Anda di halaman 1dari 19

RENCANA USULAN KERJA (RUK)

PROGRAM DIARE
TAHUN 2022

DINAS KESEHATAN KOTA BANJAR


BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

UPTD PUSKESMAS BANJAR 2


Jl. Dr. Husien Kartasasmita Kelurahan Situbatu Kecamatan Banjar
Kota Banjar Telp. (0265) 741916
E-mail : pkm.bjr2@gmail.com
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur dan atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha
Kuasa, Perencanaan Program P2 Diare BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2 tahun 2022 telah
selesai disusun.
Masih tingginya angka kesakitan Diare diwilayah kerja Puskesmas Banjar 2 membuat
kami terpanggil untuk memperbaiki kinerja kami dalam mengatasi masalah kesehatan
khususnya Diare, dokumen perencanaan program ini disusun sebagai gambaran
penyelenggaraan kegiatan Program Diare untuk meningkatkan indikator kinerjanya dalam
upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah kerja pada tahun 2022 yang
akan datang.
Akhir kata kami sampaikan terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dalam penyusunan dokumen ini. Kami menyadari bahwa Rencana
Usulan Kegiatan ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan masukan, saran dan kritik sebagai upaya kita bersama untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan peningkatan pelayanan kepada
masyarakat.

Banjar, Januari 2022


Kepala BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2

dr. Devi Utari


NIP. 198303112014072001
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan
konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering
( biasanya tiga kali sehari atau lebih ) dalam satu hari (Buku Saku Petugas Kesehatan
Lintas Diare Depkes RI 2011).

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara


berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih
tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdit Diare , Departemen Kesehatan
dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat kecenderungan insiden naik. Pada tahun 2000, IR
penyakit diare 301/1000 penduduk, tahun 2003 naik menjadi 374/1000 penduduk, tahun
2006 naik menjadi 423/1000 penduduk dan tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk.
Kejadian Luar Biasa ( KLB ) diare juga masih sering terjadi, dengan CFR yang masih
tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 kecamatan dengan jumlah kasus 8133,
kematian 239 orang (CFR 2,94% ). Tahun 2009 terjadi KLB di 24 kecamatan dengan
jumlah kasus 5756 orang dengan kematian 100 orang ( CFR 1,74% ) sedangkan tahun
2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita 4204 dengan kematian
73 orang ( CFR 1,74% ).

Salah satu langkah dalam pencapaian target MDG`s ( Goal ke-4 ) adalah
menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2015.
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ), Studi Mortalitas dan Riset
Kesehatan dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama
kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana
yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan
kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat. Strategi dalam
pemberantasan penyakit diare adalah : 1) melaksanakan tata laksana sesuai standart
baik institusi pelayanan kesehatan atau di tingkat rumah tangga, 2) melaksanakan
manajemen KLB yang terintegrasi, 3) melaksanakan upaya pencegahan dan
pemberantasan yang berbasis faktor resiko.

Cakupan pelayanan diare balita di Puskesmas Banjar 2 masih belum


mencapai target sehingga di butuhkan suatu cara untuk mengcover atau
mengakomodasi semua penderita diare balita di wilayah kerja Puskesmas Banjar 2. Hal
ini dapat dilakukan melalui peningkatan kinerja bagi programer diare di Puskesmas
Banjar 2 dengan penguatan kerjasama lintas sektor dan lintas program yang sudah
terlaksana sebelumnya.

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Diare merupakan perencanaan di


tingkat puskesmas dalam rangka menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di
Puskesmas Banjar 2 untuk tahun 2022.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka mewujudkan
Indonesia sehat serta menurunkan angka kesakitan dan kematian balita karena
diare bersama lintas sektor dan lintas program.
2. Tujuan Khusus
a. Menemukan dan memberikan pelayanan Kesehatan pada penderita diare di
wilayah kerja Puskesmas Banjar 2
b. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standart di wilayah kerja Puskesmas
Banjar 2
c. Terlaksananya pencatatan dan pelaporan penderita diare di wilayah kerja
Puskesmas Banjar 2
d. Terlaksananya penyuluhan tentang pencegahan dan penanganan diare sejak dini
di lingkungan rumah di wilayah kerja Puskesmas Banjar 2

