Anda di halaman 1dari 7

Gedung Opera Sydney (b.

Inggris: Sydney Opera House) di Sydney, New South Wales adalah


salah satu bangunan abad ke-20 yang paling unik dan terkenal. Gedung ini terletak di Bennelong
Point di Sydney Harbour dekat Sydney Harbour Bridgedan pemandangan kedua bangunan ini
menjadi ikon tersendiri bagi Australia.
Bagi jutaan turis yang datang, gedung ini memiliki daya tarik dalam bentuknya yang seperti
cangkang. Selain sebagai objekpariwisata, gedung ini juga menjadi tempat berbagai
pertunjukkan teater, balet, dan berbagai seni lainnya. Gedung ini dikelola oleh Opera House
Trust dan menjadi markas bagi Opera Australia, Sydney Theatre Company, dan Sydney
Symphony Orchestra.
Desainnya didapat dari sebuah kompetisi yang dimenangkan oleh Jrn
Utzon dari Denmark pada tahun 1955. Utzon sendiri datang ke Sydney untuk supervisi
pada 1957.
Gedung ini juga masuk kedalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2007.

Dibuka tahun 1973, Sydney Opera House dirancang oleh arsitek berkebangsaan Denmark, Jrn
Utzon.[3] Pembangunannya sebagian didanai oleh Opera House Lottery. Utzon meninggalkan
pembangunannya dalam keadaan kecewa sebelum bangunan ini selesai; kemudian pekerjaan
ini diselesaikan oleh arsitek lain. Terletak di Bennelong Point di Sydney Harbour, bangunan ini
masuk dalam Situs Warisan Dunia.[4]
Harry Seidler adalah salah seorang pendukung modernisme di Australia. Rose Seidler
House karyanya adalah ilham bagi Sydney konservatif tahun 1950-an, tapi ia menerima banyak
perhatian karena pencakar langitnya, terutama di Sydney. Bangunan tingginya yang terkenal
adalahBlues Point Tower dan Australia Square. Bangunan mencolok lainnya meliputi MLC
Centre, Capita Centre, dan Grosvenor Place.
Dua arsitek lain yang memengaruhi langit-langi Sydney adalah Glen Murcutt dan Walter Burley
Griffin. Murcutt lahir tahun 1936 dan bertanggungjawab atas pendirian Australian Architecture
Association. Filosofinya adalah bahwa sebuah bangunan harus bercampur dengan
lingkungannya. Ia banyak merancang bangunan penghunian dan karyanya ada di beberapa
daerah di Australia. Karyanya di Sydney meliputi Laurie Short House, Berowra Waters Inn, BallEastaway House, Magney House, Done House dan Schnaxl House.
Walter Burley Griffin (1876-1937) adalah seorang arsitek berkebangsaan Amerika Serikat yang
rancangannya untuk kota Canberra, ibukota negara baru yang dipilih tahun 1912. Ia mengawali
karyanya di Australia dan arsitektur Australia. Lake Burley Griffin, di Canberra, dinamai sesuai
namanya. Selama Depresi Besar ia merancang cerobong asap yang dibangun di kota

pinggiran Willoughby dan Pyrmont di Sydney. tahun 1919 ia mendirikan Greater Sydney
Development Association, yang merencanakan pembangunan daerah penghunian baru di
daerah semak belukar. Kota pinggiran Castlecrag adalah hasil langsung dari usaha ini,
menghindari tata jalan tradisional dan berusaha berbaur dengan lingkungan semak.

Gedung Opera Sydney


Gedung Opera Sydney merupakan salah satu simbol nasional yang paling
terkemuka. Terletak di dekat Jembatan Pelabuhan Sydney , gedung ini
tampak seperti sekumpulan layar indah yang meluncur menuju pelabuhan.

Sir

Eugene

Goossens, konduktor

tetap

di Orkestra
Simfoni Sydney, pertama
kali mengajukan gagasan membangun gedung besar untuk lokasi kesenian
baru di Sydney pada tahun 1947. Gagasan ini kemudian mendapat
dukungan dari perdana menteri New South Wales, J.J Cahill . Akhirnya,
dibentuklah sebuah komite untuk mewujudkan gagasan tersebut. Pada
tahun 1955 komite itu mengadakan kompetisi untuk mencari desain untuk
proyek ini. Kompetisis ini menarik 233 peserta. Arsitek asal Denmark. Jorn
Utzon,memenangkan kompetisi
dan Titik Bennelong dipilih sebagai
lokasinya, konstruksi dimulai pada tahun 1959. Terdapat masalah yang
menghambat kemajuan pembangunan ini, yaitu masalah desain, anggaran
berlebihan, bahkan tanda-tanda korupsi. Akan tetapi, Gedung Opera ini
akhirnya selesai pada tahun 1973 dengan dana senilai 77,3 juta dolar,

hampir 15 kali lebih besar dari perkiraan awal.


