PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Persentase Produksi Buah-buahan Tahun 2016 (Sumber : BPS Kalimantan
Tengah, 2017)
1
Munwwarah, 2017, “Statistik Sayuran dan Buah-Buahan Provinsi Kalimantan Tengah”, Badan Pusat
Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya, Hal 12
2 Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
tahun sebelumnya. Namun untuk komoditas unggulan di Kalimantan Tengah, jumlah
produksi nangka/cempedak dan rambutan justru mengalami penurunan yaitu masing-
masing turun 26.623 kuintal (17%) dan 32.303 kuintal (22%). Sedangkan produksi
sukun tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 6.970 kuintal (89 %), dan
pisang naik produksinya sebesar 146.311 kuintal ( 54 %) dibandingkan tahun 2015.
Kenaikan cukup 28.899 kuintal (53%).2
2
ibid
Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten 3
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
4 Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu kabupaten tertua di
Provinsi Kalimantan Tengah. Total luas wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur
adalah 16.796 km2 atau 10,94 persen dari total luas Provinsi Kalimantan Tengah.
Secara astronomis, wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur terletak antara 112o
7’ 29” Bujur Timur sampai dengan 113o 14’ 22” Bujur Timur dan antara 1o 11’
50” Lintang Selatan sampai dengan 3o 18’ 51” Lintang Selatan. Adapun secara
geografis, wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur berbatasan langsung dengan
Kabupaten Katingan di sebelah utara dan sebelah timur Kabupaten Seruyan di
sebelah barat dan laut Jawa di sebelah selatan.
Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan wilayah tropis dengan rata-
rata temperatur udara berkisar antara 26OC sampai dengan 28OC. Letaknya yang
berada dekat dengan Lintang 0O membuat wilayah kabupaten ini memiliki cuaca
yang cenderung panas dengan rata-rata lama penyinaran matahari setiap harinya
sebesar 55,25%.3
Wilayah kabupaten Kotawaringin Timur dengan kondisi alam pedesaan
yang masih sangat alami dan memiliki lahan yang cukup subur. Upaya
pengembangan agrowisata pedesaan yang memanfaatkan potensi pertanian, dan
melibatkan masyarakat pedesaan, dapat berfungsi sebagai pemberdayaan
masyarakat berbasis pariwisata. Permberdayaan masyarakat yang dimaksudkan
adalah agrowisata yang dapat mengikutsertakan peran dan aspirasi masyarakat
pedesaan selaras dengan pendayagunaan potensi sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang dimilikinya.
3
Selvia Sari, 2017, “Kabupaten Kotawaringin Timur dalam Angka 2017”, Badan Pusat Statistik
Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit, Hal 9
Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten 5
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
Gambar 1.3 Persentase Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten
Kotawaringin Timur, 2016 (Sumber : BPS Kotawaringin Timur, 2017)
Dari hasil tabel di atas yaitu hasil produksi buah-buahan dalam kurun
waktu satu tahun di dalam tahun 2015, buah-buahan dengan hasil panen terbesar
didapatkan dari kecamatan Baamang dengan produksi nanas sebanyak 2560
Kuintal dalam satu tahun, disusul buah buah pisang pada kecamatan Pulau Hanaut
sebanyak 1204,6 Kuintal.
4
Jurnal : Potensi dan Pengembangan Taman MekarsariSebagai Agro dalam Wisata Unggulan di
Jawa Barat, Rahmat Ari Wibowo, 2009 hal 4
Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten 9
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
Perlindungan dan pengelolaan harus dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial,
dan budaya yang dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian.
Ada beberapa cara yang di lakukan agar pembangunan kepariwisataan
tetap terjaga yaitu dapat terwujud pada perancangan arsitektur, antara lain : Yeang
(2006), menyatakan :
“Ecological design, is bioclimatic design, design with the climate of
locality, and low energy design”.
Yeang menekankan pada : integrasi kondisi ekologi setempat, kondisi
tapak, konsep desain yang tanggap pada lingkungan dan iklim setempat.
Menurut The International Ecotourism Society, wisata ekologi adalah :
Responsible travel to natural areas that conserves the environment and improves
the well-being of local people. Yang artinya : Perjalanan yang bertanggung jawab
ke area alami yang melestarikan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat setempat.
