Anda di halaman 1dari 52

KATA PENGANTAR

Bismilahirohmanirohim

Assalamualaikum Wr. Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya bagi kami
didalam menyelesaikan penyusunan “ Laporan Tahunan Puskesmas Cerme tahun 2019.

Laporan tahunan ini merupakan hasil kegiatan puskesmas selama satu tahun yang kemudian
dianalisa untuk diketahui permasalahannya dan pemecahannya.

Segala kegiatan ini tentunya tidak akan berhasil baik tanpa komitmen dan tekat serta semangat yang
tinggi dari semua tenaga yang ada di puskesmas Cerme.

Demi perbaikan dan keberhasilan yang lebih baik kami mengharap kritik dan saran serta bantuan
materi dan nonmateri bagi puskesmas Cerme.

Semoga Allah SWT selalu menganugerahkan kekuatan iman dan taqwa kepada kita didalam
melaksanakan tugas mulia ini . Amiiin.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Cerme , 2020

Kepala UPT Puskesmas Cerme

dr. S u k a di
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam PembukaanUUD 45 alenia 4 adalah
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh bangsa indonesia dan
untukmemajukankesejahteraan, mencerdaskankehidupanbangsasertakeadilansosial.Untuk
mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program Pembangunan nasional secara berkelanjutan ,
terencana dan terarah.Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional.

Tujuan diselenggarakan pembangunan nasional bidang kesehatan adalah meningkatkan kesadaran ,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya


kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.

Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan untuk jenjang pertama dan
sebagaiujungtombakdalampelaksanaanpembangunanbidangkesehatanmelaluipelaksanaanupaya
program-program kesehatan.Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut bagi setiap
puskesmas wajib melihat sejauh mana puskesmas mampu menggerakan semua sumber daya yang
ada. Untuk menghasilkan capaian program yang diharapkan dan memakai daya ungkit terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu harus dibuat laporan pelaksanaan kegiatan
tiap tahun dalam bagian laporan Tahunan Puskesmas.

Penyusunan yang sistimatis mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telahditetapkan. Sehingga
puskesmas dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerja yaitu derajad
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.

Berdasarkan Laporan Tahunan dapat dievaluasi sehingga diketahui berbagai hambatan , peluang,
dan kekuatan yang muncul dalam pelaksanaan berbagai kegiatan.

Dengan latarbelakang tersebut Puskesmas Cerme menyusun Laporan tahun 2020 ini yangmemuat
hasil capaian program selama tahun 2019 berdasarkan kegiatan kegiatan yang telah direncanakan
diawal tahun.

B.TUJUAN

1.Tujuan Umum

Untuk mengetahuihasil pencapaian program baik yang bersifat wajib maupun


pengembangan selama tahun 2019. Sehingga dapat dianalisa berbagai masalah yang menjadi faktor
penhambat atau pendorong keberhasilan suatu program dan berbagai upaya untuk meminimalisir
permasalahan tersebut.
2. Tujuan Khusus

1. Sebagai alat untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan berjalansesuai dengan perencanaan dan
sebagian besar masalah yang muncul memberihambatan terhadap keberhasilan program.

2.Hasil pencapaian menjadi landasan penyusunan perencanaan program satu tahun berikutnya.

3. Sebagai bahan penilaian kerja program dan kinerja petugas puskesmas Cerme.
BAB II

ANALISA SITUASI

A. Gambaran Umum Puskesmas Cerme

2.1 Keadaan Geografis

Puskesmas Cerme terletak di desa CermeKidul , wilayah kerja meliputi 16 desa dengan luas 52,54
km2dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Wilayah kerja PuskesmasKebomas

Sebelah Selatan : Wilayah KerjaPuskesmasDadapKuning

Sebelah Barat : Wilayah kerjaPuskesmasDadapKuning

Sebelah timur : Wilayah kerjaPuskesmasKepatihan

16 desa wilayah kerja puskesmas Cerme adalah

NO NAMA DESA WILKER PUSKESMASCERME


1 CermeKidul
2 CermeLor
3 Morowudi
4 Ngabetan
5 Betiting
6 Iker-ikerGeger
7 Jono
8 Banjarsari
9 TambakBeras
10 Padeg
11 GedangKulud
12 Pandu
13 Cagak Agung
14 Ngabetan
15 Wedani
16 Kambingan
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS CERME

2.2 Keadaan Demografi

Penduduk diwilayah kerja Puskesmas Cerme tahun 2019 berjumlah59.376 jiwa.

Terdiri laki laki 30.122dan perempuan 29.254

Adapun jumlah penduduk perdesa dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:

NO DESA LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH


1 Morowudi 2.065 1.968 4.033
2 Ngabetan 1.904 1.877 3.781
3 Betiting 2.307 2.253 4.560
4 Iker-ikerGeger 1.248 1.165 2.413
5 CermeKidul 2.951 3.118 6.969
6 Pandu 1.047 1.119 2.166
7 Jono 877 867 1.744
8 TambakBeras 975 1.023 1998
9 CermeLor 2.059 2.100 4.159
10 Cagak Agung 1.096 1.099 2.195
11 Semampir 1.332 1.282 2.614
12 Kambingan 1.441 1.426 2.867
13 Wedani 2.023 1.957 3.980
14 GedangKulut 2.677 2.754 5.431
15 Padeg 1.324 1.312 2.636
16 Banjarsari 3.966 3.864 7.830
Tabel 2.1 Distribusi penduduk menurut jenis kelamin diwilayah kerja puskesmas Cerme tahun 2019.

Distribusi penduduk diatas adalah menjadi sasaran program

NO DESA BUMIL BUFAS BAYI (0-11) BALITA 1-59 BLN LANSIA JUMLAH
BLN
L P JML L P JML L P
1 Morowudi
2 Ngabetan
3 Betiting
4 Iker-ikerGeger
5 CermeKidul
6 Pandu
7 Jono
8 TambakBeras
9 CermeLor
10 Cagak Agung
11 Semampir
12 Kambingan
13 Wedani
14 GedangKulut
15 Padeg
16 Banjarsari
PUSKESMAS
Tabel Distribusi penduduk sasaran program

2.3 Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi

Penduduk diwilayah kerja puskesmas Cerme sebagian besar beragama islam dan sebagian
kecil nonmuslim.

Ditengah perbedaan suku, agama dan budaya aktifitas sosial, ekonomi penduduk berjalan dengan
baik.

Mata pencaharian penduduk beraneka ragam mulai petani, pekerja pabrik, pedagang, wiraswasta
dan pegawai swasta Pegawai Negeri Sipil, TNI dan POLRI.

Aktifitas perekonomian masyarakat menengah kebawah juga berjalan sangat dinamis

Dengan banyaknya sarana pendidikan diwilayah kerja Puskesmas Cerme juga berpengaruh terhadap
perilaku masyarakat, terutama remaja, seperti masalah kesehatan reproduksi dan narkoba.
2.4 Sasaran dan Prasarana

a. Sarana dan Prasarana Umum terdiri:

Sarana ibadah, masjid dan mushola

Sarana-sarana lingkungan, perumahan, Tempat-tempat umum ( TTU ), Tempat Pengulahan Makanan


( TPM ), Sarana Air Bersih ( SAB ) dan Sarana Pembuangan Air Limbah ( SPAL )

Sarana Pendidikan terdiri: PAUD, Taman Kanak-Kanak, Sekolah dasar sampai Sekolah Menengah Atas
dan sederajat.

Sarana Pelayanan Kesehatan

Sarana Kesehata milik pemerintah dan swasta

Sarana kesehatan milik pemerintah yaitu puskesmas Cerme dengan jaringannya yaitu 3 Puskesmas
Pembantu ( PUSTU ) dan 13 PONKESDES.

Untuk sarana Kesehatan milik swasta adalah

1. Klinik Al Hisyam
2. Klinik Krisna
3. Klinik Surya Giri Jaya
4. KlinikAr-Rahman
5. Bidan Praktek Swasta
6. Dokter Praktek Swasta
7. Apotik

Tabel 2.3 menggambarkan jumlah Sarana Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Cerme tahun 2019

NO SARANA UMUM DAN LINGKUNGAN JUMLAH


1 Masjid dan Mushola
2 Rumah makan
3 Rumah penduduk
4 Tempat tempat Umum/ TTU
5 TPS
6 Sarana Air Bersih
7 SPAL
8 Salon
9 Perusahaan

Wilayah kerja puskesmas Cerme memiliki sarana pendidikan dari berbagai jenjang mulai dari
Pendidikan Usia Dini , Pendidikan dasar dan Pendidikan Lanjutan tersebar di enambelas desa
di wilayah kerja Puskesmas Cerme.
Semua murid dan siswa disemua sarana pendidikan dasar dan Lanjutan adalah sasaran
pelayanan kesehatan puskesmas Cerme, melalui program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ),
Usaha Kesehatan Gigi sekolah ( UKGS ), dan Imunisasi.
Data sarana Pendidikan tahun 2019 secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.4

Tabel 2.4 Menggambarkan Sarana pendidikan diwilayah kerja Puskesmas Cerme


NO DESA TK SD/MI SMP/MTS SMA/MA
1 Morowudi 3 3 2 2
2 Ngabetan 1 1 0 1
3 Betiting 5 2 0 0
4 Iker-ikerGeger 1 1 0 0
5 CermeKidul 4 3 2 2
6 Pandu 1 1 0 0
7 Jono 1 1 0 0
8 TambakBeras 1 2 0 0
9 CermeLor 3 2 1 3
10 Cagak Agung 1 1 0 0
11 Semampir 2 3 0 0
12 Kambingan 2 3 0 0
13 Wedani 1 3 1 0
14 GedangKulut 3 3 0 0
15 Padeg 1 1 0 0
16 Banjarsari 5 3 1 1

B. Sarana dan Prasarana Khusus

Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dalam wilayah kerjapuskesmas
Cermesarana dan prasarana cukup.

