Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK KAWASAN KOTA LAMA MANADO

DENGAN PENDEKATAN TEORI HAMID SHIRVANI


Jeivan O. G. Kojongian 1, Dwight M. Rondonuwu, ST.,MT 2, Dr. Aristotulus E. Tungka ST., MT 3

1
Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sam Ratulangi Manado
2&3
 Staf Pengajar Jurusan Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi

Abstrak
Perkembangan Kota Manado yang begitu cepat membuat terbentuknya beberapa
kawasan pusat kegiatan yang baru, sehingga Kawasan Kota Lama Manado harus beradaptasi
dengan perkembangan tersebut. Perkembangan Kota bisa akan mengubah citra dari kawasan
tersebut dan citra Kota Lama berperan sebagai Identitas Kota Manado sehingga Citra Kota
Lama bisa di lihat melalui karakteristik Kawasan, menurut pakar Arsitektur Kota yaitu
Hamid Shirvani, Kualitas fisik yang diberikan suatu kawasan dapat menimbulkan citra yang
cukup kuat dan sebagai identitas yang memiliki daya tarik. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui karakteristik Kawasan Kota Lama Manado berdasarkan 8 elemen teori Hamid
Shirvani. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode deskriptif yang
menggambarkan bagaimana karakteristik Kawasan Kota Lama Manado. Berdasarkan hasil
 penelitian yang didapat yakni Penggunaan lahan pada Kawasan dominan oleh perdagangan
perdagangan
dan jasa. Bentuk bangunan berwujud persegi dengan pola berderet dan massa bangunan
bangunan lebih
l ebih
 banyak 2-3 lantai dengan
dengan fungsi pertokoan. Sirkulasi
Sirkulasi kendaraan sering
sering terjadi kemacetan
kemacetan dan
salah satu penyebab sistem parkir on-street . Ruang terbuka yang tersedia pada kawasan
terbagi antara ruang terbuka hijau yang linear dan mengelompok serta ruang terbuka non-
hijau. Jalur pedestrian pada Kawasan sudah tersedia pada sisi-sisi jalan dengan kondisi baik
dan lebar 2 meter. Pendukung kegiatan yang terdapat pada Kawasan seperti pedagang kaki
lima yang terkonsentrasi pada pusat keramaian dan menempati di atas trotoar. Perpapanan-
nama/penanda yang terdapat pada Kawasan berupa identitas bangunan, papan reklame,
rambu lalu lintas dan penanda jalan yang di pasang pada tiang dan terletak di tanah.
Preservasi, terdapat bangunan-bangunan bersejarah yang perlu di jaga sehingga tampilan
 bangunan tidak berubah.

Kata Kunci : Citra Kota, Karakteristik, Kota Lama.

