Perancangan Kota
Dasar Perancangan Kota
2014
Elemen-elemen Perancangan Kota
• Perancangan Kota (Urban design) bertujuan untuk
mewujudan proses ruang kota yang berkualitas tinggi
dilihat dari kemampuan ruang tersebut di dalam
membentuk pola hidup masyarakat urban yang sehat.
B
3. Sirkulasi dan Parkir (Circulation and Parking )
• Masalah sirkulasi kota diperlukan pemikiran yang
mendasar; antara prasarana jalan yang tersedia,
bentuk struktur kota, fasilitas pelayanan umum
dan jumlah kendaraan bermotor yang semakin
meningkat.
• Diperlukan suatu manajemen transportasi yang
menyeluruh terkait dengan aspek-aspek tersebut.
• Di negara maju sudah dicanangkan atau digencarkan
penggunaan moda transportasi umum (mass
transport) untuk mengurangi penggunaan kendaraan
pribadi dan penghematan BBM
• Membantu pengurangan pencemaran udara kota
maupun kebisingan dan bahaya lalu lintas lainnya.
• Kebijakan ini mengarah terciptanya suatu lingkungan
kota menuju kondisi minimalisir transportasi (zero
transportation).
• Selain kebutuhan ruang untuk bergerak, moda
transport juga membutuhkan tempat untuk berhenti
(parkir). Kebutuhan parkir semakin meningkat
terutama di pusat-pusat kegiatan kota atau Central
Bussiness District (CBD).
4. Ruang Terbuka (Open Space)
• Ruang terbuka (open space) selalu menyangkut
lansekap.
• Elemen lansekap terdiri dari
elemen keras (hardscape seperti : jalan, trotoar, patun,
bebatuan dan sebagainya) serta
elemen lunak (softscape) berupa tanaman dan air.
Ruang terbuka :lapangan, jalan, sempadan sungai, green
belt, taman dan sebagainya.
• Dalam perencanan open space akan senantiasa
terkait dengan perabot taman / jalan (street
furniture). Street furniture ini bisa berupa
lampu, tempat sampah, papan nama, bangku
taman dan sebagainya.
5. Area Pedestrian (Pedestrian Area)
• Area di tujukan untuk pejalan kaki yang bebas
hambatan
• Atraksi untuk mendapatkan suasana saat
melakukan pergerakan, baik statis maupun
dinamis
• Sistem pedestrian yang baik akan mengurangi
keterikatan terhadap kendaraan di kawasan
pusat kota, mempertinggi kualitas lingkungan
melalui sistem
• perancangan yang manusiawi, menciptakan
kegiatan pedagang kaki lima yang lebih banyak
dan akhirnya akan membantu kualitas udara di
kawasan tersebut.
5. Penandaan (Signage)
• Meliputi rambu-rambu lalu lintas, papan
reklame, petunjuk jalan dsb.
• Dapat mempengaruhi visualisasi kota dilihat
dari kuantitas dan bentuk karakter.
• Yang harus diperhatikan dlm merencanakan
penanda-an dalam kota:
a. Mampu memperlihatkan karakter kawasan
b. Memperhitungkan jarak dan besaran obyek
tanda shg estetika terjaga
c. Pembatasan terhadap elemen-elemen
penerang sebagai pendukung.
7. Pendukung Kegiatan (Activity Support )
• Pendukung kegiatan adalah semua fungsi bangunan dan
kegiatan-kegiatan yang mendukung ruang publik suatu
kawasan kota.
• Bentuk, lokasi dan karakter suatu kawasan yang memiliki ciri
khusus akan berpengaruh terhadap fungsi, penggunaan lahan
dan kegiatan-kegiatannya.
• Penciptaan kegiatan pendukung aktifitas kesinambungan
antara menyediakan jalan, pedestrian atau plaza, dengan
fungsi utama (bangunan dan isinya) dan penggunaan elemen-
elemen kota yang dapat menggerakkan aktivitas, misalnya :
• pusatperbelanjaan,
• taman rekreasi,
• pusat perkantoran,
• perpustakaan dan sebagainya.
8. Konservasi ( Conservation )
• Konservasi suatu individual bangunan harus selalu dikaitkan
dengan keseluruhan kota. Konsep tentang konservasi kota
memperhatikan beberapa aspek,antara lain:
• bangunan-bangunan tunggal,
• struktur dan gaya arsitektur,
• hal yang berkaitan dengan kegunaan,
• umur bangunan atau kelayakan bangunan.
• Beberapa kategori konservasi antara lain
• preservasi (preservation),
• konservasi (conservation),
• rehabilitasi (rehabilitation),
• revitalisasi (revitalitation) dan
• peningkatan (improvement).
Citra Kota
a. Ketinggian Bangunan
b. Jarak Antar Bangunan
c. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
d. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
e. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
f. Fasad
g. Material
h. Skala
i. Warna
3. SIRKULASI DAN PARKIR