Bismilahirohmanirohim
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya bagi kami
didalam menyelesaikan penyusunan “ Laporan Tahunan Puskesmas Cerme tahun 2019.
Laporan tahunan ini merupakan hasil kegiatan puskesmas selama satu tahun yang kemudian
dianalisa untuk diketahui permasalahannya dan pemecahannya.
Segala kegiatan ini tentunya tidak akan berhasil baik tanpa komitmen dan tekat serta semangat yang
tinggi dari semua tenaga yang ada di puskesmas Cerme.
Demi perbaikan dan keberhasilan yang lebih baik kami mengharap kritik dan saran serta bantuan
materi dan nonmateri bagi puskesmas Cerme.
Semoga Allah SWT selalu menganugerahkan kekuatan iman dan taqwa kepada kita didalam
melaksanakan tugas mulia ini . Amiiin.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Cerme , 2020
dr. S u k a di
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam PembukaanUUD 45 alenia 4 adalah
untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh bangsa indonesia dan
untukmemajukankesejahteraan, mencerdaskankehidupanbangsasertakeadilansosial.Untuk
mencapai tujuan tersebut diselenggarakan program Pembangunan nasional secara berkelanjutan ,
terencana dan terarah.Pembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari
pembangunan nasional.
Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan untuk jenjang pertama dan
sebagaiujungtombakdalampelaksanaanpembangunanbidangkesehatanmelaluipelaksanaanupaya
program-program kesehatan.Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut bagi setiap
puskesmas wajib melihat sejauh mana puskesmas mampu menggerakan semua sumber daya yang
ada. Untuk menghasilkan capaian program yang diharapkan dan memakai daya ungkit terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Untuk itu harus dibuat laporan pelaksanaan kegiatan
tiap tahun dalam bagian laporan Tahunan Puskesmas.
Penyusunan yang sistimatis mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka pencapaian tujuan yang telahditetapkan. Sehingga
puskesmas dapat mewujudkan tujuan pembangunan kesehatan diwilayah kerja yaitu derajad
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.
Berdasarkan Laporan Tahunan dapat dievaluasi sehingga diketahui berbagai hambatan , peluang,
dan kekuatan yang muncul dalam pelaksanaan berbagai kegiatan.
Dengan latarbelakang tersebut Puskesmas Cerme menyusun Laporan tahun 2020 ini yangmemuat
hasil capaian program selama tahun 2019 berdasarkan kegiatan kegiatan yang telah direncanakan
diawal tahun.
B.TUJUAN
1.Tujuan Umum
1. Sebagai alat untuk mengevaluasi sejauh mana kegiatan berjalansesuai dengan perencanaan dan
sebagian besar masalah yang muncul memberihambatan terhadap keberhasilan program.
2.Hasil pencapaian menjadi landasan penyusunan perencanaan program satu tahun berikutnya.
3. Sebagai bahan penilaian kerja program dan kinerja petugas puskesmas Cerme.
BAB II
ANALISA SITUASI
Puskesmas Cerme terletak di desa CermeKidul , wilayah kerja meliputi 16 desa dengan luas 52,54
km2dengan batas-batas sebagai berikut:
Adapun jumlah penduduk perdesa dapat dilihat pada tabel 2.1 dibawah ini:
NO DESA BUMIL BUFAS BAYI (0-11) BALITA 1-59 BLN LANSIA JUMLAH
BLN
L P JML L P JML L P
1 Morowudi
2 Ngabetan
3 Betiting
4 Iker-ikerGeger
5 CermeKidul
6 Pandu
7 Jono
8 TambakBeras
9 CermeLor
10 Cagak Agung
11 Semampir
12 Kambingan
13 Wedani
14 GedangKulut
15 Padeg
16 Banjarsari
PUSKESMAS
Tabel Distribusi penduduk sasaran program
Penduduk diwilayah kerja puskesmas Cerme sebagian besar beragama islam dan sebagian
kecil nonmuslim.
Ditengah perbedaan suku, agama dan budaya aktifitas sosial, ekonomi penduduk berjalan dengan
baik.
Mata pencaharian penduduk beraneka ragam mulai petani, pekerja pabrik, pedagang, wiraswasta
dan pegawai swasta Pegawai Negeri Sipil, TNI dan POLRI.
Dengan banyaknya sarana pendidikan diwilayah kerja Puskesmas Cerme juga berpengaruh terhadap
perilaku masyarakat, terutama remaja, seperti masalah kesehatan reproduksi dan narkoba.