PENDAHULUAN Citra Kota Lama bisa di lihat


melalui karakteristik Kawasan, menurut
Sejarah dan kebudayaan juga  pakar Arsitektur Kota yaitu Hamid
mempengaruhi
mempengaruhi karakter fisik dan sifat-sifat Shirvani (1985) dalam bukunya “The “The
kemasyarakatan kota, terbentuknya kota- Urban Design Process” , terdapat 8
kota di Indonesia tidak terlepas dari sejarah elemen yang membentuk fisik suatu kota
yang pernah
pernah terjadi , berdirinya bangunan-
bangunan- yakni Tata Guna Lahan (Land Use),
 bangunan peninggalan kolonial yang Bentuk dan Tatanan Massa Bangunan
menandakan kekuatan sejarah yang terus (Building Form and Mass Building),
Building),
melakat. Agama pun memegang peranan Sirkulasi dan Perpakiran (Circulation and
 penting pada perkembangan
perkembangan kota pada  Parking), 
 Parking),  Ruang Terbuka (Open Space),
masa lampau dan berkelanjutan bagi Perpapanan nama/Penanda (Signages),
sebagian besar penduduk sekitar. Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Ways),
Ways),
Semakin berkembangnya Kota Pendukung Kegiatan (Activity Support),
Manado dengan terbentuk beberapa Preservasi (Preservation).
(Preservation) . Kualitas fisik
kawasan pusat kegiatan yang baru, yang diberikan suatu kawasan dapat
membuat Kota Lama Manado harus menimbulkan citra yang cukup kuat dan
 beradaptasi
 beradaptasi dengan perkembangan
perkembangan sebagai identitas yang memiliki daya tarik.
sehingga mengancam fisik lingkungan
akan berubah. Citra Kota Lama berperan
sebagai Identitas Kota Manado.
Rumusan Masalah ternilai. Suatu kawasan historis memiliki
Bagaimana karakteristik Kawasan citra yang khas karena umumnya
Kota Lama berdasarkan pendekatan teori memenuhi kriteria preservasi suatu
Hamid Shirvani ? kawasan yang anatara lain meliputi:
1. Estetika
Tujuan Penelitian 2. Tipologi
a. Mengetahui dan menganalisis Tata 3. Kejamakan
Guna Lahan (Land Use)  Kawasan 4. Perenanan Sejarah
Kota Lama Manado. 5. Pendukung di kawasan sekitar
 b. Mengetahui dan menganalisis Bentuk 6. Keistimewaannya
dan Tatanan Massa Bangunan (Form
and Mass Building)  Kawasan Kota Citra Kota
Lama Manado. Menurut Kevin Lynch dalam
c. Mengetahui dan menganalisis Sirkulasi Mulyandari (2010), definisi Citra Kota
dan Perpakiran  (Circulation and adalah gambaran mental dari sebuah kota
 Parking) Kawasan Kota Lama sesuai dengan rata-rata pandangan
Manado. masyarakatnya.
d. Mengetahui dan menganalisis Ruang Teori Hamid Shirvani
Terbuka (Open Space) Kawasan Kota Dalam merumuskan unsur-unsur
Lama Manado. fisik kota, perlu dirmuskan terlebih dahulu
e. Mengetahui dan menganalisis domain atau lingkup bidang perancangan
Perpapanan nama/Penanda (Signages) kota. Perancangan kota dalam hal ini
Kawasan Kota Lama Manado. dipandang sebagai bagian dari proses
f. Mengetahui dan menganalisis Jalur  perencanaan kota yang berkaitan dengan
Pejalan Kaki (Pedestrian Ways) kualitas fisik lingkungan kota. Dalam hal
Kawasan Kota Lama Manado. kualitas fisik, perencana dan perancang
g. Mengetahui dan mengalisis Pendukung kota tidak akan dapat merancang seluruh
Kegiatan (Activity Support) Kawasan unsur bentuk fisik kota, kecuali dihadapi
Kota Lama Manado. kota baru dan kawasan kosong yang akan
h. Mengetahui dan menganalisis direncanakan. (Shirvani, 1985) Dalam
Preservasi (Preservation) Kawasan (Mulyandari, 2010).
Kota Lama Manado.
Tata Guna Lahan (Land Use)
TINJAUN PUSTAKA Salah satu masalah terjadi
Kota Lama  berkaitan dengan penerapan sistem guna
Menurut probowati (2006) Suatu lahan atau pemintakatan ( zoning )
kawasan historis bercitra budaya khas  perkotaan menurut Shirvani (1985) yaitu
(sebagaimana Kota Lama sebagai suatu tidak adanya diversifikasi kegiatan dalam
kawasan yang memiliki bangunan kuno zona yang sama ("terlalu seragam"
 berarsitektur kolonial yang beberapa menyebabkan hanya ramai pada waktu
diantaranya merupakan bangunan tertentu).
 bersejarah) merupakan prioritas pertama Bentuk dan Tatanan Bangunan (Mass
 preservasi baik kawasan maupun and F orm Building)
 bangunannya, karena disamping Menurut Shirvani (1985), salah
merupakan bagian dari masa lalu dan satu isu yang berkaitan dengan massa
kebudayaan kota, juga merupakan sebagai  bangunan perkotaan yaitu, massa
 potensi pariwisata dan dan aset kota  perkotaan meliputi bangunan-bangunan,
(bangunan dan infrastruktur) yang tak  permukaan tanah, obyek-obyek dalam
ruang yang dapat membentuk ruang kota Struktur dan tempat-tempat penting sejarah
dan membentuk pola kegiatan, dalam skala harus memiliki kehidupan yang lebih
 besar atau kecil.  panjang (Shirvani, 1985).

