Anda di halaman 1dari 33

TEORI CITRA KOTA (KEVIN

LYNCH) & TEORI URBAN DESIGN


(HAMID SHIRVANI)

Oleh :
Zulkifly Syamjas
G2F120034
Teori Citra Kota
(Lynch:1960)
Sejarah Teori Lynch (1960)
Teori mengenai citra place adalah suatu teori penting dalam perancangan kota, karena sejak
tahun 1960-an, teori ‘citra kota’ mengarahkan pandangan pada perancangan kota kearah yang
memperhatikan pikiran terhadap kota dari orang yang hidup di dalamnya. Teori-teori
berikutnya sangat dipengaruhi oleh teori yang diformulasikan oleh Kevin Lynch, seorang tokoh
peneliti kota. Risetnya didasarkan pada citra mental jumlah penduduk dari kota tersebut.
Dalam risetnya, ia menemukan betapa pentingnya citra mental itu karena citra yang jelas akan
memberikan banyak hal yang sangat penting bagi masyarakatnya, seperti kemampuan untuk
berorientasi dengan mudah dan cepat disertai perasaan nyaman karena tidak tersesat,
identitas yang kuat terhadap suatu tempat, dan keselarasan hubungan dengan tempat-tempat
yang lain

Dalam bukunya ‘The Image of The City’, Kevin Lynch telah melakukan beberapa pengamatan
tentang citra kota di 3 (tiga) kota : Boston, New Jersey dan Los Angeles
Asumsi

Identitas Makna
orang dapat memahami orang dapat mengalami
gambaran mental perkotaan ruang perkotaan

Struktur
orang dapat melihat
perkotaan
“The creation of the
environmental image
is a two-way
process between
observer and observed”

—Kevin Lynch 1960


Teori Lynch district
kawasan

path nodes
jalur
simpul

edge
tepian landmark
penanda
01
Path
jalur
Path

jalur-jalur dimana
pengamat biasanya
bergerak dan
melaluinya
02
Edge
tepian
Edge

batas-batas antara dua


wilayah
03
District
kawasan
District

kawasan kota yang


bersifat dua dimensi
dengan skala kota
menengah sampai luas,
dimana manusia
merasakan ’masuk’ dan
’keluar’ dari kawasan
yang berkarakter beda
secara umum
04
Nodes
simpul
Nodes

titik-titik, spot-spot
strategis dalam sebuah
kota dimana pengamat
bisa masuk, dan yang
merupakan fokus untuk
ke dan dari mana dia
berjalan
05
Landmark
penanda
Landmark

merupakan benda fisik


yang didefinisikan
dengan sederhana
seperti: bangunan,
tanda, toko, atau
pegunungan
Kelebihan Kekurangan
1. Tujuan komunikasi 1. Tidak akurat dan
2. Mudah dibuat lengkap
3. Menunjukkan 2. Subjektif
3. Versi visual berbeda
identitas bagi tiap orang
Saran

● Penambahan elemen skala

● Penambahan elemen arah


mata angin
Teori Urban Design
(Shirvani:1985)
Sejarah Teori Shirvani (1985)
Urban design mulai dipraktekan secara professional pada pertengahan abad 20 namun sebelumnya
telah dikenal pada zaman Cina, Romawi dan Yunani kuno yang bangunannya masih belum tertata.

Pada masa ini urban design tidak dilaksanakan oleh tenaga ahli, seperti sculture,
arsitektur, garden design, surveying, astronomy dan military engineering. Pada abad 18 dan
19, tenaga surveyor dan arsitek sebagian besar tidak terjun ke urban design. Akhir abad 19,
urban design modern menjadi salah satu cabang ilmu urban planning. Terbitnya sebuah buku
Camillositte yang berjudul City Planning According to Artistic Principles (1889), dengan
konsep City Beautiful Urban design pertama kali digunakan sebagai contoh.

Dengan dasar pemikiran itulah kemudian Hamid Shirvani menggagas teori Urban Design yang
dituangkan dalam buku “Urban Design Process” (1985)
Asumsi

Sirkulasi dan
Pola dan citra internal perparkiran
menjelaskan maksud ruang- Hal ini mengkaji
ruang di antara bangunan karakteristik jalan berupa
bangunan dalam lingkup kualitas pemeliharaan,
kawasan kota kepadatan ruang, tatanan
dll
Bentuk dan citra
eksternal Kualitas lingkungan
Ruang ini berfokus pada mengkaji faktor faktor yang
skyline (garis langit) kota, mempengaruhi kualitas
serta citra dan identitas lingkungan
kota secara keseluruhan
Teori Shirvani pedestrian way
Jalur pedestrian
Land use
Tata guna lahan
activity support
Building Form and Massing Aktifitas pendukung
Bentuk dan Massa
Bangunan signage
sirculation and parking Rambu-rambu
Sirkulasi dan parkir

preservation
open space
ruang terbuka preservasi
Land Use
Tata Guna Lahan
menginteraksikan
antara rancangan
dan
kebijaksanaan
bagi peruntukan
fungsi fungsi
yang tepat pada
areal tertentu
Building Form and Massing Bentuk dan Massa
Bangunan
bangunan,
permukaan tanah,
obyek-obyek yang
membentuk ruang
kota dan pola-
pola
Circulation and parking Sirkulasi dan
Parkir
bermanfaat dalam
menyusun
lingkungan kota,
karena dapat
membentuk
mengarahkan dan
mengontrol pola-
pola aktivitas
dan pengembangan
suatu kota
Open space
Ruang terbuka
suatu bentang
lahan, bentuk-
bentuk lahan
luas (jalan,
trotoar, taman)
dan ruang-ruang
yang digunakan
untuk rekreasi
dalam kawasan
kota
Pedestrian ways Jalur pedestrian
Sistem jalur
pedestrian dapat
mengurangi
ketergantungan
terhadap kendaraan
dalam suatu kota,
memperindah
lingkungan dengan
skala manusia,
membentuk
aktivitas pedagang
eceran dan
memperbaiki
kualitas udara
Activity Support Aktivitas Pendukung

keterkaitan antara
fasilitas ruang
umum kota dengan
kegiatan yang
berlangsung di
dalamnya dengan
tujuan menciptakan
kehidupan kota
Rambu rambu
signage penandaan

petunjuk arah
jalan, rambu
lalu lintas,
media iklan, dan
berbagai bentuk
penandaan lain
Pemeliharaan/
pelestarian
Preservation
Konsep tentang
pemeliharaan kota
memperhatikan
beberapa aspek,
antara lain
bangunan-bangunan
tunggal, struktur
dan gaya
arsitektur, hal
yang berkaitan
dengan kegunaan,
umur bangunan atau
kelayakan bangunan
Kelebihan Kekurangan
• Prioritas tata guna lahan • Masih dalam bentuk plan
• Nyaman dan teratur

bukan end state plan
• Lebih mudah dalam Membatasi kebebasan
berkreasi
pengaturan kota • Tidak mempertimbangkan
• Menghadirkan identitas wewenang dan kepemilikan
dan karakteristik lokal lahan
Saran
● mempertimbangkan area
terbuka lainnya untuk
perencanaan pembangunan yang
bukan hanya bersifat rencana
jangka pendek tapi juga
rencana jangka menengah dan
panjang
● sebaiknya dilengkapi
guidelines yang harus
dipatuhi oleh siapa pun yang
membangun di tiap persil
dalam kawasan yang terkena
rancangan kota
Thanks!
Do you have any
questions?
Kifly_syamjas@yahoo.com
+62 852 9900 0909

Anda mungkin juga menyukai