PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Penduduk Indonesia pada tahun 2004 telah melampaui 220 juta. Jumlah anak
dibawah 19 tahun merupakan golongan penduduk yang sangat besar, yaitu kurang lebih
sebesar 77 jutan(37,05%) dan jumlah anak balita sebanyak 22 juta (10,4%) dari
penduduk 220 juta saat ini (Data Depkes 2003-2004). Salah satu indikator tingkat
kesehatan suatu negara adalah angka kematian bayi (AKB). Angka kematian bayi (AKB)
dalam dua dasawarsa terakhir ini menunjukan penurunan yang bermakna, yaitu apabila
pada tahun 1971 masih sebesar 142 per 1000 kelahiran hidup, menjadi 112 per 1000
kelahiran hidup pada tahun 1980. Pada tahun 1985 ke tahun 1990, angka kematian bayi
turun dari 71 menjadi 54 per 1000 kelahiran hidup. Dan pada tahun 2002 angka
kematian bayi sebanyak 46 per 1000 kelahiran hidup1.
Keberhasilan tersebut adalah hasil teknologi tepat guna yang telah dilaksanakan di
seluruh Indonesia sejak tahun 1977 dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS)
dalam memantau tumbuh kembang anak, pemakaian cairan elektrolit pada anak yang
menderita diare, meningkatkan pemberian ASI secara eksklusif pada bayi, dan imunisasi
sesuai Program Pengembangan Imunisasi (PPI), yaitu BCG, DPT, polio, campak, dan
Hepatitis B. Pada tahun 1990, Indonesia telah mencapai lebih dari 90% cakupan
vaksinasi dasar tersebut yang dikenal sebagai Universal Child Immunization (UCI).
Di Kecamatan Pakong yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Pakong
pada tahun 2019 dari 12 Desa, hanya 5 Desa yang mencapai UCI yaitu Desa Palalang,
Desa Bajang, Desa Klompang Timur, Desa Klompang Barat dan Desa Lebbek. Pencapaian
imunisasi berdasarkan UCI diseluruh kelurahan sangatlah penting, dimana imunisasi
dapat mencegah penyakit-penyakit infeksi tertentu. Agar target tersebut tercapai,
diperlukan kerjasama yang baik antara pihak Puskesmas, kader, dan pemerintah.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mengangkat tema tidak tercapainya program
Universal Child Immunization (UCI) di Puskesmas Andalas untuk mencari faktor-faktor
1
yang menyebabkan permasalahan ini serta mencari alternatif pemecahan terhadap
masalah tersebut.
Perencanaan adalah suatu usaha menyusun serangkaian kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien. Dengan adanya perencanaan, sumber daya yang ada dapat
dimanfaatkan secara optimal demi mencapai tujuan.
Dalam perencanaan ini dikenal dengan istilah Plan of Action (POA) yang
mengesankan bentuk perencanaan. Dalam perkembangannya POA menggunakan pola
perencanaan strategi. Pada kegiatan makro yang harus disesuaikan dengan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dicapai puskesmas, sehingga penyusunan
perencanaan mampu mengarahkan agar hasill kinerja puskesmas nantinya dapat
memenuhi SPM.
Dengan dibuatnya POA Imunisasi dapat digunakan sebagai acuan
pembuatan perencanaan tingkat Puskesmas (RUK) yang diintregasi dengan kebutuhan
dan harapan masyarakat Kecamatan Pakong
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
- Mendukung Tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam
rangka meujudkan Indonesia sehat.
- Agar Penanggung Jawab Program Imunisasi Puskesmas Pakong dapat
melaksanakan kegiatan dengan efisien dan efektif sesuai dengan tujuan
yang telah di tetapkan
- Agar Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Program UKS dapat
melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
2
- Mencarikan alternatif solusi untuk pemecahan masalah belum tercapainya
UCI di Kecamatan Pakong
1.3 VISI, MISI DAN TATA NILAI PUSKESMAS
1.3.1 VISI
Adapun yang menjadi VISI UPT Puskesmas Pakong adalah
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT PAKONG YANG MANDIRI UNTUK HIDUP
SEHAT 2025”
1.3.2 MISI
a. Mendorong kemandirian prilaku hidup bersih dan sehat bagi keluarga dan
masyarakat
b. Menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, merata dan terjangkau
c. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
1.3.3 TATA NILAI
TATA NILAI UPT PUSKESMAS PAKONG
Adapun Tata Nilai dari Puskesmas Pakong adalah “MALATE POTE”
a. Mudah
Mudah dalam mengakses layanan, tempat penilaian yang mudah di jangkau dan
tidak mempersulit layanan
b. Aman dan Nyaman
Fasilitas yang ada di Puskesmas Pakong Aman dan Nyaman bagi pengguna
layanan dan petugas yang melayani
c. Lugas
Lugas dalam pemberian informasi pelayanan kepada pengguna layanan sehingga
informasi yang diberikan petugas mudah diterima oleh pengguna layanan
d. Akuntable
Pelayanan dapat dipertangung jawabkan sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku
e. Tepat Waktu
Jam pelayanan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan
f. Efektif
3
Mampu mencapai hasil akhir (target) yang di inginkan sesuai dengan Visi
Puskesmas
g. Profesional
Pemberi pelayanan terampil, handal dan sangat bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas.