Pertunjukkan Bakat

Dinilai sebagai pertunjukkan seni


terbaik di dunia, Gedung Opera Sydney adalah tempat penyelenggaraaan
3000 pertunjukkan setiap tahunnya, meliputi balet, film, pertunjukkan
music, konser rock, jazz, konser simfoni, opera dan drama. Dua juta orang
mengunjungi Gedung Opera setiap tahunnya. Gedung ini memiliki lima
auditorium, lima studio latihan, 60 ruang ganti, dan beberapa restoran serta
bar. Gedung ini merupakan tempat bagi Orkestra Simfoni Sydney,
Perusahaan Teater Sydney, dan Opera Australia.
Ruang paling besar dalam gedung ini adalah ruang konser (yang terkenal
dengan akustiknya) memiliki 2679 kursi dan Teater Opera dengan 1547
kursi, dengan ruang bawah di gedung konser yang cukup mengakomodasi
70 musisi. Kedua ruang itu menggunakan kayu pohon birch putih dan kayu.
Ruangan yang lebih kecil adalah Teater Drama (544 kursi), Gedung
Sandiwara (398 kursi) yang juga digunakan sebagai bioskop, dan Studio
Teater (364 kursi), ruang lebih kecil untuk produksi seni kontemporer. Bekas
Ruang Resepsi disebut Ruang Utzon dan juga terdapat Ruang Pameran baru.
Di luar gedung, terdapat ruang terbuka dengan anak tangga menuju ke
pintu masuk gedung, anak tangga tersebut mirip amfiteater.
Bennelong
Titik Bennelong, lokasi dimana Gedung Opera Sydney berdiri, mendapat
namanya
dari Woollarawarre
Bennelong
(1764

1813) dari
suku Wangal, salah satu suku Aborigin yang paling terkenal. Pada tahun
1789, Inggris menangkap Bennelong sebagai bagian dari rencana gubernur
yang ketika itu menjabat, Arthur Phillip.Ia ingin mempelajari budaya dan
bahasa suku Aborigin.

Ia dan Bennelong berteman dan suku Aborigin mengadopsi pakaian


bergaya Eropa serta
mempelajari
bahasaInggris. Pada
tahun 1970, Bennelong meminta Philip untuk membuatkannya sebuah
rumah yang sekarang disebut dengan Titik Bennelong. Setahun
kemudian Bennelong menyediakan tempat hiburan musik untuk sang
Gubernur, pertunjukkan ini dikenal sebagai pertunjukkan pertama yang
diadakan dilokasi tersebut.

Jorn Utzon
Arsitek Denmark, Jorn
Utzon (sebelum
1918),
mengikuti
sekolah
arsitektur Kopenhagenantara tahun 1973 dan 1942. Ia melanjutkan studinya
di Swedia dan Amerika Serikatsebelum bekerja di kantor arsitek terkenal
asal Finlandia, Alvar Aalto. Pada tahun 1956,Utzon memenangkan
kompetisi tak bernama untuk pertunjukkan desain seni kompleks diSydney.
Gedung opera ini merupakan sebuah konsep yang berani dan maju pada
saat itu. Pada awalnya, konstruksinya hanya membutuhkan waktu lima
tahun, tetapi proyek ini terganggu karena mengalami penundaan dan
pengunduran diri Utzon pada tahun 1966. Ia tidak pernah kembali
ke Australia untuk menyaksikan mahakaryanya selesai. Pada tahun 2004,
ia memenangkan penghargaan Arsitektur Pritzke

Sydney Opera House adalah kompleks teater dan hallyang saling terhubung di bawah
cangkang putih yang terkenal itu. Sejak dibuka tahun 1973, gedung opera ini menjadi