Secara umum sarana dan prasarana tersebut meliputi:

1. Sarana fisik gedung


2. Sarana transportasi
3. Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan
4. Sarana penunjang administrasi dan informasi

Puskesmas Cerme memiliki fasilitas pelayan dasar yaitu 3 buah Pustu dan 13 Ponkesdes yang
tersebar di wilayah kerja Puskesmas Cerme.

Fasilitas tersebut diantaranya :

1. Pustu TambakBeras
2. Pustu Kambingan
3. PustuPadeg
4. Ponkesdes Morowudi
5. Ponkesdes Ngabetan
6. PonkesdesBetiting
7. Ponkesdes Iker-ikerGeger
8. Ponkesdes CermeKidul
9. Ponkesdes Pandu
10. Ponkesdes Jono
11. PonkesdesSemampir
12. PonkesdesCermeLor
13. PonkesdesCagak Agung
14. PoskesdesWedani
15. PonkesdesGedangKulud
16. PonkesdesBanjarsari

2.5 Ketenagaan Kerja

Jumlah tenaga kerja di Puskesmas cerme tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:

NO JENIS KETENAGAKERJAAN TINGKAT PENDIDIKAN


S2 S1 D4 D3 D1 SMA
1 Ka UPT 1
2 Ka TU 1
3 Dokter Umum 2
4 Dokter gigi 1
5 Apoteker 1
6 Pelaksana Kebidanan 32
7 Pelaksana Keperawatan 33
8 Pelaksana keperawatan gigi 2
9 Pelaksana apoteker 2
10 Pelaksana Analisa Kesehatan 3
11 Pelaksana Gizi 1
12 Pelaksana rekam Medis 5
12 Sopir 1
13 Cleaning Service 3
14 Penjaga Malam 1

C. Visi, Misi, Strategi dan Tujuan


1. Visi dan Misi

Dalam fungsinya sebagai penyelanggara pembangunan kesehatan diwilayah KecamatanCerme ,


Puskesmas cermemempunyai visi yaitu:Terwujudnya Masyarakat Sehat dan Mandiri di Wilayah
PuskesmasCerme

Tercapainya visi ini dinilai dari 4 indikator Kecamatan sehat yaitu:

1. Lingkungan Sehat
2. Prilaku Sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu adil dan merata
4. Derajat penduduk kecamatan wringinanom yang setinggi-tingginya.

Untuk mewujudkan visi ini Puskesmascerme mengusung misi pembangunan kesehatan di wilayah
kecamatan cerme yang akan memberikan dukungan tercapainya visi pembangunan Nasional yaitu:
1. Menyelenggarakan upaya kesehatan yang berkualitas ;
2. Mengembangkan Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat;
3. Memberikan pelayanan yang bermutu, adil dan merata serta mudah dijangkau;
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana, prasarana dan sumber daya manusia ;

2. Strategi

Visi dan Misi puskesmas Cerme akan dicapai dengan beberapa startegi yang diwujudkan melalui
kegiatan kegiatan yang terencana , terarah dan berkesinambungan .

Beberapa strategi antaralain:

1. Meningkatkan upaya promosi kesehatan


2. Meningkatkan koordinasi dan kerja sama yang lebih baik dengan lintas sektor
3. Meningkatkan kwalitas SDM puskesmas
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

3. Tujuan

Sebagai tujuan akhir yangakan dicapai dari penjabaran visi, misi dan strategi puskesmas
Cermeadalah:

@. Meningkatkan kesadaran dan kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cerme .

@. Tercapainya lingkungan sehat dan meningkatkan derajad kesehatan yang setinggi tingginya.

D. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi

Sebagai satu bentuk organisasi puskesmas Cermememiliki struktur organisasi yang jelas dan
mengacu pada struktur organisasi tata kerja ( STOK )Dinas kesehatan Kabupaten Gresik.

Struktur Organisasi tersebut terdiri:

Unsur Pimpinan : Kepala UPT.Puskesmas

Unsur Pembantu Pimpinan : Unit Ketatausahaan.

Unsur Fungsional : Pegawai dalam jabatan fungsional tertentu.

Jumlah unit tergantung pada kegiatan, jumlah tenaga dan fasilitas yang ada.

Untuk memudahkan koordinasi semua unit dikelompokkan dalam 2 kelompok besar yaitu:

Usaha Kesehatan Masyarakat dan usaha Kesehatan Perorangan


Masing masing kelompok diatur oleh seorang koordinator.

Kepala puskesmas berfungsi memimpin , mengawasi dan melaksanakan koordinasi kegiatan


puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.

Dalam melaksanakan tugas kepala puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi , integrasi dan
sinkronisasi dalam lingkungan puskesmas maupun dengan satuan organisasi diluar lingkungan
puskesmas.

Unit ketatausahaan bertugas mengurus bidang kepegawaian, administrasi, keuangan, perlengkapan


serta pencatatan dan pelaporan..

Masing-masing bagian dipertanggungjawabkan kepada satu orang petugas dibawah koordinasi satu
orang kepala tata usaha.

Gambaran struktur organisasi Puskesmas Cerme secara rinci dapat dilihatpada kolom berikut

StrukturOrganisasi UPT PuskesmasCerme


Bab III

3.1 KEGIATAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2019

Promosi Kesehatan

Sebagai pembangunan pilar utama visi indonesia sehat yang mandiri dan berkeadilan yaitu pilar
perilaku sehat.

Promosi Kesehatan menjadi program unggulan atau primadona program kesehatan .

Kegiatan promkes di puskesmas Cerme identik dengan kegiatan penyuluhan, namun lingkup
kegiatan promkes di puskesmas sesungguhnya sangat luas.

Selain memberikan pendidikan kesehatanuntuk merubah perilaku masyarakat melalui upaya-upaya


penyuluhan. Promkes juga mencakup kegiatan membina peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan.

3.1 KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2019

KEGIATAN SASARAN VOLUME LOKASI JADWAL


Pengkajian PHBS Rumah tangga 2009 Rumah Desa Januari sd des 2019
Sekolalah 49 sekolah Sekolah
Pondok 1ponpes ponpes
pesantren
Intervensi/penyuluhan Rumah, 336 x Desa Januari s/d Nofember
Sekolah 96 x Sekolah
Ponpes 3x ponpes
Pengembangan desa Desa 16 desa Desa Maret sd september
siaga aktif
Pembinaan desa siaga Desa 8 desa Maret sd september
aktif PURI
Promkes untuk Puskesmas dan 228 Puskesmas Jan sd Desember
program prioritas jaringannya Ponkesdes
dalam gedung PUSTU
Promkes untuk Desa 192 Posyandu Jan sd Desember
program prioritas luar
gedung TK
Maret & Agustus 2019
Promosi kesehatan di sekolah 40 sekolah Juni sd September 2019
sekolah sekolah
SD,SMP
Pengukuran dan Posyandu Balita 74 desa Jan sd Nofember 2019
Posy Lansia
pembinaan UKBM POSKESDES
Taman
Posyandu
Kegiatan GERMAS mastarakat 70 peserta Puskesmas Maret sd Nofember
2019
Pemantapan
GERMAS

3.2 HASIL KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2019

3.2.1 Pengkajian PHBS

3.2.1.1 Pengkajian PHBS Rumah Tangga

PHBS Rumah tangga terdapat 10 indikator yang di nilai . berikut ini indikator dan cara
perhitungannya PHBS rumah tangga :

1. Berapa Persentase Persalinan ditolong oleh Nakes


Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumlah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang bersalin 1 tahun terakhir adalah 40 RT. 30 RT yang melahirkan di Tenaga Kesehatan.
Jumlah Persalinan oleh Nakes X 100 %
Jumlah Seluruh Persalinan Yang Ada

2. Berapa Persentase Bayi Diberi ASI Eksklusif


Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang mempunyai bayi kurang dari 1 tahun adalah 50 RT. 15 RT yang bayinya diberi ASI
Eksklusif.
Jumlah Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Mendapat ASI Saja X 100 %
Jumlah Seluruh Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Ada
Catatan :
Bila menemukan bayi kurang dari 6 bulan pada saat disurvey, pertanyaannya adalah apakah
selama ini masih ASI Eksklusif?, bila jawaban “Ya” dan berjanji akan meneruskan sampai umur 6
bulan, maka dinyatakan “Ya”.

3. Berapa Persentase Menimbang Balita setiap Bulan


Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang mempunyai Balita adalah 150 RT. 50 RT yang Balitanya ditimbang setiap bulan.
Jumlah Rumah Tangga Yang Menimbang Balita X 100 %
Jumlah Seluruh Balita Yang Ada
Catatan :
“kesepakatan” bila suatu saat penimbangan di posyandu tidak hadir karena alasan sibuk, tetapi
bulan berikutnya datang (sadar akan pentingnya penimbangan balita) maka dinyatakan “Ya”.

4. Berapa Persentase RT Menggunakan Air Bersih


Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang menggunakan air bersih (tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau) adalah 170 RT.
Berarti 40 RT yang tidak menggunakan air bersih.
Jumlah Rumah Tangga Yang Memiliki Akses Dan Menggunakan Air Bersih X 100 %
Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang Ada
Catatan :“kesepakatan” Walaupun bukan air PAM tetapi airnya tidak berasa, tidak berwarna dan
tidak berbau, maka dinyatakan “Ya”.

5. Berapa Persentase Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Pakai Sabun
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun adalah 160 RT. Berarti 50 RT yang
tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun.
Jumlah Rumah Tangga Yang Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Dan Memakai Sabun X
100 %
Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang Ada
Catatan : “kesepakatan” pertanyaannya apakah pada saat mau makan dan setelah buang air
besar melakukan cuci tangan pakai sabun?, bila mengatakan ya, maka dinyatakan “Ya”. (perlu
diamati).

6. Berapa Persentase Menggunakan Jamban Sehat


Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun adalah 145 RT. Berarti 65 RT yang
tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun.
Jumlah Rumah Tangga Yang Memiliki/Menggunakan Jamban X 100 %
Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang Ada
Catatan : Jamban Sehat adalah jamban dengan menggunakan Leher Angsa. Jamban Cemplung
tidak termasuk jamban sehat. Bedakan memiliki dengan menggunakan. Menggunakan berarti
belum tentu memiliki. Bila BAB di MCK atau numpang di WC tetangga berarti dinyatakan “Ya”.