h. Objektif
Memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pengguna layanan
i. Teliti
Teliti dalam melayani pengguna layanan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
memberikan pelayanan
j. Efisien
Menggunakan sumber dana untuk operasional Puskesmas dengan bijak
4
B A B II
ANALISA SITUASI
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 Bicorong 1910 2116 4026
2 Klompang Barat 1110 1353 2463
3 Klompang Timur 1294 1488 2782
4 Bajang 690 848 1538
5 Cen Lecen 1673 1728 3401
6 Ban Ban 352 389 741
5
7 Somalang 451 576 1117
8 Palalang 663 674 1337
9 Seddur 2478 2841 5319
10 Pakong 3361 4302 7663
11 Bandungan 1231 1254 2485
12 Lebbek 1621 1772 3393
JUMLAH 16,924 19,341 36,265
Sumber data :Kecamatan Pakong Tahun 2020
c. Administrasi Pemerintahan
6
2.1.2 Data Demografi :
Adapun jumlah penduduk di Kecamatan Pakong berdasarkan sensus penduduk tahun
2019 sebanyak: : 36,311 jiwa.
Jumlah penduduk laki-laki : 16,924 jiwa
Jumlah penduduk perempuan: 19.341 jiwa
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA
LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1 PAKONG 3361 4302 7663
2 SEDDUR 2478 2841 5319
3 PALALANG 663 674 1337
4 SOMALANG 451 576 1117
5 BANBAN 352 389 741
6 BAJANG 690 848 1538
7 CENLECEN 1673 1728 3401
KLOMPANG
8 1294 1488 2782
TIMUR
KLOMPANG
9 1110 1353 2463
BARAT
10 BICORONG 1910 2116 4026
11 BANDUNGAN 1231 1254 2485
12 LEBBEK 1621 1772 3393
7
SDI : 1 sekolah
MI : 10 sekolah
SMP : 5 sekolah
MTs : 7 sekolah
SMU : 2 sekolah
SMKN / SMK : 7 sekolah
MA : 3 sekolah
Akademi :-
Perguruan Tinggi :-
Ponpes : 17 Ponpes
Tempat Ibadah :
Masjid : 35 buah
Mushalla : 20 buah
8
b. Data Sarana Kesehatan
Puskesmas Induk :1
Puskesmas Pembantu :2
Polindes / Poskesdes : 6/8
Ponkesdes :4
c. Data UKBM
Posyandu : 47
Poskestren : 15
Posyandu Lansia : 12
Desa Siaga : 12
Saka Bhakti Husada :1
c. Komunikasi
. Nomer telpon : ( 0818377500 )
. ( 0811377500 )
. Email : puskesmaspakong1@gmail.com
10
2.2 DATA KHUSUS
Puskesmas Pakong memiliki Desa binaan sebanyak 12 Desa, dimana masing-masing desa
memiliki kader kesehatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.3 Data Jumlah Sasaran Imunisasi Bayi, Batita dan WUS Puskesmas Pakong Tahun 2020
Sasaran
No. Desa
Bayi Batita
1. Pakong 103 107
2. Seddur 72 77
3. Palalang 17 21
4. Somalang 15 16
5. Bajang 21 23
6. Banban 11 12
7. Cenlecen 46 50
8. Klompang Timur 38 40
9. Klompang Barat 35 36
10. Bicorong 56 59
11
11. Bandungan 35 36
12. Lebbek 50 51
Tabel 2.4 Data Jumlah Sasaran Imunisasi BIAS Campak, DT dan Td siswa Sekolah Dasar di
Wilayah kerja Puskesmas Pakong Tahun 2020.