Jadi, agrowisata dapat dikelompokkan ke dalam wisata ekologi (eco-
tourism), yaitu kegiatan perjalanan wisata dengan tidak merusak atau mencemari
alam dengan tujuan untuk mengagumi dan menikmati keindahan alam, hewan
atau tumbuhan liar di lingkungan alaminya serta sebagai sarana pendidikan
(Deptan, 2005)
Untuk menciptakan sebuah kawasan Agrowisata maka diperlukannya
sebuah konsep yang bertemakan Arsitektur Ekologi agar kawasan Agrowisata
tersebut tetap menjaga kondisi lingkungannya dan diharapkan dalam
perancangannya juga memperhatikan alam disekitar dengan pendekatan ekologi
arsitektur. Manfaat Pariwisata bagi lingkungan antara lain juga sebagai berikut :
1. Pembangunan dan pengembangan pariwisata bila diarahkan dan
direncanakan secara baik, akan dapat membantu dalam memelihara
lingkungan.
2. Pariwisata pada umumnya berusaha untuk memperkenalkan hal-hal yang
asli dan unik, segala sesuatu yang rapih, bersih dan menyenangkan
wisatawan. Oleh karena hal-hal tersebut yang diinginkan wisatawan.
Maka dari beberapa manfaat pariwisata bagi lingkungan tersebut
pendekatan arsitektural yang digunakan adalah Ekologi yang secara umum adalah
1.5.2 Sasaran
1. Mengidentifikasi pengertian, karakteristik, jenis, persyaratan, dan
contoh dari Agrowisata Petik Buah.
2. Mengkaji teori Arsitektur ekologi.
3. Melakukan studi banding dengan objek sejenis.
4. Merumuskan variabel dan kriteria kawasan agrowisata petik buah
dengan menggunakan konsep arsitektur ekologi di Kabupaten
Kotawaringin Timur.
1.6 Metodologi
Proses metodologi akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1.6.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data-data yang berkaitan dengan Agrowisata Petik Buah
di Kabupaten Kotawaringin Timur Kota Sampit akan dilakukan
dengan mengumpulkan data berupa :
1. Data Sekunder
Sumber data sekunder didapatkan dari penelitian yang diperoleh
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan
dicatat oleh pihak lain). Data sekunder diperoleh antara lain dengan
cara:
Data Kawasan
Mempelajari data kawasan untuk menemukan kondisi
lingkungan sekitar.
Studi Pustaka
Mempelajari catatan atau teori yang telah ada melalui media
buku maupun web tentang materi yang berkaitan dengan teori
2. Data Primer
Data primer diperoleh langsung dari sumber asli di sekitar
lingkungan (tidak melalui media perantara). Berupa wawancara
secara individual atau kelompok, atau hasil observasi terhadap
suatu lingkungan. Data Primer antara lain diperoleh dengan cara:
1. Survei
Metode survei dilakukan dengan cara:
Observasi Lapangan
Observasi yang dilakukan dengan terjun langsung ke
lapangan dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar
dengan seksama.
3. Studi Banding
Melakukan studi banding dengan membandingkan objek yang
memiliki keterkaitan fungsi dan konsep yang sama dengan
Agrowisata Petik Buah.
1.6.2 Analisis
Analisis dilakukan melalui data preseden yang berkaitan dengan
objek sejenis, kemudian data sekunder dan primer yang telah
didapatkan sebelumnya untuk mendapatkan variabel dan kriteria
desain.
1.6.3 Sintesa
Sintesa dalam penelitian ini berisi rangkuman berbagai pengertian
atau pendapat dari sumber rujukan serta analisis sehingga menjadi
suatu tulisan baru yang mengandung kesatuan yang selaras
BAB V KESIMPULAN
Berisikan Konsep Desain, Detail Desain dan Hasil Desain.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar pusataka yang digunakan sebagai sumber literatur selama proses
penelitian dan kajian objek.
Latar Belakang
Fenomena & Isu
Fakta
Opini
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
F
E
E
Studi Pustaka Studi Banding
D
B
Studi Preseden Analisa Agrowisata
A
C
K
Sintesa
2.1.2 Agrowisata
Agrowisata merupakan terjemahan dari istilah bahasa Inggris
Agrotourism. Agro berarti pertanian dan tourism
pariwisata/kepariwisataan. Agrowisata adalah berwisata ke daerah
pertanian. Pertanian dalam arti luas mencakup pertanian rakyat,
perkebunan, peternakan, dan perikanan (Alikodra dalam Siladana,
2009).
2.1.3 Petik
Arti kata petik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
petik artinya adalah mengambil dengan mematahkan tangkainya, baik
itu bunga, buah, daun dan sebagainya yang memiliki tangkai.
2.1.5 Nanas
Arti kata Nanas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI)Tanaman tropis dan subtropis, buahnya berbentuk bulat
panjang, kira-kira sebesar kepala orang, kulit buahnya bersusun sisik
berbiji mata banyak, daunnya panjang, berserat, dan berduri pada kedua
belah sisinya.