2.4 Sasaran dan Prasarana
Sarana Pendidikan terdiri: PAUD, Taman Kanak-Kanak, Sekolah dasar sampai Sekolah Menengah Atas
dan sederajat.
Sarana kesehatan milik pemerintah yaitu puskesmas Cerme dengan jaringannya yaitu 3 Puskesmas
Pembantu ( PUSTU ) dan 13 PONKESDES.
1. Klinik Al Hisyam
2. Klinik Krisna
3. Klinik Surya Giri Jaya
4. KlinikAr-Rahman
5. Bidan Praktek Swasta
6. Dokter Praktek Swasta
7. Apotik
Tabel 2.3 menggambarkan jumlah Sarana Umum di Wilayah Kerja Puskesmas Cerme tahun 2019
Wilayah kerja puskesmas Cerme memiliki sarana pendidikan dari berbagai jenjang mulai dari
Pendidikan Usia Dini , Pendidikan dasar dan Pendidikan Lanjutan tersebar di enambelas desa
di wilayah kerja Puskesmas Cerme.
Semua murid dan siswa disemua sarana pendidikan dasar dan Lanjutan adalah sasaran
pelayanan kesehatan puskesmas Cerme, melalui program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ),
Usaha Kesehatan Gigi sekolah ( UKGS ), dan Imunisasi.
Data sarana Pendidikan tahun 2019 secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.4
Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dalam wilayah kerjapuskesmas
Cermesarana dan prasarana cukup.
Puskesmas Cerme memiliki fasilitas pelayan dasar yaitu 3 buah Pustu dan 13 Ponkesdes yang
tersebar di wilayah kerja Puskesmas Cerme.
1. Pustu TambakBeras
2. Pustu Kambingan
3. PustuPadeg
4. Ponkesdes Morowudi
5. Ponkesdes Ngabetan
6. PonkesdesBetiting
7. Ponkesdes Iker-ikerGeger
8. Ponkesdes CermeKidul
9. Ponkesdes Pandu
10. Ponkesdes Jono
11. PonkesdesSemampir
12. PonkesdesCermeLor
13. PonkesdesCagak Agung
14. PoskesdesWedani
15. PonkesdesGedangKulud
16. PonkesdesBanjarsari
Jumlah tenaga kerja di Puskesmas cerme tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Lingkungan Sehat
2. Prilaku Sehat
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu adil dan merata
4. Derajat penduduk kecamatan wringinanom yang setinggi-tingginya.
Untuk mewujudkan visi ini Puskesmascerme mengusung misi pembangunan kesehatan di wilayah
kecamatan cerme yang akan memberikan dukungan tercapainya visi pembangunan Nasional yaitu:
1. Menyelenggarakan upaya kesehatan yang berkualitas ;
2. Mengembangkan Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat;
3. Memberikan pelayanan yang bermutu, adil dan merata serta mudah dijangkau;
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana, prasarana dan sumber daya manusia ;
2. Strategi
Visi dan Misi puskesmas Cerme akan dicapai dengan beberapa startegi yang diwujudkan melalui
kegiatan kegiatan yang terencana , terarah dan berkesinambungan .
3. Tujuan
Sebagai tujuan akhir yangakan dicapai dari penjabaran visi, misi dan strategi puskesmas
Cermeadalah:
@. Meningkatkan kesadaran dan kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cerme .
@. Tercapainya lingkungan sehat dan meningkatkan derajad kesehatan yang setinggi tingginya.
Sebagai satu bentuk organisasi puskesmas Cermememiliki struktur organisasi yang jelas dan
mengacu pada struktur organisasi tata kerja ( STOK )Dinas kesehatan Kabupaten Gresik.
Jumlah unit tergantung pada kegiatan, jumlah tenaga dan fasilitas yang ada.
Untuk memudahkan koordinasi semua unit dikelompokkan dalam 2 kelompok besar yaitu:
Dalam melaksanakan tugas kepala puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi , integrasi dan
sinkronisasi dalam lingkungan puskesmas maupun dengan satuan organisasi diluar lingkungan
puskesmas.
Masing-masing bagian dipertanggungjawabkan kepada satu orang petugas dibawah koordinasi satu
orang kepala tata usaha.
Gambaran struktur organisasi Puskesmas Cerme secara rinci dapat dilihatpada kolom berikut
Promosi Kesehatan
Sebagai pembangunan pilar utama visi indonesia sehat yang mandiri dan berkeadilan yaitu pilar
perilaku sehat.