Sasaran BIAS
No. Sekolah SD / MI
Campak DT Td
1 SDN PAKONG 1 37 37 82
2 SDN PAKONG 2 34 34 101
3 SDN PAKONG 3 9 9 26
4 SDN PAKONG 5 30 30 35
5 SDN LEBBEK 1 17 17 46
6 SDN LEBBEK 2 12 12 23
7 SDN BICORONG 1 5 5 26
8 SDN BOCORONG 2 10 10 20
9 SDN BANDUNGAN 2 24 24 26
10 SDN SOMALANG 32 32 24
11 SDN KLOMPANG BARAT 1 9 9 48
12 SDN KLOMPANG BARAT 2 2 2 15
13 SDN KLOMPANG TIMUR 1 18 18 31
14 SDN KLOMPANG TIMUR 2 8 8 37
15 SDN KLOMPANG TIMUR 3 4 4 9
16 SDN BAJANG 1 14 14 44
17 SDN BAJANG 2 7 7 15
18 SDN CENLECEN 1 28 28 30
19 SDN CENLECEN 2 5 5 52
20 SDN BANBAN 10 10 30
21 SDN SEDDUR 1 15 15 22
22 SDN SEDDUR 2 24 24 10
23 SDN PALALANG 1 24 24 66
24 SDN PALALANG 3 9 9 16
25 SDI BANDUNGAN 14 14 16
26 MIS AS-SALAFIYAH 35 35 20
27 MIS AL-KHALILI 8 8 10
28 MIS MUHAMMADIYAH 21 21 38
29 MIS HAUDATUL ULUM 13 13 14
30 MIS MIFTAHUL HIDAYAH 9 9 16
31 MIS RIYADATUL MUBTADIIN 17 17 19
32 MIS RIYADUL ULUM 12 12 26
33 MIS FATHUL ULUM 7 7 40
34 MIS TUHFATUTTULLAB 16 16 23
35 MIS DARUL HIKMAH 6 6 58
36 MIS MIFTAHUL MUBTADIIN 9 9 28
Jumlah 664 664 1173
12
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG
2 Coldchain Besar 1 V
6 COOL PACK 34 V
ALAT PENGUKUR SUHU COLD
7 1 V
CHAIN
13
BAB III
HASIL PENCAPAIAN PROGRAM
Tabel 3.1 Hasil kegiatan Program Imunisasi di UPT Puskesmas Pakong tahun 2020:
14
BAB IV
ANALISA PERMASALAHAN
1. Capaian jumlah Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) di Puskesmas Pakong pada
tahun 2020 sebesar 0,0 %
2. Capaian jumlah IDL (ImunisasiDasar Lengkap) di Puskesmas Pakong pada tahun
2020 sebesar 60,80 %
Berdasarkan tabel diatas ,maka urutan prioritas masalah adalah sebagai berikut:
15
4.4 Menentukan Penyebab Masalah dengan Fish Bone
Upaya pencarian akar penyebab masalah dengan mencoba menelusuri faktor penyebab yang berpengaruh terhadap kurangnya capaian jumlah penderita hipertensi
dan diabetes melitus yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standart. Menggunakan alat analisis diagram tulang ikan (Fist bone analizer). Beberapa faktor
akar penyebab masalah tersebut dikelompokkan dalam berbagai kelompok faktor internal (sumber daya) maupun faktor Ekternal (Lingkungan) yang dapat dilihat
sebagai berikut:
a. Capaian jumlah Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th) di Puskesmas Pakong pada tahun 2020 sebesar 0,0 %
- penyuluhan/ penyampaian
Manusia kurang efektif
Metode - Kunjungan rumah/sweping
kurang
- kurangnya -mengadakan pertemuan jejaring
- Kurang nya pengetahuan dan jaringan di puskesmas
masyarakat tentang IDL
17
4.5 Menentukan Pemecahan Masalah Dengan Metode CARL
Setelah masalah prioritas terpilih, maka tahap selanjutnya perlu dicari alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan alat analisis dengan metode CARL:
SKOR Hasil
Masalah prioritas Alternatif Pemecahan Masalah Ranking
C x A x Rx L
C A R L
4. Penyuluhan 3 3 3 3 81 4
18
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN (RUK)
19
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan didepan, prioritas utama dari masalah yang harus diatasi adalah
Angka Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 th), IDL (ImunisasiDasar Lengkap) dan Imunisasi TT2
plus bumil (15-49 th) masih rendah. Disamping itu tidak menutup kemungkinan timbulnya
masalah-masalah baru, sehingga dengan alternative pemecahan masalah yang telah diuraikan
dapat pula diharapkan masalah-masalah yang timbul dari masing-masing kegiatan diatasi.
6.2 Saran
yang utama sangat di harapkan adanya kerja sama dan peninjauan kembali dari sektor dan
program terkait agar semua kegiatan program Imunisasi dapat mencapai target sesuai dengan
Hambatan-hambatan pada realisasi tahun sebelumnya dipakai sebagai acuan agar dapat
Demikian penyusunan POA ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
20