Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia yang
telah diberikan kepada kami “saya selaku penanggung jawab program
KIA/KB, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kami sebagai petugas
pelaksana program dan pelayanan kesehatan di tahun 2018.
Drg. Astiarni
NIP : 19630210 198911 2 002
NIP. 19710107 199102 2 003
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata pengantar
Daftar isi ...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang program
1.2 Tujuan
1.3 Sasaran
BAB II ANALISA SITUASI
2.1.GAMBARAN UMUM
2.1.1.Data situasi umum
2.2.2.Data wilayah
2.2.3.Data ketenagaan
2.2.4.Data sarana dan prasarana
2.2.5.Data kependudukan
2.2.6.Data sarana pendidikan
2.2.GAMBARAN KHUSUS
2.2.1.Definisi operasional KIA/KB
2.2.2.Profil Program KIA/KB
BAB III ANALISIS MASALAH
3.1.Identifikasi masalah
3.2.Prioritas masalah
3.3.Penyebab masalah
3.4.Analisis penyebab masalah
3.5.Prioritas penyebab masalah
3.6.Alternatif pemecahan masalah
3.7.Prioritas pemecahan masalah
BAB IV RENCANA USULAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 RUK
4.2.RPK
BAB V.PENUTUP
VISI, MISI, KEBIJAKAN MUTU DAN JANJI LAYANAN
VISI :
” TERWUJUDNYA MASYARAKAT KECAMATAN PUCUK SEHAT ”
MISI :
MOTTO:
JANJI LAYANAN
S : Senyum,
S: Salam
S: Sapa
S: Siap melayani
TATA NILAI
P : professional
U : utama
C : cepat
U : update
K : keikhlasan
BAB I
PENDAHULUAN
pada ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal. Hal ini di
tandai dengan tingginya angka kematian ibu (AKI) dan kematian bayi
(AKB).
dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu prioritas utama
Dari data PWS KIA dan LB3 KIA dinas kesehatan Kabupaten
Lamongan tahun 2018 jumlah kematian bayi 90 sementara kematian
1.2. TUJUAN:
TUJUAN UMUM
TUJUAN KHUSUS
kembang optimal
No DESA JUMLAH KK
1 Pucuk 895
2 Kesambi 556
5 Karangtinggil 665
6 Paji 648
7 Tanggungan 996
8 Sumberjo 909
9 Kedali 513
10 Gempolpading 969
11 Wanar 1.774
12 Plososetro 371
13 Cungkup 944
14 Babat Kumpul 520
15 Ngambeg 1.175
16 Padenganploso 1.262
17 Bugoharjo 863
Jumlah 14.445
IPAL
JALAN
MASUK
3,30 M X
12 M
JALAN
RAYA
-Terlatih :. 260
-Tidak terlatih : 0
TABEL 1 :
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG
TENAGA KESEHATAN DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS
DEFINISI OPERASIONAL
FORMULA
Cakupan : jumlah ibu hamil yang memperoleh pelayanan
kunjungan antenatal
Ibu hamil K1/K4 sesuai standart di wilayah kerja pada kurun
K1/K4 waktu tertentu
x
100%
Jumlah seluruh ibu hamil di satu wilayah
kerja dalam kurun waktu yang sama
Cakupan : jumlah ibu bersalin yang di tolong oleh tenaga
pertolongan kesehata yang memiliki kompetensi kebidanan
persalinan oleh di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
Nakes yg x
memiliki 100%
Kompetensi Jumlah ibu bersalin di satu wilayah kerja pada
Kebidanan kurun waktu yang sama
Cakupan : jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali
pelayanan pelayanan nifas sesuai standart di satu wilayah
ibu nifas kerja pada kurun waktu tertentu
x
100%
Jumlah ibu nifas di satu wilayah keja pada
kurun waktu yang sama
TABEL 2 :
PERSENTASI KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN NEONATAL RISIKO
TINGGI/KOMPLIKASI DI TANGGANI
DEFINISI OPERASIONAL
Komplikasi : kesakitan pada ibu hamil, bersalin, ibu nifas yang
kebidanan dapat mengancam jiwa ibu dan bayi.