7. Berapa Persentase RT Memberantas Jentik Nyamuk


Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang memberantas jentik nyamuk setiap minggu adalah 147 RT. Berarti 63 RT yang tidak
memberantas jentik nyamuk setiap minggu.
Jumlah Rumah Tangga Yang Memberantas Jentik Di Rumah X 100 %
Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang Ada
Catatan : Bebas Jentik dapat berhasil bila melakukan pemberantasan jentik nyamuk minimal satu
kali satu minggu. Sebaiknya indikator ini dilaksanakan dengan melihat langsung di bak-bak
penampungan air.

8. Berapa Persentase RT Makan Sayur dan Buah Setiap Hari


Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang makan sayur dan buah setiap hari adalah 146 RT. Berarti 64 RT yang tidak makan sayur
dan buah setiap hari.
Jumlah Rumah Tangga Yang Makan Sayur Dan Buah Setiap Hari X 100 %
Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang Ada
Catatan : “Kesepakatan” makan sayur dan buah setiap hari adalah suatu perilaku yang cukup
sulit, bila anggota RT sadar dan membiasakan diri makan sayur dan buah serta tahu betul akan
manfaat sayur dan buah, maka RT ini dinyatakan “Ya”.

9. Berapa Persentase RT Yang Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari


Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang melakukan aktifitas fisik setiap hari adalah 147 RT. Berarti 63 RT yang tidak melakukan
aktivitas fisik.
Jumlah Rumah Tangga Yang Melakukan Aktivitas Setiap Hari X 100 %
Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang Ada
Catatan : Pengertian dari aktifitas fisik setiap hari adalah melakukan pergerakan anggota tubuh
yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik,
mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Aktifitas
fisik dapat berupa berjalan kaki, berkebun, kerja taman, mencuci pakaian, mengepel lantai, naik
turun tangga dan membawa belanjaan. Aktifitas fisik juga dapat berupa olah raga yaitu : push-
up, lari ringan, bermain bola, futsal, tennis, berenang, senam, yoga dan lain-lain.

10. Berapa Persentase RT Tidak Merokok di dalam Rumah


Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebayak 210 RT. Jumlah RT
yang tidak merokok di dalam rumah adalah 140 RT. Berarti 70 RT yang masih merokok di dalam
rumah.
Jumlah Rumah Yang Tidak Merokok Di Dalam Rumah X 100 %
Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang Ada
Catatan : Masalah bahaya rokok sudah banyak diketahui oleh masyarakat namun perilaku
merokok di masyarakat masih sulit dihilangkan. Oleh karena itu salah satu upaya agar
masyarakat terutama anggota keluarga yang tidak merokok terhindar dari dampak asap rokok
adalah menganjurkan bagi perokok tidak merokok di dalam rumah.

% Rumah Tangga Sehat : Jumlah Rumah Tangga Sehat X 100 %


Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang Ada

3.2.1.2 HASIL CAPAIAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN 10 INDIKATOR PHBS RUMAH


TANGGA TAHUN 2019

NO DESA LINAKE ASI EKS MENIM AIR CTPS JAMBAN PSN MAKAN AKTIFITAS TIDAK
S BANG BEERSIH SAYUR FISIK MEROKO
BUAH K

1 Morowudi 100% 80,3 % 92,6 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 46,6

2 Ngabetan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 22,6

Betiting 100 100 100 100 100 100 100 100 96,25 57,08

Iker-ikerGeger 100 100 100 100 100 100 100 100 100 44,04

CermeKidul 100 100 100 100 100 100 100 100 100 54,04

Pandu 100 100 100 100 100 100 100 100 100 30,12

Jono 100 100 100 100 100 100 100 89,39 87,87 51,51

TambakBeras 100 100 100 100 100 100 100 100 100 51,2

CermeLor 100 100 100 100 100 100 100 100 100 51

Cagak Agung 100 100 100 100 100 100 99,25 78,51 100 77,03

Semampir 100 100 100 100 100 100 100 100 100 44,44

Kambingan 100 96,06 100 100 100 100 100 100 100 45,24
Wedani 100 93,33 100 100 100 100 94,16 90,41 100 44,16

GedangKulut 100 100 100 100 100 100 68,78 91,51 100 32,72

Padeg 100 100 100 100 100 100 100 100 100 73,33

Banjarsari 100 100 100 100 100 100 83,8 100 100 71,9

TOTAL PUSK 100 100 100 100 100 100 100 100 100 63,99

Dari tabel 3.2.1.1 di atas dilihat dari capaian 10 indikator PHBS terutama pada indikator yang tidak
merokok didalam rumah masih sangat rendah di seluruh 16 desa wilayah kerja puskesmas Cerme.

Sehingga untuk meningkatkan cakupan pada indikator ini pengelolah program dibantu oleh petugas
kesehatan lain dan dengan dukungan semua fihak terutama desa dan kepala puskesmas Cerme
membuat kegiatan inovasi baru yaitu” AURA KASIH “ yang di SK kan oleh kepala desa Cerme Kidul
pada bulan Juli 2019 adapun kegiatan ini meliputi :

1. Memberikan penyuluhan tentang rokok dan bahaya rokok kepada bapak bapak warga RT 07
2. Mengajak bapak bapak RT 07 berkomitmen bersama untuk tidak merokok di dalam rumah
3. Menempel stiker Rumah bebas asap rokok pada rumah yang telah berkomitmen.

3.2.1.1.CAPAIAN TARGET KELUARGA YANG DI SKRENING PHBS TAHUN 2019

NO DESA TARGET YANG PROSENTASI


DIPERIKSA

1 Morowudi 300 300 100 %


2 Ngabetan 252 252 100 %
3 Betiting 300 240 80 %
4 Iker-ikerGeger 168 168 100 %
5 CermeKidul 444 444 100 %
6 Pandu 156 156 100 %
7 Jono 132 132 100 %
8 TambakBeras 156 149 95,5 %
9 CermeLor 300 300 100 %
10 Cagak Agung 156 135 86,5 %
11 Semampir 180 180 100 %
12 Kambingan 204 305 149,5 %
13 Wedani 240 240 100 %
14 GedangKulut 324 330 101,8 %
15 Padeg 180 180 100 %
16 Banjarsari 516 534 103,4 %
TOTAL PUSK 3241 4087 126,1 %
GRAFIK PENCAPAIAN 10 INDIKATOR PHBS RUMAH TANGGA TAHUN
2019
120

100

80

60

40

20

LINAKES ASI EKS MENIMBANG AIR BEERSIH


CTPS JAMBAN PSN MAKAN SAYUR BUAH
AKTIFITAS FISIK TIDAK MEROKOK

Keterangan : grafik di atas menunjukkan bahwa 16 desa di wilayah puskemas Cerme pada indikator
yang tidak merokok didalam rumah masih rendah .
GRAFIK CAPAIAN PHBS RUMAH TANGGA PERDESA TAHUN 2019

600
500
400
300
target
200 capaian
100 #REF!
0

Dari grafik di atas berdasarkan capaian kegiatan desa Betiting, desa Tambak beras , desa Cagak
Agung masih kurang dari target, sedangkan desa Kambingan dan desa Banjarsari sudah melebihi
target yang di tentukan.

3.2.1.2 PENGKAJIAN PHBS DI institusi pendidikan

a. Pengkajian PHBS Institusi Pendidikan

PHBS di sekolah bisa diartikan kebiasaan/perilaku positif yang dilakukan oleh


setiap siswa, guru, penjaga sekolah,petugas kantin sekolah, orang tua siswa
dan lain-lain yang dengan kesadarannya untuk mencegah penyakit,
meningkatkan kesehatannya serta aktif dalam menjaga lingkungan sehat di
sekolah.

Ada 8 indikator PHBS di sekolah antara lain adalah :


1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
Mengapa harus mencuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir dan memakai
sabun..? Sebab air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab
penyakit, bila digunakan maka kuman dan bakteri berpindah ke tangan. Pada saat makan
kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit antara lain
diare, thypus, cacingan, flu burung dan lain-lain. Sedangkan dengan memakai sabun maka
kotoran dapat dibersihkan dan juga sabun bisa membunuh kuman, karena itu biasakan
mencuci tangan dengan memakai air bersih yang mengalir dan memakai sabun. Jangan lagi
menggunakan kobokan/air yang ditampung di dalam baskom. Apalagi digunakan untuk
mencuci tangan secara bergantian.
“ AYO BIASAKAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN”
2. Jajan di kantin sekolah yang sehat
Mengapa tidak boleh jajan sembarangan ? Sebab bila jajan sembarangan, kita tidak bisa
memastikan apakah jajanan tersebut bersih, sehat, bergizi dan aman dikonsumsi. Jajanan
yang tidak terjamin kebersihannya bisa saja sudah tercemar kuman sehingga menyebabkan
penyakit diare, disentri atau terkontaminasi telur cacing. Jajan sembarangan tidak aman
karena kita tidak tahu apakah bahan tambahan makanan (BTM) yang digunakan seperti zat
pewarna, pengawet, pemanis dan bumbu penyedapnya aman untuk kesehatan atau tidak.
Berhati-hatilah pada makanan atau minuman yang warnanya terlihat mencolok. BTM yang
tidak aman bisa menjadi racun bagi tubuh, reaksi yang ditimbulkan oleh keracunan makanan
bisa berupa muntah, diare bahkan syok. Mengapa harus jajan di kantin sekolah ? Karena
makanan yang dijual cukup mengandung gizi, terjamin kebersihannya, terbebas dari zat-zat
berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus. Dengan mengkonsumsi makanan yang
bergizi maka akan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan siswa, sehingga siswa menjadi
lebih berprestasi di sekolah. “ AYO PEDULI JAJANAN SEHAT”
3. Membuang sampah pada tempatnya
Mengapa harus membuang sampah pada tempatnya ....?. Seperti yang kita tahu sampah
merupakan sarang kuman dan bakteri penyakit. membuang sampah pada tempatnya
menghindarkan tubuh agar tidak tertular penyakit dan juga untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah. Apa akibatnya kalau membuang sampah sembarangan ? Sampah akan
menjadi tempat berkembang biak serangga dan tikus, menjadi sumber polusi dan
pencemaran terhadap tanah, air dan udara.Sampah menjadi media perkembangan kuman-
kuman penyakit yang dapat membahayakan kesehatan. Dan sampah juga bisa menimbulkan
kecelakaan dan kebakaran. Kategori sampah dapat dibedakan menjadi :
 Sampah organik/basah yakni sampah yang bisa membusuk secara alami misalnya
dedaunan, sisa sayuran, buah dan makanan.
 Sampah anorganik/kering yakni sampah yang tidak dapat mengalami pembusukan secara
alami, contohnya logam, kertas, plastik, karet, pecahan kaca.
 Sampah berbahaya yakni sampah yang bila dibuang ke lingkungan tidak mudah terurai dan
bisa menjadi sumber pencemar berbahaya seperti baterai, botol obat nyamuk, jarum
suntik bekas, plastik pembungkus bahan kimia.

