Dibuka tahun 1973, Sydney Opera House dirancang oleh arsitek berkebangsaan Denmark, Jrn
Utzon.[3] Pembangunannya sebagian didanai oleh Opera House Lottery. Utzon meninggalkan
pembangunannya dalam keadaan kecewa sebelum bangunan ini selesai; kemudian pekerjaan
ini diselesaikan oleh arsitek lain. Terletak di Bennelong Point di Sydney Harbour, bangunan ini
masuk dalam Situs Warisan Dunia.[4]
Harry Seidler adalah salah seorang pendukung modernisme di Australia. Rose Seidler
House karyanya adalah ilham bagi Sydney konservatif tahun 1950-an, tapi ia menerima banyak
perhatian karena pencakar langitnya, terutama di Sydney. Bangunan tingginya yang terkenal
adalahBlues Point Tower dan Australia Square. Bangunan mencolok lainnya meliputi MLC
Centre, Capita Centre, dan Grosvenor Place.
Dua arsitek lain yang memengaruhi langit-langi Sydney adalah Glen Murcutt dan Walter Burley
Griffin. Murcutt lahir tahun 1936 dan bertanggungjawab atas pendirian Australian Architecture
Association. Filosofinya adalah bahwa sebuah bangunan harus bercampur dengan
lingkungannya. Ia banyak merancang bangunan penghunian dan karyanya ada di beberapa
daerah di Australia. Karyanya di Sydney meliputi Laurie Short House, Berowra Waters Inn, BallEastaway House, Magney House, Done House dan Schnaxl House.
Walter Burley Griffin (1876-1937) adalah seorang arsitek berkebangsaan Amerika Serikat yang
rancangannya untuk kota Canberra, ibukota negara baru yang dipilih tahun 1912. Ia mengawali
karyanya di Australia dan arsitektur Australia. Lake Burley Griffin, di Canberra, dinamai sesuai
namanya. Selama Depresi Besar ia merancang cerobong asap yang dibangun di kota
pinggiran Willoughby dan Pyrmont di Sydney. tahun 1919 ia mendirikan Greater Sydney
Development Association, yang merencanakan pembangunan daerah penghunian baru di
daerah semak belukar. Kota pinggiran Castlecrag adalah hasil langsung dari usaha ini,
menghindari tata jalan tradisional dan berusaha berbaur dengan lingkungan semak.
Sir
Eugene
Goossens, konduktor
tetap
di Orkestra
Simfoni Sydney, pertama
kali mengajukan gagasan membangun gedung besar untuk lokasi kesenian
baru di Sydney pada tahun 1947. Gagasan ini kemudian mendapat
dukungan dari perdana menteri New South Wales, J.J Cahill . Akhirnya,
dibentuklah sebuah komite untuk mewujudkan gagasan tersebut. Pada
tahun 1955 komite itu mengadakan kompetisi untuk mencari desain untuk
proyek ini. Kompetisis ini menarik 233 peserta. Arsitek asal Denmark. Jorn
Utzon,memenangkan kompetisi
dan Titik Bennelong dipilih sebagai
lokasinya, konstruksi dimulai pada tahun 1959. Terdapat masalah yang
menghambat kemajuan pembangunan ini, yaitu masalah desain, anggaran
berlebihan, bahkan tanda-tanda korupsi. Akan tetapi, Gedung Opera ini
akhirnya selesai pada tahun 1973 dengan dana senilai 77,3 juta dolar,
1813) dari
suku Wangal, salah satu suku Aborigin yang paling terkenal. Pada tahun
1789, Inggris menangkap Bennelong sebagai bagian dari rencana gubernur
yang ketika itu menjabat, Arthur Phillip.Ia ingin mempelajari budaya dan
bahasa suku Aborigin.
Jorn Utzon
Arsitek Denmark, Jorn
Utzon (sebelum
1918),
mengikuti
sekolah
arsitektur Kopenhagenantara tahun 1973 dan 1942. Ia melanjutkan studinya
di Swedia dan Amerika Serikatsebelum bekerja di kantor arsitek terkenal
asal Finlandia, Alvar Aalto. Pada tahun 1956,Utzon memenangkan
kompetisi tak bernama untuk pertunjukkan desain seni kompleks diSydney.
Gedung opera ini merupakan sebuah konsep yang berani dan maju pada
saat itu. Pada awalnya, konstruksinya hanya membutuhkan waktu lima
tahun, tetapi proyek ini terganggu karena mengalami penundaan dan
pengunduran diri Utzon pada tahun 1966. Ia tidak pernah kembali
ke Australia untuk menyaksikan mahakaryanya selesai. Pada tahun 2004,
ia memenangkan penghargaan Arsitektur Pritzke
Sydney Opera House adalah kompleks teater dan hallyang saling terhubung di bawah
cangkang putih yang terkenal itu. Sejak dibuka tahun 1973, gedung opera ini menjadi
pusat pertunjukkan seni tersibuk di dunia, menggelar sekitar 3000 even tiap tahunnya
dengan penonton sekitar 2 juta orang, dioperasikan 24 jam sehari, 7 hari dalam
seminggu dan hanya tutup saat natal dan paskah. Sejumlah buku dan film mencatat
sejarah 30 tahun, waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek Sydney Opera
House secara keseluruhan. Salah satunya karya Franoise Fromonot, Jrn Utzon The
Sydney Opera House.