Kegiatan promkes di puskesmas Cerme identik dengan kegiatan penyuluhan, namun lingkup
kegiatan promkes di puskesmas sesungguhnya sangat luas.
PHBS Rumah tangga terdapat 10 indikator yang di nilai . berikut ini indikator dan cara
perhitungannya PHBS rumah tangga :
5. Berapa Persentase Mencuci Tangan dengan Air Mengalir dan Pakai Sabun
Hasil Survey diperoleh Data sebagai berikut. Jumah RT yang disurvey sebanyak 210 RT. Jumlah
RT yang mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun adalah 160 RT. Berarti 50 RT yang
tidak mencuci tangan dengan air mengalir dan pakai sabun.
Jumlah Rumah Tangga Yang Mencuci Tangan Dengan Air Bersih Dan Memakai Sabun X
100 %
Jumlah Seluruh Rumah Tangga Yang Ada
Catatan : “kesepakatan” pertanyaannya apakah pada saat mau makan dan setelah buang air
besar melakukan cuci tangan pakai sabun?, bila mengatakan ya, maka dinyatakan “Ya”. (perlu
diamati).
NO DESA LINAKE ASI EKS MENIM AIR CTPS JAMBAN PSN MAKAN AKTIFITAS TIDAK
S BANG BEERSIH SAYUR FISIK MEROKO
BUAH K
1 Morowudi 100% 80,3 % 92,6 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 46,6
2 Ngabetan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 22,6
Betiting 100 100 100 100 100 100 100 100 96,25 57,08
Iker-ikerGeger 100 100 100 100 100 100 100 100 100 44,04
CermeKidul 100 100 100 100 100 100 100 100 100 54,04
Pandu 100 100 100 100 100 100 100 100 100 30,12
Jono 100 100 100 100 100 100 100 89,39 87,87 51,51
TambakBeras 100 100 100 100 100 100 100 100 100 51,2
CermeLor 100 100 100 100 100 100 100 100 100 51
Cagak Agung 100 100 100 100 100 100 99,25 78,51 100 77,03
Semampir 100 100 100 100 100 100 100 100 100 44,44
Kambingan 100 96,06 100 100 100 100 100 100 100 45,24
Wedani 100 93,33 100 100 100 100 94,16 90,41 100 44,16
GedangKulut 100 100 100 100 100 100 68,78 91,51 100 32,72
Padeg 100 100 100 100 100 100 100 100 100 73,33
Banjarsari 100 100 100 100 100 100 83,8 100 100 71,9
TOTAL PUSK 100 100 100 100 100 100 100 100 100 63,99
Dari tabel 3.2.1.1 di atas dilihat dari capaian 10 indikator PHBS terutama pada indikator yang tidak
merokok didalam rumah masih sangat rendah di seluruh 16 desa wilayah kerja puskesmas Cerme.
Sehingga untuk meningkatkan cakupan pada indikator ini pengelolah program dibantu oleh petugas
kesehatan lain dan dengan dukungan semua fihak terutama desa dan kepala puskesmas Cerme
membuat kegiatan inovasi baru yaitu” AURA KASIH “ yang di SK kan oleh kepala desa Cerme Kidul
pada bulan Juli 2019 adapun kegiatan ini meliputi :
1. Memberikan penyuluhan tentang rokok dan bahaya rokok kepada bapak bapak warga RT 07
2. Mengajak bapak bapak RT 07 berkomitmen bersama untuk tidak merokok di dalam rumah
3. Menempel stiker Rumah bebas asap rokok pada rumah yang telah berkomitmen.
100
80
60
40
20
Keterangan : grafik di atas menunjukkan bahwa 16 desa di wilayah puskemas Cerme pada indikator
yang tidak merokok didalam rumah masih rendah .
GRAFIK CAPAIAN PHBS RUMAH TANGGA PERDESA TAHUN 2019
600
500
400
300
target
200 capaian
100 #REF!
0
Dari grafik di atas berdasarkan capaian kegiatan desa Betiting, desa Tambak beras , desa Cagak
Agung masih kurang dari target, sedangkan desa Kambingan dan desa Banjarsari sudah melebihi
target yang di tentukan.
8. Buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB) di jamban sekolah.
Mengapa harus memakai jamban saat BAK dan BAB..? Untuk menjaga agar lingkungan selalu
bersih, sehat dan tidak berbau. Supaya tidak mencemari sumber air dilingkungan sekitar. Dan
juga agar tidak mengundang datangnya serangga kecoa/ lalat yang dapat menjadi vektor
penyakit seperti diare, cholera, disentri, thypus, cacingan dll. Bagaimanakah jamban yang
sehat itu :
Tidak mencemari sumber air minum (berjarak minimal 10 meter dari sumber air).
Tidak berbau
Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus
Tidak mencemari tanah sekitarnya
Mudah dibersihkan dan aman digunakan
Dilengkapi dinding dan atap pelindung
Penerangan dan ventilasi cukup
Lantai kedap air dan luas ruangan memadai
Tersedia air, sabun dan alat pembersih.
Adapun hasil pencapaian PHBS di institusi pendidikan tahun 2019 adalah sebagai berikut :
INDIKAROR JAWABAN
NO NAMA ' YA . KLASIFIKASI
IV
SEKOLAH 1 2 3 4 5 6 7 8
8 SDN, Ngabetan 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
11 SDN , Semampir 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
13 SDN . Banjarsari 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
16 SDN. Jono 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
19 SDN. Morowudi 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
23 SDN Padeg 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
24 SDN Wedani 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
31 SDN Betiting 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
38 MTS Wedani 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
39 MTS Bnjarsari 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
41 SMAN 1 Cerme 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
42 SMEA Darussalam 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
43 SMA Darussalam 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
44 SMA M 8 Morowudi 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
45 MA Banjarsari 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
47 PAKET C 1 1 1 1 1 0 1 1 TIDAK
48 SMK M 3 Morowudi 1 1 1 1 1 1 1 1 YA
JUMLAH 49 49 49 49 49 45 43 49
40
30
20
10
0
KLASIFIKASI I KLASIFIKASI III KLASIFIKASI III KLASIFIKASI IV
Series1 Series2
Dari tabel di atas dapat di ketahui ada beberapa sekolah yang belum masuk klasifikasi IV yaitu :
1. SDN Cagak Agung
2. SDN Pandu
3. SDN Kambingan
4. MI karangan
5. SDLB Cerme
6. SD AlIslam Morowudi
7. SMP N 1 Cerme
8. SMP YPI 1 Cerme
9. Paket B,C
10. SMKN 1 Cerme
11. SMK YPI Cerme
Adapun indikator yang masih belum tercapai adalah indikator 6 dan 7
Yaitu warga sekolah ada yang merokok dan belum melalukan pemberantasan jentik
3.2.1.3 Pengkajian PHBS Pesantren
Untuk melakukan pemantauan PHBS di pondok pesantren ter dapat 18 daftar pertanyaann antara
lain :
N NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 15 16 17 18 KLASI
O PONPES 3 4 VIKASI
IV
1 PONPES y y y y y y y y tid ya tid ya y y ya ya ya tid 0
Nurul a a a a a a a a ak ak a a ak
Islam
2 Roudhot y y y y y y y y tid ya ya ya y y tid tid ya tid 0
ul a a a a a a a a ak a a ak ak ak
Hikmah
3 PonpesK y y y y y y y y tid tid tid tid y y ya tid tid ya 0
arangan a a a a a a a a ak ak ak ak a a ak ak
JUMLAH 3 3 3 3 3 3 3 3 0 2 1 2 3 3 3 1 2 1 0
Dari tabel 3.2.2 diatas dari 3 pondok pesantren yang ada belum memenuhi klasifikasi 4 karena ada
indikator yang belum di laksanakan yaitu pada indikator pertanyaan :
2.5
1.5
0.5
0
KLASIFIKASI I KLASIFIKASI III KLASIFIKASI III KLASIFIKASI IV