AYO BUANGLAH SAMPAH PADA


TEMPATNYA, ORANG BIJAK PANDAI
MEMILAH SAMPAH

4. Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah dengan terukur dan teratur


Tujuannya adalah agar tubuh selalu bugar, lebih bersemangat dalam belajar, memelihara fisik
dan mental agar tetap bugar dan tidak mudah sakit serta untuk pertumbuhan dan
perkembangan fisik yang optimal. Manfaat olah raga yang teratur antara lain berat badan
terkendali, otot lebih lentur dan tulang lebih kuat, bentuk tubuh lebih ideal dan proporsional,
daya tahan tubuh terhadap penyakit lebih baik dan menghindarkan diri dari penyakit jantung,
osteoporosis, diabetes, stroke dan hipertensi. Tapi tetap saja harus mengikuti cara berolah
raga yang benar ya, pakailah pakaian olah raga yang menyerap keringat, pakai sepatu olah
raga sesuai ukuran kaki, lakukan pemanasan sebelumnya.
5. Mengukur berat badan dan tinggi badan secara teratur setiap 6 bulan
Mengapa perlu mengetahui berat badan dan tinggi badan yaitu : untuk mengetahui
pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi. Agar pertumbuhan anak dapat
berkembang secara optimal. Tanda-tanda siswa dengan gizi kurang antara lain : siswa tampak
kurus, tidak segar, tidak ceria, malas melakukan aktifitas dan cenderung sering sakit. Tanda-
tanda siswa dengan gizi berlebih : siswa terlihat gemuk, bentuk tubuh tidak seimbang, tidak
bisa bergerak bebas, nafas mudah tersengal-sengal jika beraktifitas, mudah lelah dan malas
bergerak. Tanda-tanda anak dengan gizi normal : tumbuh normal, segar, giat ceria, mata
bersih bersinar. Nafsu makan baik.
6. Bebaskan diri dari asap rokok
Karena banyak sekali efek negatif yang ditimbulkan oleh rokok, antara lain terjangkit penyakit
kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung, batuk kronis, kelainan kehamilan, katarak,
kerusakan gigi, dan efek ketagihan serta ketergantungan terhadap rokok. Di dalam sebatang
rokok terkandung 4.000 bahan kimia dan 43 senyawa yang terbukti menyebabkan kanker.
Bahan utama rokok terdiri dari nikotin, tar dan CO. Nikotin bisa menyebabkan penyempitan
pembuluh darah dan penggumpalan darah. Aliran darah dan jantung menjadi terganggu.
Nikotin juga menyebabkan kecanduan pada perokok. Tar merupakan bahan kimia beracun
yang dapat mengakibatkan kerusakan sel paru-paru dan menyebabkan kanker. CO
merupakan gas beracun yang berakibat pada kurangnya kemampuan darah membawa
oksigen sehingga mengakibatkan otak, jantung dan organ tubuh yang penting menjadi
kekurangan oksigen. Bagaimana supaya terhindar dari merokok..? JANGAN pernah mencoba
untuk merokok, JANGAN mau terbujuk rayuan untuk merokok, berani bilang TIDAK jika ada
yang menawari rokok, katakan TIDAK MAU kalau ada yang mengajak merokok, TEGUR kalau
ada yang merokok di sekolah, Katakan TIDAK BOLEH untuk penjual rokok di lingkungan
sekolah, pilih dan bergaul dengan yang tidak merokok.

7. Memberantas jentik nyamuk

Mengapa perlu memberantas jentik nyamuk ? Untuk memutuskan


mata rantai siklus hidup nyamuk, sehingga nyamuk tidak berkembang
di lingkungan sekolah. Khususnya jentik nyamuk Aedes aeghypty yang
menyebabkan penyakit DBD, karena nyamuk ini menggigit pada siang
hari dimana siswa sedang belajar.
Perlu dilakukan kegiatan 3 M PLUS yaitu, menguras tempat-tempat penampungan air
seminggu sekali seperti vas bunga,bak mandi dan lain-lain, menutup tempat-tempat
penampungan air dengan rapat dan mengubur barang bekas yang dapat menampung air
hujan. Bila tidak memungkinkan dapat juga dilakukan larvasida/abatisasi (menaburkan bubuk
abate) pada tempat- tempat yang sulit dikuras dan sedikit air, atau memelihara ikan predator
jentik di kolam sekolah.

8. Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban sekolah.
Mengapa harus memakai jamban saat BAK dan BAB..? Untuk menjaga agar lingkungan selalu
bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar. Dan
juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor
penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll. Bagaimanakah jamban yang
sehat itu :
 Tidak mencemari sumber air minum (berjarak minimal 10 meter dari sumber air).
 Tidak berbau
 Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
 Tidak mencemari tanah sekitarnya
 Mudah dibersihkan dan aman digunakan
 Dilengkapi dinding dan atap pelindung
 Penerangan dan ventilasi cukup
 Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
 Tersedia air, sabun dan alat pembersih.

Adapun hasil pencapaian PHBS di institusi pendidikan tahun 2019 adalah sebagai berikut :

3.2.1.2 TABEL PENCAPAIAN PHBS DI INSTITUSI PENDIDIKAN TAHUN 2019

INDIKAROR JAWABAN
NO NAMA ' YA . KLASIFIKASI
IV
SEKOLAH 1 2 3 4 5 6 7 8

1 SDN, Cerme Kidul ,I 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

2 SDN, Cerme Kidul ,II 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

3 SDN, Iker Iker Geger 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

4 SD. YPI Darusalam 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

5 SDN ,Cerme Lor 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

6 SDN Cagak Agung 1 1 1 1 1 1 0 1 TIDAK

7 SDN , Pandu 1 1 1 1 1 0 1 1 TIDAK

8 SDN, Ngabetan 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

9 SDN, Tamabak Beras 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

10 MI. Matholiul Anwar Tambak Beras 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

11 SDN , Semampir 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

12 MI. Manbaul Ulum Semampir 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

13 SDN . Banjarsari 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

14 MI. Al Hydayah Banjarsari 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

15 MI. Baitussalam . Betiring 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

16 SDN. Jono 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

17 SDN. Kambingan 1 1 1 1 1 0 1 1 TIDAK

18 MI. Miftahul Huda.Kambingan 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

19 SDN. Morowudi 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

20 MI. Tarbiyatul Muwahidin. Moro 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

21 SDN. Gedang Kulud 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

22 MI. Hidayatul Islamiah Gedang Kulut 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

23 SDN Padeg 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

24 SDN Wedani 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

25 MI Tarbiyatul aulat Wedani 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

26 MI Darut najah kambinhgan 1 1 1 1 1 0 1 1 YA

27 MI Miftahul ulum Batiting 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

28 MI Tarbiyatul Banin Jambu 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

29 MI Nurul Huda Sawahan 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

30 MI Roudhotul Tholibin Wedani 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

31 SDN Betiting 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

32 SDLB Cerme 1 1 1 1 1 1 0 1 TIDAK

33 SD AlIslam Morowudi 1 1 1 1 1 1 0 1 TIDAK

34 SMP N I Cerme 1 1 1 1 1 1 0 1 TIDAK

35 SMP YPI 1 Cerme 1 1 1 1 1 0 1 1 TIDAK

36 SMP YPI 2 Cerme 1 1 1 1 1 1 1 1 YA


37 SMP M 7 Morowudi 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

38 MTS Wedani 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

39 MTS Bnjarsari 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

40 Paket B Cerme 1 1 1 1 1 1 0 1 TIDAK

41 SMAN 1 Cerme 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

42 SMEA Darussalam 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

43 SMA Darussalam 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

44 SMA M 8 Morowudi 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

45 MA Banjarsari 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

46 SMK Darussalam 1 1 1 1 1 0 1 1 TIDAK

47 PAKET C 1 1 1 1 1 0 1 1 TIDAK

48 SMK M 3 Morowudi 1 1 1 1 1 1 1 1 YA

49 SMK N 1 Cerme 1 1 1 1 1 1 0 1 TIDAK

JUMLAH 49 49 49 49 49 45 43 49

GRAFIK PENGKAJIAN PHBS INSTITUSI PENDIDIKAN


PUSKESMAS CERME TAHUN 2019

40

30

20

10

0
KLASIFIKASI I KLASIFIKASI III KLASIFIKASI III KLASIFIKASI IV

Series1 Series2

Dari tabel di atas dapat di ketahui ada beberapa sekolah yang belum masuk klasifikasi IV yaitu :
1. SDN Cagak Agung
2. SDN Pandu
3. SDN Kambingan
4. MI karangan
5. SDLB Cerme
6. SD AlIslam Morowudi
7. SMP N 1 Cerme
8. SMP YPI 1 Cerme
9. Paket B,C
10. SMKN 1 Cerme
11. SMK YPI Cerme
Adapun indikator yang masih belum tercapai adalah indikator 6 dan 7
Yaitu warga sekolah ada yang merokok dan belum melalukan pemberantasan jentik
3.2.1.3 Pengkajian PHBS Pesantren