Komplikasi : ibu hamil, bersalin dan nifas dengan komplikasi
Kebidanan yang mendapatkan pelayanan sesuai standart
yang ditangani pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan
(polindes, puskesmas, puskesmas poned,
bersalin, RSIA/RB, RSU, RSU PONEK).
Neonatus : neonatus dengan penyakit dan kelainan yang dapat
komplikasi menyebabkan kesakitan, kecacatan, dan kematian.
Neonatus dengan komplikasi seperti asfiksia,
ikterus, hipotermi, tetanus neonatorum,
infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat badan
lahir renda <2500 gr), sindroma gangguan
pernafasan, kelainan kongenital.
Neonatus : neonatus komplikasi yang mendapat pelayanan
kompliksi oleh tenaga kesehatan yang terlatih, dokter dan
Yang ditangani bidan di saraana pelayanan kesehatan
Catatan : - perhitungan jumlah ibu dengan komplikasi
kebidanan di satu wilayah kerja pada kurun waktu
yang sama dihitung berdasarkan angka estimasi
20% dari total sasaran ibu hamil di satu wilayah
pada kurun waktu yang sama.
FORMULA
cakupan : jumlah ibu hamil , ibu bersalin dan ibu
komplikasi nifas dengan komplikasi yang
kebidanan ditanggani oleh tenaga kesehatan
yang x
ditanggani 100%
20% dari jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun
Cakupan : jumlah neonatus dengan komplikasi yang di
neonatus tanggani
Dengan x
komplikasi 100%
Yang Jumlah neonatus dengan faktor resiko 15%
ditanggani dari seluruh bayi dalam 1 tahun
TABEL 3 :
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
DEFINISI OPERASIONAL
Pasangan : Pasangan suami istri yang istrinya berumur antara
Usia Subur 15-49
( PUS ) tahun,dalam hal ini termasuk pasangan yang
istrinya
lebih dari 49tahun,tetapi ma-
Sih mendapat menstruasi
Peserta KB : Pasangan usia subur yang baru pertama kali
Baru menggunakan salah satu cara/alat kontrasepsi dan
termasuk mereka yang pasca keguguran,
sesudah melahirkan atau pasca istirahat
MKJP : Metode kontrasepsi jangka panjang yang meliputi
IUD,MOP/MOW dan Implant
Non MKJP : Metode kontrasepsi bukan jangka panjang yang
meliputi
suntik,pil, Kondom dan obat vagina
MOW : Medis Operatif Wanita atau Tubektomi
MOP : Medis Operatif Pria atau Vasektomi
FORMULA
Cakupan : Jumlah PUS peserta baru KB diwilayah kerja dan
Peserta KB kurun
Baru waktu tertentu
X 100%
Jumlah PUS diwilayah kerja dan kurun waktu yg
sama
TABEL 4 :
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN
DEFINISI OPERASIONAL
KN1 : Pelayanan kesehatan neonatal dasar, kunjungan 1
pada 6-48 jam setelah lahir
KN Lengkap : Pelayanan kesehatan neonatal dasar meliputi IMD
(Inisiasi Menyusui Dini), Asi Eksklusif, pencegahan
infeksi berupa perawatan mata, tali pusat,
pemberian Vit K1 injeksi bila tidak diberikan pada
saat lahir, pemberian Imunisasi Hepatitis B0 bila
tidak diberikan pada saat lahir, dan manajemen
terpadu bayi muda. Dilakukan sesuai standart
sedikitnya 3 kali, pada 6-48 jam setelah lahir, pada
3-7 hari dan pada 8-28 hari setelah lahir yang
dlakukan fasilitas kesehatan maupun kunjungan
rumah.