Dari grafik diatas di jelaskan bahwa pondok pesantren di wilayah kerja pusk Cerme belum mencapai
klasifikasi 4
3.2.2 PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN UKBM
Untuk meningkatkan cakupan kegiatan UKBM seperti Posyandu diperlukan pembinaan
secara rutin dan terjadwal. Dalam bentuk monitoring strata UKBM
Dibawah ini adalah capaian kegiatan pembinaan UKBM dengan mengukur strata UKBM
Jumlah posyandu balita di wilayah kerja UPT Puskesmas Cerme adalah 56 posyandu yang
tersebar di 16 desa
Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur strata posyandu adalah :
PUSKESMAS
KECAMATAN
KABUPATEN : GRESIK
TAHUN : 2019
NO VARIABEL STANDAR
PENGUKURAN
NILAI
KELEMBAGAAN
I POSYANDU
a.SK Organisasi Posyandu Ada 3
Tidak ada 0
b. Struktur Organisasi
Posyandu Ada 3
Tidak ada 0
PENGELOLAAN
II POSYANDU BALITA
A INPUT
1.Rencana Kerja Tertulis
a.Rencana Kerja Rutin Ada 1
Tidak 0
_ 3 Sumber Dana
3. Dukungan Dana . 4
_ 2 Sumber Dana
a. Swadaya Masyarakat . 3
_ 1 Sumber Dana
b.Swadaya Kemitraan . 2
c. ADD / Bantuan
Pemerintah _ Tidak Ada . 0
4. Tenaga
a. Jumlah Kader
Seluruhnya _ > 5 Orang . 2
_ 1 - 4 Orang . 1
B PROSES
1. Frekw Posyandu Buka /
tahun _ 12 Kali . 4
_ 10 - 11 Kali 3
_ , 10 Kali 2
2. Kegiatan Pelayanan
Posyandu Ada Lengkap 4
ada Tidak
oleh Kader ( meja1 - 4 ) Lengkap 2
6. Pertemuan Pasca
Pelayanan Ada 4
Tidak ada 0
7. Pencatatan Kegiatan
Immunisasi Ada 4
Tidak ada 0
C OUTPUT
1. Penyajian Data di Ada dan
Posyandu ditampilkan 3
ada tdk
- Balok SKDN . ditampilkan 2
Tidak ada 0
5. Bumil yg terdaftar di
Posyandu _ > 60 % 4
_ 40 % - 59 % 2
_ < 40 % 1
.. Semua dirujuk 4
.. Tidak Semua
dirujuk 0
7. Jumlah PUS bukan
Peserta KB aktip
( Tdk Menginginkan Anak
) _ 70 % - 80 % 3
_ 60 % - 70 % 2
_ < 60 % 1
8. Program Tambahan
PAUD _ 2 - 3 Macam 2
Tidak ada 0
156
Keterangan :
1. Pratama : Nilai
<60
2. Madya : Nilai 60
- 74
3. Purnama : Nilai 75
- 94
4. Mandiri : Nilai 95
- 100
3.2.2.2 TABEL CAPAIAN PENGUKURAN STRATA POSYANDU BALITA
Banjarsari
Betiting
Semampir
GedangKulut
Iker-ikerGeger
CermeKidul
CermeLor
Kambingan
Wedani
Ngabetan
Padeg
Morowudi
Jono
Cagak Agung
TambakBeras
STRATA MANDIRI
Dari grafik diatas desa Pandu dan Kambingan masih terdapat posyandu dengan strata
Madya.
3.2.2.3 POSYANDU LANSIA
Diwilayah Kerja UPT Puskesmas Cerme terdapat 46 posyandu Lansia . setiap tahun
posyandu lansia mengalami perkembangan ,pada tahun 2018 posyandu lansia sejumlah
40 dan bertambah menjadi 46 pada tahun 2019. Diantara prestasi yang diraih posyandu
lansia adalah pernah menjadi juara I lomba posyandu lansia tingkat kabupaten yang
diraih oleh posyandu lansia Kemuning desa Padeg.
Puskesmas 46 250 13 19 14
Pandu
Banjarsari
Semampir
Iker-ikerGeger
CermeKidul
CermeLor
GedangKulut
Kambingan
Wedani
Ngabetan
Padeg
Morowudi
Jono
Cagak Agung
TambakBeras
STRATA MANDIRI
Dari Grafik di atas dapat di ketahui masih ada desa yang posyandu lansia dengan strata
madya yaitu desa Cerme kidul, Pandu, Cagak Agung, Kambingan dan gedang kulut .
0.5
OPTIMAL
Di lihat dari tabel di atas bahwa 18ntaman posyandu sudah optimal dan sudah terbentuk paguyuban
taman posyandu denga dilakukan pembinaan secara rutin dari puskesmas Cerme
BAB IV ANALISASI MASALAH
1.
METODE
MANUSIA
Kurangnyapenyuluhanteru
tamatentangrokok pada
sasaran Masih tingginyaperokokaktif
Kebiasaanyabapakbap
Media promosi kurang Belumada dana akberkumpulselaluad
untukkegiatanpenyuluha arokok
Belumada dana n
swadayamasarakatu
ntukmembuat area
Tidak ada liflet merokok
tentangrokok dan
Kawasan
bahayanya
tanparokokmasihkurang
SARANA
DANA LINGKUNGAN
2.