Untuk melakukan pemantauan PHBS di pondok pesantren ter dapat 18 daftar pertanyaann antara
lain :

NO INDIKATOR PERTANYAAN CARA JAWABAN


Y/T
1 Kebersihan Apakah rambut,telinga,kuku dan pakaian observasi
perorangan terlihat bersih?
2 Penggunaan air Apakah untuk keperluan minum,mandi Wawancara
bersih dan wudhu menggunakan air bersih ? observasi
3 Kebersihan Apakah tempat wudhu kelihatan bersih observasi
tempat wudhu dan tidak licin?
4 Menggunakan Apakah menggunakan jamban untuk Wawancara
jamban buang air besar? observasi
5 Kebersihan Apakah asrama kelihatan bersih dan observasi
asrama sehat?
6 Kepadatan Apakah luas tempat tidur sudah sesuai Wawancara
penghuni asrama dengan jumlah santri ? menghitung
7 Kebersihan ruang Apakah ruang belajar/kelas kelihatan observasi
belajar bersih dan sehat ?
8 Kebersihan Apakah halaman kelihatan bersih ? observasi
halaman
9 Kader/ santri Apakah ada kader/santri husada yang Wawancara
husada jumlahnya 10% dari jumlah santri ? menghitung
10 Kader terlatih Apakah ada kader yang dilatih ,yang wawancara
jumlahnya minimal 2 orang ?
11 Kegiatan kader Apakah ada kegiatan kader secara rutin? wawancara
12 Bak air bebas Apakah bak air yang ada dilingkungan observasi
jentik pesantren bebas jentik ?
13 Garam yodium Apakah untuk makan/ memasak sudah Wawancara
menggunakan garam yodium ? observasi
14 Makanan gizi Apakah semua santri telah menkonsumsi Wawancara
seimbang makanan dengan gizi seimbang ? observasi
15 Pemanfaatan Bila sakit kemana santri meminta wawancara
sarana yankes pertolongan ?
16 Tidak merokok Apakah semua santri dan para pengelola Wawancara
ponpes tidak merokok ? observasi
17 Sadar AIDS Apakah santri tahu informasi tentang AIDS wawancara
?
18 Menjadi peserta Apakah ada upaya pelayanan kesehatan Wawancara
dana sehat secara pra upaya bagi santri dan observasi
pengelolah ponpes ?
`
3.2.1.3 HASIL CAPAIAN PHBS TATANAN PONDOK PESANTREN PUSKESMAS CERME TAHUN 2019

N NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 15 16 17 18 KLASI
O PONPES 3 4 VIKASI
IV
1 PONPES y y y y y y y y tid ya tid ya y y ya ya ya tid 0
Nurul a a a a a a a a ak ak a a ak
Islam
2 Roudhot y y y y y y y y tid ya ya ya y y tid tid ya tid 0
ul a a a a a a a a ak a a ak ak ak
Hikmah
3 PonpesK y y y y y y y y tid tid tid tid y y ya tid tid ya 0
arangan a a a a a a a a ak ak ak ak a a ak ak
JUMLAH 3 3 3 3 3 3 3 3 0 2 1 2 3 3 3 1 2 1 0
Dari tabel 3.2.2 diatas dari 3 pondok pesantren yang ada belum memenuhi klasifikasi 4 karena ada
indikator yang belum di laksanakan yaitu pada indikator pertanyaan :

1. Apakah ada kader santri husada atau 10 % persen


2. Apakah kader sudah dilatih
3. Apakah ada kegiatan kader secara rutin
4. Pemanfaatan layanan kesehatan
5. Paham tentang AIDS
6. Keanggotaan BPJS

GRAFIK PENGKAJIAN PHBS DI PONDOK PESANTREN


PUSKESMAS CERME TAHUN 2019

2.5

1.5

0.5

0
KLASIFIKASI I KLASIFIKASI III KLASIFIKASI III KLASIFIKASI IV

Dari grafik diatas di jelaskan bahwa pondok pesantren di wilayah kerja pusk Cerme belum mencapai
klasifikasi 4
3.2.2 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN UKBM
Untuk meningkatkan cakupan kegiatan UKBM seperti Posyandu diperlukan pembinaan
secara rutin dan terjadwal. Dalam bentuk monitoring strata UKBM
Dibawah ini adalah capaian kegiatan pembinaan UKBM dengan mengukur strata UKBM

3.2.2.1 POSYANDU BALITA

Jumlah posyandu balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Cerme adalah 56 posyandu yang
tersebar di 16 desa
Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur strata posyandu adalah :

INTRUMEN PENILAIAN STRATA POSYANDU BALITA TAHUN 2019

PUSKESMAS
KECAMATAN
KABUPATEN : GRESIK
TAHUN : 2019
NO VARIABEL STANDAR
PENGUKURAN

NILAI

KELEMBAGAAN
I POSYANDU
a.SK Organisasi Posyandu Ada 3
Tidak ada 0

b. Struktur Organisasi
Posyandu Ada 3
Tidak ada 0
PENGELOLAAN
II POSYANDU BALITA
A INPUT
1.Rencana Kerja Tertulis
a.Rencana Kerja Rutin Ada 1
Tidak 0

b. Jadwal Kegiatan Ada 1


Tidak ada 0

c.Pembagian Tugas Kader Ada 1


Tidak 0

d. Rencana Menu PMT Ada 1


Tidak ada 0
2. Sarana dan Prasana
a. Sarana Perlengkapan
_ Meja dan Kursi _ > 4 Macam 4
_ Dacin _ 2 - 3 Macam 3
_
Celana/Katok/Sarung/Kotak
timbang _ 1 Macam . 2
_ Timbangan Injak Tidak Ada 0
_ Penanggulangan Diare (
Oralit )

b. Paket Pertolongan Gizi _ 2 Macam . 2


_ Vit A . _ 1 Macam . 1
_ Tablet Fe _ Tidak ada 0
c. Sarana/ Kelengkapan
Administrasi
_ KMS/ Buku KIA _ > 4 Macam 4
_ SIP ( Sistem Infarmasi
Posyandu ) _ 2 - 3 Macam 3
_ Absensi Kader . _ 1 Macam . 2
. Buku Kegiatan Tidak ada 0
_ Notulen Hasil Rapat .
d. Pemanfaatan Sarana
Penyuluhan
_ Poster . _ > 4 Macam 4
_ Lembar Balik _ 2 - 3 Macam 3
_ Buku Pegangan Kader _ 1 Macam . 2
_ Paket Posyandu Tidak Ada 0
_ Foot Model / Bahan Asli

_ 3 Sumber Dana
3. Dukungan Dana . 4
_ 2 Sumber Dana
a. Swadaya Masyarakat . 3
_ 1 Sumber Dana
b.Swadaya Kemitraan . 2
c. ADD / Bantuan
Pemerintah _ Tidak Ada . 0

4. Tenaga
a. Jumlah Kader
Seluruhnya _ > 5 Orang . 2
_ 1 - 4 Orang . 1

b. Juml Kader Aktip _ > 5 Orang . 2


_ 1 - 4 Orang . 1

B PROSES
1. Frekw Posyandu Buka /
tahun _ 12 Kali . 4
_ 10 - 11 Kali 3
_ , 10 Kali 2

2. Kegiatan Pelayanan
Posyandu Ada Lengkap 4
ada Tidak
oleh Kader ( meja1 - 4 ) Lengkap 2

3. Pencatatan Bumil Risti Ada 2


Tidak ada 0
4. Kegiatan Penyuluhan
a. Di dalam Posyandu
1. Perorangan ( Meja 4) Ada 4
Tidak ada 0

2. Penyuluhan Kelompok Ada 4


Tidak ada 0
b. Di Luar Posyandu
1 Penyuluhan Kelompok Ada 3
Tidak ada 0

2. Kunjungan Rumah . Ada 3


Tidak ada 0
5. Merujuk Balita Sakit
( Gizi
Buruk,BGM,Diare,Ispa ) ) ada 4
Tidak ada 0

6. Pertemuan Pasca
Pelayanan Ada 4
Tidak ada 0

7. Pencatatan Kegiatan
Immunisasi Ada 4
Tidak ada 0
C OUTPUT
1. Penyajian Data di Ada dan
Posyandu ditampilkan 3
ada tdk
- Balok SKDN . ditampilkan 2
Tidak ada 0

2. Rata rata Balita


ditimbang ( D/S ) _ > 80 % 4
_ 70 % - 79 % 3
_ 50 % - 69 % 2
_ ,< 50 % 1

3. Rata rata Balita Naik


Berat Badannya _ > 60 % 4
( N/ S ) _ 40 % - 59 % 2
_ < 40 % 1

4. Bayi dgn Imunisasi


Lengkap _ > 85 % 4
_ < 85 % 2

5. Bumil yg terdaftar di
Posyandu _ > 60 % 4

_ 40 % - 59 % 2

_ < 40 % 1

6. Bumil Risti Tidak ada 4


ada

.. Semua dirujuk 4
.. Tidak Semua
dirujuk 0
7. Jumlah PUS bukan
Peserta KB aktip
( Tdk Menginginkan Anak
) _ 70 % - 80 % 3

_ 60 % - 70 % 2

_ < 60 % 1

8. Program Tambahan

BKB _ > 3 Macam 3

PAUD _ 2 - 3 Macam 2

Kesehatan Lingkungan _ 1 - 2 Macam 1

Tuberculosis ( TBC ) _ Tidak ada 0

9. Kegiatan Inovatif Ada 3

Tidak ada 0

156

Keterangan :
1. Pratama : Nilai
<60
2. Madya : Nilai 60
- 74
3. Purnama : Nilai 75
- 94
4. Mandiri : Nilai 95
- 100
3.2.2.2 TABEL CAPAIAN PENGUKURAN STRATA POSYANDU BALITA