2.1.6 Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan
membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap,
hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan
desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses
perancangan tersebut. (Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas)
2.1.7 Ekologi
Sebagai ilmu interaksi antara segala jenis makhluk hidup dan
lingkungannya. Berasal dari bahasa Yunani oikos rumah tangga atau
cara bertempat tinggal, dan logos bersifat ilmu atau ilmiah. Sehingga
ekologi dapat di definisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. (Ernst
Haeckel,1869)
5
Undang-undang Kepariwisataan No. 9 tahun 1990
Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten 31
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
2.7.4 Pengembangan Kawasan Agrowisata
Pengembangan Kawasan agrowisata ini menuntut pengelolaan
ruang (tata ruang) yang lebih menyeluruh baik yang meliputi
pengaturan, evaluasi, penertiban maupun peninjauan kembali
pemanfaatan ruang sebagai kawasan agrowisata, baik dari sisi ekologi,
ekonomi maupun sosial budaya. Penataan kawasan agrowisata ini
sangat mungkin beririsan dengan pemanfaatan kawasan lain seperti
kawasan pemukiman atau kawasan industri. Prioritas perlu dilakukan
dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang. Oleh karena
itu dalam pengembangannya diperlukan pendekatan kawasan yang
bukan hanya meliputi sisi ekologi, tetapi juga sosial budaya dan
ekonomi. Sehingga dalam jangka panjang, bukan hanya pelestarian
daya dukung lingkungan saja yang tercapai, tetapi juga pertumbuhan
ekonomi yang stabil serta budaya yang lestari.
Pengembangan agrowisata sebagai salah satu sektor
pembangunan secara umum menjadi sangat relevan, sesuai dengan
potensi daerah masing-masing.
Pengembangan agrowisata berbasis kawasan akan mampu
mendorong berbagai sektor lain baik ekonomi, sosial maupun budaya.
Dan perencanaan pengembangan kawasan agrowisata harus dilihat
dalam bingkai hubungan faktor pemintaaan (demand) dan faktor
penawaran (supply factor). Demand Faktor adalah profil dan situasi
pasar wisata baik internasional maupun domestik, kecenderungan pasar
dan sebagainya. Sedangkan supply faktor merupakan produk dan
layanan wisata yang dikembangkan baik berupa kegiatan, fasilitas
maupun aset wisata.
6
Frick,H. (2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologi: Yogyakarta: Karnisius.Halaman 1
42 Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
bahan, dan masa pakai material bangunan. Prinsip utama arsitektur ekologi
adalah menghasilkan keselarasan antara manusia dengan lingkungan
alamnya.
Gambar 2.1. Pola Pikir Desain Arsitektur Ekologi (Sumber : Frick, H. (2007).
Dasar-dasar Arsitektur Ekologi )
Arsitektur ekologi menekankan pada konsep ekosistem, yaitu
komponen lingkungan hidup harus dilihat secara terpadu sebagai
komponen yang berkaitan dan saling bergantung antara satu dengan yang
lainnya dalam suatu sistem. Cara ini dikenal dengan pendekatan ekosistem
atau pendekatan holistik. Dalam ekosistem terjadi peredaran, yaitu suatu
kondisi peralihan dari keadaan satu ke keadaan lainnya secara berulang-
ulang yang seakan-akan berbentuk suatu lingkaran. Namun demikian,
peredaran tersebut bersifat linier atau dengan kata lain tidak dapat diputar
secara terbalik. Ekosistem terdiri dari makhluk hidup (komunitas biotik)
dan lingkungan abiotik. Kedua unsur tersebut masing-masing memiliki
pengaruh antara satu dengan lainnya untuk memelihara kehidupan
sehingga terjadi suatu keseimbangan, keselarasan, dan keserasian alam di
bumi.
Meminimalkan pemborosan
B
Arsitektur
B
Bionic Struktur
Ekologi B
Bahan & Konstruksi
Alamiah Berkelanjutan
B
B 2.3 . Konsep Arsitektur Ekologi yang Holistis Sumber : Frick,B H.
Gambar
(2007). Dasar-dasar Arsitektur Ekologi. Yogyakarta: Kanisius.
7
Frick, H (2005) Dasar-Dasar Arsitektur Ekologi. Yogyakarta: Karnisius. Halaman 4.
Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten 49
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
Pola perencanaan dan perancangan arsitektur ekologi selalu
memanfaatkan atau meniru peredaran alam seperti kriteria berikut :
1. Intensitas energi yang dikandung maupun digunakan saat
membangun seminimal mungkin
2. Kulit bangunan (dinding dan atap) berfungsi sebagaimana
mestinya, yaitu dapat melindungi dari sinar panas matahari, angin,
dan hujan
3. Arah bangunan sesuai dengan orientasi Timur-Barat dan Utara-
Selatan untuk menerima cahaya tanpa kesilauan
4. Dinding dapat melindungi dari panas matahari
Penginapan
Terdapat penginapan hotel di sekitar taman
buah Mekarsari, serta terdapat juga Rumah Pohon
yang memiliki Kamar bernuansa pohon yang terbuat
dari kayu dengan beton besar sebagai penyangga yang
menyerupai batang pohon. Sesuai dengan konsep
edukasi sambil rekreasi yang diusung pihak pengelola
Mekarsari.
Pondok Bambu
Pondok bambu merupakan tempat beristirahat
sementara yang di sediakan oleh pihak wisata
Mekarsari, dengan ukuran 3x2 dengan material
bambu dan atap daun yang disusun linier mengikuti
jalan sirkulasi.
Parkir
Taman Agrowisata Mekarsari Menyediakan
lahan Parkir yang terpisah bagi pengguna kendaraan
bermotor dan Mobil agar memudahkan sirkulasi di
dalam kawasan, dengan luasan lahan parkir Mobil
sebesar 1,6 Ha dan lahan parker Motor sebesar 1 ha.
Taman Bermain
Fasilitas bermain dengan atraksi-atraksi sebgai
berikut :
1. Atraksi Sepeda: Sepeda Tandem, ATV, dan Sepeda
Tuk-tuk
2. Outbond: Halang rintang, panjat tebing, dayung
rakit berkelompok, dan Flying fox
3. Area Bermain: Fancy Train, Mini GoKart,
Aeroplane, dan Mono Rail
4. Olahraga: Bersepeda, Senam, dan Jalan Sehat
Bangunan
Terdapat bangunan utama yang menjadi daya
tarik wisata di dalam wisata Mekarsari yaitu
bangunan dengan air terjun dari atas bangunan dengan
8 lantai dari lantai dasar ke lantai atas bangunan.
8
http://ngalam.id/read/2639/kusuma-agrowisata-batu/ di akses tanggal 30 juni 2018 pukul
21.43
60 Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
Selain memetik buah, pengunjung juga dapat
menikmati kegiatan wisata agro lainnya berupa
pembelajaran edukasi. Kegiatan ini sangat cocok untuk
memberikan edukasi bagi kalangan pelajar.
Kegiatan selanjutnya, Kusuma Agrowisata juga
menyediakan sarana wisata outbound. Kegiatan outbound
itu dibagi untuk kalangan dewasa dan anak-anak. Hal itu
didapatkan pada petualangan bride wood, flying fox, ring
wall dan kargo net.
Pengelola juga menyuguhkan wisata adventure
yaitu Komodo Adventure yang mulai beroperasi sejak Juli
2013. Obyek ini berupa permainan menantang dengan
mengendarai mobil komodo dengan lintasan seperti hutan.
Pihak pengelola juga membangun industri minuman
yang berbasis buah-buahan yang dihasilkan dari kebun
sendiri. Kusuma Agro Industri dibangun pada tahun 2000
sebagai home industry dengan bahan utama buah apel.
Pada awalnya memproduksi Sari Apel, Jenang Apel,
Wingko Apel, Selai Apel dan Brem Apel. Sejak tahun
2002, mulai menggunakan peralatan semi modern dengan
menggunakan boiler. Produk apel ini sudah menjangkau
daerah Jawa dan Bali. Pada awal 2006, bidang industri
dipisah menjadi satu divisi yang berdiri sendiri, yaitu
divisi Agro Industri.9
9
ibid
Kawasan Agrowisata Petik Buah Nanas di Kabupaten 61
Kotawaringin Timur dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi
a. Fasilitas Kusuma Agrowisata
Hotel
Terdapat fasilitas di dalam hotel di antaranya
yaitu : 151 Kamar, Suite dan Vila, Restaurant, Coffee
Shop dan Bar, Kolam Renang, Pusat Kebugaran
(Gym), Lapangan Tenis, Lapangan Sepak Bola,
Ruangan Rapat, Lapangan Parkir, Laundry, Taman
Bermain Anak-anak
Restaurant
Restaurant kusuma agrowisata terdapat di
dalam hotel itu sendiri yang mudah di jangkau oleh
wisatawan dengan kuliner khas Jawa Timur dan
daerah lain, juga kuliner mancanegara, ruang
restaurant terbuka agar wisatawan dapat menikmati
view dari dalam restoran.