C. Visi, Misi dan Tata Nilai


1. Visi
“Terwujudnya masyarakat yang mandiri dan siaga sehat tahun 2023”
2. Misi
 Meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri di
bidang kesehatan.
 Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan, dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
 Meningkatkan management puskesmas yang berkualitas.
 Meningkatkan kerjasama Lintas Sektor dalam pembangunan kesehatan.
3. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya BLUD UPTD Puskemsas Banjar 2 berkomitmen
untuk menerapkan tata nilai “PERS” sebagai berikut :
P = Profesional
E = Empati
R = Responsif
S = Sopan
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. DATA DASAR
1. DATA UMUM
Berikut adalah gambaran umum BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2 :
a. Luas Wilayah Puskesmas Banjar 2 adalah 926.483 km²
b. Jarak ke pusat Kota Banjar atau ke pusat rujukan terdekat ( RSU ) ± 5 km
dengan waktu tempuh 15 menit menggunakan kendaraan bermotor roda
dua atau roda empat.
c. Keadaan jalan dan transportasi :
 Keadaan jalan ke seluruh desa dalam keadaan cukup baik, sebagian
beraspal dan dapat dilalui kendaraan bermotor roda dua dan atau roda
empat.
 Sarana transportasi adalah angkutan umum roda empat, ojeg dan
kendaraan pribadi
d. Jarak tempuh dari Puskesmas ke masing-masing desa ( wilayah terjauh
dari Puskesmas )
 Desa Situbatu, berjarak ± 3 km dengan rata-rata waktu tempuh 10
menit dan mudah dijangkau.
 Desa Neglasari, berjarak ± 5 km dengan rata-rata waktu tempuh 15
menit dan mudah dijangkau
e. Topografi
Puskesmas Banjar 2 berada di wilayah Kecamatan Banjar yang terletak
pada ketinggian 132 meter di atas permukaan air laut. Wilayah kerja
terdiri dari daerah perbukitan dan pegunungan serta dataran tinggi yang
dipergunakan sebagai area pemukiman (228.087 km²), perladangan
( 507.383 km²), dan pesawahan (134.690 km²).
f. Batas-batas wilayah
1) Sebelah utara : berbatasan dengan Desa Balokang
2) Sebelah Selatan : berbatasan dengan Desa Binangun
Kec.Pataruman
3) Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Cimaragas
Kab.Ciamis
4) Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Banjar
Peta wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2 ditunjukkan gambar
berikut:

g. Jumlah Desa
Wilayah kerja Puskesmas Banjar 2 meliputi kelurahan Situbatu yang
terdiri dari 9 RW dan 29 RT, dan Desa Neglasari yang terdiri dari 18 RW
dan 38 RT.

2. KONDISI KEPENDUDUKAN

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 TAHUN 2018
RASIO JENIS
NO UMUR LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH
KELAMIN

1 0–4 350 325 675 107.6

2 5–9 352 376 728 93.61

3 10 – 14 344 315 659 109.2

4 15 – 19 379 347 726 109.22

5 20 – 24 390 330 720 118.18

6 25 – 29 336 369 705 91.06

7 30 – 34 315 308 623 102.27

8 35 – 39 330 339 669 97.35

9 40 – 44 272 293 565 92.83

10 45 – 49 282 286 568 98,6

11 50 – 54 219 287 506 76.31

12 55 – 59 265 318 583 83.33

13 60 – 64 253 225 478 112.44

14 65 – 69 181 194 375 93.30

15 70 – 74 122 128 250 95.51


16 75+ 133 147 280 90.48

JUMLAH 4563 4597 9160 99,26


Sumber : Pendataan Puskesmas 2019
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat terlihat bahwa jumlah penduduk
menurut jenis kelamin adalah sebanyak 9160 orang dengan penduduk
perempuan sebanyak 4597 orang (50.18%) dan jumlah penduduk laki – laki
sebanyak 4563 (49,81%) dengan ratio jenis kelamin yaitu 99,26. Sedangkan
menurut kelompok umur jumlah penduduk terbanyak berada pada kelompok
umur 15-19 tahun sebanyak 726 orang dan kelompok umur paling sedikit
yaitu pada kelompok umur 70-74 tahun sebanyak 250 orang.