FORMULA
Kunjungan : Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan
Neonatus kesehatan
Lengkap Sesuai standart paling sedikit 3x di satu wilayah
kerja
Pada kurun waktu tertentu.
TABEL 5 :
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN
DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan : Cakupan kunjungan bayi umur 0 hari – 11 bulan
Kunjungan disarana pelayanan kesehatan (Polindes, Pustu,
Bayi Puskesmas, Rumah Bersalin, dan Rumah Sakit)
maupun di rumah, Posyandu, Tempat penitipan
anak, Panti asuhan dan sebagainya melalui
kinjungan petugas. Setiap bayi memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali
pada umur 29 hari – 2 bulan, 1 kali pada umur 3 –
5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1 kali
pada umur 9-11 bulan. Pelayanan keehatan
tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG,
DPT/HB1-3, Polio1-4, Campak), stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi
dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi.
Penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi :
konseling ASI Ekslusif, pemberian makanan
pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan
dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS),
pemantauan pertumbuhan dan pemberian Vit A
kapsul biru pada usia 6-11 bulan.
Catatan : jika tidak ada data jumlah bayi yang digunakan
angka estimasi jumlah bayi lahir hidup
berdasarkan data BPS atau perhitungan CBR
dikalikan jumlah penduduk.
FORMULA
Cakupan : Jumlah bayi yang memperoleh pelayanan
Kunjungan kesehatan
Bayi sesuai standart minimal 4x di satu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
TABEL 6 :
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN
DEFINISI OPERASIONAL
Cakupan : Cakupan kunjungan bayi umur 0 hari – 11 bulan
Kunjungan disarana pelayanan kesehatan (Polindes, Pustu,
Bayi Puskesmas, Rumah Bersalin, dan Rumah Sakit)
maupun di rumah, Posyandu, Tempat penitipan
anak, Panti asuhan dan sebagainya melalui
kinjungan petugas. Setiap bayi memperoleh
pelayanan kesehatan minimal 4 kali yaitu satu kali
pada umur 29 hari – 2 bulan, 1 kali pada umur 3 –
5 bulan, 1 kali pada umur 6-8 bulan, dan 1 kali
pada umur 9-11 bulan. Pelayanan keehatan
tersebut meliputi pemberian imunisasi dasar (BCG,
DPT/HB1-3, Polio1-4, Campak), stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi
dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi.
Penyuluhan perawatan kesehatan bayi meliputi :
konseling ASI Ekslusif, pemberian makanan
pendamping ASI sejak usia 6 bulan, perawatan
dan tanda bahaya bayi sakit (sesuai MTBS),
pemantauan pertumbuhan dan pemberian Vit A
kapsul biru pada usia 6-11 bulan.
Pemantauan : Meliputi penilaian perkembangan gerak kasar,
Perkembanga gerak halus bicara, bicara dan bahasa serta
n Balita sosialisasi dan kemandirian, pemeriksaan daya
dengar, daya lihat. Juka ada keluhan atau
kecurigaan terhadap anak, dilakukan pemeriksaan
untuk gangguan mental emosional, autisme serta
gtangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas.
Bila ditemukan penyimpangan atau gangguan
perkembangan harus dilakukan rujukan kepada
tenaga kesehatan yang lebih memiliki kompetensi.
Cakupan : Anak Balita (12-59 Bulan) yang memperoleh
Pelayan Anak pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8
Balita kali di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
dan pemantauan perkembangan 2 kali serta
memperoleh Vit A 2 kali pada periode yang sama.
Catatan : - Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
setiap anak usia 12-59 bulan dilaksanakan melauli
pelayanan SDIDTK minimal 2 kali pertahun (setiap
6 bulan) dan tercatat pada kohort anak Balita dan
Prasekolah atau pencatatan pelaporan lainnya.
Pelayanan SDIDTK dilaksanakan oleh tenaga
kesehatan, ahli gizi, penyuluh kesehatan
masyarakat dan sektor lain yang dalam
menjalankan tugasnya melakukan stimulasi dan
deteksi di i penyimpangan tumbuh kembang anak.