NO DESA JML JML STRATA


POSYADU
KADER PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
AKTIF
1 Morowudi 6 30 6
2 Ngabetan 6 31 6
3 Betiting 4 20 4
4 Iker-ikerGeger 3 14 3
5 CermeKidul 4 18 4
6 Pandu 3 15 3
7 Jono 2 13 2
8 TambakBeras 3 15 3
9 CermeLor 3 15 3
10 Cagak Agung 2 10 2
11 Semampir 2 11 2
12 Kambingan 3 20 1 2
13 Wedani 3 20 3
14 GedangKulut 4 20 1 3
15 Padeg 2 16 2
16 Banjarsari 6 30 6
Puskesmas 56 298 0 4 7 45
Berdasarkan tabe l3.2.2.2 diatas masih ada 4 posyandu yang masih strata Madya

GRAFIK PENCAPAIAN STRATA POSYANDU BALITA


TAHUN 2019
7
6
5
4
3 STRATA PRATAMA
2 STRATA MADYA
1
0 STRATA PURNAMA
Pandu

Banjarsari
Betiting

Semampir

GedangKulut
Iker-ikerGeger
CermeKidul

CermeLor

Kambingan
Wedani
Ngabetan

Padeg
Morowudi

Jono

Cagak Agung
TambakBeras

STRATA MANDIRI

Dari grafik diatas desa Pandu dan Kambingan masih terdapat posyandu dengan strata
Madya.
3.2.2.3 POSYANDU LANSIA
Diwilayah Kerja UPT Puskesmas Cerme terdapat 46 posyandu Lansia . setiap tahun
posyandu lansia mengalami perkembangan ,pada tahun 2018 posyandu lansia sejumlah
40 dan bertambah menjadi 46 pada tahun 2019. Diantara prestasi yang diraih posyandu
lansia adalah pernah menjadi juara I lomba posyandu lansia tingkat kabupaten yang
diraih oleh posyandu lansia Kemuning desa Padeg.

TABEL 3.2.2.3 CAPAIAN KEGIATAN PERKEMBANGAN POSYANDU LANSIA TAHUN 2019

NO DESA JML JML STRATA


POSYADU KADER PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI
AKTIF
1 Morowudi 4 18 4
2 Ngabetan 6 30 6
3 Betiting 2 10 2
4 Iker-ikerGeger 2 10 2
5 CermeKidul 3 18 3
6 Pandu 2 12 2
7 Jono 2 12 2
8 TambakBeras 3 15 3
9 CermeLor 3 15 3
10 Cagak Agung 2 10 2
11 Semampir 2 10 2
12 Kambingan 2 14 2
13 Wedani 3 20 3
14 GedangKulut 4 20 4
15 Padeg 2 16 2
16 Banjarsari 4 20 4

Puskesmas 46 250 13 19 14

GRAFIK PENCAPAIAN STRATA POSYANDU LANSIA


TAHUN 2019
7
6
5
4
3 STRATA PRATAMA
2 STRATA MADYA
1
0 STRATA PURNAMA
Betiting

Pandu

Banjarsari
Semampir
Iker-ikerGeger
CermeKidul

CermeLor

GedangKulut
Kambingan
Wedani
Ngabetan

Padeg
Morowudi

Jono

Cagak Agung
TambakBeras

STRATA MANDIRI
Dari Grafik di atas dapat di ketahui masih ada desa yang posyandu lansia dengan strata
madya yaitu desa Cerme kidul, Pandu, Cagak Agung, Kambingan dan gedang kulut .

3.2.2.4 DESA SIAGA AKTIF/ POSKESDES


Diwilayah kerja Puskesmas Cerme terdapat 16 desa siaga aktif
Yang di maksud desa siaga aktif adalah desa yang penduduknya memiliki
kesiapansumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi
masalah kesehatan , bencana, dan kegawat daruratan kesehatan secara mandiri.
Kriteria desa siaga adalah :
1. Kepedulian pemerintah desa dan pemuka masyarakat terhadap desa siaga aktif
yang tercermin dari keberadaan dan keaktifan forum desa,
2. Keberdayaan kader pemberdayaan masyarakat.
3. Kenudahan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasat yang buka atau
memberi pelayanan setiap hari.
4. Keberadaan UKBM yang dapat melaksanakan
a. Survailan berbasis masyarakat
b. Penanggulangan bencana dan kedaruratan kesehatan
c. Penyehatan lingkungan
5. Tercapainya pendanaan untuk pengembangan desa dalam anggaran pembangunan
desa dari masyarakat dan dunia usaha
6. Peran serta aktif masyarakat dalam kegiatan kesehatan di desa.
7. Pembinaan PHBS rumah tangga

TABEL 3.2.2.4 STATUS DESA SIAGA AKTIF TAHUN 2019

NO NAMA DESA ALAMAT STATUS DESA


1 Morowudi Morowudi Purnama / desarawanbanjir
Ngabetan Ngabetan Purnama
Betiting Betiting Purnama
Iker-ikerGeger Iker-ikerGeger Purnama / desarawanbanjir
CermeKidul CermeKidul Purnama
Pandu Pandu Madya/ desarawanbanjir
Jono Jono Mandiri / desarawanbanjir
TambakBeras TambakBeras Mandiri / desarawanbanjir
CermeLor CermeLor mandiri
Cagak Agung Cagak Agung mandiri
Semampir Semampir mandiri
Kambingan Kambingan madya
Wedani Wedani mandiri
GedangKulut GedangKulut madya
Padeg Padeg mandiri
Banjarsari Banjarsari mandiri
Dilihat dari tabel diatas strata desa siaga aktif sebagian yaitu 8 desa dengan strata desa
siaga mandiri 5 strata purnama dan 3 strata madya. Tetapi perlu menjadi perhatian diantara
desa tersebut diatas ada desa yang rawan bercana banjir .
3.2.2.5 CAPAIAN KEGIATAN TAMAN POSYANDU PUSKESMAS CERME TAHUN 2019
Taman Posyandu adalah pengembangan posyandu berstrata purnama dan mandiri
dimana bentuk layanan posyandu ditambah dengan layanan pendidikan anak usia dini (
PAUD )dan bina keluarga balita ( BKB ).
TABEL 3.2.2.5 TABEL PERKEMBANGAN TAMAN POSYANDU TAHUN 2019

NO PUSKESMAS NAMA DESA NAMA TAMAN OPTIMAL BELUM


PENDAMPING POSY OPTIMAL
1 CERME MINARTI SPD Tambakberas Dahlia v
2 SURATI Wedani Kembanghati v
3 Wedani Kuncup ceria v
4 Ngabetan Puspa Sri v
5 Kambingan Bougenfile v
6 Jono Mentari v
7 Cagak Agung Tunas bangsa v
8 Banjarsari Puspa Sari v
9 Morowudi Puspa Sari v
10 Pandu ShirojutTholibin v
11 Padeg Puspa Sari v
12 Semampir Puspa Sari v
13 Cermekidul Puspa Sari v
14 Iker geger Puspa Sari v
15 Betiting Puspa Sari v
16 Cermelor Melati v
17 GedangKulut Puspa Sari v
18 Kambingan Puspa Sari v

GRAFIK PERKEMBANGAN TAMAN POSYANDU


PUSKESMAS CERME TAHUN 2019
1

0.5

OPTIMAL

OPTIMAL BELUM OPTIMAL

Di lihat dari tabel di atas bahwa 18ntaman posyandu sudah optimal dan sudah terbentuk paguyuban
taman posyandu denga dilakukan pembinaan secara rutin dari puskesmas Cerme
BAB IV ANALISASI MASALAH

4.1 IDENTIFIKASI MASALAH


Identifikasimasalahdilakukan pada kegiatan program promosikesehatan yang
belummencapai target yang ditentukan .
Karena pada dasarnyahasilcapaian program promkessudahtercapaidari target yang
ditentukan oleh dinaskesehatan Gresik.
Tetapibila di lihatperdesaadadesa yang capaiaannyabelumsesuai yang diharapkan
Adapunidentifikasimasalahadalahsebagaiberikut :

N indikator TARGET CAPAIAN MASALAH


0
1 Indikator PHBS 2009 62 246 76 % Masih ada 24 %
tidakmerokokdal % 7 anggotakeluarga yang
amrumah yang dari masihmerokokidalamrumah
masihtinggi tota
l
sasa
ran
pengembangan 41 74 52 98 Masih ada 4 posyandubalita
2 UKBM % yang berstratamadya
posyandubalitap
urnama dan
mandiri

3 Tingkat 1 dari 30 1 33 % Semuapondokpesantrenbelum


perkembanganp 3 % mempunyaikaderkesehatan.dan
oskestrenmasihs ponp belumterbentukposkestren di
angatrendah es pondokpesantren

4 Indikator PHBS 34 70 37 75,5 12


di institusi % % sekolahbelummencapaiklasifikas
Pendidikan i IV
4.2 ANALISA PENYEBAB MASALAH :

1.
METODE

MANUSIA

Kurangnyapenyuluhanteru
tamatentangrokok pada
sasaran Masih tingginyaperokokaktif

Tingkat pengetahuan dan Anggotake


kesadaranmasyarakatbahayarok luarga
yang
okbagiperokokpasif
tidakmero
kokdalamr
umahrend
ah 63 %

Kebiasaanyabapakbap
Media promosi kurang Belumada dana akberkumpulselaluad
untukkegiatanpenyuluha arokok
Belumada dana n
swadayamasarakatu
ntukmembuat area
Tidak ada liflet merokok
tentangrokok dan
Kawasan
bahayanya
tanparokokmasihkurang

SARANA
DANA LINGKUNGAN
2.
METODE
MANUSIA
KunjunganBalitakePosyandubel
Posyandumasihbelummem u di atas 80 %
punyaikegiataninovasi Penyuluhankel
yang menarik ompokmasihku Masyarakat
rang masihmenganggapposyanduhan
DukunganPe
nggerak PKK yauntukmenimbangberatbadab
dan imunisasisaja pengemba
Kegiatantamanposyandub masihkuran
ngan
elumberjalan g UKBM
posyandub
alitapurna
ma dan
mandiri

Ibuibubekerja dan
Media Belumada dana pengasuh yang
penyuluhanmasihkuran untukkegiatanpenyuluha melakukankunjungan
g Belumada dana n keposyandu
swadayamasarakat

Belum punya
tempatpenimbangan

LINGKUNGAN
SARANA DANA
3.