pusat pertunjukkan seni tersibuk di dunia, menggelar sekitar 3000 even tiap tahunnya
dengan penonton sekitar 2 juta orang, dioperasikan 24 jam sehari, 7 hari dalam
seminggu dan hanya tutup saat natal dan paskah. Sejumlah buku dan film mencatat
sejarah 30 tahun, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek Sydney Opera
House secara keseluruhan. Salah satunya karya Franoise Fromonot, Jrn Utzon The
Sydney Opera House.
Kisah gedung opera bergaya Modern Ekspresionis ini dimulai tahun 1957, kala Jrn
berumur 38 tahun. Jrn yang membuka studio tahun 1945 dekat kastil Hamlet-nya
Shakespeare ini, masih belum dikenal. Jrn tinggal di kota kecil Hellebk, bersama istri
dan ketiga anak mereka, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi arsitek.
Konsep Jrn tiga cangkang beton berlapis keping putih tak dinyana terpilih sebagai
salah satu pemenang dalam kompetisi internasional merancang gedung opera di tanjung
pelabuhan Sydney yang diikuti 230 peserta dari lebih 30 negara pada tahun 1957.
Setelah mengerjakan proyek ini di Denmark bertahun-tahun disertai kunjungan berkalikali ke Sydney, Jrn akhirnya memutuskan memboyong keluarganya ke Sydney akhir
1962. Utzon memang senang menggarap bangunan publik monumental dan proyek
perumahan yang rendah hati. Kekuatan motivasi telah membentuk karir arsitek Denmark
ini.
Atap cangkang bertumpuk karya Jrn bertahta di atas panggung mengesankan karya
Ove Arup pemenang asli kompetisi tahun 1957 ini adalah skema yang mendobrak
tradisi. Utzon bekerja sama dengannya pada proyek ini, sedang saat menuntaskan
desain akhir Jrn bekerja dengan Tobias Faber. Hal itu bermanfaat bagi Utzon untuk
menguji gagasannya, sedangkan bagi Faber kesempatan berharga dapat mengamati
kreasi dari gagasan besar. Mereka berdua mempelajari karya Gunnar Asplund,
mengagumi kekuatan gagasan utamanya yang selalu didukung kesempurnaan detail.
Ketika para arsitek tertarik arsitektur Jepang, mereka mempelajari buku-buku tentang
monumen Cina dan arsitektur lokal untuk dasar mempelajari tradisi bangunan Jepang.
Mereka pelajari juga buku-buku Frank Lloyd Wright dan pendekatan arsitekturnya serta
foto-foto menawan dalam buku Jerman Wunder der Natur.
Semua itu dilakukan berdasarkan intuisi Utzon akan hal yang akan menjadi esensi
arsitektur masa datang. Reaksi mereka atas ketakpedulian kualitas umumnya hasil
Gerakan Modern waktu itu, dikumpulkan dalam suatu artikel di majalah Denmark
Arkitekten tahun 1947. Inspirasi mereka peroleh dari struktur dan tekstur alam,
bangunan lokal dan monumental masa lalu di Meksiko, India, Yunani dan
Cina. Pendeknya setelah itu, dalam sebuah introduksi pameran kecil, Utzon menjelaskan
gagasannya untuk pendekatan baru arsitektur dengan bekal latihan kepekaan diri,
pemahaman hukum alam, kebutuhan imaginasi dan mimpinya.
Suasana khusus senantiasa mendorong Utzon membuat solusi khusus pula. Sydney
Opera House terletak di atas dermaga pelabuhan Sydney, dikelilingi pegunungan dan
lereng, dimana penduduk dapat memandang ke bawah kota. Atap menjadi bagian
penting ke lima tampak. Bangunan itu bagai pahatan yang dibungkus cangkang,
memantulkan langit dan awan.