FORMULA
Cakupan : Jumlah anak balita yang memperoleh pelayanan
Kunjungan kesehatan
Anak Balita sesuai standart pemantauan pertumbuhan minimal
8x setahun
disatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
TABEL 7 :
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN
DEFINISI OPERASIONAL
Lahir Hidup : suatu kelahiran seorang bayi tanpa
memperhitungkan lamanya didalam kandungan,
dimana bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan,
misalnya : bernafas, ada denyut jantung atau
gerakan otot.
Lahir Mati : Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang
berumur paling sedikit 28 minggu tanpa
menunjukkan tanda- tanda kehidupan.
Angka Lahir : Jumlah lahir mati terhadap 1.000 kelahiran (hidup
Mati +mati).
FORMULA
Kematian yang : jumlah bayi( berumur < 1 tahun) yang meninggal
terjadi pada disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu
balita sebelum
usia 5 tahun Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun
( Bayi + Anak waktu yang sama
+ Balita )
TABEL 8 :
JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN
DEFINISI OPERASIONAL
Kematian Bayi : Kematian yang terjadi pada bayi sebelum
mencapai usia
satu tahun.
Kematian : Kematian yang terjadipadaanak umur 1-4 tahun
Anak Balita
Kematian : Kematian yang terjadi pada balita sebelum usia 5
Balita tahun ( Bayi + Anak + Balita )
FORMULA
Angka : Jumlah anak ( berumur < 5 tahun) yang meninggal
Kematian disuatu wilayah pada kurun waktu tertentu
Balita Per
1.000 Jumlah kelahiran hidup di wilayah dan pada kurun
Kelahiran waktu yang sama
Hidup
Angka Lahir : Jumlah Lahir mati disuatu wilayah pada kurun
Mati Per 1.000 waktu tertentu
Kelahiran
Jumlah kelahiran (hidup+mati) diwilayah dan pada
kurun waktu yang sama
TABEL 9 :
JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR
DEFINISI OPERASIONAL
Kematian Ibu : Kematian ibu adalah kematian perempuan pada
saat hamil dan atau kematian dalam kurun waktu
42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa
memandang lamanya kehamilan atau tempat
persalinan, yakni kematian yang disebabkan
karena kehamilannya atau pengelolaanya, tetapi
bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan, terjatuh, dll.
FORMULA
6. Program Pengobatan
a. Pelayanan Rawat Jalan
b. Pelayanan Rawat Inap
c. Pelayanan Gawat Darurat
d. PONED
e. Pelayanan jemput bola (Pusling/Puskesmas keliling , Posyandu,
Kunjungan rumah dll).
B. KINERJA PROGRAM
Dalam penilaian kerja Puskesmas Pucuk th 2018, akan
dibandingkan capaian hasil program dengan target, hal ini untuk
mengukur kualitas pelaksanaan program.
a. TARGET PROGRAM
BAB III
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
TABEL3.1
TABEL 3.2
RUMUSAN MASALAH:
1. Kematian ibu sejumlah 2 org diwilayah puskesmas Pucuk Tahun
2018
2. Kematian bayi sejumlah 6 org diwilayah puskesmas Pucuk Tahun
2018
Tingkat kehadiran
Kematian ibu sejumlah 2
Sasaran diposyandu
kurang ibu diwilayah puskesmas
Pucuk tahun 2018
penanganan kasus
ditempat rujukan
kurang adekuat
persepsi yg salah ttg persalinan
LINGKUNGAN ALAT
4.2 MENENTUKAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH KEMATIAN
IBU DENGAN NGT
Tabel
NO. PENYEBAB TIM MANAJEMEN PUSK TOTAL
MASALAH I
Nina u Yumamik Kristina
1. Sarana rujukan kurang 4 4 4 12
adekwat
2. Lingkungan keluarga 2 3 3 8
kurang mendukung
3 Tingkat kehadiran 3 1 2 6
sasaran diposyandu
rendah
Koordinasi antar 1 2 1 4
4 petugas kesehatan
kurang baik dalam
wilayah maupun luar
wilayah
Kesimpulan: prioritas masalah sarana rujukan kurang adekwat
Tabel
NO. PENYEBAB TIM MANAJEMEN PUSK TOTAL
MASALAH II
Nina u Yumamik Cristina
1. Mayoritas penyebab 2 2 2 6
kematian bayi adalah
iufd,asfiksia 1,cacat
bawaan 1,lahir sendiri.