Sirkulasi dan Perparkiran (Circulation METODOLOGI


and Parki ng) Penelitiain ini menggunakan
Menurut Shirvani (1985) sistem
metode deskriptif. Pendekatan penelitian
sirkulasi kota sebagai perangkat fisik kota
yang dilakukan adalah penelitian kualitatif.
terdiri dari berbagai aspek yang mencakup
Sasaran dalam penelitian kualitatif
 pola, struktur, dan perlengkapan jalan,
menurut Sarwono (2006) berupa kejadian,
aspek lalu lintas dan tempat parkir.
sejarah, benda berupa foto, artefak,
Runag Terbuka (Open Space)  peninggalan-peniggalan peradaban kuno
Elemen ruang terbuka menurut dan lain sebagainya.
Shirvani (1985) terdiri dari taman-taman
Metode Pengumpulan Data
dan lapangan hijau, air, penerangan,
 paving, kios-kios, pancuran minum, Data Primer
 patung, jam, jalur pejalan kaki, dan 1. Tata Guna Lahan ( Land Use):
 penanda. -Observasi Lapangan mengenai
Jalur Pedestrian (Pedestrian Ways)  penggunaan lahan yang ada di lokasi
Ketersedian elemen jalur pejalan  pengamatan
kaki seperi: bangku, pecahayaan, dan - Peta penggunaan Lahan
taman-taman menambah nilai unsur 2. Bentuk dan Tatanan Massa Bangunan
keindahan sehingga terlihat perbedaan (Form and Mass Building):
sirkulasi bagi pejalan kaki dan sirkluasi - Observasi Lapangan mengenai bentuk
kendaraan (Shirvani, 1985).  bangunan
- Luas tapak lewat perhitungan software
Pendukung Kegiatan (Activity Support)
GIS
Meliputi seluruh pengguanaan dan
- Observasi Lapangan untuk
aktifitas yang membantu memperkuat
menentukan KDB dengan asumsi 100%
ruang-ruang umum kota, karena aktifitas
 bagi bangunan yang memakai seluruh
dan fisik ruang selalu saling melengkapi
luas tapak
satu sama lain. Bentuk, lokasi, dan
- Observasi Lapangan mengenai jumlah
karakteristik suatu areal tertentu akan
lantai bangunan untuk menentukan
menarik fungsi,penggunaan dan aktifitas
KLB
spesifik (Shirvani, 1985).
- Peta sebaran tatanan massa bangunan
Perpapan-nama/penanda (Signages) 3. Sirkulasi dan Parkiran (Circulation and
Menurut Shirvani (1985), penanda  Parking):
yang dimaksudkan adalah petunjuk arah - Observasi Lapangan mengenai
 jalan, rambu lalu lintas, media iklan, dan sirkulasi kendaraan yang melewati
 berbagai bentuk penanda lain. Keberadaan lokasi pengamatan
 penandaan akan sangat mempengaruhi - Observasi Lapangan mengenai jenis
visualisasi kota jika jumlah cukup dan  parkiran yang tersedia
memilik karakter yang berbeda. - Peta Sirkulasi Kendaran dan Sebaran
Preservasi (Preservation) Parkiran
Upaya yang harus dilakukan untuk 4. Ruang Terbuka (Open Space):
menjaga situs sejarah, selama secara - Observasi Lapangan mengenai ruang
ekonomi penting dan signifikan budaya. terbuka yang tersedia
5. Jalur Pedestrian (Pedestrian Ways): Bangunan Umum Bersejarah Di Kota
- Observasi Lapangan mengenai Manado (Gambar 3.1).
kondisi, lebar, perabot jalur pedestrian Metode Analisis
- Peta Sebaran Kondisi Jalur Pedestrian (a) Membagi dalam 4 segmen Kawasan
6. Pendukung Kegiatan (Activity Support): Kota Lama sebagai lokasi pengamatan
- Observasi Lapangan mengenai jenis dengan pertimbangan batas koridor jalan
 pendukung kegiatan yang tersedia dan kesamaan karakteristik;
- Peta sebaran pendukung kegiatan (b) Menggambarkan dan mengalisis
7. Perpapanan Nama/Penanda (Signage): kondisi Kawasan Pusat Kota Lama
- Observasi Lapangan mengenai bentuk  berdasarkan karakteristik Tata Guna Lahan
 penanda pada bangunan, reklame, dan (Land Use), Bentuk dan Tatanan Massa
rambu lalu lintas Bangunan (Form and Mass Building),
- Peta sebaran perpanan nama/penanda

Data Sekunder
1. Jurnal ataupun laporan penelitian yang
terkait dengan bangunan Preservasi
(Preservation)  di Kawasan Kota Lama
Manado.
2. Jurnal ataupun laporan penelitian untuk
 peta deliniasi Kawasan Kota Lama
Manado.
3. Dokumen kebijakan dan peraturan-
 peraturan daerah yang berlaku di Kawasan Gambar 3.3. Peta Pembagian
Kota Lama Manado. Sirkulasi dan Perpakiran  (Circulation and
4. Dokumen tentang statistik kependudukan  Parking),  Ruang Terbuka (Open Space),
Kawasan Kota Lama Manado yang diakses Perpapanan nama/Penanda (Signages),
 pada halaman website instansi Badan Pusat Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Ways),
Statistik Kota Manado.
Pendukung Kegiatan (Activity Support),
Lokasi Penelitian dan Preservasi (Preservation)
Penelitian ini dilakukan pada (c) Menarik kesimpulan dari setiap elemen
Kawasan Kota Lama, karena merupakan yang menggambarkan karakteristik
 pusat Kota Manado dan memiliki nilai Kawasan Kota Lama Manado dan
sejarah yang sangat tinggi. Deliniasi memberikan saran terhadap hasil
Kawasan Kota Lama di dapat lewat  penelitian.
laporan tesis Wullur (2015) dengan judul
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gaya Bangunan Arsitektur Kolonial Pada
Letak Geografis Wilayah Penelitian
Letak geografis dari wilayah
 penelitian yaitu Kawasan Kota Lama
Manado:
10 29’30’’ Lintang Utara
1240 50’ 30” Bujur Timur 
Batas Administrasi dari wilayah penelitian
Sebelah Utara : Kelurahan Sindulang 1
Sebelah Timur : Kelurahan Sungai
Tondano
Gambar 3.1. Peta Kawasan Kota Lama Sebelah Selatan : Kelurahan Mahakeret
Manado Timur
Wullur, Fanny Alfrits. 2015. Gaya
 Bangunan Arsitektir Kolonial
 Pada Bangunan Umum
 Bersejarah Di Kota Manado
(Tesis). Manado: Universitas
Sam Ratulangi.

Anda mungkin juga menyukai