3. DATA 10 BESAR PENYAKIT


Grafik 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Banjar 2

Sumber : Laporan SP3 Tahun 2019

Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa yang menduduki penyakit


terbanyak pada tahun 2019 adalah ISPA sedangkan penyakit yang paling
sedikit adalah konjungtivitis.

B. DATA UKBM
1. Posyandu

DESA/ POSYANDU
NO
KELURAHAN
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH

1 Situbatu - 1 1 4 6

2 Neglasari - - - 5 5
Tabel 1.1 Berdasarkan data diatas bahwa di Puskesmas Banjar 2 terdiri dari 11
Posyandu 4 posyandu dengan strata mandiri berada di Situbatu, 1 Posyandu
dengan strata Madya dan Purnama serta 5 posyandu mandiri berada di Neglasari.

2. Posbindu

POSBINDU
NO DESA/
PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH
KELURAHAN
1 Situbatu - 3 - - 3

2 Neglasari - 4 - 1 5

Tabel 1.2 Berdasarkan data diatas bahwa di Puskesmas Banjar 2 terdiri dari 8
Posbindu; 3 posbindu dengan strata madya berada di Situbatu, 4 Posbindu Madya
dan 1 purnama berada di Neglasari.

3. Data Jejaring dan Jaringan

BIDAN
DESA/
NO PUSTU POSKESDES PRAKTEK JUMLAH
KELURAHAN
SWASTA
1 Situbatu - 2 1 3

2 Neglasari 1 2 - 3

Tabel 1.3 Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa di wilayah kerja
Puskesmas Banjar 2 terdapat 4 poskesdes, 1 pustu dan 1 bidan praktek swasta.

4. Data Ketenagaan

SESUAI
STATUS JUMLAH KESENJANGAN
JENIS ANJAB
NO
TENAGA PTT
PNS MAGANG
/TKK
DOKTER
2 0 0 2 2 0
1 UMUM
2 DOKTER GIGI 1 0 0 1 1 0
3 PERAWAT 5 3 0 8 8 0
PERAWAT
2 0 0 2 2 0
4 GIGI
5 BIDAN 5 5 4 14 14 0
6 TENAGA GIZI 2 0 0 2 2 0
7 SANITARIAN 2 0 0 2 2 0
ADMINISTRASI
0 0 2 2 0 2
8 UMUM
9 ANALIS 2 0 0 2 1 1
9 APOTEKER 1 0 0 1 1 0
ASISTEN
1 0 0 1 1 1
10 APOTEKER
PETUGAS
0 1 0 1 3 2
11 KEBERSIHAN
PETUGAS
0 1 0 1 1 0
12 JAGA MALAM
PENYULUH
1 0 0 1 1 0
13 KESMAS
JUMLAH 24 10 6 40 41 6
Tabel 1.4 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data ketenagaan di
Puskesmas Banjar 2 terdapat 40 ketenagaan diatanaranya dokter umum 2, dokter
gigi 1, perawat 8, perawat gigi 2, bidan 14, gizi 2, sanitarian 2, administrasi umum 2,
analis, 2, apoteker 1, asisten apoteker 1, petugas kebersihan 1, petugas jaga
malam 1 dan penyuluh kesmas 1.

