pengamat Dapat masuk, biasanya
persimpangan jalan, atau konsentrasi beberapa karakteristik "(Lynch, 1960: 72)

Contohnya seperi titik temu seperti kotak, stasiun kereta api, plaza dan persimpangan jalan
biasa adalah simpul

5.Tangeran (Landmark)

Merupakan cirri eksternal bagi individu yang bertindak sebagai rujukan dan juga biasanya
statis (menjadi benda bergerak seperti matahari) dan benda unik (Struktur fisik atau fitur
geografis) yang bisa di pilih dari sejumlah kemungkinan.
KAJIAN ELEMEN PERANCANGAN HAMID SHIRVANI PADA KAWASAN KOTA
SATELIT

Seiring berkembangnya kota-kota di Indonesia, lajunya pertumbuhan penduduk di pusat kota


dipengaruhi oleh meningkatnya urbanisasi. Dengan semakin banyaknya kegiatan dan
padatnya penduduk menyebabkan sebuah kota tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan
warganya secara optimal sehingga diperlukan adanya kota-kota penunjang yang dapat
menampung kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dipenuhi di perkotaan.

Kota-kota satelit yang menunjang kota Jakarta antara lain seperti BSD city, Bintaro jaya, dan
Lippo Karawaci, perancangan kota satelit dikembangkan untuk menunjang aktifitas dari inti
kota, berbagai fasilitas dibangun seperti fasilitas pendidikan, perdagangan, perkantoran,
hunian dan lain-lain,

Terbentuknya kota satelit diakibatkan karena adanya perkembang yang terjadi pada inti kota.
Menurut F. Schnore, dalam (Nurul Hasanah 2015) kota satelit merupakan pusat-pusat kecil
dibidang industri yang berfungsi sebagai kota produksi. Kota satelit dilihat melalui
karakteristik kawasan, menurut pakar Arsitektur kota Hamid Shirvani (1985) dalam bukunya
“the Urban Design Process”, memiliki 8 elemen yang membentuk fisik kota yakni Tata Guna
Lahan (Land Use), Pembentuk dan Tatanan Massa Bangunan (Building Form and Mass
Building), Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking), Ruang Terbuka (Open Space),
Papan Iklan/ Rambu (Signages), Pedestrian Pedestrian Ways, Aktifitas pendukung Support
Activity, Preservasi (Preservation).

Pada kawaan bintaro jaya terdapat beberapa elemen yaitu :

Tata guna lahan (Land Use), Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing),
Sirkulasi dan Parkir (Sirculation and Parking), Ruang Terbuka (Open Space), Pedestrian
(Pedestrian Ways), Aktivitas Pendukung (Support Activity), Perpapanan-nama/penanda
(Signage), dan Preservasi.

Untuk kawasan BSD city terdapat elemen pembentuk kota seperti berikut :

Tata guna lahan (Land Use), Pedestrian (Pedestrian Ways), Aktivitas Pendukung (Support
Activity), Perpapanan-nama/penanda (Signage), Sirkulasi dan Parkir (Sirculaon and Parking),
Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing), Ruang Terbuka (Open Space),
dan Preservasi.
Dan terahir pada kawasan Lippo Kawaraci adalah salah satu kota mandiri dan merupakan
Kota satelit dari Kota Jakarta, terdapat beberapa elemen yaitu :

Tata guna lahan (Land Use), Bentuk dan Massa Bangunan (Building Form and Massing),
Sirkulasi dan Parkir (Sirculation and Parking), Ruang Terbuka (Open Space), Aktivitas
Pendukung (Support Activity), Perpapanan-nama/penanda (Signage), Pedestrian (Pedestrian
Ways), dan Preservasi.

Kesimpulan dari ketiga jurnal diatas adalah :

Dari ketiga jurnal diatas terdapat kesamaan, yaitu melakukan perkembangan


pada daerah atau wilayah dengan menggunakan teori-teori dan elemen-elemen
yang didapat menurut para ahli perancang kota dan perlu penambahan sedikit
untuk mencapai kesempurnaan.

Anda mungkin juga menyukai