Kisah gedung opera bergaya Modern Ekspresionis ini dimulai tahun 1957, kala Jrn
berumur 38 tahun. Jrn yang membuka studio tahun 1945 dekat kastil Hamlet-nya
Shakespeare ini, masih belum dikenal. Jrn tinggal di kota kecil Hellebk, bersama istri
dan ketiga anak mereka, yang kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi arsitek.
Konsep Jrn tiga cangkang beton berlapis keping putih tak dinyana terpilih sebagai
salah satu pemenang dalam kompetisi internasional merancang gedung opera di tanjung
pelabuhan Sydney yang diikuti 230 peserta dari lebih 30 negara pada tahun 1957.
Setelah mengerjakan proyek ini di Denmark bertahun-tahun disertai kunjungan berkalikali ke Sydney, Jrn akhirnya memutuskan memboyong keluarganya ke Sydney akhir
1962. Utzon memang senang menggarap bangunan publik monumental dan proyek
perumahan yang rendah hati. Kekuatan motivasi telah membentuk karir arsitek Denmark
ini.
Atap cangkang bertumpuk karya Jrn bertahta di atas panggung mengesankan karya
Ove Arup pemenang asli kompetisi tahun 1957 ini adalah skema yang mendobrak
tradisi. Utzon bekerja sama dengannya pada proyek ini, sedang saat menuntaskan
desain akhir Jrn bekerja dengan Tobias Faber. Hal itu bermanfaat bagi Utzon untuk
menguji gagasannya, sedangkan bagi Faber kesempatan berharga dapat mengamati
kreasi dari gagasan besar. Mereka berdua mempelajari karya Gunnar Asplund,
mengagumi kekuatan gagasan utamanya yang selalu didukung kesempurnaan detail.
Ketika para arsitek tertarik arsitektur Jepang, mereka mempelajari buku-buku tentang
monumen Cina dan arsitektur lokal untuk dasar mempelajari tradisi bangunan Jepang.
Mereka pelajari juga buku-buku Frank Lloyd Wright dan pendekatan arsitekturnya serta
foto-foto menawan dalam buku Jerman Wunder der Natur.
Semua itu dilakukan berdasarkan intuisi Utzon akan hal yang akan menjadi esensi
arsitektur masa datang. Reaksi mereka atas ketakpedulian kualitas umumnya hasil
Gerakan Modern waktu itu, dikumpulkan dalam suatu artikel di majalah Denmark
Arkitekten tahun 1947. Inspirasi mereka peroleh dari struktur dan tekstur alam,
bangunan lokal dan monumental masa lalu di Meksiko, India, Yunani dan
Cina. Pendeknya setelah itu, dalam sebuah introduksi pameran kecil, Utzon menjelaskan
gagasannya untuk pendekatan baru arsitektur dengan bekal latihan kepekaan diri,
pemahaman hukum alam, kebutuhan imaginasi dan mimpinya.
Suasana khusus senantiasa mendorong Utzon membuat solusi khusus pula. Sydney
Opera House terletak di atas dermaga pelabuhan Sydney, dikelilingi pegunungan dan
lereng, dimana penduduk dapat memandang ke bawah kota. Atap menjadi bagian
penting ke lima tampak. Bangunan itu bagai pahatan yang dibungkus cangkang,
memantulkan langit dan awan.
mirip acropolis mini dinamai Can Feliz di pulau Majorca, Spanyol awal 1970-an yang ia
tinggali bersama istrinya, Lis. Utzon pensiun di usia 84 tahun dan menikmati hari tuanya
di sana.
Putranya, Jan dan Kim menjadi arsitek berbakat, sedangkan putrinya Lin Utzon bekerja
sama dengan sang ayah membuat semua tenunan untuk gereja Bagsvaerd. Lin, seniman
mural porselen dan media dekoratif, memiliki putra-putri bergelar sarjana arsitektur.
Utzon dan kedua putranya mendirikan Utzon Associates di Haarby, Denmark. Wisma
budaya Dunkers Kulturhus di Hlsingborg, Swedia di desain Kim Utzon, sedangkan
kompleks Kuwait National Assembly ( 1982 ) dan Paustian Building di Copenhagen adalah
proyek pertama Jrn dengan Kim Utzon. Kedua putra Utzon ini melanjutkan pekerjaan di
Utzon Associates dan berhasil mengembangkan gagasan dan metode ayah mereka.