C. ANALISA DATA
1. Data Keluarga Sehat (KS)
a. Kelurahan Situbatu
Keluarga
Penderita
Keluarga Penderita Penderita sudah
Ibu Bayi Bayi tuberkulosis Anggota Keluarga Keluarga
mengikuti Balita hipertensi gangguan jiwa menjadi
melakukan mendapat mendapat paru keluarga mempunyai mempunyai
program mendapatkan melakukan mendapatkan anggota
persalinan imunisasi air susu mendapatkan tidak ada akses akses atau
Keluarga pematauan pengobatan pengobatan Jaminan
di fasilitas dasar ibu (ASI) pengobatan yang sarana air menggunakan
Berencana pertumbuhan secara dan tidak Kesehatan
kesehatan lengkap eksklusif sesuai merokok bersih jamban sehat
(KB) teratur ditelantarkan Nasional
standar
(JKN)
649 48 42 69 212 20 105 5 428 615 1215 945
386 1257 1261 1230 1083 1283 804 1297 1 0 0 0
270 0 2 6 10 2 396 3 876 690 90 352
1305 1305 1305 1305 1305 1305 1305 1305 1305 1305 1305 1297
70.62 100.00 95.45 92.00 95.50 90.91 20.96 62.50 32.82 47.13 93.10 72.86
Berdasarkan data hasil pendataan keluarga sehat kelurahan Situbatu diatas
dapat disimpulkan bahwa keluarga program Kb yaitu 70,62%, Ibu melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan 100%, Bayi mendapat imunisasi data lengkap 94,45%, Bayi mendapat
ASI esklusif 92,00%, Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 95,50%, Penderita
TB mendapat pengobatan standar 90,91%, Penderita hipertensi melakukan pengobatan
secara teratur 20,96%, Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
diterlantarkan 62,50%, Anggota keluarga tidak ada yang merokok 32,82%, Keluarga
sudah menjadi anggota JKN 47,17%, keluarga mempunyai akses air bersih 93,10%, dan
keluarga mempunyai akses menggunakan jamban sehat 72,86%.

b. Desa Neglasari
INDIKATOR
Keluarga
Keluarga Penderita Penderita sudah Keluarga
Bayi Penderita Anggota Keluarga
mengikuti Ibu melakukan Balita tuberkulosis gangguan jiwa menjadi mempunyai
mendapat Bayi mendapat hipertensi keluarga mempunyai
program persalinan di mendapatkan paru mendapatkan anggota akses atau
imunisasi air susu ibu melakukan tidak ada akses
Keluarga fasilitas pematauan mendapatkan pengobatan Jaminan menggunaka
dasar (ASI) eksklusif pengobatan yang sarana air
Berencana kesehatan pertumbuhan pengobatan dan tidak Kesehatan n jamban
lengkap secara teratur merokok bersih
(KB) sesuai standar ditelantarkan Nasional sehat
(JKN)
685 30 40 56 168 40 93 7 580 983 1621 1352
891 1659 1649 1626 1507 1609 1139 1674 0 0 0 0
113 0 0 7 14 40 457 8 1109 706 68 330
1689 1689 1689 1689 1689 1689 1689 1689 1689 1689 1689 1682
85.84 100.00 100.00 88.89 92.31 50.00 16.91 46.67 34.34 58.20 95.97 80.38
Berdasarkan data hasil pendataan keluarga sehat Desa Neglasari diatas dapat
disimpulkan bahwa keluarga program Kb yaitu 85,84%, Ibu melakukan persalinan di
fasilitas kesehatan 100%, Bayi mendapat imunisasi data lengkap 100%, Bayi mendapat
ASI esklusif 88,89%, Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 92,31%, Penderita
TB mendapat pengobatan standar 50%, Penderita hipertensi melakukan pengobatan
secara teratur 16,91%, Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
diterlantarkan 46,67%, Anggota keluarga tidak ada yang merokok 34,34%, Keluarga
sudah menjadi anggota JKN 52,20%, keluarga mempunyai akses air bersih 95,97%, dan
keluarga mempunyai akses menggunakan jamban sehat 80,38%.

2. Data Hasil SMD TAHUN 2019

KELURAHAN DESA
NO MASALAH PUSKESMAS
SITUBATU NEGLASARI
1. KB 65,06% 87,04% 76,05%
2. ASI Esklusif 55,56% 68,75% 62,15%
3. Bayi Balita 94,74% 88,24% 91,49%
4. Hipertensi 74,36% 80,43% 77,4%
5. ODGJ 25% 60% 21,25%
6. TB 100% 75% 87,5%
7. Merokok 57,03% 70,85% 64%
8. Sampah Dibakar 82,17% 52,76% 67,4%
9. Jamban 69,43% 68,34% 68,9%
10. Air Bersih 66,24% 56,78% 61,51%
11. JKN 66,88% 84,92% 151,8%
Tabel 3.1 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa menurut hasil Survey Mawas
Diri (SMD) penderita hipertensi di Situbatu 73,26%, Neglasari 80,43% sehingga
didapatkan total penderita di wilayah kerja Puskesmas Banjar 2 sebanyak 77,4%.
BAB III

TAHAPAN PERENCANAAN

A. Identifikasi Masalah
Berdasarkan evaluasi kinerja Program Diare di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2
tahun 2021, diketahui bahwa rendahnya cakupan penemuan kasus diare serta kurang
optimalnya penyuluhan dan kunjungan rumah penderita diare.