METODE
MANUSIA
Pesantren di wilayah
Belumadarencanapembina Belumterbentuknyak kerjaPuskCermesedikitsantriny
andaripuskesmas adersantrihusada a

Dukungandaripen
gasuhpondokmasi Belumadapembinaandaripu
Tingkat
hrendah skesmassecararutin perkemb
anganpos
kestrenm
asihsanga
trendah

Lingkunganpesantren
Poskestrenbelumada Biayapertemuan dan belumberPHBS
pembinaankepesantren
Dana penyuluhan
dan
pembinaanbelumad
a

LINGKUNGAN
SARANA DANA
4.
METODE
MANUSIA

Belumadapenyuluhantenta Belumadakebijakan WargasekolahmasihbelumberP


ng PHBS oleh kader UKS ( yang mengatur PHBS HBS
PiirConselor ) di sekolah

Dukungandariwali
murid
masihrendah Indikator
PHBS di
institusi
Pendidik
an

Lingkungansekolahma
Sarana CTPS Dana pencetakanliflet sihbelumadasumber
belumsemuasekolahad dan pertemuan air bersih yang
a Saranakantinseh memadai
atmasihkurang

LINGKUNGAN
SARANA DANA
4.3 PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Untuk menentukan prioritas masalah salah satu metode yang di gunakan adalah :
1. U = Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus di bahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
2. Seriousnes
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan penundaan pemecahan isu
tersebut akan menimbulkan masalah masalah lain kalau isu penyebab masalah tersebut
tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa kemungkinan isu itu bisa berkembang dikaitkan masalah penyebab isu akan
memburuk bila dibiarkan
Dibawah ini metode USG di gunakan untuk menentukan prioritas masalah.

NO MASALAH U S G HASIL RANKING


(UXSXG )
1 Indikator PHBS tidakmerokokdalamrumah 4 4 5 80 I
yang masihtinggi

2 pengembangan UKBM 2 2 3 12 IV
posyandubalitapurnama dan mandiri

3 Tingkat 3 4 4 48 III
perkembanganposkestrenmasihsangatrendah

4 Indikator PHBS di institusi Pendidikan 4 4 4 64 II


4.1.1 ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
NO PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
MASALAH
1 Indikator PHBS  Masih tingginyaperokokaktif  Penyuluhanpadasasaranperokokaktif 1. Penyuluhanbahayamerokok
tidakmerokokdala pada sasaran
mrumah yang  Tingkat pengetahuan dan
masihrendah kesadaranmasyarakatbahayarokokbagipe  Penyuluhan pada kelompokkelompok( PKK, 2. Penyuluhan pada
rokokpasif Posyandu , dll ) kelompokmasyarakat( PKK,
Posyandu )dan di sekolah
 Kebiasaanyabapakbapakberkumpulselalu
adarokok 3. Menggiatkan GERMAS di
 Mengubahkebiasaan yang desadenganmembuatkegiatan
 Kawasan tanparokokmasihkurang merugikandenganmembuatkegiatan yang aktifitasfisikdll
lebihsehat( bersepeda, futsal dll )
 Belumada dana 4. Mengusulkan dana
untukkegiatanpenyuluhan  Mengusulkankedesauntukmembuattempattempatt kegiatanuntukmelaksanakanp
erbukahijau dan KTR di desadesa enyuluhan .
 Belumada dana
swadayamasyarakatuntukmembuat area  Mengusulkan dana kegiatan
merokok 5. Mencetakliflet dan brosur
 Membuatbrosur dan lifletbahayamerokok .
 Kurangnyapenyuluhanterutamatentangr
okok pada sasaran

 Media promosi kurang

 Tidak ada liflet tentangrokok dan


bahayanya
NO PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
MASALAH
1 Indikator PHBS di  WargasekolahmasihbelumberPHBS  Melakukan penyuluhan PHBS disekolah 1. Advokasi kepada kepala
institusi  Melakukan pembinaan guru UKS dan Kader UKS sekolah untuk penyediaan
Pendidikan  Lingkungansekolahmasihbelumadasumb untuk memberikan penyukuhan kepada warga sarana CTPS dan kantin sehat
er air bersih yang memadai sekolah lainnya 2. Melakukan pembinaan
 Melakukan advokasi kepada kepala sekolah untuk tentang PHBS kepada guru
 Dukungandariwali murid masihrendai penyediaan sarana CTPS dan kantin sehat UKS dan kader UKS
 Mengusulkan dana untuk mencetak leflet dan 3. Memberikan penyuluhan
brosur PHBS di sekolah sekolah
 Belumadakebijakan yang mengatur PHBS  Mengusulkuan dana untuk kegiatan pembinaan 4. Mencetak liflet PHBS di
di sekolah guru UKS dan kader UKS sekolah

 Belumadapenyuluhantentang PHBS oleh


kader UKS ( PiirConselor )

 Sarana CTPS belumsemuasekolahad

 Saranakantinsehatmasihkurang

 Dana pencetakanliflet dan pertemuan


NO PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
MASALAH
1 Tingkat  Pesantren di wilayah  Melkukan pendataan pesantren yang ada di 1. Melakukan pendataan pondok
perkembanganpos kerjaPuskCermesedikitsantrinya wilayah pusk Cerme ysng bsru pesantren baik yang baru atau
kestrenmasihsanga  Belumadapembinaandaripuskesmassecar  Mengundang pengurus pondok pesantren untuk lama beserta jumlah santri
tterendah arutin diberikan pembinaan mengenai poskestren 2. Melakukan pembinaan
 LingkunganpesantrenbelumberPHBS  Membentuk kader santri husada pengurus pondok pesantren
 Dukungandaripengasuhpondokmasihren  Melakukan koordinasi antar program ( kesling, GIZI 3. Pembentukan kader santri
dah ) untuk melakukan kunjungan dan pembinaan husada
 Belumterbentuknyakadersantrihusada secara teratur 4. Melalukan intervensi dan
 Belumadarencanapembinaandaripuskes  Mengusulkan dana kegiatan pembinaan pondok penilaian klasifikasi PHBS
mas pesantren ponpes dengan PJ lain (
 Poskestrenbelumada Kesling, Gizi )
5. Mencetak liflet dan brosur.
 Dana penyuluhan dan
pembinaanbelumada
NO PRIORITAS PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH PEMECAHAN MASALAH TERPILIH
MASALAH
1 pengembangan  KunjunganBalitakePosyandubelum di  Refitalisasi posyandu dengan melakukan 1. Menggalang dukungan lintas
UKBM atas 80 % pembinaan bagi kader posyandu sektor untuk mengoptimalkan
posyandubalitapur  Masyarakatmasihmenganggapposyandu  Memberikan pembinaan tentang pentingnya ada operasional posyandu
nama dan mandiri hanyauntukmenimbangberatbadan dan inovasi di posyandu 2. Melakukan monitoring dan
imunisasisaja  Melakukan kerjasama lintas sektor PKK evaluasi secara berkala dan
 DukunganPenggerak PKK masihkurang  Melakukan penyuluhan di posyandu terjadwal
 Ibuibubekerja dan pengasuh yang  Melakukan monitoring dan evaluasi perkembangan 3. Mendorong petugas
melakukankunjungankeposyandu strata posyandu secara berkala danterjadwal kesehatan dan kader
 Posyandumasihbelummempunyaikegiata  Mengusulkan dana untuk kegiatan pembinaan melakukan kegiatan inovasi
ninovasi yang menarik kader posyandu dan taman posyandu agar
 Kegiatantamanposyandubelumberjalan kunjungan posyandu
 Penyuluhankelompokmasihkurang meningkat
 Media penyuluhanmasihkurang 4. Melakukan pembinaan /
 Belumada dana swadayamasyarakat refresh kader posyandu .
 Belum punya tempatpenimbangan
 Belumada dana
untukkegiatanpenyuluhan
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari hasilDari hasil laporan kegiatan selama tahun 2019 dapat disimpulkan beberapa capaian hasil
kegiatan dibandingkan dengan target dan trendnya dibanding tahun 2018 :

Tahun
Targe Kesenjanga
No Data
Absolu t n
2018 2019
t

1 UPAYA PROMOSI KESEHATAN % % % %

1.Pengkajian PHBS

100
1.1 rumahtangga yang dikaji 126 % 4087 100 %
%

100
1.2 institusi Pendidikan yang di kaji 119 % 49 100 %
%

Indikator
PKP tahun
1.3 TTU yang di kaji 91 % 0 0 100 %
2019
tidakada

100
1.4 Pondokpesantren yang dikaji 100 % 3 100 %
%

Indikator
PKP tahun
1.5 Tempattempatkerja yang dikaji 100 % 0 0 100 %
2019
tidakada

Rumahtanggasehat yang memenuhi 10


82 % 76 % 2467 75 %
indikator

Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8


indikator PHBS 98 % 71 % 34 49 %
( klasifikasi IV )

Indikator
PKP
Institusikesehatan yang
71 % 0 0 68 % tahun
memenuhiklasifikasi IV
2019
tidakada

Indikator
TTU yang memenuhiklasifikasi IV 56 % 0 0 60 % PKP
tahun
2019
tidakada

Indikator
PKP
PHBS tempattempatkerja 48 % 0 0 48 % tahun
2019
tidakada

Pondokpesantren yang
33 % 33 % 1 30 %
memenuhiklasifikasi IV

2 PENYULUHAN

2. 100
Intervensikelompokrumahtangga 100 % 100 % 573
1 %

2. 100
Intervensiinstitusipendidikan 100 % 100 % 98
2 %

Indikator
PKP
2. 100
Intervensiinstitusikesehatan 100 % 0 0 tahun
3 %
2019
tidakada