Parkir
Parkir yang terdapat di area halaman hotel di
pisah antara kendaraan bermobil dan bermotor agar
sirkulasi di dalam kawasan tidak terganggu.
Wisata Air
Terdapat kolam renang umum yang dapat di
gunakan bagi anak-anak, remaja dan dewasa, di
dalamnya terdapat juga fasilitas wahana bermain air.
Variabel Tanggapan
Aspek
ATM KA ATM KA
Bangunan Penunjang
di dalam kawasan
yang menjadi
bangunan utama
Sebagai acuan dari analisis preseden di pilih untuk studi kasus yang
pertama diambil dari sebuah Objek Wisata Agrowisata Salak Pondoh, di Turi,
Sleman, Yogyakarta. Dan untuk studi kasus yang kedua yaitu Desa Wisata
Srowolan .Serta yang ke tiga Taman Bunga Nusantara di Bogor. Dari tiga buah
studi kasus ini akan diperbandingkan dengan indikator-indikator yang akan
diterapkan pada Agrowisata Petik Buah di Kabupaten Kotawaringin Timur yang
akan dirancang.
4.1 Agrowisata Turi
4.1.1 Analisis Kondisi Umum
Agro Wisata Salak Pondoh yang terietak di Kecamatan Turi
merupakan kawasan wisata yang berada di area pertanian tepatnya yaitu
di dusun Gadung, Bangunkerto, Turi, Sleman, Yogyakarta. Kawasan
wisata ini beroperasi sejak tahun 1994 dengan luas 27 hektar. Untuk
mencapainya pengunjung menempuh perjalanan sepanjang 25 km dari
pusat kota Jogja ke arah utara.
4.1.2 Aksesibilitas
a. Sirkulasi Kendaraan
Perkerasan yang digunakan untuk kendaraan menggunkan
aspal pada jalan utama masuk dengan pemandangan kebun salak di
bahu jalan dengan jarak ±2 meter dari jalan karena di setiap pinggir
jalan terdapat sungai yang memisahkan jalan dan kebun salak.
Terdapat gerbang agrowisata saat memasuki objek wisata ini, jalan
masuk kawasan agrowisata ini mempunyai lebar ±3,5 meter karena
merupakan jalan pedesaan yang berkelok dan sedikit menanjak
karena mengikuti bentuk tanah di lereng pegunungan.
c. kolam renang.
f. Taman Air
4.1.4 FasilitasWisata
Bangunan sebagai fasilitas penunjang teriihat tanpa dinding agar
dapat menikmati suasana pedesaan dan orientasi bangunan untuk
melihat view gunung merapi.
Di agrowisata salak pondoh ini warga tidak menyediakan
homestay karena merupakan wisata desa bukan desa wisata yang
dilengkapi tempat menginapbagiwisatawannya.
Fasilitas lain adalah disediakan taman bermain untuk tempat
beristirahat, tempat duduk untuk istirahat di beberapa tempat jalur
pedestrian, kopersai agrowisata sebagai tempat penjualan salak pondoh
yang dibangun dengan menggunakan material kayu dan dikelilingi
vegetasi sebagai peneduh dalam membangun fasilitas mengunakan
teknik lokal dan modern. Beberapa fasilitas bangunan menggunakan
teknik bangunan panggung tapi untuk fasilitas MCK menggunakan
4.3.2 Aksesibilitas
a. Sirkulasi Kendaraan
Aksesibilitas ke obyek wisata ini melalui jalan yang beraspal
denga lebar ±3 meter dan melalui pedesaan daerah puncak.
Aksesibilitas untuk kendaraan roda empat dan roda dua disediakan
lahan parkir yang cukup luas dengan. Lahan parkir dapat mencakup
40 mobil.
Nirwana Rekomendasi
Elemen Agrowisata Sabah
Agrowisata Rancangan
Pucak Teaching Agriculture
Terpadu
Farm (PTF) Park
Cisarua
Sirkulasi
Variabel Kriteria
Pabrik Buah,
Area Parkir,
Gate Penerima Tamu,
Foodcourt
Restoran
Fasilitas Penunjang
Toko Souvenir,
Klinik Kesehatan,
Taman Bermain anak,
Toilet Umum,
Sekretaris,
Divisi Operasional,
Divisi Personalia,
Divisi Perencanaan
Divisi Keamanan
Divisi Kebersihan
Industri Pariwisata :
- Pelaku langsung
- Jasa wisata
Pelaku pariwisata
- Pemerintah
- Masyarakat lokal
- Lembaga swadaya
BPS. 2017. Provinsi Kalimantan Tengah Dalam Angka 2017. Palangka Raya:
BPS