METODE
MANUSIA
KunjunganBalitakePosyandubel
Posyandumasihbelummem u di atas 80 %
punyaikegiataninovasi Penyuluhankel
yang menarik ompokmasihku Masyarakat
rang masihmenganggapposyanduhan
DukunganPe
nggerak PKK yauntukmenimbangberatbadab
dan imunisasisaja pengemba
Kegiatantamanposyandub masihkuran
ngan
elumberjalan g UKBM
posyandub
alitapurna
ma dan
mandiri
Ibuibubekerja dan
Media Belumada dana pengasuh yang
penyuluhanmasihkuran untukkegiatanpenyuluha melakukankunjungan
g Belumada dana n keposyandu
swadayamasarakat
Belum punya
tempatpenimbangan
LINGKUNGAN
SARANA DANA
3.
METODE
MANUSIA
Pesantren di wilayah
Belumadarencanapembina Belumterbentuknyak kerjaPuskCermesedikitsantriny
andaripuskesmas adersantrihusada a
Dukungandaripen
gasuhpondokmasi Belumadapembinaandaripu
Tingkat
hrendah skesmassecararutin perkemb
anganpos
kestrenm
asihsanga
trendah
Lingkunganpesantren
Poskestrenbelumada Biayapertemuan dan belumberPHBS
pembinaankepesantren
Dana penyuluhan
dan
pembinaanbelumad
a
LINGKUNGAN
SARANA DANA
4.
METODE
MANUSIA
Dukungandariwali
murid
masihrendah Indikator
PHBS di
institusi
Pendidik
an
Lingkungansekolahma
Sarana CTPS Dana pencetakanliflet sihbelumadasumber
belumsemuasekolahad dan pertemuan air bersih yang
a Saranakantinseh memadai
atmasihkurang
LINGKUNGAN
SARANA DANA
4.3 PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
Untuk menentukan prioritas masalah salah satu metode yang di gunakan adalah :
1. U = Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus di bahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
2. Seriousnes
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan penundaan pemecahan isu
tersebut akan menimbulkan masalah masalah lain kalau isu penyebab masalah tersebut
tidak dipecahkan.
3. Growth
Seberapa kemungkinan isu itu bisa berkembang dikaitkan masalah penyebab isu akan
memburuk bila dibiarkan
Dibawah ini metode USG di gunakan untuk menentukan prioritas masalah.
2 pengembangan UKBM 2 2 3 12 IV
posyandubalitapurnama dan mandiri
3 Tingkat 3 4 4 48 III
perkembanganposkestrenmasihsangatrendah
Saranakantinsehatmasihkurang
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasilDari hasil laporan kegiatan selama tahun 2019 dapat disimpulkan beberapa capaian hasil
kegiatan dibandingkan dengan target dan trendnya dibanding tahun 2018 :
Tahun
Targe Kesenjanga
No Data
Absolu t n
2018 2019
t
1.Pengkajian PHBS
100
1.1 rumahtangga yang dikaji 126 % 4087 100 %
%
100
1.2 institusi Pendidikan yang di kaji 119 % 49 100 %
%
Indikator
PKP tahun
1.3 TTU yang di kaji 91 % 0 0 100 %
2019
tidakada
100
1.4 Pondokpesantren yang dikaji 100 % 3 100 %
%
Indikator
PKP tahun
1.5 Tempattempatkerja yang dikaji 100 % 0 0 100 %
2019
tidakada
Indikator
PKP
Institusikesehatan yang
71 % 0 0 68 % tahun
memenuhiklasifikasi IV
2019
tidakada
Indikator
TTU yang memenuhiklasifikasi IV 56 % 0 0 60 % PKP
tahun
2019
tidakada
Indikator
PKP
PHBS tempattempatkerja 48 % 0 0 48 % tahun
2019
tidakada
Pondokpesantren yang
33 % 33 % 1 30 %
memenuhiklasifikasi IV
2 PENYULUHAN
2. 100
Intervensikelompokrumahtangga 100 % 100 % 573
1 %
2. 100
Intervensiinstitusipendidikan 100 % 100 % 98
2 %
Indikator
PKP
2. 100
Intervensiinstitusikesehatan 100 % 0 0 tahun
3 %
2019
tidakada
Indikator
PKP
2, 100
Intervensi TTU 100 % 0 0 tahun
4 %
2019
tidakada
Indikator
PKP
2. 100
Intervensitempattempatkerja 100 % 0 0 tahun
5 %
2019
tidakada
2.
Intervensipondokpesantren 50 % 100 % 3 100
6
3.PENGEMBANGAN UKBM
3. 100
Pembinaanposyandu 100 % 100 % 56
1 %
3. 100
Pengukurantingkatperkembanganposyandu 100 % 100 % 56
2 %
3. 80
Posyandu PURI 82 % 92 % 52
3 %
3. 100
Pengukurantingkatperkembanganposkesdes 100 % 100 % 16
1 %
4.PENYULUHAN NAPZA
Indikator
PKP
4. 25
Penyuluhan NAPZA 100 % 0 0 tahun
1 %
2019
tidakada
5. 100
Desasiagaaktif 100 % 100 % 16
1 %
5. 20
Desasiagaaktif PURI 100 % 50 % 8
2 %
5. 20
Pembinaandesasiagaaktif 100 % 100 % 16
3 %
6 PROMOSI KESEHATAN
Indikator
PKP
6. Promosikesehatanuntukmemberdayakanmasyara 100
100 % 106 % 0 tahun
3 kat di bidangkeshatan %
2019
tidakada
6. Promosikesehatanuntukprogramprioritas di 100
0 106 % 203
4 luargedung %
7 Program pengembangan
7. 50
Pmbinaantingkatperkembanganposkestren 75 % 75 % 1
2 %
Indikator
PKP
7. 100
Pembinaantingkatpekembangan pos UKK 100 % 0 0 tahun
3 %
2019
tidakada
Indikator
PKP
7.
Poskestrenpurnamamandiri 0 0 0 tahun
4
2019
tidakada
Indikator
PKP
7. 100
Pembinaantingkatperkembangan POSBINDU 100 % 0 0 tahun
5 %
2019
tidakada
No UPAYA KEGIATAN TUJUAN SASARAN TARGET PENANGGUNG KEBUTUHAN MITRA WAKTU KEBUTUHAN INDIKATOR SUMBER
KESEHATAN SASARAN JAWAB SUMBER KERJA PELAKSANA ANGGARAN KINERJA DANA
DAYA AN
1 SMD Melakukan survey Untuk mengetahui desa 23 Eko Laksiani Bidan dan kader september Penggandaan 5 23 BOK
mawas diri kebutuhan respondenx perawat lembar x 23 x 16 desa responden
pelayanan 16 desa ponkesdes x Rp 200 = 368 000,- di 16 desa
kesehatan yang Transport kader
diinginkan 2 kader x 25 000 x 16
masyarakat = 800 000,-
2 MMD Musyawarah Untuk musyawarah desa 16 desa Eko laksiani Kepala desa kader Oktober sd Konsumsi 45 x 16 desa 16 desa BOK
masyarakat desa mencari Bidan dan nofember x 25 000,- = 18 000 melaksanak
untuk membahas kesepakatan dalam perawat 000,- an MMD
hasil SMD dan pemecahan ponkesdes Benner 100.000,- x
masalah masalah kesehatan Tokoh masy 16= 1 600 000,-
kesehatan lainnya
3 Intervensi Dilakukan Masyarakat Desa 16 desa Eko Laksiani PJ Kesling Kepala desa Maret sd 40 peserta x 16 desa x 16 desa dan BOK
PHBS Tatanan penyuluhan memahami tentang sekolah 12 sekolah ( PJ UKS Kepala nofember 25 000 = 600 000,- 12 sekolah
rumah tangga bahaya merokok bahaya merokok SMP, SMA ) sekolah 2 x 12 sekolah x 25 menerima
dan institusi pada masyarakat Warga sekolah 000,- = 600 000,- penyuluhan
pendidikan dan di sekolah memahami tentang Jasa kehadiran 50 dan
bahaya merokok. 000,- x 2 12 = 1200 memahami
000,- bahaya
rokok
Pemasangan Agar perokok aktif Keluarga 100 rumah x Eko Laksiani Bidan dan Kader juli 1000 x 100 x 16 = 1 100 rumah BOK
stiker rumah tidak merokok dengan 16 desa perawat kesehatan 600 000,- di 16 desa
bebas asap rokok dalam rumah perokok ponkesdes yang
aktif terdapat
perokok
aktif
terpasang
stiker bebas
asap rokok
Pembinaan guru Guru UKS Guru UKS 49 sekolah Eko Laksiani Pj UKS Kepala April Konsumsi 52 x 25 Sekolah BOK
UKS memahami tentang sekolah 000= 1 300 000,- lebih aktif
PHBS di institusi Jasa kehadiran 49 x 50 untuk
pendidikan 000 .-= 2 450 000 .- melengkapi
sarana dan
prasarana
untuk
meninjang
kegiatan
PHBS
Pengkajian PHBS Menilai dan Rumah 20 % dari Eko laksiani Bidan dan kader Pebruari sd 2 x 25 000,- x 4 x 16 20 % RT di BOK
di rumah tangga mengklasifikasikan tangga total sasaran perawat des desa = 3 200 000,- periksa dan
10 indikator pada rumah ponkesdes di
PHBS rumah tangga klasifikasika
tanggah n indicator
PHBS nya
Pelaksanaan Menilai dan sekolah 49 sekolah Eko laksiani Pj UKS Guru UKS Juli sd 2x 25 000,- x 49 = 2 49 sekolah BOK
pengkajian PHBS mengklasifikasikan PJ Kesling agustus 450 000,- sudah di
di institusi PHBS sekolah Bidan dan periksa
pendidikan perawat PHBS
Ponkesdes
4 Pemantapan Evaluasi kegiatan Mengetahui Lintas 40 linsek Eko laksiani PJ Kejaor Camat september Konsumsi 40 x 25 Lintas BOK
GERMAS GERMAS keberhasilan sektor Pj PTM 000,- =1000 000 ,- sector
kegiatan GERMAS Jasa kehadiran 40 x 50 mengetahui
000 ,- =2000 000,- capaian
kegiatan
GERMAS
Senam bersama Mengajak desa 16 desa Eko laksiani Pj kejaor Kepala desa Maret sd Konsumsi 40 x 25 000 Melakukan BOK
masyarakat untuk nofember ,- x 16 =16 000 000,- kegiatan
melaksanakan senam
aktifitas fisik secara bersama di
rutin 16 desa
5 Pengukuran Melakukan Menilai tingkat Posyandu 56 posyandu Eko laksiani Bidan dan kader Peb sd 3 x 25 000 x 56 = 4 Posyandu BOK
dan penilaian strata perkembangan balita balita perawat nofember 200 000,- balita dan
pembinaan posyandu posyandu Posyandu 46 posyandu ponkesdes lansia di
UKBM lansia lansia nilai
stratanya
Pembinaan kader Agar ilmu Kader 112 kader Eko laksiani Bidan Kepala desa Juli dan Konsumsi 56 x 25 Pengetahua BOK
posyandu pengetahuan kader posyandu coordinator agustus 000,-= 1 400 000.- n kader
tentang pelayanan Pj gizi Konsumsi 56 x 25 meningkat
kesehatan terpadu 000,- dan
meningkat 1 400 000.- mendorong
kader intuk
membuat
inovasi di
posyandu
6 Pembinaan Pendataan jumlah Mengetahui jumlah Pondok Pondok Eko laksiani Perawat dan Pengasuh Mei Semua -
pondok pondok pesantren yang terbaru dan pesantren pesantren bidan ponpes ponpes
pesantren pondok pesantren yang ada di ponkesdes terdata
yang masih aktif 16 desa
dan ber izin
Pembinaan Agar pondok Pengasuh Pondok Eko laksiani Pj kesling Pimpinan juli Konsumsi 30 x 25 000 Terbentukn BOK
pengasuh ponpes pesantren ber pondok pesantren Pj gizi ponpes = 750 000,- ya kader
PHBS Pj p2 hiv aids Jasa kehadiran 25 x 50 santri
000 ,- = 1 250 000 ,- husada
Pembinaan kader Meningkatkan Kader santri 30 kader Eko laksiani Pj kesling Pimpinan september Konsumsi 30 x 25 000 Ilmu BOK
santri husada pengetahuan kader husada santr husada Pj gizi ponpes = 750 000,- pengetahua
santri husada Pj p2 hiv aids Jasa kehadiran 25 x 50 n kader
000 ,- = 1 250 000 ,- santri
husada
tentang
kesehatan
meningkat
Penyuluhan dan Memeriksa kondisi santri Semua Eko Laksiani Pj kesling Pimpinan juli 5 x 25 000 x 3 = 375 Santri di BOK
pemeriksaan kesehatan para santri di Pj gizi ponpes 000.- pantau
santri santri dan warga pondok Pj p2 hiv aids kondisi
pesantren lainnya pesantren Perawat dan kesehatann
bidan ya dan
ponkesdes mendapat
pelayanan
kesehatan