B. Prioritas Masalah

1. Prioritas Masalah Menggunakan metoda USG (Urgensi Serius Growth)

No Masalah U S G Score Ranking

1. Rendahnya cakupan penemuan 5 4 4 13 1


kasus Diare
Penyuluhan dan kunjungan
2. 4 4 4 12 2
rumah kurang optimal
Kurangnya pembuatan media
3. 4 4 3 11 3
penyuluhan tentang diare
Kurangnya kerjasama dengan
4. 4 4 3 11 4
faskes swasta dan kader

Tabel 1.1 Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang menjadi prioritas
masalah yaitu rendahnya cakupan penemuan kasus diare, kurang optimalnya kunjungan
rumah penderita diare, kurangnya Kerjasama dengan faskes swasta dan kader serta
kurangnya pembuatan media penyuluhan tentang diare.
C. Akar Masalah

Penentuan akar masalah dilakukan dengan analisis tulang ikan (Fishbone


analysis), sebagai berikut :
MATERIAL MANUSIA Pengetahuan Kader Kurang
ALAT

Kader belum
Kurangnya peran kader mendapat pelatihan

 Pengetahuan Masyarakat Kurang


Belum dibuat media  Kesadaran Masyarakat Kurang
khusus untuk  Motivasi Masyarakat kurang
Kurangnya Kurangnya koordinasi antara
penyuluhan Diare
Pemerataan petugas kesehatan dengan kader
Anggaran Untuk
Kurangnya Media Program Diare Kurangnya Penyuluhan tentang
Untuk Penyuluhan penyakit Diare
Rendahnya cakupan
penemuan kasus diare di
wilayah kerja Puskesmas
Kurangnya Kerjasama dengan Faskes
Banjar 2 yaitu (20%) tahun
swasta 2021 sehingga terdapat
kesenjangan 70%
Kunjungan rumah pada penderita
Diare belum optimal
Penyuluhan Belum Optimal

METODE LINGKUNGAN
Fish Bone Analysis Diare

Berdasarkan Fishbone analysis, maka diketahui bahwa akar masalah rendahnya cakupan penemuan kasus diare di wilayah kerja BLUD UPTD Puskesmas
Banjar 2.
MENETAPKAN CARA PEMECAHAN MASALAH

ALTERNATIF PEMECAHAN PEMECAHAN MASALAH


NO PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH
MASALAH TERPILIH

1. Rendahnya cakupan penemuan kasus  Kurangnya sosialisasi tentang  Sosialisasi tentang diare pada  Melakukan
diare pada balita di wilayah kerja BLUD diare pada kader kader dan masyarakat penjaringan/kerjasama
UPTD Puskesmas Banjar 2  Kurangnya sosialisasi tentang  Penyuluhan oleh kader di pasien Diare dengan
diare pada masyarakat posyandu tentang diare faskes swasta
 Kurangnya pengetahuan ibu  Melakukan kerjasama dengan  Penemuan dan pelacakan
tentang penyakit diare Faskes swasta kasus diare oleh petugas
 Setelah penimbangan, kader  Membuat media untuk (bila terjadi KLB).
kurang memberi konseling penyuluhan  Sosialisasi tentang diare
tentang diare kepada ibu balita  Melakukan kerjasama dengan pada kader dan
 Penyuluhan belum optimal kader masyarakat
 Kurangnya media untuk  Melakukan kerjasama dengan
penyuluhan lintas program
 Kurangnya peran serta kader  Pengadaan media promosi
 Kurangnya bekerjasama kesehatan khususnya untuk
dengan lintas program program Diare
 Masih ada balita yang tidak  Penemuan dan pelacakan
tercatat karena ibu tidak kasus diare oleh petugas (bila
membawa balitanya ke nakes terjadi KLB).
saat diare
D. Pemecahan Masalah Terpilih
Rencana pemecahan terpilih berupa berbagai kegiatan yang terintegrasi di alam
Matriks Perencanaan Program Diare di BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2 Tahun 2022
sebagaimana terlampir.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan didepan, prioritas utama dari masalah yang harus diatasi
adalah rendahnya cakupan pelayanan Diare balita. Disamping itu tidak
menutup kemungkinan timbulnya masalah-masalah baru, sehingga dengan alternatif
pemecahan masalah yang telah diuraikan dapat pula diharapkan masalah-masalah
yang timbul dari masing-masing kegiatan dapat diatasi.