2. Pemantauan bumil 3 3 3 9
resiko tinggi kurang
adekwat
3 Penanganan 4 4 4 12
persalinan dan
pencegahan
komplikasi kurang
adekwat
4 Masih ada bumil KEK 1 1 1 3
dan anemia
Kesimpulan: prioritas masalah penanganan , persalinan dan
pencegahan komplikasi kurang adekwat.
4.3 PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH DENGAN CARL
PADA KASUS KEMATIAN IBU
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
0 1 2
1 Penilaian kinerja X
program KIA tahun
2018
2 Penyusunan X
perencanaan program
KIA Puskesmas tahun
2018
3 Penyusunan rencana X
kegiatan program
tahunan 2020
4 Validasi data terpadu X x x X x x x x X x x x
lintas program tingkat
puskesmas
5 Validasi data tingkat X x x X x x x x X x x x
Kabupaten
6 Minilok bulanan X x x X x x x x X x x x
7 Minilok lintas sektor x x X
8 Supervisi PJ program X x x
9 Mengadakan kegiatan x X x x x
kelas ibu hamil di desa
10 Penyeliaan fasilitatif X x x
11 Pembinaan bidan desa x x x
12 Pemantauan x x X x x X x
bumil,bufas,neo
resti,bayi resti,balita
resti
Cara Pemecahan Masalah
Puskesmas Pucuk
Pemecahan Masalah
No Priorotas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah Keterangan
Terpilih
1 Cakupan Pembinaan 1. Kesadaran Masyarakat Rendah a. Punyuluhan hidup bersih dan sehat Inspeksi sarana
sarana Tempat-tempat b. Sosialisasi rumah sehat tempat-tempat umum
umum Masih dibawah 2. Kurangnya dukungan dari lintas a. Advokasi dengan lintas sektor
Target sektor
b. Kerja sama lintas sektor
3. Kurangnya Sosialisasi a. Peangadaan Leaflet
b. Penyuluhan Kelompok
c. Konseling
d. Kunjungan Rumah
4. Kader Kesling Belum Maksimal a. Memaksimalkan kader yang sudah ada
b. Pelatihan Kader
c. Pembentukan kader baru
5. Pendataan kurang maksimal a. Monitoring dan evaluasi hasil inspeksi
b. Penyuluhan
2. Cakupan Rumah 1. Kesadaran masyarakat rendah a. Penyuluhan hidup bersih dan sehat Survey Rumah Sehat
Sehat yang diperiksa b. Sosialisasi rumah sehat
masih dibawah target 2. Kurangnya sosialisasi rumah a. Pengadaan leaflet
sehat b. Penyuluhan kelompok
c. Konseling
3. Kader kesling kurang maksimal a. Memaksimalkan kader yang ada
b. Pelatihan kader
c. Pembentukan kader baru
4. Kurangnya dukungan lintas a. Advokasi dengan lintas sektor
sektor b. Memaksimalkan program bedah rumah
5. Media penyuluhan belum a. Pengadaan brosur rumah sehat
memadai b. Pengadaan poster
6. Sosialisasi rumah sehat yang a. Pengadaan leaflet
masih kurang b. Penyuluhan kelompok
c. Konseling
No Kegiatan Jan Feb Mar apr Mei Jun jul Agt Sep Okt Nop Des
15 Pelaksanaan papsmear
16 Penyeliaan Fasilitatif
PENUTUP