Denah Sydney Opera House


Perhatian Utzon pada prefabrikasi menunjukkan usahanya menggunakan industri lebih
dari sekedarnya. Menyusun elemen berbeda bentuk, ukuran dan bahan ternyata bisa
menghasilkan struktur yang kaya dan mengesankan. Untuk Sydney Opera House, Utzon
bermain dengan bentuk-bentuk geometris dan sterometris murni, agar dapat mengontrol
perhitungan kekuatan strukturnya. Dari sebuah bola dia memotong seluruh elemen
menjadi shellsetinggi 60 m.
Tahun 1966 Jrn meninggalkan Sydney karena pertikaian politik yang berujung
penundaan kontrak. Utzon, yang waktu itu digambarkan media agak tertutup, tak
sengaja terseret dalam intrik politik dan diserbu pers yang memusuhinya. Untungnya
Jrn sempat menyelesaikan struktur dasarnya, sedangkan bagian interior di kerjakan
pihak lain. Gedung opera ini akhirnya diselesaikan pembangunannya pada Agustus tahun
1973 oleh Peter Hall.
Belakangan hari menjelang pensiun, Utzon mengutus putranya Jan dengan bendera
Utzon Architect, bekerja sama dengan Sydney Opera House Trust dan pemerintah
Australia, dalam pengembangan dan renovasi gedung opera ini di masa mendatang,
meliputi pembuatan dokumen prinsip desain dan panduan modifikasi untuk generasi
muda Australia yang akan mewarisinya. Jrn berpesan, Saya harap gedung ini bisa
bertahan untuk seni. Generasi berikut mesti punya kebebasan untuk mengembangkan
gedung ini untuk kebutuhan masa tersebut.
Duduk di Bennelong Point, memandang ke bawah dari jembatan tersohor Sydney
Harbour Bridge, Opera House terekspos seutuhnya, sejelas segmen berwarna dimana
gedung opera ini berdiri. Tak heran si wanita di awal kisah langsung terpesona. Terang
saja, ia melihat bangunan kebanggaan rakyat Australia ini di tempat paling strategis
untuk mengaguminya. Allah memang Maha Indah !
ARSITEK, GURU DAN AYAH YANG BERHASIL
Utzon sebagai arsitek internasional, dapat bekerja di mana saja di dunia. Meskipun ia
mempunyai dasar tradisi bangunan Denmark, namun kesederhanaan dan kerendahan
hatinya membuat semua bangunan ciptaannya bebas dari perasaan sentimentil dan
kebiasaan membesar-besarkan diri. Beberapa karya penting yang dibuat Jrn di Denmark
diantaranya ; Courtyard-Style Housing ( 1956-58 ), Kingo Houses di Helsingr,
Fredensborg Houses ( 1962 ), Kalkbrnderihavnen di tepi laut Copenhagen, kantor
Herning Shipping ( 1986 ), gedung pertemuan Stride Strmme di Denmark Institute of
Technology, Odense ( 1986 ), proyek perluasan Hotel Marienlyst di Helsingr, Hotel Vejle,
stasion pompa bensin uno-X petrol di Herning, Ro-house di Fyn, Kalvebod Hotel di
Copenhagen, Esbjerg Theatre and Concert Hall (Musikhuset Esbjerg), Skagen Odde
Nature Centre ( 1999-2000 ) oleh Jrn, Kim and Jan Utzon. Sedangkan di luar Denmark,
Jrn merancang Humana Zimbabwe, proyek IICD Dowagiac, Michigan, USA, dua rumah

mirip acropolis mini dinamai Can Feliz di pulau Majorca, Spanyol awal 1970-an yang ia
tinggali bersama istrinya, Lis. Utzon pensiun di usia 84 tahun dan menikmati hari tuanya
di sana.
Putranya, Jan dan Kim menjadi arsitek berbakat, sedangkan putrinya Lin Utzon bekerja
sama dengan sang ayah membuat semua tenunan untuk gereja Bagsvaerd. Lin, seniman
mural porselen dan media dekoratif, memiliki putra-putri bergelar sarjana arsitektur.
Utzon dan kedua putranya mendirikan Utzon Associates di Haarby, Denmark. Wisma
budaya Dunkers Kulturhus di Hlsingborg, Swedia di desain Kim Utzon, sedangkan
kompleks Kuwait National Assembly ( 1982 ) dan Paustian Building di Copenhagen adalah
proyek pertama Jrn dengan Kim Utzon. Kedua putra Utzon ini melanjutkan pekerjaan di
Utzon Associates dan berhasil mengembangkan gagasan dan metode ayah mereka.

Boks Telpon, desain Utzon Associates


Dalam periode aliran Post Modern yang dangkal, Utzon menjadi pribadi yang menarik
perhatian. Jrn sepanjang hidupnya bekerja dengan brilian, selektif, tidak mudah puas
untuk mencapai yang terbaik. Pribadi yang tenang, terbuka, antusias, peka, loyal, tapi
penuh ilham, sulit ditebak. Menggambar bentuk-bentuk alam dan persepsi manusia yang
menghasilkan karya termasyhur. Sidney Opera House adalah epik keseniannya yang
indah.
Cirinya pada gairah arsitektur yang terbangun dengan jernih, terinspirasi alam,
memadukan gagasan keseimbangan Asplund, kualitas pahatan Alvar Aalto, dan struktur
organik Frank Lloyd Wright. Ia melebihkan arsitektur sebagai seni dan mengembangkan
bentuknya sampai ke tingkat puitis, dengan perencanaan matang, keutuhan struktural
dan harmoni seni pahat. Karya arsitektur imaginatifnya, tentu terlalu personal untuk
ditiru, namun penghargaannya terhadap kaidah arsitektur di masa lalu dan metode kerja
progresifnya yang serius mestinya mengilhami imajinasi arsitek muda hari ini. ( A.Savitri/
peminat arsitektur kota/ pelbagai sumber )

Anda mungkin juga menyukai