B. SARAN
Demi teratasinya masalah dari program Puskesmas dengan melihat penyebab
yang utama sangat di harapkan adanya kerja sama dan peninjauan kembali dari sektor
dan program terkait agar semua kegiatan program diare dapat mencapai target sesuai
dengan yang telah di tetapkan.
Hambatan-hambatan pada realisasi tahun sebelumnya dipakai sebagai acuan
agar dapat terpenuhinya target di tahun berikutnya.
Demikian penyusunan RUK ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kepala BLUD UPTD Banjar, Januari 2022


Puskesmas Banjar 2 PJ Program Diare

dr. Devi Utari Merry Desi Natalia S S.Tr. Keb


NIP. 198303112014072001
Tabel
Perencanaan Kegiatan Program P2 Diare
BLUD UPTD Puskesmas Banjar 2 Tahun 2022

KEBUTUHAN
UPAYA TARGET PENANGGUNG MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR SUMBER
NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN SUMBER
KESEHATAN SASARAN JAWAB KERJA PELAKSANAAN ANGGARAN KINERJA BIAYA
DAYA

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Diare Melakukan Untuk Semua 20 orang Kooordinator Transport Bidan desa, Januari - Terjaringnya BOK
penjaringan/kerj membentuk Jaringan, Program Diare Petugas Nakes di Desember 2022 penderita
asama pasien kerjasama jejaring (/Klinik Faskes Diare di
Diare dengan antar Swasta), dan Swasta, wilayah kerja
jaringan, jejaring Jaringan, kader Kader BLUD UPTD
(BPS/Klinik jejaring (Klinik Posyandu di Posyandu Puskesmas
swasta) dan Swasta), dan BLUD UPTD Banjar 2
kader surveilans kader Puskesmas
di wilayah kerja Posyandu Banjar 2
BLUD UPTD
Puskesmas
Banjar 2

Orientasi Pembekalan Kader Diare 10 orang Koordinator Mamin, Koordinator Januari - Meningkatnya BOK
kepada kader kader tentang Program Diare Transport, Program Desember 2022 angka
Kesehatan Diare penyakit diare ATK, FC Diare, cakupan diare
di wilayah Promosi balita
kerja Kesehatan
Puskesmas
Banjar 2

Melakukan Meningkatkan Masyarakat di 20 pos Kooordinator Multimedia, Koordinator Januari - Kinerja BOK
penyuluhan pengetahuan wilayah kerja Program Diare ATK, transport Program Desember 2022 baik,Cakupan
kelompok di masyarakat BLUD UPTD Diare, hasil
masyarakat tentang Puskesmas Promosi pelayanan
tentang diare penyakit diare Banjar 2 Kesehatan Kesehatan
dengan tingkat
pencapaian
hasil meingkat

Penemuan dan Meningkatkan Balita Diare Wilayah Kooordinator Transport Koordinator Januari - Meningkatnya BOK
pelacakan kasus cakupan kerja Program Diare Petugas Program Desember 2022 angka
diare (jika ada pelayanan Puskesmas Diare, Kader cakupan diare
kasus KLB) diare Banjar 2 pada balita

Melakukan Untuk Masyarakat Penderita Koordinator Transport Koordinator Januari - Meningkatkan BOK
kunjungan mengetahui Diare dan program Diare Petugas Program Desember 2022 kesadaran
rumah pada keadaan keluarga Diare, masyarakat
penderita Diare lingkungan Kesling, untuk
sekitar Promkes melaksanakan
penderita pencegahan
Diare Diare

Kepala BLUD UPTD Banjar, Januari 2022


Puskesmas Banjar 2 Penanggungjawab Diare

Dr. Devi Utari Merry Desi Natalia S S.Tr. Keb


NIP. 198303112014072001

Anda mungkin juga menyukai