Indikator
PKP
2, 100
Intervensi TTU 100 % 0 0 tahun
4 %
2019
tidakada

Indikator
PKP
2. 100
Intervensitempattempatkerja 100 % 0 0 tahun
5 %
2019
tidakada

2.
Intervensipondokpesantren 50 % 100 % 3 100
6

3.PENGEMBANGAN UKBM

3. 100
Pembinaanposyandu 100 % 100 % 56
1 %

3. 100
Pengukurantingkatperkembanganposyandu 100 % 100 % 56
2 %

3. 80
Posyandu PURI 82 % 92 % 52
3 %

3. 100
Pengukurantingkatperkembanganposkesdes 100 % 100 % 16
1 %

4.PENYULUHAN NAPZA
Indikator
PKP
4. 25
Penyuluhan NAPZA 100 % 0 0 tahun
1 %
2019
tidakada

5 PENGEMBANGAN DESA SIAGA AKTIF

5. 100
Desasiagaaktif 100 % 100 % 16
1 %

5. 20
Desasiagaaktif PURI 100 % 50 % 8
2 %

5. 20
Pembinaandesasiagaaktif 100 % 100 % 16
3 %

6 PROMOSI KESEHATAN

6. Sekolah Pendidikan dasar yang 100


103 % 100 % 40
1 mndapatpromosikesehatan %

6. Promosikesehatandidalam Gedung puskesmas 100


100 % 100 % 336
2 dan jaringan %

Indikator
PKP
6. Promosikesehatanuntukmemberdayakanmasyara 100
100 % 106 % 0 tahun
3 kat di bidangkeshatan %
2019
tidakada

6. Promosikesehatanuntukprogramprioritas di 100
0 106 % 203
4 luargedung %

7 Program pengembangan

7. POSKESDES Beroperasidengan strata madya, 92


75 % 100 % 116
1 purnama dan mandiri %

7. 50
Pmbinaantingkatperkembanganposkestren 75 % 75 % 1
2 %

Indikator
PKP
7. 100
Pembinaantingkatpekembangan pos UKK 100 % 0 0 tahun
3 %
2019
tidakada

Indikator
PKP
7.
Poskestrenpurnamamandiri 0 0 0 tahun
4
2019
tidakada
Indikator
PKP
7. 100
Pembinaantingkatperkembangan POSBINDU 100 % 0 0 tahun
5 %
2019
tidakada

Dari hasil PKP di atas program prioritas yang dikerjakanadalah :

1.Pengkajian PHBS di rumahtangga, sekolah, pondokpesantren


2. Intervensi/ penyuluhan pada rumahtangga, sekolah dan pondokpesantren
4. pembinaanperkembangan UKBM
5. Pnyuluhanmasalahprioritaskeehatan di dalam Gedung puskesmas dan jaringannya dan
diluar Gedung
6. menjalinkemitraanuntukmeningkatkan program promosikesehatan di puskCerme.

5.2 Saran / Usulankegiatan program promosikesehatan


Untukmeningkatkancapaianpromosikesehatan di PuskesmasCerme dan
berdasarkanhasilkegiatantahun 2020 yang masihbelumtercapai dan
untukmeningkatkankualitaspelayanankhususnya program promosikesehatanmaka programmer
mengusulkanusulankegiatantahun 2021 sebagaiberikut :
TABEL RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2021

No UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR SUMBER
KESEHATAN SASARAN JAWAB SUMBER KERJA PELAKSANA ANGGARAN KINERJA DANA
DAYA AN
1 SMD Melakukan survey Untuk mengetahui desa 23 Eko Laksiani Bidan dan kader september Penggandaan 5 23 BOK
mawas diri kebutuhan respondenx perawat lembar x 23 x 16 desa responden
pelayanan 16 desa ponkesdes x Rp 200 = 368 000,- di 16 desa
kesehatan yang Transport kader
diinginkan 2 kader x 25 000 x 16
masyarakat = 800 000,-
2 MMD Musyawarah Untuk musyawarah desa 16 desa Eko laksiani Kepala desa kader Oktober sd Konsumsi 45 x 16 desa 16 desa BOK
masyarakat desa mencari Bidan dan nofember x 25 000,- = 18 000 melaksanak
untuk membahas kesepakatan dalam perawat 000,- an MMD
hasil SMD dan pemecahan ponkesdes Benner 100.000,- x
masalah masalah kesehatan Tokoh masy 16= 1 600 000,-
kesehatan lainnya
3 Intervensi Dilakukan Masyarakat Desa 16 desa Eko Laksiani PJ Kesling Kepala desa Maret sd 40 peserta x 16 desa x 16 desa dan BOK
PHBS Tatanan penyuluhan memahami tentang sekolah 12 sekolah ( PJ UKS Kepala nofember 25 000 = 600 000,- 12 sekolah
rumah tangga bahaya merokok bahaya merokok SMP, SMA ) sekolah 2 x 12 sekolah x 25 menerima
dan institusi pada masyarakat Warga sekolah 000,- = 600 000,- penyuluhan
pendidikan dan di sekolah memahami tentang Jasa kehadiran 50 dan
bahaya merokok. 000,- x 2 12 = 1200 memahami
000,- bahaya
rokok
Pemasangan Agar perokok aktif Keluarga 100 rumah x Eko Laksiani Bidan dan Kader juli 1000 x 100 x 16 = 1 100 rumah BOK
stiker rumah tidak merokok dengan 16 desa perawat kesehatan 600 000,- di 16 desa
bebas asap rokok dalam rumah perokok ponkesdes yang
aktif terdapat
perokok
aktif
terpasang
stiker bebas
asap rokok
Pembinaan guru Guru UKS Guru UKS 49 sekolah Eko Laksiani Pj UKS Kepala April Konsumsi 52 x 25 Sekolah BOK
UKS memahami tentang sekolah 000= 1 300 000,- lebih aktif
PHBS di institusi Jasa kehadiran 49 x 50 untuk
pendidikan 000 .-= 2 450 000 .- melengkapi
sarana dan
prasarana
untuk
meninjang
kegiatan
PHBS
Pengkajian PHBS Menilai dan Rumah 20 % dari Eko laksiani Bidan dan kader Pebruari sd 2 x 25 000,- x 4 x 16 20 % RT di BOK
di rumah tangga mengklasifikasikan tangga total sasaran perawat des desa = 3 200 000,- periksa dan
10 indikator pada rumah ponkesdes di
PHBS rumah tangga klasifikasika
tanggah n indicator
PHBS nya
Pelaksanaan Menilai dan sekolah 49 sekolah Eko laksiani Pj UKS Guru UKS Juli sd 2x 25 000,- x 49 = 2 49 sekolah BOK
pengkajian PHBS mengklasifikasikan PJ Kesling agustus 450 000,- sudah di
di institusi PHBS sekolah Bidan dan periksa
pendidikan perawat PHBS
Ponkesdes
4 Pemantapan Evaluasi kegiatan Mengetahui Lintas 40 linsek Eko laksiani PJ Kejaor Camat september Konsumsi 40 x 25 Lintas BOK
GERMAS GERMAS keberhasilan sektor Pj PTM 000,- =1000 000 ,- sector
kegiatan GERMAS Jasa kehadiran 40 x 50 mengetahui
000 ,- =2000 000,- capaian
kegiatan
GERMAS
Senam bersama Mengajak desa 16 desa Eko laksiani Pj kejaor Kepala desa Maret sd Konsumsi 40 x 25 000 Melakukan BOK
masyarakat untuk nofember ,- x 16 =16 000 000,- kegiatan
melaksanakan senam
aktifitas fisik secara bersama di
rutin 16 desa
5 Pengukuran Melakukan Menilai tingkat Posyandu 56 posyandu Eko laksiani Bidan dan kader Peb sd 3 x 25 000 x 56 = 4 Posyandu BOK
dan penilaian strata perkembangan balita balita perawat nofember 200 000,- balita dan
pembinaan posyandu posyandu Posyandu 46 posyandu ponkesdes lansia di
UKBM lansia lansia nilai
stratanya
Pembinaan kader Agar ilmu Kader 112 kader Eko laksiani Bidan Kepala desa Juli dan Konsumsi 56 x 25 Pengetahua BOK
posyandu pengetahuan kader posyandu coordinator agustus 000,-= 1 400 000.- n kader
tentang pelayanan Pj gizi Konsumsi 56 x 25 meningkat
kesehatan terpadu 000,- dan
meningkat 1 400 000.- mendorong
kader intuk
membuat
inovasi di
posyandu
6 Pembinaan Pendataan jumlah Mengetahui jumlah Pondok Pondok Eko laksiani Perawat dan Pengasuh Mei Semua -
pondok pondok pesantren yang terbaru dan pesantren pesantren bidan ponpes ponpes
pesantren pondok pesantren yang ada di ponkesdes terdata
yang masih aktif 16 desa
dan ber izin
Pembinaan Agar pondok Pengasuh Pondok Eko laksiani Pj kesling Pimpinan juli Konsumsi 30 x 25 000 Terbentukn BOK
pengasuh ponpes pesantren ber pondok pesantren Pj gizi ponpes = 750 000,- ya kader
PHBS Pj p2 hiv aids Jasa kehadiran 25 x 50 santri
000 ,- = 1 250 000 ,- husada
Pembinaan kader Meningkatkan Kader santri 30 kader Eko laksiani Pj kesling Pimpinan september Konsumsi 30 x 25 000 Ilmu BOK
santri husada pengetahuan kader husada santr husada Pj gizi ponpes = 750 000,- pengetahua
santri husada Pj p2 hiv aids Jasa kehadiran 25 x 50 n kader
000 ,- = 1 250 000 ,- santri
husada
tentang
kesehatan
meningkat
Penyuluhan dan Memeriksa kondisi santri Semua Eko Laksiani Pj kesling Pimpinan juli 5 x 25 000 x 3 = 375 Santri di BOK
pemeriksaan kesehatan para santri di Pj gizi ponpes 000.- pantau
santri santri dan warga pondok Pj p2 hiv aids kondisi
pesantren lainnya pesantren Perawat dan kesehatann
bidan ya dan
ponkesdes mendapat
pelayanan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai