Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs), penyakit menular atau

infectious disease merupakan salah satu fokus kajian utama di bidang kesehatan. Salah

satu penyakit menular tersebut adalah penyakit kusta. Dalam buku rencana aksi SDGs

yang dikeluarkan oleh Bappenas pada tahun 2020, salah satu target rencana aksi SDGs

bidang kesehatan di Indonesia adalah mengakhiri epidemi Acquired Immune Deficiency

Syndrome yang biasa disebut dengan AIDS, Tuberkulosis yang biasa disebut dengan

TBC, malaria, dan penyakit tropis seperti filariasis dan kusta (Bappenas, 2020). Salah

satu penyakit kulit menular ialah penyakit kusta. Penyakit ini dipicu oleh bakteri

Mycobacterium Leprae. Penyakit Kusta ini biasa dikenal dengan sebutan “The Great

Imitator Disease”. Hal ini, karena keberadaan kusta sulit untuk terindentifikasi melalui

gejala yang ditimbulkan (Tami, 2019).

Penyakit kusta pada umumnya menyerang bagian kulit, mukosa pada saluran

pernapasan, mata, dan saraf tepi. Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit menular

yang masih menimbulkan masalah yang komplek, bukan hanya dari segi medis tetapi

meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional.

Penyakit kusta (lepra) yang disebut dengan Morbus Hansen merupakan penyakit yang

ditakuti oleh masyarakat sampai saat ini, baik keluarga, masyarakat dan termasuk

sebagian dari petugas kesehatan, disebabkan karena masih kurangnya pengetahuan dan

kepercayaan yang keliru terhadap kusta dan kecacatan yang terjadi. (Kemenkes RI, 2018).

Kusta merupakan penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae.

Kusta diklasifikasikan sebagai kusta paucibacillary PB atau multibacillary MB,

tergantung pada jumlah lesih kulit dan keterlibatan saraf.


Menurut World Health Organization (WHO) jumlah kasus baru penderita kusta di

dunia pada pada tahun 2015 adalah sekitar 210.758 dari jumlah tersebut paling banyak

terdapat di regional Asia Tenggara (156.118) diikuti regional Amerika (28.806) dan

Afrika (20.004) dan sisanya berada di regional lain (Nur, Amalaia, Badau, & Selluk,

2020).

Sedangkan Negara Indonesia ialah salah satu dari sekian negara berkembang yang

berpotensi terindikasi menjadi negara penyumbang terhadap kasus baru pada penyakit

kusta urutan ke-3 terbesar lingkup dunia terkait jumlah kasus yang diciptakan sebesar 8%

terhadap kasus kusta yang ada di dunia dimana 9.061 kasus baru kusta ditemukan

(Kemenkes, 2021a). Fenomena penyakit kusta tahun 2020 teridentifikasi penemuan kasus

baru sebanyak 11.173 di Indonesia dengan 86% diantaranya adalah kusta bertipe

Multibasiler atau MB (Kemenkes, 2021b).

Berdasarkan data profil jumlah kasus terdaftar dan angka prevelensi penyakit kusta di

Provinsi Nusa Tenggara Barat semua ruang lingkup puskesmas tahun 2021 yaitu

mencapai 175 orang baik yang penderita jenis kusta Pausi Basiler/Kusta kering dan jenis

kusta Multi Basiler/Kusta Basah. Berdasarkan Hasil studi pendahuluan di wilayah kerja

Puskesmas Dompu Timur selama 1 tahun terakhir tercatat 4 orang yang menderita

penyakit kusta dengan tipe MB (Multi Basiler) /kusta basah dan kusta dengan tipe PB

(Pausi Basiler) /kusta kering

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kejadian penyakit kusta di wilayah kerja Puskesmas Dompu

Timur, Kecematan Dompu, Kabupaten Dompu.


2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian penyakit kusta

di wilayah kerja Puskesmas Dompu Timur, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu.

b. Untuk mengetahui angka kejadian kusta di wilayah kerja Puskesmas Dompu Timur,

Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu.

c. Untuk mengatahui angka tingkat kecacatan penderita kusta di wilayah kerja

Puskesmas Dompu Timur, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu.

d. Untuk mengetahui tingkat kepatuhan penderita dalam meminum obat

e. Untuk mengetahui tingkat penyembuhan pada penderita kusta di wilayah kerja

Puskesmas Dompu Timur, Kecematan Dompu, Kabupaten Dompu.


BAB II

ANALISA SITUASI ( DEMOGRAFI)

A. Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Timur

Secara geografis Puskesmas Dompu Timur terletak di Desa O’o Kecamatan Dompu

Kabupaten Dompu Propinsi Nusa Tenggara Barat ( NTB ), dengan luas 19.110 km²pada

ketinggian 100-500 m dpl. Jumlah penduduk yang ada diwilayah puskesmas Dompu

Timur adalah 22.519 jiwa dengan wilayah kerja meliputi tujuh ( 7 ) desa dan 37 dusun.

Puskesmas Dompu Timur merupakan puskesmas Perawatan di Desa O’o

Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu propinsi Nusa Tenggara Barat.

1. Adapun Batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kab.Bima

 Sebeah timur : Kab.Bima

 Sebelah Barat : Desa Serakapi dan desa Saneo

 Sebelah Selatan: Desa Lepadi dan desa Jambu (Kecamatan Pajo)

2. Wilayah kerja Puskesmas Dompu Timur

Pembagian wilayah kerja Wilayah kerja Puskesmas Dompu Timur mencakup 7

Desa dan 37 dusun dan luas wilayah kerja ± 152.2 km 2, dan luas wilayah tiap-tiap Desa

sebagai berikut :
Tabel 1. Jumlah Desa yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Timur Tahun

2021

No Nama Desa Jumlah Dusun Luas wilayah

1 O’o 8 ± 11,64 km2

2 Mangge Na’e 4 ± 15,6km2

3 Katua 3 ± 4,9 km2

4 Kareke 5 ± 8,14 km2

5 Karabura 6 ± 72,8 km2

6 Dore Bara 5 ± 9,0 km2

7 Mbawii 6 ± 30,2 km2

Jumlah 37 ± 152,2km2

B. Kependudukan

Penduduk yang ada di wilayah kerja puskesmas Dompu Timur bervariasi yaitu

masyakat Dompu, Bima, Jawa, Bali, Lombok, Arab Dan Cina dengan keanekaragaman

budaya dan adat istiadat serta persatuan membangun Dompu dengan semboyan “Nggahi

Rawi Pahu“. Mata pencaharian beraneka ragam yaitu sebagai PNS/ POLRI, petani,

pedagang dan nelayan, masyrakat bermayoritas Islam.

Tabel 2. Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Dompu Timur Tahun 2021

JUMLAH JIWA
LAKI PEREMPUAN
NO NAMA DESA KK TOTAL RUMAH

1 O’o 1226 2.949 3.111 6.060 1157

2 Mangge Na’e 414 739 820 1.559 637

3 Katua 372 746 738 1.484 332

4 Karama Bura 566 1.331 1.372 2.703 954

5 Kareke 636 1.459 1.398 2.857 648

6 Dorebara 886 1.915 1.886 3.801 562

7 Mbawi 772 1.665 1.582 3.247 334

Jumlah 5.095 10.804 10.907 21.711 4.624

Sumber :Data estimasi BPS tahun 2021

Grafik 1. Laju Pertumbuhan Penduduk Puskesmas Dompu Timur Tahun 2021

GRAFIK JUMLAH PENDUDUK WILAYAH KERJA PUSKESMAS DOMPU TIMUR TAHUN 2019S/D 2021
7,000

6,000

5,000

4,000

3,000

2,000

1,000

1 2 3 4 5 6 7 8
Dari laju pertumbuhan penduduk Dompu Timur dapat dilihat perkembangan yaitu

pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan setiap tahunnya sesuai dengan

perkembangan penduduk dari tahun ke tahun.

C. Sumber Daya

Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) merupakan salah satu sub sistem dalam

sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya dan pelayanan kesehatan. Upaya dan

pelayanan kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab,

memiliki etik dan moral tinggi, keahlian, dan berwenang.

Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan,

tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan

serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang

kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya

kesehatan.

Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Untuk mendukung fungsi dan

tujuan Puskesmas diperlukan sumber daya manusia kesehatan baik tenaga kesehatan

maupun tenaga penunjang kesehatan.

Tabel 3. Jenis Ketenagaan yang ada di Wilayah Puskesmas Dompu Timur tahun

2021

No Tenaga Kesehatan PNS Honda Jumlah Ket

1 Dokter Umum 2 1 2
2 Dokter gigi 1 - NS

3 Apoteker Profesi 1 - 1

4 D III Apoterker - 1 1

4 Sarjana Kes Mas 2 3 5

5 Perawat S.Kep.Ns - 7 7

6 Perawat 13 5 18

7 Perawat D IV 2 - 2

8 Perawat S. Kep 1 1

9 Bidan D IV 1 1 1

10 Bidan D III 12 29 41

11 Analis 1 4 5

12 Perawat Gigi D IV - - -

13 Perawat Gigi D III - 1 1

14 Gizi D IV 1 - 1

15 Gizi D III 3 1 4

16 Sanitarian 2 1 3

17 Sarjana Non Kes 1 1 2

18 Pekarya 1 - 1
19 SMA 0 3 3

JUMLAH 41 59 100

Pada tahun 2021 total SDMK di puskesmas Dompu Timur sebanyak 100

orang yang terdiri Pegawai Negeri Sipil ( PNS) sebanyak 41 orang, yang Honor

daerah 59 orang.
BAB III
SARANA DAN PRASARANA
A. Puskesmas

Derajat kesehatan masyarakat suatu wilayah salah satunya dipengaruhi oleh keberadaan

sarana kesehatan. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan

bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan

untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif,

maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau

masyarakat. Sarana kesehatan pada bagian ini terdiri dari fasilitas pelayanan kesehatan

yang ada di wilayah Dompu Timur

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai

tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung

terwujudnya Kecamatan Sehat. Selain melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas memiliki

fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama dan

Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama serta sebagai wahana pendidikan

tenaga kesehatan.

Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah

kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Upaya kesehatan

perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan.

Jumlah sarana kesehatan yang ada di wilyah kerja puskesmas Dompu Timur di

kecamatan Dompu tahun 2021 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4. Jumlah Sarana Kesehatan Puskesmas Dompu Timur Tahun 2021

NO SARANA KESEHATAN JUMLAH


1 Puskesmas tipe Perawatan 1 unit

2 Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap 8 unit

3 Puskesmas Pembantu 4 unit

4 Puskesmas keliling 2 unit

5 Motor Dinas 27 unit

6 Poskesdes 6 unit

7 Praktek Dokter Swasta 2 unit

Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dasar,

Puskesmas melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan Upaya Kesehatan

Masyarakat (UKM). Upaya kesehatan perseorangan yang diberikan terdiri dari pelayanan

rawat jalan Rawat Inap dan rujukan.

1. Jaringan dan Jejaring Puskesmas Dompu Timur

NO SARANA JML SARANA

1 Jumlah kader Posyandu : 350 orang

2 Jumlah Posyandu : 35 Pos

3 Jumlah Poskesdes : 6 Pos

4 Jumlah Pustu : 4 pos

5 Kelompok Peduli ASI (LOVE ASI ) : 1 Klp

6 Kelompok peduli TB : 1 Klp

7 Kelompok Peduli Kanker (KPK) : 1 Klp

2. Sarana Pendidikan

NO SARANA JML SARANA


1 Jumlah Paud : 21 Unit
2 Jumlah TK : 6 Unit
3 Jumlah SD/MI : 20 unit
4 Jumlah SMP : 12 unit
5 Jumlah SLTA/MA : 9 unit
6 Jumlah Pondok pesantren : 2 unit

Jumlah 70 unit

3. Sarana Umum Lainnya


N
O SARANA JML SARANA
1 Jumlah SPBU : 1 Unit
2 Jumlah Pengilingan Padi : 3 unit
3 Toko sembako : 3 bh
4 Toko pakaian : 1 bh
4 b
5 Warung bakso :
h

a. Sumber Dana

1) Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK )

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan pemerintah

pusat kepada pemerintah daerah untuk percepatan pencapaian MDG’s bidang

kesehatan tahun 2021, melalui peningkatan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta

Poskesdes/ Polindes, Posyandu dan UKBM lainnya dalam menyelenggarakan

pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.

Puskesmas Dompu Timur tahun 2021 mendapat pagu dana BOK sebesar Rp.

601.634.000 (Enam Ratus Satu Juta Enam Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Rupiah).

Pemanfaatan dana BOK difokuskan pada beberapa upaya kesehatan

promotif dan preventif meliputi kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana

(KB), imunisasi, perbaikan gizi masyarakat, promosi kesehatan, kesehatan

lingkungan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular, dan upaya

kesehatan lain sesuai risiko dan masalah utama.


Kegiatan tersebut dilakukan melalui perencanaan tingkat puskesmas dan

loka karya mini puskesmas, meningkatkan upaya untuk menggerakkan potensi

masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya, dan meningkatkan cakupan

pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif yang dilakukan oleh

puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu.

Kesehatan di wilayah Dompu Timur tetap mengacu pada pencapaian target

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan serta target MDGs Bidang Kesehatan

tahun 2021.

2) Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) Kapitasi

Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, pemerintah pusat memberikan

jaminan melalui Dana Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yang

selanjutnya disebut JKN diselenggarakan untuk memberikan perlindungan

kesehatan dalam bentuk manfaat pemeliharaan kesehatan dalam rangka memenuhi

kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah

membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.

Puskesmas Dompu Timur tahun 2021 mendapatkan pagu dana JKN sebesar

Rp. 1.162.864.175( Satu Miliar Seratus Enam Puluh dua Juta Delapan ratus Enam

Puluh Empat Seratus tujuh puluh lima Rupiah ) spesifikasi penggunaan Dana JKN

yaitu untuk pelayanan kesehatan Dasar, belanja Obat dan Alkes dan oprasional

puskesmas lainnya. Dimana dana oprasional lainnya ini bisa digunakan untuk

kegiatan yang tidak mencukupi saat penganggaran Dana BOK.

3) Dana JKN Non Kapitasi

Sumber dana ini dari Pusat untuk pembayaran Klaim persalinan dan rawat

inap dan rujukan bagi peserta Jamkesmas/KIS/JKN/dan Askes yang telah dilayani

di Puskesmas Dompu Timur. Adapun realisasi dana ini berdasarkan besar usulan
klaim dari puskesmas Dompu Timur dan telah di verifikasi oleh BPJS sebagai

Badan pengelola keuangan tersebut. Besar dana tersebut adalah Rp139.404.000

(Seratus Tiga Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Empat Ribu Rupiah

b. Ketersediaan Obat

Ketersedian obat untuk pelayanan kesehatan selalu disediakan oleh UPTD

GFK kabupaten Dompu yang ada di bawah naungan Dinas Kesehatan Kabupaten

Dompu. Perolehan Obat untuk pelayanan berdasarkan kebutuhan puskesmas Dompu

Timur sehingga droping obat dan vaksin sesuai jadwal permintaan puskesmas.

Adapun Nama obat yang tersedia terdapat dalam lampiran profil puskesmas

Dompu Timu6r tahun 2021.

JUMLAH PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT ESENSIAL KECAMATAN PUSKESMAS DOMPU


TIMUR

JUMLAH JUMLAH
NO PUSKESMAS BULAN PERSENTASI PERSENTASI
OBAT ESENSIAL OBAT VAKSIN
DOMPU 100%
1 JANUARI 95%
TIMUR
2 FEBRUARI 87.5% 100%
3 MARET 90% 100%
4 APRIL 90% 100%
5 MEI 85% 100%
6 JUNI 90% 80%
7 JULI 85% 60%
8  AGUSTUS  95%  80%
9 SEPTEMBER 100% 80%
10 OKTOBER 100% 100%
11 NOVEMBER 100% 100%
12 DESEMBER 100% 100%
JUMLAH
PERSENTAS 1.117,5% 1.100%
I
TOTAL
PERSENTAS     93.125% 91.66%
I
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Penyakit Kusta

Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit infeksi kronis pada kulit dan saraf tepi

disebabkan oleh Mycobacterium Lepra. Penderita kusta mengalami cacat tubuh, kulit,

kaki, tangan dan jari-jari karena hilangnya perlindungan sensasi nyeri, dampak sosial yang

menjadi sumber permasalahan kehidupan penderita kusta yaitu kecacatan pada tubuh

penderita yang membuat sebagian besar masyarakat merasa jijik dan umumnya akan

menyebabkan penderita dijauhi, dikucilkan oleh masyarakat, dan timbulnya tindakan

diskriminasi dan sulit mendapatkan pekerjaan (Kemenkes RI, 2018).

Berbagai upaya untuk menangani masalah kustas udah dilakukan, namun masih ditemukan

kasus kasus baru. Risiko kejadian kusta dapat menimbulkan kecacatan. Kecacatan terjadi

apabila penderita belum mendapatkan pengobatan, hal tersebut disebabkan karena

rendahnya kesadaran penderita, keluarga, dan masyarakat terhadap penyakit kusta.

Seringkali penderita belum menerima kenyataan bahwa dirinya menderita kusta akibat

kecacatan kusta. Keadaan tersebut menyebabkan perubahan pada kepribadian dan tingkah

laku. Sehingga dalam proses pengobatan dan kesembuhan dapat meningkatkan risiko

timbulnya cacat (Hidayah, Ginandjar, Martini, & Udiyono, 2020).

Adapun kegiatan-kegiatan pemeriksaan penyakit kusta di Puskesmas Dompu Timur:

1. Pemeriksaan penderita yang memiliki tanda utama (cardinal sign)

2. Pemeriksaan kontak serumah pada anggota keluarga penderita dan orang disekitar

lingkungan penderita.

3. Penjaringan dan pemeriksaan disekolah


B. Jumlah Petugas Penyakit Kusta

Jumlah petugas penyakit kusta di puskesmas Dompu Timur berjumlah 2 orang, dalam

menjalankan fungsinya petugas penyakit kusta dibantu oleh tenaga dokter, analis dan

petugas apotek .

Siklus pelaporan penyakit kusta yaitu mengumpulkan data melalui buku register dan

pemegang program mengirimkanya ke dinas kesehatan kabupaten dompu.

C. Klasifikasi Penyakit Kusta

1. Pausi Basiler/Kusta kering

Tabel 1. Jumlah Cakupan Jumlah Kasus Kusta Tipe PB Pada Puskesmas


Dompu Timur Tahun 2021.

GRAFIK Jumlah Cakupan Kasus Kusta Tipe PB


Tahun 2021
PUSKESMAS DOMPU TIMUR

1 1 1 1

JAN FEB MART APRIL MEI JUNI JULI AGST SEP OKT NOV DES JUMLAH

O'O KATUA MANGGE NA'E KARAMABURA


KAREKE DOREBARA MBAWI JUMLAH

Dari Grafik 1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penderita kusta tipe PB tahun
2021 berjumlah 1 orang yang terdapat di desa katua 1 kasus pada bulan agustus.
2. kusta Multi Basiler/Kusta Basah

Tabel 2. Jumlah Cakupan Jumlah Kasus Kusta Tipe MB Pada Puskesmas


Dompu Timur Tahun 2021.

GRAFIK Jumlah Cakupan Kasus Kusta Tipe MB Tahun


2021
PUSKESMAS DOMPU TIMUR

1 1 1 1 1 1 11 1

JAN FEB MART APRIL MEI JUNI JULI AGST SEP OKT NOV DES JUMLAH

O'O KATUA MANGGE NA'E KARAMABURA


KAREKE DOREBARA MBAWI JUMLAH

Dari Grafik 2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penderita kusta tipe MB tahun
2021 berjumlah 3 orang dengan rincian yaitu di desa o’o 1 kasus pada bulan
januari, desa katua 1 kasus pada bulan juli dan desa mbawi 1 kasus pada bulan
november.
.
BAB V
PENUTUP

Demikian laporan Data Profil Penyakit Kusta Puskesmas Dompu Timur tahun 2021

telah kami sajikan dan uraikan di atas dalam bentuk tabel, grafik dan narasi. Profil ini

merupakan gambaran situasi, Demografi, sarana Kesehatan Puskesmas Dompu Timur.

Semoga data yang disajikan dalam profil ini bisa dijadikan acuan untuk perencaan penangan

masalah kesehatan di wilayah puskesmas Dompu Timur.

Kami menyadari profil ini belumlah sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan

saran dan bimbingan semua pihak guna peningkatan mutu Puskesmas Dompu Timur. Pada

semua pihak khususnya staf Puskesmas Dompu Timur mari kita tingkatkan semangat

kerjasama dan tanggung jawab kita dalam melaksanakan tugas masing-masing sebagai

cermin pengabdian kita dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kekuatan kepada kita semua dalam

melaksanakan tugas pelayanan kesehatan kepada masyarat.

Anda mungkin juga menyukai